SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Model dan Molekul Kompleks :
1. Model konformasi werner
2. Model konformasi Sidgwick
3. Model konformasi ikatan
terkini

IKATAN PADA
ION KOMPLEKS

1. Teori Ikatan Valensi
2. Teori Ikatan Valensi :Ikatan
Rangkap
Teori Orbital Molekuler

Teori Medan Ligan
APA ITU ION DAN MOLEKUL KOMPLEKS?
Pengertian
• Ion/molekul kompleks
adalah ion/molekul yang
memiliki jumlah ikatan di
antara atom-atomnya lebih
daripada yang diharapkan
dari aspek valensinya.

Contoh : [Cu(NH3)4]2+ dan
[Fe(CN)6]3-.

• Ion Cu2+ bervalensi dua
dapat membentuk empat
ikatan dengan NH3
• Ion Fe3+ bervalensi tiga
dapat membentuk enam
ikatan dengan ion CN-.
• Molekul NH3 dan ion CNdinamakan ligan, sedangkan
atom-atom logam
dinamakan atom pusat.
APA ITU ION DAN MOLEKUL KOMPLEKS?
• Ion kompleks dapat berupa kation atau anion,
terdiri dari ion logam dikeliling sejumlah ligan
yang dapat berupa molekul netral atau ion,
dengan syarat mempunyai pasangan elektron
bebas.
• Terdapat 3 macam ligan, yakni :
– Monodentat
– Bidentat / senyawa kelat
– Polidentat
Beberapa contoh Ligan yang umum
Ligan
Monodentat

Bidentat
Polidentat

Nama
Air
Amonia
Sianida
Hidroksida
Halida
Nirit
Tiosianat
Tiosulfat
Oksalat
Etilendiamin
EDTA

Rumus
H2O
NH3
CNOHXNO2SCNS2O32C2O42-(CH)2(NH2)2
Model Koordinasi Werner
• Valensi dalam dari aspek bilangan
“Walaupun ditinjauion kompleks :
valensi, daya gabung beberapa atom
– Valensi Primer
tertentu tampaknya habis terpakai, tapi
– Valensi Sekunder
• ternyata atom-atom tersebut sering kali
Valensi Primer :
masih memiliki daya untuk andil dalam
– Adalah tingkat oksidasi dari logam
pembentukan molekul kompleks dengan
pusat.
jalan pembentukan pertautan atom-atom.
– Terpenuhi dengan ion negatif
• Hal ini disebabkan, :
Valensi sekunder selain adanya ikatan
afinitas yang dikenal sebagai valensi
– Adalah bilangan koordinasi
utama, juga terdapat ikata lain yang
– Terisi oleh ligan yang dapat bermuatan
disebut sebagai valensi sekunder. Teori
positif, negatif maupun netral
selebihnya adalah uraian tentang jumlah
dan kemasan valensi sekunder atau valensi
tak terionkan dalam ruang”.

Alfred Werner (1893)
Model Koordinasi Werner
Misalnya pada senyawa
CoCl3.6NH3, Werner menyatakan
bahwa struktur senyawa tersebut
adalah sebagai berikut:

Co memiliki 6
valensi sekunder

Co memiliki 3
valensi primer
Model Koordinasi Sidgwick
• ligan mendonorkan pasangan
elektron bebas kepada ion logam,
sehingga membentuk suatu ikatan
koordinasi.
• Arah pemberian elektron dari ligan
kepada ion logam ditunjukkan
dengan tanda panah dari arah ligan
menuju logam. L M
• Jumlah elektron yang mengelilingi ion
pusat, termasuk yang didonorkan
oleh ligan disebut sebagai bilangan
atom efektif (Effective Atomic
Number, EAN) dari logam tersebut.

Henry Sidgwick (1838)
Model Koordinasi Sidgwick
Contohnya pada kompleks
[Co(NH3)6]3+. Setiap ligan NH3
mendonorkan satu pasang
elektron untuk membentuk
ikatan koordinasi dengan ion
Co3+ sebagai ion pusat.

NH3
NH3

NH3
Co

NH3

NH3
NH3

Kompleks [Co(NH3)6]3+, enam buah ligan NH3 yang mengelilingi Co3+ masing-masing
mendonorkan sepasang elektron pada Co3+ untuk membentuk ikatan, ditunjukkan dari arah
panah yang menuju Co3+ dari NH3
Model Ikatan Terkini
• 4 model ikatan koordinasi dewasa ini:
(1) Teori elektrostatik dengan modifikasi yang
baru-baru ini digunakan yaitu teori medan
Kristal,
(2) Teori ikatan valensi,
(3) Teori orbital molekul,
(4) Teori medan ligan.
TEORI IKATAN VALENSI
• Penerapan teori ikatan valensi pada senyawa
kompleks terutama dimulai oleh Pauling.
• Orbital dalam senyawa kompleks hanya
ditinjau dari segi orbital-orbital atom pusat
dan hibridisasinya untuk menghasilkan orbital
ikatan.
Lanjutan
Pauling menggunakan cara sederhana untuk
menggambarkan ikatan. Diantaranya :
a. Atom pusat harus menyediakan sejumlah orbital yang
banyaknya sama dengan bilangan koordinasi untuk
membentuk ikatan kovalen dengan orbital ligan yang
sesuai.
b. Ikatan kovalen sigma berasal dari overlap orbital
kosong atom logam dan sebuah orbital sigma penuh
dari gugus donor.
c. Disamping ikatan sigma, dalam teori iktan valensi
diperkenankan juga terbentuk ikatan phi, asalkan
tersedia orbital-d yang sesuai beserta elektronnya, dan
overlap dengan orbital phi ligan dapat terjadi.
Lanjutan
• Secara teoritis, ikatan valensi pada pembentukan
ikatan dalam ion kompleks di gambarkan sebagai
berikut
• Contoh : ion [Cr(H2O)6]3+
– konfigurasi atom pusat dalam keadaan bebas (Cr)

(Ar)
3d

3+

4s

4p

– Konfigurasi dari ion Cr adalah :

4d

(Ar)
3d

4s

4p

4d
Pada pembentukan di gunakan orbital hibrida d2sp3 . Orbital
harus kosong sehingga dapat di huni oleh pasangan eelektron
dari ligan

[Cr(H2O)6]3+
(Ar)
3d

4s

4p

6 H2O

4d
Hasil Akhir
Hibridisasi
[Cr(H2O)6]3+
(Ar)
3d

2

3

d sp

4d

Orbital Luar

Orbital dalam

Kompleks Orbital Dalam
TEORI IKATAN VALENSI : IKATAN
RANGKAP
• ikatan pada senyawa kompleks dengan teori
ikatan valensi, memandang bahwa semua ligan
mempunyai pasangan elektron ikatan sigma yang
siap untuk diberikan. Dengan kata lain, semua
ligan adalah basa lewis. Anggapan ini jauh dari
keadaan sebenarnya. Terdapat banyak ligan
umum seperti CO, RNC , PX3 (X= halogen), PR3,
ASR3, SR2, C2H4, dan lainnya merupakan donor
elektron yang buruk, namun dapat membentuk
banyak senyawa kompleks yang stabil.
Lanjutan
• Untuk menjelaskan keadaan tersebut, Pauling
menyarankan bahwa atom-atom unsur transisi
tidak dibatasi hanya dapat membentuk ikatan
kovalen tunggal saja, tetapi unsur tersebut
mampu membentuk ikatan rangkap dan ligan
penerima elektron menggunakan elektron
orbital phi.
lanjutan
• Sebagai salah satu tinjau ion
heksasianoferat(II)
4-

N
N
C

N

Fe

C
C

C

N
N

C

C

N
TEORI ORBITAL MOLEKULER
• Metode orbital molekul menggunakan orbital
atom pusat, tetapi teori ini juga meninjau
orbital atom-atom ligan ynag terkoordinasi.
Jadi, jika mula-mula ikatan-π diabaikan,
khususnya untuk enam ligan yang mengelilingi
atom logam transisi maka akan tersedia
sebanyak lima belas orbital untuk membentuk
orbital molekul. Kelimabelas orbital tersebut
berasal dari Sembilan orbital atom logam dan
enam orbital ligan.
TEORI MEDAN LIGAN
Untuk banyak keperluan seperti hubungan data eksperimen
yang berkaitan dengan berbagai kompleks atom logam
pada tingkat oksidasi biasa, tidak perlu menggunakan
orbital molekuler yang begitu rumit. Di pihak lain, teori
medan Kristal tidak mencukupi sebab tidak menyinggung
aspek ikatan kovalen. Dengan demikian perlu
dimodifikasinya tanpa harus mengambil alih model yang
secara eksplisit menggunakan ikatan kovalen. Metode yang
biasanya digunakan untuk memodifikasi teori medan Kristal
agar mampu menjelaskan paling tidak sebagian efek
overlap orbital adalah dengan cara menghalalkan semua
parameter antaraksi antarelektron menjadi variabel
daripada menganggapnya sebagai tetapan yang nilainya
sama dengan parameter-parameter yang dimiliki oleh ion
logam bebas.
Ikatan pada Molekul dan Ion Kompleks

More Related Content

What's hot

TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)Farikha Uly
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
 
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baruSejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baruNonong Isdayanti
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field TheoryTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field TheoryUniversity Of Jakarta
 
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)nailaamaliaa
 
pengaruh katalisator terhadap laju reaksi
pengaruh katalisator terhadap laju reaksipengaruh katalisator terhadap laju reaksi
pengaruh katalisator terhadap laju reaksiPutri Yusril
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Ida Farida Ch
 
Reaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square Planar
Reaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square PlanarReaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square Planar
Reaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square PlanarAnindia Larasati
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Indriati Dewi
 
Kimia Fisika Mekanisme Reksi
Kimia Fisika Mekanisme ReksiKimia Fisika Mekanisme Reksi
Kimia Fisika Mekanisme Reksimarnitukan
 
Bab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimerBab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimerImo Priyanto
 
Teori ikatan valensi
Teori ikatan valensiTeori ikatan valensi
Teori ikatan valensiDevi Sudrajat
 
Turunan asam-karboksilat-ppt
Turunan asam-karboksilat-pptTurunan asam-karboksilat-ppt
Turunan asam-karboksilat-ppttharathamrin
 
Efti kurniawati (a1f011031)konfigurasi elektron dan hubungannya dengan sistem...
Efti kurniawati (a1f011031)konfigurasi elektron dan hubungannya dengan sistem...Efti kurniawati (a1f011031)konfigurasi elektron dan hubungannya dengan sistem...
Efti kurniawati (a1f011031)konfigurasi elektron dan hubungannya dengan sistem...eftikurnia
 

What's hot (20)

TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
 
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptx
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptxREDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptx
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptx
 
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baruSejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field TheoryTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
 
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
 
pengaruh katalisator terhadap laju reaksi
pengaruh katalisator terhadap laju reaksipengaruh katalisator terhadap laju reaksi
pengaruh katalisator terhadap laju reaksi
 
Spektroskopi NMR
Spektroskopi NMRSpektroskopi NMR
Spektroskopi NMR
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Reaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square Planar
Reaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square PlanarReaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square Planar
Reaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square Planar
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Kaidah markovnikov
Kaidah markovnikovKaidah markovnikov
Kaidah markovnikov
 
Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1
 
Simetry
SimetrySimetry
Simetry
 
Kimia Fisika Mekanisme Reksi
Kimia Fisika Mekanisme ReksiKimia Fisika Mekanisme Reksi
Kimia Fisika Mekanisme Reksi
 
Bab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimerBab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimer
 
Teori ikatan valensi
Teori ikatan valensiTeori ikatan valensi
Teori ikatan valensi
 
Turunan asam-karboksilat-ppt
Turunan asam-karboksilat-pptTurunan asam-karboksilat-ppt
Turunan asam-karboksilat-ppt
 
Efti kurniawati (a1f011031)konfigurasi elektron dan hubungannya dengan sistem...
Efti kurniawati (a1f011031)konfigurasi elektron dan hubungannya dengan sistem...Efti kurniawati (a1f011031)konfigurasi elektron dan hubungannya dengan sistem...
Efti kurniawati (a1f011031)konfigurasi elektron dan hubungannya dengan sistem...
 

Similar to Ikatan pada Molekul dan Ion Kompleks

Ikatan Pada Ion dan Molekul Kompleks
Ikatan Pada Ion dan Molekul KompleksIkatan Pada Ion dan Molekul Kompleks
Ikatan Pada Ion dan Molekul KompleksRima_Melani
 
7. Teori ikatan valensi.pptx
7. Teori ikatan valensi.pptx7. Teori ikatan valensi.pptx
7. Teori ikatan valensi.pptxFebroniaNenomnanu
 
Ikatan Kimia ppt
Ikatan Kimia pptIkatan Kimia ppt
Ikatan Kimia ppthafizona
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptDewiMarhelly3
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptDiyas16
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptSurtini5
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptangga678964
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptRizaUmmami3
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnajaZidniAzizati1
 
258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereenWarnet Raha
 
Bab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas xBab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas xSinta Sry
 

Similar to Ikatan pada Molekul dan Ion Kompleks (20)

Ikatan Pada Ion dan Molekul Kompleks
Ikatan Pada Ion dan Molekul KompleksIkatan Pada Ion dan Molekul Kompleks
Ikatan Pada Ion dan Molekul Kompleks
 
7. Teori ikatan valensi.pptx
7. Teori ikatan valensi.pptx7. Teori ikatan valensi.pptx
7. Teori ikatan valensi.pptx
 
Ikatan Kimia ppt
Ikatan Kimia pptIkatan Kimia ppt
Ikatan Kimia ppt
 
Ikatan-Kimia2.ppt
Ikatan-Kimia2.pptIkatan-Kimia2.ppt
Ikatan-Kimia2.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
 
Materi Ikatan kimia
Materi Ikatan kimiaMateri Ikatan kimia
Materi Ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Pp pe
Pp pePp pe
Pp pe
 
258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen
 
258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
 
Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
 
Bab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas xBab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas x
 

Recently uploaded

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 

Recently uploaded (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 

Ikatan pada Molekul dan Ion Kompleks

  • 1.
  • 2. Model dan Molekul Kompleks : 1. Model konformasi werner 2. Model konformasi Sidgwick 3. Model konformasi ikatan terkini IKATAN PADA ION KOMPLEKS 1. Teori Ikatan Valensi 2. Teori Ikatan Valensi :Ikatan Rangkap Teori Orbital Molekuler Teori Medan Ligan
  • 3. APA ITU ION DAN MOLEKUL KOMPLEKS? Pengertian • Ion/molekul kompleks adalah ion/molekul yang memiliki jumlah ikatan di antara atom-atomnya lebih daripada yang diharapkan dari aspek valensinya. Contoh : [Cu(NH3)4]2+ dan [Fe(CN)6]3-. • Ion Cu2+ bervalensi dua dapat membentuk empat ikatan dengan NH3 • Ion Fe3+ bervalensi tiga dapat membentuk enam ikatan dengan ion CN-. • Molekul NH3 dan ion CNdinamakan ligan, sedangkan atom-atom logam dinamakan atom pusat.
  • 4. APA ITU ION DAN MOLEKUL KOMPLEKS? • Ion kompleks dapat berupa kation atau anion, terdiri dari ion logam dikeliling sejumlah ligan yang dapat berupa molekul netral atau ion, dengan syarat mempunyai pasangan elektron bebas. • Terdapat 3 macam ligan, yakni : – Monodentat – Bidentat / senyawa kelat – Polidentat
  • 5. Beberapa contoh Ligan yang umum Ligan Monodentat Bidentat Polidentat Nama Air Amonia Sianida Hidroksida Halida Nirit Tiosianat Tiosulfat Oksalat Etilendiamin EDTA Rumus H2O NH3 CNOHXNO2SCNS2O32C2O42-(CH)2(NH2)2
  • 6. Model Koordinasi Werner • Valensi dalam dari aspek bilangan “Walaupun ditinjauion kompleks : valensi, daya gabung beberapa atom – Valensi Primer tertentu tampaknya habis terpakai, tapi – Valensi Sekunder • ternyata atom-atom tersebut sering kali Valensi Primer : masih memiliki daya untuk andil dalam – Adalah tingkat oksidasi dari logam pembentukan molekul kompleks dengan pusat. jalan pembentukan pertautan atom-atom. – Terpenuhi dengan ion negatif • Hal ini disebabkan, : Valensi sekunder selain adanya ikatan afinitas yang dikenal sebagai valensi – Adalah bilangan koordinasi utama, juga terdapat ikata lain yang – Terisi oleh ligan yang dapat bermuatan disebut sebagai valensi sekunder. Teori positif, negatif maupun netral selebihnya adalah uraian tentang jumlah dan kemasan valensi sekunder atau valensi tak terionkan dalam ruang”. Alfred Werner (1893)
  • 7. Model Koordinasi Werner Misalnya pada senyawa CoCl3.6NH3, Werner menyatakan bahwa struktur senyawa tersebut adalah sebagai berikut: Co memiliki 6 valensi sekunder Co memiliki 3 valensi primer
  • 8. Model Koordinasi Sidgwick • ligan mendonorkan pasangan elektron bebas kepada ion logam, sehingga membentuk suatu ikatan koordinasi. • Arah pemberian elektron dari ligan kepada ion logam ditunjukkan dengan tanda panah dari arah ligan menuju logam. L M • Jumlah elektron yang mengelilingi ion pusat, termasuk yang didonorkan oleh ligan disebut sebagai bilangan atom efektif (Effective Atomic Number, EAN) dari logam tersebut. Henry Sidgwick (1838)
  • 9. Model Koordinasi Sidgwick Contohnya pada kompleks [Co(NH3)6]3+. Setiap ligan NH3 mendonorkan satu pasang elektron untuk membentuk ikatan koordinasi dengan ion Co3+ sebagai ion pusat. NH3 NH3 NH3 Co NH3 NH3 NH3 Kompleks [Co(NH3)6]3+, enam buah ligan NH3 yang mengelilingi Co3+ masing-masing mendonorkan sepasang elektron pada Co3+ untuk membentuk ikatan, ditunjukkan dari arah panah yang menuju Co3+ dari NH3
  • 10. Model Ikatan Terkini • 4 model ikatan koordinasi dewasa ini: (1) Teori elektrostatik dengan modifikasi yang baru-baru ini digunakan yaitu teori medan Kristal, (2) Teori ikatan valensi, (3) Teori orbital molekul, (4) Teori medan ligan.
  • 11. TEORI IKATAN VALENSI • Penerapan teori ikatan valensi pada senyawa kompleks terutama dimulai oleh Pauling. • Orbital dalam senyawa kompleks hanya ditinjau dari segi orbital-orbital atom pusat dan hibridisasinya untuk menghasilkan orbital ikatan.
  • 12. Lanjutan Pauling menggunakan cara sederhana untuk menggambarkan ikatan. Diantaranya : a. Atom pusat harus menyediakan sejumlah orbital yang banyaknya sama dengan bilangan koordinasi untuk membentuk ikatan kovalen dengan orbital ligan yang sesuai. b. Ikatan kovalen sigma berasal dari overlap orbital kosong atom logam dan sebuah orbital sigma penuh dari gugus donor. c. Disamping ikatan sigma, dalam teori iktan valensi diperkenankan juga terbentuk ikatan phi, asalkan tersedia orbital-d yang sesuai beserta elektronnya, dan overlap dengan orbital phi ligan dapat terjadi.
  • 13. Lanjutan • Secara teoritis, ikatan valensi pada pembentukan ikatan dalam ion kompleks di gambarkan sebagai berikut • Contoh : ion [Cr(H2O)6]3+ – konfigurasi atom pusat dalam keadaan bebas (Cr) (Ar) 3d 3+ 4s 4p – Konfigurasi dari ion Cr adalah : 4d (Ar) 3d 4s 4p 4d
  • 14. Pada pembentukan di gunakan orbital hibrida d2sp3 . Orbital harus kosong sehingga dapat di huni oleh pasangan eelektron dari ligan [Cr(H2O)6]3+ (Ar) 3d 4s 4p 6 H2O 4d
  • 15. Hasil Akhir Hibridisasi [Cr(H2O)6]3+ (Ar) 3d 2 3 d sp 4d Orbital Luar Orbital dalam Kompleks Orbital Dalam
  • 16. TEORI IKATAN VALENSI : IKATAN RANGKAP • ikatan pada senyawa kompleks dengan teori ikatan valensi, memandang bahwa semua ligan mempunyai pasangan elektron ikatan sigma yang siap untuk diberikan. Dengan kata lain, semua ligan adalah basa lewis. Anggapan ini jauh dari keadaan sebenarnya. Terdapat banyak ligan umum seperti CO, RNC , PX3 (X= halogen), PR3, ASR3, SR2, C2H4, dan lainnya merupakan donor elektron yang buruk, namun dapat membentuk banyak senyawa kompleks yang stabil.
  • 17. Lanjutan • Untuk menjelaskan keadaan tersebut, Pauling menyarankan bahwa atom-atom unsur transisi tidak dibatasi hanya dapat membentuk ikatan kovalen tunggal saja, tetapi unsur tersebut mampu membentuk ikatan rangkap dan ligan penerima elektron menggunakan elektron orbital phi.
  • 18. lanjutan • Sebagai salah satu tinjau ion heksasianoferat(II) 4- N N C N Fe C C C N N C C N
  • 19. TEORI ORBITAL MOLEKULER • Metode orbital molekul menggunakan orbital atom pusat, tetapi teori ini juga meninjau orbital atom-atom ligan ynag terkoordinasi. Jadi, jika mula-mula ikatan-π diabaikan, khususnya untuk enam ligan yang mengelilingi atom logam transisi maka akan tersedia sebanyak lima belas orbital untuk membentuk orbital molekul. Kelimabelas orbital tersebut berasal dari Sembilan orbital atom logam dan enam orbital ligan.
  • 20. TEORI MEDAN LIGAN Untuk banyak keperluan seperti hubungan data eksperimen yang berkaitan dengan berbagai kompleks atom logam pada tingkat oksidasi biasa, tidak perlu menggunakan orbital molekuler yang begitu rumit. Di pihak lain, teori medan Kristal tidak mencukupi sebab tidak menyinggung aspek ikatan kovalen. Dengan demikian perlu dimodifikasinya tanpa harus mengambil alih model yang secara eksplisit menggunakan ikatan kovalen. Metode yang biasanya digunakan untuk memodifikasi teori medan Kristal agar mampu menjelaskan paling tidak sebagian efek overlap orbital adalah dengan cara menghalalkan semua parameter antaraksi antarelektron menjadi variabel daripada menganggapnya sebagai tetapan yang nilainya sama dengan parameter-parameter yang dimiliki oleh ion logam bebas.