SlideShare a Scribd company logo
PENGERTIAN
Bayi baru lahir adalah suatu keadaan dimana
bayi baru lahir dengan umur kehamilan 38-40
minggu,lahir melalui jalan lahir dengan
presentasi kepala secara spontan tanpa
gangguan, menangis kuat, nafas secara
spontan dan teratur,berat badan antara 2500-
4000 gram.
PENILAIAN APGAR SCORE
A. APGAR SCORE
Nilai Apgar adalah suatu cara praktis untuk
menilai keadaan bayi baru lahir. Ada 5
kriteria yang dinilai untuk menentukan skor
apgar ini. Untuk memudahkan APGAR
Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respira
tion )
Nilai Apgar masing-masing diberi nilai 0, 1 atau 2,
berdasarkan pada keadaan bayi baru lahir sbb :
Tanda-tanda 0 1 2
Appearance kulit bayi berwarna
biru pucat
Kulit bayi berawarna
pink dan
lengan/tungkainya
berwarna biru
seluruh kulit bayi
berwarna pink
Pulse tidak terdengar
denyut jantung
jantung berdenyut
kurang dari 100
kali/menit
jantung berdenyut
lebih dari 100
kali/menit
Grimace tidak timbul refleks wajahnya menyeringai bayi menyeringai dan
terbatuk, bersin atau
menangis keras
Activity otot lembek lengan atau
tungkainya terlipat
bayi bergerak aktif
Respiration tidak terdengar
denyut jantung
jantung berdenyut
kurang dari 100
kali/menit
jantung berdenyut
lebih dari 100
kali/menit
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. KEPALA
Raba sepanjang garis sutura dan
fontanel,apakah ukuran dan tampilannya
normal. Perhatikan ukuran dan ketegangannya.
Periksa adanya tauma kelahiran misalnya; caput
suksedaneum, sefal hematoma, perdarahan
subaponeurotik/fraktur tulang tengkorak
Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti ;
anensefali, mikrosefali, kraniotabes
2. WAJAH
Wajah harus tampak simetris. Perhatikan
kelainan wajah yang khas seperti sindrom
down atau sindrom piere robin. Perhatikan
juga kelainan wajah akibat trauma lahir
seperti laserasi.
3. MATA
Periksa jumlah, posisi atau letak mata,
konjungtiva, sklera.
4. HIDUNG
Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi
cukup bulan lebarnya harus lebih dari
2,5cm. Bayi harus bernapas dengan hidung,
jika melalui mulut harus diperhatikan
kemungkinan ada obstruksi jalan nafas,
fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang
menonjol ke nasofaring.
5. MULUT
Perhatikan mulut bayi, bibir harus berbentuk
dan simetris.
Periksa lidah apakah membesar atau sering
bergerak.
6. TELINGA
Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan
posisinya. Pada bayi cukup bulan, tulang
rawan sudah matang. Daun telinga harus
berbentuk sempurna dengan lengkungan
yang jelas dibagian atas. Perhatikan letak
daun telinga.
7. LEHER
Leher bayi biasanya pendek dan harus
diperiksa kesimetrisannya. Jika terdapat
keterbatasan pergerakan kemungkinan ada
kelainan tulang leher. Periksa adanya trauma
leher yang dapat menyebabkan kerusakan
pad fleksus brakhialis. Lakukan perabaan
untuk mengidentifikasi adanya
pembengkakan. Periksa adanya pembesaran
kelenjar tyroid dan vena jugularis
8. KLAVIKULA
Raba seluruh klavikula untuk memastikan
keutuhannya terutama pada bayi yang lahir
dengan presentasi bokong atau distosia bahu.
Periksa kemungkinan adanya fraktur.
9.TANGAN
Kedua lengan harus sama panjang, periksa
dengan cara meluruskan kedua lengan ke
bawah. Kedua lengan harus bebas bergerak, jika
gerakan kurang kemungkinan adanya kerusakan
neurologis atau fraktur.
10. DADA
Periksa kesimetrisan gerakan dada saat
bernapas. Apabila tidak simetris
kemungkinan bayi mengalami pneumotoraks,
paresis diafragma atau hernia diafragmatika.
Pernapasan yang normal dinding dada dan
abdomen bergerak secara bersamaan.
11. ABDOMEN
Abdomen harus tampak bulat dan bergerak
secara bersamaan dengan gerakan dada saat
bernapas. Kaji adanya pembengkakan. Jika
perut sangat cekung kemungkinan terdapat
hernia Diafragmatika. Abdomen yang
membuncit kemungkinan karena
hepatosplenomegali atau tumor lainnya. Jika
perut kembung kemungkinan adanya
enterokolitis vesikalis.
12. GENETALIA
Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan
lebar 1-1,3cm.Periksa posisi lubang uretra.
Periksa adanya hipospadia dan epispadia.
Skrortum harus dipalpasi untuk memastikan
jumlah testis ada dua
Pada bayi perempuan cukup bulan labia mayora
menutupi labia minora. Lubang uretra terpisah
dengan lubang vagina. Terkadang tampak
adanya sekret yang berdarah dari vagina, hal ini
disebabkan oleh pengaruh hormon
ibu(withdrawl bedding) (Lodermik, Jensen2005)
13. ANUS DAN REKTUM
Periksa adanya kelainan atresia ani , kaji
posisinya. Mekonium secara umum keluar
pada 24jam pertama, jika sampai 48 jam
belum keluar kemungkinan adanya
mekonium plug syndrom, megakolon atau
obstruksi saluran pencernaan
14. TUNGKAI
Periksa kesimetrisan tungkai dan kaki.
Periksa panjang kedua kaki dengan
meluruskan keduanya dan bandingkan.
Kedua tungkai harus dapat bergerak
bebas.Kurangnya gerakan berkaitan dengan
adanya trauma, misalnya fraktur, kerusakan
neurologis.
14. SPINAL
Periksa spinal dengan cara menelungkupkan
bayi, cari adanya tanda-tanda abnormalitas
seperti spina bifida, pembengkakan, lesung
atau bercak kecil berambut yang dapat
menunjukkan adanya abdormalitas medula
spinalis atau kolumna vertebra.
15. KULIT
Perhatikan kondisi kuli bayi. Periksa adanya
ruam dan bercak atau tanda Lahir. Periksa
adanya pembekakan. Perhatinan adanya
vernik kaseosa. Perhatikan adanya lanugo,
jumlah yang banyak terdapat pada bayi
kurang bulan
TERIMA KASIH
Penjahitan Perineum
Derajat II
Poltekkes Kemenkes Malang
Definisi
Penjahitan luka adalah suatu tindakan untuk mendekatkan tepi
luka dengan benang sampai sembuh
Tujuan Penjahitan
• Mengontrol perdarahan
• Meminimalisasi risiko infeksi
• Mempercepat penyembuhan
• Aproksimasi tepi luka tanpa tension  dapat terjadi
devaskularisasi
Prinsip Penjahitan
– Dilakukan segera setelah persalinan
 mengurangi perdarahan dan risiko infeksi
– Persiapan alat dan bahan
– Pencahayaan yang baik
– Trasfer ke kamar operasi bila diperlukan anestesi adekuat
– Minta asisten yang berpengalaman
– Tutup dead space, pastikan hemostasis  cegah hematoma
– Jahitan tidak terlalu ketat
– Square surgeon knot
– Pastikan anatomi yg baik
– Hitung kassa/alat pasca penjahitan
Teknik Penjahitan
• Interrupted (terputus)
• Continuous (jelujur)
• Subkutikuler
Teknik Penjahitan
• Jarum masuk tegak lurus
kulit
• Jika penjahitan akan
diteruskan, ambil jarum
dalam posisi siap pakai,
jika tidak maka jarum
jangan diambil dengan
posisi supinasi.
• Prinsip-prinsip khusus
pada masing-masing
teknik penjahitan
Teknik Interrupted
Teknik Continuous
– Jahitan pertama di puncak robekan  hemostasis
– Robekan dijahit continuous, non locking sampai
hymenal remnant, lalu masukan jarum ke kulit di
daerah fourchet
– Penjahitan otot perineum continuous non locking
– Ujung robekan inferior  subkutikuler
– Harus ada asisten
– Benang tidak boleh kendor
(pengencangan oleh operator, asisten hanya
memegang)
– Pengambilan jarum siap pakai
Teknik Continuous
Teknik Subkutikuler
– Awal penjahitan benang disimpul di dalam
dan akhir jahitan benang tidak disimpul
(tidak dapat dilakukan untuk perineum)
– Jarak dan kedalaman masing-masing
jahitan sama dikedua sisi.
– Masuknya jarum pada satu sisi sejajar
dengan keluarnya jarum dari sisi yang
lain.
Robekan Derajat I dan Derajat II
– Penjahitan dilakukan bila ada perdarahan
– Bila tidak dijahit  informed consent
– Laserasi labia : sangat superfisial
– Laserasi labia : beberapa ahli tidak dijahit  penjahitan
dilakukan bila trauma bilateral dan laserasi bisa melekat
menutupi urethra
– Anestesi : lignocaine 1% 10-20 ml
Pasca Penjahitan
- Pastikan tidak ada perdarahan
- benar anatomis
- beri informasi: analgetik, kebersihan
vulva vagina, intake makanan, latihan
otot dasar panggul
Terima Kasih

More Related Content

Similar to BBL & PENJAHITAN PERINEUM DERAJAT II.pptx

Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdfPert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
Eka Safitri
 
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docx
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docxMAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docx
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docx
rahmiramadhan
 
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toeRidwan Aswar Hipothalamus
 
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulangPemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
retnobudiyanti
 
SOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxSOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docx
rahmiramadhan
 
ASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.pptASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.ppt
MantriNtuz
 
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
DISPROPORSI KEPALA PANGGULDISPROPORSI KEPALA PANGGUL
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
Tha Niya
 
KALA 2 [Recovered].pptx
KALA 2 [Recovered].pptxKALA 2 [Recovered].pptx
KALA 2 [Recovered].pptx
PutriChika
 
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan PerineumAmniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
AstriYuliaSariLubis1
 
Ipa biologi ix e- 03
Ipa biologi ix e- 03Ipa biologi ix e- 03
Ipa biologi ix e- 03
AlikaDewanti
 
Nota pertolongan cemas
Nota pertolongan cemasNota pertolongan cemas
Nota pertolongan cemasBritney Sim
 
Masa pra-lahir-kuliah-ppi-10-kuliah-4
Masa pra-lahir-kuliah-ppi-10-kuliah-4Masa pra-lahir-kuliah-ppi-10-kuliah-4
Masa pra-lahir-kuliah-ppi-10-kuliah-4Asad Saat
 
Kegawatdaruratan 2013 (1)
Kegawatdaruratan 2013 (1)Kegawatdaruratan 2013 (1)
Kegawatdaruratan 2013 (1)
JaniWidodo
 
4. pertumbuhan janin -
4. pertumbuhan janin -4. pertumbuhan janin -
4. pertumbuhan janin -
Devi Narti
 
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahirPemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
oktaviani elga
 
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Asih Astuti
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Arisna Kadir
 

Similar to BBL & PENJAHITAN PERINEUM DERAJAT II.pptx (20)

Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdfPert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
Pert 11. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.pdf
 
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docx
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docxMAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docx
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN SOP.docx
 
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
 
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulangPemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
 
SOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxSOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docx
 
ASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.pptASKEP INTRA-INA2.ppt
ASKEP INTRA-INA2.ppt
 
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
DISPROPORSI KEPALA PANGGULDISPROPORSI KEPALA PANGGUL
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
 
KALA 2 [Recovered].pptx
KALA 2 [Recovered].pptxKALA 2 [Recovered].pptx
KALA 2 [Recovered].pptx
 
2
22
2
 
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan PerineumAmniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
Amniotomi, Episiotomi, Penjahitan Perineum
 
Ipa biologi ix e- 03
Ipa biologi ix e- 03Ipa biologi ix e- 03
Ipa biologi ix e- 03
 
Nota pertolongan cemas
Nota pertolongan cemasNota pertolongan cemas
Nota pertolongan cemas
 
Masa pra-lahir-kuliah-ppi-10-kuliah-4
Masa pra-lahir-kuliah-ppi-10-kuliah-4Masa pra-lahir-kuliah-ppi-10-kuliah-4
Masa pra-lahir-kuliah-ppi-10-kuliah-4
 
Kegawatdaruratan 2013 (1)
Kegawatdaruratan 2013 (1)Kegawatdaruratan 2013 (1)
Kegawatdaruratan 2013 (1)
 
Panggul luar dan dalam
Panggul luar dan dalamPanggul luar dan dalam
Panggul luar dan dalam
 
4. pertumbuhan janin -
4. pertumbuhan janin -4. pertumbuhan janin -
4. pertumbuhan janin -
 
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahirPemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi yang baru lahir
 
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
 
Jagaan bayi baru lahir
Jagaan bayi baru lahirJagaan bayi baru lahir
Jagaan bayi baru lahir
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
 

Recently uploaded

farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
ProgramPTM1
 

Recently uploaded (20)

farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
 

BBL & PENJAHITAN PERINEUM DERAJAT II.pptx

  • 1.
  • 2. PENGERTIAN Bayi baru lahir adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500- 4000 gram.
  • 3. PENILAIAN APGAR SCORE A. APGAR SCORE Nilai Apgar adalah suatu cara praktis untuk menilai keadaan bayi baru lahir. Ada 5 kriteria yang dinilai untuk menentukan skor apgar ini. Untuk memudahkan APGAR Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respira tion )
  • 4. Nilai Apgar masing-masing diberi nilai 0, 1 atau 2, berdasarkan pada keadaan bayi baru lahir sbb : Tanda-tanda 0 1 2 Appearance kulit bayi berwarna biru pucat Kulit bayi berawarna pink dan lengan/tungkainya berwarna biru seluruh kulit bayi berwarna pink Pulse tidak terdengar denyut jantung jantung berdenyut kurang dari 100 kali/menit jantung berdenyut lebih dari 100 kali/menit Grimace tidak timbul refleks wajahnya menyeringai bayi menyeringai dan terbatuk, bersin atau menangis keras Activity otot lembek lengan atau tungkainya terlipat bayi bergerak aktif Respiration tidak terdengar denyut jantung jantung berdenyut kurang dari 100 kali/menit jantung berdenyut lebih dari 100 kali/menit
  • 5. B. PEMERIKSAAN FISIK 1. KEPALA Raba sepanjang garis sutura dan fontanel,apakah ukuran dan tampilannya normal. Perhatikan ukuran dan ketegangannya. Periksa adanya tauma kelahiran misalnya; caput suksedaneum, sefal hematoma, perdarahan subaponeurotik/fraktur tulang tengkorak Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti ; anensefali, mikrosefali, kraniotabes
  • 6. 2. WAJAH Wajah harus tampak simetris. Perhatikan kelainan wajah yang khas seperti sindrom down atau sindrom piere robin. Perhatikan juga kelainan wajah akibat trauma lahir seperti laserasi. 3. MATA Periksa jumlah, posisi atau letak mata, konjungtiva, sklera.
  • 7. 4. HIDUNG Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya harus lebih dari 2,5cm. Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui mulut harus diperhatikan kemungkinan ada obstruksi jalan nafas, fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring.
  • 8. 5. MULUT Perhatikan mulut bayi, bibir harus berbentuk dan simetris. Periksa lidah apakah membesar atau sering bergerak. 6. TELINGA Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya. Pada bayi cukup bulan, tulang rawan sudah matang. Daun telinga harus berbentuk sempurna dengan lengkungan yang jelas dibagian atas. Perhatikan letak daun telinga.
  • 9. 7. LEHER Leher bayi biasanya pendek dan harus diperiksa kesimetrisannya. Jika terdapat keterbatasan pergerakan kemungkinan ada kelainan tulang leher. Periksa adanya trauma leher yang dapat menyebabkan kerusakan pad fleksus brakhialis. Lakukan perabaan untuk mengidentifikasi adanya pembengkakan. Periksa adanya pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
  • 10. 8. KLAVIKULA Raba seluruh klavikula untuk memastikan keutuhannya terutama pada bayi yang lahir dengan presentasi bokong atau distosia bahu. Periksa kemungkinan adanya fraktur. 9.TANGAN Kedua lengan harus sama panjang, periksa dengan cara meluruskan kedua lengan ke bawah. Kedua lengan harus bebas bergerak, jika gerakan kurang kemungkinan adanya kerusakan neurologis atau fraktur.
  • 11. 10. DADA Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas. Apabila tidak simetris kemungkinan bayi mengalami pneumotoraks, paresis diafragma atau hernia diafragmatika. Pernapasan yang normal dinding dada dan abdomen bergerak secara bersamaan.
  • 12. 11. ABDOMEN Abdomen harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan dengan gerakan dada saat bernapas. Kaji adanya pembengkakan. Jika perut sangat cekung kemungkinan terdapat hernia Diafragmatika. Abdomen yang membuncit kemungkinan karena hepatosplenomegali atau tumor lainnya. Jika perut kembung kemungkinan adanya enterokolitis vesikalis.
  • 13. 12. GENETALIA Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3cm.Periksa posisi lubang uretra. Periksa adanya hipospadia dan epispadia. Skrortum harus dipalpasi untuk memastikan jumlah testis ada dua Pada bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi labia minora. Lubang uretra terpisah dengan lubang vagina. Terkadang tampak adanya sekret yang berdarah dari vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon ibu(withdrawl bedding) (Lodermik, Jensen2005)
  • 14. 13. ANUS DAN REKTUM Periksa adanya kelainan atresia ani , kaji posisinya. Mekonium secara umum keluar pada 24jam pertama, jika sampai 48 jam belum keluar kemungkinan adanya mekonium plug syndrom, megakolon atau obstruksi saluran pencernaan
  • 15. 14. TUNGKAI Periksa kesimetrisan tungkai dan kaki. Periksa panjang kedua kaki dengan meluruskan keduanya dan bandingkan. Kedua tungkai harus dapat bergerak bebas.Kurangnya gerakan berkaitan dengan adanya trauma, misalnya fraktur, kerusakan neurologis.
  • 16. 14. SPINAL Periksa spinal dengan cara menelungkupkan bayi, cari adanya tanda-tanda abnormalitas seperti spina bifida, pembengkakan, lesung atau bercak kecil berambut yang dapat menunjukkan adanya abdormalitas medula spinalis atau kolumna vertebra.
  • 17. 15. KULIT Perhatikan kondisi kuli bayi. Periksa adanya ruam dan bercak atau tanda Lahir. Periksa adanya pembekakan. Perhatinan adanya vernik kaseosa. Perhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak terdapat pada bayi kurang bulan
  • 20. Definisi Penjahitan luka adalah suatu tindakan untuk mendekatkan tepi luka dengan benang sampai sembuh
  • 21. Tujuan Penjahitan • Mengontrol perdarahan • Meminimalisasi risiko infeksi • Mempercepat penyembuhan • Aproksimasi tepi luka tanpa tension  dapat terjadi devaskularisasi
  • 22. Prinsip Penjahitan – Dilakukan segera setelah persalinan  mengurangi perdarahan dan risiko infeksi – Persiapan alat dan bahan – Pencahayaan yang baik – Trasfer ke kamar operasi bila diperlukan anestesi adekuat – Minta asisten yang berpengalaman – Tutup dead space, pastikan hemostasis  cegah hematoma – Jahitan tidak terlalu ketat – Square surgeon knot – Pastikan anatomi yg baik – Hitung kassa/alat pasca penjahitan
  • 23. Teknik Penjahitan • Interrupted (terputus) • Continuous (jelujur) • Subkutikuler
  • 24. Teknik Penjahitan • Jarum masuk tegak lurus kulit • Jika penjahitan akan diteruskan, ambil jarum dalam posisi siap pakai, jika tidak maka jarum jangan diambil dengan posisi supinasi. • Prinsip-prinsip khusus pada masing-masing teknik penjahitan
  • 26. Teknik Continuous – Jahitan pertama di puncak robekan  hemostasis – Robekan dijahit continuous, non locking sampai hymenal remnant, lalu masukan jarum ke kulit di daerah fourchet – Penjahitan otot perineum continuous non locking – Ujung robekan inferior  subkutikuler – Harus ada asisten – Benang tidak boleh kendor (pengencangan oleh operator, asisten hanya memegang) – Pengambilan jarum siap pakai
  • 28. Teknik Subkutikuler – Awal penjahitan benang disimpul di dalam dan akhir jahitan benang tidak disimpul (tidak dapat dilakukan untuk perineum) – Jarak dan kedalaman masing-masing jahitan sama dikedua sisi. – Masuknya jarum pada satu sisi sejajar dengan keluarnya jarum dari sisi yang lain.
  • 29. Robekan Derajat I dan Derajat II – Penjahitan dilakukan bila ada perdarahan – Bila tidak dijahit  informed consent – Laserasi labia : sangat superfisial – Laserasi labia : beberapa ahli tidak dijahit  penjahitan dilakukan bila trauma bilateral dan laserasi bisa melekat menutupi urethra – Anestesi : lignocaine 1% 10-20 ml
  • 30.
  • 31. Pasca Penjahitan - Pastikan tidak ada perdarahan - benar anatomis - beri informasi: analgetik, kebersihan vulva vagina, intake makanan, latihan otot dasar panggul