SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
1
TUGAS EKONOMI INTERNASIONAL
MERESUME MATERI KE-9 SAMAPI KE-14
OLEH
NI MADE LENA ELISA
11150878
6K C1.3 SELASA
MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin,
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas merangkum materi 9
sampai 14 ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah
Ekonomi Internasional. Melalui makalah ini, saya berharap agar saya dan
pembaca mampu mengenal lebih jauh mengenai perekonomian skala
Internasional.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Tuhan yang maha Esa telah memberikan
saya kemudahan dan kelancaran.
Saya berharap agar makalah yang telah saya susun ini dapat memberikan inspirasi
bagi pembaca dan penulis yang lain. Saya juga berharap agar makalah ini menjadi
acuan yang baik dan berkualitas.
Penyusun
NI MADE LENA ELISA
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………….. 1
KATA PENGANTAR ……………………………………………… 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………… 3
A. DEFENISI DAN PENGERTIAN VALUTA
ASING………………………………………….. 4
B. PERUSAHAAN MULTINASIONAL ……………………………………….. 7
C. KEKUATAN BERSAING
MNC………………………………………………… 11
D MEKANISME NERACA
PEMBAYARAN………………………………………….. 19
E. MEKANISME NERACA
PEMBAYARAN…………………………………..23
F. CARA MELAKUKAN PEMBAYARAN INTERNASIONAL
……………………………………… 30
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….. 35
4
A) Defenisi dan Pengertian Valuta Asing
Valuta asing merupakan mata uang yang diakui, digunakan, dipakai, dan
juga diterima sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional.
Valuta asing yang banyak dipakai biasanya merupakan mata uang suatu
negara yang memiliki peranan ataupun kendali yang cukup besar dalam
sistem perekonomian di seluruh dunia. Di seluruh dunia sendiri, valuta
asing yang paling banyak digunakan adalah Dollar.
Valuta asing merupakan bagian dari devisa suatu negara. Devisa sendiri
merupakan setiap kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara yang berada di
luar negeri yang wujudnya dapat berupa barang, jasa, atau bahkan mata
uang yang digunakan sebagai alat transaksi perdagangan lintas negara.
Devisa suatu negara yang berbentuk mata uang ini lah yang sering kita
sebut dengan istilah valuta asing.
Fungsi Valuta Asing
Jika dikaji dari pengertian valuta asing di atas, maka fungsi valuta asing
adalah sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Jika kita
rinci secara lebih mendalam maka valuta asing setidaknya memili 4 fungsi
berikut ini :
Alat Tukar Internasional
Fungsi valuta asing yang pertama adalah sebagai alat tukar internasional.
Seperti yang kita ketahui bersama, uang merupakan alat tukar yang
digunakan untuk melakukan pertukaran barang.
5
Alat Pengendali Kurs
Fungsi valuta asing yang kedua adalah sebagai alat pengendali kurs. Kurs
mata uang suatu negara sering kali mengalami pergolakan. Nah, dengan
pengelolaan tingkat penggunaan sesuatu valuta asing asing tertentu,
sebuah negara dapat mengendalikan nilai tukar mata uang mereka dengan
lebih mudah.
Alat Pembayaran Internasional
Seperti yang telah dijelaskan di atas, valuta asing memiliki peranan yang
besar dalam perdagangan internasional yaitu sebagai alat pembayaran
yang sah dan diakui oleh kedua belah pihak.
Alat untuk Memperlancar Perdagangan Internasional
Dengan menggunakan valuta asing, setiap negara yang ada di seluruh
penjuru dunia dapat dengan mudah melakukan aktivitas jual beli tanpa
harus terkendala masalah penggunaan mata uang.
Sistem kurs valuta asing
Terdapat tiga sistem kurs valuta asing yang berbeda yang dilakukan oleh
pemerintah untuk menentukan kurs mata uang asing, yaitu fixed exchange
rate atau sistem kurs tetap.
Dalam sistem kurs tetap, pemerintah memegang andil utama dan
pemerintah lah yang menentukan besarnya nilai kurs mata uang dalam
negeri. Kebijakan beragam akan dilakukan pemerintah untuk mengatur
nilai mata uang pada harga tertentu.
6
Contohnya, jika terjadi fluktuasi harga, maka pemerintah akan mengambil
langkah untuk menanganinya.
Jika penawaran lebih banyak dibandingkan permintaan, maka pemerintah
akan membelinya, sebaliknya, jika permintaan atas suatu mata uang asing
tertentu melebihi penawarannya, maka pemerintah akan menjualnya.
Dalam sistem ini, sebisa mungkin pemerintah akan meredam atau
melakukan intervensi atas fluktuasi yang terjadi.
Kedua, floating exchange rate atau sistem kurs bebas atau mengambang.
Sistem ini sepenuhnya diserahkan pada mekanisme pasar dan tanpa
campur tangan dari pemerintah. Ini berarti tinggi atau rendahnya suatu
kurs mata uang asing hanya akan ditentukan oleh besarnya tingkat
penawaran dan permintaan atas valuta asing tersebut.
Dan yang ketiga adalah managed exchange rate atau sistem kurs
mengambang terkendali. Seperti namanya, sistem kurs valuta asing
mengambang terkendali merupakan gabungan dari kedua sistem di atas.
Sistem kurs ini merupakan gabungan dari andil pasar dan langkah
kebijakan pemerintah. Nilai kurs akan dibiarkan bergerak bebas, naik
maupun turun, tetapi pemerintah akan turun tangan jika gejolak yang
terlalu signifikan dinilai akan terjadi.
Pemerintah akan melakukan intervensi pada saat harga mencapai batasan
tertentu yang disebut dengan kurs keseimbangan. Biasanya, jika kurs mata
uang asing telah mencapai 5 persen di atas ataupun di bawah dari kurs
keseimbangan, maka pemerintah akan turun tangan dan melakukan
kebijakan layaknya pada sistem kurs tetap.
7
Jika memahami konsep forex (foreign exchange) dengan baik, Anda dapat
dengan mudah melakukan investasi pada valuta asing atau melakukan
trading forex. Selain itu, pengertian dasar ini juga dapat membantu Anda
mengerti berita mengenai kondisi ekonomi global dan praktik keseharian
Anda.
B) PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang berada di satu negara
yang mempunyai operasi produksi dan penjualan di beberapa Negara lain.
Jumlah Negara tempat MNC beroperasi sekurang-kurangnya 5 sampai 6
negara. Serta merupakan sebuah induk perusahaan ( holding company),
dengan sejumlah operasi luar negeri, masing-masing diberi wewenang
untuk menyesuaikan produk-produk dan strategi pasarnya dengan apa
yang dianggap oleh para manajer lokal sebagai aspek-aspek unik dari
pasar-pasar individual mereka.
Suatu perusahaan domestik untuk menjadi perusahaan multinasional tidak
harus melalui tahap ekspor, lisensi, kemudian FDI. Tetapi sebaiknya
perusahaan domestik tersebut harus mempelajari cara apa yang paling
efektif untuk memasarkan produknya di luar negeri. Jika perusahaan
tersebut sudah menjadi leader dalam pangsa pasar domestik dan dapat
memperkirakan untuk menguasai pasar internasional, perusahaan tersebut
bisa menjadi MNC tidak harus melalui tahap ekspor, tetapi bisa dengan
memberikan lisensi atau langsung FDI ke Negara yang dituju. Tetapi jika
perusahaan tersebut masih dalam taraf ingin mencoba-coba memasuki
pasar internasional, maka sebaiknya melakukan mulai dari tahap ekspor,
lisensi, kemudian FDI agar jika percobaan yang dilakukan gagal tidak
menanggung banyak kerugian.
Karena dengan ekspor keuntungannya ialah memiliki risiko minimal, jika
ekspor menurun, perusahaan dapat mengurangi atau menghilangkan
ekspornya agar tidak mengalami banyak kerugian. Kelemahan ekspor
8
ialah perusahaan dapat dikenakan tariff atas pajak ekspor produknya serta
biaya transportasi yang relatif tinggi.
Lisensi memberikan keuntungan dengan adanya fee yang didapat dari
kontrak atas hak cipta yang dipergunakan suatu perusahaan asing dan tidak
memerlukan biaya transportasi yang besar untuk pengiriman
barang(ekspor). Kelemahannya ialah perusahaan sulit untuk menjamin
kualitas produk mereka di luar negeri.
Foreign direct investment (FDI) memberikan keuntungan kepada
perusahaan dengan biaya produksi yang relatif lebih murah dikarenakan
perusahaan membangun langsung pabrik mereka di suatu Negara serta
tidak adanya biaya tariff pajak dan transportasi atas barang impor
Kelemahannya ialah, jika mengalami kegagalan maka akan menanggung
kerugian yang besar serta memerlukan modal investasi yang lebih besar
dibandingkan ekspor/impor dan lisensi.
Enam faktor utama yang mempersulit manajemen keuangan dalam MNC
ialah :
· Lingkungan ganda
Dengan adanya lingkungan yang ganda yang meliputi home dan host
country maka dengan begitu perusahaan harus mengatur keuangan yang
berasal dari pemasukan dalam dan luar negeri serta pengeluaran bagi
dalam dan luar negeri.
· Tantangan yang kritis
Semakin besar pasar yang dimasuki oleh suatu perusahaan, maka semakin
besar tantangan yang dihadapi. Hal ini berupa pesaing, pelanggan,
pemasok, lembaga keuangan pemerintah, dan budaya. Unsur-unsur
tersebut dapat mempersulit manajemen keuangan untuk mengoptimalkan
penggunaan modal bagi perusahaan.
· Operasi terpisah
Jika operasi yang dilakukan terpisah, maka hal ini dapat mempersulit
manajemen keuangan dikarenakan manajer harus membagi dua/beberapa
9
sumber penggunaan modal dan harus memikirkan pada operasi bagian apa
yang harus di optimalkan.
· Centralized ownership
Dengan adanya kepemilikan yang terpusaat, maka diharapkan penggunaan
modal untuk investasi di suatu Negara tertentu akan dapat memberikan
keuntungan yang besar bagi pemilik.
· Global integrated system
Perusahaan MNC yang berproduksi secara global telah menstandarkan
produk meraka. Hal ini harus dicermati oleh manajer keuangan dengan
melakukan penilaian proyek yang menguntungkan bagi perusahaan.
· Memiliki sumber-sumber menyatu
Dengan kepemilikan sumber yang menyatu maka manajer keuangan harus
mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber yang menyatu sehingga
dapat memberikan keuntungan dari investasi proyek yang dilakukan bagi
perusahaan
Pengaruh terhadap dollar jika AS mengimpor lebih banyak barang dari
luar negeri ialah, nilai dollar mengalami depresiasi karena terjadi defisit
neraca pembayaran yang disebabkan karena M > X.
Pengaruh terhadap investasi luar negeri di Amerika akan semakin
berkurang/menurun hal ini dikarenakan, investor yang semula berpikir
nilai dollar relatif stabil jika dibandingkan Negara lain ternyata telah
mengalami depresiasi nilai yang bisa berdampak pada kerugian investor
dengan harus membayar biaya yang lebih mahal daripada sebelumnya.
Dampak operasi multinasional terhadap :
· Manajemen kas : dengan adanya manajemen kas, maka
manajer/investor dapat memperhitungkan seberapa besar arus modal
masuk dan keluar kepada suatu proyek investasinya sehingga mereka
dapat melihat apakah proyek tersebut menguntungkan atau tidak bagi
mereka.
10
· Keputusan penganggaran modal : dengan adanya keputusan
penganggaran modal yang efektif maka diharapkan dapat memilih
keputusan investasi yang tepat untuk menetapkan modal yang layak bagi
suatu proyek investasi di suatu Negara.
· Manajemen kredit : dengan adanya manajemen kredit, maka
diharapkan dalam operasi multinasional manajer dapat memilih sumber
pendanaan yang tepat untuk mendukung investasi mereka.
· Manajemen persediaan dengan adanya manajemen persediaan maka
manajer dalam MNC dapat memutuskan kapan sebaiknya memesan,
berapa persediaan yang diharuskan untuk produksi, dsb.
Karakteristik Perusahaan Multinasional :
1. Membentuk afiliasi diluar negeri
2. Visi dan strategi mendunia (global)
3. Kecenderungan memilih jenis kegiatan bisnis tertentu, umumnya
manufakturing
4. Menempatkan afiliasi di negara-negara maju
5. Sejumlah aset perusahaan multinasional diinvestasi secara
internasional
6. Bergerak dalam produksi internasional dan mengoperasikan
beberapa pabrik di beberapa negara
Adapun keuntungan cabang PERUSAHAAN MULTINASIONAL bagi
pihak tuan rumah yaitu, memperbanyak jumlah kesempatan kerja, basis
pajak yang lebih besar, ekspansi modal, diperkenalkannya jenis industri
khusus, alih teknologi, dan pengembangan sumber daya lokal. Kebaikan
perusahaan multinasional, antara lain:
· Menambah devisa Negara melalui penanaman di bidang ekspor.
· Mengurangi kebutuhan devisa untuk import di sector industry.
· Memodernisir industry.
· Ikut mendukung pembangunan nasional.
11
· Menambah kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru
Sedangkan keluhan negara tuan rumah tehadap cabang PERUSAHAAN
MULTINASIONAL :
· Mendominasi perekonomian setempat
· Mencari laba yang berlebihan
· Hanya mempekerjakan tenaga lokal yang sangat berbakat
· Gagal melakukan alih teknologiyang maju
· Melakukan intervensi terhadap pemerintah
· Kurang membantu perkembangan perusahaan domestik
· Kurang menghormati adat, hukum dan
Peluang Yang Diberikan Perusahaan Multinasional
Karena perusahaan multinasional beroperasi di banyak negara, maka
kesempatan dan peluang untuk berinteraksi dengan partner dari negara
berbeda sangat tinggi. Termasuk di dalamnya peluang untuk ditempatkan
di negara lain. Jika berbicara tentang perusahaan multinasional, maka
seorang karyawan harus melihat karirnya secara global. Jadi, tidak hanya
siap menjadi karyawan di negeri sendiri, melainkan harus mau dan mampu
bersaing dengan negara-negara lainnya termasuk jika ditugaskan untuk
ekspatriasi ke negara lain. Hal ini merupakan peluang sekaligus tantangan
karena harus memiliki kemampuan beradaptasi dengan budaya yang
berbeda-beda.
C) KEKUATAN BERSAING MNC
Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior sifat transaksi
internasional yang dilakukan adalah barangnya relative sophisticated,
sangat berariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan dilakukan
oleh beberapa perusahaan besar saja dala keadaan demikian ini transaksi
12
antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm) mungkin lebih efisien
dibanding kontrak antar pembeli dan penjual yang independent.
Keuntungan inilah yang sering dikenal dengan nama “institutional
comparative advantage” dari MNC.
b. MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena
penggunaan teknologi melalui riset dan pengebangan ( R & D). MNC
dapat menyerap pengetahuan/informasi baik dari dalam maupun luar
negeri tentang produk, proses produksi, marketing maupun manajemen
c. MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi’’, yakni
mengorganisir dan secara sistematis mengumpulkan informasi tentang
perkebangan pasar biaya dan teknologi melalui cabang-cabangnya di luar
negeri informasi ini secara terus menerus disebarkan ke semua cabang
untuk dievaluasi dan diimpleentasikan.
d. MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis
dengan cara misalnya, melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada
satu bagian tertentu dari proses produksi.
e. MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan
keuangan internasional. Ukuran serta tersebarnya letak geografis
perusahaan memudahkan MNC mencari sumber dana internasional.
f. MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi
horizontal maupun vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang
harga atau subsidi untuk merebut pasar.
g. MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota
yang diambil oleh Negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
memindahkan produksi ke Negara yang mengenakan proteksi tersebut atau
dengan melakukan transfer pricing dengan cabang di luar negeri, yakni
dengan membuat teknik pembuatan faktur (invoice) sehingga keuntungan
dapat ditransfer tanpa bias dideteksi.
EFEK GLOBAL MNC
13
Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan
kesejahtaraan dunia, merupakan pertanyaan yang jawabannya belum pasti.
MNC dapat mepunyai efek positif maupun negatif terhadap perekonomian
dunia secara keseluruhan.
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total
investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila
naiknya investasi di cabang luar negeri tidak mengakibatkan turunnya
investasi di Negara asal. MNC juga mempunyai eksek sumber dana
internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di Negara yang
menjanjikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi
empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar negeri yang
dilakukan oleh MNC itu menambah atau justru malah
menggeser/mengganti investasi di Negara yang didatangi. Umumnya
menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen
(menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang
berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan
modal di Negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap
investasi global masih dipertanyakan.
MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antarnegara. Dalam
kaitannya dengan ini ada dua macam efisiensi yakni efesiensi alokasi dan
efisiensi operasi. Yang pertama,efisiensi alokasi,dapat dijelaskan sebagai
berikut: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang relatif
kecil diletakkan dibeberapa Negara dengan dasar harga faktor
produksi,perbedaan biaya angkut,dan kebijaksanaan proteksi. Dengan
dukungan informasi yang komplit,dan proses pengambilan keputusan yang
tepat maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan efisien
sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi antaranegara. Spesialisasi
ini apakah timbul karena perbedaan faktor produksi yang dimiliki, kualitas
input, fungsi produksi atau aspek comparative advantage yang lain tidak
menjadi soal, kekuatan ekonomi ini akan mendorong spesialisasi
14
internasional dibidang produksi dan dengan demikian menaikkan
keuntungan perdagangan internasional.
Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikkan efisiensi. Pertama, hal
ini dapat timbul karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang
MNC disatu Negara akan mendorong persaingan dengan perusahaan lokal
sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi monopoli.
Namun tidak jarang MNC melakukan kebijakasanaan harga rendah untuk
mematikan saingan sehingga dapat mengaraah pada monopoli. Lagipula
MNC mungkin dapat memperngaruhi pemerintah sehingga mendapatkan
perlakuan khusus dalam pemasaran produknya. Aspek kedua dalaam
kaitannya dengan persaingaan adalah skala perusahaan yang ekonomis
yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi
satu kegiatan untuk seluruh cabang, misalnya riset dan penghembangan (R
& D ), penelolaan valuta asing atau perencanaan perusahaan apakah MNC
ini dapat mencapai skala perusahaan yang ekonomis sehingga secara
global efisiensi ekonomi akan meningkat.
Meskipuin MNC dapat mendorong efisiensi namun kegiatan mereka dpaat
menimbukan dampak negatif. Pertama, seperti ialah dijelaskan diatas
MNC juara dapat menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya
kurang optimal. Kedua, kekuatan pasar MNC mungkin dapat merupakan
alat untuk menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam
pasar input, produk ataupun keuangan. Kekuatan ini selanjutnya dapat
mendorong kearah pemusatan atau monolopi pasar. Ketiga, MNC
kadangkala dapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah negara
induknya ataupun negara tempat lokasi baru. Kalau berhasil tentu akan
mengurangi persaingan sehingga efesiensi dan outout potensial menurun.
Keempat, dari aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel maka mereka
sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal (external costs) bagi
perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan
pabrik ynag mengakibatkan polusi dari negara asal (yang aturan tentang
polusi ketat) ke negara lain ynag kurang ketat aturan tentang polusi.
15
Apabila dampak lingkungan ini merembet ke negara lain maka dunia
secara keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial (social cost).
Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif
maupun negatif terhadap kesejahteraan secara global. Dengan
kapasitasnya untuk dapat memobilisasi sumberdaya dan fleksibilitas yang
dimiliki maka MNC tidak hanya dapat menaikan efesiensi alokasi dan
operasi saja tetapi juga dapat mendorong investasi dan perubahan
teknologi. Namun demikian MNC dapat berdampak negatif. Apakah
dampak positif itu sama atau tidak dengan dampak negatif masih belim
pasti. Dampak neto terhadap kesejahteraan secara global masih merupakan
isyu yang sampai kini belum terpecahkan.
MANFAAT MNC BAGI NEGARA INDUK
Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di
luar negeri adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun resiko yang
lebih kecil dari pemilik faktor produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk
kenaikan deviden bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta upah bagi
karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan
internasional, faktor produksi yang melimpah di negara induk akan
memperoleh manfaat sedang faktor produksi yang jarang akan rugi.
Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar dari pada
kerugiannya.
Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih
murah yang dihasilkan negara lain yang biaya produksinya lebih rendah.
Biasanya MNC mengalihkan sebagian kegiatannya di luar negeri untuk
memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang bergerak di
bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di negara lain di
mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah.
KONFLIK YANG MUNCUL DI NEGARA INDUK
16
Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC
biasanya didasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara
sektoral, regional, maupun pendapatan. Secara spesifik efek tersebut
berupa penggeseran tenaga kerja, berkurangnya keunggulan modal dan
teknologi, penghindaran pajak serta dapat merongrong ekonomi dalam
negeri.
a. Pergeseran tenaga kerja
Isyu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di
luar negeri terhadap pasar tenaga kerja di dala negeri masih diperdebatkan.
Banyak bukti menunjukan bahwa beberapa pekerjaan dapat dihilangkan
oleh adanya kegiatan MNC di luar negeri. Kegiatan produksi ynag
mestinya dapat dilakukan di dalam negeri tetapi dilakukan di luar negeri
sehingga tenaga kerja di dalam negeri menjadi kelebihan. Namun
demikain kegiatan MNC di luar negeri ini dapat pula menciptakan
lapangan kerja di dalam negeri. Efek netonya masih belum pasti apakah
lebih besar penggeseran tenaga kerja atau sebaliknya lebih besar
penciptaan lapangan kerja.
b. Berkurangnya keunggulan modal dan teknologi
MNC sering dituduh mengekspor modal dan teknologi dan
dikombinasikan dengan tenaga kerja yang murah di luar negeri. Hal ini
akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang modal teknologi di
dalam negeri dapat berkurang ; kedua kegiatan industri dalam negeri dapat
menyusut digantikan di luar negeri dan sumber pendapatan nasional yang
berasal dari luar negeri (berupa keuntunagn MNC yang dikirim balik)
meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat terpengaruh oleh
perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar negeri.
c. Penghindaran pajak
Melalui praktek-praktek penilaian dalam faktur jual-beli (terutama dengan
cabang MNC) yang sering disebut transfer pricing serta tax holiday dan
insentif yang diberikan oleh negara peneriman MNC dapat menghindar
17
pengenaan pajak yang wajar. Apabila ahl ini terjadi maka negara induk
akan dirugikan.
d. Merongrong kebijaksanaan ekonomi negara induk
Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan
ekonomi negara asal terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan
kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk tertentu jatuh ke negara
tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan adanya cabang MNC
di negara lain.
Secara makro ekonomi, MNC mempunayi akses terhadap pasar modal
internasional yang dapat dipergunakan untuk menghindari kebijaksanaan
moneter negra asal yang sifatnya restriktif.
MANFAAT BAGI NEGARA PENERIMA
Keuntungan potensial kehadiran MNC mencakup; pembentukan modal,
menaikan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta
memperbaiki posisi neraca pembayaran.
Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering
muncul adalah apakah benar kehadiran MNC dapat menambah stock
modal nasional. Apabila pengusaha local dapat terdorong untuk
melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal nasional,
jika tidak maka kenaikan stock modal ini semuanya berasal dari MNC.
Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi
perdebatan. Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal
masuk, impor barang modal serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke
negara induk keuntungan yang diperoleh.
Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran
MNC tidak hanya menaikkan pendapatan dan menambah kesempatan
kerja, tetapi juga dapat menyelenggarakan training sehingga dengan
demikian dapat mempertinggi keahlian/skill tenaga kerja.
18
Efek yang nyata nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak
dalam jangka pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikkan
kualitas produk serta mendorong peningkatan efesiensi di negara
penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima dapat
mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya
meskipun nantinya MNC telah pergi.
KERUGIAN BAGI NEGARA PENERIMA
Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima
umumnya menghendaki impor barang modal dengan sesedikit mungkin
penggunaan bahan impor. Tujuan ini dicapai melalui kebijaksanaan
pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat mengguanakan
produk lokal (local content). Kebijaksanaan ini sering menimbulkan
konflik dengan tujuan MNC untuk menekan biaya, mencapai target
kualitas produk tertentu atau mengirim kembali keuntungan yang
diperoleh. Tujuan-tujuan ini akan dihambat oleh kebijaksanaan-
kebijaksanaan di atas. Negara penerima sering pula mengharuskan MNC
untuk mengekspor produknya ke negara tertentu yang ini mungkin tidak
sejalan dengan tujuan MNC untuk menjual barang di pasar lokal.
Masalah lain adalah bahewa MNC dapat menyebabkan ketidakstabilan
ekonomi negara penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat
padat modal atau yang berorientasi ekspor, seperti pada assembling barang
elektronik, perginya MNC tersebut karena perubahan ekonomi atau politik
akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima.
PENGATURAN MNC OLEH NEGARA PENERIMA
Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, diantaranya adalah :
a. Pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian
tentang kemungkinan efek MNC di masa mendatang terhadap ekonomi
19
dan politik nasional. Pendaftaran dan screening biasanya dilakukan dan
apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka MNC tersebut ditolak
kehadirannya.
b. Penentuan sektor-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi
asing atau penentuan pemilikian, sehingga memberi peluang pada
wiraswasta lokal untuk ikut melakukan kegiatan atau mengambil
keputusan.
c. Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya
membatasi bahan yang di impor, penentuan harga produk, pengaturan
tentang kredit, pemilikan serta pengaturan tentang efeknya terhadap
lingkungan.
d. Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang
boleh dikirim balik ke negara induk.
e. Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC
Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada
pengaturan masuknya MNC, india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi,
brazilia sedikit lebih bebas, jepang umumnya memberi toleransi untuk
patungan dan Indonesia dengan pengaturan melalui Undang-undang PMA
dan daftar negatif untuk investasi.
D) Komponen Neraca Pembayaran Internasional
Dengan neraca pembayaran seseorang dapat mengetahui bahwa neraca
terbagi dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar
transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu
negara dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Transaksi Dagang (Trade Account)
Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor akan barang-
barang (merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang terbagi menjadi
transaksi barang (visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan
20
impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade) yang
merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat
di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit.
2. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)
Transaksi pendapatan modal adalah segala transaksi atas penerimaan atau
pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta
penerimaan pendapatan modal asing di dalam negeri.
Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain.
Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan
pembayaran bunga dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan
transaksi debit.
3. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi unilateral ialah transaksi sepihak atau transaksi yang berjalan
secara satu arah, maksudnya ialah transaksi tersebut tidak menyebabkan
adanya kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang telah
diberikan. Berikut ini yang termasuk dalam transaksi unilateral adalah:
hadiah (gift),
bantuan (aid),
dan transfer unilateral.
Jika suatu negara memberi suatu hadiah atau bantuan kepada negara lain,
maka transaksi ini disebut transaksi debit. Dan sebaliknya, jika suatu
negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain disebut dengan
transaksi kredit.
4. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
21
Transaksi penanaman modal langsung adalah segala transaksi yang
berkaitan dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan
oleh penduduk di suatu negara tertentu dengan penduduk negara lain.
Jika terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan dari tangan
penduduk negara lain, maka pos direct investment terletak didebit. Dan
jika terjadi penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan
perusahaan di wilayah kekuasaan tersebut, maka pos ini terletak dikredit.
6. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
Transaksi utang piutang jangka panjang ialah segala transaksi kredit yang
memiliki jangka waktu panjang yaitu pembayarannya lebih dari satu
tahun.
Contohnya, yaitu transaksi penjualan akan obligasi kepada penduduk
negara lain, dan menerima pembayaran kembali atas pinjaman-pinjaman
jangka panjang yang telah dipinjamkan untuk penduduk negara lain, atau
mendapatkan pinjaman yang berjangka panjang dari negara lain, maka pos
ini dicatat di sebelah kredit, dan jika pos terletak disebelah debit maka
transaksi yang terjadi ialah transaksi akan pembelian obligasi atau lainnya
yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang.
7. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)
Transaksi utang piutang yang berjangka waktu pendek adalah segala
transaksi atas utang piutang dimana jatuh temponya tidak lebih dari satu
tahun. Transaksi ini terbagi menjadi dua yaitu: transaksi penarikan dan
pembayaran surat-surat wesel.
Baca juga:
[Pengertian, Tujuan, dan Contoh] Pembangunan Berkelanjutan
22
Perencanaan Pembangunan Ekonomi “Pengertian, Unsur Tujuan, Ciri-
cirinya”
3 Perbedaan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
8. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)
Transaksi lalu lintas moneter ialah aktivitas atas pembayaran transaksi-
transaksi pdalam current account (transaksi perdagangan, pendapatan
modal, dan transaksi unilateral) dan investment account (transaksi
penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang
piutang jangka panjang).
Jika jumlah pengeluaran akan current account dan investment account
lebih besar daripada pendapatannya, maka perbedaan tersebut adalah
defisit yang harus ditutup yaitu dengan saldo kredit monetary
acomodating.
Dari macam-macam transaksi di atas, maka transaksi ekonomi
internasional terbagi menjadi 3 yaitu:
1. Transaksi Berjalan (Current Account)
Transaksi berjalan adalah segala transaksi ekspor dan impor akan barang-
barang dan jasa-jasa. Secara umum terdiri atas: transaksi perdagangan,
transaksi pendapatan modal dan transaksi unilateral.
2. Neraca Modal (Capital Account)
Neraca modal adalah neraca yang menampilkan perubahan atas harta
kekayaan (asset) suatu negara yang terdapat di luar negeri dan aset asing di
suatu negara, serta di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal terdiri
dari: transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang piutang yang
23
berjangka waktu panjang dan transaksi utang piutang yang berjangka
waktu pendek.
3. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)
Selisih yang belum diperhitungkan ialah suatu rekening penyeimbang jika
suatu saat nilai transaksi-transaksi kredit tidak balance dengan nilai
transaksi debit. Jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca
Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu balance dengan transaksi
debitnya dengan menggunakakn rekening selesih perhitungan ini.
E) Mekanisme Neraca Pembayaran
Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca
pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut.
a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga
(price effects).
b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau
mekanisme pendapatan (income effects).
c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter
(real balance effects).
Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran
Telah diketahui bersama, bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh
perekonomian dunia adalah ketidakseimbangan (disequilibrium)
neraca pembayaran. Neraca pembayaran yang defisit akan merisaukan
keadaan perekonomian suatu negara, namun bukan berarti surplus
neraca pembayaran yang cukup besar tidak menimbulkan masalah.
Keadaan neraca pembayaran yang dapat dianggap ideal bagi
24
perekonomian suatu Negara adalah keadaan neraca pembayaran yang
ekuilibrium atau seimbang.
Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca
pembayaran internasional antara lain sebagai berikut.
a. Perubahan tingkat harga di dalam negeri.
b. Struktur produksi suatu negara.
c. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri.
d. Pergeseran permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri.
e. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan
menurunnya kegiatan ekspor dan meningkatnya impor.
f. Bencana alam.
Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit
neraca pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara
dilakukan melalui proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran
dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan
komponen-komponen berikut ini.
a. Pendapatan Nasional
Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua
tindakan pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya
perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
b. Tingkat Harga
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter,
yaitu segala tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi
jalannya perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi
jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
c. Kurs Valuta Asing
25
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi,
yaitu kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dlaam negeri
terhadap mata uang asing dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor
suatu negara dan menambah devisa suatu negara.
d. Tingkat Bunga
Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan
tingkat bunga pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca
investasi atau neraca modal.
Pos-pos Neraca Pembayaran
1. Pos Transaksi Dagang
Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan
jasa. Impor barang dan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor
barang dan jasa dicatat di sebelah kredit. Apabila pos ini meliputi
barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi
dagang nyata (visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi
barang-barang yang tidak nyata atau transaksi jasa (invisible trade
transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri dijumpai
dalam pos transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca
pembayaran Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang
menaiki pesawat Garuda Indonesia Airways dari Kuala Lumpur ke
Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi jasa di sebelah
kredit.
Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga
biaya-biaya transport lainnya dan semua pengeluaran turis asing.
Transaksi jasa lainnya ialah langganan publikasi-publikasi luar negeri,
sewa tanah, dan sewa bangunan. Impor ekspor emas sebagai barang
dagangan yang biasanya dipergunakan untuk bahan pembuatan
26
perhiasan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata,
sebaliknya impor ekspor emas dalam arti moneter atau berfungsi
sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang
yang nyata, tetapi akan dimasukkan ke dalam pos tersendiri.
Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk
pula pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang belum termasuk dalam
pos-pos lainnya, seperti gaji pegawai asing di luar negeri.
2. Pos Pendapatan Modal
Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi
penerimaan hasil modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka,
dan penerimaan pendapatan oleh penduduk negara lain yang menanam
modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk keuntungan
deviden dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari
hasil penanaman modal di luar negeri dalam neraca pembayaran akan
terlihat pada transaksi kredit, dalam pos pendapatan modal.
Sebaliknya, keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar
negeri, sebagai hasil dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan
ditemui dalam transaksi debet pada pos pendapatan modal.
3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral
Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di
dalamnya hadiah (gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral
(unilateral transfer).
a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak
mengakibatkan timbulnya kewajiban bagi si penerima untuk
membayar harga hadiah yang telah diterima tersebut. Begitu juga bagi
si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan
hak baginya untuk menerima pembayaran. Transaksi yang tidak
menimbulkan hak dan kewajiban ini disebut sebagai transaksi
unilateral (unilateral transaction), atau sering pula disebut sebagai
transaksi sepihak (one way transaction), atau “transaksi tanpa quit pro
quo”, dimana suatu prestasi tidak diimbangi dengan prestasi balasan.
27
b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media
massa, seperti bantuan makanan dan obat-obatan ke negara-negara
tertentu yang sedang dilanda bencana alam juga termasuk transaksi
sepihak.
c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari
transaksi unilateral atau transaksi sepihak. Untuk mengimbangi
transaksi sepeihak debet atau kredit, maka pos transfer akan menjadi
debet dan kredit.
4. Pos Penanaman Modal Langsung
Yang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct
investment), ialah seluruh transaksi yang berhubungan dengan jual beli
saham atau perusahaan antara penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman
modal langsung oleh penduduk suatu negara seperti mendirikan
perusahan baru di negara lain.
Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh
penduduk suatu negara dari penduduk negara lain, maka pos
penanaman modal langsung akan di debet. Sebaliknya akan di kredit
jika terjadi penjualan saham kepada penduduk negara lain atau ada
penduduk negara lain yang mendirikaan perusahaan di dalam negeri.
5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang
Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit
yang jangkanya lebih dari satu tahun. Termasuk juga di dalamnya jual
beli surat obligasi antara penduduk suatu negara dengan penduduk
negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia kepada
penduduk negara lain, akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka
panjang dalam neraca pembayaran Indonesia di sebelah kredit,
sebaliknya akan terlihat di debet pos hutang piutang jangka panjang
apabila penduduk Indonesia membeli obligasi dari penduduk negara
lain. Pos hutang piutang jangka panjang ini dipisahkan menjadi dua
bagian:
28
a. Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term
loan)
b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan)
6. Pos Hutang Piutang Jangka Pendek
Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit
yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Umumnya terdiri
dari penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. Hal-hal lainnya
sama dengan pos hutang piutang jangka panjang. Pos hutang piutang
jangka pendek sering diusahakan menjadi:
a. Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term
loan)
b. Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan)
7. pos Sektor Moneter
Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas
moneter (Monetary Acomodating) pada dasarnya adalah transaksi-
transaksi pembayaran. Pembayaran itu meliputi pembayaran-
pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening
berjalan (current account), seperti transaksi-transaksi perdagangan,
pendapatan modal dan transfer unilateral. Di samping itu termasuk
pula transaksi-transaksi penanaman modal langsung (investment
account), seperti hutang piutang jangka panjang dan hutang piutang
jangka pendek bukan moneter. Jika pengeluaran current account dan
investment account lebih besar dari penerimaan pada current account
dan investment account, maka akan terdapat suatu perbedaan tersebut
merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit pada pos
sektor moneter (monetary sector) atau sering juga disebut sebagai
neraca pembayaran sektor moneter (monetary sector account).
Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari :
a. Bank Sentral
(1) Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF)
(2) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
29
(3) Mutasi cadangan devisa
(4) Mutasi cadangan emas moneter
b. Bank-bank Devisa
(1) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
(2) Mutasi cadangan devisa
Pos hubungan dengan Dana Moneter Internasional akan terdapat jika
cadangan pada badan tersebut dan saldo hak dari SDR (Special
Drawing Right) mengalami perubahan. Kerjasama antar bank sentral
berbagai negara akan membantu memecahkan kesulitan-kesulitan
likuiditas luar negeri negara-negara anggota yang sangat mendesak dan
berjangka pendek, hal ini dapat dilakukan dengan fasilitas-fasilitas
yang disebut swap. Transaksi-transaksi swap ini akan dicatat pula
dalam kewajiban-kewajiban jangka pendek.
Mutasi cadangan devisa merupakan pos dimana dicatat transaksi-
transaksi penerimaan dan pemakaian valuta asing. Baik untuk bank
sentral maupun untuk bank-bank swasta, penerimaan valuta asing dari
luar negeri akan merupakan transaksi debet, sedangkan pemakaian
valuta asing ke luar negeri merupakan transaksi kredit pada masing-
masing pos.
Dalam pos mutasi cadangan emas moneter dicatat perubahan-
perubahan yang terjadi pada besarnya cadangan emas moneter. Yaitu
gold out flow atau aliran emas ke luar negeri dicatat sebagai kredit,
sedangkan gold in flow atau aliran emas ke dalam negeri dicatat di
sebelah debet.
8. Pos Selisih Perhitungan (Errors and Omissions)
Pos ini merupakan pos penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi
kredit tidak sama dengan nilai transaksi-transaksi debet. Dengan
adanya pos selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai sebelah
kredit dan debet dalam neraca pembayaran internasional akan selalu
sama (balance).
30
F) Cara Melakukan Pembayaran Internasional, Transaksi Luar Negeri -
Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, seorang
pengusaha dapat menggunakan beberapa cara antara lain sebagai
berikut.
a. Cash (Tunai)
Pembayaran cara ini dilakukan dengan menggunakan check atau bank
drafts, pada saat barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara
ini biasanya tidak disukai oleh pembeli (importir) karena:
1) harus tersedia uang kas yang cukup besar;
2) kehilangan penggunaan modal kerja karena barang diterima;
3) harus berdasarkan kepercayaan dan kejujuran eksportir.
Cara ini relatif lebih baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya
lemah dan belum mengenal baik importir.
b. Open Account
Cara ini merupakan kebalikan dari cara cash. Dengan cara ini, barang
yang telah dikirimkan kepada importir tanpa disertai surat perintah
membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilakukan setelah
beberapa waktu atau sesuai kebijaksanaan importir. Dalam hal ini,
sebagian besar risiko ditanggung oleh eksportir. Misalnya, eksportir
harus memiliki banyak modal dan jika pembayaran akan dilakukan
dengan mata uang asing, risiko perubahan kurs menjadi
tanggungannya. Cara ini digunakan jika:
31
1) pembeli sudah dikenal dengan baik;
2) keadaan ekonomi dan politik yang stabil;
3) dekat dengan pasar.
c. Commercial Bills of Exchange (Wesel)
Cara ini paling umum dipakai. Commercial Bills of Exchange sering
disebut drafts atau trade bills, yaitu surat yang ditulis oleh penjual yang
berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang
tertentu pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Surat perintah
tersebut ini sering disebut wesel. Jika pembeli menyetujui, ia harus
membubuhkan tanda tangan pada drafts tersebut sehingga dapat
diperjualbelikan (trade drafts).
Cara pembayaran dengan wesel yang mengikutsertakan peran bank
langkah-langkahnya sebagai berikut: [1]
a. Eksportir mengirimkan barang kepada importir melalui maskapai
pelayaran.
b. Eksportir mengirimkan dokumen pengiriman kepada importir dan
memberitahukan adanya penarikan wesel.
c. Eksportir datang ke bank A dengan membawa wesel yang sudah
dilampiri dokumen pengiriman.
d. Bank A membayar kepada eksportir. Bank A bersedia membayar
karena bank memperoleh keuntungan berupa bunga diskonto. Selain
itu, pada umumnya berlaku pula persyaratan bila importir tidak bisa
membayar pada saat jatuh tempo maka eksportirlah yang bertanggung
jawab melunasi wesel tersebut kepada bank.
e. Selanjutnya bank A mengirimkan wesel tersebut kepada bank B di
negara tempat importir tinggal. Dengan diterimanya wesel, bank B
akan membayar kepada bank A. Pembayaran tidak dilakukan dengan
32
cara mengirimkan uang, tapi hanya dalam bentuk pencatatan saldo,
karena sebelumnya sudah ada perjanjian kerja sama antara bank A
dengan bank B.
f. Langkah terakhir, bank B menagih kepada importir. Apabila importir
memiliki rekening di bank B maka bank B tinggal mengurangi jumlah
yang tersimpan di rekeningnya. Sebagai catatan, wesel yang belum
jatuh tempo dan sudah di-accept (diakui) oleh importir bisa
diperjualbelikan untuk mendapat keuntungan, di antaranya berupa
bunga diskonto.
Jenis atau macam drafts dapat dibedakan menjadi dua, yaitu clean
drafts dan documentary drafts.
1) Clean drafts, adalah drafts yang tidak disertai jaminan dokumen
barang.
2) Documentary drafts, adalah drafts yang disertai jaminan dokumen
pengiriman serta asuransi barang.
Waktu dilakukannya pembayaran drafts disebut tenor atau usance.
Dalam hubungan dengan tenor atau usance, drafts dapat dikelompok
kan menjadi sebagai berikut.
1) Sight drafts, adalah drafts yang dibayar setelah diperlihatkan pada
pembeli. Jadi, pembayarannya sebelum barang tiba di tempat pembeli
sebab drafts dikirim melalui kapal laut.
2) Arrival drafts, adalah drafts yang dibayar setelah barangnya datang.
3) Date drafts, adalah drafts yang pembayarannya dilakukan pada
tanggal tertentu atau beberapa hari setelah tanggal tersebut.
d. Letters of Credit (L/C)
33
Cara pembayaran dengan Letter of Credit, wesel ditarik pada bank
bukan kepada importir sehingga transaksinya akan lebih terjamin.
Letter of Credit adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas
permintaan pembeli barang (importir) tempat bank yang menyetujui
dan membayar wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir).
Dengan demikian, letter of credit merupakan suatu alat pengganti
kredit bank dan dapat menjamin pembayarannya bagi eksportir.
Pihak-pihak yang terlibat dalam pembayaran letter of credit, yaitu
opener, issuer, dan beneficiary atau acreditee.
1) Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C.
2) Issuer adalah bank yang mengeluarkan L/C tersebut.
3) Beneficiary atau acreditee adalah penjual (eksportir).
Dalam kenyataannya sering terdapat satu pihak lagi di dalam transaksi
L/C ini, yaitu confirming bank. Confirming bank adalah bank di
negara eksportir, yang atas permintaan eksportir, menjamin
pembayaran L/C yang dikeluarkan oleh Issuer.
Dalam melakukan pembayaran dengan L/C terdapat beberapa langkah-
langkah sebagai berikut.
1) Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh importir dan
eksportir.
2) Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi
permohonan pembukaan L/C.
3) Jika permohonan tersebut disetujui, kemudian L/C ditandatangani
oleh bank. Dengan demikian, bank akan menjamin pem bayaran
34
kepada eksportir. Sebaliknya, importir akan menjamin pula semua
pembayaran yang dilakukan oleh bank.
4) Dengan ditandatangani permohonan L/C tersebut, kredit telah
tersedia bagi importir untuk mengimpor barang dari eksportir.
5) Kemudian bank (Issuer) tersebut memerintahkan confirming bank
untuk memberikan advice of L/C kepada eksportir, kemudian
confirming bank membubuhkan namanya pada L/C tersebut untuk
memperkuat jaminan pembayaran L/C.
6) Barang kemudian dikirim oleh eksportir. Eksportir menarik wesel
atas Issuing bank dan mengirimkan wesel tersebut beserta dokumen-
dokumen pengiriman barang. Confirming bank memeriksa dokumen-
dokumen tersebut.
7) Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh Confirming bank
dikirimkan kepada Issuing bank.
8) Setelah wesel tersebut ditandatangani oleh Issuing bank, barang
dikeluarkan dari pelabuhan dan dikirimkan ke tempat importir setelah
menandatangani trust receipt.
9) Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut, importir
membayar kepada Issuing bank. Dengan demikian, selesailah
pembayaran dengan menggunakan L/C.
e. Private Compensation
Private compensation adalah cara pembayaran yang dilakukan importir
dan eksportir dengan cara menukarkan utang piutang. Contohnya, Toni
di Indonesia mempunyai utang 1000 ringgit kepada Farhan di
Malaysia. Di lain pihak, Najib di Malaysia mempunyai utang kepada
Diki di Indonesia. Atas kesepakatan mereka, untuk mempermudah
transaksi, utang piutang tersebut diselesaikan dengan cara: Toni
membayar utangnya kepada Diki; Najib membayar utangnya kepada
Farhan. [1]
35
DAFTAR PUSTAKA
http://juwitasinaga52.blogspot.co.id/2015/03/perusahaan-multinasional-
multinational.html
http://miadwi200594.blogspot.co.id/2015/04/perusahaan-multinasional.html
http://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/lengkap-komponen-komponen-
neraca-pembayaran-internasional/
http://poernomoagusto.blogspot.co.id/2012/03/neraca-pembayaran-
internasional.html
http://www.ssbelajar.net/2012/03/neraca-pembayaran.html
http://www.nafiun.com/2013/12/cara-melakukan-pembayaran-internasional.html
http://www.ssbelajar.net/2012/03/neraca-pembayaran.html

More Related Content

What's hot

Metode penilaian persediaan perpetual
Metode penilaian persediaan perpetualMetode penilaian persediaan perpetual
Metode penilaian persediaan perpetualAmanda Sabila
 
Power Point Kerja Sama Ekonomi Internasional
Power Point Kerja Sama Ekonomi InternasionalPower Point Kerja Sama Ekonomi Internasional
Power Point Kerja Sama Ekonomi InternasionalRizqiy Amelia
 
Presentasi Pancasila
Presentasi PancasilaPresentasi Pancasila
Presentasi PancasilaDNA25
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismeRajabul Gufron
 
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik IndonesiaMakalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik IndonesiaBima Ridwan
 
Multiplier dari kebijakan fiskal
Multiplier dari kebijakan fiskalMultiplier dari kebijakan fiskal
Multiplier dari kebijakan fiskalIndah Agustina
 
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorKeseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorAmalia Damayanti
 
Bab iv 4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasional
Bab iv  4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasionalBab iv  4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasional
Bab iv 4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasionalnatal kristiono
 
PERAN KEBANGSAAN DAN GLOBALISASI
PERAN KEBANGSAAN DAN GLOBALISASIPERAN KEBANGSAAN DAN GLOBALISASI
PERAN KEBANGSAAN DAN GLOBALISASIHafiza .h
 
Soal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuan
Soal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuanSoal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuan
Soal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuanT'Janross Ingiend
 
faktor yang mempengaruhi tingkat investasi
faktor yang mempengaruhi tingkat investasifaktor yang mempengaruhi tingkat investasi
faktor yang mempengaruhi tingkat investasiM fazrul
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeIhsan Amruh
 
Revolusi ketergantungan internasional-Ekonomi Pembangunan
Revolusi ketergantungan internasional-Ekonomi PembangunanRevolusi ketergantungan internasional-Ekonomi Pembangunan
Revolusi ketergantungan internasional-Ekonomi PembangunanFalanni Firyal Fawwaz
 
Makalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesiaMakalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesiaily_sugli
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiHubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiAstrid Widhowaty
 

What's hot (20)

Metode penilaian persediaan perpetual
Metode penilaian persediaan perpetualMetode penilaian persediaan perpetual
Metode penilaian persediaan perpetual
 
Power Point Kerja Sama Ekonomi Internasional
Power Point Kerja Sama Ekonomi InternasionalPower Point Kerja Sama Ekonomi Internasional
Power Point Kerja Sama Ekonomi Internasional
 
Presentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasionalPresentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasional
 
Presentasi Pancasila
Presentasi PancasilaPresentasi Pancasila
Presentasi Pancasila
 
Perekonomian Indonesia Sumitro
Perekonomian Indonesia SumitroPerekonomian Indonesia Sumitro
Perekonomian Indonesia Sumitro
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasional Pendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik IndonesiaMakalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Makalah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
 
Multiplier dari kebijakan fiskal
Multiplier dari kebijakan fiskalMultiplier dari kebijakan fiskal
Multiplier dari kebijakan fiskal
 
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorKeseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
 
Bab iv 4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasional
Bab iv  4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasionalBab iv  4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasional
Bab iv 4.politik pembangunan nasional dan manajemen nasional
 
PERAN KEBANGSAAN DAN GLOBALISASI
PERAN KEBANGSAAN DAN GLOBALISASIPERAN KEBANGSAAN DAN GLOBALISASI
PERAN KEBANGSAAN DAN GLOBALISASI
 
Soal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuan
Soal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuanSoal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuan
Soal kebijakan moneter dan fiskal lampiran soal tes pengetahuan
 
Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)
Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)
Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)
 
Makalah pendapatan nasional
Makalah pendapatan nasional Makalah pendapatan nasional
Makalah pendapatan nasional
 
faktor yang mempengaruhi tingkat investasi
faktor yang mempengaruhi tingkat investasifaktor yang mempengaruhi tingkat investasi
faktor yang mempengaruhi tingkat investasi
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
 
Revolusi ketergantungan internasional-Ekonomi Pembangunan
Revolusi ketergantungan internasional-Ekonomi PembangunanRevolusi ketergantungan internasional-Ekonomi Pembangunan
Revolusi ketergantungan internasional-Ekonomi Pembangunan
 
Makalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesiaMakalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesia
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiHubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi
 

Similar to Tugas ekonomi internasional uas

Pert 13 Akmen.pdf
Pert 13 Akmen.pdfPert 13 Akmen.pdf
Pert 13 Akmen.pdfPatriciaF13
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalIkaYulianti4
 
Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)ine srinurjanah
 
Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Deska13
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalWarsih acih
 
Makalah seminar akmen kel.viii
Makalah seminar akmen kel.viiiMakalah seminar akmen kel.viii
Makalah seminar akmen kel.viiikricketz
 
Intan kurniasari (11150013)
Intan kurniasari (11150013)Intan kurniasari (11150013)
Intan kurniasari (11150013)Intan Kurniasari
 
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptxBISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptxDebiCarolina2
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I roslinais
 
Resume uas ekonomi internasional
Resume uas ekonomi internasional Resume uas ekonomi internasional
Resume uas ekonomi internasional Anisa Emas
 
Proyeksi nilai tukar
Proyeksi nilai tukarProyeksi nilai tukar
Proyeksi nilai tukarfriska sary
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingIqmal Muttaqin
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingIqmal Muttaqin
 
Market base vs bank base financial system
Market base vs bank base financial systemMarket base vs bank base financial system
Market base vs bank base financial systemMohamadIlham14
 
Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021
Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021
Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021Aminullah Assagaf
 
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15Yoyo Sudaryo
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalMontisa Rizki
 

Similar to Tugas ekonomi internasional uas (20)

Pert 13 Akmen.pdf
Pert 13 Akmen.pdfPert 13 Akmen.pdf
Pert 13 Akmen.pdf
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)
 
Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2
 
Resume 2
Resume 2Resume 2
Resume 2
 
Makalah seminar akmen kel.viii
Makalah seminar akmen kel.viiiMakalah seminar akmen kel.viii
Makalah seminar akmen kel.viii
 
Materi uas
Materi uasMateri uas
Materi uas
 
Intan kurniasari (11150013)
Intan kurniasari (11150013)Intan kurniasari (11150013)
Intan kurniasari (11150013)
 
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptxBISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I
 
Resume uas ekonomi internasional
Resume uas ekonomi internasional Resume uas ekonomi internasional
Resume uas ekonomi internasional
 
Proyeksi nilai tukar
Proyeksi nilai tukarProyeksi nilai tukar
Proyeksi nilai tukar
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asing
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asing
 
Market base vs bank base financial system
Market base vs bank base financial systemMarket base vs bank base financial system
Market base vs bank base financial system
 
Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021
Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021
Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021
 
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 

Tugas ekonomi internasional uas

  • 1. 1 TUGAS EKONOMI INTERNASIONAL MERESUME MATERI KE-9 SAMAPI KE-14 OLEH NI MADE LENA ELISA 11150878 6K C1.3 SELASA MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin, rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas merangkum materi 9 sampai 14 ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Ekonomi Internasional. Melalui makalah ini, saya berharap agar saya dan pembaca mampu mengenal lebih jauh mengenai perekonomian skala Internasional. Saya mengucapkan terima kasih kepada Tuhan yang maha Esa telah memberikan saya kemudahan dan kelancaran. Saya berharap agar makalah yang telah saya susun ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca dan penulis yang lain. Saya juga berharap agar makalah ini menjadi acuan yang baik dan berkualitas. Penyusun NI MADE LENA ELISA
  • 3. 3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………….. 1 KATA PENGANTAR ……………………………………………… 2 DAFTAR ISI ………………………………………………………… 3 A. DEFENISI DAN PENGERTIAN VALUTA ASING………………………………………….. 4 B. PERUSAHAAN MULTINASIONAL ……………………………………….. 7 C. KEKUATAN BERSAING MNC………………………………………………… 11 D MEKANISME NERACA PEMBAYARAN………………………………………….. 19 E. MEKANISME NERACA PEMBAYARAN…………………………………..23 F. CARA MELAKUKAN PEMBAYARAN INTERNASIONAL ……………………………………… 30 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….. 35
  • 4. 4 A) Defenisi dan Pengertian Valuta Asing Valuta asing merupakan mata uang yang diakui, digunakan, dipakai, dan juga diterima sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Valuta asing yang banyak dipakai biasanya merupakan mata uang suatu negara yang memiliki peranan ataupun kendali yang cukup besar dalam sistem perekonomian di seluruh dunia. Di seluruh dunia sendiri, valuta asing yang paling banyak digunakan adalah Dollar. Valuta asing merupakan bagian dari devisa suatu negara. Devisa sendiri merupakan setiap kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara yang berada di luar negeri yang wujudnya dapat berupa barang, jasa, atau bahkan mata uang yang digunakan sebagai alat transaksi perdagangan lintas negara. Devisa suatu negara yang berbentuk mata uang ini lah yang sering kita sebut dengan istilah valuta asing. Fungsi Valuta Asing Jika dikaji dari pengertian valuta asing di atas, maka fungsi valuta asing adalah sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Jika kita rinci secara lebih mendalam maka valuta asing setidaknya memili 4 fungsi berikut ini : Alat Tukar Internasional Fungsi valuta asing yang pertama adalah sebagai alat tukar internasional. Seperti yang kita ketahui bersama, uang merupakan alat tukar yang digunakan untuk melakukan pertukaran barang.
  • 5. 5 Alat Pengendali Kurs Fungsi valuta asing yang kedua adalah sebagai alat pengendali kurs. Kurs mata uang suatu negara sering kali mengalami pergolakan. Nah, dengan pengelolaan tingkat penggunaan sesuatu valuta asing asing tertentu, sebuah negara dapat mengendalikan nilai tukar mata uang mereka dengan lebih mudah. Alat Pembayaran Internasional Seperti yang telah dijelaskan di atas, valuta asing memiliki peranan yang besar dalam perdagangan internasional yaitu sebagai alat pembayaran yang sah dan diakui oleh kedua belah pihak. Alat untuk Memperlancar Perdagangan Internasional Dengan menggunakan valuta asing, setiap negara yang ada di seluruh penjuru dunia dapat dengan mudah melakukan aktivitas jual beli tanpa harus terkendala masalah penggunaan mata uang. Sistem kurs valuta asing Terdapat tiga sistem kurs valuta asing yang berbeda yang dilakukan oleh pemerintah untuk menentukan kurs mata uang asing, yaitu fixed exchange rate atau sistem kurs tetap. Dalam sistem kurs tetap, pemerintah memegang andil utama dan pemerintah lah yang menentukan besarnya nilai kurs mata uang dalam negeri. Kebijakan beragam akan dilakukan pemerintah untuk mengatur nilai mata uang pada harga tertentu.
  • 6. 6 Contohnya, jika terjadi fluktuasi harga, maka pemerintah akan mengambil langkah untuk menanganinya. Jika penawaran lebih banyak dibandingkan permintaan, maka pemerintah akan membelinya, sebaliknya, jika permintaan atas suatu mata uang asing tertentu melebihi penawarannya, maka pemerintah akan menjualnya. Dalam sistem ini, sebisa mungkin pemerintah akan meredam atau melakukan intervensi atas fluktuasi yang terjadi. Kedua, floating exchange rate atau sistem kurs bebas atau mengambang. Sistem ini sepenuhnya diserahkan pada mekanisme pasar dan tanpa campur tangan dari pemerintah. Ini berarti tinggi atau rendahnya suatu kurs mata uang asing hanya akan ditentukan oleh besarnya tingkat penawaran dan permintaan atas valuta asing tersebut. Dan yang ketiga adalah managed exchange rate atau sistem kurs mengambang terkendali. Seperti namanya, sistem kurs valuta asing mengambang terkendali merupakan gabungan dari kedua sistem di atas. Sistem kurs ini merupakan gabungan dari andil pasar dan langkah kebijakan pemerintah. Nilai kurs akan dibiarkan bergerak bebas, naik maupun turun, tetapi pemerintah akan turun tangan jika gejolak yang terlalu signifikan dinilai akan terjadi. Pemerintah akan melakukan intervensi pada saat harga mencapai batasan tertentu yang disebut dengan kurs keseimbangan. Biasanya, jika kurs mata uang asing telah mencapai 5 persen di atas ataupun di bawah dari kurs keseimbangan, maka pemerintah akan turun tangan dan melakukan kebijakan layaknya pada sistem kurs tetap.
  • 7. 7 Jika memahami konsep forex (foreign exchange) dengan baik, Anda dapat dengan mudah melakukan investasi pada valuta asing atau melakukan trading forex. Selain itu, pengertian dasar ini juga dapat membantu Anda mengerti berita mengenai kondisi ekonomi global dan praktik keseharian Anda. B) PERUSAHAAN MULTINASIONAL Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang berada di satu negara yang mempunyai operasi produksi dan penjualan di beberapa Negara lain. Jumlah Negara tempat MNC beroperasi sekurang-kurangnya 5 sampai 6 negara. Serta merupakan sebuah induk perusahaan ( holding company), dengan sejumlah operasi luar negeri, masing-masing diberi wewenang untuk menyesuaikan produk-produk dan strategi pasarnya dengan apa yang dianggap oleh para manajer lokal sebagai aspek-aspek unik dari pasar-pasar individual mereka. Suatu perusahaan domestik untuk menjadi perusahaan multinasional tidak harus melalui tahap ekspor, lisensi, kemudian FDI. Tetapi sebaiknya perusahaan domestik tersebut harus mempelajari cara apa yang paling efektif untuk memasarkan produknya di luar negeri. Jika perusahaan tersebut sudah menjadi leader dalam pangsa pasar domestik dan dapat memperkirakan untuk menguasai pasar internasional, perusahaan tersebut bisa menjadi MNC tidak harus melalui tahap ekspor, tetapi bisa dengan memberikan lisensi atau langsung FDI ke Negara yang dituju. Tetapi jika perusahaan tersebut masih dalam taraf ingin mencoba-coba memasuki pasar internasional, maka sebaiknya melakukan mulai dari tahap ekspor, lisensi, kemudian FDI agar jika percobaan yang dilakukan gagal tidak menanggung banyak kerugian. Karena dengan ekspor keuntungannya ialah memiliki risiko minimal, jika ekspor menurun, perusahaan dapat mengurangi atau menghilangkan ekspornya agar tidak mengalami banyak kerugian. Kelemahan ekspor
  • 8. 8 ialah perusahaan dapat dikenakan tariff atas pajak ekspor produknya serta biaya transportasi yang relatif tinggi. Lisensi memberikan keuntungan dengan adanya fee yang didapat dari kontrak atas hak cipta yang dipergunakan suatu perusahaan asing dan tidak memerlukan biaya transportasi yang besar untuk pengiriman barang(ekspor). Kelemahannya ialah perusahaan sulit untuk menjamin kualitas produk mereka di luar negeri. Foreign direct investment (FDI) memberikan keuntungan kepada perusahaan dengan biaya produksi yang relatif lebih murah dikarenakan perusahaan membangun langsung pabrik mereka di suatu Negara serta tidak adanya biaya tariff pajak dan transportasi atas barang impor Kelemahannya ialah, jika mengalami kegagalan maka akan menanggung kerugian yang besar serta memerlukan modal investasi yang lebih besar dibandingkan ekspor/impor dan lisensi. Enam faktor utama yang mempersulit manajemen keuangan dalam MNC ialah : · Lingkungan ganda Dengan adanya lingkungan yang ganda yang meliputi home dan host country maka dengan begitu perusahaan harus mengatur keuangan yang berasal dari pemasukan dalam dan luar negeri serta pengeluaran bagi dalam dan luar negeri. · Tantangan yang kritis Semakin besar pasar yang dimasuki oleh suatu perusahaan, maka semakin besar tantangan yang dihadapi. Hal ini berupa pesaing, pelanggan, pemasok, lembaga keuangan pemerintah, dan budaya. Unsur-unsur tersebut dapat mempersulit manajemen keuangan untuk mengoptimalkan penggunaan modal bagi perusahaan. · Operasi terpisah Jika operasi yang dilakukan terpisah, maka hal ini dapat mempersulit manajemen keuangan dikarenakan manajer harus membagi dua/beberapa
  • 9. 9 sumber penggunaan modal dan harus memikirkan pada operasi bagian apa yang harus di optimalkan. · Centralized ownership Dengan adanya kepemilikan yang terpusaat, maka diharapkan penggunaan modal untuk investasi di suatu Negara tertentu akan dapat memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik. · Global integrated system Perusahaan MNC yang berproduksi secara global telah menstandarkan produk meraka. Hal ini harus dicermati oleh manajer keuangan dengan melakukan penilaian proyek yang menguntungkan bagi perusahaan. · Memiliki sumber-sumber menyatu Dengan kepemilikan sumber yang menyatu maka manajer keuangan harus mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber yang menyatu sehingga dapat memberikan keuntungan dari investasi proyek yang dilakukan bagi perusahaan Pengaruh terhadap dollar jika AS mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri ialah, nilai dollar mengalami depresiasi karena terjadi defisit neraca pembayaran yang disebabkan karena M > X. Pengaruh terhadap investasi luar negeri di Amerika akan semakin berkurang/menurun hal ini dikarenakan, investor yang semula berpikir nilai dollar relatif stabil jika dibandingkan Negara lain ternyata telah mengalami depresiasi nilai yang bisa berdampak pada kerugian investor dengan harus membayar biaya yang lebih mahal daripada sebelumnya. Dampak operasi multinasional terhadap : · Manajemen kas : dengan adanya manajemen kas, maka manajer/investor dapat memperhitungkan seberapa besar arus modal masuk dan keluar kepada suatu proyek investasinya sehingga mereka dapat melihat apakah proyek tersebut menguntungkan atau tidak bagi mereka.
  • 10. 10 · Keputusan penganggaran modal : dengan adanya keputusan penganggaran modal yang efektif maka diharapkan dapat memilih keputusan investasi yang tepat untuk menetapkan modal yang layak bagi suatu proyek investasi di suatu Negara. · Manajemen kredit : dengan adanya manajemen kredit, maka diharapkan dalam operasi multinasional manajer dapat memilih sumber pendanaan yang tepat untuk mendukung investasi mereka. · Manajemen persediaan dengan adanya manajemen persediaan maka manajer dalam MNC dapat memutuskan kapan sebaiknya memesan, berapa persediaan yang diharuskan untuk produksi, dsb. Karakteristik Perusahaan Multinasional : 1. Membentuk afiliasi diluar negeri 2. Visi dan strategi mendunia (global) 3. Kecenderungan memilih jenis kegiatan bisnis tertentu, umumnya manufakturing 4. Menempatkan afiliasi di negara-negara maju 5. Sejumlah aset perusahaan multinasional diinvestasi secara internasional 6. Bergerak dalam produksi internasional dan mengoperasikan beberapa pabrik di beberapa negara Adapun keuntungan cabang PERUSAHAAN MULTINASIONAL bagi pihak tuan rumah yaitu, memperbanyak jumlah kesempatan kerja, basis pajak yang lebih besar, ekspansi modal, diperkenalkannya jenis industri khusus, alih teknologi, dan pengembangan sumber daya lokal. Kebaikan perusahaan multinasional, antara lain: · Menambah devisa Negara melalui penanaman di bidang ekspor. · Mengurangi kebutuhan devisa untuk import di sector industry. · Memodernisir industry. · Ikut mendukung pembangunan nasional.
  • 11. 11 · Menambah kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru Sedangkan keluhan negara tuan rumah tehadap cabang PERUSAHAAN MULTINASIONAL : · Mendominasi perekonomian setempat · Mencari laba yang berlebihan · Hanya mempekerjakan tenaga lokal yang sangat berbakat · Gagal melakukan alih teknologiyang maju · Melakukan intervensi terhadap pemerintah · Kurang membantu perkembangan perusahaan domestik · Kurang menghormati adat, hukum dan Peluang Yang Diberikan Perusahaan Multinasional Karena perusahaan multinasional beroperasi di banyak negara, maka kesempatan dan peluang untuk berinteraksi dengan partner dari negara berbeda sangat tinggi. Termasuk di dalamnya peluang untuk ditempatkan di negara lain. Jika berbicara tentang perusahaan multinasional, maka seorang karyawan harus melihat karirnya secara global. Jadi, tidak hanya siap menjadi karyawan di negeri sendiri, melainkan harus mau dan mampu bersaing dengan negara-negara lainnya termasuk jika ditugaskan untuk ekspatriasi ke negara lain. Hal ini merupakan peluang sekaligus tantangan karena harus memiliki kemampuan beradaptasi dengan budaya yang berbeda-beda. C) KEKUATAN BERSAING MNC Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut : a. MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior sifat transaksi internasional yang dilakukan adalah barangnya relative sophisticated, sangat berariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja dala keadaan demikian ini transaksi
  • 12. 12 antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm) mungkin lebih efisien dibanding kontrak antar pembeli dan penjual yang independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal dengan nama “institutional comparative advantage” dari MNC. b. MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi melalui riset dan pengebangan ( R & D). MNC dapat menyerap pengetahuan/informasi baik dari dalam maupun luar negeri tentang produk, proses produksi, marketing maupun manajemen c. MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi’’, yakni mengorganisir dan secara sistematis mengumpulkan informasi tentang perkebangan pasar biaya dan teknologi melalui cabang-cabangnya di luar negeri informasi ini secara terus menerus disebarkan ke semua cabang untuk dievaluasi dan diimpleentasikan. d. MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya, melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses produksi. e. MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan internasional. Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari sumber dana internasional. f. MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal maupun vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk merebut pasar. g. MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh Negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke Negara yang mengenakan proteksi tersebut atau dengan melakukan transfer pricing dengan cabang di luar negeri, yakni dengan membuat teknik pembuatan faktur (invoice) sehingga keuntungan dapat ditransfer tanpa bias dideteksi. EFEK GLOBAL MNC
  • 13. 13 Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejahtaraan dunia, merupakan pertanyaan yang jawabannya belum pasti. MNC dapat mepunyai efek positif maupun negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan. MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri tidak mengakibatkan turunnya investasi di Negara asal. MNC juga mempunyai eksek sumber dana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di Negara yang menjanjikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar negeri yang dilakukan oleh MNC itu menambah atau justru malah menggeser/mengganti investasi di Negara yang didatangi. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di Negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap investasi global masih dipertanyakan. MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antarnegara. Dalam kaitannya dengan ini ada dua macam efisiensi yakni efesiensi alokasi dan efisiensi operasi. Yang pertama,efisiensi alokasi,dapat dijelaskan sebagai berikut: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang relatif kecil diletakkan dibeberapa Negara dengan dasar harga faktor produksi,perbedaan biaya angkut,dan kebijaksanaan proteksi. Dengan dukungan informasi yang komplit,dan proses pengambilan keputusan yang tepat maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan efisien sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi antaranegara. Spesialisasi ini apakah timbul karena perbedaan faktor produksi yang dimiliki, kualitas input, fungsi produksi atau aspek comparative advantage yang lain tidak menjadi soal, kekuatan ekonomi ini akan mendorong spesialisasi
  • 14. 14 internasional dibidang produksi dan dengan demikian menaikkan keuntungan perdagangan internasional. Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikkan efisiensi. Pertama, hal ini dapat timbul karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC disatu Negara akan mendorong persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi monopoli. Namun tidak jarang MNC melakukan kebijakasanaan harga rendah untuk mematikan saingan sehingga dapat mengaraah pada monopoli. Lagipula MNC mungkin dapat memperngaruhi pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam pemasaran produknya. Aspek kedua dalaam kaitannya dengan persaingaan adalah skala perusahaan yang ekonomis yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi satu kegiatan untuk seluruh cabang, misalnya riset dan penghembangan (R & D ), penelolaan valuta asing atau perencanaan perusahaan apakah MNC ini dapat mencapai skala perusahaan yang ekonomis sehingga secara global efisiensi ekonomi akan meningkat. Meskipuin MNC dapat mendorong efisiensi namun kegiatan mereka dpaat menimbukan dampak negatif. Pertama, seperti ialah dijelaskan diatas MNC juara dapat menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang optimal. Kedua, kekuatan pasar MNC mungkin dapat merupakan alat untuk menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar input, produk ataupun keuangan. Kekuatan ini selanjutnya dapat mendorong kearah pemusatan atau monolopi pasar. Ketiga, MNC kadangkala dapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah negara induknya ataupun negara tempat lokasi baru. Kalau berhasil tentu akan mengurangi persaingan sehingga efesiensi dan outout potensial menurun. Keempat, dari aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel maka mereka sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal (external costs) bagi perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan pabrik ynag mengakibatkan polusi dari negara asal (yang aturan tentang polusi ketat) ke negara lain ynag kurang ketat aturan tentang polusi.
  • 15. 15 Apabila dampak lingkungan ini merembet ke negara lain maka dunia secara keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial (social cost). Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif maupun negatif terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya untuk dapat memobilisasi sumberdaya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hanya dapat menaikan efesiensi alokasi dan operasi saja tetapi juga dapat mendorong investasi dan perubahan teknologi. Namun demikian MNC dapat berdampak negatif. Apakah dampak positif itu sama atau tidak dengan dampak negatif masih belim pasti. Dampak neto terhadap kesejahteraan secara global masih merupakan isyu yang sampai kini belum terpecahkan. MANFAAT MNC BAGI NEGARA INDUK Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun resiko yang lebih kecil dari pemilik faktor produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan deviden bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan internasional, faktor produksi yang melimpah di negara induk akan memperoleh manfaat sedang faktor produksi yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar dari pada kerugiannya. Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang dihasilkan negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan sebagian kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di negara lain di mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah. KONFLIK YANG MUNCUL DI NEGARA INDUK
  • 16. 16 Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya didasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional, maupun pendapatan. Secara spesifik efek tersebut berupa penggeseran tenaga kerja, berkurangnya keunggulan modal dan teknologi, penghindaran pajak serta dapat merongrong ekonomi dalam negeri. a. Pergeseran tenaga kerja Isyu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar negeri terhadap pasar tenaga kerja di dala negeri masih diperdebatkan. Banyak bukti menunjukan bahwa beberapa pekerjaan dapat dihilangkan oleh adanya kegiatan MNC di luar negeri. Kegiatan produksi ynag mestinya dapat dilakukan di dalam negeri tetapi dilakukan di luar negeri sehingga tenaga kerja di dalam negeri menjadi kelebihan. Namun demikain kegiatan MNC di luar negeri ini dapat pula menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. Efek netonya masih belum pasti apakah lebih besar penggeseran tenaga kerja atau sebaliknya lebih besar penciptaan lapangan kerja. b. Berkurangnya keunggulan modal dan teknologi MNC sering dituduh mengekspor modal dan teknologi dan dikombinasikan dengan tenaga kerja yang murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang modal teknologi di dalam negeri dapat berkurang ; kedua kegiatan industri dalam negeri dapat menyusut digantikan di luar negeri dan sumber pendapatan nasional yang berasal dari luar negeri (berupa keuntunagn MNC yang dikirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat terpengaruh oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar negeri. c. Penghindaran pajak Melalui praktek-praktek penilaian dalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang MNC) yang sering disebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang diberikan oleh negara peneriman MNC dapat menghindar
  • 17. 17 pengenaan pajak yang wajar. Apabila ahl ini terjadi maka negara induk akan dirugikan. d. Merongrong kebijaksanaan ekonomi negara induk Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi negara asal terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk tertentu jatuh ke negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan adanya cabang MNC di negara lain. Secara makro ekonomi, MNC mempunayi akses terhadap pasar modal internasional yang dapat dipergunakan untuk menghindari kebijaksanaan moneter negra asal yang sifatnya restriktif. MANFAAT BAGI NEGARA PENERIMA Keuntungan potensial kehadiran MNC mencakup; pembentukan modal, menaikan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi neraca pembayaran. Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha local dapat terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal nasional, jika tidak maka kenaikan stock modal ini semuanya berasal dari MNC. Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan. Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang diperoleh. Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak hanya menaikkan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill tenaga kerja.
  • 18. 18 Efek yang nyata nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikkan kualitas produk serta mendorong peningkatan efesiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima dapat mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya MNC telah pergi. KERUGIAN BAGI NEGARA PENERIMA Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima umumnya menghendaki impor barang modal dengan sesedikit mungkin penggunaan bahan impor. Tujuan ini dicapai melalui kebijaksanaan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat mengguanakan produk lokal (local content). Kebijaksanaan ini sering menimbulkan konflik dengan tujuan MNC untuk menekan biaya, mencapai target kualitas produk tertentu atau mengirim kembali keuntungan yang diperoleh. Tujuan-tujuan ini akan dihambat oleh kebijaksanaan- kebijaksanaan di atas. Negara penerima sering pula mengharuskan MNC untuk mengekspor produknya ke negara tertentu yang ini mungkin tidak sejalan dengan tujuan MNC untuk menjual barang di pasar lokal. Masalah lain adalah bahewa MNC dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi negara penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat padat modal atau yang berorientasi ekspor, seperti pada assembling barang elektronik, perginya MNC tersebut karena perubahan ekonomi atau politik akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima. PENGATURAN MNC OLEH NEGARA PENERIMA Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, diantaranya adalah : a. Pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian tentang kemungkinan efek MNC di masa mendatang terhadap ekonomi
  • 19. 19 dan politik nasional. Pendaftaran dan screening biasanya dilakukan dan apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka MNC tersebut ditolak kehadirannya. b. Penentuan sektor-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau penentuan pemilikian, sehingga memberi peluang pada wiraswasta lokal untuk ikut melakukan kegiatan atau mengambil keputusan. c. Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi bahan yang di impor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit, pemilikan serta pengaturan tentang efeknya terhadap lingkungan. d. Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim balik ke negara induk. e. Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada pengaturan masuknya MNC, india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi, brazilia sedikit lebih bebas, jepang umumnya memberi toleransi untuk patungan dan Indonesia dengan pengaturan melalui Undang-undang PMA dan daftar negatif untuk investasi. D) Komponen Neraca Pembayaran Internasional Dengan neraca pembayaran seseorang dapat mengetahui bahwa neraca terbagi dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut. 1. Transaksi Dagang (Trade Account) Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor akan barang- barang (merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang terbagi menjadi transaksi barang (visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan
  • 20. 20 impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade) yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit. 2. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment) Transaksi pendapatan modal adalah segala transaksi atas penerimaan atau pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di dalam negeri. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain. Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit. 3. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction) Transaksi unilateral ialah transaksi sepihak atau transaksi yang berjalan secara satu arah, maksudnya ialah transaksi tersebut tidak menyebabkan adanya kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang telah diberikan. Berikut ini yang termasuk dalam transaksi unilateral adalah: hadiah (gift), bantuan (aid), dan transfer unilateral. Jika suatu negara memberi suatu hadiah atau bantuan kepada negara lain, maka transaksi ini disebut transaksi debit. Dan sebaliknya, jika suatu negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain disebut dengan transaksi kredit. 4. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
  • 21. 21 Transaksi penanaman modal langsung adalah segala transaksi yang berkaitan dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk di suatu negara tertentu dengan penduduk negara lain. Jika terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan dari tangan penduduk negara lain, maka pos direct investment terletak didebit. Dan jika terjadi penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah kekuasaan tersebut, maka pos ini terletak dikredit. 6. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan) Transaksi utang piutang jangka panjang ialah segala transaksi kredit yang memiliki jangka waktu panjang yaitu pembayarannya lebih dari satu tahun. Contohnya, yaitu transaksi penjualan akan obligasi kepada penduduk negara lain, dan menerima pembayaran kembali atas pinjaman-pinjaman jangka panjang yang telah dipinjamkan untuk penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman yang berjangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan jika pos terletak disebelah debit maka transaksi yang terjadi ialah transaksi akan pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang. 7. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1) Transaksi utang piutang yang berjangka waktu pendek adalah segala transaksi atas utang piutang dimana jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini terbagi menjadi dua yaitu: transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. Baca juga: [Pengertian, Tujuan, dan Contoh] Pembangunan Berkelanjutan
  • 22. 22 Perencanaan Pembangunan Ekonomi “Pengertian, Unsur Tujuan, Ciri- cirinya” 3 Perbedaan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro 8. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating) Transaksi lalu lintas moneter ialah aktivitas atas pembayaran transaksi- transaksi pdalam current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang piutang jangka panjang). Jika jumlah pengeluaran akan current account dan investment account lebih besar daripada pendapatannya, maka perbedaan tersebut adalah defisit yang harus ditutup yaitu dengan saldo kredit monetary acomodating. Dari macam-macam transaksi di atas, maka transaksi ekonomi internasional terbagi menjadi 3 yaitu: 1. Transaksi Berjalan (Current Account) Transaksi berjalan adalah segala transaksi ekspor dan impor akan barang- barang dan jasa-jasa. Secara umum terdiri atas: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan transaksi unilateral. 2. Neraca Modal (Capital Account) Neraca modal adalah neraca yang menampilkan perubahan atas harta kekayaan (asset) suatu negara yang terdapat di luar negeri dan aset asing di suatu negara, serta di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal terdiri dari: transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang piutang yang
  • 23. 23 berjangka waktu panjang dan transaksi utang piutang yang berjangka waktu pendek. 3. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions) Selisih yang belum diperhitungkan ialah suatu rekening penyeimbang jika suatu saat nilai transaksi-transaksi kredit tidak balance dengan nilai transaksi debit. Jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu balance dengan transaksi debitnya dengan menggunakakn rekening selesih perhitungan ini. E) Mekanisme Neraca Pembayaran Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut. a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price effects). b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan (income effects). c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects). Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran Telah diketahui bersama, bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian dunia adalah ketidakseimbangan (disequilibrium) neraca pembayaran. Neraca pembayaran yang defisit akan merisaukan keadaan perekonomian suatu negara, namun bukan berarti surplus neraca pembayaran yang cukup besar tidak menimbulkan masalah. Keadaan neraca pembayaran yang dapat dianggap ideal bagi
  • 24. 24 perekonomian suatu Negara adalah keadaan neraca pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang. Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut. a. Perubahan tingkat harga di dalam negeri. b. Struktur produksi suatu negara. c. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri. d. Pergeseran permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri. e. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan menurunnya kegiatan ekspor dan meningkatnya impor. f. Bencana alam. Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini. a. Pendapatan Nasional Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. b. Tingkat Harga Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. c. Kurs Valuta Asing
  • 25. 25 Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dlaam negeri terhadap mata uang asing dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah devisa suatu negara. d. Tingkat Bunga Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat bunga pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca modal. Pos-pos Neraca Pembayaran 1. Pos Transaksi Dagang Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor barang dan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di sebelah kredit. Apabila pos ini meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi dagang nyata (visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak nyata atau transaksi jasa (invisible trade transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri dijumpai dalam pos transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca pembayaran Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda Indonesia Airways dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi jasa di sebelah kredit. Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga biaya-biaya transport lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi jasa lainnya ialah langganan publikasi-publikasi luar negeri, sewa tanah, dan sewa bangunan. Impor ekspor emas sebagai barang dagangan yang biasanya dipergunakan untuk bahan pembuatan
  • 26. 26 perhiasan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti moneter atau berfungsi sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, tetapi akan dimasukkan ke dalam pos tersendiri. Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk pula pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang belum termasuk dalam pos-pos lainnya, seperti gaji pegawai asing di luar negeri. 2. Pos Pendapatan Modal Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi penerimaan hasil modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan pendapatan oleh penduduk negara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk keuntungan deviden dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil penanaman modal di luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat pada transaksi kredit, dalam pos pendapatan modal. Sebaliknya, keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar negeri, sebagai hasil dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam transaksi debet pada pos pendapatan modal. 3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya hadiah (gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer). a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak mengakibatkan timbulnya kewajiban bagi si penerima untuk membayar harga hadiah yang telah diterima tersebut. Begitu juga bagi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan hak baginya untuk menerima pembayaran. Transaksi yang tidak menimbulkan hak dan kewajiban ini disebut sebagai transaksi unilateral (unilateral transaction), atau sering pula disebut sebagai transaksi sepihak (one way transaction), atau “transaksi tanpa quit pro quo”, dimana suatu prestasi tidak diimbangi dengan prestasi balasan.
  • 27. 27 b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa, seperti bantuan makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu yang sedang dilanda bencana alam juga termasuk transaksi sepihak. c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi unilateral atau transaksi sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak debet atau kredit, maka pos transfer akan menjadi debet dan kredit. 4. Pos Penanaman Modal Langsung Yang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct investment), ialah seluruh transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham atau perusahaan antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal langsung oleh penduduk suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara lain. Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh penduduk suatu negara dari penduduk negara lain, maka pos penanaman modal langsung akan di debet. Sebaliknya akan di kredit jika terjadi penjualan saham kepada penduduk negara lain atau ada penduduk negara lain yang mendirikaan perusahaan di dalam negeri. 5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit yang jangkanya lebih dari satu tahun. Termasuk juga di dalamnya jual beli surat obligasi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia kepada penduduk negara lain, akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang dalam neraca pembayaran Indonesia di sebelah kredit, sebaliknya akan terlihat di debet pos hutang piutang jangka panjang apabila penduduk Indonesia membeli obligasi dari penduduk negara lain. Pos hutang piutang jangka panjang ini dipisahkan menjadi dua bagian:
  • 28. 28 a. Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term loan) b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan) 6. Pos Hutang Piutang Jangka Pendek Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Umumnya terdiri dari penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. Hal-hal lainnya sama dengan pos hutang piutang jangka panjang. Pos hutang piutang jangka pendek sering diusahakan menjadi: a. Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term loan) b. Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan) 7. pos Sektor Moneter Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas moneter (Monetary Acomodating) pada dasarnya adalah transaksi- transaksi pembayaran. Pembayaran itu meliputi pembayaran- pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening berjalan (current account), seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan modal dan transfer unilateral. Di samping itu termasuk pula transaksi-transaksi penanaman modal langsung (investment account), seperti hutang piutang jangka panjang dan hutang piutang jangka pendek bukan moneter. Jika pengeluaran current account dan investment account lebih besar dari penerimaan pada current account dan investment account, maka akan terdapat suatu perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit pada pos sektor moneter (monetary sector) atau sering juga disebut sebagai neraca pembayaran sektor moneter (monetary sector account). Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari : a. Bank Sentral (1) Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) (2) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
  • 29. 29 (3) Mutasi cadangan devisa (4) Mutasi cadangan emas moneter b. Bank-bank Devisa (1) Kewajiban-kewajiban jangka pendek (2) Mutasi cadangan devisa Pos hubungan dengan Dana Moneter Internasional akan terdapat jika cadangan pada badan tersebut dan saldo hak dari SDR (Special Drawing Right) mengalami perubahan. Kerjasama antar bank sentral berbagai negara akan membantu memecahkan kesulitan-kesulitan likuiditas luar negeri negara-negara anggota yang sangat mendesak dan berjangka pendek, hal ini dapat dilakukan dengan fasilitas-fasilitas yang disebut swap. Transaksi-transaksi swap ini akan dicatat pula dalam kewajiban-kewajiban jangka pendek. Mutasi cadangan devisa merupakan pos dimana dicatat transaksi- transaksi penerimaan dan pemakaian valuta asing. Baik untuk bank sentral maupun untuk bank-bank swasta, penerimaan valuta asing dari luar negeri akan merupakan transaksi debet, sedangkan pemakaian valuta asing ke luar negeri merupakan transaksi kredit pada masing- masing pos. Dalam pos mutasi cadangan emas moneter dicatat perubahan- perubahan yang terjadi pada besarnya cadangan emas moneter. Yaitu gold out flow atau aliran emas ke luar negeri dicatat sebagai kredit, sedangkan gold in flow atau aliran emas ke dalam negeri dicatat di sebelah debet. 8. Pos Selisih Perhitungan (Errors and Omissions) Pos ini merupakan pos penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama dengan nilai transaksi-transaksi debet. Dengan adanya pos selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai sebelah kredit dan debet dalam neraca pembayaran internasional akan selalu sama (balance).
  • 30. 30 F) Cara Melakukan Pembayaran Internasional, Transaksi Luar Negeri - Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, seorang pengusaha dapat menggunakan beberapa cara antara lain sebagai berikut. a. Cash (Tunai) Pembayaran cara ini dilakukan dengan menggunakan check atau bank drafts, pada saat barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini biasanya tidak disukai oleh pembeli (importir) karena: 1) harus tersedia uang kas yang cukup besar; 2) kehilangan penggunaan modal kerja karena barang diterima; 3) harus berdasarkan kepercayaan dan kejujuran eksportir. Cara ini relatif lebih baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum mengenal baik importir. b. Open Account Cara ini merupakan kebalikan dari cara cash. Dengan cara ini, barang yang telah dikirimkan kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau sesuai kebijaksanaan importir. Dalam hal ini, sebagian besar risiko ditanggung oleh eksportir. Misalnya, eksportir harus memiliki banyak modal dan jika pembayaran akan dilakukan dengan mata uang asing, risiko perubahan kurs menjadi tanggungannya. Cara ini digunakan jika:
  • 31. 31 1) pembeli sudah dikenal dengan baik; 2) keadaan ekonomi dan politik yang stabil; 3) dekat dengan pasar. c. Commercial Bills of Exchange (Wesel) Cara ini paling umum dipakai. Commercial Bills of Exchange sering disebut drafts atau trade bills, yaitu surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Surat perintah tersebut ini sering disebut wesel. Jika pembeli menyetujui, ia harus membubuhkan tanda tangan pada drafts tersebut sehingga dapat diperjualbelikan (trade drafts). Cara pembayaran dengan wesel yang mengikutsertakan peran bank langkah-langkahnya sebagai berikut: [1] a. Eksportir mengirimkan barang kepada importir melalui maskapai pelayaran. b. Eksportir mengirimkan dokumen pengiriman kepada importir dan memberitahukan adanya penarikan wesel. c. Eksportir datang ke bank A dengan membawa wesel yang sudah dilampiri dokumen pengiriman. d. Bank A membayar kepada eksportir. Bank A bersedia membayar karena bank memperoleh keuntungan berupa bunga diskonto. Selain itu, pada umumnya berlaku pula persyaratan bila importir tidak bisa membayar pada saat jatuh tempo maka eksportirlah yang bertanggung jawab melunasi wesel tersebut kepada bank. e. Selanjutnya bank A mengirimkan wesel tersebut kepada bank B di negara tempat importir tinggal. Dengan diterimanya wesel, bank B akan membayar kepada bank A. Pembayaran tidak dilakukan dengan
  • 32. 32 cara mengirimkan uang, tapi hanya dalam bentuk pencatatan saldo, karena sebelumnya sudah ada perjanjian kerja sama antara bank A dengan bank B. f. Langkah terakhir, bank B menagih kepada importir. Apabila importir memiliki rekening di bank B maka bank B tinggal mengurangi jumlah yang tersimpan di rekeningnya. Sebagai catatan, wesel yang belum jatuh tempo dan sudah di-accept (diakui) oleh importir bisa diperjualbelikan untuk mendapat keuntungan, di antaranya berupa bunga diskonto. Jenis atau macam drafts dapat dibedakan menjadi dua, yaitu clean drafts dan documentary drafts. 1) Clean drafts, adalah drafts yang tidak disertai jaminan dokumen barang. 2) Documentary drafts, adalah drafts yang disertai jaminan dokumen pengiriman serta asuransi barang. Waktu dilakukannya pembayaran drafts disebut tenor atau usance. Dalam hubungan dengan tenor atau usance, drafts dapat dikelompok kan menjadi sebagai berikut. 1) Sight drafts, adalah drafts yang dibayar setelah diperlihatkan pada pembeli. Jadi, pembayarannya sebelum barang tiba di tempat pembeli sebab drafts dikirim melalui kapal laut. 2) Arrival drafts, adalah drafts yang dibayar setelah barangnya datang. 3) Date drafts, adalah drafts yang pembayarannya dilakukan pada tanggal tertentu atau beberapa hari setelah tanggal tersebut. d. Letters of Credit (L/C)
  • 33. 33 Cara pembayaran dengan Letter of Credit, wesel ditarik pada bank bukan kepada importir sehingga transaksinya akan lebih terjamin. Letter of Credit adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli barang (importir) tempat bank yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian, letter of credit merupakan suatu alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin pembayarannya bagi eksportir. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembayaran letter of credit, yaitu opener, issuer, dan beneficiary atau acreditee. 1) Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C. 2) Issuer adalah bank yang mengeluarkan L/C tersebut. 3) Beneficiary atau acreditee adalah penjual (eksportir). Dalam kenyataannya sering terdapat satu pihak lagi di dalam transaksi L/C ini, yaitu confirming bank. Confirming bank adalah bank di negara eksportir, yang atas permintaan eksportir, menjamin pembayaran L/C yang dikeluarkan oleh Issuer. Dalam melakukan pembayaran dengan L/C terdapat beberapa langkah- langkah sebagai berikut. 1) Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh importir dan eksportir. 2) Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi permohonan pembukaan L/C. 3) Jika permohonan tersebut disetujui, kemudian L/C ditandatangani oleh bank. Dengan demikian, bank akan menjamin pem bayaran
  • 34. 34 kepada eksportir. Sebaliknya, importir akan menjamin pula semua pembayaran yang dilakukan oleh bank. 4) Dengan ditandatangani permohonan L/C tersebut, kredit telah tersedia bagi importir untuk mengimpor barang dari eksportir. 5) Kemudian bank (Issuer) tersebut memerintahkan confirming bank untuk memberikan advice of L/C kepada eksportir, kemudian confirming bank membubuhkan namanya pada L/C tersebut untuk memperkuat jaminan pembayaran L/C. 6) Barang kemudian dikirim oleh eksportir. Eksportir menarik wesel atas Issuing bank dan mengirimkan wesel tersebut beserta dokumen- dokumen pengiriman barang. Confirming bank memeriksa dokumen- dokumen tersebut. 7) Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh Confirming bank dikirimkan kepada Issuing bank. 8) Setelah wesel tersebut ditandatangani oleh Issuing bank, barang dikeluarkan dari pelabuhan dan dikirimkan ke tempat importir setelah menandatangani trust receipt. 9) Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut, importir membayar kepada Issuing bank. Dengan demikian, selesailah pembayaran dengan menggunakan L/C. e. Private Compensation Private compensation adalah cara pembayaran yang dilakukan importir dan eksportir dengan cara menukarkan utang piutang. Contohnya, Toni di Indonesia mempunyai utang 1000 ringgit kepada Farhan di Malaysia. Di lain pihak, Najib di Malaysia mempunyai utang kepada Diki di Indonesia. Atas kesepakatan mereka, untuk mempermudah transaksi, utang piutang tersebut diselesaikan dengan cara: Toni membayar utangnya kepada Diki; Najib membayar utangnya kepada Farhan. [1]