SlideShare a Scribd company logo
MANAGEMENT AIRWAY
Efradus Sprinmarch R
Pengertian.
Tindakan yang dilakukan untuk membebaskan jalan napas dengan tetap
memperhatikan control servikal
Tujuan.
Membebaskan jalan napas untuk menjamin jalan masuknya udara ke paru secara
normal sehingga menjamin kecukupan oksigenasi tubuh.
Usia anak adalah satu-satunya kontraindikasi mutlak untuk
krikotiroidotomi bedah. Usia yang tepat di mana mereka dapat dengan
aman melakukan cricothyrotomy bedah kontroversial dan tidak
didefinisikan dengan baik. Berbagai sumber mencantumkan usia yang
lebih rendah batas mulai dari 5 hingga 12 tahun, dan Pediatric
Advanced Life Support mendefinisikan jalan napas pediatrik sebagai
usia 1 hingga 8 tahun.
Dan salah satu penyebab kematian neonatus paling utama adalah
asfiksia saat lahir, Penyebab paling umum jalan napas sulit pada
neonatus adalah malformasi kraniofasial.
- Pada saat lahir, 5-10% neonatus membutuhkan bantuan ventilasi.
- Neonatus dan anak-anak di bawah satu tahun mempunyai risiko
tertinggi mengalami jalan napas sulit yang menyulitkan ventilasi
bantuan.
- Selain itu, neonatus mengonsumsi oksigen lebih banyak daripada
orang dewasa dan lebih cepat lelah, sehingga usaha napas menjadi
terbatas dan berisiko tinggi hipoksemia.
Struktur Jalan napas Neonatus
Terdapat beberapa perbedaan mendasar antara jalan napas neonatus dan
dewasa yang menyebabkan neonatus lebih rentan untuk mengalami obstruksi
jalan napas.
1. Mulut
2. Laring
3. Lidah
4. Epiglotis
5. Pita suara
6. Ukuran kepala
7. Rongga hidung
Struktur jalan napas bawah
1. Trakea
2. Bronkus
3. Bronkiolus
4. Paru
5. Alveoli
Mekanisme terjadinya respiratory failure
• Difficult airway atau jalan napas sulit didefinisikan sebagai sulitnya tindakan intubasi trakea atau
memberi ventilasi dengan facemask.
• Indikasi intubasi untuk mengamankan jalan napas termasuk gagal napas (hipoksia atau hiperkapnia),
apnea, penurunan
• tingkat kesadaran (kadang-kadang dinyatakan sebagai GCS kurang dari atau sama dengan 8),
perubahan status mental yang cepat, cedera saluran napas
• atau kompromi jalan napas yang akan datang, risiko tinggi untuk aspirasi, atau 'trauma pada kotak
(laring),' yang mencakup semuanya
• luka tembus ke leher, perut, atau dada.
indikasi jalan napas sulit, seperti:
• gangguan struktural (kontraktur
akibat luka bakar, trauma, sputum)
• inflamasi (abses retrofaringeal dan
epiglotitis akut)
• neoplasma (ensefalokel dan
meningomielokel)
• malformasi kraniofasial (sindrom
Down, sindrom Pierre Robin, dan
sindrom Treacher Collins).
• Yang paling sering adalah
malformasi kraniofasial.
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik.
• riwayat batuk atau ISPA
• riwayat stridor dan apnea
• Gigi, dan langit-langit
• Gerakan TMJ
• Leher: pendek, tebal, masa, ekstensi, mobilitas.
• Infeksi jalan napas
Obstruksi jalan napas
Obstruksi total
- Silence (tanpa pengembang dada)
- See-saw (chest)
Obstruksi parsial
- Stridor
- Secretins
- Snoring
- smash
Mengamankan jalan napas
Tidak semua masalah airway harus diselesaikan dengan intubasi trakea
Obstruksi jalan napas bagian atas dapat dikurangi
dengan memiringkan kepala, mengangkat dagu, atau
mendorong rahang. Pada bayi dan anak-anak,
sederhana pengisapan jalan napas akan membantu
pembersihan.
Saat menggunakan bulb spuit untuk menyedot bayi,
Langkah pertama adalah menekan bulb syringe dan
kemudian meletakkannya di mulut, lalu hidung. Bayi
rentan terhadap rangsangan vagal, dan pengisapan
dapat menyebabkan bradikardia. Hisap tidak harus
bertahan lebih dari 10 detik.
sniffing position (mengekstensi
atlantooccipital junction dengan
cara menarik dagu neonatus)
dan menaruh handuk di bawah
kepala (anterior displacement
tulang belakang servikal).
Selain Oropharyngeal airway,
dapat digunakan
Nasopharyngeal airway. Jika
tidak tersedia nasopharyngeal
airway, dapat digunakan ETT
yang dipotong sesuai jarak
antara ujung hidung dan tragus.
Ukuran nasopharyngeal airway
yang tepat tidak menyebabkan
alae nasi menjadi pucat.
Oropharyngeal airway.
Anak-anak No1, 2 (7 - 8cm)
Bayi No 0 (4 - 6cm)
• Menahan lidah tidak jatuh ke belakang
• Fasilitas suction. Mencegah lidah/ ETT
tergigit
• Merangsang muntah pada pasien
sadar/ setengah sadar.
• Hati – hati pada anak dapat lukai
jaringan lunak.
• Nasopharyngeal airway.
No. 3, 4 (dewasa)
No. 2 (anak)
No. 1 (Bayi)
Cara pemasangan:
beri jelly pelicin, didorong memasuki
lubang hidung hingga ujung pipa terletak di
orofaring.
Arah ujungnya datar menyusur dasar rongga hidung,
arah menuju anak telinga (tragus).
ETT
UKURAN NEONATUS
Ukuran ETT no. 2,5 untuk BB< 1000 gram
Ukuran ETT no. 3 untuk BB 1000 - < 2000 gram
Ukuran ETT no. 3,5 untuk BB 2000 - < 2000 gram
Ukuran ETT no. 4 untuk BB > 3000 gram
Keuntungan:
 Menjaga jalan nafas terbuka
 Mengurangi risiko aspirasi
 Sebagai fasilitas ‘suction’ trakea
 Sebagai fasilitas pemberian oksigen konsentrasi tinggi
Ventilasi T-masker
Ventilasi masker yang dilakukan dengan benar
adalah manuver mendasar dalam manajemen
jalan napas. Baik pada orang dewasa maupun
anak-anak, ada teknik satu dan dua tangan.
Untuk jalan napas neonatal, teknik satu tangan
biasanya efektif, satu tangan seringkali dapat
melakukan semua manuver yang diperlukan.
Satu dapat meringankan obstruksi jalan napas
bagian atas yang dihadapi
selama ventilasi masker sederhana melalui
memiringkan kepala, mengangkat dagu,
mendorong rahang, dan penerapan jalan napas
positif terus menerus tekanan
ambubag dan sungkup.
Ambubag.
Gambar 1 Bayi
Gambar 2 anak
Gambar 3 Dewasa
Ibu jari dan jari telunjuk
menekan face mask ke bawah
sambil mempertahankan sekat
yg tidak bocor antara face mask
dan penderita.
Jari tengah, jari manis dan
kelingking pada ramus
mandibula, mendorong ke atas
sambil membuka airway.
Jika semua telah dilakukan dan
neonatus masih tidak teroksigenasi
dengan baik, yang ditandai dengan
tidak adekuatnya pergerakan dinding
dada, sianosis, atau bradikardia, atau
neonatus dengan malformasi
kraniofasial, maka perlu dilakukan
intubasi. Laryngeal mask airway
(LMA) dapat digunakan sementara
menunggu persiapan intubasi.
Ukuran LMA (Laryngeal mask airway)
SUMBER..
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Pneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointPneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointDwika Marbun
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
Kharima SD
 
Bahan kontras radiografi
Bahan kontras radiografiBahan kontras radiografi
Bahan kontras radiografi
Wira Kusuma
 
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP RESUSITASI JANTUNG PARURJP RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi Jantung
ADam Raeyoo
 
general anestesi.ppt
general anestesi.pptgeneral anestesi.ppt
general anestesi.ppt
drfauzulna
 
Dasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekgDasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekg
Eri Yanuar Akhmad B Sunaryo
 
Hematothorax
HematothoraxHematothorax
Hematothorax
ssuserba0713
 
Penatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Penatalaksanaan Gangguan Jalan NaparPenatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Penatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Umpungeng
 
Laporan kasus graves disease
Laporan kasus graves diseaseLaporan kasus graves disease
Laporan kasus graves diseaseNoorahmah Adiany
 
BALUT DAN BIDAI
BALUT DAN BIDAIBALUT DAN BIDAI
BALUT DAN BIDAI
Gie Hartanto
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
Maria Haryanthi Butar-Butar
 
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Dokter Tekno
 
Wsd merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara
Wsd merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udaraWsd merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara
Wsd merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara
Septian Muna Barakati
 
Interpretasi Rontgen Dada atau Foto Thoraks
Interpretasi Rontgen Dada atau Foto ThoraksInterpretasi Rontgen Dada atau Foto Thoraks
Interpretasi Rontgen Dada atau Foto Thoraks
Eri Yanuar Akhmad B Sunaryo
 
Jalan lahir normal &amp; kala 3 &amp; 4
Jalan lahir normal &amp; kala  3 &amp; 4Jalan lahir normal &amp; kala  3 &amp; 4
Jalan lahir normal &amp; kala 3 &amp; 4
fikri asyura
 
tehnik operasi tiroidektomi
tehnik operasi tiroidektomitehnik operasi tiroidektomi
tehnik operasi tiroidektomi
boby-nugroho
 
gawat abdomen
gawat abdomengawat abdomen
gawat abdomen
Angga Prawidya
 
Aspirasi benda asing
Aspirasi benda asingAspirasi benda asing
Aspirasi benda asingsu darto
 

What's hot (20)

Pneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointPneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpoint
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Bahan kontras radiografi
Bahan kontras radiografiBahan kontras radiografi
Bahan kontras radiografi
 
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP RESUSITASI JANTUNG PARURJP RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi Jantung
 
general anestesi.ppt
general anestesi.pptgeneral anestesi.ppt
general anestesi.ppt
 
Dasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekgDasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekg
 
Hematothorax
HematothoraxHematothorax
Hematothorax
 
Penatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Penatalaksanaan Gangguan Jalan NaparPenatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Penatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
 
Laporan kasus graves disease
Laporan kasus graves diseaseLaporan kasus graves disease
Laporan kasus graves disease
 
BALUT DAN BIDAI
BALUT DAN BIDAIBALUT DAN BIDAI
BALUT DAN BIDAI
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
 
Wsd merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara
Wsd merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udaraWsd merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara
Wsd merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara
 
Interpretasi Rontgen Dada atau Foto Thoraks
Interpretasi Rontgen Dada atau Foto ThoraksInterpretasi Rontgen Dada atau Foto Thoraks
Interpretasi Rontgen Dada atau Foto Thoraks
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
Jalan lahir normal &amp; kala 3 &amp; 4
Jalan lahir normal &amp; kala  3 &amp; 4Jalan lahir normal &amp; kala  3 &amp; 4
Jalan lahir normal &amp; kala 3 &amp; 4
 
tehnik operasi tiroidektomi
tehnik operasi tiroidektomitehnik operasi tiroidektomi
tehnik operasi tiroidektomi
 
gawat abdomen
gawat abdomengawat abdomen
gawat abdomen
 
Aspirasi benda asing
Aspirasi benda asingAspirasi benda asing
Aspirasi benda asing
 

Similar to Management Airway PPT.pptx

178664185 intubasi-pdf
178664185 intubasi-pdf178664185 intubasi-pdf
178664185 intubasi-pdf
Iir Irma Suryani
 
Lembar pendahuluan bls
Lembar pendahuluan blsLembar pendahuluan bls
Lembar pendahuluan blsconesti08com
 
Nota pertolongan cemas
Nota pertolongan cemasNota pertolongan cemas
Nota pertolongan cemasBritney Sim
 
Tata Laksana Jalan Napas
Tata Laksana Jalan NapasTata Laksana Jalan Napas
Tata Laksana Jalan Napas
Evan Permana
 
Pengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiPengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasi
UmmiBalqis1
 
Yohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptx
Yohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptxYohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptx
Yohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptx
dryohanparulian
 
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricTeknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Nona Zesifa
 
Airway Management.pdf
Airway Management.pdfAirway Management.pdf
Airway Management.pdf
Annisyawachithas
 
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptxBHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
ReginaClaudia10
 
pengkajian ABC.pdf
pengkajian ABC.pdfpengkajian ABC.pdf
pengkajian ABC.pdf
AhmadAryadi4
 
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi PonekDeteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponekmsholehkosim
 
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi PonekDeteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponekmsholehkosim
 
(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi
(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi
(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi
juniarwulanTandionga2
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaYesi Tika
 

Similar to Management Airway PPT.pptx (20)

178664185 intubasi-pdf
178664185 intubasi-pdf178664185 intubasi-pdf
178664185 intubasi-pdf
 
Makalah rds
Makalah rdsMakalah rds
Makalah rds
 
Makalah rds
Makalah rdsMakalah rds
Makalah rds
 
Lembar pendahuluan bls
Lembar pendahuluan blsLembar pendahuluan bls
Lembar pendahuluan bls
 
Nota pertolongan cemas
Nota pertolongan cemasNota pertolongan cemas
Nota pertolongan cemas
 
pnemoni anak.pptx
pnemoni anak.pptxpnemoni anak.pptx
pnemoni anak.pptx
 
Tata Laksana Jalan Napas
Tata Laksana Jalan NapasTata Laksana Jalan Napas
Tata Laksana Jalan Napas
 
Cpr
CprCpr
Cpr
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiPengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasi
 
Yohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptx
Yohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptxYohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptx
Yohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptx
 
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricTeknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 Pediatric
 
Airway Management.pdf
Airway Management.pdfAirway Management.pdf
Airway Management.pdf
 
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptxBHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
 
pengkajian ABC.pdf
pengkajian ABC.pdfpengkajian ABC.pdf
pengkajian ABC.pdf
 
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi PonekDeteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
 
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi PonekDeteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
 
(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi
(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi
(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 

Recently uploaded

PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 

Recently uploaded (20)

PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 

Management Airway PPT.pptx

  • 2. Pengertian. Tindakan yang dilakukan untuk membebaskan jalan napas dengan tetap memperhatikan control servikal Tujuan. Membebaskan jalan napas untuk menjamin jalan masuknya udara ke paru secara normal sehingga menjamin kecukupan oksigenasi tubuh.
  • 3. Usia anak adalah satu-satunya kontraindikasi mutlak untuk krikotiroidotomi bedah. Usia yang tepat di mana mereka dapat dengan aman melakukan cricothyrotomy bedah kontroversial dan tidak didefinisikan dengan baik. Berbagai sumber mencantumkan usia yang lebih rendah batas mulai dari 5 hingga 12 tahun, dan Pediatric Advanced Life Support mendefinisikan jalan napas pediatrik sebagai usia 1 hingga 8 tahun. Dan salah satu penyebab kematian neonatus paling utama adalah asfiksia saat lahir, Penyebab paling umum jalan napas sulit pada neonatus adalah malformasi kraniofasial.
  • 4. - Pada saat lahir, 5-10% neonatus membutuhkan bantuan ventilasi. - Neonatus dan anak-anak di bawah satu tahun mempunyai risiko tertinggi mengalami jalan napas sulit yang menyulitkan ventilasi bantuan. - Selain itu, neonatus mengonsumsi oksigen lebih banyak daripada orang dewasa dan lebih cepat lelah, sehingga usaha napas menjadi terbatas dan berisiko tinggi hipoksemia.
  • 5. Struktur Jalan napas Neonatus Terdapat beberapa perbedaan mendasar antara jalan napas neonatus dan dewasa yang menyebabkan neonatus lebih rentan untuk mengalami obstruksi jalan napas. 1. Mulut 2. Laring 3. Lidah 4. Epiglotis 5. Pita suara 6. Ukuran kepala 7. Rongga hidung
  • 6. Struktur jalan napas bawah 1. Trakea 2. Bronkus 3. Bronkiolus 4. Paru 5. Alveoli
  • 7. Mekanisme terjadinya respiratory failure • Difficult airway atau jalan napas sulit didefinisikan sebagai sulitnya tindakan intubasi trakea atau memberi ventilasi dengan facemask. • Indikasi intubasi untuk mengamankan jalan napas termasuk gagal napas (hipoksia atau hiperkapnia), apnea, penurunan • tingkat kesadaran (kadang-kadang dinyatakan sebagai GCS kurang dari atau sama dengan 8), perubahan status mental yang cepat, cedera saluran napas • atau kompromi jalan napas yang akan datang, risiko tinggi untuk aspirasi, atau 'trauma pada kotak (laring),' yang mencakup semuanya • luka tembus ke leher, perut, atau dada.
  • 8. indikasi jalan napas sulit, seperti: • gangguan struktural (kontraktur akibat luka bakar, trauma, sputum) • inflamasi (abses retrofaringeal dan epiglotitis akut) • neoplasma (ensefalokel dan meningomielokel) • malformasi kraniofasial (sindrom Down, sindrom Pierre Robin, dan sindrom Treacher Collins). • Yang paling sering adalah malformasi kraniofasial.
  • 9. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. • riwayat batuk atau ISPA • riwayat stridor dan apnea • Gigi, dan langit-langit • Gerakan TMJ • Leher: pendek, tebal, masa, ekstensi, mobilitas. • Infeksi jalan napas
  • 10. Obstruksi jalan napas Obstruksi total - Silence (tanpa pengembang dada) - See-saw (chest) Obstruksi parsial - Stridor - Secretins - Snoring - smash
  • 11. Mengamankan jalan napas Tidak semua masalah airway harus diselesaikan dengan intubasi trakea Obstruksi jalan napas bagian atas dapat dikurangi dengan memiringkan kepala, mengangkat dagu, atau mendorong rahang. Pada bayi dan anak-anak, sederhana pengisapan jalan napas akan membantu pembersihan. Saat menggunakan bulb spuit untuk menyedot bayi, Langkah pertama adalah menekan bulb syringe dan kemudian meletakkannya di mulut, lalu hidung. Bayi rentan terhadap rangsangan vagal, dan pengisapan dapat menyebabkan bradikardia. Hisap tidak harus bertahan lebih dari 10 detik.
  • 12. sniffing position (mengekstensi atlantooccipital junction dengan cara menarik dagu neonatus) dan menaruh handuk di bawah kepala (anterior displacement tulang belakang servikal).
  • 13. Selain Oropharyngeal airway, dapat digunakan Nasopharyngeal airway. Jika tidak tersedia nasopharyngeal airway, dapat digunakan ETT yang dipotong sesuai jarak antara ujung hidung dan tragus. Ukuran nasopharyngeal airway yang tepat tidak menyebabkan alae nasi menjadi pucat.
  • 14. Oropharyngeal airway. Anak-anak No1, 2 (7 - 8cm) Bayi No 0 (4 - 6cm) • Menahan lidah tidak jatuh ke belakang • Fasilitas suction. Mencegah lidah/ ETT tergigit • Merangsang muntah pada pasien sadar/ setengah sadar. • Hati – hati pada anak dapat lukai jaringan lunak.
  • 15. • Nasopharyngeal airway. No. 3, 4 (dewasa) No. 2 (anak) No. 1 (Bayi) Cara pemasangan: beri jelly pelicin, didorong memasuki lubang hidung hingga ujung pipa terletak di orofaring. Arah ujungnya datar menyusur dasar rongga hidung, arah menuju anak telinga (tragus).
  • 16. ETT UKURAN NEONATUS Ukuran ETT no. 2,5 untuk BB< 1000 gram Ukuran ETT no. 3 untuk BB 1000 - < 2000 gram Ukuran ETT no. 3,5 untuk BB 2000 - < 2000 gram Ukuran ETT no. 4 untuk BB > 3000 gram Keuntungan:  Menjaga jalan nafas terbuka  Mengurangi risiko aspirasi  Sebagai fasilitas ‘suction’ trakea  Sebagai fasilitas pemberian oksigen konsentrasi tinggi
  • 17. Ventilasi T-masker Ventilasi masker yang dilakukan dengan benar adalah manuver mendasar dalam manajemen jalan napas. Baik pada orang dewasa maupun anak-anak, ada teknik satu dan dua tangan. Untuk jalan napas neonatal, teknik satu tangan biasanya efektif, satu tangan seringkali dapat melakukan semua manuver yang diperlukan. Satu dapat meringankan obstruksi jalan napas bagian atas yang dihadapi selama ventilasi masker sederhana melalui memiringkan kepala, mengangkat dagu, mendorong rahang, dan penerapan jalan napas positif terus menerus tekanan
  • 18. ambubag dan sungkup. Ambubag. Gambar 1 Bayi Gambar 2 anak Gambar 3 Dewasa Ibu jari dan jari telunjuk menekan face mask ke bawah sambil mempertahankan sekat yg tidak bocor antara face mask dan penderita. Jari tengah, jari manis dan kelingking pada ramus mandibula, mendorong ke atas sambil membuka airway.
  • 19. Jika semua telah dilakukan dan neonatus masih tidak teroksigenasi dengan baik, yang ditandai dengan tidak adekuatnya pergerakan dinding dada, sianosis, atau bradikardia, atau neonatus dengan malformasi kraniofasial, maka perlu dilakukan intubasi. Laryngeal mask airway (LMA) dapat digunakan sementara menunggu persiapan intubasi.
  • 20. Ukuran LMA (Laryngeal mask airway)