SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
MAKALAH
“KONSEP PEMBANGUNAN PERTANIAN MOSHER DALAM MEMBANGUN SISTEM
PEDESAAN TERSTRUKTUR DI INDONESIA ”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembangunan Pertanian
Semester Ganjil Tahun 2010
Oleh
Raden Bondan E B
150110080162
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
~ 2 ~
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 : Teori Pertanian Mosher…………………………………………… 3
1.2 : Usaha Tani Mosher........................................................................... 3
1.3 : Syarat Pembangunan Pertanian Mosher………………………….. 3
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 : Pembangunan Pertanian Mosher…………………………………. 4
2.2 : Perkembangan Pembangunan Pertanian di Indonesia…………… 5
2.3 : Pembangunan Pedesaan yang Terstruktur……………………….. 6
BAB III : KESIMPULAN
~ 3 ~
BAB I
PENDAHULUAN
Pertanian merupakan sector usaha yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat Indonesia terutama
yang bertempat tinggal di pedesaan. Usaha pertanian di Indonesia memiliki peranan penting dalam aspek
penyediaan lapangan kerja, penyediaan pangan serta penyumbang devisa melalui kegiatan ekspor dan
lainnya. Namun dalam kenyataannya, sector pertanian belum mengalami perubahan secara signifikan, hal
ini bisa dilihat dari kehidupan subjek-subjek pelaku pertanian, salah satunya yang paling mendasar yaitu
petani. Petani sebagai pelaku pertanian pokok masih berada dalam garis kehidupan dengan pendapatan di
bawah rata-rata. Salah satu komoditas yang umumnya ditanam oleh petani adalah padi. Tanaman padi
adalah tanaman utama dari aspek kepentingan kebutuhan sehari-hari dibandingkan dengan komoditas lain
(Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian, 1990;8). Meskipun bukan komoditas yang
bernilai tinggi di pasaran, hal ini sangat kontras dengan kehidupan petani secara kenyataan . mayoritas
dari kepemilikan lahan, golongan rumah tangga petani dengan lahan <0,5 hectar lebih mendominan dari
tahun ke tahun (Biro Pusat Statistik : Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia1993. Jakarta : Biro Pusat
Statistik,1996:108). Melihat data – data tersebut maka diperlukan suatu proses pembangunan pertanian
untuk meminimalkan keterpurukan kehidupan petani Indonesia.
1.1 Teori Pertanian Mosher
Menurut Mosher (1968;19) bahwa pertanian adalah sejenis proses produksi khas yang didasarkan atas
proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Tumbuhan berfungsi sebagai pabrik pertanian yang primer,
dan kegiatan – kegiatan pengolahan tersebut adalah satu bagian usaha yang dipengaruhi oleh factor
biaya dan penerimaan.
1.2 Usaha Tani Mosher
A.T. Mosher (Mubyarto 1989;16) memberikan pengertian yang disebut farm (Tani) adalah suatu
tempat atau bagian dari permukaan bumi di mana pertanian diselenggarakan oleh seorang petani
tertentu apakah ia seorang pemilik, penyakap atau manajer yang digaji.
1.3 Syarat Pembangunan Pertanian Mosher
Untuk pembangunan pertanian diperlukan beberapa syarat seperti yang dikemukakan A.T. Mosher
(1965;77) syarat mutlak yang harus ada dalam pembangunan adalah adanya pasar untuk hasil usaha
tani, teknologi yang senantiasa berkembang, tersedianya bahan dan alat produksi secara local, adanya
perangsang produksi bagi petani, dan tersedianya perangkutan yang lancer dan kontinu. Sedangkan
pada tahun 1966, Mosher menambahkan perlunya syarat pelancar seperti kredit produksi , pendidikan
pembangunan ,perbaikan dan perluasan lahan pertanian, perencanaan dan kegiatan bersama.
~ 4 ~
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembangunan Pertanian Menurut Mosher
Pembangunan dapat diartikan sebagai bentuk perubahan dan pertumbuhan , dimana suatu
pembangunan dikatakan berhasil ketika terjadi perubahan pola hidup dan usaha tani dari kurang baik
menjadi baik serta pertumbuhan sector pertanian yang tinggi. Hal ini dikemukakan Dr. Soekartawi,
(1994;1).Suatu pembangunan pertanian tidak terlepas dari factor –faktor penunjang, A. T Mosher
(1965;77) mengungkapkan beberapa factor atau syarat penunjang mutlak suatu pembangunan, yaitu
pasar untuk hasil usaha tani, teknologi yang senantiasa berkembang, tersedianya bahan dan alat
produksi secara local, adanya perangsang produksi bagi petani, dan tersedianya perangkutan yang
lancar dan kontinu.
a. Pasaran hasil usaha tani,
Harga jual yang tinggi setiap masa panen adalah harapan setiap petani, tinggi dan rendah harga
tersebut pada umumnya terlihat dari penjualan panen sebelumnya. Pembangunan pertanian
diharapkan dapat meningkatkan produksi hasil pertanian sehingga harga jual yang diterima
petani saat panen dapat menggantikan biaya usaha tani selama waktu produksi. A. T Mosher
(1965 ;78) mengungkapkan bahwa ada tiga hal yang diperlukan yaitu : a) Seseorang di suatu
tempat yang membeli hasil usaha tani, perlu ada permintaan (demand) terhadap hasil usaha tani
ini. b) Seseorang yang menjadi penyalur dalam penjualan hasil usaha tani, sistem tataniaga.
c) Kepercayaan petani pada kelancaran sistem tataniaga itu.
b. Teknologi dalam Pembangunan yang Senantiasa Berkembang
Salah satu syarat mutlak adanya pembangunan adalah teknologi yang senantiasa berubah.
Pernyataan ini dikemukan oleh A. T Mosher(Mubyarto,1989;235). Selain itu Mosher juga
mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan teknologi pertanian adalah cara – cara melakukan
pekerjaan usaha tani (A.T Mosher ,1965;93). Usaha tani tersebut mencakup kegiatan- kegiatan
seperti cara petani menyebarkan benih, memelihara tanaman dan memungut hasil serta
memelihara ternak
c. Tersedianya Bahan dan Alat Produksi
Pembangunan pertanian diharapkan dapat menyediakan berbagai bahan dan alat produksi yang
akan menunjang berbagai metode baru yang diberikan kepada petani dalam usaha taninya. Salah
satu diantaranya lokasi yang dekat dan jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan petani.
d. Perangsang Produksi bagi petani
~ 5 ~
Perangsang efektif dalam mendorong petani untuk menaikkan produksi (A.T Mosher, 1965;124),
yaitu : a) Perbandingan harga yang menguntungkan. b) Bagi hasil yang wajar.Tersedianya barang
dan jasa yang ingin dibeli oleh petani untuk keluarganya.
e. Tersedianya Pengangkutan yang lancar
Factor yang mempengaruhi biaya perangkutan (A.T. Mosher, 1965;138) antara lain : a) Sifat
barang yang harus diangkut, berapa berat atau besarnya barang itu b) Jarak pengangkutan barang-
barangitu c)Banyaknya barang yang diangkut d) Jenis alat perangkutan.
2.2 Perkembangan Pembangunan Pertanian di Indonesia
Pembangunan pertanian diselenggarakan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat(petani).
Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional dengan melibatkan perubahan besar dalam
struktur mental, social, dan kelembagaan nasional dimana didalamnya terdapat akselerasi
pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, pengurangan pengangguran dan pemberantasan
kemiskinan absolute (Zakaria,2009).
Menurut BAPPENAS tahun 2008, bahwa lima sasaran pokok yang diharapkan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat(petani) yaitu
1. Pengurangan kemiskinan dan pengangguran dengan strategi pembangunan ekonomi yang
mendorong pertumbuhan berkualitas dan berdimensi pemerataan melalui penciptaan lingkungan
usaha yang sehat
2. Berkurangnya kesenjangan antarwilayah dengan prioritas pada pembangunan pedesaan
3. Meningkatkan kualitas manusia yang tercermin pada terpenuhinya hak social rakyat
4. Membaiknya mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya alam dengan prinsip
pembangunan berkelanjutan
5. Meningkatnya dukungan infrastruktur.
Peningkatan pendapatan petani merupakan kunci utama dalam peningkatan kesejahteraan petani
karena struktur kehidupan masyarakat Indonesia sangat didominasi oleh masyarakat pedesaan dengan
mayoritas pendapatan pekerjaan dari sector pertanian. Upaya peningkatan pendapatan bisa dilakukan
dengan peningkatan produktivitas usahatani dan intensitas tanam disertai peningkatan akses petani ke
pasar input dan output yang efisien. Namun dalam kurun waktu 10 tahun peningkatan produktivitas
usahatani di tingkat petani relative stagnan dan kapasitas produksi nasional semakin terbatas (Zakaria,
2009). Beberapa factor yang mempengaruhi (Siregar dan Masyitho, 2008; Mulyana, 1998,
Yustika,2006) antara lain :
1. Konversi lahan pertanian ke nonpertanian dengan laju 5,23 persen per tahun selama 1995-2005
2. Menurunnya kualitas dan kesuburan lahan akibat kerusakan lingkungan
~ 6 ~
3. Perubahan iklim yang mengakibatkan fluktuasi dan penurunan produktivitas pertanian
4. Lambatnya penemuan dan pemasyarakatan teknologi
5. Rendahnya insentif financial dalam menerapkan teknologi secara optimal
6. Penguasaan lahan yang sempit.
Selain factor tersebut, Departemen Pertanian tahun 2000 mengemukan berdasarkan hasil
penelitian bahwa sebesar 88 persen rumah tangga petani hanya menguasai lahan sawah kurang dari
0,5 hectar, dan keterbatasan akses informasi, teknologi, serta capital menyebabkan masyarakat petani
menjadi miskin, tidak berdaya, dan tertinggal.
Sejak Pelita VI , pembangunan pertanian dilakukan melalui pendekatan agribisnis yang menekankan :
a. Pendekatan pembangunan pertanian ditingkatkan dari pendekatan produksi ke pendekatan bisnis
b. Pembangunan pertanian bukan sekedar pembangunan sektoral, namun secara intersoktoral
c. Pembangunan pertanian bukan pengembangan komoditas secara parsial, namun sangat terkait
dengan pembangunan wilayah khususnya pedesaan yang terkait dengan pendapatan petani.
Karena itulah pendekatan pembangunan ke depan akan diarahkan pada pengembangan produk
terutama pengembangan nilai tambah produk melalui industri yang berfungsi dalam pengolahan
produk pertanian primer. Sedangkan untuk strategi pembangunan pertanian ke depan adalah
pengembangan agroindustri pedesaan yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
dan pembukaan lapangan kerja. Langkah strategis tersebut ditujukan secara terus menerus
meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif melalui pemberdayaan organisasi ekonomi
rakyat.
2.3 Pembangunan Pedesaan yang Terstruktur
Untuk membangun pedesaan yang terstruktur dalam memberikan jaminan kepada setiap pelaku
usahatani maka diperlukan suatu wadah atau lembaga. Lembaga yang dimaksud dapat berupa
kelompok tani ataupun gabungan kelompok yang membentuk kelembagaan usahatani di pedesaan.
Upaya pembentukan kelompok tani yaitu untuk menghindari biaya transaksi yang cukup tinggi yang
harus dikeluarkan anggotanya (Arkadie,1989). Pembangunan pedesaan yang terstruktur melalui
pembentukan kelembagaan akan menciptakan system ekonomi rakyat. Menurut Pakpahan (1990)
subsistem yang menyusun system organisasi ekonomi rakyat adalah unsur kelembagaan sebagai
aturan main, partisipan yaitu sumberdaya manusia, teknologi, tujuan dan lingkungan (alam,social, dan
ekonomi).
~ 7 ~
Selain itu suatu kelembagaan memiliki ciri – ciri tertentu seperti dikemukakan Pakpahan (1991)
yaitu batas yurisdiksi, hak kepemilikan, dan aturan representasi. Batas yurisdiksi menenetukan siapa
dan apa yang tercakup didalam lembaga/organisasi sehingga organisasi dapat melakukan perluasan
ekonomi seperti batas wilayah kerja, batas skala usaha yang diperbolehkan, jenis usaha yang
diperkenankan dan sebagainya. Hak kepemilikan mengatur hubungan individu terhadap sumber daya,
situasi, dan kondisi (Pakpahan,1990) dalam hal ini kepemilikan lahan usaha tani tercakup. Terakhir
aturan representasi merupakan perangkat aturan yang mengatur mekanisme pengambilan keputusan
organisasi. Hal ini diperlukan untuk menghadapi jika terjadi kasus seputar wilayah usahatani seperti
persengketaan maupun hak kepemilikan lahan usaha yang sah.
Bantacut (2000) mengungkapkan bahwa pembangunan ekonomi harus melalui beberapa proses
yaitu pembentukan instusi baru, pembangunan unit usaha, perbaikan kapasitas tenaga kerja,
identifikasi pasar – pasar baru, alih ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pengembangan perusahaan
baru.
Pengembangan ekonomi petani dapat dilakukan melalui strategi yaitu pemberdayaan organisasi,
pengembangan jarring kemitraan bisnis, dan peningkatan daya saing. Dengan demikian, proses
pembangunan pedesaan yang berawal dari pemberdayaan petani hingga terkait dengan lembaga yang
akan terbentuk dapat menciptakan system perekonomian rakyat desa yang mayoritas petani
meningkat.
~ 8 ~
BAB III
KESIMPULAN
Pertanian merupakan sector usaha yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat Indonesia
terutama yang bertempat tinggal di pedesaan. Usaha pertanian di Indonesia memiliki peranan penting
dalam aspek penyediaan lapangan kerja, penyediaan pangan serta penyumbang devisa melalui
kegiatan ekspor dan lainnya. Pembangunan dapat diartikan sebagai bentuk perubahan dan
pertumbuhan , dimana suatu pembangunan dikatakan berhasil ketika terjadi perubahan pola hidup dan
usaha tani dari kurang baik menjadi baik serta pertumbuhan sector pertanian yang tinggi.
Pembangunan pedesaan yang terstruktur melalui pembentukan kelembagaan akan menciptakan
system ekonomi rakyat
A.T Mosher (1965;77) mengungkapkan beberapa factor atau syarat penunjang mutlak suatu
pembangunan, yaitu pasar untuk hasil usaha tani, teknologi yang senantiasa berkembang, tersedianya
bahan dan alat produksi secara local, adanya perangsang produksi bagi petani, dan tersedianya
perangkutan yang lancar dan kontinu.
Dengan demikian, proses pembangunan pedesaan yang berawal dari pemberdayaan petani hingga
terkait dengan lembaga yang akan terbentuk dapat menciptakan system perekonomian rakyat desa
yang mayoritas petani meningkat.
~ 9 ~
DAFTAR PUSTAKA.
Bantacut.2000. dalam makalah Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Kunci Kesejahteraan Petani.
Fakultas Pertanian Universitas Lampung. BandarLampung. Diakses melalui
http://www.google.com/teori-pertanian-mosher. Tanggal akses: 03/09/2010/
Informasi34.2008. Teori-teori pertanian. Diakses melalui http://informasi34.blogspot.com/2008/12/teori
teori-pertanian.html. Tanggal akses: 03/09/2010.
Mosher.1965. dalam Informasi34.2008. Teori-teori pertanian. Diakses melalui
http://informasi34.blogspot.com/2008/12/teori teori-pertanian.html. Tanggal akses: 03/09/2010.
Mosher.1966. dalam makalah Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Kunci Kesejahteraan Petani.
Fakultas Pertanian Universitas Lampung. BandarLampung. Diakses melalui
http://www.google.com/teori-pertanian-mosher. Tanggal akses: 03/09/2010/
Mosher.1984. dalam makalah Tinjauan, Landasan Teori, dan Hipotesis, Diakses melalui
http://www.google.com/teori-pertanian-mosher. Tanggal akses: 03/09/2010.
Mosher.1989. dalam Informasi34.2008. Teori-teori pertanian. Diakses melalui
http://informasi34.blogspot.com/2008/12/teori teori-pertanian.html. Tanggal akses: 03/09/2010.
Siregar dan Masyitho, 2008; Mulyana, 1998, Yustika,2006. dalam makalah Penguatan Kelembagaan
Kelompok Tani Kunci Kesejahteraan Petani. Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
BandarLampung. Diakses melalui http://www.google.com/teori-pertanian-mosher.
Tanggal akses: 03/09/2010/
Wan Abbas Zakaria. 2009. Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Kunci Kesejahteraan Petani.
Fakultas Pertanian Universitas Lampung. BandarLampung. Diakses melalui
http://www.google.com/teori-pertanian-mosher. Tanggal akses: 03/09/2010/

More Related Content

What's hot

power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...
power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...
power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...CATUR FEBRI
 
Elastisitas Permintaan dan penawaran
Elastisitas Permintaan dan penawaranElastisitas Permintaan dan penawaran
Elastisitas Permintaan dan penawaranAnanda Setiawan
 
Pembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesiaPembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesiaIrmaSetia Gsb
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)19091997sovi
 
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan Akademi Desa 4.0
 
Percobaan faktorial
Percobaan faktorialPercobaan faktorial
Percobaan faktorialMuhammad Eko
 
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianKebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianCut Endang Kurniasih
 
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atauSyarif Udin
 
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATANBakhrul Ulum
 
Pengantar Rancangan Percobaan
Pengantar Rancangan PercobaanPengantar Rancangan Percobaan
Pengantar Rancangan PercobaanDian Arisona
 
Sorgum (sorghum bicolor L)
Sorgum (sorghum bicolor L)Sorgum (sorghum bicolor L)
Sorgum (sorghum bicolor L)Sanda Ratna Sari
 
Masalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaMasalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaHeri Saputra
 
Pendekatan dalam Pemasaran Pertanian
Pendekatan dalam Pemasaran PertanianPendekatan dalam Pemasaran Pertanian
Pendekatan dalam Pemasaran PertanianKuny Raint
 
3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsiAry Efendi
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak LengkapIr. Zakaria, M.M
 
Rancangan petak terbagi
Rancangan petak terbagiRancangan petak terbagi
Rancangan petak terbagiMuhammad Eko
 
KEBIJAKAN HARGA PERTANIAN
KEBIJAKAN HARGA PERTANIANKEBIJAKAN HARGA PERTANIAN
KEBIJAKAN HARGA PERTANIANMira Aryuni
 

What's hot (20)

power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...
power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...
power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...
 
Elastisitas Permintaan dan penawaran
Elastisitas Permintaan dan penawaranElastisitas Permintaan dan penawaran
Elastisitas Permintaan dan penawaran
 
Pembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesiaPembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesia
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
 
Pasar Input
Pasar InputPasar Input
Pasar Input
 
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
 
Percobaan faktorial
Percobaan faktorialPercobaan faktorial
Percobaan faktorial
 
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
 
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan PertanianKebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Pertanian
 
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
 
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
 
Pengantar Rancangan Percobaan
Pengantar Rancangan PercobaanPengantar Rancangan Percobaan
Pengantar Rancangan Percobaan
 
Sorgum (sorghum bicolor L)
Sorgum (sorghum bicolor L)Sorgum (sorghum bicolor L)
Sorgum (sorghum bicolor L)
 
Masalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaMasalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di Indonesia
 
Pendekatan dalam Pemasaran Pertanian
Pendekatan dalam Pemasaran PertanianPendekatan dalam Pemasaran Pertanian
Pendekatan dalam Pemasaran Pertanian
 
3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi3 teori-konsumsi
3 teori-konsumsi
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap
 
Rancangan petak terbagi
Rancangan petak terbagiRancangan petak terbagi
Rancangan petak terbagi
 
Tataniaga Pertanian
Tataniaga PertanianTataniaga Pertanian
Tataniaga Pertanian
 
KEBIJAKAN HARGA PERTANIAN
KEBIJAKAN HARGA PERTANIANKEBIJAKAN HARGA PERTANIAN
KEBIJAKAN HARGA PERTANIAN
 

Similar to PEMBANGUNAN PERTANIAN MENURUT MOSHER

Kelembagaan_Dalam_Pembangunan_Pertanian.ppt
Kelembagaan_Dalam_Pembangunan_Pertanian.pptKelembagaan_Dalam_Pembangunan_Pertanian.ppt
Kelembagaan_Dalam_Pembangunan_Pertanian.pptArdiRumallang
 
8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptx8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptxemi halimi
 
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )Wahyu Saputra
 
Power Point Pembangunan Pertanian Dimas Febrian Dwi Putra.pptx
Power Point Pembangunan Pertanian Dimas Febrian Dwi Putra.pptxPower Point Pembangunan Pertanian Dimas Febrian Dwi Putra.pptx
Power Point Pembangunan Pertanian Dimas Febrian Dwi Putra.pptxDimasFebrianDwiPutra
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianOpissen Yudisyus
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxghaibgp
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanianfirman sahari
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanianfirman sahari
 
Manajemen Agro industri
Manajemen Agro industriManajemen Agro industri
Manajemen Agro industriAhya Alamsyah
 
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi Putri Suwarno
 
Rancangan mekanisasi pertanian nu arek bener hahah
Rancangan mekanisasi pertanian nu arek bener hahahRancangan mekanisasi pertanian nu arek bener hahah
Rancangan mekanisasi pertanian nu arek bener hahahSandi Purnama Jaya
 
Pertanian di masa depan
Pertanian di masa depanPertanian di masa depan
Pertanian di masa depanUmar Dani
 

Similar to PEMBANGUNAN PERTANIAN MENURUT MOSHER (20)

konsep dasar ekonomi pertanian
konsep dasar ekonomi pertanian konsep dasar ekonomi pertanian
konsep dasar ekonomi pertanian
 
Kelembagaan_Dalam_Pembangunan_Pertanian.ppt
Kelembagaan_Dalam_Pembangunan_Pertanian.pptKelembagaan_Dalam_Pembangunan_Pertanian.ppt
Kelembagaan_Dalam_Pembangunan_Pertanian.ppt
 
8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptx8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptx
 
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
 
Power Point Pembangunan Pertanian Dimas Febrian Dwi Putra.pptx
Power Point Pembangunan Pertanian Dimas Febrian Dwi Putra.pptxPower Point Pembangunan Pertanian Dimas Febrian Dwi Putra.pptx
Power Point Pembangunan Pertanian Dimas Febrian Dwi Putra.pptx
 
makalah pertanian
makalah pertanianmakalah pertanian
makalah pertanian
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
 
143
143143
143
 
Agroindustri
Agroindustri  Agroindustri
Agroindustri
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian
 
KOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIANKOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIAN
 
Manajemen Agro industri
Manajemen Agro industriManajemen Agro industri
Manajemen Agro industri
 
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
Ppt peran argoindustri dalam pembangunan ekonomi
 
Pengantar ilmu pertanian kel
Pengantar ilmu pertanian kelPengantar ilmu pertanian kel
Pengantar ilmu pertanian kel
 
Rancangan mekanisasi pertanian nu arek bener hahah
Rancangan mekanisasi pertanian nu arek bener hahahRancangan mekanisasi pertanian nu arek bener hahah
Rancangan mekanisasi pertanian nu arek bener hahah
 
8 peranan sektor pertanian
8 peranan sektor pertanian8 peranan sektor pertanian
8 peranan sektor pertanian
 
Pertanian di masa depan
Pertanian di masa depanPertanian di masa depan
Pertanian di masa depan
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil

Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentBondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Bondan the Planter of Palm Oil
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil (20)

Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptxStruktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

PEMBANGUNAN PERTANIAN MENURUT MOSHER

  • 1. MAKALAH “KONSEP PEMBANGUNAN PERTANIAN MOSHER DALAM MEMBANGUN SISTEM PEDESAAN TERSTRUKTUR DI INDONESIA ” Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembangunan Pertanian Semester Ganjil Tahun 2010 Oleh Raden Bondan E B 150110080162 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR
  • 2. ~ 2 ~ DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN 1.1 : Teori Pertanian Mosher…………………………………………… 3 1.2 : Usaha Tani Mosher........................................................................... 3 1.3 : Syarat Pembangunan Pertanian Mosher………………………….. 3 BAB II : PEMBAHASAN 2.1 : Pembangunan Pertanian Mosher…………………………………. 4 2.2 : Perkembangan Pembangunan Pertanian di Indonesia…………… 5 2.3 : Pembangunan Pedesaan yang Terstruktur……………………….. 6 BAB III : KESIMPULAN
  • 3. ~ 3 ~ BAB I PENDAHULUAN Pertanian merupakan sector usaha yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat Indonesia terutama yang bertempat tinggal di pedesaan. Usaha pertanian di Indonesia memiliki peranan penting dalam aspek penyediaan lapangan kerja, penyediaan pangan serta penyumbang devisa melalui kegiatan ekspor dan lainnya. Namun dalam kenyataannya, sector pertanian belum mengalami perubahan secara signifikan, hal ini bisa dilihat dari kehidupan subjek-subjek pelaku pertanian, salah satunya yang paling mendasar yaitu petani. Petani sebagai pelaku pertanian pokok masih berada dalam garis kehidupan dengan pendapatan di bawah rata-rata. Salah satu komoditas yang umumnya ditanam oleh petani adalah padi. Tanaman padi adalah tanaman utama dari aspek kepentingan kebutuhan sehari-hari dibandingkan dengan komoditas lain (Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian, 1990;8). Meskipun bukan komoditas yang bernilai tinggi di pasaran, hal ini sangat kontras dengan kehidupan petani secara kenyataan . mayoritas dari kepemilikan lahan, golongan rumah tangga petani dengan lahan <0,5 hectar lebih mendominan dari tahun ke tahun (Biro Pusat Statistik : Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia1993. Jakarta : Biro Pusat Statistik,1996:108). Melihat data – data tersebut maka diperlukan suatu proses pembangunan pertanian untuk meminimalkan keterpurukan kehidupan petani Indonesia. 1.1 Teori Pertanian Mosher Menurut Mosher (1968;19) bahwa pertanian adalah sejenis proses produksi khas yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Tumbuhan berfungsi sebagai pabrik pertanian yang primer, dan kegiatan – kegiatan pengolahan tersebut adalah satu bagian usaha yang dipengaruhi oleh factor biaya dan penerimaan. 1.2 Usaha Tani Mosher A.T. Mosher (Mubyarto 1989;16) memberikan pengertian yang disebut farm (Tani) adalah suatu tempat atau bagian dari permukaan bumi di mana pertanian diselenggarakan oleh seorang petani tertentu apakah ia seorang pemilik, penyakap atau manajer yang digaji. 1.3 Syarat Pembangunan Pertanian Mosher Untuk pembangunan pertanian diperlukan beberapa syarat seperti yang dikemukakan A.T. Mosher (1965;77) syarat mutlak yang harus ada dalam pembangunan adalah adanya pasar untuk hasil usaha tani, teknologi yang senantiasa berkembang, tersedianya bahan dan alat produksi secara local, adanya perangsang produksi bagi petani, dan tersedianya perangkutan yang lancer dan kontinu. Sedangkan pada tahun 1966, Mosher menambahkan perlunya syarat pelancar seperti kredit produksi , pendidikan pembangunan ,perbaikan dan perluasan lahan pertanian, perencanaan dan kegiatan bersama.
  • 4. ~ 4 ~ BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pembangunan Pertanian Menurut Mosher Pembangunan dapat diartikan sebagai bentuk perubahan dan pertumbuhan , dimana suatu pembangunan dikatakan berhasil ketika terjadi perubahan pola hidup dan usaha tani dari kurang baik menjadi baik serta pertumbuhan sector pertanian yang tinggi. Hal ini dikemukakan Dr. Soekartawi, (1994;1).Suatu pembangunan pertanian tidak terlepas dari factor –faktor penunjang, A. T Mosher (1965;77) mengungkapkan beberapa factor atau syarat penunjang mutlak suatu pembangunan, yaitu pasar untuk hasil usaha tani, teknologi yang senantiasa berkembang, tersedianya bahan dan alat produksi secara local, adanya perangsang produksi bagi petani, dan tersedianya perangkutan yang lancar dan kontinu. a. Pasaran hasil usaha tani, Harga jual yang tinggi setiap masa panen adalah harapan setiap petani, tinggi dan rendah harga tersebut pada umumnya terlihat dari penjualan panen sebelumnya. Pembangunan pertanian diharapkan dapat meningkatkan produksi hasil pertanian sehingga harga jual yang diterima petani saat panen dapat menggantikan biaya usaha tani selama waktu produksi. A. T Mosher (1965 ;78) mengungkapkan bahwa ada tiga hal yang diperlukan yaitu : a) Seseorang di suatu tempat yang membeli hasil usaha tani, perlu ada permintaan (demand) terhadap hasil usaha tani ini. b) Seseorang yang menjadi penyalur dalam penjualan hasil usaha tani, sistem tataniaga. c) Kepercayaan petani pada kelancaran sistem tataniaga itu. b. Teknologi dalam Pembangunan yang Senantiasa Berkembang Salah satu syarat mutlak adanya pembangunan adalah teknologi yang senantiasa berubah. Pernyataan ini dikemukan oleh A. T Mosher(Mubyarto,1989;235). Selain itu Mosher juga mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan teknologi pertanian adalah cara – cara melakukan pekerjaan usaha tani (A.T Mosher ,1965;93). Usaha tani tersebut mencakup kegiatan- kegiatan seperti cara petani menyebarkan benih, memelihara tanaman dan memungut hasil serta memelihara ternak c. Tersedianya Bahan dan Alat Produksi Pembangunan pertanian diharapkan dapat menyediakan berbagai bahan dan alat produksi yang akan menunjang berbagai metode baru yang diberikan kepada petani dalam usaha taninya. Salah satu diantaranya lokasi yang dekat dan jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan petani. d. Perangsang Produksi bagi petani
  • 5. ~ 5 ~ Perangsang efektif dalam mendorong petani untuk menaikkan produksi (A.T Mosher, 1965;124), yaitu : a) Perbandingan harga yang menguntungkan. b) Bagi hasil yang wajar.Tersedianya barang dan jasa yang ingin dibeli oleh petani untuk keluarganya. e. Tersedianya Pengangkutan yang lancar Factor yang mempengaruhi biaya perangkutan (A.T. Mosher, 1965;138) antara lain : a) Sifat barang yang harus diangkut, berapa berat atau besarnya barang itu b) Jarak pengangkutan barang- barangitu c)Banyaknya barang yang diangkut d) Jenis alat perangkutan. 2.2 Perkembangan Pembangunan Pertanian di Indonesia Pembangunan pertanian diselenggarakan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat(petani). Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional dengan melibatkan perubahan besar dalam struktur mental, social, dan kelembagaan nasional dimana didalamnya terdapat akselerasi pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, pengurangan pengangguran dan pemberantasan kemiskinan absolute (Zakaria,2009). Menurut BAPPENAS tahun 2008, bahwa lima sasaran pokok yang diharapkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat(petani) yaitu 1. Pengurangan kemiskinan dan pengangguran dengan strategi pembangunan ekonomi yang mendorong pertumbuhan berkualitas dan berdimensi pemerataan melalui penciptaan lingkungan usaha yang sehat 2. Berkurangnya kesenjangan antarwilayah dengan prioritas pada pembangunan pedesaan 3. Meningkatkan kualitas manusia yang tercermin pada terpenuhinya hak social rakyat 4. Membaiknya mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya alam dengan prinsip pembangunan berkelanjutan 5. Meningkatnya dukungan infrastruktur. Peningkatan pendapatan petani merupakan kunci utama dalam peningkatan kesejahteraan petani karena struktur kehidupan masyarakat Indonesia sangat didominasi oleh masyarakat pedesaan dengan mayoritas pendapatan pekerjaan dari sector pertanian. Upaya peningkatan pendapatan bisa dilakukan dengan peningkatan produktivitas usahatani dan intensitas tanam disertai peningkatan akses petani ke pasar input dan output yang efisien. Namun dalam kurun waktu 10 tahun peningkatan produktivitas usahatani di tingkat petani relative stagnan dan kapasitas produksi nasional semakin terbatas (Zakaria, 2009). Beberapa factor yang mempengaruhi (Siregar dan Masyitho, 2008; Mulyana, 1998, Yustika,2006) antara lain : 1. Konversi lahan pertanian ke nonpertanian dengan laju 5,23 persen per tahun selama 1995-2005 2. Menurunnya kualitas dan kesuburan lahan akibat kerusakan lingkungan
  • 6. ~ 6 ~ 3. Perubahan iklim yang mengakibatkan fluktuasi dan penurunan produktivitas pertanian 4. Lambatnya penemuan dan pemasyarakatan teknologi 5. Rendahnya insentif financial dalam menerapkan teknologi secara optimal 6. Penguasaan lahan yang sempit. Selain factor tersebut, Departemen Pertanian tahun 2000 mengemukan berdasarkan hasil penelitian bahwa sebesar 88 persen rumah tangga petani hanya menguasai lahan sawah kurang dari 0,5 hectar, dan keterbatasan akses informasi, teknologi, serta capital menyebabkan masyarakat petani menjadi miskin, tidak berdaya, dan tertinggal. Sejak Pelita VI , pembangunan pertanian dilakukan melalui pendekatan agribisnis yang menekankan : a. Pendekatan pembangunan pertanian ditingkatkan dari pendekatan produksi ke pendekatan bisnis b. Pembangunan pertanian bukan sekedar pembangunan sektoral, namun secara intersoktoral c. Pembangunan pertanian bukan pengembangan komoditas secara parsial, namun sangat terkait dengan pembangunan wilayah khususnya pedesaan yang terkait dengan pendapatan petani. Karena itulah pendekatan pembangunan ke depan akan diarahkan pada pengembangan produk terutama pengembangan nilai tambah produk melalui industri yang berfungsi dalam pengolahan produk pertanian primer. Sedangkan untuk strategi pembangunan pertanian ke depan adalah pengembangan agroindustri pedesaan yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pembukaan lapangan kerja. Langkah strategis tersebut ditujukan secara terus menerus meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif melalui pemberdayaan organisasi ekonomi rakyat. 2.3 Pembangunan Pedesaan yang Terstruktur Untuk membangun pedesaan yang terstruktur dalam memberikan jaminan kepada setiap pelaku usahatani maka diperlukan suatu wadah atau lembaga. Lembaga yang dimaksud dapat berupa kelompok tani ataupun gabungan kelompok yang membentuk kelembagaan usahatani di pedesaan. Upaya pembentukan kelompok tani yaitu untuk menghindari biaya transaksi yang cukup tinggi yang harus dikeluarkan anggotanya (Arkadie,1989). Pembangunan pedesaan yang terstruktur melalui pembentukan kelembagaan akan menciptakan system ekonomi rakyat. Menurut Pakpahan (1990) subsistem yang menyusun system organisasi ekonomi rakyat adalah unsur kelembagaan sebagai aturan main, partisipan yaitu sumberdaya manusia, teknologi, tujuan dan lingkungan (alam,social, dan ekonomi).
  • 7. ~ 7 ~ Selain itu suatu kelembagaan memiliki ciri – ciri tertentu seperti dikemukakan Pakpahan (1991) yaitu batas yurisdiksi, hak kepemilikan, dan aturan representasi. Batas yurisdiksi menenetukan siapa dan apa yang tercakup didalam lembaga/organisasi sehingga organisasi dapat melakukan perluasan ekonomi seperti batas wilayah kerja, batas skala usaha yang diperbolehkan, jenis usaha yang diperkenankan dan sebagainya. Hak kepemilikan mengatur hubungan individu terhadap sumber daya, situasi, dan kondisi (Pakpahan,1990) dalam hal ini kepemilikan lahan usaha tani tercakup. Terakhir aturan representasi merupakan perangkat aturan yang mengatur mekanisme pengambilan keputusan organisasi. Hal ini diperlukan untuk menghadapi jika terjadi kasus seputar wilayah usahatani seperti persengketaan maupun hak kepemilikan lahan usaha yang sah. Bantacut (2000) mengungkapkan bahwa pembangunan ekonomi harus melalui beberapa proses yaitu pembentukan instusi baru, pembangunan unit usaha, perbaikan kapasitas tenaga kerja, identifikasi pasar – pasar baru, alih ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pengembangan perusahaan baru. Pengembangan ekonomi petani dapat dilakukan melalui strategi yaitu pemberdayaan organisasi, pengembangan jarring kemitraan bisnis, dan peningkatan daya saing. Dengan demikian, proses pembangunan pedesaan yang berawal dari pemberdayaan petani hingga terkait dengan lembaga yang akan terbentuk dapat menciptakan system perekonomian rakyat desa yang mayoritas petani meningkat.
  • 8. ~ 8 ~ BAB III KESIMPULAN Pertanian merupakan sector usaha yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat Indonesia terutama yang bertempat tinggal di pedesaan. Usaha pertanian di Indonesia memiliki peranan penting dalam aspek penyediaan lapangan kerja, penyediaan pangan serta penyumbang devisa melalui kegiatan ekspor dan lainnya. Pembangunan dapat diartikan sebagai bentuk perubahan dan pertumbuhan , dimana suatu pembangunan dikatakan berhasil ketika terjadi perubahan pola hidup dan usaha tani dari kurang baik menjadi baik serta pertumbuhan sector pertanian yang tinggi. Pembangunan pedesaan yang terstruktur melalui pembentukan kelembagaan akan menciptakan system ekonomi rakyat A.T Mosher (1965;77) mengungkapkan beberapa factor atau syarat penunjang mutlak suatu pembangunan, yaitu pasar untuk hasil usaha tani, teknologi yang senantiasa berkembang, tersedianya bahan dan alat produksi secara local, adanya perangsang produksi bagi petani, dan tersedianya perangkutan yang lancar dan kontinu. Dengan demikian, proses pembangunan pedesaan yang berawal dari pemberdayaan petani hingga terkait dengan lembaga yang akan terbentuk dapat menciptakan system perekonomian rakyat desa yang mayoritas petani meningkat.
  • 9. ~ 9 ~ DAFTAR PUSTAKA. Bantacut.2000. dalam makalah Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Kunci Kesejahteraan Petani. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. BandarLampung. Diakses melalui http://www.google.com/teori-pertanian-mosher. Tanggal akses: 03/09/2010/ Informasi34.2008. Teori-teori pertanian. Diakses melalui http://informasi34.blogspot.com/2008/12/teori teori-pertanian.html. Tanggal akses: 03/09/2010. Mosher.1965. dalam Informasi34.2008. Teori-teori pertanian. Diakses melalui http://informasi34.blogspot.com/2008/12/teori teori-pertanian.html. Tanggal akses: 03/09/2010. Mosher.1966. dalam makalah Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Kunci Kesejahteraan Petani. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. BandarLampung. Diakses melalui http://www.google.com/teori-pertanian-mosher. Tanggal akses: 03/09/2010/ Mosher.1984. dalam makalah Tinjauan, Landasan Teori, dan Hipotesis, Diakses melalui http://www.google.com/teori-pertanian-mosher. Tanggal akses: 03/09/2010. Mosher.1989. dalam Informasi34.2008. Teori-teori pertanian. Diakses melalui http://informasi34.blogspot.com/2008/12/teori teori-pertanian.html. Tanggal akses: 03/09/2010. Siregar dan Masyitho, 2008; Mulyana, 1998, Yustika,2006. dalam makalah Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Kunci Kesejahteraan Petani. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. BandarLampung. Diakses melalui http://www.google.com/teori-pertanian-mosher. Tanggal akses: 03/09/2010/ Wan Abbas Zakaria. 2009. Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Kunci Kesejahteraan Petani. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. BandarLampung. Diakses melalui http://www.google.com/teori-pertanian-mosher. Tanggal akses: 03/09/2010/