1. Rencana perkerasan jalan di Desa Purwosari – Desa Ngadirojo Lor, Wonogiri menggunakan perkerasan lentur berupa aspal beton tebal 100 mm dengan fondasi berbutir karena beban lalu lintas yang dihitung mencapai 7,11 juta ESA.
2. Untuk perkerasan kaku direncanakan menggunakan pelat beton tebal 285 mm dengan fondasi berupa tanah yang diperkuat karena CBR tanah dasar hanya 5,3%.
3. Manual Desain Perkeras
8. Faktor distribusi
Faktor Distribusi Arah (DD)
Untuk jalan dua arah, factor distribusi arah
(DD) umumnya diambil 0,5 kecuali pada
jalan dengan lokasi yang jumlah
kendaraan niaga cenderung lebih tinggi
pada satu arah tertentu.
Faktor Distribusi Lajur Kendaraan Niaga (DL)
12. UMUR
RENCANA
Perhitungan umur rencana
Perkerasan Jalan Baru (UR), untuk
perkerasan lentur digunakan umur
rencana 20 tahun. Dengan
mempertimbangkan bahwa akan
banyak dilewati kendaraan besar
maka fungsi jalan harus
semestinya.
13. Nilai vdf
kendaraan
Karena lokasi di pulau
Jawa, maka digunakan
VDF Pulai Jawa. Mulai
2020 Pemerintah
sudah
Melarang beban
muatan overweight;
16. i = 0,035
R (2021-2023) = 2
R (2024 - 2044) = 20
R (2024 - 2064) = 40
DD = 0,5
DL = 1
17. MENENTUKAN JENIS
PERKERASAN
1.CESA 5 ( didapatkan dari perhitungan LHR dan umur
rencana) dengan jumlah 7,11E+06 atau 7,11 Juta.
2.Berdasarkan Tabel 3.1 Pemilihan Jenis Perkerasan
digunakan untuk perkerasan lentur Jenis AC tebal > 100
mm dengan lapis fondasi berbutir.
33. 1. Berdasarkan bagan desain 7 dari Manual Desain Perkerasan Jalan Raya 2017 maka untuk CBR 7%
diperlikan penutup sebesar 250 mm.
2. Tebal total perkerasan lajur utama = 475 mm > 250 mm
3. Tebal Lapis Beraspal pada lajur utama = 200 mm, gunakan permukaan bahu jalan berupa lapis pondasi
agregat kelas S setebal 120 mm/
4. Untuk memastikan air permukaan yang meresap ke perkerasan dapat dialirkan, pasang LFA kelas A
Dibawah LFA kelas S dengan tebalnya 355 mm
38. Menentukan volume
kelompok sumbu kendaraan
niaga
Nilai R (factor pertumbuhan kumulatif )
Proses Pembangunan
2021-2022
Rencana Jalan Beroperasi
2023-2063
47. MENENTUKAN BAHU JALAN
Menurut Bagan desain 4
digunakan sambungan dowel
dan bahu beton
Pada lampiran F-1 tebal bahu jalan diambil 500 mm
48. MENENTUKAN detail desain
➢ Umur rencana = 40 tahun
➢ CBR Tanah dasar = 5,3%
➢ Kuat Tarik Lentur = 4 Mpa (f’c = 285 kg/cm2, silinder)
➢ Bahan pondasi bawah = Stabilitas
➢ Mutu Baja Tulangan = BJTU – 39
➢ u = 1,3
➢ Bahu Jalan = YA (BETON). h= 500 mm
➢ Tie Bar = YA, digunakan tulangan ulir D16 BJTU-24
➢ Ruji = YA (DOWEL) digunakan d = 36 mm
➢ Tebal Pelat Beton = 285 mm
➢ Lebar Pelat = 2 x 3,5 m
➢ Panjang Pelat = 6 m
49.
50. Penggunaan Manual Desain Perkerasan Jalan sangat membantu dalam proses pengerjaan
perkerasan jalan raya. Susunan sangat jelas dan mudah dipahami sehingga dalam
pengerjaannya tersusun secara urut dan terperinci.
Menurut saya pribadi, kekurangan dari Manual Desain Perkerasan adalah kurang adanya
Langkah-Langkah penyusunan sehingga untuk pengerjaan awal tanpa penjelasan dari yang
lebih ahli (Dosen) saya sebagai mahasiswa masih kurang memahami Langkah awal.
Penggunaan PD T-14-2013 menurut saya masih membingungkan untuk digunakan dalam
pembelajaran sehingga tetap memerlukan pembimbing untuk penjelasan lebih terperinci.
Melalui tugas ini, saya menjadi paham mengenai penggunaan Manual Desain Perkerasan
Jalan Raya dengan cukup baik.