SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
BAB 3
TEORI TEORI DALAM RISET
AKUNTANSI
KEPERILAKUAN
3.1 Dasar Teori
Kebangkitan moral dan politik selalu mengakibatkan kebangkitan teori
yang baru (Norton, 2012). Bangkitnya teori baru merupakan hasil
pikiran manusia. Immanuel Kant dianggap sebagai filsuf paling
berpengaruh dalam membangun sebuah konsep setelah Aristoteles.
Pengaruh Immanuel Kant bertumpu pada dua dari tiga karya besarnya,
yaitu Critique of Pure Reason (1781) dan Critique of Practical Reason
(1788). Dalam Critique of Pure Reason, dia menyusun dan
menunjukkan pembenaran prinsip-prinsip terhadap pengambilan
keputusan objektif dari seluruh realitas, sedangkan dalam Critique of
Practical Reason, dia menyajikan pembenaran rasional terhadap
pengambilan keputusan secara etika (Ballet dan Bazin, 2005; Bilodeau
dan Gravel, 2004; Kuosa, 2011; White, 2004; Yuana, 2010).
Pada Critique of Practical Reason, Kant mengajukan penemuan
terhadap hukum moral universal yang disebutnya dengan imperatif
kategori (the categories imperative). Dalam penelitian ini dapat
dicerminkan bagaimana jika seseorang berperilaku jujur, maka melalui
konsep Kant diajak untuk bertanya ―Bagaimana jika perilaku jujur
dijadikan nilai universal. Maka nilai universal yang dapat dipakai adalah
perilaku jujur. Ia menjelaskan bahwa cara menilai moral dengan
rasionalitas seperti ini dapat mengarahkan kepatuhan moral manusia
sebagai makhluk rasional. Teori kepatuhan moral milik Kant sering
disebut deontologist yang disetujui oleh para filsuf.
3.2 Sikap
Sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tindakan,
baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan,
tujuan manusia, objek, gagasan, atau situasi. Istilah objek dalam sikap
digunakan untuk memasukkan semua objek yang mengarah pada
reaksi seseorang. Ketiga komponen sikap: pengertian(cognition),
pengaruh(affect), dan perilaku(behavior). Susunan sikap yang
dipandang berdasarkan ketiga komponen tersebut membantu untuk
memahami kerumitan sikap dan hubungan potensial antara sikap dan
perilaku (Ikhsan, 2005). Menurut Ikhsan (2005), sikap terdiri dari:
1) Komponen sikap
Sikap disusun oleh komponen teori, emosional, dan perilaku. Komponen
teori terdiri atas gagasan, persepsi, dan kepercayaan seseorang mengenai
penolakan sikap. Komponen emosional atau afektif mengacu pada perasaan
seseorang yang mengarah pada objek sikap, sedangkan komponen perilaku
mengacu pada bagaimana satu kekuatan bereaksi terhadap objek sikap.
2) Fungsi sikap
Sikap memiliki empat fungsi utama :
a) Pemahaman
b) Kebutuhan akan kepuasan
c) Defensive ego, dan
d) Ungkapan nilai.
3) Beberapa Teori Terkait dengan Sikap
a. Teori Perubahan Sikap
Teori perubahan sikap dapat membantu untuk memprediksikan pendekatan yang
paling efektif. Sikap, mungkin dapat berubah sebagai hasil pendekatan dan
keadaan. Misalnya saja, jika seseorang terpapar informasi baru mengenai suatu
objek, perubahan sikap dapat saja dihasilkan.
b. Teori Pertimbangan Sosial
Teori pertimbangan sosial ini merupakan suatu hasil perubahan mengenai
bagaimana orang-orang merasa menjadi suatu objek dan bukannya hasil
perubahan dalam memercayai suatu objek.
c. Konsistensi dan Teori Perselisihan
Teori ini menekankan pada pentingnya kepercayaan dan gagasan masyarakat. Teori
ini memandang perubahan sikap sebagai hal yang masuk akal dan merupakan
proses yang mencerminkan orang-orang yang dibuat untuk menyadari inkonsistensi
antara sikap dan perilaku mereka, sehingga mereka termotivasi untuk mengoreksi
inkonsistensi tersebut dengan mengubah sikap maupun perilakunya kearah yang
lebih baik.
d. Teori Disonansi Kognitif
Leon Festinger pada tahun 1950-an mengemukakan teori disonansi
kognitif. Teori ini menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku.
Disonansi dalam hal ini berarti adanya sesuatu inkonsistensi. Disonansi
kognitif mengacu pada setiap inkonsistensi yang dipersepsikan oleh
seseorang terhadap dua atau lebih sikapnya, atau terhadap perilaku
dengan sikapnya.
e. Teori Persepsi Diri
Teori persepsi diri menganggap bahwa orang-orang mengembangkan
sikap berdasarkan bagaimana mereka mengamati dan
menginterpretasikan perilaku mereka sendiri. Teori ini mengusulkan
fakta bahwa sikap tidak menentukan perilaku, tetapi sikap itu dibentuk
setelah perilaku terjadi guna menawarkan sikap yang konsisten dengan
perilaku.
f. Teori Motivasi dan Aplikasinya
Terdapat keyakinan bahwa perilaku manusia ditimbulkan oleh adanya
motivasi. Dengan demikian, ada sesuatu yang mendorong (memotivasi)
seseorang untuk berbuat sesuatu.
g. Teori Kebutuhan dan Kepuasan
Moslow menjelaskan suatu bentuk teori kelas. Teorinya menjelaskan bahwa
masing-masing individu mempunyai beraneka ragam kebutuhan yang dapat
mempengaruhi perilaku mereka. Hierarki kebutuhan manusia oleh Moslow:
• Kebutuhan fisiologis (physiologis needs ), yaitu kebutuhan fisik , seperti rasa
lapar, rasa haus, kebutuhan akan perumahan, pakaian, dan lain sebagainya.
• Kebutuhan akan keamanan (safety needs ), yaitu akan kebutuhan keselamatan
dan perlindungan dari bahaya, ancaman, perampasan atau pemecatan.
• Kebutuhan sosial (social needs ), yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan
dalam menjalin hubunnga dengan orang lain, kebutuhan akan kepuasan dan
perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan,
persahabatan, dan kasih sayang.
• Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs ), yaitu kebutuhan akan status atau
kedudukan, kehormatan diri, reputasi, dan prestasi.
• Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization needs ), yaitu kebutuhan
pemenuhan diri untuk mempergunakan potensi ekspresi diri dan melakukan apa
yang paling sesuai dengan dirinya.
h. Teori Prestasi
Teori ini pada awalnya dikembangkan oleh McClelland pada awal tahun
1990. Teori McClelland mempunyai suatu faktor hierarki yang memotivasi
perilaku. Dalam kasus ini, terdapat tiga faktor yaitu prestasi, kekuatan dan
afiliasi. Riset yang dilakukan oleh McClellandmembri hasil bahwa terdapat
tiga karakreristik dari orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi,
yaitu :
• Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi memiliki rasa tanggung
jawab yang tinggi terhadap pelaksanaan suatu tugas atau pencarian solusi
atas suatu permasalahan.
• Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi cenderung
menetapkan tingkat kesulitan tugas yang moderat dan menghitung
risikonya.
• Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi memiliki keinginan
yang kuat untuk memperoleh umpan balik (feed back ) atau tanggapan atas
pelaksanaan tugasnya.
• i. Teori Motivasi
Pada pertengehan tahun 1960-an Herzberg mengajukan suatu teori
motivasi yang di bagi kedalam beberapa faktor. Asumsi terpenting dari
bentuk teori Herzberg adalah factor yang mempunyai pengaruh positif
dalam motivasi dan menjadi bahan perbedaan yang menyenangkan
dari seluruh pengaruh negatif. Faktor-faktor ini meliputi : kebijakan
perusahaan , kondisi pekerjaan, hubungan perseorangan, keamanan
kerja dan gaji. Faktor motivasi meliputi : prestasi, pengakuan, tantangan
pekerjaan, promosi, dan tanggung jawab.
j. Teori Keadilan
Teori keadilan pertama kali dipublikasikan oleh Adam pada tahun1963.
Dalam teori keadilan, kunci ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang
dilakukan oleh seorang individu adalah jika orang tersebut
membandingkannya dengan lingkungan lainnya.
k. Teori ERG
Teori ERG (existence, relatedness, growth ) menganggap bahwa kebutuhan
akan manusia memilki tiga hierarki kebutuahan, yaitu kebutuhan akan
eksistensi ( existence needs), kebutuhan akan keterikatan ( relatedness needs
) dan kebutuhan akan pertumbuhan (growth needs ).
l. Teori Harapan
Teori ini dikembangkan sejak tahun 1930-an oleh Kurt Levin dan Edward
Tolman. Teori harapan disebut juga teori valensi atau teori instrumentalis.
Ide dasar teori ini adalah bahwa motivasi ditentukan oleh hasil yang
diharapkan akan diperoleh seseorang sebagai akibat dari tindakannya.
Variabel-variabel kunci dalam teori harapan adalah: usaha (effort), hasil
(income),harapan (expectancy), instrumen-instrumen yang berkaitan dengan
hubungan antara hasil tingkat pertama dengan hasil tingkat kedua,hubungan
antara prestasi dan imbalan atas pencapaian prestasi, serta valensi yang
berkaitan dengan kader kekuatan dan keinginan seseorang terhadap hasil
tertentu.
n. Teori Penetapan Tujuan
Teori ini dikembangkan oleh Edwin Loceke(1986) konsep dasar dari
teori ini adalah bahwa karyawan yang memahami tujuan (apa yang
diharapkan organisasi terhadapnya) akan terpengaruh perilaku
kerjanya.
o. Teori Atribusi
Teori ini dikembangkan oleh Fritz Heider yang berargumentasi bahwa perilaku
seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal(internal forces),
yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti kemampuan atau
usaha, dan kekuatan eksternal (eksternal forces), yaitu factor-faktor yang berasal
dari luar seperti kesulitan dalam pekerjaan atau keberuntungan.
p. Teori Agensi
Teori ini mengasumsikan kinerja yang efisien dan bahwa kinerja organisasi
ditentukan oleh usaha dan pengaruh kondisi lingkunngan. Teori ini secara umum
mengasumsikan bahwa principal bersikap netral terdadap risiko sementara agen
bersikap menolak usaha dan risiko.
q. Pendekatan Dyadic
Pendekatan tersebut menyatakan bahwa ada dua pihak, yaitu atasan (superior) dan
bawahan (subordinate), yang berperan dalam [proses evaluasi kinerja. Pendekatan
ini dikembangkan oleh Danserau et al. pada tahun 1975. Danserau menyatakan
bahwa pendekatan ini tepat untuk menganalisis hubungan antara atasan dan
bawahan karena mencerminkan proses yang menghubungkan keduanya.
3.3 Persepsi
Persepsi adalah Bagaimana orang-orang melihat atau menginterprestasikan
peristiwa, objek, serta manusia. Menurur kamus Bahasa Indonesia Persepsi adalah
sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau proses seseorang
mengetahui beberapa hal melalui panca indra. Sedang dalam lingkup yang lebih
luas Persepsi merupakan suatu proses yang melibatkan pengetahuan sebelumnya
dalam memperoleh dan menginterprestasikan stimulus yang ditunjukkan oleh
panca indra.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi:
• Faktor Dalam Situasi Yang terdiri dari waktu, keadan (tempat kerja), keadan
social.
• Faktor Pada Pemersepsian Yang terdiri dari sikap, motif, kepentingan, pengalaman
dan pengharapan.
• Faktor Pada Target Yang terdiri dari hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latar
belakang, kedekatan.
3.5 Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan.
Pembelajaran terjadi sebagai hasil dari motivasi, pengalaman, dan
pengulangaan dalam merespon situasi. Kombinasi dari motivasi,
pengalaman dan pengulangan dalam merespons situasi ini terjadi
dalam tiga bentuk: pengaruh keadaan klasik, pengaruh keadaan
operant, dan pembelajaran sosial.
3.6 Kepribadian
Aplikasi utama dari teori kepribadian dalam organisasi adalah
memprediksikan perilaku. Pengujian terhadap perilaku ditentukan oleh
banyaknya efektivitas dalam tekanan pekerjaan, siapa yang akan
menanggapi kritikan dengan baik, siapa yng pertama harus dipuji
dahulu sebelum berbicara mengenai perilaku tidak diinginkan, siapa
yang menjadi seorang pemimpin potensial. Semuanya itu merupakan
bentuk-bentuk pemahamaan atau kepribadian.
Penentu Kepribadian
Suatu argumen dini dalam riset kepribadian adalah apakah kepribadian seseorang
merupakan hasil keturunan atau lingkungan. Kepribadian tampaknya merupakan hasil dari
kedua pengaruh tersebut. Selain itu, dewasa ini dikenal faktor ketiga, yaitu faktor situasi.
Kepribadian seorang dewasa umumnya dianggap terbentuk dari :
1. Keturunan
Pendekatan keturunan beragumentasi bahwa penjelasan paling akhir dari kepribadian
seseorang individu adalah struktur molekul dari gen yang terletak dalam kromosom.
2. Lingkungan
Di antara faktor-faktor yang menekankan pada pembentukan kepribadian adalah budaya
dimana seseorang dibesarkan, pengondisian dini, norma-norma di antara keluarga, temam-
teman, dan kelompok-kelompok social, serta pengaruh lain yang dialmi.
3. Situasi
Faktor ini mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan terhadap kepribadian.
Kepribadian seseorang walaupun kelihatannya mantap dan konsisten, dapat berubah pada
kondisi yang berbeda.
BAB 3-2.pptx

More Related Content

Similar to BAB 3-2.pptx

Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur MuspitaBab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur MuspitaUniversitas Islam Balitar
 
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdfHusnaNimatulUlya1
 
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptxPerilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptxMarioSatiri
 
Teori motivasi_Psikologi Industri
Teori motivasi_Psikologi IndustriTeori motivasi_Psikologi Industri
Teori motivasi_Psikologi IndustriNiko Lu
 
Masalah teori etika dan hubungannya dengan pengambilan keputusan
Masalah teori etika dan hubungannya dengan pengambilan keputusanMasalah teori etika dan hubungannya dengan pengambilan keputusan
Masalah teori etika dan hubungannya dengan pengambilan keputusanrisaandanii
 
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"Kanaidi ken
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikSiti Sahati
 
Teori – teori tentang pemilihan jabatan
Teori – teori tentang pemilihan jabatanTeori – teori tentang pemilihan jabatan
Teori – teori tentang pemilihan jabatanMaftukah Ara
 
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, philosphical ethic & business, ...
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, philosphical ethic & business, ...Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, philosphical ethic & business, ...
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, philosphical ethic & business, ...Wildan Karim Angga Perbata
 
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...DavidOktarioSidharta
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaranirmanrohmansyah
 

Similar to BAB 3-2.pptx (20)

MOTIVASI
MOTIVASIMOTIVASI
MOTIVASI
 
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur MuspitaBab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
 
Teori motivasi
Teori motivasiTeori motivasi
Teori motivasi
 
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
 
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptxPerilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
Perilaku dan Teori Perilaku Individu.pptx
 
Teori motivasi_Psikologi Industri
Teori motivasi_Psikologi IndustriTeori motivasi_Psikologi Industri
Teori motivasi_Psikologi Industri
 
Konsep Kepeminpinan
Konsep KepeminpinanKonsep Kepeminpinan
Konsep Kepeminpinan
 
Masalah teori etika dan hubungannya dengan pengambilan keputusan
Masalah teori etika dan hubungannya dengan pengambilan keputusanMasalah teori etika dan hubungannya dengan pengambilan keputusan
Masalah teori etika dan hubungannya dengan pengambilan keputusan
 
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"Bentuk dan Strategi  "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
Bentuk dan Strategi "Perubahan PERILAKU" - Training "CHARACTER BUILDING"
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
MAKALAH ATRIBUSI SOSIAL
MAKALAH ATRIBUSI SOSIALMAKALAH ATRIBUSI SOSIAL
MAKALAH ATRIBUSI SOSIAL
 
Teori – teori tentang pemilihan jabatan
Teori – teori tentang pemilihan jabatanTeori – teori tentang pemilihan jabatan
Teori – teori tentang pemilihan jabatan
 
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, philosphical ethic & business, ...
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, philosphical ethic & business, ...Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, philosphical ethic & business, ...
Be&gg, wildan karim angga perbata, hapzi ali, philosphical ethic & business, ...
 
Etika 1.ppt
Etika 1.pptEtika 1.ppt
Etika 1.ppt
 
Imogene king
Imogene kingImogene king
Imogene king
 
PenKep ppt
PenKep pptPenKep ppt
PenKep ppt
 
Kepribadian dan Nilai
Kepribadian dan NilaiKepribadian dan Nilai
Kepribadian dan Nilai
 
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan PembelajaranTugas Kurikulum Dan Pembelajaran
Tugas Kurikulum Dan Pembelajaran
 

More from RyoILenk

Pertemuan ke 5. Semester 4 Bab 4 TABUNGAN.pptx
Pertemuan ke 5. Semester 4 Bab 4 TABUNGAN.pptxPertemuan ke 5. Semester 4 Bab 4 TABUNGAN.pptx
Pertemuan ke 5. Semester 4 Bab 4 TABUNGAN.pptxRyoILenk
 
kreativitasdaninovasi-131004193435-phpapp02.pdf
kreativitasdaninovasi-131004193435-phpapp02.pdfkreativitasdaninovasi-131004193435-phpapp02.pdf
kreativitasdaninovasi-131004193435-phpapp02.pdfRyoILenk
 
Slide-MAN305-MAN305-slide-02.pdf
Slide-MAN305-MAN305-slide-02.pdfSlide-MAN305-MAN305-slide-02.pdf
Slide-MAN305-MAN305-slide-02.pdfRyoILenk
 
designthinkingpm-210125154731.pptx
designthinkingpm-210125154731.pptxdesignthinkingpm-210125154731.pptx
designthinkingpm-210125154731.pptxRyoILenk
 
BAB 4-1.pptx
BAB 4-1.pptxBAB 4-1.pptx
BAB 4-1.pptxRyoILenk
 
EKUITAS.pptx
EKUITAS.pptxEKUITAS.pptx
EKUITAS.pptxRyoILenk
 
BAB 7.pptx
BAB 7.pptxBAB 7.pptx
BAB 7.pptxRyoILenk
 

More from RyoILenk (9)

Pertemuan ke 5. Semester 4 Bab 4 TABUNGAN.pptx
Pertemuan ke 5. Semester 4 Bab 4 TABUNGAN.pptxPertemuan ke 5. Semester 4 Bab 4 TABUNGAN.pptx
Pertemuan ke 5. Semester 4 Bab 4 TABUNGAN.pptx
 
4.pptx
4.pptx4.pptx
4.pptx
 
kreativitasdaninovasi-131004193435-phpapp02.pdf
kreativitasdaninovasi-131004193435-phpapp02.pdfkreativitasdaninovasi-131004193435-phpapp02.pdf
kreativitasdaninovasi-131004193435-phpapp02.pdf
 
Slide-MAN305-MAN305-slide-02.pdf
Slide-MAN305-MAN305-slide-02.pdfSlide-MAN305-MAN305-slide-02.pdf
Slide-MAN305-MAN305-slide-02.pdf
 
designthinkingpm-210125154731.pptx
designthinkingpm-210125154731.pptxdesignthinkingpm-210125154731.pptx
designthinkingpm-210125154731.pptx
 
BAB 4-1.pptx
BAB 4-1.pptxBAB 4-1.pptx
BAB 4-1.pptx
 
EKUITAS.pptx
EKUITAS.pptxEKUITAS.pptx
EKUITAS.pptx
 
BAB 7.pptx
BAB 7.pptxBAB 7.pptx
BAB 7.pptx
 
BAB 2.ppt
BAB 2.pptBAB 2.ppt
BAB 2.ppt
 

Recently uploaded

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 

Recently uploaded (20)

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 

BAB 3-2.pptx

  • 1. BAB 3 TEORI TEORI DALAM RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN
  • 2. 3.1 Dasar Teori Kebangkitan moral dan politik selalu mengakibatkan kebangkitan teori yang baru (Norton, 2012). Bangkitnya teori baru merupakan hasil pikiran manusia. Immanuel Kant dianggap sebagai filsuf paling berpengaruh dalam membangun sebuah konsep setelah Aristoteles. Pengaruh Immanuel Kant bertumpu pada dua dari tiga karya besarnya, yaitu Critique of Pure Reason (1781) dan Critique of Practical Reason (1788). Dalam Critique of Pure Reason, dia menyusun dan menunjukkan pembenaran prinsip-prinsip terhadap pengambilan keputusan objektif dari seluruh realitas, sedangkan dalam Critique of Practical Reason, dia menyajikan pembenaran rasional terhadap pengambilan keputusan secara etika (Ballet dan Bazin, 2005; Bilodeau dan Gravel, 2004; Kuosa, 2011; White, 2004; Yuana, 2010).
  • 3. Pada Critique of Practical Reason, Kant mengajukan penemuan terhadap hukum moral universal yang disebutnya dengan imperatif kategori (the categories imperative). Dalam penelitian ini dapat dicerminkan bagaimana jika seseorang berperilaku jujur, maka melalui konsep Kant diajak untuk bertanya ―Bagaimana jika perilaku jujur dijadikan nilai universal. Maka nilai universal yang dapat dipakai adalah perilaku jujur. Ia menjelaskan bahwa cara menilai moral dengan rasionalitas seperti ini dapat mengarahkan kepatuhan moral manusia sebagai makhluk rasional. Teori kepatuhan moral milik Kant sering disebut deontologist yang disetujui oleh para filsuf.
  • 4. 3.2 Sikap Sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tindakan, baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek, gagasan, atau situasi. Istilah objek dalam sikap digunakan untuk memasukkan semua objek yang mengarah pada reaksi seseorang. Ketiga komponen sikap: pengertian(cognition), pengaruh(affect), dan perilaku(behavior). Susunan sikap yang dipandang berdasarkan ketiga komponen tersebut membantu untuk memahami kerumitan sikap dan hubungan potensial antara sikap dan perilaku (Ikhsan, 2005). Menurut Ikhsan (2005), sikap terdiri dari:
  • 5. 1) Komponen sikap Sikap disusun oleh komponen teori, emosional, dan perilaku. Komponen teori terdiri atas gagasan, persepsi, dan kepercayaan seseorang mengenai penolakan sikap. Komponen emosional atau afektif mengacu pada perasaan seseorang yang mengarah pada objek sikap, sedangkan komponen perilaku mengacu pada bagaimana satu kekuatan bereaksi terhadap objek sikap. 2) Fungsi sikap Sikap memiliki empat fungsi utama : a) Pemahaman b) Kebutuhan akan kepuasan c) Defensive ego, dan d) Ungkapan nilai.
  • 6. 3) Beberapa Teori Terkait dengan Sikap a. Teori Perubahan Sikap Teori perubahan sikap dapat membantu untuk memprediksikan pendekatan yang paling efektif. Sikap, mungkin dapat berubah sebagai hasil pendekatan dan keadaan. Misalnya saja, jika seseorang terpapar informasi baru mengenai suatu objek, perubahan sikap dapat saja dihasilkan. b. Teori Pertimbangan Sosial Teori pertimbangan sosial ini merupakan suatu hasil perubahan mengenai bagaimana orang-orang merasa menjadi suatu objek dan bukannya hasil perubahan dalam memercayai suatu objek. c. Konsistensi dan Teori Perselisihan Teori ini menekankan pada pentingnya kepercayaan dan gagasan masyarakat. Teori ini memandang perubahan sikap sebagai hal yang masuk akal dan merupakan proses yang mencerminkan orang-orang yang dibuat untuk menyadari inkonsistensi antara sikap dan perilaku mereka, sehingga mereka termotivasi untuk mengoreksi inkonsistensi tersebut dengan mengubah sikap maupun perilakunya kearah yang lebih baik.
  • 7. d. Teori Disonansi Kognitif Leon Festinger pada tahun 1950-an mengemukakan teori disonansi kognitif. Teori ini menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku. Disonansi dalam hal ini berarti adanya sesuatu inkonsistensi. Disonansi kognitif mengacu pada setiap inkonsistensi yang dipersepsikan oleh seseorang terhadap dua atau lebih sikapnya, atau terhadap perilaku dengan sikapnya. e. Teori Persepsi Diri Teori persepsi diri menganggap bahwa orang-orang mengembangkan sikap berdasarkan bagaimana mereka mengamati dan menginterpretasikan perilaku mereka sendiri. Teori ini mengusulkan fakta bahwa sikap tidak menentukan perilaku, tetapi sikap itu dibentuk setelah perilaku terjadi guna menawarkan sikap yang konsisten dengan perilaku.
  • 8. f. Teori Motivasi dan Aplikasinya Terdapat keyakinan bahwa perilaku manusia ditimbulkan oleh adanya motivasi. Dengan demikian, ada sesuatu yang mendorong (memotivasi) seseorang untuk berbuat sesuatu.
  • 9. g. Teori Kebutuhan dan Kepuasan Moslow menjelaskan suatu bentuk teori kelas. Teorinya menjelaskan bahwa masing-masing individu mempunyai beraneka ragam kebutuhan yang dapat mempengaruhi perilaku mereka. Hierarki kebutuhan manusia oleh Moslow: • Kebutuhan fisiologis (physiologis needs ), yaitu kebutuhan fisik , seperti rasa lapar, rasa haus, kebutuhan akan perumahan, pakaian, dan lain sebagainya. • Kebutuhan akan keamanan (safety needs ), yaitu akan kebutuhan keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman, perampasan atau pemecatan. • Kebutuhan sosial (social needs ), yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubunnga dengan orang lain, kebutuhan akan kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan, persahabatan, dan kasih sayang. • Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs ), yaitu kebutuhan akan status atau kedudukan, kehormatan diri, reputasi, dan prestasi. • Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization needs ), yaitu kebutuhan pemenuhan diri untuk mempergunakan potensi ekspresi diri dan melakukan apa yang paling sesuai dengan dirinya.
  • 10. h. Teori Prestasi Teori ini pada awalnya dikembangkan oleh McClelland pada awal tahun 1990. Teori McClelland mempunyai suatu faktor hierarki yang memotivasi perilaku. Dalam kasus ini, terdapat tiga faktor yaitu prestasi, kekuatan dan afiliasi. Riset yang dilakukan oleh McClellandmembri hasil bahwa terdapat tiga karakreristik dari orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi, yaitu : • Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pelaksanaan suatu tugas atau pencarian solusi atas suatu permasalahan. • Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi cenderung menetapkan tingkat kesulitan tugas yang moderat dan menghitung risikonya. • Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi memiliki keinginan yang kuat untuk memperoleh umpan balik (feed back ) atau tanggapan atas pelaksanaan tugasnya.
  • 11. • i. Teori Motivasi Pada pertengehan tahun 1960-an Herzberg mengajukan suatu teori motivasi yang di bagi kedalam beberapa faktor. Asumsi terpenting dari bentuk teori Herzberg adalah factor yang mempunyai pengaruh positif dalam motivasi dan menjadi bahan perbedaan yang menyenangkan dari seluruh pengaruh negatif. Faktor-faktor ini meliputi : kebijakan perusahaan , kondisi pekerjaan, hubungan perseorangan, keamanan kerja dan gaji. Faktor motivasi meliputi : prestasi, pengakuan, tantangan pekerjaan, promosi, dan tanggung jawab. j. Teori Keadilan Teori keadilan pertama kali dipublikasikan oleh Adam pada tahun1963. Dalam teori keadilan, kunci ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh seorang individu adalah jika orang tersebut membandingkannya dengan lingkungan lainnya.
  • 12. k. Teori ERG Teori ERG (existence, relatedness, growth ) menganggap bahwa kebutuhan akan manusia memilki tiga hierarki kebutuahan, yaitu kebutuhan akan eksistensi ( existence needs), kebutuhan akan keterikatan ( relatedness needs ) dan kebutuhan akan pertumbuhan (growth needs ). l. Teori Harapan Teori ini dikembangkan sejak tahun 1930-an oleh Kurt Levin dan Edward Tolman. Teori harapan disebut juga teori valensi atau teori instrumentalis. Ide dasar teori ini adalah bahwa motivasi ditentukan oleh hasil yang diharapkan akan diperoleh seseorang sebagai akibat dari tindakannya. Variabel-variabel kunci dalam teori harapan adalah: usaha (effort), hasil (income),harapan (expectancy), instrumen-instrumen yang berkaitan dengan hubungan antara hasil tingkat pertama dengan hasil tingkat kedua,hubungan antara prestasi dan imbalan atas pencapaian prestasi, serta valensi yang berkaitan dengan kader kekuatan dan keinginan seseorang terhadap hasil tertentu.
  • 13. n. Teori Penetapan Tujuan Teori ini dikembangkan oleh Edwin Loceke(1986) konsep dasar dari teori ini adalah bahwa karyawan yang memahami tujuan (apa yang diharapkan organisasi terhadapnya) akan terpengaruh perilaku kerjanya.
  • 14. o. Teori Atribusi Teori ini dikembangkan oleh Fritz Heider yang berargumentasi bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal(internal forces), yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti kemampuan atau usaha, dan kekuatan eksternal (eksternal forces), yaitu factor-faktor yang berasal dari luar seperti kesulitan dalam pekerjaan atau keberuntungan. p. Teori Agensi Teori ini mengasumsikan kinerja yang efisien dan bahwa kinerja organisasi ditentukan oleh usaha dan pengaruh kondisi lingkunngan. Teori ini secara umum mengasumsikan bahwa principal bersikap netral terdadap risiko sementara agen bersikap menolak usaha dan risiko. q. Pendekatan Dyadic Pendekatan tersebut menyatakan bahwa ada dua pihak, yaitu atasan (superior) dan bawahan (subordinate), yang berperan dalam [proses evaluasi kinerja. Pendekatan ini dikembangkan oleh Danserau et al. pada tahun 1975. Danserau menyatakan bahwa pendekatan ini tepat untuk menganalisis hubungan antara atasan dan bawahan karena mencerminkan proses yang menghubungkan keduanya.
  • 15. 3.3 Persepsi Persepsi adalah Bagaimana orang-orang melihat atau menginterprestasikan peristiwa, objek, serta manusia. Menurur kamus Bahasa Indonesia Persepsi adalah sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indra. Sedang dalam lingkup yang lebih luas Persepsi merupakan suatu proses yang melibatkan pengetahuan sebelumnya dalam memperoleh dan menginterprestasikan stimulus yang ditunjukkan oleh panca indra.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi: • Faktor Dalam Situasi Yang terdiri dari waktu, keadan (tempat kerja), keadan social. • Faktor Pada Pemersepsian Yang terdiri dari sikap, motif, kepentingan, pengalaman dan pengharapan. • Faktor Pada Target Yang terdiri dari hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latar belakang, kedekatan.
  • 16. 3.5 Pembelajaran Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan. Pembelajaran terjadi sebagai hasil dari motivasi, pengalaman, dan pengulangaan dalam merespon situasi. Kombinasi dari motivasi, pengalaman dan pengulangan dalam merespons situasi ini terjadi dalam tiga bentuk: pengaruh keadaan klasik, pengaruh keadaan operant, dan pembelajaran sosial.
  • 17. 3.6 Kepribadian Aplikasi utama dari teori kepribadian dalam organisasi adalah memprediksikan perilaku. Pengujian terhadap perilaku ditentukan oleh banyaknya efektivitas dalam tekanan pekerjaan, siapa yang akan menanggapi kritikan dengan baik, siapa yng pertama harus dipuji dahulu sebelum berbicara mengenai perilaku tidak diinginkan, siapa yang menjadi seorang pemimpin potensial. Semuanya itu merupakan bentuk-bentuk pemahamaan atau kepribadian.
  • 18. Penentu Kepribadian Suatu argumen dini dalam riset kepribadian adalah apakah kepribadian seseorang merupakan hasil keturunan atau lingkungan. Kepribadian tampaknya merupakan hasil dari kedua pengaruh tersebut. Selain itu, dewasa ini dikenal faktor ketiga, yaitu faktor situasi. Kepribadian seorang dewasa umumnya dianggap terbentuk dari : 1. Keturunan Pendekatan keturunan beragumentasi bahwa penjelasan paling akhir dari kepribadian seseorang individu adalah struktur molekul dari gen yang terletak dalam kromosom. 2. Lingkungan Di antara faktor-faktor yang menekankan pada pembentukan kepribadian adalah budaya dimana seseorang dibesarkan, pengondisian dini, norma-norma di antara keluarga, temam- teman, dan kelompok-kelompok social, serta pengaruh lain yang dialmi. 3. Situasi Faktor ini mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan terhadap kepribadian. Kepribadian seseorang walaupun kelihatannya mantap dan konsisten, dapat berubah pada kondisi yang berbeda.