2. Pengertian
Asfiksia neonatum adalah keadaan bayi
baru lahir tidak dapt bernafas secara
spontan dan teratur dalam satu menit
setelah lahir (Hidayat, 2005).
4. Identitas
Nama : Bn. P
Tanggal lahir : 03 Februari 2015
Nama ayah/ibu : Tn. S / Ny. P
Pekerjaan ayah/ibu : Buruh / IRT
Pendidikan ayah/ibu : SMA
Alamat : Delanggu, Klaten
Agama : Islam
Suku : Jawa
5. Keluhan Utama
Bn. P masuk ruang perinatologi kiriman dari
Rumah Sakit Rejosari Delanggu dengan
keluhan nangis merintih, perut kembung,
sesak nafas disertai dengan lender, akral
dingin, reflek premitif positif tetapi lemah,
tampak retraksi dada, keadaan umum lemah,
apgar skore lahir 4/5/6. Bn. P lahir spontan
dengan ekstraksi vakum usia kehamilan 39
minggu.
6. Riwayat kehamilan dan kelahiran
Prenatal
Ibu mengatakan sering memeriksakan kehamilannya
ke bidan desa, ibu di ajurkan banyak mengkonkumsi
buah da sayur, mendapatkan penyuluhan persiapan
menjelang persalinan.
Selama hamil ibu mendapatkan vitamin dan
suplemen penambah darah. Ibu mengalami kenaikan
berat badan selama hamil adalah 10 kg.
7. Riwayat kehamilan dan kelahiran
Natal
Ibu mengatakan ketuban sudah pecah sejak 15
jam, pada jam 06.00 pagi ibu sudah
pembukaan 7 tapi pembukaan tidak bertambah
sehingga dilakukan vakum ekstraks jam 12.30
siang, tidak ada komplikasi persalinan. Cara
melahirkan dengan spontan di RS Rejosari.
8. Riwayat kehamilan dan kelahiran
Post natal
Usaha nafas bayi spontan, apgar lahir 4/5/6,
obat yang diberikan pada Bn. P setelah masuk
ke ruang perinatologi adalah infuse D 10
%*ml/jam, ampisilin 80 gr/12jam, O2
headbox 5 lpm, belum ada reaksi antara bayi
dan orang tua, tidak ada trauma lahir.Bn. P
Sudah Meconium tapi belum BAK.
10. Riwayat social
Hubungan orang tua dengan bayi belum
terjalin karena Bn. P segera di rujuk ke RSPA
Boyolali karena Bn. P mengalami Asfiksia.
Anak yang lain : ibu mengatakan Bn P
sekarang adalah anak pertama mereka.
Lingkungan rumah dipedesaan yang padat
penduduknya.
11. Keadaan kesehatan saat ini
Diagnose medis : asfiksia sedang,
Lahir spontan dengan indikasi vacuum
ekstrasi.
Bn. P dipuasakan sampai jam 06.00 pagi,
Status cairan infuse D 10 % 10cc/jam,
Terapi obat mendapatkan ampisilin 80 mg/12
jam, injeksi vitamin K, aktivitas bayi sangat
lemah.
12. Keadaan kesehatan saat ini
Tindakan keperawatan yang dilakukan :
Mengobservasi keadaan umum bayi
Mengukur vital sign
Mengukur antropometri
Memberikan terapi O2 headbox
Melakukan suction
Memasang NGT dan infuse
Memberikan terapi cairan infuse D 10% 10cc/jam
Megobservasi respirasi
Menilai Apgar skore
Mengobservasi tanda kejang dan sianosis
Mengganti baju dan popok bayi
13. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : apatis E2 V4 M4
Tanda vital : HR : 145x/menit,
RR : 66x/menit, suhu : 36 C,
Antropometri :
BBL : 3800 gram, LiLa : 11 cm,
LD:32,5 cm, PB : 50 cm, LP :
34 cm, LK : 31,5 cm
Refleks : Moro (+),
menggenggam (+), isap (+),
reflex lemah.
Aktivitas / tonus : aktif,
tanda-tanda kejang, menangis
lemah
Kepala/ leher : frontal
anterior lunak, sutura sagitalis
tepat, gambaran
wajah simetris, molding
bersesuaian
Mata : bersih, ada
keduanya, reflex cahaya (+/+)
THT : telinga normal, palatum
normal, hidung bilateral
Abdomen : kembung, tali
pusat segar, lingkar perut 34 cm
Thorax : simetris, terdapat
retraksi dada
14. Px Fisik
Paru-paru :
Suara nafas : stidor sebelum
di suction, terdengar di semua
lapang paru
Respirasi : spontan, tampak
sesak, RR 66x/menit,
menggunaka headbox
Jantung : bunyi jantung
normal
Extremitas : aktremitas
bergerak semua, dan simetris,
tidak ada kelainan
Umbilicus : normal
Genetalia : laki-laki
normal, testil turun.
Anus : paten
Spina : normal
Kulit : warna
kulit pucat, sianosis
Suhu : 36 C,
penghangat radian
15. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
Kemandirian dan bergaul : bayi hanya tidur
Motorik halus : gerakan mata ada, reflex (+)
Kognitif dan bahasa : bayi menangis jika
merasa tidak nyaman
Motorik kasar : bayi menggerakkan kaki dan
tangan jika ada respon dari sekitar.
Kesimpulan : bayi menangis saat merasa tidak
nyaman dan mengeluarkan suara saat
menangis ( merintih )
16. Terapi
Tanggal 3 februari 2015
Infuse D10% 10cc/jam
Injeksi ampisilin 2x180 mg/12jam
Injeksi gentamicin 1x18 mg/24jam
Tanggal 4 februari 2015
Infuse D10% 10cc/jam
Injeksi ampisilin 2x180 mg/12jam
Injeksi gentamicin 1x18 mg/24jam
Tanggal 5 februari 2015
Infuse D10% 10cc/jam
Injeksi ampisilin 2x180 mg/12jam
Injeksi gentamicin 1x18 mg/24jam
17. Analisa data
Data Problem Etiologi
DS : -
DO :
1. Bayi tampak sulit
bernafas
2. Terdapat secret dimulut
3. Bayi tampak sesak
4. Bayi terpasang O2 HB
5lpm
5. RR : 66x/menit
6. HR : 145x/menit
7. Retraksi dada (+)
Bersihan jalan
nafas tidak
efektif
Penumpukka
n mucus
18. Data Problem Etiologi
DS : -
DO :
1.Akral dingin
2.Suhu 36 C
3.RR : 66x/menit
4.Bayi tampak lemah
5.Kuku jari tampak
sianosis
6.Apgar skore lahir
4/5/6
Resiko
hipotermi
Transisi
lingkungan
luar
19. Data Problem Etiologi
DS : -
DO :
1. Umbilicus
terpasang infuse
D10% 10cc/jam
mulai tanggal 4
februari 2015
2. Terpasang OGT
Resiko infeksi Respon imun yang
terganggu
20. Dx kep
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d
penumpukan secrer
2. Resiko hipotermi b.d transisi lingkungan
luar
3. Resiko infeksi b.d respon imun yang
terganggu
21. Intervensi
Dx NOC NIC
I Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam
diharapkan jalan nafas
efektif ditandai dengan :
Respirasi dalam batas
normal ( 40-60x/menit)
Tidak ada suara nafas
tambahan
Vital sign dalam batas
normal
1. Auskultasi suara nafas
2. Berikan O2 HB 5lpm
3. Monitor status O2 dan
respirasi
4. Posisikan pasien
5. Lakukan suction
6. Kalaborasi dengan tim
medis pemberian terapi
obat
22. Intervensi
Dx NOC NIC
II Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam
diharapkan tidak
terjadi hipotermi
ditandai dengan :
Vital sign dalam batas
normal (khususnya
suhu 36,5-37,5 C)
1. Monitor vital sign
2. Hangatkan bayi
3. Monitor gejala hipotermi
atau hipertermi
4. Monitor adanya
bradikardi
5. Monitor pernafasn
6. Kaji warna kulit dan
gejala siaonosis
23. Intervensi
Dx NOC NIC
III Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam
diharapkan tidak
terjadi infeksi ditandai
dengan :
Tidak ada tanda gejala
infeksi
Suhu dalam batas
normal
Tidak terjadi kejang
1. Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan bayi
2. Lakukan tehnik aseptic dan
antiseptic dalam pemberian
askep
3. Lakukan perawatan tali pusat
4. Jaga kebersihan badan dan
lingkungan bayi
5. Observasi tanda infeksi
6. Hindarkan bayi kontak dengan
yang sakit
7. Kalaborasi pemberian obat dan
antiseptic