SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
PELUANG

A. Kaidah Pencacahan

         Kaidah-kaidah pencacahan mencoba menemukan berapa banyaknya hasil yang mungkin
terjadi (muncul) pada berbagai percobaan. Secara umum, cara menemukan banyaknya hasil yang
mungkin muncul pada suatu percobaan adalah dengan menggunakan pendekatan-pendekatan
berikut :

1. Kaidah perkalian

2. Permutasi

3. Kombinasi



1. Kaidah Perkalian
       Kaidah perkalian mengatakan bahwa :
   Jika tempat pertama dapat diisi dengan n1 cara yang berbeda, tempat kedua dengan n2 cara,
   s/d tempat ke-k dengan nk cara, maka banyaknya cara untuk mengisi k tempat yang tersedia
   adalah
                                       n1 x n2 x … x n k
2. Permutasi
      Permutasi adalah suatu susunan unsur-unsur berbeda dalam urutan tertentu. Pada
   permutasi urutan diperhatikan, sehingga AB BA.

   Permutasi r unsur dari n unsur
      Banyak permutasi r unsur dari n unsur, yang dinotasikan dengan P(n,r) ditentukan oleh
   rumus :
                                                   𝒏!
                                       𝑷 𝒏 𝒓 =
                                                  𝒏− 𝒓 !
       Permutasi r unsur dari n unsur dinotasikan juga dengan nPr,

   Permutasi dengan Beberapa Unsur yang Sama
       Banyaknya permutasi dari n unsur yang sama memiliki r1 unsur pertama yang sama,
   r2unsur yang sama, … , dan rk unsur ke-k yang sama adalah :
                                                              𝒏!
                                  𝑷 𝒏 𝒓𝟏 𝒓𝟐 … 𝒓𝒌 =
                                                      𝒓 𝟏! 𝒓 𝟐! … 𝒓 𝒌!

       Dengan

   Permutasi Siklis

       Banyaknya permutasi siklis (melingkar) dari n unsur adalah
                                            𝒏− 𝒓 !

3. Kombinasi
      Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya. Pada
   kombinasi AB=BA
   Kombinasi r unsur dari n unsur
      Banyaknya kombinasi r unsur dari n unsur, yang dinotasikan dengan C(n,r), dinyatakan
   dengan rumus :                               𝒏!
                                      𝑪 𝒏 𝒓 =
                                                𝒓! 𝒏 − 𝒓 !
Sumber :
  Zaelani Ahmad ,dkk.2006.1700 BANK SOAL Bimbingan Pemantapan MATEMATIKA Untuk SMA/MA.
Bandung: Yrama Widya.
Kombinasi r unsur dari n unsur dinotasikan juga dengan nCr,          .

   B. Peluang Suatu Kejadian

             Dalam suatu percobaan, akan selalu ada hasil. Himpunan dari semua hasil yang
      mungkin terjadi dalam suatu percobaan dinamakan ruang sampel atau ruang contoh, dan
      dinotasikan dengan S. Setiap unsur dalam ruang sampel S dinamakan titik sampel.
      Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel dan didefinisikan sebagai
      himpunan dari hasil yang diperoleh dalam satu percobaan. Kejadian dapat dinotasikan
      dengan huruf A,B,C, dan seterusnya.

             Jika suatu kejadian A dapat terjadi dengan k cara sedangkan semua kemungkinan
      dari hasil percobaan dapat terjadi dengan n cara, maka peluang dari kejadian A,
      dinotasikan dengan P(A), yaitu :

                                                =

             Definisi peluang dapat juga ditetapkan dengan memanfaatkan pengertian ruang
      sampel yaitu :

                                                    =

      Dengan :       n(A) = banyaknya anggota dalam kejadian A

                     n(S) = banyaknya anggota ruang sampel

   C. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian
             Frekuensi harapan suatu kejadian didefinisikan sebagai hasil kali banyak
      percobaan (n) dengan peluang kejadian. Dengan demikian frekuensi harapan kejadian A,
      F(A), akan muncul dari n kali percobaan, dan dirumuskan sebagai:
                               =                dengan P(A) = peluang kejadian A

   D. Peluang Komplemen Suatu Kejadian
      Misalkan A adalah suatu kejadian sembarang dalam ruang sampel S. komplemen A
      diartikan sebagai kejadian bukan A, dinotasikan dengan A’ (baca: A aksen). Hubungan
      antara A, A’ dan ruang sampel S dapat digambarkan dalam diagram Venn berikut :
      dari diagram Venn di samping terlihat bahwa:               S
      n(A) + n(A’) = n(S)
      dengan membagi semua ruas dengan n(S), diperoleh :                     A

                     =                                              A’


          P(A) +P(A’) =1         P(A’) =1-PA)
      Jadi, peluang kejadian A dan komplemennya A’, sama dengan 1.

   E. Peluang Kejadian Majemuk
      1) Kejadian saling lepas dan tidak saling lepas
         a. Dua kejadian A dan B dikatakan saling lepas jika kejadian A dan B tidak dapat
         terjadi secara bersama-sama. Jika A dan B saling lepas, maka :   =
         Jika kejadian-kejadian tersebut digambarkan dalam
                                                                  S
         Diagram Venn, maka diagramnya seperti terlihat
         Pada gambar disamping.
                                                                        A     B
         Jika kejadian A dan B saling lepas, maka
         peluang kejadian A atau B adalah :
                    =

Sumber :
  Zaelani Ahmad ,dkk.2006.1700 BANK SOAL Bimbingan Pemantapan MATEMATIKA Untuk SMA/MA.
Bandung: Yrama Widya.
b. Dua kejadian A dan B dikatakan tidak saling lepas jika kejadian A dan B dapat
          terjadi secara bersama-sama. Jika A dan B tidak saling lepas maka :
          Jika kejadian-kejadian tersebut digambarkan dalam          S
          diagram Venn, maka diagramnya seperti terlihat pada
          gambar disamping .                                                  A B

          Jika kejadian A dan B tidak saling lepas, maka peluang
          kejadian A dan B adalah :
                     =               −

      2) Kejadian saling bebas dan bersyarat
         a. Dua kejadian A dan B yang terjadi secara berurutan dikatakan saling bebas apabila
         kejadian A tidak mempengaruhi peluang terjadinya kejadian B. Apabila A dan B
         adalah dua kejadian saling bebas, maka peluang terjadinya kejadian A dan B adalah :
                                                =

          b. Dua kejadian A dan B yang terjadi secara berurutan dikatakan tidak saling bebas
          (bersyarat) apabila kejadian A mempengaruhi peluang terjadinya kejadian B. Apabila
          A dan B adalah dua kejadian bersyarat, maka peluang terjadinya kejadian A dan B
          adalah:
                                            =

          Catatan:

                     = Peluang terjadinya kejadian A dan B secara berurutan

                     = Peluang terjadinya kejadian B setelah terjadinya kejadian A




Sumber :
  Zaelani Ahmad ,dkk.2006.1700 BANK SOAL Bimbingan Pemantapan MATEMATIKA Untuk SMA/MA.
Bandung: Yrama Widya.

More Related Content

What's hot

What's hot (19)

Implikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasiImplikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasi
 
Kelompok 3 X MIA 1
Kelompok 3 X MIA 1Kelompok 3 X MIA 1
Kelompok 3 X MIA 1
 
Pert 7 teori probabilitas
Pert 7  teori probabilitasPert 7  teori probabilitas
Pert 7 teori probabilitas
 
Peluang Suatu Kejadian
Peluang Suatu KejadianPeluang Suatu Kejadian
Peluang Suatu Kejadian
 
Sunblog
SunblogSunblog
Sunblog
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Logika ppt
Logika pptLogika ppt
Logika ppt
 
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematika
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Materi Biimplikasi
Materi Biimplikasi Materi Biimplikasi
Materi Biimplikasi
 
Pernyataan majemuk
Pernyataan  majemukPernyataan  majemuk
Pernyataan majemuk
 
Implikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasiImplikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasi
 
Logika Matematika Materi SMP kelas VII
Logika Matematika Materi SMP kelas VII  Logika Matematika Materi SMP kelas VII
Logika Matematika Materi SMP kelas VII
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Logika matematika-1
Logika matematika-1Logika matematika-1
Logika matematika-1
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Bab 1 peluang
Bab 1 peluangBab 1 peluang
Bab 1 peluang
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematika
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
 

Similar to Peluang

Pengantar statistika slide 2
Pengantar statistika slide 2Pengantar statistika slide 2
Pengantar statistika slide 2Az'End Love
 
Kombinasi, permutasi dan peluang
Kombinasi, permutasi dan peluangKombinasi, permutasi dan peluang
Kombinasi, permutasi dan peluangprofkhafifa
 
Probabilitas by alydya
Probabilitas by alydyaProbabilitas by alydya
Probabilitas by alydyaMarlyd Talakua
 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaAmnil Wardiah
 
Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang tioprayogi
 
Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Wayan Sudiarta
 
Penjelasan peluang
Penjelasan peluangPenjelasan peluang
Penjelasan peluangAckiel Khan
 
Bab 2 materi peluang (materi kelas XII).pptx
Bab 2 materi peluang (materi kelas XII).pptxBab 2 materi peluang (materi kelas XII).pptx
Bab 2 materi peluang (materi kelas XII).pptxAriPuspitaSari2
 
Teori kemungkinan
Teori kemungkinanTeori kemungkinan
Teori kemungkinanoilandgas24
 
Pert 7 teori probabilitas
Pert 7  teori probabilitasPert 7  teori probabilitas
Pert 7 teori probabilitasCanny Becha
 
Bab 7. kombinasi,permutasi dan peluang
Bab 7. kombinasi,permutasi dan peluangBab 7. kombinasi,permutasi dan peluang
Bab 7. kombinasi,permutasi dan peluangfatria anggita
 
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).pptPERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).pptAmbarPristiarini
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasChristiana Tian
 
Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluangLilin Ariandi
 

Similar to Peluang (20)

Pengantar statistika slide 2
Pengantar statistika slide 2Pengantar statistika slide 2
Pengantar statistika slide 2
 
PELUANG
PELUANGPELUANG
PELUANG
 
Kombinasi, permutasi dan peluang
Kombinasi, permutasi dan peluangKombinasi, permutasi dan peluang
Kombinasi, permutasi dan peluang
 
Probabilitas by alydya
Probabilitas by alydyaProbabilitas by alydya
Probabilitas by alydya
 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
 
Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang
 
Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02
 
Penjelasan peluang
Penjelasan peluangPenjelasan peluang
Penjelasan peluang
 
peluang
peluangpeluang
peluang
 
Bab 2 materi peluang (materi kelas XII).pptx
Bab 2 materi peluang (materi kelas XII).pptxBab 2 materi peluang (materi kelas XII).pptx
Bab 2 materi peluang (materi kelas XII).pptx
 
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiMatematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasi
 
Aturan peluang
Aturan  peluangAturan  peluang
Aturan peluang
 
Teori kemungkinan
Teori kemungkinanTeori kemungkinan
Teori kemungkinan
 
Pert 7 teori probabilitas
Pert 7  teori probabilitasPert 7  teori probabilitas
Pert 7 teori probabilitas
 
Bab 7. kombinasi,permutasi dan peluang
Bab 7. kombinasi,permutasi dan peluangBab 7. kombinasi,permutasi dan peluang
Bab 7. kombinasi,permutasi dan peluang
 
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).pptPERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluang
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
Bab 9-logika-matematika
Bab 9-logika-matematikaBab 9-logika-matematika
Bab 9-logika-matematika
 

More from Rina Anggraini

Media Pembelajaran Google Earth
Media Pembelajaran Google EarthMedia Pembelajaran Google Earth
Media Pembelajaran Google EarthRina Anggraini
 
Tugas Kelompok "Tangram"
Tugas Kelompok "Tangram"Tugas Kelompok "Tangram"
Tugas Kelompok "Tangram"Rina Anggraini
 
Petunjuk Pemakaian PPT "Persamaan Kuadrat 1"
Petunjuk Pemakaian PPT "Persamaan Kuadrat 1"Petunjuk Pemakaian PPT "Persamaan Kuadrat 1"
Petunjuk Pemakaian PPT "Persamaan Kuadrat 1"Rina Anggraini
 
Media pembelajaran persamaan kuadrat 2
Media pembelajaran persamaan kuadrat 2Media pembelajaran persamaan kuadrat 2
Media pembelajaran persamaan kuadrat 2Rina Anggraini
 
Media pembelajaran persamaan kuadrat 1
Media pembelajaran persamaan kuadrat 1Media pembelajaran persamaan kuadrat 1
Media pembelajaran persamaan kuadrat 1Rina Anggraini
 
Analisis blog P4MRI Unsri
Analisis blog P4MRI UnsriAnalisis blog P4MRI Unsri
Analisis blog P4MRI UnsriRina Anggraini
 
Resume pembelajaran rina anggraini 06111008018
Resume pembelajaran rina anggraini 06111008018Resume pembelajaran rina anggraini 06111008018
Resume pembelajaran rina anggraini 06111008018Rina Anggraini
 
Lembar kerja siswa KPK&FPB
Lembar kerja siswa KPK&FPBLembar kerja siswa KPK&FPB
Lembar kerja siswa KPK&FPBRina Anggraini
 
Pembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluangPembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluangRina Anggraini
 

More from Rina Anggraini (17)

Media Pembelajaran Google Earth
Media Pembelajaran Google EarthMedia Pembelajaran Google Earth
Media Pembelajaran Google Earth
 
Tugas Kelompok "Tangram"
Tugas Kelompok "Tangram"Tugas Kelompok "Tangram"
Tugas Kelompok "Tangram"
 
Petunjuk Pemakaian PPT "Persamaan Kuadrat 1"
Petunjuk Pemakaian PPT "Persamaan Kuadrat 1"Petunjuk Pemakaian PPT "Persamaan Kuadrat 1"
Petunjuk Pemakaian PPT "Persamaan Kuadrat 1"
 
Media pembelajaran persamaan kuadrat 2
Media pembelajaran persamaan kuadrat 2Media pembelajaran persamaan kuadrat 2
Media pembelajaran persamaan kuadrat 2
 
Media pembelajaran persamaan kuadrat 1
Media pembelajaran persamaan kuadrat 1Media pembelajaran persamaan kuadrat 1
Media pembelajaran persamaan kuadrat 1
 
Analisis blog P4MRI Unsri
Analisis blog P4MRI UnsriAnalisis blog P4MRI Unsri
Analisis blog P4MRI Unsri
 
Resume pembelajaran rina anggraini 06111008018
Resume pembelajaran rina anggraini 06111008018Resume pembelajaran rina anggraini 06111008018
Resume pembelajaran rina anggraini 06111008018
 
Flowchart
FlowchartFlowchart
Flowchart
 
Lembar kerja siswa KPK&FPB
Lembar kerja siswa KPK&FPBLembar kerja siswa KPK&FPB
Lembar kerja siswa KPK&FPB
 
Rpp pmri kpk&fpb
Rpp pmri kpk&fpbRpp pmri kpk&fpb
Rpp pmri kpk&fpb
 
Pembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluangPembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluang
 
Contoh soal peluang
Contoh soal peluangContoh soal peluang
Contoh soal peluang
 
Pmri kelompok 4 a
Pmri kelompok 4 aPmri kelompok 4 a
Pmri kelompok 4 a
 
Pmri kelompok 4 a
Pmri kelompok 4 aPmri kelompok 4 a
Pmri kelompok 4 a
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppm
 
Lembar kerja siswa
Lembar kerja siswaLembar kerja siswa
Lembar kerja siswa
 
Rpp pmri
Rpp pmriRpp pmri
Rpp pmri
 

Peluang

  • 1. PELUANG A. Kaidah Pencacahan Kaidah-kaidah pencacahan mencoba menemukan berapa banyaknya hasil yang mungkin terjadi (muncul) pada berbagai percobaan. Secara umum, cara menemukan banyaknya hasil yang mungkin muncul pada suatu percobaan adalah dengan menggunakan pendekatan-pendekatan berikut : 1. Kaidah perkalian 2. Permutasi 3. Kombinasi 1. Kaidah Perkalian Kaidah perkalian mengatakan bahwa : Jika tempat pertama dapat diisi dengan n1 cara yang berbeda, tempat kedua dengan n2 cara, s/d tempat ke-k dengan nk cara, maka banyaknya cara untuk mengisi k tempat yang tersedia adalah n1 x n2 x … x n k 2. Permutasi Permutasi adalah suatu susunan unsur-unsur berbeda dalam urutan tertentu. Pada permutasi urutan diperhatikan, sehingga AB BA. Permutasi r unsur dari n unsur Banyak permutasi r unsur dari n unsur, yang dinotasikan dengan P(n,r) ditentukan oleh rumus : 𝒏! 𝑷 𝒏 𝒓 = 𝒏− 𝒓 ! Permutasi r unsur dari n unsur dinotasikan juga dengan nPr, Permutasi dengan Beberapa Unsur yang Sama Banyaknya permutasi dari n unsur yang sama memiliki r1 unsur pertama yang sama, r2unsur yang sama, … , dan rk unsur ke-k yang sama adalah : 𝒏! 𝑷 𝒏 𝒓𝟏 𝒓𝟐 … 𝒓𝒌 = 𝒓 𝟏! 𝒓 𝟐! … 𝒓 𝒌! Dengan Permutasi Siklis Banyaknya permutasi siklis (melingkar) dari n unsur adalah 𝒏− 𝒓 ! 3. Kombinasi Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya. Pada kombinasi AB=BA Kombinasi r unsur dari n unsur Banyaknya kombinasi r unsur dari n unsur, yang dinotasikan dengan C(n,r), dinyatakan dengan rumus : 𝒏! 𝑪 𝒏 𝒓 = 𝒓! 𝒏 − 𝒓 ! Sumber : Zaelani Ahmad ,dkk.2006.1700 BANK SOAL Bimbingan Pemantapan MATEMATIKA Untuk SMA/MA. Bandung: Yrama Widya.
  • 2. Kombinasi r unsur dari n unsur dinotasikan juga dengan nCr, . B. Peluang Suatu Kejadian Dalam suatu percobaan, akan selalu ada hasil. Himpunan dari semua hasil yang mungkin terjadi dalam suatu percobaan dinamakan ruang sampel atau ruang contoh, dan dinotasikan dengan S. Setiap unsur dalam ruang sampel S dinamakan titik sampel. Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel dan didefinisikan sebagai himpunan dari hasil yang diperoleh dalam satu percobaan. Kejadian dapat dinotasikan dengan huruf A,B,C, dan seterusnya. Jika suatu kejadian A dapat terjadi dengan k cara sedangkan semua kemungkinan dari hasil percobaan dapat terjadi dengan n cara, maka peluang dari kejadian A, dinotasikan dengan P(A), yaitu : = Definisi peluang dapat juga ditetapkan dengan memanfaatkan pengertian ruang sampel yaitu : = Dengan : n(A) = banyaknya anggota dalam kejadian A n(S) = banyaknya anggota ruang sampel C. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian Frekuensi harapan suatu kejadian didefinisikan sebagai hasil kali banyak percobaan (n) dengan peluang kejadian. Dengan demikian frekuensi harapan kejadian A, F(A), akan muncul dari n kali percobaan, dan dirumuskan sebagai: = dengan P(A) = peluang kejadian A D. Peluang Komplemen Suatu Kejadian Misalkan A adalah suatu kejadian sembarang dalam ruang sampel S. komplemen A diartikan sebagai kejadian bukan A, dinotasikan dengan A’ (baca: A aksen). Hubungan antara A, A’ dan ruang sampel S dapat digambarkan dalam diagram Venn berikut : dari diagram Venn di samping terlihat bahwa: S n(A) + n(A’) = n(S) dengan membagi semua ruas dengan n(S), diperoleh : A = A’ P(A) +P(A’) =1 P(A’) =1-PA) Jadi, peluang kejadian A dan komplemennya A’, sama dengan 1. E. Peluang Kejadian Majemuk 1) Kejadian saling lepas dan tidak saling lepas a. Dua kejadian A dan B dikatakan saling lepas jika kejadian A dan B tidak dapat terjadi secara bersama-sama. Jika A dan B saling lepas, maka : = Jika kejadian-kejadian tersebut digambarkan dalam S Diagram Venn, maka diagramnya seperti terlihat Pada gambar disamping. A B Jika kejadian A dan B saling lepas, maka peluang kejadian A atau B adalah : = Sumber : Zaelani Ahmad ,dkk.2006.1700 BANK SOAL Bimbingan Pemantapan MATEMATIKA Untuk SMA/MA. Bandung: Yrama Widya.
  • 3. b. Dua kejadian A dan B dikatakan tidak saling lepas jika kejadian A dan B dapat terjadi secara bersama-sama. Jika A dan B tidak saling lepas maka : Jika kejadian-kejadian tersebut digambarkan dalam S diagram Venn, maka diagramnya seperti terlihat pada gambar disamping . A B Jika kejadian A dan B tidak saling lepas, maka peluang kejadian A dan B adalah : = − 2) Kejadian saling bebas dan bersyarat a. Dua kejadian A dan B yang terjadi secara berurutan dikatakan saling bebas apabila kejadian A tidak mempengaruhi peluang terjadinya kejadian B. Apabila A dan B adalah dua kejadian saling bebas, maka peluang terjadinya kejadian A dan B adalah : = b. Dua kejadian A dan B yang terjadi secara berurutan dikatakan tidak saling bebas (bersyarat) apabila kejadian A mempengaruhi peluang terjadinya kejadian B. Apabila A dan B adalah dua kejadian bersyarat, maka peluang terjadinya kejadian A dan B adalah: = Catatan: = Peluang terjadinya kejadian A dan B secara berurutan = Peluang terjadinya kejadian B setelah terjadinya kejadian A Sumber : Zaelani Ahmad ,dkk.2006.1700 BANK SOAL Bimbingan Pemantapan MATEMATIKA Untuk SMA/MA. Bandung: Yrama Widya.