Dokumen tersebut membahas tentang surat berharga yang diterbitkan oleh bank, termasuk SBPU dan obligasi. Pada bagian awal dijelaskan pengertian dan tujuan penerbitan surat berharga. Kemudian dibahas akuntansi SBPU dan obligasi, meliputi pencatatan penerbitan, penjualan, dan pelunasan. Diuraikan contoh perhitungan nilai tunai, bunga dibayar dimuka, serta pembayaran bunga bulanan untuk SBPU. Sedangkan
2. 7.1 Pengertian Surat Berharga yang
Diterbitkan
Merupakan surat-surat berharga yang diterbitkan oleh bank untuk
dijual kepada pihak lain.
Tujuan diterbitkannya surat berharga adalah untuk memperoleh dana
pihak ketiga. Jenis β jenis surat berharga yang umumnya ditebitkan
seperti SBPU(surat berharga pasar uang) dan obligasi.
3. 7.2 Akuntansi Surat Berharga yang Diterbitkan
Pencatatan surat berharga yang diterbitkan, dilakukan pada saat terjadi
penerbitan, penjualan, atau pelunasan. Pada saat penerbitan surat
berharga artinya bank sudah memperoleh surat pengakuan hutang dari
nasabah, yaitu bisa bank lain atau lembaga keuangan bukan bank yang
sewaktu-waktu surat tersebut dapat dijual untuk memperoleh dana.
4. 7.2.1 Akuntansi SBPU
Perlakuan akuntansi SBPU sebagai berikut:
β’ SBPU yang diterbitkan diakui sebesar nominal.
β’ Diskonto SBPU diakui sebagai bunga dibayar dimuka.
β’ Biaya β biaya yang timbul dari penerbitan surat berharga diakui
sebagai beban.
5. Contoh soal:
Pada tanggal 12 Oktober 2019, Bank Bima menjual SBPU ke Bank Niaga
sebesar Rp. 200.000.000,- bunga 12% per tahun, jangka waktu 3 bulan
(12 Oktober sampai 12 Januari). Jangka waktu 92 hari
Nominal SBPU = 200.000.000
Nilai tunai SBPU =
ππ’πππβ βπππ πππππ 1 π‘πβπ’π π πππππππ ππ΅ππ
ππ’πππβ βπππ πππππ 1 π‘πβπ’π+( ππ’πππ π ππππππ π€πππ‘π’)
Nilai tunai SBPU =
365 π 200.000.000
365+( 12% π 92)
= 194.128.284
Bunga dibayar dimuka = nominal β nilai tunai
Bunga dibayar dimuka = 200.000.000 β 194.128.284 = 5.871.716
6. Penerimaan dana yang berasal dari penjualan surat berharga adalah
sebesar nominal SBPU dikurangi dengan bunga SBPU dibayar dimuka.
Dari soal sebelumnya dana yang berasal dari penjualan adalah sebesar
Rp. 194.128.284,-
7. Pembayaran bunga setiap bulan:
Pembayaran bunga bulan Oktober
Bunga =
ππ’πππβ βπππ πππππππππππ
ππππππ π€πππ‘π’
X bunga SBPU diterima dimuka
Bunga =
20
92
X 5.871.716 = 1.276.460
8. Pembayaran bunga bulan November
Bunga =
ππ’πππβ βπππ πππππππππππ
ππππππ π€πππ‘π’
X bunga SBPU diterima dimuka
Bunga =
30
92
X 5.871.716 = 1.914.690
9. Pembayaran bunga bulan Desember
Bunga =
ππ’πππβ βπππ πππππππππππ
ππππππ π€πππ‘π’
X bunga SBPU diterima dimuka
Bunga =
31
92
X 5.871.716 = 1.978.513
10. Perhitungan bunga bulan januari
Bunga SBPU dibayar dimuka 5.871.716
Bunga SBPU Oktober 1.276.460
Bunga SBPU November 1.914.690
Bunga SBPU Desember 1.978.513
5.169.663
Bunga SBPU Januari 702.053
11. 7.2.2 Akuntansi Obligasi
Dalam menentukan harga obligasi, emiten perlu mempertimbangkan
tingkat bunga (kupon) obligaasi, jangka waktu dan jatuh tempo, serta
keuntungan yang diharapkan oleh investor.
Bunga obligasi akan dibayar setiap periode dan nilai pokok obligasi
dilunasi setiap akhir periode pada saat jatuh tempo.
12. Rumus, bila penerimaan bunga (kupon) setiap tahun.
P= π‘=1
π
=
ππ
(1+π)π +
πΆπ
(1+π)π
Keterangan:
P : Harga Obligasi atau nilai sekarang obligasi
n : Periode (jumlah tahun) sampai dengan jatuh tempo.
Ci : Pembayaran Bungan (kupon) obligasi setiap tahunnya.
r : Tingkat diskonto
Pp : Nilai pokok obligasi
13. Rumus, bila penerimaan bunga (kupon) setiap 6 bulan.
P= π‘=1
π
=
ππ
(1+π/2)π +
πΆπ/2
(1+π/2)π
14. a. Penerbitan obligasi yang dijual dengan harga diatas nominal.
Obligasi yang dijual diatas nilai nominal, sehingga ada keuntungan
penjualan obligasi tersebut, dan keuntungannya diakui sebagai agio
obligasi. Agio obligasi merupakan selisih antara harga jual obligasi
dengan nilai nominal obligasi
Contoh soal:
Pada tanggal 1 Oktober 2010 Bank Bima menerbitkan obligasi nominal
Rp. 100.000.000,- jangka waktu 5 tahun (bunga) 15%. Obligasi tersebut
dijual kepada PT. Telkom Yield 12%.
15. Maka harga obligasi dapat dihitung sebagai berikut:
P= π‘=1
π
=
ππ
(1+π)π +
πΆπ
(1+π)π
P= π‘=1
5
=
15.000.000
(1+0,12)5 +
100.000.000
(1+0,12)5 = 110.814.329
Cara menghitung:
Nilai tunai Bunga =
15.000.000
1,121 +
15.000.000
1,122 +
15.000.000
1,123 +
15.000.000
1,124 +
15.000.000
1,125
Nilai tunai bunga = Rp 54.071.643
Nilai tunai pokok obligasi= 100.000.000 / (1,12)5
= Rp 56.742.686
Total harga obligasi = Rp 110.814.329
16. Agio Obligasi selama 5 tahun = total harga obligasi - nilai nominal obligasi
Agio Obligasi selama 5 tahun = 110.814.329 - 100.000.000
= 10.814.329
Perhitungan bunga:
Bungan 1 bulan = % bunga
1 ππ’πππ
12 ππ’πππ
X nominal obligasi
Bungan 1 bulan = 15%
1
12
X 100.000.000 = 1.250.000
Bunga 1 tahun = Bungan 1 bulan X 12 bulan
Bunga 1 tahun = 1.250.000X 12 = 15.000.000
Bunga 5 tahun = bunga 1 tahun X jangka waktu
Bunga 5 tahun = 15.000.000 X 5 tahun = 75.000.000
17. b. Penerbitan obligasi yang dijual dengan harga diatas nominal.
Obligasi yang dijual lebih rendah dibanding dengan nilai nominal,
artinya ada kerugian atas penjualan obligasi tersebut, dan kerugiannya
diakui sebagai disagio obligasi.
Contoh soal:
Pada tanggal 1 Oktober 2010 Bank Bima menerbitkan obligasi nominal
Rp. 100.000.000,- jangka waktu 5 tahun (bunga) 15%. Obligasi tersebut
dijual kepada PT. Telkom dengan harga Rp 94.000.000
18. Maka jurna yang dibuat pada saat penerbitan obligasi
Pembayaran bunga obligasi
Bungan 1 bulan = % bunga
1 ππ’πππ
12 ππ’πππ
X nominal obligasi
Bunga 1 bulan = 15%
1
12
X 100.000.000=1.250.000
Keterangan Debet Kredit
Kas / Giro Telkom 94.000.000
Disagio Obligasi 6.000.000
Obligasi yang diterbitkan 100.000.000