4. Informasi pendukung
• Materi tiap pertemuan, download dari: slideshare
• Reference, download melalui : gen.lib.rus.ec
• Jounral atau hasil penelitian, download dari: Google scholar.com
5.
6. REFERENSI
Referensi Utama:
1. Bodie, Zvi, Alex Kane, and Alan J. Marcus (B-K-M). 2018. Investment. Mc-Geaw-Hill Education. Eleventh
Edition
2. Elton, Edwin J. and Martin J. Gruber (E-G), 2013, Modern Portfolio Theory and Investment Analysis, John
Wiley & Sons, Inc. 9th Edition
3. Reilly, Frank K. and Keith C. Brown (R-B), 2011, Investment Analysis & Portfolio Management, South-
Western Educational Publishing, 10th edition.
Referensi Pendukung:
1. Jones, Charles P,. Jensen, Gerald R., 2013, Investments, Analysis and Management, John Wiley & Sons, Inc.
13th Edition
2. Sharpe, William F. Gordon J. Alexander, and Feffrey V. Bailley, 1998, Investments, Prentice Hall, 6 edition
3. Husnan, Suad, 2015, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi 8, UPP AMP YKPN.
4. Hartono, Jogiyanto, 2013, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 5, Penerbit FE-UGM. Yogyakarta.
5. Hartono, Jogiyanto, 2005, Pasar Efisien Secara Keputusan, Gramedia
8. Bahan Kajian
1. Pasar Finansial, Aset Financial, dan Pasar Modal Indonesia
2. Risk and Return,
3. Valuasi Sekuritas: Saham, Obligasi.
4. Hipotesis Pasar Efisien / Efficient Maket Hyphotesis (EMH),
5. Pasar Derivatif (Option)
6. Analisis Portofolio
9. RPS : P9 - 15
1. Analisis portofolio – Mean Variance Model
2. Analisis portofolio – Mean Variance Model
3. Single – Multi Index Model
4. Capital Asset Pricing Model (CAPM)
5. Arbitrage Pricing Theory (APT)
6. Portofolio Obligasi
7. Evaluasi kinerja portofolio
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30. ANALISIS PORTFOLIO MANAJEMEN INVESTASI
• Istilah portfolio dipakai dalam sejumlah bidang kegiatan yang masing-
masing memiliki arti cukup berbeda. Istilah ini adalah bentuk latinisasi dari
portefeuille.
• Pengertian Portofolio, Secara etimologi, portofolio berasal dari dua kata,
yaitu port (singkatan dari report) yang berarti laporan dan folio yang
berarti penuh atau lengkap.
• Jadi portofolio berarti laporan lengkap segala aktivitas seseorang yang
dilakukannnya (Erman S. A., 2003 dalam Nahadi dan Cartono, 2007).
• Secara umum portofolio merupakan kumpulan dokumen seseorang,
kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan atau sejenisnya yang bertujuan
untuk mendokumentasikan perkembangan suatu proses dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
31. Portfolio di Bidang Keuangan
• Dalam dunia keuangan, "portfolio" digunakan untuk menyebutkan
kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan.
• Dengan memiliki beberapa aset, risiko tertentu dapat dikurangi. Ada
pula portfolio yang ditujukan untuk mengambil suatu risiko tinggi
yang disebut portfolio konsentrasi ( concentrated portfolio).
• Memiliki portofolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi
dan strategi manajemen resiko yang disebut diversifikasi.
32. Portfolio dalam Dunia Manajemen dan Pemasaran
• Dalam manajemen strategis dan pemasaran, istilah portfolio digunakan
untuk menunjukkan sekumpulan produk, proyek, layanan jasa atau merk
yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu perusahaan. Dalam
mengembangkan portfolionya, sebuah perusahaan dapat menggunakan
aneka teknik analisis termasuk analisis Boston Consulting Group, analisis
margin kontribusi, analisis G.E multi faktor, Quality Function Deployment
(QFD). Setiap perusahaan senantiasa berupaya untuk meraih difersifikasi
dan keseimbangan dalam portfolio produk yang ditawarkan.
• Kebanyakan algoritma optimisasi portfolio adalah berdasarkan pada Teori
Portfolio Modern atau juga disebut MPT-Modern Portfolio Theory, dan
yang paling sering digunakan adalah metode optimisasi perbedaan makna (
mean-variance ooptimization) dimana alokasi portfolio adalah ditujukan
guna memaksimalkan keuntungan dengan cara menekan risiko
33.
34. Pengertian Portofolio dalam Investasi
• Portofolio berarti sekumpulan investasi. Portofolio juga diartikan sebagai kumpulan dari
instrumen investasi yang dibentuk untuk memenuhi suatu sasaran umum investasi.
• Sasaran dari portofolio investasi tentunya sangat bergantung pada individu masing-masing
investor. Teori portofolio (portfolio theory) menyatakan bahwa risiko dan pengembalian keduanya
harus dipertimbangkan dengan asumsi tersedia kerangka formal untuk mengukur keduanya
dalam pembentukkan portofolio.
• Dalam bentuk dasarnya, teori portofolio dimulai dengan asumsi bahwa tingkat pengembalian atas
efek dimasa depan dapat diestimasi dan kemudian menentukan risiko dengan variasi distribusi
pengembalian.
• Dengan asumsi tertentu, teori portofolio menghasilkan hubungan linear antara risiko dan
pengembalian.
• Istilah portofolio dalam dunia keuangan digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang
dimiliki oleh institusi ataupun perorangan.
• Memiliki portofolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi manajemen
resiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa aset, resiko tertentu dapat dikurangi.
• Ada pula portofolio yang ditujukan untuk mengambil suatu resiko tinggi yang disebut portofolio
konsentrasi ( concentrated portfolio).
35. Pengertian Portofolio dalam Investasi
• Teori portofolio adalah pendekatan investasi yang diprakarsai oleh Harry M.
Makowitz (1927) seorang ekonom lulusan Universitas Chicago yang telah
memperoleh Nobel Prize di bidang ekonomi pada tahun 1990.
• Teori portofolio berkaitan dengan estimasi investor tehadap ekspektasi risiko dan
return, yang diukur secara statistik untuk membuat portofolio investasinya.
• Markowitz menjabarkan cara mengkombinasikan aset ke dalam diversifikasi
portofolio yang efisien.
• Dalam portofolio ini, risiko dapat dikurangi dengan menambah jumlah jenis aset
ke dalam portofolio dan tingkat expected return dapat naik jika investasinya
terdapat perbedaan pergerakan harga dari aset-aset yang dikombinasi tersebut
(“Harry Max Markowitz”)
• Pada prakteknya para pemodal pada sekuritas sering melakukan diversifikasi
dalam investasinya dengan mengkombinasikan berbagai sekuritas, dengan kata
lain mereka membentuk portofolio.
36. Pengertian Portofolio dalam Investasi
• Menurut Husnan (2003:45), portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap
ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih dan
berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas
tersebut.
• Pemilihan banyak sekuritas (pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan
untuk mengurangi risiko yang ditanggung.
• Pemilihan sekuritas ini dipengaruhi antara lain oleh preferensi risiko, pola
kebutuhan kas, status pajak, dan sebagainya.
• Dalam kenyataannya kita akan sulit membentuk portofolio yang terdiri dari
semua kesempatan investasi, karena itu biasanya dipergunakan suatu wakil
(proxy) yang terdiri dari sejumlah besar saham atau indeks pasar.
Contohnya di Bursa Efek Jakarta yang menggunakan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) atau Indeks LQ45.
37. Pengertian Investasi
Ahmad (2004) memberikan pengertian investasi yaitu sebagai
berikut :
Suatu tindakan membeli barang-barang modal.
Pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi dengan
pendapatan dimasa yang akan datang.
Suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat
penyertaan lainnya.
38. Pengertian Investasi
Halim (2003 : 2), investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan
untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Macam-macam bentuk investasi adalah
sebagai berikut :
1. Investasi langsung (direct investment) adalah investasi pada asset riil (Real Assets) misalnya :
pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan / perkebunan, dan lain-lain.
2. Investasi tidak langsung (indirect investment) atau investasi portofolio adalah investasi pada asset
finansial (financial assets):
a. Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI.
b. Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi, warrant.
Sumber-sumber dana untuk investasi ini berasal dari :
1. Asset yang dimiliki saat ini
2. Pinjaman dari pihak lain
3. Tabungan.
39. Keputusan Investasi
Keputusan seseorang melakukan investasi berdasarkan atas (Husnan, 2003 : 50):
1. Return merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
Expected return (return yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan didapat oleh
investor di masa depan.
Realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi / didapatkan oleh
investor.
2. Risiko merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang
diharapkan yang terdiri dari ;
Risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk) yaitu risiko yang tidak dapat
dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang
mempengaruhi pasar (misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan kebijakan pemerintah).
Risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan (risiko spesifik) yaitu risiko
yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu
perusahaan / industri tertentu.
40.
41. Langkah dalam menentukan investasi portfolio
Menurut Husnan (2003 : 47), salah satu karakteristik investasi pada pasar modal
adalah kemudahan untuk membentuk investasi portofolio. Artinya pemodal
dapat dengan mudah menyebar (melakukan diversifikasi) investasinya pada
berbagai kesempatan investasi.
Oleh karena itu maka adapun langkah-langkah dalam melakukan investasi
portofolio adalah sebagai berikut (Husnan, 2003 : 454) :
1. Menentukan kebijakan investasi
Pada tahap awal pengambilan keputusan, investor perlu menetapkan tujuannya
berinvestasi dan menentukan besarnya investasi yang akan ditanam. Mengingat
adanya korelasi antara risiko dan keuntungan (return) yang diperoleh, maka
investor tidak dapat mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya karena akan ada kerugian yang harus
dihadapinya. Jadi, tujuan investasi harus dinyatakan, baik dalam keuntungan
maupun risiko.
42. Langkah dalam menentukan investasi portfolio
2. Analisis Sekuritas
• Pada tahap ini akan diadakan analisis terhadap individual (sekelompok)
sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas, yaitu sebagai berikut.
• a. Pendapat pertama menyatakan bahwa sekuritas mispriced (harganya salah, mungkin
terlalu tinggi, mungkin terlalu rendah) Dengan analisis ini akan dapat dideteksi sekuritas-
sekuritas tersebut. Ada berbagai cara untuk melakukan analisis ini. Cara tersebut
dikelompokkan menjadi dua, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis
teknikal menggunakan data (perubahan) harga pada masa yang lalu sebagai upaya
memperkirakan harga sekuritas di masa yang akan datang dengan melihat nilai transaksi
yang terjadi. Sedangkan analisis fundamental didasarkan pada informasi-informasi yang
diterbitkan oleh emiten maupun oleh administratur bursa efek.
• b. Pendapat kedua menyatakan bahwa pasar modal adalah efisien. Dengan demikian,
peralihan sekuritas tidak didasarkan atas frekuensi risiko para pemodal (pemodal yang
bersedia menanggung risiko tinggi akan memilih sekuritas yang berisiko tinggi), pola
kebutuhan kas, dan sebagainya. Jadi, menurut pendapat ini keuntungan yang diperoleh
pemodal sesuai dengan risiko yang ditanggung.
43. Langkah dalam menentukan investasi portfolio
3. Pembentukan Portofolio
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih untuk
membentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada tiap-tiap
sekuritas tersebut. Adanya pemilihan sekuritas ini (dengan kata lain pemodal
melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk meminimalkan risiko yang
ditanggung. Pemilihan sekuritas ini akan dipengaruhi oleh preferensi risiko, pola
kebutuhan kas, dan status pajak.
4. Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini merupakan pengurangan terhadap ketiga tahap sebelumnya dengan
maksud jika diperlukan akan diadakan perubahan terhadap portofolio yang telah
dimiliki. Jika portofolio yang dimiliki sekarang dirasakan tidak lagi optimal atau tidak
sesuai dengan prefensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan
terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
44. Langkah dalam menentukan investasi portfolio
5. Evaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja
portofolionya, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh
maupun risiko yang ditanggung.
Tidak benar bahwa suatu portofolio yang memberikan keuntungan
yang lebih tinggi mesti lebih baik daripada portofolio lainnya karena
adanya faktor risiko yang perlu dimasukkan juga.
45. Faktor yang mempengaruhi investasi
Rahardja dan Manurung ( 2008 : 278), adapun faktor-faktor yang mempengaruhi investasi langsung dan portofolio adalah sebagai
berikut :
1. Tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected Rate Of Return)
Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan, sangat dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal
perusahaan.
a. Kondisi internal perusahaan
Kondisi internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah kontrol perusahaan, misalnya tingkat efisiensi, kualitas SDM, dan teknologi
yang digunakan. Ketiga aspek tersebut berhubungan positif dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Artinya, semakin tinggi
tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi, maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian yang diharapkan.
b. Kondisi eksternal perusahaan
Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi terutama adalah perkiraan tentang
tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestik maupun internasional serta tingkat inflasi yang terjadi. Jika perkiraan tentang
masa depan ekonomi nasional maupun dunia bernada optimis, biasanya tingkat investasi meningkat, karena tingkat pengembalian
investasi dapat dinaikkan.
Selain perkiraan kondisi ekonomi, kebijakan yang ditempuh pemerintah juga dapat menentukan tingkat investasi. Kebijakan
menaikkan pajak, misalnya diperkirakan akan menurunkan tingkat permintaan akan agregat. Akibatnya tingkat investasi akan
menurun. Faktor sosial politik juga menentukan gairah investasi, karena jika sosial politik stabil maka pada umumnya juga meningkat.
Demikian pula faktor keamanan (kondisi keamanan negara).
46. Faktor yang mempengaruhi investasi
2. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang
Ramalan yang menunjukkan bahwa keadaan perekonomian akan menjadi lebih baik lagi pada
masa depan, yaitu diramalkan bahwa harga-harga akan tetap stabil (tingkat inflasi stabil) dan
pertumbuhan ekonomi maupun pertambahan pendapatan masyarakat akan berkembang dengan
lebih cepat, merupakan keadaan yang akan mendorong pertumbuhan investasi.
Jika terjadi inflasi maka akan menurunkan investasi portofolio yang akan ditanam oleh para
investor, sehingga kondisi ini akan mempengaruhi menurunnya harga sekuritas di pasar modal
sehingga menyebabkan investor lebih suka menanamkan uangnya dalam bentuk investasi yang
lain, misalnya dengan menyimpan uangnya di bank atau tabungan daripada menginvestasikannya
dalam bentuk saham, obligasi maupun sekuritas lainnya.
Hal ini akan mendorong mereka untuk melepas sekuritas yang mereka miliki, sehingga sekuritas
yang dilepas akan meningkatkan jumlah yang ditawarkan di pasar modal, dan selanjutnya akan
menekan harga. Jadi, semakin baik keadaan masa depan maka semakin besar tingkat keuntungan
yang akan diperoleh para pengusaha. Oleh sebab itu mereka akan lebih terdorong untuk
melaksanakan investasi yang telah atau sedang dirumuskan dan direncanakan.
47. Faktor yang mempengaruhi investasi
3. Tingkat bunga
Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberi
keuntungan kepada para pengusaha dan dapat dilaksanakan.
Para pengusaha hanya akan melaksanakan keinginan untuk
menanamkan modal apabila tingkat pengembalian modal dari
penanaman modalnya itu, yaitu persentase keuntungan neto (tetapi
sebelum dikurangi bunga uang yang dibayar) modal yang diperoleh,
lebih besar dari tingkat bunga.
48. Faktor yang mempengaruhi investasi
4. Biaya investasi
Yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bunga
pinjaman, karena semakin tinggi tingkat bunganya maka biaya investasi
semakin mahal.
Akibatnya minat berinvestasi semakin menurun.
Faktor lembaga juga mempengaruhi biaya investasi karena prosedur izin
yang berbelit-belit dan lama (> 3 tahun), menyebabkan biaya ekonomi
dengan memperhitungkan nilai waktu uang dari investasi semakin mahal.
Demikian halnya dengan keberadaan dan efisiensi lembaga keuangan,
tingkat kepastian hukum, stabilitas politik, dan keadaan keamanan.
49. Faktor yang mempengaruhi investasi
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
Hubungan antara pendapatan nasional dan investasi menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang cukup erat di antara tingkat investasi
dan tingkat pendapatan nasional.
Investasi akan meningkat apabila pendapatan nasional semakin
meningkat dan begitu juga sebaliknya.
50. Investasi Poertfolio
• Investasi Portofolio dapat diartikan sebagai tindakan membagi modal
yang tersedia pada jenis-jenis investasi tertentu agar diperoleh risiko
yang paling minimal.
• Keputusan pengalokasian modal ke dalam usulan-usulan investasi
yang manfaatnya akan direalisasikan dimasa yang akan datang harus
dipertimbangkan dengan cermat.
• Dan investasi portofolio meliputi investasi pada asset berupa saham
dan utang jangka panjang yang dipengaruhi oleh kondisi
perekonomian, tingkat inflasi dan iklim politik di suatu negara.
51. Investasi Poertfolio
• Sukirno (2005 : 381), Penanaman modal portofolio merupakan penanaman
modal dalam bentuk pemilikan surat-surat pinjaman jangka panjang dan
saham-saham dari perusahaan-perusahaan yang terdapat di negara-negara
berkembang, jadi hanyalah berupa penyertaan dalam pemilikan
perusahaan dan bukan penguasaan kegiatan perusahaan sehari-hari.
• Dengan kata lain investasi portofolio (Portofolio Investment ) merupakan
pembelian saham dan obligasi yang semata-mata tujuannya untuk
mendapatkan hasil dari dana yang diinvestasikan oleh para investor melalui
pasar modal.
• Sukirno (2006 : 231), investasi portofolio adalah investasi dalam bentuk
membeli harta keuangan seperti bond, saham perusahaan dan obligasi
pemerintah. Adapun didalam neraca pembayaran investasi portofolio
meliputi investasi asing dalam harta keuangan.
52. Investasi Poertfolio
• Jadi dapat dikatakan bahwa, Investasi Portofolio merupakan investasi
pada sektor finansial yang tergolong paling high risk-high return
investment.
• Artinya, peluang untuk memperoleh keuntungan sangat besar bahkan
dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi juga
dengan kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola
dengan baik.
53. Langkah Konstruksi Suatu Portfolio
a) Memilih instrumen investasi yang diinginkan, hal ini tentunya sudah
melalui berbagai analisa tentang masing-masing instrumen investasi.
b) Menentukan bobot dari instrumen investasi terhadap nilai portofolio
secara keseluruhan.
c) Menentukan horison investasi (Investment Horizon).
d) Menentukan expected return dari masing-masing instrumen investasi
sesuai dengan horison investasi.
e) Menentukan expected return dari portofolio sesuai dengan horison
investasi.
f) Menentukan rata-rata expected return dari portofolio dalam horison
investasi.
g) Menghitung standard deviasi expected return dari portofolio.
54. Model Untuk Menentukan Portofolio Optimal
• Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model
Markowitz atau dengan model indeks tunggal. Untuk menentukan
portofolio optimal dengan menggunakan model markowitz dan model
indeks tunggal, maka yang pertama kali dibutuhkan adalah menentukan
portofolio efisien. Portofolio yang efisien didefinisikan sebagai portofolio
yang memberikan ekspektasi terbesar dengan risiko yang sudah tertentu
atau memberikan risiko yang terkecil dengan return ekspektasi tertentu.
• Berkaitan dengan portofolio optimal dengan menggunakan model indeks
tunggal yang akan digunakan dalam penelitian ini maka jika kita melakukan
pengamatan maka akan nampak bahwa pada saat “pasar” membaik (yang
ditunjukkan oleh indeks pasar yang tersedia) maka harga saham-saham
individual juga meningkat.
55. Model Untuk Menentukan Portofolio Optimal
• Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari
suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Hal ini
menyarankan bahwa return-return dari sekuritas mungkin berkorelasi
karena adanya reaksi umum (common response) terhadap perubahan
nilai-nilai pasar.
• Untuk itu, W. Sharpe menemukan model indeks tunggal, yang
mengkaitkan perhitungan return setiap asset (Ri) pada return indeks
pasar (Rm), atau ditulis dengan rumus berikut:
Ri = i + i RM + ei
56. Manajemen Investasi
• Manajemen investasi adalah manajemen profesional yang mengelola
beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi dan aset
lainnya seperti properti dengan tujuan untuk mencapai target investasi
yang menguntungkan bagi investor. Investor tersebut dapat berupa institusi
( perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan dll) ataupun dapat juga
merupakan investor perorangan, dimana sarana yang digunakan biasanya
berupa kontrak investasi atau yang umumnya digunakan adalah berupa
kontrak investasi kolektif (KIK) seperti reksadana.
• Lingkup jasa pelayanan manajemen investasi adalah termasuk melakukan
analisis keuangan, pemilihan aset, pemilihan saham, implementasi
perencanaan serta melakukan pemantauan terhadap investasi.
57. Manajemen Investasi
• Diluar industri keuangan terminologi "manajemen investasi merujuk pada
investasi lainnya selain daripada investasi dibidang keuangan seperti
misalnya proyek, merek, paten, dan banyak lainnya selain daripada saham
dan obligasi.
• Manajemen investasi merupakan suatu industri global yang sangat besar
serta memegang peran penting dalam pengelolaan triliunan dollar, euro,
pound, dan yen.
• Kegiatan usaha dari manajemen investasi ini terdiri dari berbagai bidang
termasuk mempekerjakan manajer investasi profesional, penelitian,
menjalankan fungsi pesanan dan perdagangan (dealing), penyelesaian
transaksi, pemasaran, audit internal, serta mempersiapkan laporan bagi
nasabahnya.
58. Manajemen Investasi
• Pengelolaan industri manajemen investasi melibatkan amat banyak pihak
yang menunjukkan betapa rumitnya kebutuhan industri ini.
• Disamping karyawan pemasaran yang membawa nasabah datang kepada
industri ini, masih ada pula staf kepatuhan ( untuk memastikan
dipenuhinya semua peraturan yang berlaku oleh perusahaan), auditor
internal ( untuk mengaudit sistem internal serta melaksanakan fungsi
pengawasan internal), bagian keuangan (untuk membukukan transaksi
keuangan), ahli komputer serta karyawan pendukung lainnya ( untuk
mencatat setiap transaksi serta valuasi keuangan dari ribuan nasabah
perusahaan).
• Tugas dari manajemen investasi antara lain:
1. Mengadakan riset
2. Menganalisa kelayakan investasi
3. Mengelola dana portofolio
59. Kendala Operasional dalam Manajemen Investasi
a) Laba kotor yang diperoleh terkait langsung dengan valuasi nilai pasar sehingga
kejatuhan nilai pasar dari aset akan mengakibatkan penurunan drastis pada laba kotor
relatif terhadap biaya.
b) Sulitnya mempertahankan kinerja pengelolaan investasi sehingga mencapai nilai di
atas rata-rata dan nasabah biasanya menunjukkan ketidak sabarannya saat kinerja
investasi buruk.
c) Gaji manajer investasi yang sukses sangat mahal dan memiliki kemungkinan dibajak
oleh pesaing.
d) Pencapaian kinerja investasi di atas rata-rata adalah amat bergantung pada keunikan
dari keahlian manajer investasi, namun nasabah tidak pernah memedulikan hal
tersebut dan semata hanya melihat pada kesuksesan perusahaan yang dianggap
bersumber pada filosofi dan disiplin internal
e) Analis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di atas rata-rata seringkali
memiliki kondisi keuangan yang mapan sehingga mereka akan menolak tawaran
pekerjaan yang ditawarkan perusahaan demi untuk mengelola portofolionya sendiri.
60. Analisis Risiko Portofolio
• Kelebihan investasi dalam bentuk portofolio dibanding aset tunggal adalah bahwa
kita bisa mengurangi risiko tanpa harus mengurangi tingkat return yang
diharapkan.
• Logika yang dipakai dalam konsep portofolio hampir mirip dengan logika
pengurangan risiko dalam prinsip asuransi, dimana perusahaan asuransi akan
mengurangi risiko dengan membuat sebanyak mungkin polis asuransi.
• Risiko dibedakan atas:
1) Risiko dalam konteks aset tunggal, yaitu risiko yang harus ditanggung jika
berinvestasi hanya pada satu asset saja.
2) Risiko dalam konteks portofolio asset: (a) Risiko sistematis (risiko pasar/risiko
umum), yaitu terkait dengan perubahan yang terjadi di pasar dan
mempengaruhi return seluruh saham yang ada di pasar. (b) Risiko tidak
sistematis (risiko spesifik), yaitu terkait dengan perubahan kondisi mikro
perusahaan, dan bisa diminimalkan dengan melakukan diversifikasi.
Risiko juga bisa dibedakan menjadi dua jenis
Risiko juga bisa dibedakan menjadi dua jenis
61. Diversifikasi
• Untuk menurunkan risiko portofolio, investor perlu melakukan
‘diversifikasi’, dengan membentuk portofolio sedemikian rupa hingga
risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi return yang diharapkan.
• Diversifikasi bisa dilakukan dengan:
(1) Diversifikasi random, yaitu memilih aset yang akan dimasukkan
dalam portofolio secara acak.
(2) Diversifikasi model Markowitz, yaitu memilih aset yang
dimasukkan dalam portofolio berdasar berbagai informasi dan
karakteristik aset.
62. Konsep penilaian investasi (1)
• Keputusan investasi, memberi harapan akan mendapat keuntungan
yang layak dimasa yad.
• Proyeksi aliran cash (cash inflow dan cash outflow)
• Keputusan penggantian aktiva dan metode sepresiasi
Keterangan Rp
Dengan mesin baru, penghematan kas 7,100,000
- Depresiasi mesin baru = 4.000.000
- Depresiasi mesin lama = 400.000 3,600,000
Tambahan pendpatan seblm pjk 3,500,000
Pajak penghasilan 40% 1,400,000
Tambahan pendpatan setlh pjk 2,100,000
Tambahan depresiasi 3,600,000
Tambahan aliran kas bersih 5,700,000
63. Konsep penilaian investasi (2)
• Metode mengevaluasi keputusan investasi :
1. Average rate of return
2. Payback method
3. Internal rate of return
4. Net present value
5. Profitability index atau Benefit cost ratio
6. Adjusted present value
64. Konsep penilaian investasi (3)
(1). Average rate return (AROR)
Bandingkan antara satu investasi dengan lainnya.
Contoh perhitungan :
Investasi 12,000,000
Tahun EAT Net CF
(EAT + Dep)
1 4,000,000 7,000,000
2 3,000,000 6,000,000
3 2,000,000 5,000,000
4 1,000,000 4,000,000
Jumlah 10,000,000 22,000,000
Rata-rata 2,500,000
Average rate of return = Rata-rata EAT / Investasi
AROR = 2.500.000/12.000.000 = 20,83 %
65. Konsep penilaian investasi (4)
(2) Payback method
Investasi 12,000,000
NCF :
th 1 7,000,000
5,000,000
Th 2 6,000,000
(1,000,000)
Interpolasi :
Lama (5000.000/6000000)x 360 =300 hari
Payback method = 1 tahun + 10 bulan
66. Konsep penilaian investasi (4)
(3) IRR
(4) NPV
(5) B/C ratio
(6) Adjusted Present Value
Adjusted Present Value ( Dua tingkat bunag dlm perhitungan DF)
(Mdl 50 % dan hutang 50 %) 13%
Th CI CO DF PVCI PVCO NPV
0 10,000,000 1.000 10,000,000 (10,000,000)
1 7,400,000 0.885 6,548,673 - 6,548,673
2 7,400,000 0.783 5,795,285 - 5,795,285
Jumlah 14,800,000 10,000,000 - 12,343,958 10,000,000 2,343,958
Catatan :
- Bunga hutang ( Rp 5000.000 x 10 %) = Rp 500.000
- Menghemat pajak : 40 % x Rp 500.000 = Rp 200.000 pertahun
10%
Th CI DF PVCI
1 200,000 0.909 181,818
2 200,000 0.826 165,289
Jumlah 400,000 - 347,107
Maka :
NPV = Rp 2.343.958 + Rp 347.107 = Rp 2.691.065
67. Present value analysis and the firm’s time horizontal
Pendekatan the time value of money :
a) Future value (FV)
• FV = PV (DF)
DF = (1+i)^n
• FV = PV (1+i)^n
b) Present Value (PV)
• PV = FV (DF)
DF = 1/(1+i)^n
• PV = FV . 1/(1+i)^n
68. Present value analysis and the firm’s time horizontal
1. Future value (FV) :
a) The future value
FV = PV + r(PV)
FV = PV (1+r)
b) FV beberapa tahun dengan multiplier (1+r) :
FV = PV (1+r) (1+r) (1+r) …..dst
FV = PV (1+r)n ,
Untuk 5 tahun, maka :
FV3 = PV (1+r) 5
c) Perhitungan bunga beberapa kali dalam setahun (m = frekuensi
perhitungan bunga dalam sethaun) :
FV = PV (1+r / m) ^ (n x m)
d) FV of annuity
FV An = PV X DF
DF An = 1/r ((1+r) n -1)
69. Present value analysis and the firm’s time horizontal
1. Future value, perhitungan bunga tahunan :
• Contoh FV : $ 2.500, 5 tahun dengan bunga 8,5%
FV5 = 2.500 (1+0.085)^5
FV5 = 2.500 (1.5037)
FV5 = 3.759
• Atau dengan perhitungan seperti tabel berikut :
Th Awal Bunga akhir
8.50%
1 2,500 213 2,713
2 2,713 231 2,943
3 2,943 250 3,193
4 3,193 271 3,465
5 3,465 294 3,759
70. Present value analysis and the firm’s time horizontal
1. Future value, bunga harian :
• Contoh FV : $ 2.500, 5 tahun dengan bunga 8,5%,
perhitungan bunga harian (m = 365)
FV5 = 2.500 (1+0.085/365)^5 x 365
FV5 = 2.500 (1.529515)
FV5 = 3.824
• Atau dengan perhitungan seperti tabel berikut :
Hari Awal Bunga akhir
1825 8.50%
1 2,500 0.582 2,501
2 2,501 0.582 2,501
3 2,501 0.582 2,502
4 2,502 0.583 2,502
5 2,502 0.583 2,503
1823 3,821 0.890 3,822
1824 3,822 0.890 3,823
1825 3,823 0.890 3,824
71. CICILAN (Bunga & Pokok)
CICILAN SAMA 10%
Th Awal th Bunga Pokok Cicilan Ahir th
1 100,000 10,000 16,380 26,380 83,620
2 83,620 8,362 18,018 26,380 65,603
3 65,603 6,560 19,819 26,380 45,783
4 45,783 4,578 21,801 26,380 23,982
5 23,982 2,398 23,982 26,380 0
total 31,899 100,000 131,899
CICILAN MENURUN 10%
Th Awal th Bunga Pokok Cicilan Ahir th
1 100,000 10,000 20,000 30,000 80,000
2 80,000 8,000 20,000 28,000 60,000
3 60,000 6,000 20,000 26,000 40,000
4 40,000 4,000 20,000 24,000 20,000
5 20,000 2,000 20,000 22,000 -
total 30,000 100,000 130,000
72. Present value analysis and the firm’s time horizontal
1. Future value, annuity (cash flow sama setiap tahun) :
• Contoh FV : $ 2.500 setiap tahun selama 5 tahun
dengan bunga 8,5%, perhitungan bunga tahunan (m =
1)
FV An5 = 2.500 x DF
DF An5 = 1/r ((1 + r) n - 1)
DF An5 = (1/0.085) (1 + 0.085)5 - 1) = 5.925373
FV An5 = 2500 (5.925373) = 14.813
• Atau dengan perhitungan seperti tabel berikut :
Th Lama CF FV An
5 ( n -1) Per th 8.5%
1 4 2,500 3,465
2 3 2,500 3,193
3 2 2,500 2,943
4 1 2,500 2,713
5 0 2,500 2,500
14,813
Jumlah (FV An)
73. Present value analysis and the firm’s time horizontal
1. Present value (PV) :
PV = FV /(1+ r) n
PV = FV x 1/(1+r) n
PV = FV x DF
DF = 1/ (1+r )n
Untuk 5 tahun, maka :
PV = FV x 1/ (1+r)5
Contoh :
PV = 3.759 x 1/(1.0.085)^5
PV = 3.759 (0.665)
PV = 2.500
74. Present value analysis and the firm’s time horizon
1. Present value Annuity (PV An) :
PV An = FV x DF An
DF An = 1/r (1 – 1/(1+r)n)
Contoh :
CF $2.500 pertahun selama 5 tahun, bunga 8,5%
PV An = 2.500 x DF An5
DF An5 = 1/0.085 (1 – (1/1.085)5 ) = 3,941
PV An = 2.500 x 3,941 = 9.852
Atau dengan perhitungan seperti tabel berikut :
Th CF DF PV PV An
Perth 8.5%
1 2,500 0.922 2,304
2 2,500 0.849 2,124
3 2,500 0.783 1,957
4 2,500 0.722 1,804
5 2,500 0.665 1,663
Jumlah (FV An) 3.941 9,852
75. Net Present Value (NPV)
• NPV , mencerminkan nilai sekarang dari penerimaan bersih atau net cash flow
dimasa yad
• NPV = PVCI – PVCO
PVCI = FV cash inflow x DF
PVCO = FV cash outflow x DF
• B/C ratio, PVCI dibagi dengan PVCO
• IRR, tingkat discount yang menghasilkan NPV = 0 atau PVCI = PVCO
• MIRR, tingkat discount yang menghasilkan PV (FV CI) = PVCO
81. Konsep Penting Dalam Investasi: Return (Pengembalian)
dan Risiko
• Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan
memperoleh keuntungan di masa datang. Dengan kata lain, investasi merupakan komitmen untuk
mengorbankan konsumsi sekarang dengan tujuan memperbesar konsumsi di masa datang. Pengertian lain
investasi adalah suatu bentuk penanaman dana atau modal untuk menghasilkan kekayaan, yang akan dapat
memberikan keuntungan tingkat pengembalian (return) baik pada masa sekarang atau dan di masa depan.
• Sharpe et all (1993), merumuskan investasi dengan pengertian berikut: “Mengorbankan aset yang dimiliki
sekarang guna menda¬patkan aset pada masa mendatang yang tentu saja dengan jumlah yang lebih besar.
• Jones (2004) mendefinisikan investasi sebagai: “Komitmen menanamkan sejumlah dana pada satu atau lebih
aset selama beberapa periode pada masa mendatang.
• Investasi dapat berkaitan dengan penanaman sejumlah dana pada aset riil (real assets) seperti: tanah, emas,
rumah, barang-barang seni, real estate dan aset riil lainnya atau pada aset finansial (financial assets), berupa
surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang dikuasai oleh entitas seperti:
deposito, saham, obligasi, dan surat berharga lainnya.
• Harapan keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan
investasi yang dilakukan.
• Dalam konteks investasi, harapan keuntungan tersebut sering disebut sebaga return.
•
82. Konsep Penting Dalam Investasi: Return
(Pengembalian) dan Risiko
• Eduardus Tandelilin (2001:47) mengemukakan bahwa: “Return merupakan salah
satu faktor yang memotivasi investor berinteraksi dan juga merupakan imbalan
atas keberanian investor dalam menanggung risiko atas investasi yang
dilakukannya.” Singkatnya return adalah keuntungan yang diperoleh investor dari
dana yang ditanamkan pada suatu investasi.
• Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan
capital gain (loss). Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran
kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi.
• Jika berinvestasi pada sebuah obligasi atau mendepositokan uang di bank, maka
besarnya yield ditunjukkan dari bunga obligasi atau bunga deposito yang
diterima.
• Jika kita berinvestasi dalam saham, yield ditunjukkan oleh besarnya dividen yang
kita peroleh. Sedangkan, capital gain (loss) sebagai komponen kedua dari return
merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga (saham atau
obligasi), yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor.
83. Konsep Penting Dalam Investasi: Return
(Pengembalian) dan Risiko
• Pada dasarnya tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return. Return
dapat berupa return realisasi ataupun return ekspektasi.
• Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi yang dihitung
berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu
pengukur kinerja dari perusahaan serta sebagai dasar penentuan return ekspektasi
(expected return) untuk mengukur risiko di masa yang akan datang.
• Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh
investor di masa yang akan datang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah
terjadi, return ekspektasi ini sifatnya belum terjadi.
• Suad Husnan (2005) menyebutkan bahwa tingkat pengembalian yang diharapkan
(expected return) adalah laba yang akan diterima oleh pemodal atas investasinya pada
perusahaan emiten dalam waktu yang akan datang dan tingkat keuntungan ini sangat
dipengaruhi oleh prospek perusahaan di masa yang akan datang. Seorang investor akan
mengharapkan return tertentu di masa yang akan datang tetapi jika investasi yang
dilakukannya telah selesai maka investor akan mendapat return realisasi (realized return)
yang telah dilakukan.
84. Return (Pengembalian) dan Risiko
Di samping memperhitungkan return, investor juga perlu mempertimbangkan
tingkat risiko suatu investasi sebagai dasar pembuatan keputusan investasi.
Beberapa pengertian risiko yang berkembang berdasarkan definisi-definisi di atas
dan dari literatur lainnya, bahwa risiko dapat pula diartikan:
• Bahaya (menurut kamus Webster)
• Kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak menguntungkan
• Probabilitas tidak tercapainya tingkat keuntungan yang diharapkan (expected
return)
• Kemungkinan return yang diterima (realized return) menyimpang dari return yang
diharapkan (expected return) atau dengan kata lain kemungkinan perbedaan antara
return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan.
85. Sumber Risiko
Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko investasi
antara lain:
a. Risiko suku bunga (yaitu variabilitas dalam return sekuritas dari perubahan
tingkat suku bunga. Interest rate risk mempengaruhi obligasi secara langsung
dibandingkan common stock),
b. Risiko pasar (variabilitas return dari hasil fluktuasi dalam keseluruhan pasar,
yaitu pasar saham agregat), risiko inflasi (Faktor yang mempengaruhi semua
sekuritas adalah risiko daya beli atau berkurangnya kemampuan membeli
investasi),
c. Risiko bisnis (risiko yang ada ketika melakukan suatu usaha/bisnis dalam
industri khusus),
d. Risiko finansial (Risiko ini berhubungan dengan penggunaan hutang oleh
perusahaan.
86. Sumber Risiko
• Besarnya proporsi asset oleh pembiayaan hutang dan besarnya variabilitas return
adalah sama), risiko likuiditas (Risiko likuiditas ini berhubungan dengan pasar
sekunder dalam perdagangan sekuritas.
• Suatu investasi yang dapat dibeli atau dijual secara cepat dan tanpa harga yang
signifikan biasanya bersifat likuid, semakin tidak menentunya elemen waktu dan
konsesi (kelonggaran) harga, semakin besar liquidity risk-nya), risiko nilai tukar
(variabilitas return yang disebabkan oleh fluktuasi mata uang), dan risiko negara
(disebut juga politycal risk, yaitu risiko yang penting untuk para investor pada
zaman sekarang ini.
• Dengan banyaknya investor yang berinvestasi secara internasional, baik secara
langsung ataupun tidak langsung, stabilitas dan kelangsungan hidup ekonomi
suatu negara perlu dipertimbangkan) serta masih banyak lagi sumber risiko.
87. Return (Pengembalian) dan Risiko
• Untuk menurunkan risiko, investor perlu melakukan diversifikasi.
• Diversifikasi menunjukkan bahwa investor perlu membentuk portofolio penanaman dana
sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi return yang diharapkan.
• Mengurangi risiko tanpa mengurangi return adalah tujuan investor dalam berinvestasi.
• Teori Portofolio (portfolio) lahir dari seseorang yang bernama Henry Markowitz. Dasar pemikiran
dibentuknya portofolio seperti yang dikatakan Markowitz yaitu: “do not put all eggs in one
basket” (janganlah menaruh semua telur ke dalam satu keranjang), karena jika keranjang tersebut
jatuh, maka semua telur yang ada dalam keranjang tersebut akan pecah.
• Begitu pula dengan investasi yang dilakukan, jangan menanamkan seluruh dana dalam satu
bentuk investasi, karena ketika investasi tersebut gagal, maka seluruh dana yang tertanam
kemungkinan tidak akan kembali.
• Teori portofolio yang diperkenalkan oleh Markowitz (yang di kalangan ahli manajemen keuangan
disebut sebagai the father of modern portfolio theory) ini telah mengajarkan konsep diversifikasi
portofolio secara kuantitatif.
88. Return (Pengembalian) dan Risiko
• Portofolio diartikan sebagai serangkaian investasi sekuritas yang diinvestasikan
dan dipegang oleh investor, baik individu maupun entitas. Kombinasi aktiva/asset
tersebut bisa berupa aktiva riil, aktiva finansial ataupun keduanya.
• Biasanya seorang investor dalam melakukan investasi tidak hanya memilih satu
saham saja, tetapi melakukan kombinasi. Alasannya dengan melakukan kombinasi
saham, investor bisa meraih return yang optimal dan sekaligus bisa memperkecil
risiko melalui diversifikasi.
• Dengan kata lain, jika seorang investor mengumpulkan beberapa sekuritas yang
akan digunakan untuk investasi, artinya investor telah membentuk suatu
portofolio saham, tujuannya adalah untuk melakukan diversifikasi dalam
investasi, yang dapat memperkecil risiko yang dihadapi investor bila dibandingkan
dengan melakukan investasi pada saham individu.
• Meskipun demikian memilih portofolio yang optimal bukanlah hal yang mudah.
89. Return (Pengembalian) dan Risiko
• Diversifikasi dilakukan untuk mengurangi risiko portofolio, yaitu dengan
cara mengkombinasi atau dengan menambah investasi
(asset/aktiva/sekuritas) yang memiliki korelasi negatif atau positif rendah
sehingga variabilitas dari pengembalian atau risiko dapat dikurangi.
• Korelasi merupakan alat ukur statistik mengenai hubungan dari serial data
yang menunjukkan pergerakan bersamaan relatif (relative comovements)
antara serial data tersebut.
• Jika serial data bergerak dengan arah yang sama disebut dengan korelasi
positif, sebaliknya jika bergerak dengan arah berlawanan disebut korelasi
negatif. Sedangkan koefisien korelasi merupakan ukuran dari tingkat
korelasi, yaitu:
1. Korelasi positif sempurna (koefisien korelasi +1)
2. Tidak ada korelasi (koefisien korelasi 0)
3. Korelasi negatif sempurna (koefisien korelasi -1)
90. Return (Pengembalian) dan Risiko
• Investasi / aktiva yang tidak berkorelasi artinya tidak ada interaksi di antara
pengembaliannya (returnnya). Mengkombinasikan aktiva yang tidak
berkorelasi dapat mengurangi risiko meskipun tidak seefektif seperti aktiva
yang memiliki korelasi negatif. Kombinasi aktiva yang tidak berkorelasi
dapat mengurangi risiko daripada mengkombinasikan aktiva yang
berkorelasi positif.
• Kaitan antara korelasi dengan manfaat pengurangan risiko dapat
digambarkan di bawah ini:
1. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna (+1,0) tidak akan
memberikan manfaat pengurangan risiko.
2. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan mengurangi risiko
portofolio secara signifikan.
3. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi negatif sempurna (-1,0) akan
menghilangkan risiko kedua sekuritas tersebut.
91. Return (Pengembalian) dan Risiko
• Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrem tersebut (+1,0; 0,0;
dan –1,0) sangat jarang terjadi. Oleh karena itu, investor tidak akan
bisa menghilangkan sama sekali risiko portofolio. Hal yang bisa
dilakukan adalah ‘mengurangi’ risiko portofolio.
• Investor melakukan diversifikasi investasi dalam berbagai portofolio
dikarenakan hasil yang diharapkan dari setiap sekuritas dapat saling
menutup.
92. Risiko investasi dan teori portfolio
1. Sikap investor terhadap risiko
2. Return yang diharapkan E(R)
3. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk mengukur
risiko portfolio
4. Analisis risiko portfolio
5. Koefisien korelasi dan kovarian
6. Analisis pemilihan portfolio dan Capital Asset Pricing Model
(CAPM)
7. Arbitrage pricing theory (APT)
93. Sikap investor terhadap risiko
Risk Avarter
Risk Neutrally
Risk Seeker
Risk (Y)
ROR (%) X
Risk = f (ROR)
dy / dx = lebih elastis
dy /dx = kurang elastis
94. Return yang diharapkan E(R)
• E ( R ) = Sig (Rj . Pj)
ALTERNATIF INVESTASI
Kondisi Prob
Ekonomi (Pj) Obl Pemrth A Obl Persh B Investasi C Investasi D
1. Sangat buruk 0.05 8% 12% -3% -2%
2. Buruk 0.2 8% 10% 6% 9%
3. Sedang 0.5 8% 9% 11% 12%
4. Cukup baik 0.2 8% 8.5% 14% 15%
5. Sgt baik 0.05 8% 8% 19% 26%
Expected Rate of Return (keuntungan yg diuharapkan ) = E (R)
Kondisi
Ekonomi Obl Pemrth A Obl Persh B Investasi C Investasi D
1. Sangat buruk 0.40% 0.60% -0.15% -0.10%
2. Buruk 1.60% 2.00% 1.20% 1.80%
3. Sedang 4.00% 4.50% 5.50% 6.00%
4. Cukup baik 1.60% 1.70% 2.80% 3.00%
5. Sgt baik 0.40% 0.40% 0.95% 1.30%
Keuntungan yg 8.00% 9.20% 10.30% 12.00%
diharapkan
Tingkat keuntungan
E ( R ) = Sigma (Rj . Pj)
95. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk mengukur risiko portfolio (1)
• Portfolio, adalah kombinasi dari berbagai asset
keuangan atau securitas maupun asset riil.
• Standar devias (S), mengukur penyimpangan yang
berarti senakin besar S semakin besar
penyimpangannya
• Standar deviasi merupakan akar dari koefisien varian
• Koefisien Varian :
Var (R) = Sig Pj (Rj – E (R)) ^2
• Standar deviasi (S) :
S (R) = SQR Var(R)
96. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk mengukur risiko portfolio (2)
P % P %
Return % Return %
- 5 +10
+10 - 20 +40
+25
S = 15 S = 30
Investasi X Investasi Y
Standar Deviasi = 15
Standar Deviasi = 30
97. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk
mengukur risiko portfolio (3)
Kondisi Eko Prob Rj (Rj - E( R ))^2 Pj (Rj -E( R ) ^2 Standar
E( R ) = 8 % ( Pj ) X 8 S^2 Deviasi (S)
1 2 3 4 = (3 - 8 )^2 5 = 4^2 6 =5^(0.5)
1. Sangat buruk 0.05 8 - -
2. Buruk 0.2 8 - -
3. Sedang 0.5 8 - -
4. Cukup baik 0.2 8 - -
5. Sgt baik 0.05 8 - -
Total - - 0.00
B. Untuk innvestasi Obligasi Perusahaan
Kondisi Eko Prob Rj (Rj - E( R ))^2 Pj (Rj -E( R ) ^2 Standar
E( R ) = 9,2 % ( Pj ) X 9.20 S^2 Deviasi (S)
1 2 3 4 = (3 - 9.20 )^2 5 = 4^2 6 =5^(0.5)
1. Sangat buruk 0.05 12 7.84 0.39
2. Buruk 0.2 10 0.64 0.13
3. Sedang 0.5 9 0.04 0.02
4. Cukup baik 0.2 8.5 0.49 0.10
5. Sgt baik 0.05 8 1.44 0.07
Total - 0.71 0.84
Var ( R ) = S^2
Var ( R ) = S^2
98. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk mengukur risiko portfolio (4)
C. Untuk innvestasi C
Kondisi Eko Prob Rj (Rj - E( R ))^2 Pj (Rj -E( R ) ^2 Standar
E( R ) = 9.2 % ( Pj ) X 9.2 S^2 Deviasi (S)
1 2 3 4 = (3 - 9.2)^2 5 = 4^2 6 =5^(0.5)
1. Sangat buruk 0.05 (3) 149 7
2. Buruk 0.2 6 10 2
3. Sedang 0.5 11 3 2
4. Cukup baik 0.2 14 23 5
5. Sgt baik 0.05 19 96 5
Total - 20.52 4.53
D. Untuk innvestasi D 12
Kondisi Eko Prob Rj (Rj - E( R ))^2 Pj (Rj -E( R ) ^2 Standar
E( R ) = 12 % ( Pj ) X 12 S^2 Deviasi (S)
1 2 3 4 = (2 - 12 )^2 5 = 4^2 6 =5^(0.5)
1. Sangat buruk 0.05 (2) 196 10
2. Buruk 0.2 9 9 2
3. Sedang 0.5 12 - -
4. Cukup baik 0.2 15 9 2
5. Sgt baik 0.05 26 196 10
Total - 23.20 4.82
Var ( R ) = S^2
Var ( R ) = S^2
99. Analisis risiko portfolio (1)
• Tingkat keuntungan portfolio :
Rp = AR1 + (1-A)R2
A : proporsi investasi pada saaham 1
(1-A) : proporsi investasi pada saham 2
• Tingkat keuntungan yang diharapkan :
E(Rp) = AE(R1) + (1-A)E(R2)
• Contoh :
Investasi ke U 40 % dan B 60 %, keuntungan U 25 % dan B 15 %
E(Rp) = 40% (25%) + 60% (15%)
E(Rp) = 10% + 9% = 19 %
• Varian U (Mis : 0,00218 ), lihat perhitungan terlampir
A^2 Var(R1) = A^2 Sig Pj(R1 - E(R1)^2
• Varian B (Mis : 0,00318), lihat terlampir
(1-A)^2 Var(R2) = (1-A)^2 Sig Pj(R2 – E(R2)^2
• Varian U & B (Mis : 0,0027416), lihat terlampir
COV (R1,R2) = Sig Pj(R1 – E(R1)) (R2 – E(R2))
Var (Rp) = A^2 Var(R1) + 2A(1-A)COV(R1,R2) + (1-A)^2 Var(R2)
100. Analisis risiko portfolio (2)
• Bila tingkat keuntungan U dan B sama 17 %, maka
Covarian dan varian investasi tsb :
• Diketahui :
Cob (R1,R2) = 0.0254
Var (U) = 0,00218
Var (B) = 0,00318
• Maka Standar deviasi keuntungan ke 2 investasi tsb :
Var (Rp) = A^2 Var(R1) + 2A(1-A)COV(R1,R2) + (1-A)^2 Var(R2)
Var(Rp) = (0.4^2)(0.00218)+(2x0.4)(1-0,4)(0,0254) + (1-o,4)^2
(0.000318)
Var (Rp) = 0.0003488 + 0,001248 + 0, 11448 = 0,0027416
SD (Rp) = SQR 0,0027416 = 0,052 = 5,2 %
102. Analisis risiko portfolio (4)
(Varian investasi U dan B)
Investasi - U
Kondisi Eko P Rj E(R ) Rj - R (Rj - R)^2 Pj(Rj - R)^2
1 2 3 4 5 = 3 - 4 6 = 5 ^2 7 = 2 x 6
1. Sangat buruk 10% 10% 17% -7% 0.49% 0.000490
2. Buruk 20% 12% 17% -5% 0.25% 0.000500
3. Sedang 30% 16% 17% -1% 0.01% 0.000030
4. Cukup baik 20% 20% 17% 3% 0.09% 0.000180
5. Sgt baik 20% 24% 17% 7% 0.49% 0.000980
Total 1.00 - - - Var (R ) 0.002180
SD 4.67% 0.0467
Investasi - B
Kondisi Eko P Rj E(R ) Rj - R (Rj - R)^2 Pj(Rj - R)^2
1 2 3 4 5 = 3 - 4 6 = 5 ^2 7 = 2 x 6
1. Sangat buruk 10% 8% 17% -9% 0.81% 0.000810
2. Buruk 20% 10% 17% -7% 0.49% 0.000980
3. Sedang 30% 18% 17% 1% 0.01% 0.000030
4. Cukup baik 20% 19% 17% 2% 0.04% 0.000080
5. Sgt baik 20% 25% 17% 8% 0.64% 0.001280
Total 1.00 - - - Var (R ) 0.003180
SD 5.64% 0.0564
103. Koefisien korelasi dan kovarian (1)
• Koefisien korelasi (r) = SQR R^2
• Koefisien korelasi A dan B :
r = COV(U,B)
SD(U) SD(B)
• COV (U,B) = r (SDU)(SDB)
• Var (Rp) = (A^2)(SDU^2)+(2A)(1-A)(r)(SDU)(SDB) +(1-A)^2 (SDB)^2
• Contoh :
r = 1
Proporsi investasi (A) = U 75 % dan B 25%
E(R ) = U 5 % dan B 8 %
SD = U 4% dan B 10%
• Maka : Tingkat keuntungan yg diharapkan E(R) dan SD kedua saham :
• E(R ) = A E(Ru) + (1-A) E(RB) = (0.75)(0.05) + (0.25)(0.08) = 0.0375 + 0.0200 = 0.0575 =5,75 %
• Var (Rp) = (0.75^2) (0.04) + 2(0.75) (0.25) (1) (0.4) (0,10) + (0,25^2) (0.10) = 0.003025
• SD (Rp) = 0.055 = 5,5 %
104. Koefisien korelasi dan kovarian (2)
• Bila r = 1, SD (Rp) 5,5 %
• Maka :
r = - 1 ; SD =0,005 %
r = 0 ; SD = 3,90
r = 0,80 ; SD = 5,22 %
r = 1 ; SD = 5,5 %
• Perhitungna yg sama dpt juga digunakan untuk mengukur aliran kas (CF) investasi
X dan investasi Y, baik Y maupun X dpt dihitung sebdiri-sendiri sbb :
E(CF) = Sig Pj (CFj)
Var(CF) = Sig Pj (( CFj – E(CF))^2
SD (CF) = SQR Var (CF)
105. Standar Deviasi
Rumus standar deviasi dituliskan sebagai berikut :
A. bila data yang dianalisis adalah data populasi serta tidak
dikelompokkan
B. bila data yang dianalisis adalah data sample serta tidak
dikelompokkan.
Dalam formulasi Excel standard deviasi dirumuskan dengan
“STDEV,STDEVP, STDEVA, STDEVPA”.
106. STANDAR DEVIASI (HIGH RISK)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Xi
X rata2
Nilai
Pengamatan
SD = 2,5