SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Interaksi obat dan
saluran cerna
Dosen Pengampu : Raisa Fadilla M.Farm.
Kelompok 1
Adiliah Laumara 180103003
Holilah 180103014
Muhammad Supardi 180103029
Taqiyatul Muslihah 180103051
Renaldha Janu Erga 180103060
Sadina Vania TDS 180103042
Pengertian interaksi obat
Efek suatu obat akibat adanya obat lain yang
diberikan secara bersamaan atau terpisah obat
berinteraksi sehingga efektivitas atau toksisitas obat
berubah.
Pengertian interaksi Gastrointestinal
Interaksi gastrointestinal adalah interaksi dua/lebih obat yang diberikan secara
bersamaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan. Interaksi gastrointestinal
umumnya mempengaruhi proses absorpsi obat, sehingga dapat digolongkan
dalam interaksi absorpsi yang merupakan bagian dari interaksi farmakokenetik.
Seperti halnya interaksi obat lainnya, interaksi gastrointestinal juga ada yang
menguntungkan dan ada yang membahayakan.
Mekanisme Interaksi Obat
Secara garis besar dapat melalui beberapa cara yaitu :
Interaksi secara farmasetik (inkompatibilitas)
Interaksi secara farmakokinetik meliputi ADME
Interaksi secara farmakodinamik
Pada interaksi obat saluran cerna ini mekanisme yang di lewati hanya farmakokinetik
yaitu pada saat Adsorbsi.
Secara garis besar interaksi obat dibagi menjadi 2
bagian :
> Interaksi antara obat-obat
Faktor atau kerja terjainya interaksi obat dalam gastrointertinal.
• Interaksi Langsung
Yaitu interaksi sksecara fisiki / kimia antara obat dalam lumen saluran cerna sebelum diabsorpsi,sehingga
mengganggu proses absopsi.
Ex: obat obatan digoksin, siklosporin, asam valproate menjadi inaktif jika diberikan bersama adsorben (kaolin
charcoal) atau anionic exchang resins (kolestiramin, kolestipol).
• Perubahan Ph cairan saluran cerna
Perubahan Ph pada cairan saluran cerna akan mempengaruhi kelaruan dan absopsi obat-obat yang bersifat
asam atau basa Misalnya :
Ex: Pemberian Natrium bikarbonat bersamaan dengan aspirin akan meningkatkan disolusi aspirin,sehingga
absorpsinya juga meningkat. Tetapi akan mengurangi absorpsi dari tetrasiklin.
Lanjutan…
• Perubahan waktu pengosongan lambung dan waktu transit dalam usus (motilitas saluran cerna)
Umumnya obat diabsorpsi di dalam usus, dimana absorpsi di usus jauh lebih cepat dibandinkan di lambung.
Oelh karena itu makin cepat obat sampai ke usus makamakin cepat juga diabsorpsi. Obat-obat yang
memperpendek waktu pengosongan lambung akan mempercepat absorpsi obat lain yang diberikan secara
bersamaan dan begitu juga sebaliknya obat yang memperpanjang waktu pengosongan lambung akan
memperlambat absorpsi obat lain.
Ex: Metoklopramid yang akan mempercepat absorpsi parasetamol, diazepam dan propanolo dan obat
antikolinergik, antidepresi trisiklik, beberapa antihistamin antacid gram Al dan analgetik narkotik akan
memperlambat absorpsi obat lain.
Lanjutan…
• Perubahan Flora usus.
Secara normal flora usus berfungsi sebagai sebagai: Sintensis vitamin k dan merupakan sumber vitamin
K yang penting Memecah sulfasalazim menjadi bagian-bagian yang aktif Sebagai metabolism obat
(missal levodova) Hidrolsis ghukuronid yang dieksresi melalui empedu sehingga terjadi sirkulasi
enterohepatik yang memperpanjang kerja obat (missal kontrasepsi oral) Pemberian antibiotic spectrum
luas
Ex: tetrasiklin, kloranfenikol, ampislin,sulfonamide)akan mempengaruhi flora usus sehingga
menghambat sintesa vitamin K oleh mikroorganisme usus.Apabila antibiotic ini diberikan bersama
antikoagulan oral maka efek antikoagulan akan meningkat dan dapat terjadi pendarahan.
• Efek toksik pada saluran cerna
Ex: Terapi kronik dengan asam mefanamat, neomisin dan kolkisin menimbullkan sindrom malabsorpsi
yang menyebabkan absorpsi obat lain terganggu.
• Mekanisme tidak diketahui
Ada beberapa obat mengurangi jumlah absorpsi obat lain dengan mekanisme yang tidak diketahui.
Ex: phenobarbital yang dapat mengurangi absopsi griseofulvin dalam saluran cerna.
Interaksi antara obat – makanan
Interaski obat dengan makanan masih belum banyak diketahui, seperti
halnya dengan interaksi antara obat dengan obat lain maka interaksi ini juga
mempengaruhi absopsi obat. Interaksi antara obat-makanan ini dapat
terjadi karena beberapa hal:
1. Terjadinya perubahan Ph dalam lambung, sehingga menyebabkan penundaan absorpsi obat.
2. Perubahan motilitas usus, missal rifampisin dan isoniazida yang absorpsinya lebih kecil pada
pemakaian setelah makan dibandingkan jika obat tersebut diminum pada waktu lambung
kosong.
3. Terjadinya reaksi kimia yang menbentuk kompleks sama seperti obat-obat yang mengandung
kation multivalent, tetrasiklin akan membentuk khelat dengan makanan yang mengandung ion
klasium, magnesium atau besi sehingga suasah diabsorpsi.
4. Terjadinya pembentukan senyawa N-nitroso (nitrosamine) yang disebut kanserogen.
Ini terjadi pada zat makanan yang mengandung nitrit (nitirit biasanya digunakan
sebagai pengawet daging dan sosis) dengan aminofenazon.
5. Kompetisi untuk mekanisme aktif, dimana absopsi obat dapat dihambat secara
kompetititf oleh zat makanan yang bersangutan. Kompetisi ini terjadi pada obat obat
yang merupakan analog dari zat makanan, seperti levodopa, metildopa dan 6-
merkaptopurin yang diabsorpsi aktif melalui mekanisme yang sama dengan
mekanisme yang sama dengan mekanisme bahan sama dengan mekanisme
bahan makanan. makanan
Pembagian obat-obatan
Dibagi menjadi 6 kelompok yaitu:
1. Antasida
2. Obat Penghambat Sekresi Penghambat Sekresi Asam Lambung Lambung
3. Obat-Obat Yang Obat-Obat Yang Meningkatkan Mukosa Meningkatkan
Mukosa Lambung
4. Digestan
5. Laksansia
6. Antidiare
7. Antiemetika
Contoh kasus interaksi obat beserta cara mengatasinya:
A. interaksi obat dengan tingkat severity minor
1. Antasida + Alplarozam
Sejumlah penelitian melaporkan bahwa antasida bisa menunda
penyerapan dan mengurangi konsentrasi Cmax pada benzodiazepin.
Mekanismenya belum di ketahui pasti, tetapi kemungkinan terkait dengan
pengosongan lambung atau kation yang mengikat benzodiazepin tersebut.
Dampaknya onset benzodiazepin tertunda dan efek klinis berkurang.
Kasus Interaksi Obat dan Cara Mengatasinya
Lanjutan…
2. Antasida + Ranitidin
Antasida dapat menurunkan kolestrol pada H2blocker.
Mekanismenya terkait dengan absorbsidan bioavilibitas di karenakan
penderita asam. Di sarankan H2blocker di berikan satu atau dua jam
sebelum antasida
3. Omeprazol - isosorbid dinitrat
Omeprazol dapat menghamvat distribusi obat nitrat oral. Efek
samping antiangina mungkin akan berkurang tetapi ini dapat
memperburuk iskemik miokard. Alternatifnya dapat mempertimbangkan
terapi acid-suppresant
B. interaksi obat dengan tingkat severity moderat
1. Antasida + Ondansentron
Ondansentron dapat menyebabkan irama jantung tidak teratur. Resiko
meningkat ketika magnesium di dalam darah sedikit yang bisa terjadi ketika
penggunaan obat pencahar secara berlebihan. Jika di temui gejala rendah
magnesium seperti kelelahan, mengantuk, pusing, kesemutan, nyeri otot, mual,
muntah alangkah baiknya segera memeriksakan ke dokter.
C. Interaksi obat dengan tingkat severity major
1. Omeprazol + clopidogrel
Mekanismenya adalah PPI dapat menghambat bioaktivasi
CYP450 2C19 yang di mediasi oleh klopidogrel yang berakibat aktivitas
enzim berkurang dan bahkan tidak ada. Dampaknya dapat meningkatkan
resiko serangan jantung, strok, serta angina yang tidak stabil. Interaksi
obat harus di tangani secara tepat di dasarkan. Pada identifikasi interaksi
obat potensial sehingga bisa di beri tindakan yang tepat seperti
theraupetic dan monitoring atau penyesuaian dosis untuk mengurangi
dampak klinis akibat interaksi obat
Thanks you

More Related Content

What's hot

Farmakokinetik Klinik Fenitoin
Farmakokinetik Klinik FenitoinFarmakokinetik Klinik Fenitoin
Farmakokinetik Klinik FenitoinTaofik Rusdiana
 
Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilArwinAr
 
Biosintesis antibiotik
Biosintesis antibiotikBiosintesis antibiotik
Biosintesis antibiotikAntony Weng
 
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologisPengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologisdimaswp
 
MDS OSCE 2022 MAR TUTORIAL.pptx
MDS OSCE 2022 MAR TUTORIAL.pptxMDS OSCE 2022 MAR TUTORIAL.pptx
MDS OSCE 2022 MAR TUTORIAL.pptxPetresiaEpelin
 
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipisFitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipisSapan Nada
 
Immunoglobulin
ImmunoglobulinImmunoglobulin
ImmunoglobulinDedi Kun
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Trie Marcory
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Nova Rizky
 
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatuji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatnisha althaf
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiGuide_Consulting
 
Laporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasiLaporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasinonawulan
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsaEka Selvina
 
Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Pharmacist
 

What's hot (20)

Farmakokinetik Klinik Fenitoin
Farmakokinetik Klinik FenitoinFarmakokinetik Klinik Fenitoin
Farmakokinetik Klinik Fenitoin
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan steril
 
Biosintesis antibiotik
Biosintesis antibiotikBiosintesis antibiotik
Biosintesis antibiotik
 
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologisPengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
 
MDS OSCE 2022 MAR TUTORIAL.pptx
MDS OSCE 2022 MAR TUTORIAL.pptxMDS OSCE 2022 MAR TUTORIAL.pptx
MDS OSCE 2022 MAR TUTORIAL.pptx
 
Evaluasi tablet
Evaluasi tabletEvaluasi tablet
Evaluasi tablet
 
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipisFitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
 
Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)
 
Immunoglobulin
ImmunoglobulinImmunoglobulin
Immunoglobulin
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Laporan anestesi lokal
Laporan anestesi lokalLaporan anestesi lokal
Laporan anestesi lokal
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
 
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatuji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Laporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasiLaporan teknologi farmasi
Laporan teknologi farmasi
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Ppt suspensi antibiotik
Ppt suspensi antibiotikPpt suspensi antibiotik
Ppt suspensi antibiotik
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
 
Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.
 

Similar to kel 1 Interaksi obat saluran cerna fix.pptx

Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxHelmiMildani
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian iiSurya Amal
 
Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Delina Damanik
 
Drug Interactions_Prof. Ros_Absorption phase_Arifa laina 5421221019 (1) fixbg...
Drug Interactions_Prof. Ros_Absorption phase_Arifa laina 5421221019 (1) fixbg...Drug Interactions_Prof. Ros_Absorption phase_Arifa laina 5421221019 (1) fixbg...
Drug Interactions_Prof. Ros_Absorption phase_Arifa laina 5421221019 (1) fixbg...ArifaLaina
 
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama PengobatanKejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama PengobatanFina Ratih Wiraputri
 
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptxEmmyKardianasari
 
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Oba...
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Oba...Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Oba...
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Oba...NelaSharon1
 
Interaksi Obat Saluran Cerna.pptx
Interaksi Obat Saluran Cerna.pptxInteraksi Obat Saluran Cerna.pptx
Interaksi Obat Saluran Cerna.pptxSadinaVania1
 
AZZAM JAH-SF20011-VB.pdf
AZZAM JAH-SF20011-VB.pdfAZZAM JAH-SF20011-VB.pdf
AZZAM JAH-SF20011-VB.pdfAdityaNoviadi1
 
Interaksi Obat.pdf
Interaksi Obat.pdfInteraksi Obat.pdf
Interaksi Obat.pdfTika995824
 
interaksi-obat-2010-akhir.ppt
interaksi-obat-2010-akhir.pptinteraksi-obat-2010-akhir.ppt
interaksi-obat-2010-akhir.pptEsiAfriyanti1
 
Interaksi obat-2010-akhir
Interaksi obat-2010-akhirInteraksi obat-2010-akhir
Interaksi obat-2010-akhirJeanM12
 
INTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptx
INTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptxINTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptx
INTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptxLedisSitorus
 
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxKuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxIndahUdin1
 
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxKuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxIndahUdin1
 
2interaksi-obat-55844c61873b1.ppt
2interaksi-obat-55844c61873b1.ppt2interaksi-obat-55844c61873b1.ppt
2interaksi-obat-55844c61873b1.pptRiyanUge
 
PPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makanan
PPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makananPPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makanan
PPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makananayudewirs
 
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptxHelmiMildani
 

Similar to kel 1 Interaksi obat saluran cerna fix.pptx (20)

Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
 
Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049
 
Drug Interactions_Prof. Ros_Absorption phase_Arifa laina 5421221019 (1) fixbg...
Drug Interactions_Prof. Ros_Absorption phase_Arifa laina 5421221019 (1) fixbg...Drug Interactions_Prof. Ros_Absorption phase_Arifa laina 5421221019 (1) fixbg...
Drug Interactions_Prof. Ros_Absorption phase_Arifa laina 5421221019 (1) fixbg...
 
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama PengobatanKejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
 
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
 
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Oba...
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Oba...Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Oba...
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Oba...
 
Interaksi Obat Saluran Cerna.pptx
Interaksi Obat Saluran Cerna.pptxInteraksi Obat Saluran Cerna.pptx
Interaksi Obat Saluran Cerna.pptx
 
AZZAM JAH-SF20011-VB.pdf
AZZAM JAH-SF20011-VB.pdfAZZAM JAH-SF20011-VB.pdf
AZZAM JAH-SF20011-VB.pdf
 
Interaksi Obat.pdf
Interaksi Obat.pdfInteraksi Obat.pdf
Interaksi Obat.pdf
 
interaksi-obat-2010-akhir.ppt
interaksi-obat-2010-akhir.pptinteraksi-obat-2010-akhir.ppt
interaksi-obat-2010-akhir.ppt
 
Interaksi obat-2010-akhir
Interaksi obat-2010-akhirInteraksi obat-2010-akhir
Interaksi obat-2010-akhir
 
INTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptx
INTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptxINTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptx
INTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptx
 
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxKuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
 
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxKuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
 
2interaksi-obat-55844c61873b1.ppt
2interaksi-obat-55844c61873b1.ppt2interaksi-obat-55844c61873b1.ppt
2interaksi-obat-55844c61873b1.ppt
 
PPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makanan
PPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makananPPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makanan
PPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makanan
 
Obat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaanObat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaan
 
Farmakodinamik dan farmakokinetika
Farmakodinamik dan farmakokinetikaFarmakodinamik dan farmakokinetika
Farmakodinamik dan farmakokinetika
 
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
 

Recently uploaded

Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 

Recently uploaded (20)

Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 

kel 1 Interaksi obat saluran cerna fix.pptx

  • 1. Interaksi obat dan saluran cerna Dosen Pengampu : Raisa Fadilla M.Farm.
  • 2. Kelompok 1 Adiliah Laumara 180103003 Holilah 180103014 Muhammad Supardi 180103029 Taqiyatul Muslihah 180103051 Renaldha Janu Erga 180103060 Sadina Vania TDS 180103042
  • 3. Pengertian interaksi obat Efek suatu obat akibat adanya obat lain yang diberikan secara bersamaan atau terpisah obat berinteraksi sehingga efektivitas atau toksisitas obat berubah.
  • 4. Pengertian interaksi Gastrointestinal Interaksi gastrointestinal adalah interaksi dua/lebih obat yang diberikan secara bersamaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan. Interaksi gastrointestinal umumnya mempengaruhi proses absorpsi obat, sehingga dapat digolongkan dalam interaksi absorpsi yang merupakan bagian dari interaksi farmakokenetik. Seperti halnya interaksi obat lainnya, interaksi gastrointestinal juga ada yang menguntungkan dan ada yang membahayakan.
  • 5. Mekanisme Interaksi Obat Secara garis besar dapat melalui beberapa cara yaitu : Interaksi secara farmasetik (inkompatibilitas) Interaksi secara farmakokinetik meliputi ADME Interaksi secara farmakodinamik Pada interaksi obat saluran cerna ini mekanisme yang di lewati hanya farmakokinetik yaitu pada saat Adsorbsi.
  • 6. Secara garis besar interaksi obat dibagi menjadi 2 bagian : > Interaksi antara obat-obat Faktor atau kerja terjainya interaksi obat dalam gastrointertinal. • Interaksi Langsung Yaitu interaksi sksecara fisiki / kimia antara obat dalam lumen saluran cerna sebelum diabsorpsi,sehingga mengganggu proses absopsi. Ex: obat obatan digoksin, siklosporin, asam valproate menjadi inaktif jika diberikan bersama adsorben (kaolin charcoal) atau anionic exchang resins (kolestiramin, kolestipol). • Perubahan Ph cairan saluran cerna Perubahan Ph pada cairan saluran cerna akan mempengaruhi kelaruan dan absopsi obat-obat yang bersifat asam atau basa Misalnya : Ex: Pemberian Natrium bikarbonat bersamaan dengan aspirin akan meningkatkan disolusi aspirin,sehingga absorpsinya juga meningkat. Tetapi akan mengurangi absorpsi dari tetrasiklin.
  • 7. Lanjutan… • Perubahan waktu pengosongan lambung dan waktu transit dalam usus (motilitas saluran cerna) Umumnya obat diabsorpsi di dalam usus, dimana absorpsi di usus jauh lebih cepat dibandinkan di lambung. Oelh karena itu makin cepat obat sampai ke usus makamakin cepat juga diabsorpsi. Obat-obat yang memperpendek waktu pengosongan lambung akan mempercepat absorpsi obat lain yang diberikan secara bersamaan dan begitu juga sebaliknya obat yang memperpanjang waktu pengosongan lambung akan memperlambat absorpsi obat lain. Ex: Metoklopramid yang akan mempercepat absorpsi parasetamol, diazepam dan propanolo dan obat antikolinergik, antidepresi trisiklik, beberapa antihistamin antacid gram Al dan analgetik narkotik akan memperlambat absorpsi obat lain.
  • 8. Lanjutan… • Perubahan Flora usus. Secara normal flora usus berfungsi sebagai sebagai: Sintensis vitamin k dan merupakan sumber vitamin K yang penting Memecah sulfasalazim menjadi bagian-bagian yang aktif Sebagai metabolism obat (missal levodova) Hidrolsis ghukuronid yang dieksresi melalui empedu sehingga terjadi sirkulasi enterohepatik yang memperpanjang kerja obat (missal kontrasepsi oral) Pemberian antibiotic spectrum luas Ex: tetrasiklin, kloranfenikol, ampislin,sulfonamide)akan mempengaruhi flora usus sehingga menghambat sintesa vitamin K oleh mikroorganisme usus.Apabila antibiotic ini diberikan bersama antikoagulan oral maka efek antikoagulan akan meningkat dan dapat terjadi pendarahan. • Efek toksik pada saluran cerna Ex: Terapi kronik dengan asam mefanamat, neomisin dan kolkisin menimbullkan sindrom malabsorpsi yang menyebabkan absorpsi obat lain terganggu. • Mekanisme tidak diketahui Ada beberapa obat mengurangi jumlah absorpsi obat lain dengan mekanisme yang tidak diketahui. Ex: phenobarbital yang dapat mengurangi absopsi griseofulvin dalam saluran cerna.
  • 9. Interaksi antara obat – makanan Interaski obat dengan makanan masih belum banyak diketahui, seperti halnya dengan interaksi antara obat dengan obat lain maka interaksi ini juga mempengaruhi absopsi obat. Interaksi antara obat-makanan ini dapat terjadi karena beberapa hal: 1. Terjadinya perubahan Ph dalam lambung, sehingga menyebabkan penundaan absorpsi obat. 2. Perubahan motilitas usus, missal rifampisin dan isoniazida yang absorpsinya lebih kecil pada pemakaian setelah makan dibandingkan jika obat tersebut diminum pada waktu lambung kosong. 3. Terjadinya reaksi kimia yang menbentuk kompleks sama seperti obat-obat yang mengandung kation multivalent, tetrasiklin akan membentuk khelat dengan makanan yang mengandung ion klasium, magnesium atau besi sehingga suasah diabsorpsi.
  • 10. 4. Terjadinya pembentukan senyawa N-nitroso (nitrosamine) yang disebut kanserogen. Ini terjadi pada zat makanan yang mengandung nitrit (nitirit biasanya digunakan sebagai pengawet daging dan sosis) dengan aminofenazon. 5. Kompetisi untuk mekanisme aktif, dimana absopsi obat dapat dihambat secara kompetititf oleh zat makanan yang bersangutan. Kompetisi ini terjadi pada obat obat yang merupakan analog dari zat makanan, seperti levodopa, metildopa dan 6- merkaptopurin yang diabsorpsi aktif melalui mekanisme yang sama dengan mekanisme yang sama dengan mekanisme bahan sama dengan mekanisme bahan makanan. makanan
  • 11. Pembagian obat-obatan Dibagi menjadi 6 kelompok yaitu: 1. Antasida 2. Obat Penghambat Sekresi Penghambat Sekresi Asam Lambung Lambung 3. Obat-Obat Yang Obat-Obat Yang Meningkatkan Mukosa Meningkatkan Mukosa Lambung 4. Digestan 5. Laksansia 6. Antidiare 7. Antiemetika
  • 12. Contoh kasus interaksi obat beserta cara mengatasinya: A. interaksi obat dengan tingkat severity minor 1. Antasida + Alplarozam Sejumlah penelitian melaporkan bahwa antasida bisa menunda penyerapan dan mengurangi konsentrasi Cmax pada benzodiazepin. Mekanismenya belum di ketahui pasti, tetapi kemungkinan terkait dengan pengosongan lambung atau kation yang mengikat benzodiazepin tersebut. Dampaknya onset benzodiazepin tertunda dan efek klinis berkurang. Kasus Interaksi Obat dan Cara Mengatasinya
  • 13. Lanjutan… 2. Antasida + Ranitidin Antasida dapat menurunkan kolestrol pada H2blocker. Mekanismenya terkait dengan absorbsidan bioavilibitas di karenakan penderita asam. Di sarankan H2blocker di berikan satu atau dua jam sebelum antasida 3. Omeprazol - isosorbid dinitrat Omeprazol dapat menghamvat distribusi obat nitrat oral. Efek samping antiangina mungkin akan berkurang tetapi ini dapat memperburuk iskemik miokard. Alternatifnya dapat mempertimbangkan terapi acid-suppresant
  • 14. B. interaksi obat dengan tingkat severity moderat 1. Antasida + Ondansentron Ondansentron dapat menyebabkan irama jantung tidak teratur. Resiko meningkat ketika magnesium di dalam darah sedikit yang bisa terjadi ketika penggunaan obat pencahar secara berlebihan. Jika di temui gejala rendah magnesium seperti kelelahan, mengantuk, pusing, kesemutan, nyeri otot, mual, muntah alangkah baiknya segera memeriksakan ke dokter.
  • 15. C. Interaksi obat dengan tingkat severity major 1. Omeprazol + clopidogrel Mekanismenya adalah PPI dapat menghambat bioaktivasi CYP450 2C19 yang di mediasi oleh klopidogrel yang berakibat aktivitas enzim berkurang dan bahkan tidak ada. Dampaknya dapat meningkatkan resiko serangan jantung, strok, serta angina yang tidak stabil. Interaksi obat harus di tangani secara tepat di dasarkan. Pada identifikasi interaksi obat potensial sehingga bisa di beri tindakan yang tepat seperti theraupetic dan monitoring atau penyesuaian dosis untuk mengurangi dampak klinis akibat interaksi obat

Editor's Notes

  1. - ADME pada interaksi obat pda saluran cerna ini adalah pada proses Adsobsi gastrointestinal.
  2. 1. Interai Langsung Yaitu interaksi sksecara fisiki / kimia antara obat dalam lumen saluran cerna sebelum diabsorpsi,sehingga mengganggu proses absopsi. 2. Perubahan Ph cairan saluran cerna Perubahan Ph pada cairan saluran cerna akan mempengaruhi kelaruan dan absopsi obat-obat yang bersifat asam atau basa Misalnya : 3. Perubahan waktu pengosongan lambung dan waktu transit dalam usus (motilitas saluran cerna) Umumnya obat diabsorpsi di dalam usus, dimana absorpsi di usus jauh lebih cepat dibandinkan di lambung. Oelh karena itu makin cepat obat sampai ke usus makamakin cepat juga diabsorpsi. Obat-obat yang memperpendek waktu pengosongan lambung akan mempercepat absorpsi obat lain yang diberikan secara bersamaan dan begitu juga sebaliknya obat yang memperpanjang waktu pengosongan lambung akan memperlambat absorpsi obat lain. Contoh : 4. Perubahan Flora usus. Secara normal flora usus berfungsi sebagai sebagai: Sintensis vitamin k dan merupakan sumber vitamin K yang penting Memecah sulfasalazim menjadi bagian-bagian yang aktif Sebagai metabolism obat (missal levodova) Hidrolsis ghukuronid yang dieksresi melalui empedu sehingga terjadi sirkulasi enterohepatik yang memperpanjang kerja obat (missal kontrasepsi oral) Pemberian antibiotic spectrum luas (seperti : 5. Efek toksik pada saluran cerna Terapi kronik dengan asam mefanamat, neomisin dan kolkisin menimbullkan sindrom malabsorpsi yang menyebabkan absorpsi obat lain terganggu 6. Mekanisme tidak diketahui Ada beberapa obat mengurangi jumlah absorpsi obat lain dengan mekanisme yang tidak diketahui.