2. Latar BelakangLatar Belakang
• Terdapat dua sumber primer pengetahuan yang secara alamiah
telah diperoleh manusia.
A K A L PENGALAMAN
Rasionalisme Empirisisme
4. Pokok Rasionalisme
• Rasionalisme akal merupakan faktor fundamental
dalam suatu pengetahuan
• Rasionalisme tidak mengingkari kegunaan indra dalam
memperoleh pengetahuan.
5. Pokok Rasionalisme
1. Melalui proses pemikiran abstrak kita dapat mencapai kebenaran fundamental yang
tidak dapat disangkal mengenai apa yang ada beserta strukturnya dan mengenai
alam semesta pada umumnya.
2. Realitas serta beberapa kebenaran tentang realitas dapat dicapai tanpa
menggunakan metode empiris.
3. Pikiran mampu mengetahui beberapa kebenaran tentang realitas, mendahului
pengalaman apapun.
4. Rasio adalah sumber utama ilmu pengetahuan
5. Kebenaran tidak diuji melalui verifikasi indrawi tapi melalui kriteria konsistensi logis.
6. Alam semesta (realitas) mengikuti hukum-hukum alam yang rasional karena
merupakan sebuah sistem yang dirancang secara rasional yang aturannya sesuai
dengan logika.
6. Definisi Rasionalisme
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia rasionalisme adalah teori (paham) yang
menganggap bahwa pikiran dan akal merupakan satu-satunya dasar untuk
memecahkan problem (kebenaran) yang lepas dari jangkauan indra, paham
yang lebih mengutamakan (kemampuan) akal daripada emosi atau batin.
2. A.R. Lacey dalam A Dictionary Philosophy (1996) rasionalisme adalah
pandangan yang mementingkan akal sebagai sumber pengetahuan dan
kebenaran.
3. Rasionalisme dalam Bourke (1962) diartikan sebagai sebuah metodologi atau
sebuah teori yang meyakini syarat kebenaran bukanlah apa yang dirasa indera
tetapi dipikirkan dengan logis dan deduktif.
7. Tokoh Rasionalisme KlasikTokoh Rasionalisme Klasik
Filsafat zaman klasik, terutama filsafat barat muncul di
Yunani semenjak kira- kira abad ke-7 SM.
• Menurut Socrates, pengetahuan dapat diperoleh dengan
melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang konkret dan
beragam corak, namun masih termasuk dalam jenis yang sama.
Unsur-unsur yang berbeda kemudian dihilangkan, sehingga
tinggal unsur yang sama dan bersifat umum sebagai pengetahuan
yang sejati. Socrates belum menempatkan secara pasti antara
rasio dan empiris.
8. Tokoh Rasionalisme KlasikTokoh Rasionalisme Klasik
• Menurut Plato (murid Socrates), realitas yang senantiasa berubah adalah dunia
fasis (fenomena alam), sedangkan realitas yang sempurna yang tidak berubah
terdapat dalam ‘dunia idea’. Titik tolak pemikiran filsafatnya adalah
menentukan mana yang paling benar,
a. Pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman, atau pengetahuan indra yang
berubah-ubah (Heracleitos), atau
b. Pengetahuan yang didapatkan dari akal yang tetap (Parmenides).
Plato mencoba memetakan kedua persepsi di atas dan lebih setuju kepada
pendapat Parmenides. Sebab, indra bisa saja “cacat” yang akan berpengaruh
pada hasil daripada ilmu pengetahuan. Sementara, akal sifatnya kekal.
9. Tokoh Rasionalisme KlasikTokoh Rasionalisme Klasik
• Aristoteles (murid Plato) merupakan filsuf yang
mengembangkan konsep logika (yang disebutnya sebagai
analitika) dan etika. Di bidang ilmu pengetahuan, Aristoteles
membagi ilmu pengetahuan menjadi: Ilmu pengetahuan
praktis (etika dan politik), Ilmu pengetahuan produktif
(teknik dan kesenian), Ilmu pengetahuan teoretik (fisika,
matematika, dan metafisika). Aristoteles lebih mengarah
kepada empirisisme.
10. FILSAFAT ZAMAN ABAD PERTENGAHAN
(Filsafat skolastik)
Kataskolastik berasal dari katascho o l yang berarti sekolah.
Ciri-ciri filsafat abad pertengahan adalah:
•Filsafat sudah diajarkan padasekolah-sekolah,
•Adanyapengaruh gereja,
•Pemikiran mereka berdasarkan keyakinan kepada doktrin
gereja.
11. Kesimpulan
Hubungan Indera dan Akal
• Pengalaman indra dapat digunakan untuk merangsang akal dan
memberikan bahan-bahan yang menyebabkan akal dapat bekerja.
• Akal dapat menghasilkan pengetahuan yang tidak didasarkan bahan indra
sama sekali.
• Akal dapat menghasilkan pengetahuan tentang objek yang betul-betul
abstrak.
• Indra dan akal yang bekerja sama belum juga dapat dipercaya mampu
mengetahui bagian-bagian tertentu tentang suatu objek dan atau kejadian.
• Indra dan akal yang bekerja sama dan saling mendukung
terhadap suatu perspektif dan atau tindakan.
12. Rasionalisme adalah satu aliran filsafat
yang berpendapat bahwa
akal budi (rasio)
merupakan sumber utama
ilmu pengetahuan.