SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
E. MOTIVASI DALAM PERILAKU ORGANISASI
1. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan
kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu. Suatu
kebutuhan (need), dalam terminologi berarti suatu kekurangan secara fisik
atau psikologis yang membuat keluaran tertentu terlihat menarik
(Robinns,S, 2002: 55).Motivating adalah keseluruhan proses pemberian
motivasi (dorongan) kepada para pegawai agar mereka mau dan suka
bekerja sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien
(Wursanto, 2003: 267).
2. Hubungan Antara Motivasi dan Perilaku
Hubungan antara motivasi dan perilaku dapat terwujud dalam enam
variasi berikut (Sutarto, 1984; 275):
a. Sebuah perilaku dapat hanya dilandasi oleh sebuah motivasi
b. Sebuah perilaku dapat pula dilandasi oleh bebrapa motivasi
c. Perilaku yang sama dapat dilandasi oleh motivasi yang sama
d. Perilaku yang sama dapat dilandasi oleh motivasi yang berbeda
e. Perilaku yang berbeda dapat dilandasi oleh motivasi yang sama
f. Perilaku yang berbeda dapat dilandasi oleh motivasi yang berbeda
3. Teori – Teori Motivasi
Tahun 1950an merupakan periode perkembangan konsep-konsep
motivasi. Tiga teori khusus diformulasikan selama periode ini, yang
walaupun sekarang sangat dikecam dan validitasnya dipertanyakan,
mungkin masih merupakan penjelasan-penjelasan yang terkenal mengenai
motivasi karyawan:teori hierarki kebutuhan, teori X dan Y, dan teori
motivasi higienis. Sejak itulah dikembangkan penjelasan-penjelasan yang
lebih valid tentang motivasi.
1. Teori Hierarki Kebutuhan
Pendekatan terkenal yang telah diterima secara luas berkaitan
dengan motivasi adalah teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow.
Maslow membuat hipotesis bahwa dalam diri setiap manusia terdapat
lima tingkatan kebutuhan yaitu:
a) Kebutuhan fisik: meliputi rasa lapar, haus, tempat bernaung seks,
dan kebutuhan fisik lainnya.
b) Kebutuhan rasa aman : meliputi keamanan dan perlidungan dari
bahaya fisik dan emosi.
c) Kebutuhan sosial: meliputi kasih sayang, rasa memiliki,
penerimaan, dan persahabatan.
d) Kebutuhan penghargaan: meliputi faktor-faktor internal seperti
harga diri, otonomi, dan persepsi, serta faktor-faktor eksternal
seperti status, pengakuan, dan penghargaan.
e) Kebutuhan aktualisasi diri: Dorongan untuk menjadi apa yang
mampu dia lakukan ; meliputi pertumbuhan, pencapaian potensi
diri, dan pemenuhan kebutuhan diri sendiri.
Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara
manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Namun, penelitian
tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan
beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan
pendukung yang kuat.
a. Teori X dan teori Y
Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah
mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para karyawan.
Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat
manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa
mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan
berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
a) Asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X
b) Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa
mungkin berusaha untuk menghindarinya.
c) Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai,
dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai
tujuan.
d) Karyawan akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah
formal, di mana ini adalah asumsi ketiga.
e) Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor
lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
f) Asumsi Teori Y
Dalam teori Y, terdapat empat asumsi berlawana yang
diyakini oleh manajer, yakni:
a) Para karyawan memandang pekerjaan sama alamiahnya dengan
istirahat dan bermain.
b) Seseorang byang memiliki komitmen pada tujuan akan melakukan
pengarahan dan pengendalian diri.
c) Seseorang yang biasa-biasa saja dapat belajar untuk menerima,
bahkan mencari tanggung jawab.
d) Kreatifitas yaitu kemampuan untuk membuat keputusan yang baik
di delegasikan kepada karyawan secara luas dan tidak harus berasal
dari orang yang berada dalam manajemen.
Teori X mengasumsikan bahwa kebutuhan tingkat rendah
mendominasi individu. Teori Y mengasumsikan bahwa kebutuhan
tingkat tinggi mendominasi individu. Mc.Gregor sendiri tetap percaya
bahwa asumsi pada teori Y lebih valid daripada asumsi pada teoeri X.
Oleh karena itu, ia mengajukan gagasan seperti partisipasi dalam
pengambilan keputusan, pekerjaan yang menantang dan bertanggung
jawab, dan hubungan yang baik dalam kelompok sebagai pendekatan
yang akan memaksimalkan motivasi kerja karyawan.
Sayangnya, tidak ada bukti yang menegaskan bahwa asumsi-
asumsi tersebut bersifat valid. Juga tidak terbukti bahwa penerimaan
terhadap asumsi teori Y yang diikuti oleh perubahan tindakan
seseorang, akan meningkatkan motivasi para pekerja. Kelak akan
terbukti, baik asumsi-asumsi teori X ataupun teori Y mungkin tepat
dalam situasi tertentu.
4. Teori Motivasi Higienis
Teori Motivasi Higienis (Motivation-Hygiene Theory) diajukan
oleh ahli psikologi Frederick Herzberg. Dengan keyakinan bahwa
hubungan individu dengan pekerjaan adalah sesuatu yang mendasar dan
bahwa sikap seseorang terhadap pekerjaan akan sangat menentukan
kesuksesan atau kegagalannya, Herzberg melakukan penelitian dengan
pertanyaan, “Apa yang diinginkan seseorang dari pekerjaannya?” Dia
meminta karyawan untuk menjelaskan dengan rinci situasi kerja yang
membuat mereka merasa luar biasa baik atau buruk.
5. Teori Reinforcement
Sebuah dukungan terhadap teori goal-setting adalah teori
reinforcement. Teori terdahulu menggunakan pendekatan kognitif
menyatakan bahwa tujuan individu akan mengarahkan tindakannya.
Dalam teori reinforcement kita memiliki pendekatan perilaku yang
menyatakan bahwa refinforcement membentuk suatu perilaku. Dua teori
tersebut jelas bertentangan secara filosofis para ahli reinforcement
melihat perilaku sebagai akibat dari lingkungan peristiwa kognitif
intenal bukan masalah yang perlu diperhatikan. Yang mengendalikan
perilaku adalah reinforcer yakni setiap konsekuensi terhadap tanggapan
yang diberikan, meningkatkan kemungkinan diulanginya perilaku
tersebut.
Teori reinforcement mengabaikan kondisi dalam diri individu dan
berkonsentrasi semata-mata hanya pada apa yang terjadi pada seseorang
ketika merangsang perilaku dari dalam, dan memberikan alat analisis
yang tajam kepada faktor-faktor yang mengendalikan suatu perilaku.
6. Teori Equity
Teory Equity (kewajaran) menyatakan bahwa membandingkan apa
yang mereka berikan kedalam situasi kerja(input) terhadap apa yang
mereka dapatkan dari pekerjaan tersebut(outcome) dan kemudian
membandingkan rasio input-outcome mereka dengan rasio input-
outcome mereka sama dengan orang lain, keadaan tersebut dianggap
adil. Jika rasio tidak sama, rasa ketidakadilan muncul artinya bawahan
cenderung melihat diri mereka sendiri kurang diberikan penghargaan.
Bila ketidakadilan terjadi, bawahan akan berusaha untuk
melakukan koreksi. Teori equity pada intinya adalah bahwa bila
karyawan merasakan suatu ketidakadilan mereka dapat membuat satu
atau lebih dari lima pilihan tersebut:
1) Mengubah input atau outcome mereka ataupun orang lain.
2) Berperilaku sedemikian rupa sehingga menyebabkan orang lain
mengubah input atau outcome mereka
3) Berperilaku sedemikian rupa untuk mengubah input atau outcome
mereka sendiri.
4) Memilih acuan perbandingan yang berbeda.
5) Keluar dari pekerjaan mereka
Teori equity mengakui bahwa individu tidak hanya memperhatikan
jumlah absolut dari penghargaan yang mereka terima atas upaya
mereka, tetapi juga membandingkan jumlah itu dengan apa yang
diterima oleh orang lain. Input: seperti upaya, pengalaman, pendidikan,
kompetensi, dibandingkan dengan outcome seperti tingkat gaji,
kenaikan gaji, pengakuan, dan faktor-faktor lain. Ketika orang merasa
ketidakseimbangan antar rasio input-outcome terhadap orang lain, maka
muncul suatu ketegangan ini memberikan dasar bagi motivasi, seperti
ketika orang memperjuankan tehadap apa yang mereka anggap sebagai
suatu kewajaran dan keadilan.
Secara khusus teori tersebut menetapkan empat dalil yang berkaitan
dengan penggajian yang tidak adil, yakni:
1) Pembayaran diberikan berbasis waktu, karyawan yang diberikan
penghargaan yang lebih akan berproduksi lebih banyak daripada
karyawan yang dibayar menurut standar.
2) Pembayaran menurut kuantitas poduksi, karyawan yang diberi
penghargaan yang lebih akan memproduksi lebih sedikit unit
namun berkualitas lebih tinggi daripada karyawan yang dibayar
menurut standar.
3) Pembayaran menurut waktu, karyawan yang diberi penghargaan
kurang akan menghasilkan kualitas output yang lebih sedikit atau
lebih buruk.
4) Pembayaran menurut kuantitas produksi, karyawan yang diberi
penghargaan kurang akan memproduksi sejumlah besar unit yang
berkualitas rendah dibanding dengan karyawan yang dibayar
menurut standar.
7. Teori Ekspektasi
Teori ekspektasi menyatakan bahwa kekuatan dari kecenderungan
untuk bertindak dengan cara tertentu tergantung pada kekuatan dari
suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil
tertentu serta pada daya tarik hasil tersebut bagi individu.
Teori ini menggunakan tiga variabel, yaitu:
1. Daya tarik
Pentingnya individu mengharapkan outcome dan
penghargaan yang mungkin dapat dicapai dalam bekerja.
Variabel ini mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan
individu yang tidak terpuaskan.
a. Kaitan kinerja-penghargaan.
Keyakinan individu bahwa dengan menunjukkan kinerja pada
tingkat tertentu akan mencapai outcome yang diinginkan.
b. Kaitan upaya-kinerja.
Probabilitas yang diperkirakan oleh individu bahwa dengan
menggunakan sejumlah upaya tertentu akan menghasilkan
kinerja.

More Related Content

What's hot

Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.Immawan Awaluddin
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorDadang Solihin
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)Sulistia Rini
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...padlah1984
 
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISEtika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISlevana412y
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
Dasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiDasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiTika Nafisah
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenUni Azza Aunillah
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMagdalena Palma Renia
 
Jenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis PertanyaanJenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis Pertanyaanachmadk12
 

What's hot (20)

Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 strategi sdm dalam menghadapi persaingan global. strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
strategi sdm dalam menghadapi persaingan global.
 
MSDM - kompensasi
MSDM - kompensasiMSDM - kompensasi
MSDM - kompensasi
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISEtika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNIS
 
Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)
 
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
 
Ppt teori biaya
Ppt teori biayaPpt teori biaya
Ppt teori biaya
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Dasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiDasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasi
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemen
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
 
Jenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis PertanyaanJenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis Pertanyaan
 

Similar to MOTIVASI ORGANISASI

Konsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasiKonsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasideni kurniawan
 
Mnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesMnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesDissa MeLina
 
Motivasi kerjaya
Motivasi kerjayaMotivasi kerjaya
Motivasi kerjayaridzuangrik
 
Motivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiMotivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiGondo Madden
 
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Defina Sulastiningtiyas
 
teori_teori_motivasi.pdf
teori_teori_motivasi.pdfteori_teori_motivasi.pdf
teori_teori_motivasi.pdfdesilusi1
 
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdfHusnaNimatulUlya1
 
Motivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
Motivasi-dlm-Organisasi(2).pptMotivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
Motivasi-dlm-Organisasi(2).pptIndraBudiSetyawan
 
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.pptMotivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.pptgparamytha
 
BAB 3-2.pptx
BAB 3-2.pptxBAB 3-2.pptx
BAB 3-2.pptxRyoILenk
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenSeptian Ardhi
 

Similar to MOTIVASI ORGANISASI (20)

Konsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasiKonsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasi
 
Motivasi kerja.pptx
Motivasi kerja.pptxMotivasi kerja.pptx
Motivasi kerja.pptx
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Mnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesMnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employees
 
Mengintegrasikan teori
Mengintegrasikan teoriMengintegrasikan teori
Mengintegrasikan teori
 
Motivasi kerjaya
Motivasi kerjayaMotivasi kerjaya
Motivasi kerjaya
 
Motivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiMotivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasi
 
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
Teori motivasi-nilai-sikap-kepuasan-kerja-motif-2
 
Teori motivasi
Teori motivasiTeori motivasi
Teori motivasi
 
teori_teori_motivasi.pdf
teori_teori_motivasi.pdfteori_teori_motivasi.pdf
teori_teori_motivasi.pdf
 
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
5Pertemuan-5-UTS-Teori-motivasi.pdf
 
Motivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
Motivasi-dlm-Organisasi(2).pptMotivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
Motivasi-dlm-Organisasi(2).ppt
 
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.pptMotivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
Motivasi-dlm-Organisasi speeking manual.ppt
 
BAB 3-2.pptx
BAB 3-2.pptxBAB 3-2.pptx
BAB 3-2.pptx
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemen
 
Motivasi Juga
Motivasi JugaMotivasi Juga
Motivasi Juga
 
Nnnnnnnnnnnnnnnn
NnnnnnnnnnnnnnnnNnnnnnnnnnnnnnnn
Nnnnnnnnnnnnnnnn
 
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur MuspitaBab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
 
Teori motivasi pekerja
Teori motivasi pekerjaTeori motivasi pekerja
Teori motivasi pekerja
 
5. week 5 motifasi
5. week 5 motifasi5. week 5 motifasi
5. week 5 motifasi
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

MOTIVASI ORGANISASI

  • 1. E. MOTIVASI DALAM PERILAKU ORGANISASI 1. Pengertian Motivasi Motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu. Suatu kebutuhan (need), dalam terminologi berarti suatu kekurangan secara fisik atau psikologis yang membuat keluaran tertentu terlihat menarik (Robinns,S, 2002: 55).Motivating adalah keseluruhan proses pemberian motivasi (dorongan) kepada para pegawai agar mereka mau dan suka bekerja sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien (Wursanto, 2003: 267). 2. Hubungan Antara Motivasi dan Perilaku Hubungan antara motivasi dan perilaku dapat terwujud dalam enam variasi berikut (Sutarto, 1984; 275): a. Sebuah perilaku dapat hanya dilandasi oleh sebuah motivasi b. Sebuah perilaku dapat pula dilandasi oleh bebrapa motivasi c. Perilaku yang sama dapat dilandasi oleh motivasi yang sama d. Perilaku yang sama dapat dilandasi oleh motivasi yang berbeda e. Perilaku yang berbeda dapat dilandasi oleh motivasi yang sama f. Perilaku yang berbeda dapat dilandasi oleh motivasi yang berbeda
  • 2. 3. Teori – Teori Motivasi Tahun 1950an merupakan periode perkembangan konsep-konsep motivasi. Tiga teori khusus diformulasikan selama periode ini, yang walaupun sekarang sangat dikecam dan validitasnya dipertanyakan, mungkin masih merupakan penjelasan-penjelasan yang terkenal mengenai motivasi karyawan:teori hierarki kebutuhan, teori X dan Y, dan teori motivasi higienis. Sejak itulah dikembangkan penjelasan-penjelasan yang lebih valid tentang motivasi. 1. Teori Hierarki Kebutuhan Pendekatan terkenal yang telah diterima secara luas berkaitan dengan motivasi adalah teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow. Maslow membuat hipotesis bahwa dalam diri setiap manusia terdapat lima tingkatan kebutuhan yaitu: a) Kebutuhan fisik: meliputi rasa lapar, haus, tempat bernaung seks, dan kebutuhan fisik lainnya. b) Kebutuhan rasa aman : meliputi keamanan dan perlidungan dari bahaya fisik dan emosi. c) Kebutuhan sosial: meliputi kasih sayang, rasa memiliki, penerimaan, dan persahabatan. d) Kebutuhan penghargaan: meliputi faktor-faktor internal seperti harga diri, otonomi, dan persepsi, serta faktor-faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan penghargaan.
  • 3. e) Kebutuhan aktualisasi diri: Dorongan untuk menjadi apa yang mampu dia lakukan ; meliputi pertumbuhan, pencapaian potensi diri, dan pemenuhan kebutuhan diri sendiri. Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Namun, penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat. a. Teori X dan teori Y Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut. a) Asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X b) Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya. c) Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan. d) Karyawan akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah formal, di mana ini adalah asumsi ketiga.
  • 4. e) Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi. f) Asumsi Teori Y Dalam teori Y, terdapat empat asumsi berlawana yang diyakini oleh manajer, yakni: a) Para karyawan memandang pekerjaan sama alamiahnya dengan istirahat dan bermain. b) Seseorang byang memiliki komitmen pada tujuan akan melakukan pengarahan dan pengendalian diri. c) Seseorang yang biasa-biasa saja dapat belajar untuk menerima, bahkan mencari tanggung jawab. d) Kreatifitas yaitu kemampuan untuk membuat keputusan yang baik di delegasikan kepada karyawan secara luas dan tidak harus berasal dari orang yang berada dalam manajemen. Teori X mengasumsikan bahwa kebutuhan tingkat rendah mendominasi individu. Teori Y mengasumsikan bahwa kebutuhan tingkat tinggi mendominasi individu. Mc.Gregor sendiri tetap percaya bahwa asumsi pada teori Y lebih valid daripada asumsi pada teoeri X. Oleh karena itu, ia mengajukan gagasan seperti partisipasi dalam pengambilan keputusan, pekerjaan yang menantang dan bertanggung jawab, dan hubungan yang baik dalam kelompok sebagai pendekatan yang akan memaksimalkan motivasi kerja karyawan.
  • 5. Sayangnya, tidak ada bukti yang menegaskan bahwa asumsi- asumsi tersebut bersifat valid. Juga tidak terbukti bahwa penerimaan terhadap asumsi teori Y yang diikuti oleh perubahan tindakan seseorang, akan meningkatkan motivasi para pekerja. Kelak akan terbukti, baik asumsi-asumsi teori X ataupun teori Y mungkin tepat dalam situasi tertentu. 4. Teori Motivasi Higienis Teori Motivasi Higienis (Motivation-Hygiene Theory) diajukan oleh ahli psikologi Frederick Herzberg. Dengan keyakinan bahwa hubungan individu dengan pekerjaan adalah sesuatu yang mendasar dan bahwa sikap seseorang terhadap pekerjaan akan sangat menentukan kesuksesan atau kegagalannya, Herzberg melakukan penelitian dengan pertanyaan, “Apa yang diinginkan seseorang dari pekerjaannya?” Dia meminta karyawan untuk menjelaskan dengan rinci situasi kerja yang membuat mereka merasa luar biasa baik atau buruk. 5. Teori Reinforcement Sebuah dukungan terhadap teori goal-setting adalah teori reinforcement. Teori terdahulu menggunakan pendekatan kognitif menyatakan bahwa tujuan individu akan mengarahkan tindakannya. Dalam teori reinforcement kita memiliki pendekatan perilaku yang menyatakan bahwa refinforcement membentuk suatu perilaku. Dua teori tersebut jelas bertentangan secara filosofis para ahli reinforcement melihat perilaku sebagai akibat dari lingkungan peristiwa kognitif
  • 6. intenal bukan masalah yang perlu diperhatikan. Yang mengendalikan perilaku adalah reinforcer yakni setiap konsekuensi terhadap tanggapan yang diberikan, meningkatkan kemungkinan diulanginya perilaku tersebut. Teori reinforcement mengabaikan kondisi dalam diri individu dan berkonsentrasi semata-mata hanya pada apa yang terjadi pada seseorang ketika merangsang perilaku dari dalam, dan memberikan alat analisis yang tajam kepada faktor-faktor yang mengendalikan suatu perilaku. 6. Teori Equity Teory Equity (kewajaran) menyatakan bahwa membandingkan apa yang mereka berikan kedalam situasi kerja(input) terhadap apa yang mereka dapatkan dari pekerjaan tersebut(outcome) dan kemudian membandingkan rasio input-outcome mereka dengan rasio input- outcome mereka sama dengan orang lain, keadaan tersebut dianggap adil. Jika rasio tidak sama, rasa ketidakadilan muncul artinya bawahan cenderung melihat diri mereka sendiri kurang diberikan penghargaan. Bila ketidakadilan terjadi, bawahan akan berusaha untuk melakukan koreksi. Teori equity pada intinya adalah bahwa bila karyawan merasakan suatu ketidakadilan mereka dapat membuat satu atau lebih dari lima pilihan tersebut: 1) Mengubah input atau outcome mereka ataupun orang lain. 2) Berperilaku sedemikian rupa sehingga menyebabkan orang lain mengubah input atau outcome mereka
  • 7. 3) Berperilaku sedemikian rupa untuk mengubah input atau outcome mereka sendiri. 4) Memilih acuan perbandingan yang berbeda. 5) Keluar dari pekerjaan mereka Teori equity mengakui bahwa individu tidak hanya memperhatikan jumlah absolut dari penghargaan yang mereka terima atas upaya mereka, tetapi juga membandingkan jumlah itu dengan apa yang diterima oleh orang lain. Input: seperti upaya, pengalaman, pendidikan, kompetensi, dibandingkan dengan outcome seperti tingkat gaji, kenaikan gaji, pengakuan, dan faktor-faktor lain. Ketika orang merasa ketidakseimbangan antar rasio input-outcome terhadap orang lain, maka muncul suatu ketegangan ini memberikan dasar bagi motivasi, seperti ketika orang memperjuankan tehadap apa yang mereka anggap sebagai suatu kewajaran dan keadilan. Secara khusus teori tersebut menetapkan empat dalil yang berkaitan dengan penggajian yang tidak adil, yakni: 1) Pembayaran diberikan berbasis waktu, karyawan yang diberikan penghargaan yang lebih akan berproduksi lebih banyak daripada karyawan yang dibayar menurut standar. 2) Pembayaran menurut kuantitas poduksi, karyawan yang diberi penghargaan yang lebih akan memproduksi lebih sedikit unit namun berkualitas lebih tinggi daripada karyawan yang dibayar menurut standar.
  • 8. 3) Pembayaran menurut waktu, karyawan yang diberi penghargaan kurang akan menghasilkan kualitas output yang lebih sedikit atau lebih buruk. 4) Pembayaran menurut kuantitas produksi, karyawan yang diberi penghargaan kurang akan memproduksi sejumlah besar unit yang berkualitas rendah dibanding dengan karyawan yang dibayar menurut standar. 7. Teori Ekspektasi Teori ekspektasi menyatakan bahwa kekuatan dari kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu tergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil tertentu serta pada daya tarik hasil tersebut bagi individu. Teori ini menggunakan tiga variabel, yaitu: 1. Daya tarik Pentingnya individu mengharapkan outcome dan penghargaan yang mungkin dapat dicapai dalam bekerja. Variabel ini mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan individu yang tidak terpuaskan. a. Kaitan kinerja-penghargaan. Keyakinan individu bahwa dengan menunjukkan kinerja pada tingkat tertentu akan mencapai outcome yang diinginkan. b. Kaitan upaya-kinerja.
  • 9. Probabilitas yang diperkirakan oleh individu bahwa dengan menggunakan sejumlah upaya tertentu akan menghasilkan kinerja.