2. Kelompok B-13
• Pricyllia Widad Prama Putri (1102016166)
• Priesyandi Asysy Adiwinata (1102016167)
• Putri Azzahra Nur Azrina (1102016170)
• Putri Camila Rasyid (1102016171)
• Putri Intan Solehah (1102016172)
• Putri Medita Rachmayanti (1102016173)
• R Nur Hernita Andini Putri (1102016174)
• Rami Pratama Putra (1102016178)
3. Skenario
• Seorang wanita menderita tumor otak yang dinyatakan tim dokter yang
merawatnya sebagai penyakit dengan tidak ada harapan sembuh kembali. Ia
sudah beberapa kali melakukan usaha bunuh diri atau tentamen suicide
karena nyeri yang luar biasa. Anak laki-lakinya adalah dokter bedah yang
sangat sayang dan prihatin terhadap keadaan ibunya. Ibunya berulang kali
merengek agar diberi suntikan yang mematikan karena dia tidak tahan
terhadap penyakitnya itu. Awalnya anaknay menolak mengabulkan
permintaan ibunya, tetapi melihat penderitaan ibunya yang terus menangis
kesakitan dan usaha bunuh diri terus menerus dengan membentur-
benturkan kepalanya, akhirnya anaknya mengabulkan permintaan ibunya
dengan memberikan suntikan pengurang rasa sakit dengan dosis berlebihan
agar ibunya tidak merasakan sakit kepala yang hebat itu lagi. Setelah
memberikan suntikan yang mematikan itu sang dokter bedah melaporkan
dirinya ke polisi. Tetapi di pengadilan hakim menjatuhkan hukuman yang
tidak sesuai dengan pasa pembunuhan, karena rasa sayang yang dalam
kepada ibunya karena penderitaan berkepanjangan dan tidak ada harapan
untuk sembuh.
4. Kata Sulit
• Euthanasia
– Menurut Kamus Kedokteran Dorland ed 29
Kematian yang mudah / tidak menyakitkan
pengakhiran hidup atas dasar belas, kehidupan
seseorang secara sengaja karena menderita
penyakit yang tidak dapat disembuhkan.
– Menurut Kamus Oxford
Kematian yang lembut dan nyaman dilakukan
terutama pada kasus penyakit yang penuh
penderitaan dan tidak tersembuhkan
5. • Tumor
– Menurut Kamus Kedokteran Dorland ed 31
Dari kata tumere (membengkak) pembengkakan
salah satu tanda cardinal peradangan.
Pertumbuhan baru suatu jaringan dengan
multiplikasi sel – sel yang tidak terkontrol.
– Menurut Pusat Data Permenkes RI
Kondisi dimana pertumbuhan sel tidak normal
sehingga membentuk suatu lesih / dalam banyak kasus
benjolan di tubuh.
– Menurut Kamus Meriam W, 1994
Pertumbuhan baru suatu jaringan / massa yang
bersifat jinak atau ganas yang bukan merupakan suatu
jaringan inflamasi dan tidak mempunyai fisiologi
6. • Dosis
– Menurut KBBI
Takaran obat untuk sekali pakai
– Menurut Kamus Kedokteran Dorland ed 29
Penentuan dan Pengaturan ukuran , frekuensi dan
jumlah
• Dokter Bedah
– Menurut Kamus Kesehatan
Seorang dokter yang merawat penyakit , cedera , cacat ,
dengan metode operasi / pembedahan
– Menurut KBBI
Lulusan pendidikan kedokteran yang ahli dalam hal
membedah penyakit dan pengobatannya
7. • Tentamen Suicide
–Menurut Harold Kaplan dan Benjamin
Merupakan kematian yang diperbuat sang
pelaku sendiri dengan sengaja
–Menurut Budi ana kelihat , 1991
Tindakan agresif yang merusak diri sendiri
dan dapat mengakhiri kehidupan
–Menurut Depkes RI, 1998
Percobaan bunuh diri adalah upaya yang
dilakukan dengan cara menghabisi nyawa
8. Pertanyaan
1. Apa hukuman dokter yang menyetujui Euthanasia ?
2. Apakah ada solusi lain selain menyuntikkan ?
3. Apakah boleh dilakukan oleh keluarga sendiri ?
4. Mengapa di pengadilan tidak menjatuhkan hukuman
sesuai dengan pasal pembunuhan ?
5. Bagaimana sikap dokter bagi pasien yang menginginkan
Euthanasia ?
6. Bagaimana pandangan islam bagi dokter maupun pasien
dalam kasus ini ?
7. Tergolong Euthanasia apa dalam kasus ini ?
8. UU apa yang mengatur tentang tindakan Euthanasia ?
9. Dalam kasus ini dokter menganut kaidah ?
9. Hipotesis
• Euthanasia adalah salah satu cara mengakhiri
hidup sesorang. Di Indonesia belum ada
peraturan mengenai hal ini dalam islam
hukumnya haram tapi bisa menjadi mubah
dalam kondisi tertentu dan ditinjau dari
niatnya. Euthanasia dibagi menjadi dua
kategori berdasarkan pelaksanaan dan
permintaan. Dalam melaksanakan praktiknya,
dokter harus menganut kaidah dasar bioetika.
11. 1.1 Definisi
• Kematian yang lembut dan nyaman, dilakukan terutama
dalam kasus penyakit yang penuh penderitaan dan tidak
tersembuhkan. (Kamus Oxford).
• Dengan dengaja tidak melakukan sesuatu untuk
memperpanjang hidup seorang pasien atau sengaja
melakukan sesuatu untuk memperpendek hidup atau
mengakhiri hidup seorang pasien, dan ini dilakukan untuk
kepentingan pasien sendiri. (KNMG)
• Kematian yang mudah / tidak menyakitkan pengakhiran
hidup atas dasar belas, kehidupan seseorang secara sengaja
karena menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan.
(Kamus Dorland ed 29)
15. 1.3 Sanksi Hukum
• Pasal 344 KUHP (untuk euthanasia aktif)
Barang siapa menghilangkan jiwa orang lain atas
permintaan orang itu sendiri, yang disebutnyadengan
nyata dan dengan sungguh-sungguh, dihukum penjara
selama-lamanyadua belas tahun.
• Pasal 345KUHP
Barang siapa dengan sengaja menghasut orang lain
untuk membunuh diri, menolongnyadalam perbuatan
ini, atau memberikan daya upaya itu jadi bunuh diri,
dihukum penjara selama-lamanya empat tahun.
17. • Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang
diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu:
janganlah kamu mempersekutukan sesuatu
dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua
orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh
anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami
akan memberi rezeki kepadamu dan kepada
mereka, dan janganlah kamu mendekati
perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang
nampak di antaranya maupun yang tersembunyi,
dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan
dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian
itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu
memahami(nya)
18. • Q.S An-Nisa ayat 93
• Dan barangsiapa yang membunuh seorang
mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah
Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka
kepadanya, dan mengutukinya serta
menyediakan azab yang besar baginya.
19. • Ada diantara umat sebelum kalian seorang laki-laki
yang terluka parah, sehingga ia tak tahan menahan
sakit, maka ia mengambil pisau dan memutuskan urat
nadinya, maka tumpahlah darahnya sampai ia mati.
Maka berfirman Allah SWT : Hamba-ku telah berani
mendahului (keputusan) ku, maka aku haramkan
syurga baginya ( HR.Bukhari Muslim)
• Janganlah seseorang kamu mengharapkan kematian
karena sesuatu musibah yang menimpanya, tetapi jika
terpaksa ia harus berbuat begitu maka katakanlah : “Ya
Allah, biarkanlah aku hidup jika hidup ini lebih baik
bagiku dan matikanlah aku jika mati itu lebih baik
bagiku. (HR Bukhari dari Anas)
21. 2.1 Definisi
• Bioetika adalah ilmu hubungan timbal balik sosial
(quasi-social science) yangmenawarkan pemecahan
terhadap konflik moral yang muncul dalam
penelitian,pengembangan, dan pemanfaatan sumber
daya hayati(Menurut (MENTERI NEGARA RISETDAN
TEKNOLOGI NOMOR 112 /M/Kp/X/2009)
• Merupakan studi indisipliner tentang masalah yang
ditimbulkan oleh perkembangan dibidang biologi dan
ilmu kedokteran baik secra mikro maupun makro masa
kini dan masa mendatang.(Bertens, 2001)
22. • Bioetika atau etika biologi didefinisikansebagai
penyelidikan kritis tentang dimensi-dimensi moral
dari pengambilan keputusandalam konteks
berkaitan dengan kesehatan dan dalam konteks
yang melibatkan ilmu-ilmu. (Samuel Gorovitz,
1995)
• Bioetika bukanlah suatu disiplin.Bioetika telah
menjadi tempat bertemunya sejumlah disiplin,
diskursus, dan organisasi yang terlibat dan peduli
pada persoalan etika, hukum, dan sosial yang
ditimbulkan oleh kemajuan dalam kedokteran,
ilmu pengetahuan, dan bioteknologi biologis.
(Onara O’neill, 2002 )
24. Beneficience
Prinsip positive beneficence
• Tidak untuk menimbulkan kejahatan atau
bahaya
• Mencegah sesuatu yang membahayakan
Menyeimbangkan manfaat dan bahaya
• Menyeimbangkan manfaat dan bahaya
25. Non Maleficience
• Tidak berniat jahat/buruk/merugikan pasien
• Prinsip double effect yaitu tindakan yang
merugikan tidak selaludianggap tindakan yang
buruk.
– Bila tindakan tersebut secara intrinsik tidak salah
– Bila niatnya memperoleh akibat baik
– Bila akibat buruk bukan cara untuk mencapai akibat
baik
– Bila pertimbangan yang layak antara akibat baik
dengan akibat buruk
26. Justice
• Perawatan kesehatan harus dilakukan secara
adil tanpa memandang umur, jenis kelamin,
status sosial, ekonomi, dan lain-lain.
Justice, fairness
• Seseorang menerima yang selayaknya dia terima
Distributive justice
• Distribusi sumber daya dalam masyarakat
27. Autonomy
• Pasien adalah individu yang bebas maka setiap
perlakuan yang akan diberikan kepada
pasien,harus atas persetujuan pasien. Tidak ada
pihak luar yang dapat mempengaruhi keputusan
pasien.
• Misalnya seorang pasien dapat menolak atau
menerima pengobatan medis yang akan
dilakukan oleh seorang dokter walalupun
kondisisnya sudah kritis.