SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
1
BAB 1
TINJAUAN TEORI
1.1. Konsep Medis
1.1.1. Pengertian
Kwashiorkor ialah gangguan yang disebabkan oleh kekurangan
protein ( Ratna Indrawati, 1994).
Kwashiorkor ialah defisiensi protein yang disertai defisiensi
nutrien lainnya yang biasa dijumpai pada bayi masa disapih dan anak
prasekolah (balita). (Ngastiyah, 1995)
1.1.2. Etilogi
Selain oleh pengaruh negatif faktor sosio-ekonomi-budaya yang
berperan terhadap kejadian malnutrisi umumnya, keseimbangan nitrogen
yang negatif dapat pula disebabkan oleh diare kronik, malabsorpsi protein,
hilangnya protein melalui air kemih (sindrom nefrotik), infeksi menahun,
luka bakar, penyakit hati.
1.1.3. Patofisiologi
Pada defisiensi protein murni tidak terjadi katabolisme jaringan
yang sangat berlebihan karena persediaan energi dapat dipenuhi oleh
jumlah kalori dalam dietnya. Kelainan yang mencolok adalah gangguan
metabolik dan perubahan sel yang disebabkan edema dan perlemakan hati.
Karena kekurangan protein dalam diet akan terjadi kekurangan berbagai
asam amino dalam serum yang jumlahnya yang sudah kurang tersebut
akan disalurkan ke jaringan otot, makin kurangnya asam amino dalam
serum ini akan menyebabkan kurangnya produksi albumin oleh hepar yang
kemudian berakibat timbulnya odema. Perlemakan hati terjadi karena
gangguan pembentukan beta liprotein, sehingga transport lemak dari hati
ke depot terganggu dengan akibat terjadinya penimbunan lemak dalam
hati.
1.1.4. Gejala Klinis
a. Pertumbuhan terganggu (merupakan gejala terpenting). Selain berat
badan badan juga tinggi badan kurang di banding anak sehat.
b. Perubahan mental, biasanya pasien cengeng atau apatis.
c. Ditemukan odema ringan maupun berat.
2
d. terjadi gangguan gastrointestinal. Anorexia yang hebat hingga cara
pemberian makannya harus personde, diare dan muntah karena
terjadinya intoleransi makanan.
e. Perubahan rambut, tampak kusam, kering, halus, jarang dan berubah
warna.
f. Kulit mengalami perubahan yaitu hiperplementasi, bersisik,
menunjukkan garis kulit yang dalam dan lebar, kelainan khas pada
Kwashiorkor ini di sebut “Crazzy Payment Dermatosis”.
g. Pembesaran hati karena adanya perlemakan hati.
h. Anemia juga selalu ditemukan.
i. Kelainan kimia darah: Kadar albumin serum rendah, kadar globulin
normal atau sedikit lebih tinggi, kadar kolesterol serum rendah.
j. Hampir semua organ mengalami perubahan seperti: degenerasi otot
jantung, osteoporosis tulang, dan sebagainya.
1.1.5. Penatalaksanaan
1.1.5.1.Prinsip pengobatan kwasiorkor adalah :
a. Memberikan makanan yang mengandung banyak protein bernilai
biologi tinggi, tinggi kalori, cukup cairan, vitamin dan mineral.
b. Makanan harus mudah dicerna dan diserap.
c. Makanan diberikan secara bertahap, karena toleransi terhadap makanan
sangat rendah.
d. Penanganan terhadap penyakit penyerta.
e. Tindak lanjut berupa pemantauan kesehatan penderita dan penyuluhan
gizi terhadap keluarga. (A.H. Markum, 1991).
1.1.5.2.Pemberian Terapi
a. Bila ada dehidrasi, atasi dahulu.
b. Perbaiki diit:
1. Formula harus mudah dicerna, murah, pekat kalori/protein: Modisco
I, II, dan III memenuhi syarat-syarat tertentu.
2. Bila ada intoleransi, mulailah dengan susu skim yang diencerkan
(2,5-5-7,5) + glukosa 5%, disusul dengan modisco ½. I, II, III.
c. Vitamin A 100.000-200.000 IU IM 1 kali.
d. Vitamin B komplek, C, A, D tetes per oral.
e. Bila perlu beri transfusi sel darah merah padat (‘PRC’) atau plasma.
f. Pengobatan penyakit penyerta/penyebab. Bila lemah, ada hipotermi,
3
hipertensi dan gangguan pembekuan darah ada kemungkinan infeksi
kuman gram negatif serta endotoksemia. Resiko meningkat bila disertai
kekurangan vitamin A.
g. Terapi gentamicin 6-7,5 mg/kg perhari dibagi 2 kali Amikin 15
mg/kg/hari dibagi 2 kali.
h. Penyuluhan pada ibu disertai demonstrasi cara membuat modisco.
i. Kontrol di poliklinik anak. (Ratna Indrawati, dkk, 1994).
1.1.6. Prognosa
Dengan pengobatan adekuat, diperlukan waktu 2-3 bulan untuk
tercapainya berat badan yang idel. Pertumbuhan fisis hanya terpaut sedikit
dengan anak sebayanya. Namun perkembangan intelektualnya akan
mengalami keterlambatan yang menetap, khususnya kelainan mental dan
defisiensi persepsi.
1.2.Konsep Asuhan Keperawatan
1.2.1. Pengkajian
Pengkajian adalah pendekatan sitemik untuk mengumpulkan data
dan menganalisa sehingga dapat diketahui kebutuhan pasien tersebut
(pusdiknakes, 1989 hal 151). Langkah-langkah dalam pengkajian meliputi
pengumpulan data, analisa dan sintesa data serta perumusan diagnosa
keperawatan. Pengumpulan data akan menentukan kebutuhan dan masalah
kesehatan dan keperawatan yang meliputi kebutuhan fisik, psikososial dan
lingkungan pasien, sumber data diperoleh dari pasien, keluarga, teman,
team kesehatan lain, catatan pasien dan hasil pemeriksaan laboratorium.
Metode pengumpulan data melalui observasi (yaitu dengan cara
inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi) wawancara (yaitu berupa percakapan
guna memperoleh data yang diperlukan), catatan (berupa catatan klinik,
dokumen yang baru maupun yang lama), literatur (mencakup semua
materi, buku-buku, majalah dan surat kabar).
1.2.1.1.Anamnesa
1. Identitas pasien, meliputi: nama, umur, jenis kelamin, berat badan,
tinggi badan saat pengkajian, nama orang tua, pekerjaan orang tua,
pendidikan orang tua, umur orang tua, agama, jumlah saudara
kandung, jumlah anggota keluarga, alamat rumah (Depkes, 1989).
2. Riwayat penyakit sekarang,: kapan anak mulaimenampakan tanda-
4
tanda penyakit kwashiorkor ini, seperti mulai kapan kulit anak
mengelupas, rambut berubah warna, tampak adema seluruh tubuh,
diare, dan bagaimana nafsu makan anak.
3. Riwayat kesehatan, meliputi: riwayat pre natal selama masa hamil,
riwayat natal, keadan saat persalinan, dengan menolong persalinan,
berat badan, dan panjang badan saat lahir, keadaan setelah lahir,
riwayat neonatal, riwayat imunisasi, dan riwayat tumbang.
4. Riwayat penyakit dahulu, apakah anak menderita penyakit sampai
diopname, penyakit apa dan berapa lama dirawat serta bagaimana
pengobatannya.
5. Riwayat keluarga, apakah ada anggota keluarga lain yang menderita
penyakit yang sama dengan pasien, atau menderita penyakit seperti
asma, TBC, jantung, DM.
6. Pola-pola fungsi kesehatan meliputi:
Pola nutrisi :
Pola eliminasi :
Pola aktivitas :
Pola istirahat :
Bagaimana pola makan sehari-hari anak, jenis
makanan yang dikonsumsi, dan bagaimana nafsu
makan.
Bagaimana aktivitas eliminasi alvi dan miksi
sehari-hari, apakah ada keluhan, adakah diare,
berapa lama.
Kebiasaan aktivitas kegiatan yang dilakukan sehari
– hari, apakah ada gangguan aktivitas setelah sakit.
Berapa lama anak bisa tidur, apakah ada gangguan atau
tidak.
1.2.1.2.Pengkajian Fisik
1. Keadaan umum yang meliputi: kesadaran Composmentis, lemah, rewel,
kebersihan kurang, berat badan, tinggi badan, nadi, suhu, dan pernapasan.
2. Kepala : lingkar kepala, warna rambut, UUB sudah menutup atau
belum
3. Muka : sembab karena odema, tampak moonface
Mata : apakah ada ikterus, anemi ataupun infeksi pada mata
Telinga : apakah ada tanda-tanda infeksi
Hidung : apakah ada sekret, bagaimana pernapasannya, terpasang
sonde
Mulut : Stomatitis, lesi, mukosa bibir, gigi tumbuh
5
4. Tenggorokan : apakah ada tanda pembesaran tonsil, tanda-tanda
peradangan.
5. Leher : apakah ada pembesaran kelenjar tyroid, kaku kuduk, pembesaran
kelenjar limfe.
6. Torax: apakah ada lingkar dada, adakah tarikan dinding dada, wheezing,
ronchi.
7. Abdomen : apakah ada meteorismus, acites, bising usus, apakah ada
pembesaran hepar.
8. Extremitas
Atas : Lingkar lengan atas, akral hangat, odema
Bawah : Odema,
9. Kulit : adakah Crazy pavement dermatosis, keadaan turgor kulit, odema
1.2.1.2.Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah
Pada pemeriksaan darah meliputi albumin, globulin, protein total,
elektrolit serum, biakan darah.
2. Pemeriksaan urine
Pemeriksaan urine meliputi urine lengkap dan kulture urine
3. Uji faal hati
4. EKG
5. X foto paru
6. Konsul THT : adanya otitis media
Setelah dilakukan pengkajian, kemudian data dikelompokan yang
meliputi data subyektif dan obyektif. Selanjutnya data dianalisa dengan
mengkaitkan, menghubungkan data yang diperoleh dengan konsep, teori,
prinsip yang relevan untuk mengetahui masalah kesehatan pasien.
Selanjutnya diidentifikasi sesuai dengan prioritas masalah-masalah yang
mengancam jiwa, merusak sistem jaringan maupun merusak fungsi organ.
(Ratna Indrawati, 1994).
1.2.2. Analisa Data
Analisa data merupakan proses intelektual dengan
meliputi kegiatan mentabulasi, menyeleksi, mengklasifikasi,
mengelompokan, mengaitkan data, menentukan kesenjangan
informasi, melihat pola data, membanding-kan dengan standar,
menginterpretasi dan akhirnya membuat kesimpulan. Hasil
6
analisa data adalah pernyataan masalah keperawatan atau
dengan disebut sebagai diagnosa keperawatan.
1.2.3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas, singkat dan
pasti tentang masalah pasien/klien serta penyebabnya yang dapat
dipecahkan atau diubah melalui tindakan keperawatan. (Pusdiknakes.
1989).
Diagnosa yang sering muncul pada pasien dengan Kwashiorkor:
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
(Ngastiyah, 1997 ).
2. Resiko terjadinya kekurangan volume cairan berhubungan dengan
diare, muntah, tidak adekuatnya masukan makanan dan cairan.
(Marilan E. Doenges, 1999)
3. Resiko terjadinya komplikasi berhubungan dengan daya tahan tubuh
rendah. (Ngastiyah, 1997)
4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan nutrisi, dan
odema. (Marilan E Doenges, 1999)
5. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan
nutrisi. (Marilan E Doenges, 1999).
1.2.4. Intervensi Keperawatan
Merupakan penentuan apa yang akan dilakukan untuk membantu
klien memenuhi kebutuhan kesehatannya dan mengatasi masalah
keperawatan yang telah ditentukan.(Pusdiknakes,1985).
Rencana ini disusun dengan melibatkan klien secara maksimal dan
dengan petugas lain yang melayani pasien/klien. Unsur tahap pelayanan
ada 4, yaitu: memprioritaskan masalah, perumusan tujuan, penentuan
tindakan keperawatan dan penentuan kriteria evaluasi.
Adapun perencanaan tindakan sesuai diagnosa keperawatan yang
sering timbul pada pasien dengan kwashiorkor adalah sebagai berikut:
a. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil :
- Berat badan sesuai dengan umur.
- Nafsu makan kembali normal.
- Tanda-tanda kwashiorkor berkurang/hilang.
7
Intervensi dan rasional :
1. Kaji faktor penyebab gangguan kebutuhan gizi.
R/ Menentukan penatalaksanaan dari penyakit.
2. Berikan makanan bertahap dan formula mudahdicerna, pekat
protein.
R/ Karena intoleransi terhadap makanan dan susu maka harus
diberikan secara bertahap.
3. Berikan Modisco ½, 1, atau 2, atau 3 sesuai kebutuhan
R/ Untuk memenuhi kebutuhan akan kalori, protein, lemak dan
karbohidrat.
4. Observasi berat badan setiap hari.
R/ Deteksi pertumbuhan dan perkembangan anak.
5. Berikan vitamin A 1x 100.000 IU IM dan vitamin BC + C 3x1
tablet oral.
R/ Vitamin tersebut diperlukan untuk berbagai enzim yang
dibutuhkan untuk pencernaan makanan dan membantu penyerapan
makanan.
b. Resiko terjadinya kekurangan volume cairan berhubungan dengan
diare, muntah, tidak adekuatnya masukan makanan dan cairan.
Tujuan :
Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume cairan.
Kriteria Hasil :
- Pasien tidak diare.
- Muntah teratasi.
- Tanda-tanda dehidrasi tidak nampak.
- Turgor kulit baik.
Intervensi dan rasional :
1. Observasi tanda-tanda vital.
R/ Deteksi dini adanya tanda-tanda kelainan.
2. Kaji status hidrasi (turgor kulit).
R/ Untuk mengetahui dehidrasi dilihat dari buruknya turgor dan
kekeringan kulit
3. Observasi jumlah dan tipe masukan cairan.
R/ Mengetahui asupan cairan yang masuk dan keluar sehingga
dehidrasi teratasi.
4. Observasi diare.
8
R/ Bila diare masih terus berlangsung dapat diberikan obat untuk
diare.
5. Atur pola diit untuk mengatasi muntah dengan cara makan sedikit-
sedikit tapi sering, bila masih muntah, pasang sonde.
R/ Pada anak terjadi toleransi terhadap makanan yang rendah maka
pemberian makananya harus bertahap.
c. Resiko terjadinya komplikasi berhubungan dengan daya tahan tubuh
rendah
Tujuan :
Tidak terjadi komplikasi.
Kriteria Hasil :
- Kebutuhan nutrisi anak terpenuhi sehingga meningkatkan daya
tahan tubuh.
- Anak dalam keadaan baik.
Intervensi dan rasional :
1. Ajarkan pada keluarga cara menjaga kebersihan mulut dan kulit.
Rasional : Mencegah terjadinya noma dan decubitus.
2. Awasi pemberian diit bila perlu pasang sonde.
Rasional : Kecukupan kalori dan protein terpenuhi dan
meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Observasi tanda-tanda vital.
Rasional : Deteksi dini adanya kelainan.
d. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan nutrisi, dan
odema.
Tujuan : Integritas kulit kembali normal.
Kriteria hasil :
- Gatal hilang/berkurang.
- Kulit kembali halus, kenyal dan utuh.
Intervensi dan rasional :
1. Anjurkan pada keluarga tentang pentingnya merubah posisi
sesering mungkin.
Rasional : Mencegah ulcus decubitus.
2. Anjurkan keluarga lebih sering mengganti pakaian anak bila basah
atau kotor dan kulit anak tetap kering.
Rasional : Mencegah iritasi kulit dan mengurangi gatal.
3. Kolaborasi dengan dokter kulit untuk pengobatan lebih lanjut.
9
Rasional : Tindakan interdependent bidan/perawat dengan dokter.
e. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan
nutrisi
Tujuan : Pengetahuan keluarga bertambah.
Kriteria hasil :
- Keluarga mengerti dan memahami isi penyuluhan.
- Dapat mengulangi isi penyuluhan.
- Mampu menerapkan isi penyuluhan di rumah sakit dan nanti
sampai di rumah.
Intervensi dan rasional :
1. Tentukan tingkat pengetahuan dan kesiapan untuk belajar.
Rasional : mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kebenaran
informasi yang di dapat dan kesiapan untuk belajar.
2. Jelaskan tentang: nama penyakit anak, penyebab penyakit, akibat
yang ditimbulkan, pengobatan yang dilakukan.
Rasional : Keluarga mengerti dan memahami penyakit anak dan
menambah pengetahuan keluarga.
3. Jelaskan tentang: pengertian nutrisi dan pentingnya, pola makan
yang betul untuk anak sesuai umurnya, bahan makanan yang
banyak mengandung vitamin terutama banyak mengandung
protein.
Rasional : Keluarga mengerti dan memahami serta menambah
pengetahuan tentang nutrisi.
4. Beri kesempatan keluarga untuk mengulangi isi penyuluhan.
Rasional :Mengetahui sejauh mana isi penyuluhan dipahami oleh
keluarga.
5. Anjurkan keluarga untuk membawa anak kontrol di poli gizi
setelah pulang dari rumah sakit.
Rasional : Pemantauan tumbuh kembang anak selanjutnya
1.2.5. Implementasi
Pelaksanaan keperawatan merupakan kegiatan atau tindakan yang
diberikan kepada pasien/klien, yang meliputi pelaksanaan rencana
pelayanan keperawatan. (Pusdiknakes, 1985).
Pada kasus kwashiorkor ini pelaksanaan keperawatan dilaksanakan
sesuai rencana.
10
1.2.6. Evaluasi
Tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut
pengumpulan data obyektif dan subyektif yang akan menunjukan apakah
tujuan pelayanan keperawatan sudah dicapai atau belum, masalah apa
yang sudah dipecahkan dan apa yang perlu dikaji, direncanakan,
dilaksanakan dan dinilai kembali. Evaluasi yang diharapkan dari kasus ini
adalah:
1. Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
2. Diare dan muntah teratasi serta adekuatnya masukan makanan dan
cairan sehingga tidak terjadi kekurangan volume cairan tubuh.
3. Kulit kembali halus dan utuh serta terbebas dari kerusakan integrasi
kulit.
4. Pengetahuan keluarga bertambah tentang kebutuhan nutrisi
5. Tubuh tidak terjadi komplikasi.

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..Falah123
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
 
Berpacu Menghadapi Globalisasi Kesehatan[1]
Berpacu Menghadapi Globalisasi Kesehatan[1]Berpacu Menghadapi Globalisasi Kesehatan[1]
Berpacu Menghadapi Globalisasi Kesehatan[1]Taruna Ikrar
 
Dokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan Nutrisi
Dokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan NutrisiDokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan Nutrisi
Dokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan NutrisiAlfi Jauharo
 
Modul 2 kmb 3 kb3
Modul 2 kmb 3 kb3Modul 2 kmb 3 kb3
Modul 2 kmb 3 kb3Anton Saja
 
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiAsuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 
Kelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anak
Kelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anakKelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anak
Kelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anaknindyM1
 
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteralAsuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteralOkta-Shi Sama
 
Demam berdarah dengue trans
Demam berdarah dengue transDemam berdarah dengue trans
Demam berdarah dengue transLia Farida
 

What's hot (17)

Askep nutrisi
Askep nutrisiAskep nutrisi
Askep nutrisi
 
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritisLaporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
 
Modul iv gizi kb 2
Modul iv gizi kb 2Modul iv gizi kb 2
Modul iv gizi kb 2
 
Modul iv gizi kb 3
Modul iv gizi kb 3Modul iv gizi kb 3
Modul iv gizi kb 3
 
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Berpacu Menghadapi Globalisasi Kesehatan[1]
Berpacu Menghadapi Globalisasi Kesehatan[1]Berpacu Menghadapi Globalisasi Kesehatan[1]
Berpacu Menghadapi Globalisasi Kesehatan[1]
 
Dokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan Nutrisi
Dokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan NutrisiDokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan Nutrisi
Dokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan Nutrisi
 
Modul 2 kmb 3 kb3
Modul 2 kmb 3 kb3Modul 2 kmb 3 kb3
Modul 2 kmb 3 kb3
 
Asuhan keperawatan diabetes millitus
Asuhan keperawatan diabetes millitusAsuhan keperawatan diabetes millitus
Asuhan keperawatan diabetes millitus
 
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiAsuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
 
Kelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anak
Kelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anakKelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anak
Kelompok 3-genap-pemberian-enteral-nutrition-pada-bayi-dan-anak
 
Askep hepatitis
Askep hepatitisAskep hepatitis
Askep hepatitis
 
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteralAsuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
 
Makalah bulimia nervosa
Makalah bulimia nervosaMakalah bulimia nervosa
Makalah bulimia nervosa
 
Demam berdarah dengue trans
Demam berdarah dengue transDemam berdarah dengue trans
Demam berdarah dengue trans
 
Askep nutrisi
Askep nutrisiAskep nutrisi
Askep nutrisi
 

Similar to KETERGANTUNGAN NUTRI

PENGANTAR ILMU GIZI
PENGANTAR ILMU GIZI PENGANTAR ILMU GIZI
PENGANTAR ILMU GIZI pjj_kemenkes
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
1. KONSEP KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
1. KONSEP KEBUTUHAN NUTRISI.pptx1. KONSEP KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
1. KONSEP KEBUTUHAN NUTRISI.pptxAnaTasya26
 
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansiaAbi Muhlies
 
PENGKAJIAN PADA SISTEM ENDOKRIN.docx
PENGKAJIAN PADA SISTEM ENDOKRIN.docxPENGKAJIAN PADA SISTEM ENDOKRIN.docx
PENGKAJIAN PADA SISTEM ENDOKRIN.docxSriMarnianti
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaIs Muhar
 
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
 Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseasespjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney DeseasesAsuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseasespjj_kemenkes
 
MODUL 9 IPA DI SD.pptx
MODUL 9 IPA DI SD.pptxMODUL 9 IPA DI SD.pptx
MODUL 9 IPA DI SD.pptxAjengLestari10
 
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniKampus-Sakinah
 

Similar to KETERGANTUNGAN NUTRI (20)

PENGANTAR ILMU GIZI
PENGANTAR ILMU GIZI PENGANTAR ILMU GIZI
PENGANTAR ILMU GIZI
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
1. KONSEP KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
1. KONSEP KEBUTUHAN NUTRISI.pptx1. KONSEP KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
1. KONSEP KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
 
Pbl 1 malnutrition
Pbl 1 malnutritionPbl 1 malnutrition
Pbl 1 malnutrition
 
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
 
PPT Cerebral palsy
PPT Cerebral palsy PPT Cerebral palsy
PPT Cerebral palsy
 
PENGKAJIAN PADA SISTEM ENDOKRIN.docx
PENGKAJIAN PADA SISTEM ENDOKRIN.docxPENGKAJIAN PADA SISTEM ENDOKRIN.docx
PENGKAJIAN PADA SISTEM ENDOKRIN.docx
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsia
 
ASKEP Diabetes mellitus
ASKEP Diabetes mellitusASKEP Diabetes mellitus
ASKEP Diabetes mellitus
 
Service Ariston Kelapa Gading | 0816218131
Service Ariston Kelapa Gading | 0816218131Service Ariston Kelapa Gading | 0816218131
Service Ariston Kelapa Gading | 0816218131
 
Service Ariston Pluit Telp - (021) 4390 3666
Service Ariston Pluit Telp - (021) 4390 3666Service Ariston Pluit Telp - (021) 4390 3666
Service Ariston Pluit Telp - (021) 4390 3666
 
Service Ariston Sunter Telp - (021) 4390 3666
Service Ariston Sunter Telp - (021) 4390 3666Service Ariston Sunter Telp - (021) 4390 3666
Service Ariston Sunter Telp - (021) 4390 3666
 
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
 Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
 
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney DeseasesAsuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
 
Kdm pertemuan 2
Kdm pertemuan 2Kdm pertemuan 2
Kdm pertemuan 2
 
MODUL 9 IPA DI SD.pptx
MODUL 9 IPA DI SD.pptxMODUL 9 IPA DI SD.pptx
MODUL 9 IPA DI SD.pptx
 
Makalah kesehatan
Makalah kesehatanMakalah kesehatan
Makalah kesehatan
 
Askep nutrisi 2011
Askep nutrisi 2011Askep nutrisi 2011
Askep nutrisi 2011
 
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yani
 
0besitas anak.docx
0besitas anak.docx0besitas anak.docx
0besitas anak.docx
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

KETERGANTUNGAN NUTRI

  • 1. 1 BAB 1 TINJAUAN TEORI 1.1. Konsep Medis 1.1.1. Pengertian Kwashiorkor ialah gangguan yang disebabkan oleh kekurangan protein ( Ratna Indrawati, 1994). Kwashiorkor ialah defisiensi protein yang disertai defisiensi nutrien lainnya yang biasa dijumpai pada bayi masa disapih dan anak prasekolah (balita). (Ngastiyah, 1995) 1.1.2. Etilogi Selain oleh pengaruh negatif faktor sosio-ekonomi-budaya yang berperan terhadap kejadian malnutrisi umumnya, keseimbangan nitrogen yang negatif dapat pula disebabkan oleh diare kronik, malabsorpsi protein, hilangnya protein melalui air kemih (sindrom nefrotik), infeksi menahun, luka bakar, penyakit hati. 1.1.3. Patofisiologi Pada defisiensi protein murni tidak terjadi katabolisme jaringan yang sangat berlebihan karena persediaan energi dapat dipenuhi oleh jumlah kalori dalam dietnya. Kelainan yang mencolok adalah gangguan metabolik dan perubahan sel yang disebabkan edema dan perlemakan hati. Karena kekurangan protein dalam diet akan terjadi kekurangan berbagai asam amino dalam serum yang jumlahnya yang sudah kurang tersebut akan disalurkan ke jaringan otot, makin kurangnya asam amino dalam serum ini akan menyebabkan kurangnya produksi albumin oleh hepar yang kemudian berakibat timbulnya odema. Perlemakan hati terjadi karena gangguan pembentukan beta liprotein, sehingga transport lemak dari hati ke depot terganggu dengan akibat terjadinya penimbunan lemak dalam hati. 1.1.4. Gejala Klinis a. Pertumbuhan terganggu (merupakan gejala terpenting). Selain berat badan badan juga tinggi badan kurang di banding anak sehat. b. Perubahan mental, biasanya pasien cengeng atau apatis. c. Ditemukan odema ringan maupun berat.
  • 2. 2 d. terjadi gangguan gastrointestinal. Anorexia yang hebat hingga cara pemberian makannya harus personde, diare dan muntah karena terjadinya intoleransi makanan. e. Perubahan rambut, tampak kusam, kering, halus, jarang dan berubah warna. f. Kulit mengalami perubahan yaitu hiperplementasi, bersisik, menunjukkan garis kulit yang dalam dan lebar, kelainan khas pada Kwashiorkor ini di sebut “Crazzy Payment Dermatosis”. g. Pembesaran hati karena adanya perlemakan hati. h. Anemia juga selalu ditemukan. i. Kelainan kimia darah: Kadar albumin serum rendah, kadar globulin normal atau sedikit lebih tinggi, kadar kolesterol serum rendah. j. Hampir semua organ mengalami perubahan seperti: degenerasi otot jantung, osteoporosis tulang, dan sebagainya. 1.1.5. Penatalaksanaan 1.1.5.1.Prinsip pengobatan kwasiorkor adalah : a. Memberikan makanan yang mengandung banyak protein bernilai biologi tinggi, tinggi kalori, cukup cairan, vitamin dan mineral. b. Makanan harus mudah dicerna dan diserap. c. Makanan diberikan secara bertahap, karena toleransi terhadap makanan sangat rendah. d. Penanganan terhadap penyakit penyerta. e. Tindak lanjut berupa pemantauan kesehatan penderita dan penyuluhan gizi terhadap keluarga. (A.H. Markum, 1991). 1.1.5.2.Pemberian Terapi a. Bila ada dehidrasi, atasi dahulu. b. Perbaiki diit: 1. Formula harus mudah dicerna, murah, pekat kalori/protein: Modisco I, II, dan III memenuhi syarat-syarat tertentu. 2. Bila ada intoleransi, mulailah dengan susu skim yang diencerkan (2,5-5-7,5) + glukosa 5%, disusul dengan modisco ½. I, II, III. c. Vitamin A 100.000-200.000 IU IM 1 kali. d. Vitamin B komplek, C, A, D tetes per oral. e. Bila perlu beri transfusi sel darah merah padat (‘PRC’) atau plasma. f. Pengobatan penyakit penyerta/penyebab. Bila lemah, ada hipotermi,
  • 3. 3 hipertensi dan gangguan pembekuan darah ada kemungkinan infeksi kuman gram negatif serta endotoksemia. Resiko meningkat bila disertai kekurangan vitamin A. g. Terapi gentamicin 6-7,5 mg/kg perhari dibagi 2 kali Amikin 15 mg/kg/hari dibagi 2 kali. h. Penyuluhan pada ibu disertai demonstrasi cara membuat modisco. i. Kontrol di poliklinik anak. (Ratna Indrawati, dkk, 1994). 1.1.6. Prognosa Dengan pengobatan adekuat, diperlukan waktu 2-3 bulan untuk tercapainya berat badan yang idel. Pertumbuhan fisis hanya terpaut sedikit dengan anak sebayanya. Namun perkembangan intelektualnya akan mengalami keterlambatan yang menetap, khususnya kelainan mental dan defisiensi persepsi. 1.2.Konsep Asuhan Keperawatan 1.2.1. Pengkajian Pengkajian adalah pendekatan sitemik untuk mengumpulkan data dan menganalisa sehingga dapat diketahui kebutuhan pasien tersebut (pusdiknakes, 1989 hal 151). Langkah-langkah dalam pengkajian meliputi pengumpulan data, analisa dan sintesa data serta perumusan diagnosa keperawatan. Pengumpulan data akan menentukan kebutuhan dan masalah kesehatan dan keperawatan yang meliputi kebutuhan fisik, psikososial dan lingkungan pasien, sumber data diperoleh dari pasien, keluarga, teman, team kesehatan lain, catatan pasien dan hasil pemeriksaan laboratorium. Metode pengumpulan data melalui observasi (yaitu dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi) wawancara (yaitu berupa percakapan guna memperoleh data yang diperlukan), catatan (berupa catatan klinik, dokumen yang baru maupun yang lama), literatur (mencakup semua materi, buku-buku, majalah dan surat kabar). 1.2.1.1.Anamnesa 1. Identitas pasien, meliputi: nama, umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan saat pengkajian, nama orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, umur orang tua, agama, jumlah saudara kandung, jumlah anggota keluarga, alamat rumah (Depkes, 1989). 2. Riwayat penyakit sekarang,: kapan anak mulaimenampakan tanda-
  • 4. 4 tanda penyakit kwashiorkor ini, seperti mulai kapan kulit anak mengelupas, rambut berubah warna, tampak adema seluruh tubuh, diare, dan bagaimana nafsu makan anak. 3. Riwayat kesehatan, meliputi: riwayat pre natal selama masa hamil, riwayat natal, keadan saat persalinan, dengan menolong persalinan, berat badan, dan panjang badan saat lahir, keadaan setelah lahir, riwayat neonatal, riwayat imunisasi, dan riwayat tumbang. 4. Riwayat penyakit dahulu, apakah anak menderita penyakit sampai diopname, penyakit apa dan berapa lama dirawat serta bagaimana pengobatannya. 5. Riwayat keluarga, apakah ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit yang sama dengan pasien, atau menderita penyakit seperti asma, TBC, jantung, DM. 6. Pola-pola fungsi kesehatan meliputi: Pola nutrisi : Pola eliminasi : Pola aktivitas : Pola istirahat : Bagaimana pola makan sehari-hari anak, jenis makanan yang dikonsumsi, dan bagaimana nafsu makan. Bagaimana aktivitas eliminasi alvi dan miksi sehari-hari, apakah ada keluhan, adakah diare, berapa lama. Kebiasaan aktivitas kegiatan yang dilakukan sehari – hari, apakah ada gangguan aktivitas setelah sakit. Berapa lama anak bisa tidur, apakah ada gangguan atau tidak. 1.2.1.2.Pengkajian Fisik 1. Keadaan umum yang meliputi: kesadaran Composmentis, lemah, rewel, kebersihan kurang, berat badan, tinggi badan, nadi, suhu, dan pernapasan. 2. Kepala : lingkar kepala, warna rambut, UUB sudah menutup atau belum 3. Muka : sembab karena odema, tampak moonface Mata : apakah ada ikterus, anemi ataupun infeksi pada mata Telinga : apakah ada tanda-tanda infeksi Hidung : apakah ada sekret, bagaimana pernapasannya, terpasang sonde Mulut : Stomatitis, lesi, mukosa bibir, gigi tumbuh
  • 5. 5 4. Tenggorokan : apakah ada tanda pembesaran tonsil, tanda-tanda peradangan. 5. Leher : apakah ada pembesaran kelenjar tyroid, kaku kuduk, pembesaran kelenjar limfe. 6. Torax: apakah ada lingkar dada, adakah tarikan dinding dada, wheezing, ronchi. 7. Abdomen : apakah ada meteorismus, acites, bising usus, apakah ada pembesaran hepar. 8. Extremitas Atas : Lingkar lengan atas, akral hangat, odema Bawah : Odema, 9. Kulit : adakah Crazy pavement dermatosis, keadaan turgor kulit, odema 1.2.1.2.Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan darah Pada pemeriksaan darah meliputi albumin, globulin, protein total, elektrolit serum, biakan darah. 2. Pemeriksaan urine Pemeriksaan urine meliputi urine lengkap dan kulture urine 3. Uji faal hati 4. EKG 5. X foto paru 6. Konsul THT : adanya otitis media Setelah dilakukan pengkajian, kemudian data dikelompokan yang meliputi data subyektif dan obyektif. Selanjutnya data dianalisa dengan mengkaitkan, menghubungkan data yang diperoleh dengan konsep, teori, prinsip yang relevan untuk mengetahui masalah kesehatan pasien. Selanjutnya diidentifikasi sesuai dengan prioritas masalah-masalah yang mengancam jiwa, merusak sistem jaringan maupun merusak fungsi organ. (Ratna Indrawati, 1994). 1.2.2. Analisa Data Analisa data merupakan proses intelektual dengan meliputi kegiatan mentabulasi, menyeleksi, mengklasifikasi, mengelompokan, mengaitkan data, menentukan kesenjangan informasi, melihat pola data, membanding-kan dengan standar, menginterpretasi dan akhirnya membuat kesimpulan. Hasil
  • 6. 6 analisa data adalah pernyataan masalah keperawatan atau dengan disebut sebagai diagnosa keperawatan. 1.2.3. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas, singkat dan pasti tentang masalah pasien/klien serta penyebabnya yang dapat dipecahkan atau diubah melalui tindakan keperawatan. (Pusdiknakes. 1989). Diagnosa yang sering muncul pada pasien dengan Kwashiorkor: 1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. (Ngastiyah, 1997 ). 2. Resiko terjadinya kekurangan volume cairan berhubungan dengan diare, muntah, tidak adekuatnya masukan makanan dan cairan. (Marilan E. Doenges, 1999) 3. Resiko terjadinya komplikasi berhubungan dengan daya tahan tubuh rendah. (Ngastiyah, 1997) 4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan nutrisi, dan odema. (Marilan E Doenges, 1999) 5. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan nutrisi. (Marilan E Doenges, 1999). 1.2.4. Intervensi Keperawatan Merupakan penentuan apa yang akan dilakukan untuk membantu klien memenuhi kebutuhan kesehatannya dan mengatasi masalah keperawatan yang telah ditentukan.(Pusdiknakes,1985). Rencana ini disusun dengan melibatkan klien secara maksimal dan dengan petugas lain yang melayani pasien/klien. Unsur tahap pelayanan ada 4, yaitu: memprioritaskan masalah, perumusan tujuan, penentuan tindakan keperawatan dan penentuan kriteria evaluasi. Adapun perencanaan tindakan sesuai diagnosa keperawatan yang sering timbul pada pasien dengan kwashiorkor adalah sebagai berikut: a. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi Kriteria hasil : - Berat badan sesuai dengan umur. - Nafsu makan kembali normal. - Tanda-tanda kwashiorkor berkurang/hilang.
  • 7. 7 Intervensi dan rasional : 1. Kaji faktor penyebab gangguan kebutuhan gizi. R/ Menentukan penatalaksanaan dari penyakit. 2. Berikan makanan bertahap dan formula mudahdicerna, pekat protein. R/ Karena intoleransi terhadap makanan dan susu maka harus diberikan secara bertahap. 3. Berikan Modisco ½, 1, atau 2, atau 3 sesuai kebutuhan R/ Untuk memenuhi kebutuhan akan kalori, protein, lemak dan karbohidrat. 4. Observasi berat badan setiap hari. R/ Deteksi pertumbuhan dan perkembangan anak. 5. Berikan vitamin A 1x 100.000 IU IM dan vitamin BC + C 3x1 tablet oral. R/ Vitamin tersebut diperlukan untuk berbagai enzim yang dibutuhkan untuk pencernaan makanan dan membantu penyerapan makanan. b. Resiko terjadinya kekurangan volume cairan berhubungan dengan diare, muntah, tidak adekuatnya masukan makanan dan cairan. Tujuan : Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume cairan. Kriteria Hasil : - Pasien tidak diare. - Muntah teratasi. - Tanda-tanda dehidrasi tidak nampak. - Turgor kulit baik. Intervensi dan rasional : 1. Observasi tanda-tanda vital. R/ Deteksi dini adanya tanda-tanda kelainan. 2. Kaji status hidrasi (turgor kulit). R/ Untuk mengetahui dehidrasi dilihat dari buruknya turgor dan kekeringan kulit 3. Observasi jumlah dan tipe masukan cairan. R/ Mengetahui asupan cairan yang masuk dan keluar sehingga dehidrasi teratasi. 4. Observasi diare.
  • 8. 8 R/ Bila diare masih terus berlangsung dapat diberikan obat untuk diare. 5. Atur pola diit untuk mengatasi muntah dengan cara makan sedikit- sedikit tapi sering, bila masih muntah, pasang sonde. R/ Pada anak terjadi toleransi terhadap makanan yang rendah maka pemberian makananya harus bertahap. c. Resiko terjadinya komplikasi berhubungan dengan daya tahan tubuh rendah Tujuan : Tidak terjadi komplikasi. Kriteria Hasil : - Kebutuhan nutrisi anak terpenuhi sehingga meningkatkan daya tahan tubuh. - Anak dalam keadaan baik. Intervensi dan rasional : 1. Ajarkan pada keluarga cara menjaga kebersihan mulut dan kulit. Rasional : Mencegah terjadinya noma dan decubitus. 2. Awasi pemberian diit bila perlu pasang sonde. Rasional : Kecukupan kalori dan protein terpenuhi dan meningkatkan daya tahan tubuh. 3. Observasi tanda-tanda vital. Rasional : Deteksi dini adanya kelainan. d. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan nutrisi, dan odema. Tujuan : Integritas kulit kembali normal. Kriteria hasil : - Gatal hilang/berkurang. - Kulit kembali halus, kenyal dan utuh. Intervensi dan rasional : 1. Anjurkan pada keluarga tentang pentingnya merubah posisi sesering mungkin. Rasional : Mencegah ulcus decubitus. 2. Anjurkan keluarga lebih sering mengganti pakaian anak bila basah atau kotor dan kulit anak tetap kering. Rasional : Mencegah iritasi kulit dan mengurangi gatal. 3. Kolaborasi dengan dokter kulit untuk pengobatan lebih lanjut.
  • 9. 9 Rasional : Tindakan interdependent bidan/perawat dengan dokter. e. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan nutrisi Tujuan : Pengetahuan keluarga bertambah. Kriteria hasil : - Keluarga mengerti dan memahami isi penyuluhan. - Dapat mengulangi isi penyuluhan. - Mampu menerapkan isi penyuluhan di rumah sakit dan nanti sampai di rumah. Intervensi dan rasional : 1. Tentukan tingkat pengetahuan dan kesiapan untuk belajar. Rasional : mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kebenaran informasi yang di dapat dan kesiapan untuk belajar. 2. Jelaskan tentang: nama penyakit anak, penyebab penyakit, akibat yang ditimbulkan, pengobatan yang dilakukan. Rasional : Keluarga mengerti dan memahami penyakit anak dan menambah pengetahuan keluarga. 3. Jelaskan tentang: pengertian nutrisi dan pentingnya, pola makan yang betul untuk anak sesuai umurnya, bahan makanan yang banyak mengandung vitamin terutama banyak mengandung protein. Rasional : Keluarga mengerti dan memahami serta menambah pengetahuan tentang nutrisi. 4. Beri kesempatan keluarga untuk mengulangi isi penyuluhan. Rasional :Mengetahui sejauh mana isi penyuluhan dipahami oleh keluarga. 5. Anjurkan keluarga untuk membawa anak kontrol di poli gizi setelah pulang dari rumah sakit. Rasional : Pemantauan tumbuh kembang anak selanjutnya 1.2.5. Implementasi Pelaksanaan keperawatan merupakan kegiatan atau tindakan yang diberikan kepada pasien/klien, yang meliputi pelaksanaan rencana pelayanan keperawatan. (Pusdiknakes, 1985). Pada kasus kwashiorkor ini pelaksanaan keperawatan dilaksanakan sesuai rencana.
  • 10. 10 1.2.6. Evaluasi Tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan data obyektif dan subyektif yang akan menunjukan apakah tujuan pelayanan keperawatan sudah dicapai atau belum, masalah apa yang sudah dipecahkan dan apa yang perlu dikaji, direncanakan, dilaksanakan dan dinilai kembali. Evaluasi yang diharapkan dari kasus ini adalah: 1. Kebutuhan nutrisi terpenuhi. 2. Diare dan muntah teratasi serta adekuatnya masukan makanan dan cairan sehingga tidak terjadi kekurangan volume cairan tubuh. 3. Kulit kembali halus dan utuh serta terbebas dari kerusakan integrasi kulit. 4. Pengetahuan keluarga bertambah tentang kebutuhan nutrisi 5. Tubuh tidak terjadi komplikasi.