2. Mengenali dan Mengevaluasi kegawatan pada
anak dengan saga dan sadewa
Bila ada 1 kondisi saja dari tiap-tiap komponen pada tampilan, upaya napas, dan sianosis maka
diambil kesimpulan bahwa penilaian komponen yang dimaksud abnormal.
3.
4.
5.
6. Survei Primer
Airway (Jalan Napas )
Breathing (Kinerja Napas)
Circulation (Sirkulasi atau Kardiovaskuler)
Disability (Kesadaran)
Exposure (Paparan)
7.
8. Manajemen Jalan Napas
Peralatan yang diperlukan :
Alat bantu jalan napas sederhana meliputi
oropharyngeal airway (OPA) dan nasopharyngeal airway
(NPA), sedangkan peralatan minimal yang perlu ada
untuk melakukan bantuan jalan napas lanjut adalah :
- sungkup oksigen
- laryngeal mask airway (LMA)
- self-inflating bag- valve- mask device
- pipa endotrakeal, introducer, dan connector
- alat penghisap ( Suction)
- Kanula Krikotiroidotomi
oropharyngeal airway (OPA)-- >
digunakan pada pasien tidak sadar
9. nasopharyngeal airway (NPA)
- mudah digunakan pada anak
– tidak boleh digunakan pada fraktur basis
cranii/ fraktur wajah yang mengenai hidung
- dapat menyebabkan perdarahan di mukosa
nasal jika penggunaan kurang tepat
Laringoskop
Ada dua jenis yang digunakan pada anak :
- Laringoskop bilah luruh untuk
Mengangkat epiglottis agar tampak plica
vocalis.
- Laringoskop bilah lengkung untuk
menggeser epiglottis dengan mengangkat
bagian depan epiglotis
Pastikan laringoskop berfungsi baik yaitu lampu
laringoskop menyala
10. Pipa endotrakeal (ETT)
Perkiraan ukuran ETT
- ETT tanpa balon --> untuk anak diatas 1 tahun
Diameter internal ( mm) = (Usia/4) + 4
Panjang ( cm) = (Usia/2) + 12 untuk pipa orotrakeal
Panjang (cm) = ( Usia/2 + 15 untuk pipa nasotrakeal
Untuk neonatus cukup bulan umumnya digunakan ETT dengan
diameter internal 3- 3,5 mm
Dan untuk neonatus kurang bulan digunakan ukuran diameter
internal 2,5 mm
- ETT dengan balon untuk anak diatas 2 tahun
Diameter internal (mm) = (Usia/4) + 3,5
Neonatus
< 1 bulan 2,5 – 3 - 3,5
8 - 9 – 9,5/10
3-6 bulan 3 – 3,5 – 4
9/10 – 10 – 10,5
6-9 bulan 3,5 - 4 – 4,5
10,5 – 11 – 11,5 /12