1. “MODEL-MODEL PENILAIAN AKTIVA
DAN PENENTUAN LABA ALTERNATIF”
MAKALAH
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK XIII
RESTI MAULINA
JUNAIDA
DOSEN PEMBIMBING : ZULHENDRI, SE, MM
STIE’ SYARIAH BENGKALIS
2012
2. Kata Pengantar
Alhamdulillah kami panjatkan ke Hadirat Illahi Rabbi, karena dengan inayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada Nabi Besar kita Nabi Muhammad SAW. Aamiin. Makalah ini kami susun
untuk memenuhi kewajiban kami sebagai mahasiswa dalam mata kuliah “Teori Akuntansi ”
sebagai tugas terstruktur, yang bertemakan “Model-Model Penilaian AKTIVA dan Penentuan
Laba Alternatif”.
Makalah ini kami susun guna untuk mempermudah mahasiswa mempelajari mata kuliah
Teori Akuntansi. Mengingat kita sebagai mahasiswa/i STIE Syariah Bengkalis sudah
seharusnya mengetahui seluk beluk mengenai Akuntansi. Kami sebagai tim penyusun atas
makalah ini mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekhilafannya. Karena kekurangan
pastinya banyak terdapat pada diri kami, dan karena kita pun tahu, bahwa sesungguhnya
kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata.
Terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing yang telah memberi
pengarahan kepada kami. Tak lupa kami sampaikan juga terima kasih kepada para
mahasiswa/i yang telah memberi kritik dan sarannya sehingga makalah ini menjadi lebih
baik.
Bengkalis, 26 November 2012
Penulis’
3. BAB I
Pendahuluan
a. Latar Belakang
Dalam ilmu Akuntansi kita telah menetapkan bahwa laba hanya dapat diakui setelah modal
dijaga tetap keutuhannya, pengukuran laba akan bergantung pada pemilihan konsep tertentu
pemeliharaan modal. Berbagai konsep pemeliharaan modal memiliki cara-cara pengevaluasi dan
pengukuran unsur-unsur laporan keuangan yang berbeda-beda.
Dasar penilailan aktiva adalah suatu metode pengukuran unsur-unsur dari laporan keuangan,
yang didasari atas pemilihan atribut dari unsur yang akan diukur dan satuan ukuran yang akan
digunakan dalam mengukur atribut tersebut. Dalam penilaian aktiva terdapat empat atribut yang dapat
diukur dengan satuan ukuran yang dapat dipergunakan. Berikut empat atribut yang dapat diukur dari
seluruh aktiva dan kewajiban adalah :
1. Biaya Historis
2. Harga masuk saat ini ( misalnya, biaya pengganti )
3. Harga keluar saat ini ( misalnya nilai bersih yang dapat direalisasikan)
4. Ekspektasi arus kas nilai sekarang atau yang dikapitalisasi
Dua satuan ukur yang dapat dipergunakan adalah satuan uang dan satuan daya beli. Jika kita
mengombinasikan keempat atribut dan kedua satuan ukuran ini maka akan dihasilkan delapan model
penilaian aktiva dan penentuan laba alternatif.
1. Akuntansi biaya historis menguukur biaya historis dalam satuan uang.
2. Akuntansi biaya pengganti mengukur biaya penggantian ( yaitu, harga masuk dan keluar )
dalam satuan uang.
3. Akuntansi nilai bersih yang dapat direalisasikan mengukur nilai bersih yang dapat
direalisasikan (yaitu, harga keluar saat ini )
4. Akuntansi nilai sekarang mengukur nilai sekarang dalam satuan uang
4. 5. Akuntansi tingkat harga umum mengukur biaya historis dalam satuan tingkat daya beli.
6. Akuntansi tingkat harga umum dari biaya pengganti mengukur biaya pengganti dalam
satuan tingkat bunga.
7. Akuntansi tingkat harga umum dari nilai bersih yang dapat direalisasikan mengukur nilai
bersih yang dat direalisasikan dalam satuan tingkat daya beli.
8. Akuntansi tingkat harga umum dari nilai sekarang mengukur nilai sekarang dalam satuan
tingkat daya beli.
Masing-masing alternatif diatas memberikan laporan keuangan yang berbeda yang
memberikan arti dan relevansi yang berbeda pula bagi para penggunanya.
b. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kita akan mempelajari model-model penilaian aktiva dan laba alternatif
yang terdiri dari beberapa item sebagai berikut :
1. Hakikat dari perbedaan.
2. Dasar perbandingan evaluasi.
3. Ilustrasi dari model-model akuntansi yang berbeda.
c. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan dalam hal model-
model penilaian aktiva dan laba alternatif.
5. BAB II
“MODEL-MODEL PENILAIAN AKTIVA DAN PENENTUAN LABA
ALTERNATIF”
A. Hakikat dari perbedaan
Perbedaan-perbedaan yang terjadi di antara model-model penilaian aktiva dan
penentuan laba alternatif timbul dari perbedaan atribut yang akan diukur dan satuan ukuran
yang akan digunakan.
• Atribut-atribut yang akan diukur.
Atribut dari aktiva dan kewajiban mengacu pada apa yang akan diukur yaitu :
1. Biaya historis.
Mengacu pada jumlah kas atau setara kas yang telah dibayarkan untuk memperoleh
suatu aktiva atau jumlah dari kewajiban setara kas.
2. Biaya penggantian.
Mengacu pada jumlah kas atau setara kas yang akan dibayarkan, untuk memperoleh
aktiva yang sama atau setara pada saat ini, atau yang akan diterima untuk
mendatangkan kewajiban yang sama saat ini.
3. Nilai bersih yang dapat direalisasikan
Mengacu pada jumlah kas atau setara kas yang akan diperoleh melalui penjualan
aktiva pada saat ini atau yang akan dibayarkan untuk melunasi kewajiban saat ini.
4. Nilai kapitalisasi atau nilai sekarang.
6. Mengacu pada nilai sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan untuk diterima dari
penggunaan aktiva atau arus keluar bersih yang diharapkan akan dikeluarkan untuk
melunasi kewajiban.
Pengklasifikasian atribut dapat diperoleh dalam tiga cara yaitu :
1. Menurut apa yang menjadi fokus di masa lalu, kini, dan masa depan.
2. Menurut jenis transaksi yang menimbulkannya.
3. Menurut sifat dari peristiwa yang mengawali pengukuran.
• Satuan-satuan Ukuran
Pengukuran-pengukuran akuntansi keuangan dapat dilakukan dalam satu dari dua
satuan ukuran yaitu :
(1) satuan uang, atau
(2) satuan tingkat daya beli.
Di Amerika Serikat dan kebanyakan negara lainnya, laporan keuangan konvensional
dinyatakan dalam satuan uang. Namun mengingat terjadinya penurunan dari tingkat daya beli
atas dolar secara terus-menerus, satuan ukuran yang lain yaitu satuan tingkat daya beli telah
sering dipresentasikan sebagai alternatif yang diinginkan karena satuan ini mengakui
perubahan-perubahan yang terjadi dalam tingkat harga umum.
Dasar Perbandingan dan Evaluasi
• Kesalahan waktu
7. Kesalahan waktu terjadi ketika perubahan-perubahan nilai terjadi di suatu periode
tertentu namun diperhitungkan dan dilaporkan di periode lain. Atribut yang dikehendaki
adalah pengakuan perubahan-perubahan nilai di periode yang sama dengan periode dimana
perubahan terjadi. Idealnya adalah “ laba dapat dikaitkan dengan keseluruhan proses dari
aktivitas bisnis.”
• Kesalahan satuan pengukuran
Kesalahan satuan pengukuran terjadi ketika laporan keuangan tidak dinyatakan dalam
satuan tingkat daya beli. Satuan pengukuran yang dikehendaki akan mengakui perubahan-
perubahan yang terjadi dalam tingkat harga umum dalam laporan keuangan.
• Interpretabilitas
Agar suatu model akuntansi dapat diinterpretasikan, maka harus ditempatkan dalam
suatu pernyataan “jika....maka...” untuk menyampaikan kepada para penggunanya
pemahaman akan artinya sekaligus juga untuk mendemonstrasikan salah satu
penggunaannya.
• Relevansi.
Jika suatu model keputusan menetapkan satu atribut sebagai suatu masukan atau
sebagai suatu perhitungan, maka atribut tersebut adalah relevan / memiliki manfaat terhadap
model keputusan tersebut.
8. Ilustrasi dari model-model akuntansi yang berbeda
• Model-model akuntansi alternatif yang dinyatakan dalam satuan uang
1. Akuntansi biaya historis (akuntansi konvensional)
Ditandai dengan adanya :
a. penggunaan biaya historis sebagai atribut dari unsur-unsur laporan keuangan.
b. asumsi atas adanya suatu satuan moneter yang stabil.
c. prinsip pencocokan.
d. prinsip realisasi.
Laporan keuangan biaya historis :
a. memiliki kesalahan-kesalahan waktu.
b. memiliki kesalahan-kesalahan satuan pengukuran.
c. dapat diinterpretasikan.
d. tidak relevan.
2. Akuntansi biaya penggantian
Ditandai dengan adanya :
a. penggunaan biaya penggantian sebagai atribut dari unsur-unsur laporan keuangan.
b. adanya asumsi atas satuan moneter yang stabil.
c. prinsip realisasi.
d. dikotomisasi dari laba operasi serta keuntungan dan kerugian kepemilikan.
e. dikotomisasi dari keuntungan dan kerugian kepemilikan yang telah terealisasi dan belum
terealisasi.
Laporan keuangan biaya penggantian :
a. memiliki kesalahan-kesalahan waktu dalam laba operasi.
b. memiliki kesalahan-kesalahan satuan pengukuran.
c. dapat diinterpretasikan sebagai NOD (number of dolars) untuk angka-angka laporan laba
9. rugi dan sebagai COG (command of goods) untuk angka-angka aktiva.
d. memberikan ukuran-ukuran COG yang relevan hanya untuk angka-angka aktiva.
3. Akuntansi nilai bersih yang dapat direalisasikan
Ditandai dengan adanya :
a. penggunaan nilai bersih yang dapat direalisasikan sebagai atribut dari unsur-unsur laporan
keuangan.
b. ada asumsi atas satuan moneter yang stabil.
c. ditinggalkannya prinsip realisasi.
d. dikotomisasi laba operasi serta keuntungan dan kerugian kepemilikan.
Laporan keuangan nilai bersih yang dapat direalisasikan :
a. tidak memiliki kesalahan-kesalahan waktu.
b. memiliki kesalahan-kesalahan satuan pengukuran.
c. dapat diinterpretasikan sebagai NOD untuk laba bersih dan sebagai COG untuk angka-
angka aktiva.
d. memberikan ukuran-ukuran COG yang relevan bagi angka-angka aktiva.
• Model-model akuntansi alternatif yang dinyatakan dalam satuan tingkat daya beli
umum
1. Akuntansi biaya historis yang telah disesuaikan dengan tingkat harga umum.
Ditandai dengan adanya :
a. penggunaan biaya historis sebagai atribut dari unsur-unsur laporan keuangan.
b. penggunaan tingkat daya beli umum sebagai satuan ukuran.
c. prinsip pencocokan.
d. prinsip realisasi.
Laporan keuangan biaya historis yang disesuaikan dengan tingkat harga umum :
10. a. memiliki kesalahan-kesalahan waktu.
b. tidak memiliki kesalahan-kesalahan satuan pengukuran.
c. dapat diinterpretasikan.
d. memberikan ukuran-ukuran COG yang relevan hanya untuk angka-angka kas (aktiva dan
kewajiban moneter).
2. Akuntansi biaya penggantian yang telah disesuaikan dengan tingkat harga umum.
Ditandai dengan adanya :
a. penggunaan biaya penggantian sebagai atribut dari unsur-unsur laporan keuangan.
b. penggunaan tingkat daya beli umum sebagai satuan ukuran.
c. prinsip realisasi.
d. dikotomisasi laba operasi serta keuntungan dan kerugian kepemilikan riil yang terealisasi.
e. dikotomisasi keuntungan dan kerugian kepemilikan riil yang terealisasi dan yang belum
terealisasi.
Laporan keuangan biaya penggantian yang disesuaikan dengan tingkat harga umum :
a. memiliki kesalahan-kesalahan waktu.
b. tidak memiliki kesalahan-kesalahan satuan pengukuran.
c. dapat diinterpretasikan.
d. memberikan ukuran-ukuran COG yang relevan dalam pasar masukan.
3. Akuntansi nilai bersih yang dapat direalisasikan yang telah disesuaikan dengan tingkat
harga umum.
Ditandai dengan adanya :
a. penggunaan nilai bersih yang dapat direalisasikan sebagai atribut dari unsur-unsur laporan
11. keuangan.
b. penggunaan tingkat daya beli umum sebagai satuan ukuran.
c. ditinggalkannya prinsip realisasi.
d. dikotomisasi laba operasi serta keuntungan dan kerugian kepemilikan riil.
e. dikotomisasi keuntungan dan kerugian riil yang terealisasi dan belum terealisasi.
Laporan keuangan nilai bersih yang dapat direalisasikan yang telah disesuaikan dengan
tingkat harga umum :
a. tidak memiliki kesalahan-kesalahan waktu.
b. tidak memiliki kesalahan-kesalahan satuan pengukuran.
c. dapat diinterpretasikan.
d. memberikan ukuran-ukuran COG yang relevan dalam pasar keluaran.
Menuju ke arah solusi bagi masalah pelaporan keuangan dan perubahan harga
Isu akuntansi bagi perubahan harga telah secara ekstensif dipelajari oleh berbagai
lembaga pembuat standar akuntansi.
• Pelaporan keuangan dan perubahan harga : satu langkah maju
FASB mempertimbangkan beragam sistem-sistem akuntansi yang dapat
dikelompokkan menurut kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Pengukuran persediaan dan aktiva tetap.
a. biaya historis.
b. biaya reproduksi saat ini.
c. biaya penggantian saat ini.
d. nilai bersih yang dapat direalisasikan.
12. e. nilai bersih yang dapat direalisasikan dari ekspektasi arus kas di masa mendatang
(nilai dalam penggunaan).
f. jumlah yang dapat diperoleh kembali.
g. biaya saat ini.
h. nilai dari bisnis.
2. Konsep-konsep pemeliharaan modal.
a. pemeliharaan modal keuangan.
b. pemeliharaan modal fisik.
3. Unit-unit pengukuran.
a. pengukuran dalam dolar nominal.
b. pengukuran dalam dolar konstan.
Persyaratan dari FASB adalah sebagai berikut :
1. pengungkapan dolar konstan (tahun berjalan).
2. pengungkapan biaya saat ini (tahun berjalan).
3. data ringkasan lima tahun.
4. pembatasan.
5. Metodologi
FASB Statement no 33 meminta dilakukannya dua perhitungan laba tambahan, satu
perhitungan berhubungan dengan pengaruh-pengaruh dari inflasi umum dan yang lainnya
berhubungan dengan perubahan harga-harga khusus. Kedua jenis informasi tersebut
dimaksudkan untuk membantu para pengguna mengambil keputusan tentang investasi,
pinjaman, dan masalah-masalah lainnya dalam cara-cara khusus berikut ini :
a. penilaian arus kas masa mendatang.
13. b. penilaian kinerja perusahaan.
c. penilaian erosi kemampuan operasional.
d. penilaian erosi tingkat daya beli umum.
14. BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Dengan adanya empat atribut yang dapat diukur dari unsur-unsur laporan
keuangan dan dua satuan ukuran yang dapat menyatakan tribut-atribut tersebut,
maka terdapat delapan alternatif model-model penilaian aktiva dan penentuan laba
alternatif.