SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
SUHU DAN KALOR
(BAGIAN 1)
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Peserta didik dapat memahami konsep suhu.

• Peserta didik dapat menjelaskan sifat termometrik yang
dimanfaatkan untuk mengukur suhu.
• Peserta didik dapat membedakan skala Celcius, Reamur,
Fahrenheit, dan Kelvin dalam menyatakan nilai suhu.
• Peserta didik dapat membedakan konsep energi panas
(energi termal) dan kalor.

• Peserta didik dapat menganalisis perpindahan/perambatan
kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
SUHU (TEMPERATUR)
• Dalam kehidupan sehari-hari suhu (temperatur)
menunjukkan tingkatan panas-dingin suatu objek.

• Dalam ilmu fisika suhu menunjukkan ukuran pergerakan
molekul suatu objek.

• Teori Kinetik Gas: suhu merupakan ukuran energi kinetik
rata-rata molekul.
LANJUTAN . . .

• Alat untuk mengukur suhu (temperatur) suatu objek
disebut dengan Termometer.
• Termometer banyak jenisnya, tapi semuanya bekerja
berdasarkan prinsip yang sama, yaitu memanfaatkan sifat
termometrik suatu benda (objek).
• Sifat termometrik adalah besaran fisis yang berubah jika
suhu (temperatur) berubah.
Contoh: volume zat cair, hambatan listrik kawat
penghantar, intensitas radiasi suatu benda.
LANJUTAN . . .

• Salah satu syarat dari sifat termometrik yang bisa
digunakan pada termometer adalah perubahannya
kontinyu dan beraturan (atau yang mendekati).
• Dengan kata lain nilai dari besaran fisis yang berubah
akibat perubahan suhu (sifat termometrik) berbanding
lurus dengan suhu.
• Sehingga kurva pada grafik besaran fisis terhadap suhu
adalah kurva linier dengan gradien yang konstan.
Volum zat cair
(Panjang kolom
zat cair)

LANJUTAN . . .
Besaran fisis

Suhu
SKALA TERMOMETER
• Sebelum menentukan nilai suhu berdasarkan sifat
termometrik suatu objek (benda), terlebih dahulu harus
ditetapkan dua titik tetap yang menjadi acuan.
• Titik tetap yang pertama disebut Titik Tetap Bawah, yang
ditetapkan pada saat es mencair. Sedangkan titik tetap
yang kedua adalah Titik Tetap Atas, yang ditetapkan pada
saat air mendidih.
• Setiap titik acuan memiliki nilai suhu tertentu dan nilai
besaran fisis yang bersesuaian.
LANJUTAN . . .
• Nilai suhu pada titik tetap (acuan) ditentukan sesuai
dengan skala yang akan digunakan.
Nilai Suhu
Titik Tetap Bawah

Nilai Suhu
Titik Tetap Atas

Skala

0o
0o
32o

100o
80o
212o

Celcius
Reamur

Fahrenheit
LANJUTAN . . .
Bisa berbeda

l l0
x 0
x

l100 l0
100 0

l l0
100 o C
l100 l0
Bisa berbeda
LANJUTAN . . .

x

60 20
100 o C
100 20

x 50o C

• Panjang kolom raksa pada termometer raksa sama
dengan 20 mm saat 0oC dan 100 mm pada saat 100oC.
Berapakah nilai suhu saat panjang kolom raksa 60 mm?
LANJUTAN . . .

• Sebuah kawat platina memiliki hambatan 2,00 ohm dan
2,80 ohm pada 0oR dan 80 oR. Hambatan kawat tersebut
bernilai 5,36 ohm ketika ditempatkan pada sulfur yang
mendidih. Berapakah suhu sulfur tersebut?
x

R R0
80
R80 R0

x

5,36 2, 00
80
2,80 2, 00

x 336o R

o

R
o

R
LANJUTAN . . .

• Perubahan yang kontinyu dan beraturan dari sifat
termometrik memberikan kemudahan dalam membuat
Termometer sebagai alat ukur suhu.
• Contohnya panjang kolom raksa (etanol). Setelah dua titik
tetap ditentukan maka panjang kolom raksa dapat dibagi
menjadi sejumlah skala, baik diantara Titik Tetap Atas dan
Titik Tetap Bawah maupun di bawah Titik Tetap Bawah
dan di atas Titik Tetap Atas: Termometer Raksa.
LANJUTAN . . .
LANJUTAN . . .
Sifat Termometrik
Pemuaian volume
zat cair

Termometer
Termometer
raksa

Hambatan listrik

Electronic Thermometer
Thermistor

Intensitas radiasi

Pirometer
(Pyrometer)
LANJUTAN . . .
LANJUTAN . . .

l l0
x TB
l l0
l100 l0
TA

TB

(y) oR

l100 l0
TA TB
x TB
TA TB
Sama!
LANJUTAN . . .

l l0
l100 l0

x TB
TA TB
Sama!

x TBx
TAx TBx

y TBy
TAy TBy
LANJUTAN . . .

x 50
50 0
100 0
y 40
o

50 C

y 0
80 0

o

40 R
LANJUTAN . . .
• Selain skala Celcius, Reamur, dan Fahrenheit terdapat
satu skala suhu lain yang biasa digunakan, yaitu skala
suhu mutlak (absolut) atau skala Kelvin.
• Termometer yang menggunakan skala Kelvin adalah
Termometer Gas Volume Konstan. Termometer ini hanya
menggunakan satu titik tetap, yaitu Titik Tripel Air.
• Titik Tripel Air adalah kedaan dimana air, uap air, dan es
berada bersama-sama dalam kedaan seimbang.
LANJUTAN . . .
• Skala Kelvin didefinisikan bahwa suhu Titik Tripel Air
adalah 273,16 K. Suhu ini bersesuaian dengan 0,01oC.
• Perubahan suhu pada skala Kelvin ditentukan sama
dengan perubahan suhu pada skala Celcius, sehingga
suhu 0 oC sama dengan 273,15 K.
• Dengan demikian dapat dituliskan bahwa:

T K

t

o

C

273,15

(Nilai 273,15 sering dibulatkan menjadi 273)
LANJUTAN . . .

• Sebuah termometer raksa dikalibrasi. Panjang kolom
raksa 1,00 cm ketika diletakkan dalam suatu wadah yang
berisi es yang mencair dan 13,50 cm ketika diletakkan
dalam suatu wadah yang berisi air yang mendidih.
a) Berapakah perubahan panjang kolom cairan setiap
perubahan suhu 1oC dan 1oR?
b) Berapakah panjang kolom raksa ketika suhu yang
terukur adalah 32oC?
LANJUTAN . . .

• 104oF = . . . oC = . . . oR = . . . K
• Pada sebuah termometer X, titik beku airnya adalah 40oX
dan titik didih airnya 240oX. Bila sebuah benda diukur
dengan termometer Celcius suhunya 50oC, maka bila
diukur dengan termometer X suhunya adalah . . .
• Berapakah nilai suhu pada skala Celcius yang sama
dengan nilai suhu pada skala Fahrenheit?

• Apakah ada nilai suhu pada skala Celcius yang sama
dengan nilai suhu pada skala Reamur?
LANJUTAN . . .

• Manakah yang lebih besar (1) penambahan suhu 1oC
atau 1oF (2) penambahan suhu 1oC atau 1 K ?
• Termometer A dan B digunakan untuk mengukur suhu
fluida x, y, dan z. Hasilnya ditunjukkan oleh tabel di
bawah. Berapakah nilai a ?
Fluida
x

Termometer A
80 oA

Termometer B
50 oB

y
z

100 oA
20 oA

100 oB
a oB
ENERGI TERMAL DAN KALOR
• Energi Termal (Energi Panas) tidak sama dengan Kalor.
• Energi termal merupakan energi internal (dalam) yang
dimiliki oleh molekul-molekul benda (objek) tertentu.
• Energi internal merupakan kombinasi (jumlah) dari energi
kinetik (yang terkait dengan pergerakan) dan energi
potensial (yang terkait dengan gaya inter-molekul) yang
dimiliki oleh molekul-molekul suatu benda.
LANJUTAN . . .
• Semakin besar/tinggi suhu suatu benda (objek) maka
semakin besar energi internal yang miliki oleh benda
(objek) tersebut.
• Sehingga bisa dikatakan bahwa semakin tinggi suhu
maka semakin besar energi termal benda.
Suhu

Suhu

Energi Termal

Energi Termal
LANJUTAN . . .

Kontak Termal
Suhu
Energi Termal

Suhu

Q

Energi Termal

• Kalor merupakan energi yang dipindahkan dari benda
yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah
ketika melakukan kontak termal.
• Kalor hanya ada ketika ada kontak termal.
LANJUTAN . . .

=

(Suhu) (Energi Termal)

• Kalor akan berhenti mengalir jika suhu telah setimbang
(energi termal sama): setimbang termal.

Q kalor

1J

J joule atau kal kalori

0, 24 kal
CARA PERPINDAHAN KALOR
2
3

1

• Kalor dapat berpindah dengan cara: 1) Konduksi
2) Konveksi dan 3) Radiasi.
LANJUTAN . . .
• Banyaknya kalor yang dipindahkan (baik secara
konduksi, konveksi, atau radiasi) persatuan waktu disebut
dengan laju perpindahan kalor (H).

H

Q
t

satuan

J
kal
/
/ W
s
s
1) KONDUKSI
• Perhatikan video berikut ini.

• Konduksi terjadi melalui tumbukan antar molekul.

• Tidak ada perpindahan molekul selama proses konduksi
terjadi.
• Konduksi bisa terjadi pada semua zat, tapi jauh lebih
bagus pada benda padat (logam atau non-logam).
LANJUTAN . . .
• Konduksi pada logam lebih baik dibandingkan pada nonlogam karena adanya elektron bebas pada logam.
• Elektron bebas mampu bergerak dengan bebas sehingga
bisa menumbuk elektron dan molekul lain lebih cepat.
Logam :
Konduktor panas
yang bagus
(Insulator)

Poor
Conductor

LANJUTAN . . .
Good
Conductor
LANJUTAN . . .

T1

T2
T1

T2

H
l

A

H

kA

H

kA

T1 T2
l
T
l

[k (koefisien konduksi
termal/konduktivitas termal):
W/m.K]
LANJUTAN . . .
• Mengapa logam merupakan konduktor panas yang paling baik?
Apakah konduksi bisa terjadi pada kayu, air, dan udara?

• Sebuah ruangan dengan pendingin memiliki jendela yang
luasnya 2 m x 1,75 m dan tebalnya 3,2 mm. Jika suhu pada
permukaan kaca dalam 25oC dan suhu pada permukaan kaca
luar 31oC, maka laju konduksi kalornya adalah . . .
(k kaca = 0,8 W / m K)
• Sebuah batang tembaga (k = 375 W / m K) panjangnya
80 cm dan luas penampangnya 4 cm2. Ujung yang satu
bersuhu 20oC dan ujung yang lain bersuhu 100oC. Banyaknya
kalor yang berpindah selama 30 menit adalah . . .
LANJUTAN . . .
• Dua batang logam P dan Q dengan luas penampang sama
dihubungkan seperti pada gambar berikut.

Jika koefisien konduksi logam P setengah kali logam Q, serta
AC = 2 CB, maka suhu di C adalah . . .
• Dua batang logam sejenis A dan B memiliki perbandingan luas
penampang 2 : 1, dan perbandingan panjang 4 : 3. Bila
perbedaan suhu ujung-ujung batang sama, maka perbandingan
laju konduksi kalor logam A dan B adalah . . .
2) KONVEKSI
• Konveksi merupakan perpindahan kalor melalui
perpindahan molekul.
• Terjadi perpindahan molekul selama proses konveksi
terjadi: arus konveksi.
• Konveksi hanya terjadi pada zat cair dan gas.
• Secara alamiah, konveksi terjadi karena perubahan
(perbedaan) massa jenis zat cair atau gas.
LANJUTAN . . .

:
:
LANJUTAN . . .
• Konveksi bisa juga terjadi secara paksa melalui bantuan
alat tentu, seperti kipas angin.
3) RADIASI
• Radiasi merupakan perpindahan kalor melalui gelombang
elektromagnetik (GEM).
• Radiasi bisa terjadi melaui ruang hampa (tanpa medium).
LANJUTAN . . .
• Pada dasarnya semua benda bersuhu tertentu
memancarkan radiasi. Semakin besar suhu maka
semakin besar kalor yang diradiasikan.
LANJUTAN . . .
• Selain memancarkan kalor secara radiasi, benda juga
menyerap kalor dari radiasi benda lain. Pemancar yang
baik juga merupakan penyerap yang baik.
LANJUTAN . . .
LANJUTAN . . .

H

e AT

4

: Konstanta Stefan-Boltzmann
5, 67 10 8Wm 2 K

4

• e = emisivitas (kurang dari sama dengan 1, lebih dari 0),
mewakili karakteristik benda, termasuk warna benda dan
tekstur permukaan benda. e = 1 disebut benda hitam.

• ‘Benda hitam’ merupakan pemancar radiasi paling baik.
LANJUTAN . . .
• Jika benda bersuhu T1 berada pada lingkungan bersuhu
T2 (T2<T1), maka benda juga akan menyerap kalor dari
lingkungan.
• Dengan demikian kalor yang diradiasikan benda menjadi:

H

4
1

e A T

T2

4
LANJUTAN . . .
• Mengapa benda berwarna hitam akan lebih cepat panas
dari pada benda berwarna putih saat dijemur di bawah
sinar matahari?
• Sebuah plat baja dengan panjang 2 m dan lebar 0,5 m
suhunya 227oC. Bila benda dianggap benda hitam
sempurna, energi panas yang diradisikan persatuan
waktu adalah . . .
• Sebuah benda hitam pada suhu 27oC memancarkan
energi dengan laju R. Jika suhunya naik menjadi 327oC,
maka laju energi yang dipancarkan menjadi . . .
LANJUTAN . . .

Jelaskan mengapa
desain termos seperti
gambar di samping?
SELESAI

More Related Content

What's hot

Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5boim007
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorEko Supriyadi
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalorauliarika
 
Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperaturFKIP UNHALU
 
14708251060_Septiana Indri_Fisika kalor gelombang
14708251060_Septiana Indri_Fisika kalor gelombang14708251060_Septiana Indri_Fisika kalor gelombang
14708251060_Septiana Indri_Fisika kalor gelombangIPA 2014
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalorFKIP UHO
 
Rangkuman materi un ipa smp (fisika, biologi, dan kimia) revised
Rangkuman materi un ipa smp (fisika, biologi, dan kimia) revisedRangkuman materi un ipa smp (fisika, biologi, dan kimia) revised
Rangkuman materi un ipa smp (fisika, biologi, dan kimia) revisedWayan Sudiarta
 
Suhu dan kalor (2)
Suhu dan kalor (2)Suhu dan kalor (2)
Suhu dan kalor (2)SajowFerlan
 
Suhu dan-kalor final
Suhu dan-kalor finalSuhu dan-kalor final
Suhu dan-kalor finalMoh Iriyanto
 
Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)
Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)
Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)Muhtar Muhtar
 

What's hot (20)

Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
 
Kalor SMP
Kalor SMPKalor SMP
Kalor SMP
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
Azas Black & Perpindahan Kalor
Azas Black & Perpindahan KalorAzas Black & Perpindahan Kalor
Azas Black & Perpindahan Kalor
 
Fd suhu dan kalor
Fd  suhu dan kalorFd  suhu dan kalor
Fd suhu dan kalor
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
 
SUHU dan KALOR
SUHU dan KALORSUHU dan KALOR
SUHU dan KALOR
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperatur
 
14708251060_Septiana Indri_Fisika kalor gelombang
14708251060_Septiana Indri_Fisika kalor gelombang14708251060_Septiana Indri_Fisika kalor gelombang
14708251060_Septiana Indri_Fisika kalor gelombang
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
IPA Kelas VII "Pemuaian"
IPA Kelas VII "Pemuaian"IPA Kelas VII "Pemuaian"
IPA Kelas VII "Pemuaian"
 
Rangkuman materi un ipa smp (fisika, biologi, dan kimia) revised
Rangkuman materi un ipa smp (fisika, biologi, dan kimia) revisedRangkuman materi un ipa smp (fisika, biologi, dan kimia) revised
Rangkuman materi un ipa smp (fisika, biologi, dan kimia) revised
 
Suhu dan kalor (2)
Suhu dan kalor (2)Suhu dan kalor (2)
Suhu dan kalor (2)
 
Suhu dan-kalor final
Suhu dan-kalor finalSuhu dan-kalor final
Suhu dan-kalor final
 
Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)
Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)
Rangkuman materi-un-ipa-smp-fisika-biologi-dan-kimia-revised 2(1)
 

Similar to SuhuKalor

Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorEKO SUPRIYADI
 
suhu-dan-kalor (1).ppt
suhu-dan-kalor (1).pptsuhu-dan-kalor (1).ppt
suhu-dan-kalor (1).pptuptsdn104laba
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Instrumentasi dan pengukuran kalor dan gelombang upload
Instrumentasi dan pengukuran kalor dan gelombang uploadInstrumentasi dan pengukuran kalor dan gelombang upload
Instrumentasi dan pengukuran kalor dan gelombang uploadkemenag
 
Materi dan Sifatnya.pptx
Materi dan Sifatnya.pptxMateri dan Sifatnya.pptx
Materi dan Sifatnya.pptxGunturs4
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bLinkin Park News
 
Suhu dan Kalor_Pemuaian.ppt
Suhu dan Kalor_Pemuaian.pptSuhu dan Kalor_Pemuaian.ppt
Suhu dan Kalor_Pemuaian.pptnispihariyani1
 
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptxSuhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptxWulandariPalupi1
 
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1kabul16
 

Similar to SuhuKalor (20)

Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
 
suhu-dan-kalor (1).ppt
suhu-dan-kalor (1).pptsuhu-dan-kalor (1).ppt
suhu-dan-kalor (1).ppt
 
suhu-dan-kalor.ppt
suhu-dan-kalor.pptsuhu-dan-kalor.ppt
suhu-dan-kalor.ppt
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Instrumentasi dan pengukuran kalor dan gelombang upload
Instrumentasi dan pengukuran kalor dan gelombang uploadInstrumentasi dan pengukuran kalor dan gelombang upload
Instrumentasi dan pengukuran kalor dan gelombang upload
 
Materi dan Sifatnya.pptx
Materi dan Sifatnya.pptxMateri dan Sifatnya.pptx
Materi dan Sifatnya.pptx
 
Konsep termofisika
Konsep termofisikaKonsep termofisika
Konsep termofisika
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
 
11-Thermo.pdf
11-Thermo.pdf11-Thermo.pdf
11-Thermo.pdf
 
Suhu dan Kalor_Pemuaian.ppt
Suhu dan Kalor_Pemuaian.pptSuhu dan Kalor_Pemuaian.ppt
Suhu dan Kalor_Pemuaian.ppt
 
Rpp 3.11 jun
Rpp 3.11  junRpp 3.11  jun
Rpp 3.11 jun
 
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptxSuhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
 
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
 
Kumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi TermodinamikaKumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi Termodinamika
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika kalor
Fisika kalorFisika kalor
Fisika kalor
 
MODUL 8.pptx
MODUL 8.pptxMODUL 8.pptx
MODUL 8.pptx
 

More from Saffanahpertiwi

More from Saffanahpertiwi (12)

Fluida Statis2
Fluida Statis2Fluida Statis2
Fluida Statis2
 
Fluida Statis
Fluida StatisFluida Statis
Fluida Statis
 
Elastisitas dan Hukum Hooke2
Elastisitas dan Hukum Hooke2Elastisitas dan Hukum Hooke2
Elastisitas dan Hukum Hooke2
 
Elastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum HookeElastisitas dan Hukum Hooke
Elastisitas dan Hukum Hooke
 
Kinematika Gerak Lurus dan Melingkar
Kinematika Gerak Lurus dan MelingkarKinematika Gerak Lurus dan Melingkar
Kinematika Gerak Lurus dan Melingkar
 
Kinematika gerak lurus dan melingkar2
Kinematika gerak lurus dan melingkar2Kinematika gerak lurus dan melingkar2
Kinematika gerak lurus dan melingkar2
 
Penjumlahan Vektor2
Penjumlahan Vektor2Penjumlahan Vektor2
Penjumlahan Vektor2
 
Penjumlahan Vektor
Penjumlahan VektorPenjumlahan Vektor
Penjumlahan Vektor
 
Penjumlahan Vektor
Penjumlahan VektorPenjumlahan Vektor
Penjumlahan Vektor
 
FISIKA. Pengukuran2
FISIKA. Pengukuran2FISIKA. Pengukuran2
FISIKA. Pengukuran2
 
Fisika. Pengukuran
Fisika. PengukuranFisika. Pengukuran
Fisika. Pengukuran
 
FISIKA. Pengukuran3
FISIKA. Pengukuran3FISIKA. Pengukuran3
FISIKA. Pengukuran3
 

Recently uploaded

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

SuhuKalor

  • 1.
  • 3. TUJUAN PEMBELAJARAN • Peserta didik dapat memahami konsep suhu. • Peserta didik dapat menjelaskan sifat termometrik yang dimanfaatkan untuk mengukur suhu. • Peserta didik dapat membedakan skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin dalam menyatakan nilai suhu. • Peserta didik dapat membedakan konsep energi panas (energi termal) dan kalor. • Peserta didik dapat menganalisis perpindahan/perambatan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
  • 4. SUHU (TEMPERATUR) • Dalam kehidupan sehari-hari suhu (temperatur) menunjukkan tingkatan panas-dingin suatu objek. • Dalam ilmu fisika suhu menunjukkan ukuran pergerakan molekul suatu objek. • Teori Kinetik Gas: suhu merupakan ukuran energi kinetik rata-rata molekul.
  • 5. LANJUTAN . . . • Alat untuk mengukur suhu (temperatur) suatu objek disebut dengan Termometer. • Termometer banyak jenisnya, tapi semuanya bekerja berdasarkan prinsip yang sama, yaitu memanfaatkan sifat termometrik suatu benda (objek). • Sifat termometrik adalah besaran fisis yang berubah jika suhu (temperatur) berubah. Contoh: volume zat cair, hambatan listrik kawat penghantar, intensitas radiasi suatu benda.
  • 6. LANJUTAN . . . • Salah satu syarat dari sifat termometrik yang bisa digunakan pada termometer adalah perubahannya kontinyu dan beraturan (atau yang mendekati). • Dengan kata lain nilai dari besaran fisis yang berubah akibat perubahan suhu (sifat termometrik) berbanding lurus dengan suhu. • Sehingga kurva pada grafik besaran fisis terhadap suhu adalah kurva linier dengan gradien yang konstan.
  • 7. Volum zat cair (Panjang kolom zat cair) LANJUTAN . . . Besaran fisis Suhu
  • 8. SKALA TERMOMETER • Sebelum menentukan nilai suhu berdasarkan sifat termometrik suatu objek (benda), terlebih dahulu harus ditetapkan dua titik tetap yang menjadi acuan. • Titik tetap yang pertama disebut Titik Tetap Bawah, yang ditetapkan pada saat es mencair. Sedangkan titik tetap yang kedua adalah Titik Tetap Atas, yang ditetapkan pada saat air mendidih. • Setiap titik acuan memiliki nilai suhu tertentu dan nilai besaran fisis yang bersesuaian.
  • 9. LANJUTAN . . . • Nilai suhu pada titik tetap (acuan) ditentukan sesuai dengan skala yang akan digunakan. Nilai Suhu Titik Tetap Bawah Nilai Suhu Titik Tetap Atas Skala 0o 0o 32o 100o 80o 212o Celcius Reamur Fahrenheit
  • 10. LANJUTAN . . . Bisa berbeda l l0 x 0 x l100 l0 100 0 l l0 100 o C l100 l0 Bisa berbeda
  • 11. LANJUTAN . . . x 60 20 100 o C 100 20 x 50o C • Panjang kolom raksa pada termometer raksa sama dengan 20 mm saat 0oC dan 100 mm pada saat 100oC. Berapakah nilai suhu saat panjang kolom raksa 60 mm?
  • 12. LANJUTAN . . . • Sebuah kawat platina memiliki hambatan 2,00 ohm dan 2,80 ohm pada 0oR dan 80 oR. Hambatan kawat tersebut bernilai 5,36 ohm ketika ditempatkan pada sulfur yang mendidih. Berapakah suhu sulfur tersebut? x R R0 80 R80 R0 x 5,36 2, 00 80 2,80 2, 00 x 336o R o R o R
  • 13. LANJUTAN . . . • Perubahan yang kontinyu dan beraturan dari sifat termometrik memberikan kemudahan dalam membuat Termometer sebagai alat ukur suhu. • Contohnya panjang kolom raksa (etanol). Setelah dua titik tetap ditentukan maka panjang kolom raksa dapat dibagi menjadi sejumlah skala, baik diantara Titik Tetap Atas dan Titik Tetap Bawah maupun di bawah Titik Tetap Bawah dan di atas Titik Tetap Atas: Termometer Raksa.
  • 15. LANJUTAN . . . Sifat Termometrik Pemuaian volume zat cair Termometer Termometer raksa Hambatan listrik Electronic Thermometer Thermistor Intensitas radiasi Pirometer (Pyrometer)
  • 17. LANJUTAN . . . l l0 x TB l l0 l100 l0 TA TB (y) oR l100 l0 TA TB x TB TA TB Sama!
  • 18. LANJUTAN . . . l l0 l100 l0 x TB TA TB Sama! x TBx TAx TBx y TBy TAy TBy
  • 19. LANJUTAN . . . x 50 50 0 100 0 y 40 o 50 C y 0 80 0 o 40 R
  • 20. LANJUTAN . . . • Selain skala Celcius, Reamur, dan Fahrenheit terdapat satu skala suhu lain yang biasa digunakan, yaitu skala suhu mutlak (absolut) atau skala Kelvin. • Termometer yang menggunakan skala Kelvin adalah Termometer Gas Volume Konstan. Termometer ini hanya menggunakan satu titik tetap, yaitu Titik Tripel Air. • Titik Tripel Air adalah kedaan dimana air, uap air, dan es berada bersama-sama dalam kedaan seimbang.
  • 21. LANJUTAN . . . • Skala Kelvin didefinisikan bahwa suhu Titik Tripel Air adalah 273,16 K. Suhu ini bersesuaian dengan 0,01oC. • Perubahan suhu pada skala Kelvin ditentukan sama dengan perubahan suhu pada skala Celcius, sehingga suhu 0 oC sama dengan 273,15 K. • Dengan demikian dapat dituliskan bahwa: T K t o C 273,15 (Nilai 273,15 sering dibulatkan menjadi 273)
  • 22. LANJUTAN . . . • Sebuah termometer raksa dikalibrasi. Panjang kolom raksa 1,00 cm ketika diletakkan dalam suatu wadah yang berisi es yang mencair dan 13,50 cm ketika diletakkan dalam suatu wadah yang berisi air yang mendidih. a) Berapakah perubahan panjang kolom cairan setiap perubahan suhu 1oC dan 1oR? b) Berapakah panjang kolom raksa ketika suhu yang terukur adalah 32oC?
  • 23. LANJUTAN . . . • 104oF = . . . oC = . . . oR = . . . K • Pada sebuah termometer X, titik beku airnya adalah 40oX dan titik didih airnya 240oX. Bila sebuah benda diukur dengan termometer Celcius suhunya 50oC, maka bila diukur dengan termometer X suhunya adalah . . . • Berapakah nilai suhu pada skala Celcius yang sama dengan nilai suhu pada skala Fahrenheit? • Apakah ada nilai suhu pada skala Celcius yang sama dengan nilai suhu pada skala Reamur?
  • 24. LANJUTAN . . . • Manakah yang lebih besar (1) penambahan suhu 1oC atau 1oF (2) penambahan suhu 1oC atau 1 K ? • Termometer A dan B digunakan untuk mengukur suhu fluida x, y, dan z. Hasilnya ditunjukkan oleh tabel di bawah. Berapakah nilai a ? Fluida x Termometer A 80 oA Termometer B 50 oB y z 100 oA 20 oA 100 oB a oB
  • 25. ENERGI TERMAL DAN KALOR • Energi Termal (Energi Panas) tidak sama dengan Kalor. • Energi termal merupakan energi internal (dalam) yang dimiliki oleh molekul-molekul benda (objek) tertentu. • Energi internal merupakan kombinasi (jumlah) dari energi kinetik (yang terkait dengan pergerakan) dan energi potensial (yang terkait dengan gaya inter-molekul) yang dimiliki oleh molekul-molekul suatu benda.
  • 26. LANJUTAN . . . • Semakin besar/tinggi suhu suatu benda (objek) maka semakin besar energi internal yang miliki oleh benda (objek) tersebut. • Sehingga bisa dikatakan bahwa semakin tinggi suhu maka semakin besar energi termal benda. Suhu Suhu Energi Termal Energi Termal
  • 27. LANJUTAN . . . Kontak Termal Suhu Energi Termal Suhu Q Energi Termal • Kalor merupakan energi yang dipindahkan dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah ketika melakukan kontak termal. • Kalor hanya ada ketika ada kontak termal.
  • 28. LANJUTAN . . . = (Suhu) (Energi Termal) • Kalor akan berhenti mengalir jika suhu telah setimbang (energi termal sama): setimbang termal. Q kalor 1J J joule atau kal kalori 0, 24 kal
  • 29. CARA PERPINDAHAN KALOR 2 3 1 • Kalor dapat berpindah dengan cara: 1) Konduksi 2) Konveksi dan 3) Radiasi.
  • 30. LANJUTAN . . . • Banyaknya kalor yang dipindahkan (baik secara konduksi, konveksi, atau radiasi) persatuan waktu disebut dengan laju perpindahan kalor (H). H Q t satuan J kal / / W s s
  • 31. 1) KONDUKSI • Perhatikan video berikut ini. • Konduksi terjadi melalui tumbukan antar molekul. • Tidak ada perpindahan molekul selama proses konduksi terjadi. • Konduksi bisa terjadi pada semua zat, tapi jauh lebih bagus pada benda padat (logam atau non-logam).
  • 32. LANJUTAN . . . • Konduksi pada logam lebih baik dibandingkan pada nonlogam karena adanya elektron bebas pada logam. • Elektron bebas mampu bergerak dengan bebas sehingga bisa menumbuk elektron dan molekul lain lebih cepat. Logam : Konduktor panas yang bagus
  • 34. LANJUTAN . . . T1 T2 T1 T2 H l A H kA H kA T1 T2 l T l [k (koefisien konduksi termal/konduktivitas termal): W/m.K]
  • 35. LANJUTAN . . . • Mengapa logam merupakan konduktor panas yang paling baik? Apakah konduksi bisa terjadi pada kayu, air, dan udara? • Sebuah ruangan dengan pendingin memiliki jendela yang luasnya 2 m x 1,75 m dan tebalnya 3,2 mm. Jika suhu pada permukaan kaca dalam 25oC dan suhu pada permukaan kaca luar 31oC, maka laju konduksi kalornya adalah . . . (k kaca = 0,8 W / m K) • Sebuah batang tembaga (k = 375 W / m K) panjangnya 80 cm dan luas penampangnya 4 cm2. Ujung yang satu bersuhu 20oC dan ujung yang lain bersuhu 100oC. Banyaknya kalor yang berpindah selama 30 menit adalah . . .
  • 36. LANJUTAN . . . • Dua batang logam P dan Q dengan luas penampang sama dihubungkan seperti pada gambar berikut. Jika koefisien konduksi logam P setengah kali logam Q, serta AC = 2 CB, maka suhu di C adalah . . . • Dua batang logam sejenis A dan B memiliki perbandingan luas penampang 2 : 1, dan perbandingan panjang 4 : 3. Bila perbedaan suhu ujung-ujung batang sama, maka perbandingan laju konduksi kalor logam A dan B adalah . . .
  • 37. 2) KONVEKSI • Konveksi merupakan perpindahan kalor melalui perpindahan molekul. • Terjadi perpindahan molekul selama proses konveksi terjadi: arus konveksi. • Konveksi hanya terjadi pada zat cair dan gas. • Secara alamiah, konveksi terjadi karena perubahan (perbedaan) massa jenis zat cair atau gas.
  • 38. LANJUTAN . . . : :
  • 39. LANJUTAN . . . • Konveksi bisa juga terjadi secara paksa melalui bantuan alat tentu, seperti kipas angin.
  • 40. 3) RADIASI • Radiasi merupakan perpindahan kalor melalui gelombang elektromagnetik (GEM). • Radiasi bisa terjadi melaui ruang hampa (tanpa medium).
  • 41. LANJUTAN . . . • Pada dasarnya semua benda bersuhu tertentu memancarkan radiasi. Semakin besar suhu maka semakin besar kalor yang diradiasikan.
  • 42. LANJUTAN . . . • Selain memancarkan kalor secara radiasi, benda juga menyerap kalor dari radiasi benda lain. Pemancar yang baik juga merupakan penyerap yang baik.
  • 44. LANJUTAN . . . H e AT 4 : Konstanta Stefan-Boltzmann 5, 67 10 8Wm 2 K 4 • e = emisivitas (kurang dari sama dengan 1, lebih dari 0), mewakili karakteristik benda, termasuk warna benda dan tekstur permukaan benda. e = 1 disebut benda hitam. • ‘Benda hitam’ merupakan pemancar radiasi paling baik.
  • 45. LANJUTAN . . . • Jika benda bersuhu T1 berada pada lingkungan bersuhu T2 (T2<T1), maka benda juga akan menyerap kalor dari lingkungan. • Dengan demikian kalor yang diradiasikan benda menjadi: H 4 1 e A T T2 4
  • 46. LANJUTAN . . . • Mengapa benda berwarna hitam akan lebih cepat panas dari pada benda berwarna putih saat dijemur di bawah sinar matahari? • Sebuah plat baja dengan panjang 2 m dan lebar 0,5 m suhunya 227oC. Bila benda dianggap benda hitam sempurna, energi panas yang diradisikan persatuan waktu adalah . . . • Sebuah benda hitam pada suhu 27oC memancarkan energi dengan laju R. Jika suhunya naik menjadi 327oC, maka laju energi yang dipancarkan menjadi . . .
  • 47. LANJUTAN . . . Jelaskan mengapa desain termos seperti gambar di samping?