Dokumen tersebut merupakan desain perkerasan jalan untuk jalan arteri dengan umur rencana 40 tahun. Berdasarkan perhitungan, dipilih perkerasan kaku dengan tebal 34 cm karena cocok untuk volume lalu lintas yang besar dan kondisi tanah yang lemah."
7. Penentuan Umur Rencana
Menentukan umur rencana = 20 tahun
Jenis
Perkerasan
Elemen Perkerasan
Umur Rencana
(Tahun)
Perkerasan Lentur
Lapisan Aspal dan Lapisan Berbutir dan CTB 20
Pondasi Jalan
40
Semua Lapisan Perkerasan untuk area yang tidak diijinkan
sering ditinggikan akibat pelapisan ulang, misal : jalan
perkotaan, underpass, jembatan, terowongan.
Cement Treated Based
Perkerasan Kaku
Lapis pondasi atas, lapis pondasi bawah, lapis beton semen,
dan pondasi jalan.
Jalan Tanpa
Penutup
Semua Elemen Minimum 10
Tabel 2.1 Umur Rencana Perkerasan Jalan Baru (UR)
8. Tingkat Pertumbuhan Tahunan
*) Untuk jalan arteri dengan umur rencana 20 tahun, ditentukan Faktor Tingkat Pertumbuhan Tahunan sebesar 5 %.
2011-2020 2021-2030
Arteri dan Perkotaan (%) 5 4
Kolektor Rural (%) 3,5 2,5
Jalan Desa (%) 1 1
Tabel 4.1 Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas (i) Minimum Untuk Desain
9. Data Jalan:
Jenis jalan : Arteri
Karakteristik Jalan : 2 Lajur 2 Arah
Umur rencana (UR) : 20 tahun (2015-2035)
Tingkat pertumbuhan tahunan (i) : 4.25 %
Traffic Multiplier (TM) : 2.0
*Jalan 2 lajur 2 arah faktor distribusi lajur adalah 100%
10. Lalu Lintas Harian Lokasi Rencana
Jenis Kendaraan VDF4 LHRT
Truk 2 sumbu ringan 0.8 75
Truk 2 sumbu berat 7.3 50
Truk 4 sumbu trailer 13.5 40
Truk 3 sumbu sedang 28.1 35
Truk 2 sumbu cargo sedang 0.7 25
Truk 5 sumbu trailer 19.0 15
Total 240
11. ESA4 diperoleh dengan Persamaan:
CESA4 diperoleh dengan Persamaan:
*dimana R pada desain ini adalah
CESA5 diperoleh dengan persamaan:
*dimana TM yang diambil pada desain kali ini adalah 2.0
ESA4 = LHRT x VDF4
CESA4 = ESA4 x 365 x R
Keterangan:
• ESA : lintasan sumbu standar
ekivalen untuk satu hari
• LHRT : lintas harian rata – rata
tahunan untuk jenis
kendaraan tertentu
• CESA : kumulatif beban
sumbu standar ekivalen
selama umur rencana
• R : faktor pengali
pertumbuhan lalu lintas
• TM : Traffic Multiplier ( syarat
1.8 – 2 )
R = (1+0.01i)^(UR)-1
0.01i
R = (1+0.01*4.25)^(20)-1
0.01*4.25
R = 30.5625
CESA5 = CESA4 x TM
Rumus yang digunakan:
14. Data Lanjutan:
Tipe perkerasan : AC WC modifikasi
Alasan penggunaan :
cocok untuk umur rencana 20 tahun
cocok diterapkan di Indonesia yang memiliki karakteristik muatan
berlebih
bahan pengikatnya mampu meningkatkan umur pelayanan, dan umur
fatigue, serta ketahanan deformasi akibat LL berat
15. Nilai CBR : 6
Dengan kondisi:
LHRT >= 2000
Jenis tanah Lempung Kelanauan
FSL > 1000
Timbunan drainase sempurna
Galian di zona iklim 1
16. Karena nilai CBR = 6, kelas kekuatan tanah dasar menggunakan SG6
Tidak Perlu Peningkatan
Struktur Pondasi Jalan:
17. Deskripsi struktur pondasi:
tinggi minimum tanah dasar diatas muka air tanah dan muka air banjir
tinggi tanah dasar diatas muka air tanah = 600mm
tinggi tanah dasar diatas muka air banjir = 500mm
18. Ditentukan kondisi lapangan no 4
Timbunan dengan tepi permeabilitas rendah dan lapis pondasi
bawah boxed
Tepi jalur drainase lebih dari 500 m
Solusi alternatif dengan drainase melintang dari sub base pada
jarak < 10 m atau pada titik terendah
Nilai m = 0.9
Lapisan Drainase dan Subbase
19. Deskripsi struktur pondasi:
Karena menggunakan ACWC dengan tebal perkerasan 40 mm, sehingga digunakan
struktur perkerasan FF7
22. Penentuan Umur Rencana
Menentukan umur rencana = 20 tahun
Jenis
Perkerasan
Elemen Perkerasan
Umur Rencana
(Tahun)
Perkerasan Lentur
Lapisan Aspal dan Lapisan Berbutir dan CTB 20
Pondasi Jalan
40
Semua Lapisan Perkerasan untuk area yang tidak diijinkan
sering ditinggikan akibat pelapisan ulang, misal : jalan
perkotaan, underpass, jembatan, terowongan.
Cement Treated Based
Perkerasan Kaku
Lapis pondasi atas, lapis pondasi bawah, lapis beton semen,
dan pondasi jalan.
Jalan Tanpa
Penutup
Semua Elemen Minimum 10
Tabel 2.1 Umur Rencana Perkerasan Jalan Baru (UR)
23. Tingkat Pertumbuhan Tahunan
*) Untuk jalan arteri dengan umur rencana 20 tahun, ditentukan Faktor Tingkat Pertumbuhan Tahunan sebesar 5 %.
2011-2020 2021-2030
Arteri dan Perkotaan (%) 5 4
Kolektor Rural (%) 3,5 2,5
Jalan Desa (%) 1 1
Tabel 4.1 Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas (i) Minimum Untuk Desain
24. Data Jalan:
Jenis jalan : Arteri
Karakteristik Jalan : 2 Lajur 2 Arah
Umur rencana (UR) : 40 tahun (2015-2055)
Tingkat pertumbuhan tahunan (i) : 4.25 %
Traffic Multiplier (TM) : 2.0
*Jalan 2 lajur 2 arah faktor distribusi lajur adalah 100%
25. Lalu Lintas Harian Lokasi Rencana
Jenis Kendaraan VDF4 LHRT
Truk 2 sumbu ringan 0.8 75
Truk 2 sumbu berat 7.3 50
Truk 4 sumbu trailer 13.5 40
Truk 3 sumbu sedang 28.1 35
Truk 2 sumbu cargo sedang 0.7 25
Truk 5 sumbu trailer 19.0 15
Total 240
26. ESA4 diperoleh dengan Persamaan:
CESA4 diperoleh dengan Persamaan:
*dimana R pada desain ini adalah
Cesa4 = 72,735,857.35
ESA4 = LHRT x VDF4
CESA4 = ESA4 x 365 x R
Keterangan:
• ESA : lintasan sumbu standar
ekivalen untuk satu hari
• LHRT : lintas harian rata – rata
tahunan untuk jenis
kendaraan tertentu
• CESA : kumulatif beban
sumbu standar ekivalen
selama umur rencana
• R : faktor pengali
pertumbuhan lalu lintas
• TM : Traffic Multiplier ( syarat
1.8 – 2 )
R = (1+0.01i)^(UR)-1
0.01i
R = (1+0.01*4.25)^(40)-1
0.01*4.25
R = 100.8228
Rumus yang digunakan:
29. Data Lanjutan:
Tipe perkerasan : Kaku dengan lalu lintas berat
Alasan penggunaan :
cocok untuk volume lalu lintas lebih dari 30 juta ESA
biaya pemeliharaan lebih rendah
pembuatan campuran yang lebih mudah (tidak perlu pencucian pasir)
Nilai CBR : 6
Dengan kondisi:
LHRT >= 2000
Jenis tanah Lempung Kelanauan
FSL > 1000
Timbunan drainase sempurna
Galian di zona iklim 1
30. karena nilai CBR = 6, kelas kekuatan tanah dasar menggunakan SG6
diatasnya diberikan lapis pondasi LMC 150 mm dan lapis pondasi agregat kelas A
150 mm
Struktur Pondasi Jalan:
31. Ditentukan kondisi lapangan no 4
Timbunan dengan tepi permeabilitas rendah dan lapis pondasi
bawah boxed
Tepi jalur drainase lebih dari 500 m
Solusi alternatif dengan drainase melintang dari sub base pada
jarak < 10 m atau pada titik terendah
Nilai m = 0.9
Lapisan Drainase dan Subbase
32. Deskripsi struktur pondasi:
tinggi minimum tanah dasar diatas muka air tanah dan muka air banjir
tinggi tanah dasar diatas muka air tanah = 600mm
tinggi tanah dasar diatas muka air banjir = 500mm
33. Jenis Sambungan
pada perkerasan kaku untuk lalu lintas berat digunakan jenis sambungan
dowel
Jenis bahu jalan yang digunakan adalah bahu beton
Jenis Bahu Jalan
34. Tebal Perkerasan Kaku
berdasarkan bagan desain 4 didapat tebal perkerasan kaku nya
adalah 340 mm (untuk CESA4< 86juta)
Tebal perkerasan dengan faktor drainase
= tebal perkerasan dari bagan desain
m
= 338.8889 mm = 340 mm
35. Kesimpulan
Rekomendasi yang dipilih : Menggunakan Perkerasan Kaku
Alasan menggunakan perkerasan kaku:
Umur layanan lebih lama
Lebih tahan pada temperatur yang tinggi
Biaya perawatan yang lebih murah
Cocok untuk kondisi tanah kami
Kemungkinan settlement lebih rendah
Tebal lapisan perkerasan kaku tebal plat beton 34.0 cm, lapis
pondasi LMC 15 cm, lapis pondasi agregat kelas A12 15 cm.