Makalah ini membahas tentang ekonomi internasional dan teori perusahaan multinasional. Materi yang dibahas meliputi pengertian valuta asing, sistem kurs valuta asing, teori perusahaan multinasional, sifat dan faktor yang mempengaruhi perusahaan multinasional, neraca pembayaran internasional, dan cara pembayaran transaksi internasional.
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
resume ekonomi internasional 2
1. EKONOMI INTERNASIONAL
RESUME PERKULIHAN MATERI 9 s/d 13
DOSEN ADE FAUJI , SE., MM
TESI NURAHMI PUTRI
11150330
6L-MKP
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN & PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
2017-2018
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi ataupun
pikirannya.
Dan harapan kami makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambahkan isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Serang, Mei 2018
Penyusun
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
MATERI 9 VALUTA ASING; SITEM KURS VALUTA ASING; ISITLAH ISTILAH
DALAM KURS VALUTA ASING
A. Pengertian Valuta Asing ................................................................................................1
B. Sistem Kurs Asing .........................................................................................................2
C. Dalam Penggunaan Kurs Asing .....................................................................................3
MATERI 10 : TEORI PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC); SIFAT MNC;
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MNC
A. Pengertian Teori Perusahaan Multinasional ....................................................………4
B. Ciri – Ciri Perusahaan Multinaisonal...........................................................................4
C. Jenis Struktur Organisasi Perusahaan Multinasional...................................................4
D. Kebaikan dan Keburukan Perusahaan Multinasional ..................................................5
E. Sifat MNC ....................................................................................................................6
F. Tujuan Perusahaan Multinasional................................................................................6
G. Manajemen Keuangan Perusahaan Multinasional dengan Perusahaan Domestik.......7
H. Faktor yang Mempengaruhi Pengganggaran Modal Multinasional.............................7
I. Permasalahan Manajemen Modal Perusahaan Multinasional......................................9
J. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan MNC...........................................................10
K. Faktor yang Mempengaruhi Keunggulan MNC ........................................................10
MATERI 11 : TEORI TENTANG PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC);
KEKUATAN BERSAING, EFEK GLOBAL
A. Kekuatan Bersaing MNC.............................................................................................11
B. Efek Global MNC ........................................................................................................12
C. Manfaat MNC Bagi Negara Induk...............................................................................14
D. Konflik yang Muncul di Negara Induk ........................................................................14
E. Manfaat Bagi Negara Penerima ...................................................................................15
F. Kerugian MNC Bagi Negara Penerima .......................................................................16
G. Pengaturan MNC Bagi Negara Penerima ....................................................................16
MATERI 12 : NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL; MASALAH TRANSAKSI
EKONOMI; POS-POS DALAM NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
A. Pengertian Neraca Pembayaran ...................................................................................18
B. Komponen Neraca Pembayaran...................................................................................18
4. iii
C. Fungsi Neraca Pembayaran..........................................................................................19
D. Beberapa Sumber Neraca Pembayaran di Indonesia ..................................................20
E. Masalah Dalam Analisis Pembayaran..........................................................................21
F. Analisis Neraca Pembayaran .......................................................................................21
G. Pos- Pos Neraca Pembayaran ......................................................................................25
MATERI 13 : CARA-CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI INTERNASIONAL; CASH,
OPEN ACCOUNT, COMERSIAL BILLS OF EXCHANGE, LETTER OF CREDIT,
PRIVATE COMPENSATION
A. Cara Melakukan Pembayaran Internasional ................................................................29
5. 1
MATERI 9 VALUTA ASING; SITEM KURS VALUTA ASING; ISITLAH ISTILAH
DALAM KURS VALUTA ASING
PENGERTIAN VALUTA ASING
Valuta asing atau valas merupakan alat pembayaran yang digunakan dalam transaksi
perdagangan internasional. Adapun wujud dari valuta asing berupa mata uang asing. Tidak setiap
mata uang asing dapat dipakai langsung untuk membayar transaksi perdagangan internasional,
tetapi harus ditukarkan terlebih dahulu dengan mata uang yang berlaku secara internasional.
Mata uang yang sering digunakan dan berlaku sebagai alat pembayaran dalam transaksi
kauangan dan perdagangan internasional disebut hard currency, yaitu mata uang yang nilainya
kuat dan relatif stabil serta mengalami apresiasi atau kenaikan nilai terhadap mata uang lain.
Contoh dari hard currency adalah mata uang-mata uang dari negara-negara maju seperti dollar
Amerika, yen Jepang dan euro. Sedangkan mata uang yang nilainya lemah dan relatif kurang
stabil nilainya serta jarang digunakan sebagai alat pembayaran dalam transaksi perdagangan
internasional disebut soft currency. Mata uang yang termasuk soft currency ini sering megalami
depresiasi atau penurunan nilai mata uang terhadap mata uang lain. Contoh mata uang yang soft
currency adalah mata uang dari negara-negara berkembang seperti rupiah Indonesia, kyat
Myanmar, kina PapuaNugini, dong Vietnam, peso Filipina dan bath Thailand. Bagi para importir
Indonesia yang mau membayar impor barang dari luar negari harus menukar mata uang rupiah
terlebih dahulu di bursa valuta asing atau Money Changer dengan mata uang yang hard currency
seperti dollar Amerika sesuai dengan nilai kurs yang berlaku.
Nilai kurs valuta asing bersifat fluktuatif artinya kurs valuta asing bisa mengalami kenaikan dan
penurunan, sehingga memungkinkan terjadinya hal-hal berikut ini.
1. Devaluasi artinya kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan nilai mata
uang dalam negeri terhadap mata uang asing atau valuta asing, dengan tujuan untuk
meningkatkan ekspor dan menambah devisa negara serta untuk mencapai surplus dalam neraca
perdagangan.
2. Revaluasi artinya kebijakan yang dilakuakn oleh pemerintah untuk menaikan nilai mata uang
dalam negeri terhadap mata uang asing atau valuta asing.
6. 2
3. Apresiai artinya keadaan meningkatnya atau menguatnya nilai mata uang dalam negeri
terhadap mata uang asing atau valuta asing, melalui mekanisme pasar.
4. Depresiasi artinya keadaan menurunnya atau melemahnya nilai mata uang dalam negeri
terhadap mata uang asing atau valuta asing, melalaui mekanisme pasar.
Adapun sistem kurs valuta asing atau sistem devisa yang dipergunakan dalam pembayaran
internasional antara lain Sistem Standar Emas (Gold Standart System) atau Sistem Kurs Tetap
(Fixed Rate System), Sistem Kurs Mengambang/Sistem Kurs Bebas (Floating Exchange Rate
System), Sistem Kurs Tambatan (Paged Rate System), dan Sistem Kurs Mengambang
Terkendali atau Kurs yang Distabilkan (Managed Float/Dirty Float).
SISTEM KURS VALUTA ASING
Menurut Undang-Undang No. 24 tahun 1999, bank Indonesia diberi kewenangan untuk
menentukan sistem nilai kurs yang berlaku. Dalam penentuan sistem kurs valuta asing ada tiga
cara yang digunakan yaitu sebagai berikut.
a. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
Kurs tetap adalah nilai kurs mata uang dalam negeri yang ditetapkan besarnya oleh
pemerintah terhadap mata uang asing seperti Dollar Amerika berdasarkan standar emas,
artinya pemerintah menjamin mata uangnya dengan emas. Sebagai contoh pemerintah
menetapkan Rp 8000,- = 1 Dollar Amerika. Kelebihan dari sistem kurs ini adalah nilai
tukar mata uang akan stabil, akan tetapi kelemahannya pemerintah harus menyediakan
cadangan devisa (emas) yang cukup besar untuk menjaminnya.
b. Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate)
Kurs mengambang adalah nilai kurs mata uang yang besarnya ditentukan oleh
kekuatan pasar atau permintaan dan penawaran mata uang asing. Dengan sistem kurs ini
nilai mata uang dalam negari akan selalu berubah, bisa naik atau turun terhadap mata
uang asing. Jika permintaan dalam negeri terhadap mata uang asing (dollar Amerika) naik
maka nilai dollar Amerika akan naik terhadap mata uang dalam negeri (rupiah), akan tetapi
jika permintaan atau yang membeli dollar Amerika turun maka nilai dollar Amerika juga
akan turun. Sedangkan apabila penawaran atau yang menjual mata uang asing (dollar
7. 3
Amerika) naik maka akibatnya nilai dollar Amerika akan turun. Begitu juga sebaliknya.
Dengan demikian dalam sistem kurs mengambang penentuan tinggi rendahnya kurs mata
uang ditentukan oleh tinggi rendahnya permintaan dan penawaran terhadap mata uang
tersebut.
c. Kurs Distabilkan (Managed Floating Rate)
Kurs distabilkan atau mengambang terkendali merupakan kombinasi dari kurs tetap dengan kurs
mengambang. Dalam sistem kurs ini pemerintah bila dipandang perlu ikut campur tangan
menstabilkan kurs jika kurs mata uang asing (dollar Amerika) nilainya terlalu tinggi , sedangkan
nilai rupiah terlalu rendah. Apabila nilai rupiah terlalu rendah terhadap dollar Amerika maka
pemerintah melalui Bank Indonesia akan menjual dollar Amerika di pasar uang untuk
mengurangi laju depresiasi atau penurunan nilai rupiah agar nilai dollar Amerika menjadi turun.
Karena kalau dibiarkan akan merugikan dan memberatkan para importir, pengusaha yang bahan
bakunya impor, dan masyarakat pengguna produk impor.
DALAM PENGGUNAAN KURS VALUTA ASING
Dalam penggunaannya sistem ini terdiri atas empat macam kurs valuta asing yaitu sebagai
berikut :
Kurs oaritas arta yasa ( Mint Parity ) ialah kurs yang menunjukkan perbandingan
kandungan emas yang telah diperoleh dengan cara menukarkan satu satuan uang suatu
negara dengan satu satuan uang negara lain.
Kurs titik ekspor emas ( Gold Export Point ) ialah kurs valuta asing terendah yang terjadi
dalam sistem standar emas.
Kurs titik impor emas ( Gold Import Point ) ialah kurs valuta asing terendah yang terjadi
dalam sistem standar emas.
Kurs valuta asing yang terjadi ialah kurs yang bergerak naik atau turun disekitar kurs
paritas arta yasa.
8. 4
MATERI 10 : TEORI PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC); SIFAT MNC;
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MNC
PENGERTIAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha dibanyak negara,
perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memilikikantor-kantor, pabrik atau
kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memilikisebuah kantor pusat di mana mereka
mengkoordinasimanajemen global.Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana
yang melewatidana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global,
karenapengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumberfinansial
yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.Karena jangkauan
internasional dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara,dan negara sendiri, harus berkompetisi
agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitasmereka (dengan begitu juga pajak pendapatan,
lapangan kerja, dan aktivitas eknomilainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat berkompetisi,
negara-negara dan distrik politikregional seringkali menawarkan insentif kepada PMN, seperti
potongan pajak, bantuanpemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan
lingkungan yangmemadai.
CIRI-CIRI PERUSAHAAN MULTINASIONAL
PBB dalam laporan tahunan 1973 mendefinisikan Perusahaan Multinasional sebagai suatu
perusahaan yang kegiatan pokoknya meliputi usaha-usaha pengolahan/manufaktur atau pembrian
jasa dalam sedikitnya dua negara. Perusahaan Mutinasional merupakan sumber dari penanaman
modal asing langsung dan jumlahnya merupakan ukuran kegiatan perusahaan itu. Sebagian besar
dari penanaman modal asing di negara-negara sedang berkembang diusahakan di bidang sumber
daya alam, sisanya dibidang pengolahan, perdagangan, prasarana, transport, perbankan, turisme,
dan jasa-jasa lainya.
JENIS-JENIS STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Ø Setiap struktur membutuhkan pemrosesan informasi masing-masing
Ø Devinisi Fungsional Sedunia
o Diorganisasi bedasarkan fungsi
9. 5
o Bidang fungsional anak perusahaan melaporkan langsung kepasangan fungsional mereka
diperusahaan induk.
o Perencanaan strategis dilakukan eksklusif puncak din perusahaan induk karena data yang
mengintregasikan seluruh operasi tidak dapat pada level rendah.
Ø Divisi internasional
o Semua anak perusahaan melapor pada divisi internasional MNC yang dipisah dari divisi
Domestik.
Ø Wilayah Geografis
o Tiap wilayah bertanggung jawab atas anak perusahaan yang berlokasi dalam batasnya.
o Tidak adanya komunikasi antar wilayah.
o Hubunan pelapor antara anak dan induk.
Ø Divisi produk sedunia
o Divisi ini bertanggung jawab pada operasi mereka sendiri diseluruh dunia.
o Membantu mengenali berbagai ragam kebutuhan dari berbagai anak perusahaan.
KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PERUSAHAAN MULTI NASIONAL
- Kebaikan perusahaan multinasional
Ø Menambahkan devisa negara melalui penanaman di bidang ekpor,
Ø Mengurangi kebutuhan devisa untuk impor disektor industri,
Ø Memodernisir industri
Ø Ikut mendukung pembangunan nasional
Ø Menambah kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru
10. 6
- Keburukan perusahaan multinasional
Makin banyaknya Perusahaan Multinasional yang didirikan dapat mempengauhi kekusaan
ekonomi negara. Tetapi, jika jumlahnya sedikit, maka arti kuantitatifnya tidak banyak.
Perusahaan Multinasional tersebut memperoleh hasil berupa :
Ø Keuntungan yang akan dialihkan ke luar negeri kepada pemegang sahamnya.
Ø Penyusutan/depresiasi, dalam praktek sering digunakan untuk menyembunyikan keuntungan-
keuntungan agar tidak terkena pajak. Dapat merusak kehidupan politik dan ekonomi negara.
SIFAT MNC
Karakter MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang diluar negeri ,
pola pemilikan dan tujuan operasi di luar negeri .
Pendirian cabang di luar negeri dengan investasi langsung, dengan cara mendirikan
perusahaan di luar negeri.
TUJUAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Tujuan atau motivasi perusahaan untuk bisa go internasional atau menjadi perusahaan
multinasional sebagai berikut:
1. Memperluas pasar
2. Penggunaan bahan baku dari negara asing,
3. Untuk mempertahankan kelangsungan suplai bahan baku dari berbagai Negara,
4. Penggunaan teknologi asing
5. Peningkatan efisiensi produksi
6. Menghindari hambatan politik dan peraturan pemerintah
7. Fluktuisasi foreign exchange market
8. Diversifikasi international
11. 7
MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL DENGAN
PERUSAHAAN DOMESTIK
Perbedaan manajemen keuangan multinasional dengan manajemen keuangan domestik
terletak pada skup bisnis yang dilaksanakan. Perbedaan tersebut menjadi inti munculnya kondisi-
kondisi yang tidak terdapat pada manajemen keuangan domestik seperti:
1. Perbedaan denominasi mata uang. Aliran kas dari anak perusahaan di berbagai negara terdiri
atas mata uang yang berbeda. Dengan demikian analisis nilai tukar dan pengaruh perubahan nilai
mata uang harus diperhatikan
2. Ramifikasi legal dan ekonomi, setiap negara dimana perusahan beroperasi mempunyai
institusi ekonomi dan politik yang berbeda, dan perbedaan ini menimbulkan masalah yang serius
bagi holding company.
3. Perbedaan bahasa, kemampuan berbahasa yang baik memungkinkan untuk melakukan
penetrasi pasar dengan mudah
4. Perbedaan budaya, perusahaan multinasional harus mempertimbangkan faktor budaya
terutama dalam penentuan tujuan, ketenaga kerjaan, dan kemampuannya untuk memperoleh
profit yang wajar.
5. Peranan pemerintah, memilki peran dalam menciptakan aturan dasar dan partisipasi yang
minim. Kondisi seperti ini mudah dijumpai di beberapa negara maju, tetapi dibanyak negara
berkembang peran pemerintah begitu besar dalam transaksi international.
6. Risiko politik, adalah kumungkinan bahwa perusahaan multinasional diambil alih oleh negara
dimana perusahaan itu berada.
FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI PENGANGGARAN MODAL MULTINASIONAL
Penganggaran modal perusahaan multinasional pada dasarnya sama dengan perusahaan
domestic. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penganggaran modal perusahaan
multinasional adalah:
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penganggaran modal MNC,
antara lain;
1. Fluktuasi valuta asing
Valuta asing selalu berfluktuasi sepanjang waktu, baik menguat maupun melemah.
Sulitnya peramalan kurs secara benar dan akurat menyebabkan MNC haurus membuat beberapa
12. 8
skenario untuk mengantisipasi perubahan valuta asing. Ada dua skenario yang dapat
dipergunakan, yaitu skenario pesimis dan skenario optimis.
2. Inflasi
Inflasi terjadi apabila biaya variabel per unit dan harga barang secara umum naik terus
menerus. Inflasi dalam setiap negara dapat berubah dari tahun ke tahun, sehingga akan
mempengaruhi aliran khas neto suatu proyek. Peramalan inflasi yang tidak akurat akan
menyebabkan ketidakakuratkan peramalan aliran kas neto. Tingkat inflasi di beberapa negara
berkembang dapat mencapai 200% atau lebih. Hal ini menyebabkan perusahaan anak tidak
mungkin melakukan peramalan tingkat inflasi secara akurat.
3. Struktur penganggaran
Nilai sebuah proyek ditentukan oleh struktur penganggaran perusahaan karena dengan
sumber pembiayaan yang berbeda, biaya modal akan berbeda pula. Dan hasil akhirnya, NPV
juga berubah. Sebuah perusahaan dapat memilih bentuk pembiayaan dengan modal sendiri atau
meminjam dari bank atau lembaga keuangan. Bentuk alternatif pembiayaan seperti ini dapat pula
ditentukan dengan analisis penganggaran modal.
4. Blocked fund
Dalam beberapa kasus, negara tuan rumah mungkin melakukan pelarangan atas dana
yang akan dikirimkan oleh perusahaan anak ke perusahaan induk. Sebagai contoh, beberapa
negara mungkin mengharuskan pendapatan yang diterima perusahaan anak diinvestasikan
kembali di negara tuan rumah delama jangka waktu kurang lebih tiga tahun sebelum pendapatan
tersebut di izinkan untuk dikirimkan ke negara asal.
5. Ketentuan pembayaraan
Perusahaan induk kadang kala memaksa perusahaan anak untuk mengirimkan dana dalam
persentase tetap ( dihitung dari pendapatannya ). Tindakan ini akan memperumit peramalan
jumlah dana yang harus dikirimkan ke perusahaan induk.
6. Nilai sisa
Besaranya nilai sisa ( salvage value ) proyek MNC memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap NPV proyek. Apabila salvage value tidak tentu, maka MNC tidak akan mengetahui
dengan pasti nilai salvage value yang akan dipakai dalam menghitung NPV perusahaan dan
harus mengestimasikan ulang NPV didasarkan pada perubahan salvage value tersebut.
13. 9
7. Insentif pemerintahan negara asal
Proyek baru MNC diluar negeri dapat memberikan dampak yang menguntungkan bagi
kondisi perekonomian negara asal. Karena itu, investasi berupa pendirian perusahaan anak di
luar negeri sangat didukung oleh pemerintah negara asal. Berbagai insentif ditawarkan oleh
pemerintah negara asal, antara lain berupa pinjaman dengan bunga rendah dan pengurangan
tingkat pajak. Hal ini mempengaruhi analisis pengangaran modal.
8. Biaya sosial
Suatu proyek perlu memasukkan biaya sosisl dalam perhitungan pengeluaran operasional
normal. Biaya sosial ini dapat berupa penyediaan tempat tinggal, pendidikan, dan perawatan
kesehatan bagi pekerja. Biaya-biaya ini dapat diperhitungkan secara langsung dalam estimasi
aliran kas periodik. Pengabaian biaya sosial akan menghasilkan Keputusan penganggaran modal
yang keliru.
9. Pengambilan oleh pemerintahan negara tuan rumah
Salah satu bentuk risiko bentuk negara yang akan dihadapi MNC adalah diambilalihnya
perusahaan anak oleh pemerintah setempat. Risiko seperti ini akan mempengaruhi NPV. Karena
itu perusahaan perlu memperkirakan NPV proyek, sbelum diambil alih.
PERMASALAHAN MANAJEMEN MODAL PERUSAHAAN MULTINATIONAL
Permasalahan manajemen modal kerja perusahaan multinasional yang perlu diperhatikan
yaitu :
1) Manajemen kas yang dihadapi berkaitan dengan adanya perturan dari negara perusahaan
subsidiraiesnya tentang batasan dana yang dapat di transfer ke perusahan induk dan batasan dana
yang dipergunakan untuk membeli bahan baku atau peralatan ke negara dimana perusahaan
induk berada.
2) Manajemen piutang dimana adanya risiko nilai tukar terutama berkaitan dengan melemahnya
nilai tukar mata uang yang mendenominasi penjualan kredit yang telah dilakukan.
3) Manajemen persediaan berkaitan tentang lokasi secara geografis berbeda.
14. 10
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MNC
Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar negeri dapat
memperoleh beberapa manfaat, antara lain :
Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin
diperlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui kebutuhan
dan selera konsumen
Ekspor ke luar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tariff Negara lain.
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KEUNGGULAN MNC :
Meskipun hubungan transaksi transfer dapat dilakukan perusahaan yang berdiri sendiri (bukan
MNC), tetapi MNC mempunyai kelebihan dalam beberapa hal berikut ini :
Jenis Transfer ( Kebebasan memiliki saluran keuangan ).
Fleksibilitas Waktu ( Percepatan dan perlambatan pembayaran).
Nilai ( Mengalihkanlaba dari negara pajak tinggi ke negara pajak rendah).
15. 11
MATERI 11 : TEORI TENTANG PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC);
KEKUATAN BERSAING, EFEK GLOBAL
KEKUATAN BERSAING MNC
Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior sifat transaksi internasional yang
dilakukan adalah barangnya relative sophisticated, sangat berariasi, kompleks, penggunaan
teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja dala keadaan demikian ini
transaksi antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm) mungkin lebih efisien dibanding kontrak
antar pembeli dan penjual yang independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal dengan
nama “institutional comparative advantage” dari MNC.
b. MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi
melalui riset dan pengebangan ( R & D). MNC dapat menyerap pengetahuan/informasi baik dari
dalam maupun luar negeri tentang produk, proses produksi, marketing maupun manajemen
c. MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi’’, yakni mengorganisir dan secara
sistematis mengumpulkan informasi tentang perkebangan pasar biaya dan teknologi melalui
cabang-cabangnya di luar negeri informasi ini secara terus menerus disebarkan ke semua cabang
untuk dievaluasi dan diimpleentasikan.
d. MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya,
melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses produksi.
e. MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan internasional.
Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari sumber dana
internasional.
f. MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal maupun
vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk merebut pasar.
g. MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh
Negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke Negara yang
mengenakan proteksi tersebut atau dengan melakukan transfer pricing dengan cabang di luar
16. 12
negeri, yakni dengan membuat teknik pembuatan faktur (invoice) sehingga keuntungan dapat
ditransfer tanpa bias dideteksi.
EFEK GLOBAL MNC
Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejahtaraan dunia,
merupakan pertanyaan yang jawabannya belum pasti. MNC dapat mepunyai efek positif maupun
negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan.
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total investor dunia mungkin
dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri tidak
mengakibatkan turunnya investasi di Negara asal. MNC juga mempunyai eksek sumber dana
internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di Negara yang menjanjikan
pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti
apakah investasi luar negeri yang dilakukan oleh MNC itu menambah atau justru malah
menggeser/mengganti investasi di Negara yang didatangi. Umumnya menyimpulkan bahwa
investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada
pula yang berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di
Negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap investasi global masih
dipertanyakan.
MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antarnegara. Dalam kaitannya dengan ini
ada dua macam efisiensi yakni efesiensi alokasi dan efisiensi operasi. Yang pertama,efisiensi
alokasi,dapat dijelaskan sebagai berikut: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses
yang relatif kecil diletakkan dibeberapa Negara dengan dasar harga faktor produksi,perbedaan
biaya angkut,dan kebijaksanaan proteksi. Dengan dukungan informasi yang komplit,dan proses
pengambilan keputusan yang tepat maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan
efisien sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi antaranegara. Spesialisasi ini apakah
timbul karena perbedaan faktor produksi yang dimiliki, kualitas input, fungsi produksi atau aspek
comparative advantage yang lain tidak menjadi soal, kekuatan ekonomi ini akan mendorong
spesialisasi internasional dibidang produksi dan dengan demikian menaikkan keuntungan
perdagangan internasional.
17. 13
Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikkan efisiensi. Pertama, hal ini dapat timbul
karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC disatu Negara akan mendorong
persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi
monopoli. Namun tidak jarang MNC melakukan kebijakasanaan harga rendah untuk mematikan
saingan sehingga dapat mengaraah pada monopoli. Lagipula MNC mungkin dapat
memperngaruhi pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam pemasaran
produknya. Aspek kedua dalaam kaitannya dengan persaingaan adalah skala perusahaan yang
ekonomis yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi satu
kegiatan untuk seluruh cabang, misalnya riset dan penghembangan (R & D ), penelolaan valuta
asing atau perencanaan perusahaan apakah MNC ini dapat mencapai skala perusahaan yang
ekonomis sehingga secara global efisiensi ekonomi akan meningkat.
Meskipuin MNC dapat mendorong efisiensi namun kegiatan mereka dpaat menimbukan dampak
negatif. Pertama, seperti ialah dijelaskan diatas MNC juara dapat menimbulkan monopoli
sehingga alokasi sumber daya kurang optimal. Kedua, kekuatan pasar MNC mungkin dapat
merupakan alat untuk menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar
input, produk ataupun keuangan. Kekuatan ini selanjutnya dapat mendorong kearah pemusatan
atau monolopi pasar. Ketiga, MNC kadangkala dapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah
negara induknya ataupun negara tempat lokasi baru. Kalau berhasil tentu akan mengurangi
persaingan sehingga efesiensi dan outout potensial menurun. Keempat, dari aspek global, karena
MNC itu lebih fleksibel maka mereka sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal
(external costs) bagi perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan
pabrik ynag mengakibatkan polusi dari negara asal (yang aturan tentang polusi ketat) ke negara
lain ynag kurang ketat aturan tentang polusi. Apabila dampak lingkungan ini merembet ke
negara lain maka dunia secara keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial (social cost).
Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif maupun negatif
terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya untuk dapat memobilisasi
sumberdaya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hanya dapat menaikan efesiensi
alokasi dan operasi saja tetapi juga dapat mendorong investasi dan perubahan teknologi. Namun
demikian MNC dapat berdampak negatif. Apakah dampak positif itu sama atau tidak dengan
18. 14
dampak negatif masih belim pasti. Dampak neto terhadap kesejahteraan secara global masih
merupakan isyu yang sampai kini belum terpecahkan.
MANFAAT MNC BAGI NEGARA INDUK
Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri adalah dalam
bentuk kenaikan pendapatan ataupun resiko yang lebih kecil dari pemilik faktor produksi.
Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan deviden bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta
upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan internasional, faktor
produksi yang melimpah di negara induk akan memperoleh manfaat sedang faktor produksi yang
jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar dari pada kerugiannya.
Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang dihasilkan
negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan sebagian
kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di negara lain di mana
terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah.
KONFLIK YANG MUNCUL DI NEGARA INDUK
Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya didasari oleh
pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional, maupun pendapatan. Secara
spesifik efek tersebut berupa penggeseran tenaga kerja, berkurangnya keunggulan modal dan
teknologi, penghindaran pajak serta dapat merongrong ekonomi dalam negeri.
a. Pergeseran tenaga kerja
Isyu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar negeri terhadap
pasar tenaga kerja di dala negeri masih diperdebatkan. Banyak bukti menunjukan bahwa
beberapa pekerjaan dapat dihilangkan oleh adanya kegiatan MNC di luar negeri. Kegiatan
produksi ynag mestinya dapat dilakukan di dalam negeri tetapi dilakukan di luar negeri sehingga
tenaga kerja di dalam negeri menjadi kelebihan. Namun demikain kegiatan MNC di luar negeri
ini dapat pula menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. Efek netonya masih belum pasti
apakah lebih besar penggeseran tenaga kerja atau sebaliknya lebih besar penciptaan lapangan
kerja.
19. 15
b. Berkurangnya keunggulan modal dan teknologi
MNC sering dituduh mengekspor modal dan teknologi dan dikombinasikan dengan tenaga kerja
yang murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang modal
teknologi di dalam negeri dapat berkurang ; kedua kegiatan industri dalam negeri dapat
menyusut digantikan di luar negeri dan sumber pendapatan nasional yang berasal dari luar negeri
(berupa keuntunagn MNC yang dikirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat
terpengaruh oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar negeri.
c. Penghindaran pajak
Melalui praktek-praktek penilaian dalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang MNC) yang
sering disebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang diberikan oleh negara
peneriman MNC dapat menghindar pengenaan pajak yang wajar. Apabila ahl ini terjadi maka
negara induk akan dirugikan.
d. Merongrong kebijaksanaan ekonomi negara induk
Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi negara asal
terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk
tertentu jatuh ke negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan adanya cabang
MNC di negara lain.
Secara makro ekonomi, MNC mempunayi akses terhadap pasar modal internasional yang dapat
dipergunakan untuk menghindari kebijaksanaan moneter negra asal yang sifatnya restriktif.
MANFAAT BAGI NEGARA PENERIMA
Keuntungan potensial kehadiran MNC mencakup; pembentukan modal, menaikan pendapatan
dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi neraca pembayaran.
Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah
benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha local dapat
terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal nasional, jika
tidak maka kenaikan stock modal ini semuanya berasal dari MNC.
20. 16
Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan.
Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal serta
bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang diperoleh.
Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak hanya
menaikkan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat menyelenggarakan
training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill tenaga kerja.
Efek yang nyata nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka pendek,
teknologi yang dibawa MNC dapat menaikkan kualitas produk serta mendorong peningkatan
efesiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima dapat
mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya MNC
telah pergi.
KERUGIAN BAGI NEGARA PENERIMA
Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima umumnya menghendaki
impor barang modal dengan sesedikit mungkin penggunaan bahan impor. Tujuan ini dicapai
melalui kebijaksanaan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat mengguanakan
produk lokal (local content). Kebijaksanaan ini sering menimbulkan konflik dengan tujuan MNC
untuk menekan biaya, mencapai target kualitas produk tertentu atau mengirim kembali
keuntungan yang diperoleh. Tujuan-tujuan ini akan dihambat oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan
di atas. Negara penerima sering pula mengharuskan MNC untuk mengekspor produknya ke
negara tertentu yang ini mungkin tidak sejalan dengan tujuan MNC untuk menjual barang di
pasar lokal.
Masalah lain adalah bahewa MNC dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi negara
penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat padat modal atau yang berorientasi
ekspor, seperti pada assembling barang elektronik, perginya MNC tersebut karena perubahan
ekonomi atau politik akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima.
PENGATURAN MNC OLEH NEGARA PENERIMA
Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, diantaranya adalah :
21. 17
a. Pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian tentang kemungkinan
efek MNC di masa mendatang terhadap ekonomi dan politik nasional. Pendaftaran dan screening
biasanya dilakukan dan apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka MNC tersebut ditolak
kehadirannya.
b. Penentuan sektor-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau penentuan
pemilikian, sehingga memberi peluang pada wiraswasta lokal untuk ikut melakukan kegiatan
atau mengambil keputusan.
c. Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi bahan yang
di impor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit, pemilikan serta pengaturan tentang
efeknya terhadap lingkungan.
d. Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim balik ke
negara induk.
e. Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC
Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada pengaturan masuknya MNC,
india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi, brazilia sedikit lebih bebas, jepang umumnya
memberi toleransi untuk patungan dan Indonesia dengan pengaturan melalui Undang-undang
PMA dan daftar negatif untuk investasi.
22. 18
MATERI 12 : NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL; MASALAH TRANSAKSI
EKONOMI; POS-POS DALAM NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
PENGERTIAN NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran internasional (Balance of Payment) merupakan catatan yang tersusun secara
sistematis mengenai seluruh transaksi ekonomi internasional yang dilakukan penduduk suatu
negara itu dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1 tahun.
Pengertian penduduk di dalam suatu neraca pembayaran internasional meliputi orang
perorangan, badan hukum, dan pemerintah. Transaksi ekonomi internasional yang dicatat dalam
neraca pembayaran internasional dapat digolongkan menjadi dua yaitu transaksi debit dan kredit.
Transaksi debit adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban bagi penduduk suatu negara
untuk melakukan pembayaran kepada penduduk negara lain, sedangkan transaksi kredit adalah
transaksi yang menimbulkan hak bagi penduduk suatu negara untuk menerima pembayaran dari
penduduk negara lain. Necara pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debit.
1. Transaksi debit, adalah transaksi yang mengakibatkan bertambahnya kewajiban bagi
penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran
kepada penduduk negara lain. Contoh: Indonesia membeli jasa dari Malaysia, maka transaksi
tersebut menimbulkan kewajiban untuk mengadakan pembayaran kepada Malaysia, sehingga
transaksi jasa tersebut merupakan transaksi debit yang dicatat dalam neraca pembayaran dengan
tanda minus (–).
2. Transaksi kredit, adalah transaksi yang mengakibatkan timbul atau bertambahnya hak
bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima
pembayaran dari negara lain. Contoh: Indonesia menjual jasa ke Malaysia, maka transaksi
tersebut menimbulkan hak untuk menerima pembayaran dari Malaysia, maka transaksi tersebut
merupakan transaksi kredit yang dicatat dalam neraca pembayaran dengan tanda positif (+).
KOMPONEN NERACA PEMBAYARAN
Pada dasarnya neraca pembayaran mempunyai dua komponen, yaitu neraca transaksi berjalan
dan arus modal.
1. Transaksi Berjalan
23. 19
Transaksi berjalan memberikan gambaran tentang nilai transaksi yang diakibatkan oleh kegiatan
perdagangan barang dan jasa. Dengan demikian data yang ditunjukkan menggambarkan nilai
barang (seperti karet, minyak, hasil industri manufaktur) dan jasa (seperti pelancongan,
keuntungan dari investasi di luar negeri dan biaya pengangkutan) yang diperdagangkan. Dengan
demikian dalam transaksi berjalan dicatat transaksi-transaksi berikut ini.
Ekspor dan impor barang.
Ekspor dan impor jasa (misalnya: transaksi dalam kegiatan pengangkutan, kegiatan
perjalanan luar negeri, dan pendapatan dari investasi modal).
Perbedaan antara nilai ekspor dan nilai impor barang-barang disebut neraca perdagangan. Suatu
negara dikatakan mempunyai surplus jika dalam neraca perdagangan nilai ekspor melebihi nilai
impor.
2. Arus Modal
Transaksi modal menggambarkan aliran keluar masuk modal di antara Indonesia dengan negara-
negara lain. Dalam arus modal, dicatat dua golongan transaksi, yaitu:
Aliran modal pemerintah. Aliran ini dapat berupa pinjaman dan bantuan dari negara-
negara asing yang diberikan kepada pemerintah.
Aliran modal swasta. Aliran modal swasta, terdiri atas investasi langsung, investasi
portofolio, dan amortisasi. Investasi langsung adalah investasi untuk mengembangkan
perusahaan-perusahaan. Investasi portofolio adalah investasi dalam bentuk membeli saham-
saham di negara lain. Amortisasi adalah pembelian kembali saham-saham atau kekayaan lain
yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk negara lain.
FUNGSI NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran sangat penting dan perlu dibuat oleh suatu negara. Fungsi neraca
pembayaran internasional antara lain sebagai berikut.
1. Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat,
mengenai jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah
suatu negara serta untuk mendapatkan keterangan-keterangan mengenai anggaran alat-alat
pembayaran luar negerinya.
24. 20
2. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan
internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi
luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
3. Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri.
4. Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut
dengan negara tertentu.
5. Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.
BEBERAPA SUMBER NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
Neraca pembayaran luar negeri Indonesia dapat diperoleh dari penerbitan resmi, antara lain :
1. Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diterbitkan
setiap tahun sekali untuk masing – masing tahun anggaran oleh Departemen Keuangan Republik
Indonesia.
2. Bank Indonesia : Laporan Tahun Pembukuan, yang diterbitkan setiap tahun sekali untuk
masing – masing tahun anggaran oleh Bank Indonesia.
3. Statistik Ekonomi – Keuangan Indonesia, yang diterbitkan dua bulan sekali oleh Bank
Indonesia.
4. Statistik Indonesia : Statistical Yearbook of Indonesia, yang diterbitkan oleh BadanPusat
Statistik setahun sekali.
5. Indikator Ekonomi, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik sebulan sekali.
Namun perlu diingat bahwa neraca-neraca pembayaran yang diterbitkan oleh berbagai penerbit
resmi tersebut di atas susunan dan angka – angkanya tidak selalu sesuai. Perbedaan – perbedaan
tersebut kemungkinan merupakan akibat :
1. Penggunaan dasar waktu yang berbeda.
2. Penggunaan sistematika yang berbeda.
3. Perbedaan sumber statistik yang dipakai.
4. Perbedaan – perbedaan yang timbul disebabkan karena angka yang satu masih merupakan
angka sementara, sedangkan angka yang lainnya merupakan angka yang sudah diperbaiki.
Dari segi bentuk susunannya neraca pembayaran yang termuat dalam Laporan Tahunan Bank
Indonesia merupakan neraca pembayaran yang bentuknya paling sesuai dengan bentuk yang
disarankan oleh lembaga moneter dunia yaitu International Monetary Fund (IMF).
25. 21
MASALAH DALAM ANALISIS NERACA PEMBAYARAN
Basic balance, balance transaksi autonomous, liquidity balance, dan balance transaksi
pemerintah jangka pendek merupakan hal yang sangat membantu di dalam analisis suatu neraca
pembayaran. Namun sangat sukar untuk menentukan konsep balance yang relevan karena setiap
konsep balance menunjukkan aspek yang berbeda, misalnya untuk pengambilan keputusan bagi
pemerintah.
Beberapa masalah yang timbul dalam analisis neraca pembayaran:
1. Sering mengabaikan saling hubungan antara transaksi internasional yang satu dengan yang
lain, sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu transaksi
saja tanpa melihat hubungannya denagn yang lain.
2. Surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya jika
mengalami deficit maka akan dianggap jelek. Anggpan semacam ini tidak selalu benar. Sebagi
contoh, Amerika sErikat, penerimaan keuntungan dari investasi luar negerinya lebih besart
daripadainvestasinya. Untuk mengimbangi aliran keuntungan yang masuk, maka transaksi yang
sedang berjalan harus deficit. Dalam hal ini, bahwa deficit tidak selalu buruk.
3. Keputusan untuk member bantuan seharusnya lebih didasarkan pada kekuatan ekonomi
Negara secara keseluruhan bukan atas dasra pertimbangan neraca pembayaran. misalnya,
Indonesia mempunyai surplus neraca pembayaran dan inggris menaglami deficit, tidak berarti
Indonesia harusmemberi bantuan pada Inggris.
ANALISIS NERACA PEMBAYARAN
1. Analisis Negara Debitur dan Negara Kreditur
Analisis Negara Debitur dan Negara Kreditur dilakukan dengan cara membandingkan nilai
kekayaan penduduk suatu negara yang tertanam diluar negeri dengan nilai kekayaan penduduk
negara lain yang tertanam didalam perekonomian negara tersebut, maka kita dapat membedakan
antara negara yang memiliki status negara kreditur dan negara kreditur. Negara kreditur
atau creditor country merupakan jumlah nilai kekayaan dalam artian luas, yaitu meliputi semua
harta benda yang dimiliki suatu negara secara langsung, pesertaan modal dan semua piutang
dimana nilai kekayaan negara tersebut melebihi seluruh kekayaan yang tertanam di negara asing.
26. 22
Sedangkan negara debitur atau debtor country yaitu apabila suatu negara memiliki jumlah nilai
kekayaan penduduk yang tertanam diluar negeri lebih kecil dibandingkan dengan jumlah nilai
kekayaan negara lain yang tertanam di negara tersebut.
Pendapatan yang diperoleh penduduk suatu negara sebagai hasil yang diperoleh dari penanaman
modal diluar negeri tertampung dalam pos pendapatan modal atau income on investment. Oleh
karena itu nilai kredit pada pos pendapatan modal merupakan pendapatan yang diperoleh
penduduk suatu negara sedangkan nilai debit pada pos pendapatan modal merupakan pendapatan
yang diperoleh investor asing dari penanaman modalnya didalam negara. Untuk lebih
memperjelas akan diuraikan sebagai berikut :
a. Apabila pos pendapatan modal sebuah neraca pembayaran memiliki saldo kredit maka
negara tersebut merupakan negara kreditur
b. Apabila pos pendapatan modal memiliki saldo debit maka negara tersebut merupakan
negara debitur
2. Analisis Investasi Luar Negeri
Apabila analisis status debitur-kreditur suatu Negara disebut sebagai analisis jangka panjang,
maka analisis investasi luar negeri dikategorikan sebagai analisis jangka pendek.
Untuk menganalisis investasi luar negeri pos-pos neraca pembayaran digolongankan
sebagai berikut :
I. Saving Accounts :
1. Perdagangan (barang dan jasa)
2. Pendapatan modal
3. Transaksi-transaksi unilateral
II. Investment Accounts :
4. Penanaman modal langsung
5. Hutang-piutang jangka panjang
6. Hutang-piutang jangka pendek
III. Cash Accounts :
7. Sektor moneter
Sesudah pos-pos neraca pembayaran kita golongankan seperti diatas, maka selanjutnya meneliti
saldo-saldo dari kelompok pos-pos tersebut. Pertama kita perhatikan saldo investment
accounts. Investment accounts yang memiliki saldo debit menunjukkan bahwa Negara tersebut
27. 23
melakukan foreign investment. Sebaliknya jika investment accounts memiliki saldo kredit
menunjukkan Negara tersebur melakukan foreign disinvestment.
Foreign investment yang dibarengi oleh foreign saving, yaitu saldo kredit padasaving account,
memiliki tendensi untuk bisa bertahan lama. Sebaliknya jika foreign investment dibarengi
oleh foreign dissaving yaitu saldo debit pada saving account, dapat diramalkan
bahwa foreign investment tersebut tidak akan bertahan lama. Saldo debit padainvestment
accounts yang dibarengi oleh debit pada saving account pasti disertai dengan kreditnya
saldo cash account. Kreditnya saldo cash account yang dinamakan foreign dishoarding. Foreign
dishoarding berupa penurunan cadangan internasional Negara tersebut. Jika Negara tersebut
mengalami foreign dishoarding terus menerus maka cadangan internasional akan turun terus
menerus yang pada akhirnya cadangan tersebut tidak dapat dikurangi lagi, dimana foreign
investment tidak mampu lagi dipertahankan.
Saldo kredit investment account menunjukkan adanya capital inflow atauimpor capital netto dan
saldo debit investment account menunjukkan besarnyacapital outflow yang disebut
adanya ekspor modal netto, maka dapat dipahami bahwa saldo kredit investment
account tendensinya mengakibatkan meningkatnya nilai saldo debit atau menurunnya nilai saldo
kredit pos pendapatan modal. Sebaliknya dengan saldo debit investment account yaitu
tendensinya akan mengakibatkan meningkatnya saldo kredit atau menurunnya saldo debit pos
pendapatan modal.
3. Analisis Debt-Service Capacity
Debt service capacity analysis atau analisis daya kemapuan pemenuhankewajiban hutang luar
negeri dimanfaatkan oleh Negara-negara kreditur dalam mempertimbangkan pemberian
pinjaman luar negeri, khususnya pinjaman yang diberikan kepada Negara-negara yang sedang
berkembang. Analisis semacam ini sangat perlu karena pengalaman menunjukkan jumlah Negara
yang sedang berkembang yang pernah mengalami ketidakmampuan memnuhi kewajiban
membayar bungan dan angsuran pinjaman kepada Negara lain dikatakan cukup banyak.
Tingginya daya kemampuan suatu Negara dalam memenuhi kewajiban-kewajiban luar negeri
yang timbul akibat dari pinjamana luar negeri merekan dapat diukur dengan menggunakan Debt-
servcing capacity indicator (DSC) adalah indikator-indikator day’a pemenuhan kewajiban hutang
luar negeri, sedangkan debt service adalah jumlah bunga pinjaman dan cicilan yang harus
dibayar oleh penduduk Negara lain untuk kurun waktu neraca pembayaran.
28. 24
Indikator yang paling sering digunakan adalah :
a. Debt service to exports ratio
Merupakan angka banding antara nilai debt service dengan nilai export total. Semakin tinggi
angka banding, semakin rendah daya kemampuan suatu Negara dalam melunasi kewajiban-
kewajiban luar negerinya.
b. Imports to reserve ratio
Angka banding antara nilai impor dengan cadangan luar negeri. Tingginya angka ini
menunjukkan kecilnya cadangan valuta asing yang dapat dipergunakan untuk memenuhi
kewajiban luar negri yang sudah jatuh tempo.
c. Outstanding debt to current amortization ratio
Angka banding pinjaman luar negeri yang dimiliki oleh suatu Negara terhadap besarnya cicilan,
semakin tinggi nilai indicator DSC ini semakin tinggi resiko pemberian pinjaman kepada
Negara.
d. Debt service to capital inflow ratio
Yaitu jika masuknya modal ke dalam negeri dapat dipergunakan untuk menutup neraca
perdagangan yang defisit maupun juga untuk menutup kewajiban membayar bunga dan cicilan
hutang luar negeri.
e. Import to GNP ratio
Yaitu angka banding nilai import terhadap nilai produk nasional bruto. Tingginya nilai indicator
ini menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sangat menggantungkan pada
tersedianya barang dan jasa luar negeri.
f. Tingkat pertumbuhan eksport
Meningkatnya nilai ekspor berarti penerimaan devisa juga akan meningkat yang dapat
digunakan untuk membayar debt service.
g. Fluktuasi Ekspor
Fluktuasi nilai maupun volume ekspor komoditi yang satu dengan komoditi yang lain itu
berbeda-beda. Sifat lebih tingginya fluktuasi ekspor dapat menunjukkan lebih rendahnya debt
servicing capacity suatu Negara.
h. Tingkat Pertumbuhan produk domestik perkapita
29. 25
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan produk domestik perkapita semakin besar juga proposi
pendapatan untuk konsumsi sehingga proposi yang diperuntukkan untuk melunasi kewajiban
masyarakat dalam melunasi bunga dan pengembalian pinjaman dalam dan luar negeri meningkat.
POS-POS NERACA PEMBAYARAN
1. Pos Transaksi Dagang
Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor barang dan jasa
dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di sebelah kredit. Apabila pos
ini meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi dagang nyata
(visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak nyata atau
transaksi jasa (invisible trade transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri
dijumpai dalam pos transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca pembayaran
Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda Indonesia Airways
dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi jasa di sebelah kredit.
Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga biaya-biaya transport
lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi jasa lainnya ialah langganan publikasi-
publikasi luar negeri, sewa tanah, dan sewa bangunan.Impor ekspor emas sebagai barang
dagangan yang biasanya dipergunakan untuk bahan pembuatan perhiasan dimasukkan ke dalam
pos transaksi dagang yang nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti moneter atau
berfungsi sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, tetapi
akan dimasukkan ke dalam pos tersendiri.
Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk pula pengeluaran-
pengeluaran pemerintah yang belum termasuk dalam pos-pos lainnya, seperti gaji pegawai asing
di luar negeri.
2. Pos Pendapatan Modal
Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi penerimaan hasil modal
penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan pendapatan oleh penduduk
negara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk keuntungan
deviden dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil penanaman modal
di luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat pada transaksi kredit, dalam pos
pendapatan modal. Sebaliknya, keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar negeri,
30. 26
sebagai hasil dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam transaksi debet
pada pos pendapatan modal.
3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral
Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya hadiah (gift),
bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer).
a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak mengakibatkan
timbulnya kewajiban bagi si penerima untuk membayar harga hadiah yang telah diterima
tersebut. Begitu juga bagi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan
hak baginya untuk menerima pembayaran. Transaksi yang tidak menimbulkan hak dan
kewajiban ini disebut sebagai transaksi unilateral (unilateral transaction), atau sering pula
disebut sebagai transaksi sepihak (one way transaction), atau “transaksi tanpa quit pro quo”,
dimana suatu prestasi tidak diimbangi dengan prestasi balasan.
b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa, seperti bantuan
makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu yang sedang dilanda bencana alam juga
termasuk transaksi sepihak.
c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi unilateral atau
transaksi sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak debet atau kredit, maka pos transfer
akan menjadi debet dan kredit.
4. Pos Penanaman Modal Langsung
Yang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct investment), ialah seluruh
transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham atau perusahaan antara penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal langsung
oleh penduduk suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara lain.
Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh penduduk suatu negara dari
penduduk negara lain, maka pos penanaman modal langsung akan di debet. Sebaliknya akan di
kredit jika terjadi penjualan saham kepada penduduk negara lain atau ada penduduk negara lain
yang mendirikaan perusahaan di dalam negeri.
5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang
Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit yang jangkanya lebih dari
satu tahun. Termasuk juga di dalamnya jual beli surat obligasi antara penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia kepada penduduk
31. 27
negara lain, akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang dalam neraca pembayaran
Indonesia di sebelah kredit, sebaliknya akan terlihat di debet pos hutang piutang jangka panjang
apabila penduduk Indonesia membeli obligasi dari penduduk negara lain. Pos hutang piutang
jangka panjang ini dipisahkan menjadi dua bagian:
a. Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term loan)
b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan)
6. Pos Hutang Piutang Jangka Pendek
Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit yang jangka waktunya tidak
lebih dari satu tahun. Umumnya terdiri dari penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. Hal-hal
lainnya sama dengan pos hutang piutang jangka panjang. Pos hutang piutang jangka pendek
sering diusahakan menjadi:
a. Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term loan)
b. Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan)
7. pos Sektor Moneter
Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas moneter(Monetary
Acomodating) pada dasarnya adalah transaksi-transaksi pembayaran. Pembayaran itu meliputi
pembayaran-pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening berjalan
(current account), seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan modal dan transfer
unilateral. Di samping itu termasuk pula transaksi-transaksi penanaman modal langsung
(investment account), seperti hutang piutang jangka panjang dan hutang piutang jangka pendek
bukan moneter. Jika pengeluaran current account dan investment account lebih besar dari
penerimaan pada current account dan investment account, maka akan terdapat suatu
perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit pada pos sektor
moneter (monetary sector) atau sering juga disebut sebagai neraca pembayaran sektor
moneter (monetary sector account).
Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari :
a. Bank Sentral
(1) Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF)
(2) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
(3) Mutasi cadangan devisa
(4) Mutasi cadangan emas moneter
32. 28
b. Bank-bank Devisa
(1) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
(2) Mutasi cadangan devisa
Pos hubungan dengan Dana Moneter Internasional akan terdapat jika cadangan pada badan
tersebut dan saldo hak dari SDR (Special Drawing Right) mengalami perubahan. Kerjasama
antar bank sentral berbagai negara akan membantu memecahkan kesulitan-kesulitan likuiditas
luar negeri negara-negara anggota yang sangat mendesak dan berjangka pendek, hal ini dapat
dilakukan dengan fasilitas-fasilitas yang disebut swap. Transaksi-transaksi swap ini akan dicatat
pula dalam kewajiban-kewajiban jangka pendek.
Mutasi cadangan devisa merupakan pos dimana dicatat transaksi-transaksi penerimaan dan
pemakaian valuta asing. Baik untuk bank sentral maupun untuk bank-bank swasta, penerimaan
valuta asing dari luar negeri akan merupakan transaksi debet, sedangkan pemakaian valuta asing
ke luar negeri merupakan transaksi kredit pada masing-masing pos.
Dalam pos mutasi cadangan emas moneter dicatat perubahan-perubahan yang terjadi pada
besarnya cadangan emas moneter. Yaitu gold out flow atau aliran emas ke luar negeri dicatat
sebagai kredit, sedangkan gold in flow atau aliran emas ke dalam negeri dicatat di sebelah debet.
8. Pos Selisih Perhitungan (Errors and Omissions)
Pos ini merupakan pos penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama dengan
nilai transaksi-transaksi debet. Dengan adanya pos selisih perhitungan ini, maka jumlah total
nilai sebelah kredit dan debet dalam neraca pembayaran internasional akan selalu sama
(balance).
33. 29
MATERI 13 : CARA-CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI INTERNASIONAL; CASH,
OPEN ACCOUNT, COMERSIAL BILLS OF EXCHANGE, LETTER OF CREDIT,
PRIVATE COMPENSATION
CARA-CARA MELAKUKAN PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, seorang pengusaha dapat
menggunakan beberapa cara. Cara-cara ini antara lain:
Cash
Open account
Commercial bills of exchange
Letters of credit
Private compensation
A. CASH
Pembayaran ini dilakukan dengan menggunakan check atau bank draft, pada saat barang dikirim
oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini biasanya tidak disukai oleh pembeli (importir) karena:
harus tersedia uang kas yang cukup besar
kehilangan penggunaan modal kerja karena barang diterima kemudian
harus berdasarkan kepercayaan dan kejujuran eksportir
tetapi cara ini sangat baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum kenal baik
dengan importir.
B. OPEN ACCOUNT
Cara ini merupakan kebalikan daripada cash. Sebab dengan cara open account barang telah
dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen-dokumen.
Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijaksanaan importir. Dalam hal
ini risiko sebagian besar ditanggung eksportir, misalnya:
eksportir harus mempunyai banyak modal dan apabila pembayran akan dilakukan dengan mata
uang asing maka resiko perubahan kurs menjadi tanggungannya.
34. 30
Cara ini akan baik digunakan apabila:
ü pembeli sudah kenal dengan baik
ü keadaan ekonomi dan ekonomi yang stabil
ü dekat dengan pasar
C. COMMERCIAL BILLS OF EXCHANGE
Cara ini yang paling umum dipakai. Commercial Bills of Exchange sering disebut draft atau
trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa datang. Surat perintah semacam
ini sering disebut wesel. Apabila si pembeli menyetujui maka dia lalu membubuhkan tanda
tangan pada draft tersebut, sehingga drafts tersebut dapat diperjualbelikan (disebut trade drafts).
Jenis/macam daripada drafts ini ada:
Clean Drafts yakni draft yang tidak disertai jaminan dokumen barang
Documentary Drafts yakni draft yang disertai jaminan dokumen pengiriman serta asuransi
barang
Waktu kapan pembayaran draft itu dilakukan disebut tenor atau usance. Dalam hubungan dengan
tenor/usance, maka draft dapat dibagi dalam:
ü Sight Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah diperlihatkan pada pembeli. Jadi mungkin
pembayarannya sebelum barangnya tiba di tempat pembeli sebab draft dikirim melalui kapal laut
ü Arrival Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah barang-barangnya datang
ü Date Draft: yakni draft yang pembayarannya dilakukan pada tanggal tertentu atau beberapa
hari setelah tanggal tersebut
D. LETTERS OF CREDIT
Dalam cara dengan letter of credit wesel ditarik kepadaBank bukan importir, sehingga
transaksinya akan lebih terjamin. Yang dimaksud dengan letter of credit adalah suatu surat yang
dikeluarkan oleh bank atas permintaan pebeli barang (importir) dimana bank tersebut yang
menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian
35. 31
letter of credit merupakan suatu alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin pembayarannya
bagi eksportir.
Pihak-pihak di dalam letter of credit
Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C
Issuer adalah Bank yang mengeluarkan L/C tersebut
Beneficiary atau Acreditee adalah penjual (eksportir)
Dalam kenyataannya sering terdapat satu pihak lagi di dalam transaksi dengan L/C ini, yakni
confirming bank. Confirming Bank adalah bank di Negara eksportir, yang atas permintaan
eksportir, menjamin pembayaran L/C yang dikeluarkan oleh Issuer.
Langkah-langkah pembayaran dengan L/C
Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh importir dan eksportir
Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi permohonan pembukaan L/C
Apabila permohonan tersebut disetujui, lalu L/C ditandatangani oleh bank. Dengan demikian
bank akan menjamin pembayaran kepada eksportir, sebaliknya importir akan menjamin pula
semua pembayaran yang dilakukan oleh bank
Dengan ditandatangani permohonan L/C tersebut maka kredit telah bersedia bagi importir untuk
mengimpor barang dari eksportir
Kemudian bank (Issuer) tersebut memerintahkan confirming bank untuk memberikan advice of
L/C kepada eksportir. Confirming Bank lalu membubuhkan namanya pada L/C tersebut untuk
memperkuat jaminan pembayaran L/C
Barang kemudian dikirim oleh eksportir. Eksportir menarik wesel atas Issuing Bank dan
mengirimkan wesel tersebut beserta dokumen-dokumen pengiriman barang. Confirming bank
memeriksa dokumen-dokumen tersebut
Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh confirming bank dikirimkan kepada Issuing Bank
Setelah wesel tersebut ditandatangani oleh Issuing bank maka barang dikeluarkan dari pelabuhan
dan dikirimkan ketempat importir setelah menandatangani trust receipt
36. 32
Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut, importir membayar kepada Issuing
Bank. Dengan demikian selesailah pembayaran dengan menggunakan L/C
E. PRIVATE COMPENSATION
Cara pembayaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Indonesia Amerika
Amar Berutang $(= Rp.166.000,00)kepada John
Ranu Berpiutang $400 (= Rp.166.000,00)kepada Arien
Penyelesaian pembayaran dapat dilakukan dengan cara: Amat membayar utangnya dalam rupiah
sebesar Rp.166.000,00 (= $400) kepada Ranu dan Arlen membayar utang dengan dolar sebesar
$400 (= Rp.166.000,00) kepada John. Dengan demikian utang piutang tersebut dapat
diselesaikan pembayarannya tanpa perpindahan mata uang ke Negara lain. Hanya saja
kesulitannya dalam mendapatkan orang-orang yang persis mempunyai utang piutang dalam
jumlah yang sama.