MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
SEJARAH MATEMATIKA
1. SEJARAH MATEMATIKA
Sejarah matematika merupakan salah satu cabang pengkajian yang
menyelidiki tentang asal mula penemuan dalam matematika dan perluasannya,
serta penyelidikan terhadap metode dan notasi matematika pada masa silam.
Jika berbicara tentang asal muasal kata matematika, Kata "matematika" itu
sendiri diturunkan dari kata Yunani kuno, μάθημα (mathema), yang berarti mata
pelajaran.dan untuk asal usul beberapa istilah matematika lihat
http://www.infocopas.com/asal-usul-istilah-dalam-matematika/
Sebelum memasuki zaman modern, dahulunya pengembangan matematika
mengalami masa kemilau nya hanya dibeberapa tempat saja, hal ini dibuktikan
dengan ditumukannya beberapa tulisan matematika kuno seperti Plimpton 322
(matematika Babilonia sekitar 1900 SM), Lembaran Matematika Rhind
(Matematika Mesir sekitar 2000-1800 SM), dan Lembaran Matematika Moskwa
(matematika Mesir sekitar 1890 SM). Semua tulisan itu membahas teorema yang
umum dikenal sebagai teorema Pythagoras, yang tampaknya menjadi
pengembangan matematika tertua dan paling tersebar luas setelah aritmetika dasar
dan geometri.
Berikut inibeberapa perkembangan matematika yang terjadi pada zaman
sebelum modern :
1. Matematika Prasejarah.
Asal mula pemikiran matematika terletak di dalam konsep bilangan, besaran,
dan bangun. Konsep ini mungkin juga menjadi bagian sehari-hari di dalam
kawanan pemburu. Sebagai bukti Benda matematika tertua yang sudah
diketahui adalah tulang Lebombo, ditemukan di pegunungan Lebombo di
Swaziland dan mungkin berasal dari tahun 35000 SM. Tulang ini berisi 29
torehan yang berbeda yang sengaja digoreskan pada tulang fibula baboon.
Terdapat bukti bahwa kaum perempuan biasa menghitung untuk mengingat
2. siklus haid mereka; 28 sampai 30 goresan pada tulang atau batu, diikuti
dengan tanda yang berbeda. Tulang Ishango, ditemukan di dekat batang air
Sungai Nil (timur laut Kongo), berisi sederetan tanda lidi yang digoreskan di
tiga lajur memanjang pada tulang itu. Tafsiran umum adalah bahwa tulang
Ishango menunjukkan peragaan terkuno yang sudah diketahui tentang barisan
bilangan prima atau kalender lunar enam bulan.
2. Matematika Babilonia
Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika yang dikembangkan
oleh bangsa Mesopotamia (kini Iraq). Dinamai "Matematika Babilonia"
karena peran utama kawasan Babilonia sebagai tempat untuk belajar. Pada
zaman peradaban helenistik Matematika Babilonia berpadu dengan
Matematika Yunani dan Mesir untuk membangkitkan Matematika Yunani.
Kemudian di bawah Kekhalifahan Islam, Mesopotamia, terkhusus Baghdad,
sekali lagi menjadi pusat penting pengkajian Matematika Islam. Pengetahuan
Matematika Babilonia diturunkan dari lebih daripada 400 lempengan tanah
liat yang digali sejak 1850-an. Ditulis di dalam tulisan paku, lempengan
ditulisi ketika tanah liat masih basah, dan dibakar di dalam tungku atau
dijemur di bawah terik matahari, dan meliputi topik-topik pecahan, aljabar,
persamaan kuadrat dan kubik, dan perhitungan bilangan regular, invers
perkalian, dan bilangan prima kembar.
3. Matematika Mesir
Matematika Mesir merujuk pada matematika yang ditulis di dalam bahasa
Mesir. Sejak peradaban helenistik, Yunani menggantikan bahasa Mesir
sebagai bahasa tertulis bagi kaum terpelajar Bangsa Mesir. Tulisan
matematika Mesir yang paling panjang adalah Lembaran Rhind (kadang-
kadang disebut juga "Lembaran Ahmes" berdasarkan penulisnya),
diperkirakan berasal dari tahun 1650 SM. Lembaran itu adalah manual
instruksi bagi pelajar aritmetika dan geometri. Selain memberikan rumus-
rumus luas dan cara-cara perkalian, perbagian, dan pengerjaan pecahan,
lembaran itu juga menjadi bukti bagi pengetahuan matematika lainnya,
3. termasuk bilangan komposit dan prima; rata-rata aritmetika, geometri, dan
harmonik.
4. Matematika Yunani
Matematika Yunani merujuk pada matematika yang ditulis di dalam bahasa
Yunani antara tahun 600 SM sampai 300 M. Matematikawan Yunani tinggal
di kota-kota sepanjang Mediterania bagian timur, dari Italia hingga ke Afrika
Utara, tetapi mereka dibersatukan oleh budaya dan bahasa yang sama.
Matematika Yunani lebih berbobot daripada matematika yang dikembangkan
oleh kebudayaan-kebudayaan pendahulunya. Semua naskah matematika pra-
Yunani yang masih terpelihara menunjukkan penggunaan penalaran induktif,
yakni pengamatan yang berulang-ulang yang digunakan untuk mendirikan
aturan praktis. Sebaliknya, matematikawan Yunani menggunakan penalaran
deduktif. Bangsa Yunani menggunakan logika untuk menurunkan simpulan
dari definisi dan aksioma, dan menggunakan kekakuan matematika untuk
membuktikannya.
5. Matematika Cina
Matematika Cina permulaan adalah berlainan bila dibandingkan dengan yang
berasal dari belahan dunia lain, sehingga cukup masuk akal bila dianggap
sebagai hasil pengembangan yang mandiri. Hal yang menjadi catatan khusus
dari penggunaan matematika Cina adalah sistem notasi posisional bilangan
desimal, yang disebut pula "bilangan batang" di mana sandi-sandi yang
berbeda digunakan untuk bilangan-bilangan antara 1 dan 10, dan sandi-sandi
lainnya sebagai perpangkatan dari sepuluh. Dengan demikian, bilangan 123
ditulis menggunakan lambang untuk "1", diikuti oleh lambang untuk "100",
kemudian lambang untuk "2" diikuti lambang utnuk "10", diikuti oleh
lambang untuk "3". Cara seperti inilah yang menjadi sistem bilangan yang
paling canggih di dunia pada saat itu, mungkin digunakan beberapa abad
sebelum periode masehi dan tentunya sebelum dikembangkannya sistem
bilangan India.
4. 6. Matematika India
Peradaban terdini anak benua India adalah Peradaban Lembah Indus yang
mengemuka di antara tahun 2600 dan 1900 SM di daerah aliran Sungai Indus.
Kota-kota mereka teratur secara geometris, tetapi dokumen matematika yang
masih terawat dari peradaban ini belum ditemukan.
Referensi: wikipedia.com