Ujian Tengah Semester mencakup tiga bab tentang transformasi budaya, perkembangan perkotaan, dan rekayasa struktural pada 1750-1939. Bab pertama membahas perubahan gaya arsitektur dari Baroque ke Neo-Klasik dan perkembangan teori arsitektur. Bab kedua menjelaskan pertumbuhan kota-kota di Eropa abad ke-18 dan 19. Bab ketiga meninjau penemuan dan aplikasi besi serta beton bertulang dalam konstruksi bangunan.
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
Ringkasan Sejarah Arsitektur Dunia
1. UJIAN TENGAH SEMESTER
SEJARAH DAN TEORI ARSITEKTUR DUNIA
DOSEN :
Ir. Rita Walaretina , MSA
DISUSUN OLEH :
RABIYATUL ADAWIYAH
052001400136
J U R U S A N A R S I T E K T U R
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
U N I V E R S I T A S T R I S A K T I
2016
2. I. RINGKASAN
BAB I
Transformasi Budaya:
Arsitektur Neo- Classical 1750 – 1900
• Arsitektur Baroque merupakan dua pertemuan karakteristik manusia dan alam pada ornamen
dan wibawa. Interpretasi Baroque sudah terpisah antara manusia dengan alam.
• Arsitektur Neo-klasik mempunyai perubahan signifikan yang berkaitan dengan hubungan antara
manusia dengan alam.
• Pertengahan abad ke-17 terdapat kemajuan dari Renaissance yaitu:
a. Peningkatan pada kemampuan manusia untuk mengendalikan alam.
b. Perubahan pada alam kesadaran manusia dalam menghadapi perubahan yang berlangsung
pada masyarakat, dengan melahirkan kesenjangan dengan menurunnya kaum bangsawan
dan kebangkitan kaum elit.
Perubahan teknologi untuk infrastruktur baru dan mengeksploitasi pada peningkatan kapasitas
produktif, perubahan dalam kesadaran manusia pada teori baru dalam pengetahuan dan
sejarah pada identitas Renaissance.
• Penjabaran dari Arsitektur Interior Rococo pada abad ke-18 para arsitek mencari gaya yang
tepat melalui penilaian pada gaya kuno dan memahami prinsip-prinsipnya. Menurut Vitruvius,
Arsitektur Romawi merupakan dasarnya. Di inggris, Baroque menemukan ekspresi pertamanya.
• Sifat Vitruvius (1760): utilitas (fungsi) , firmitas (kekuatan) dan venustas (keindahan). Utilitas dan
firmitas menyangkut dalam aspek proporsi yang tepat dari Classical Orders, Venustas
memperkenalkan aspek kebugaran pada elemen klasik berfokus pada kejelasan pada bentuk
geometric.
• Soufflot (1750) bertekad untuk menciptakan kembali keringanan, keluasan dan proporsi dari
Arsitektur Ghotic pada massa klasik dengan mengambil prinsip Yunani, yaitu sistem pada bagian
tengah dan gang-gang kubah datar dan lengkungan setengah lingkaran didukung dengan kolom
internal bulat yang menerus.
• Blondel (1750 – 1770) ditetapkan mengenai komposisi, jenis dan karakter.
• Boullee (1780) menciptakan genre terrible; besarnya arah pandangan dan kejelasan dalam
bentuk geometris tanpa hiasan sebagai bentuk monumental yang menggambarkan kegembiraan
dan kecemasan. Dan terobsesi dengan kapasitas dari cahaya untuk membangkitkan kehadiran
ilahi yaitu sebuah monument dari beberapa negara yang tinggi untuk menyembah yang paling
tinggi.
• Duran (1802 – 1809), setelah 15 tahun terjadi kekacauan pada era Napoleonic diperlukan
struktur yang berguna sebagai kemegahan dan kewibawaan dengan target semurah mungkin,
dimana ekonomi dan struktur yang tepat dapat diciptakan melalui permutasi modular dari
rencana yang sudah pasti dan alternative tinggi lainnya.
• Ledoux, memperluas ide dari arsitektural ‘ilmu firasat’ sebagai simbol dari bentuk niat sosial
yang abstrak, seperti membangkitkan keadilan dan kesatuan di gedung keadilan. Pada struktur
3. yang didedikasikan untuk libertinage bertujuan untuk menimbulkan kegagahan dengan hasil
yang memuaskan.
• Setelah revolusi, perkembangan dari Arsitektur Neo- Klasik tidak bisa dipisahkan dari kebutuhan
untuk menampung institusi baru dari kaum elit dan untuk mewakili munculnya negara republic
baru.
• Frederick II’s Francophile membuat pengguna Eklektik dari motif antic, seperti Romawi, Yunani,
atau Mesir, untuk menciptakan warisan yang langsung dari dinasti republic.
• Jalur utama dari Arsitektur Neo Klasik Blondel berlanjut dipertengahan abad ke -19, Labrouste
merupakan orang yang berpendapat bahwa struktur awalnya berwarna cerah, pada batas
pinggir rak buku yang telah dirancang oleh-nya menggunakan rancangan berbentuk bujur
sangkar dan menggunakan besi sebagai bingkai, barrel berkubah pada atap yang dibagi menjadi
dua bagian dan didukung kolom besi pada tengah ruangan.
• Pada abad pertengahan abad ke- 19 memperlihatkan peninggalan Neo Klasik; Struktural klasik
dari Labrouste dan Romantik klasik dari Schinkel.
a. Struktural klasik cenderung menekankan pada struktur.
b. Romantik klasik cenderung menekankan pada hubungan ilmu filsafat dengan karakter dari
bentuk itu sendiri.
• Pada teorinya: Struktural Klasik, esensinya dari arsitektur konstruksi dan semua perubahan gaya
hanya konsekuensi logis dari pengembangan teknis, sedangkan Struktur Rasionalis intinya,
merupakan ketetapan bahwa mampu untuk menanggapi esensi romantic itu sendiri.
BAB II
Transformasi Wilayah:
Perkembangan Perkotaan 1800 – 1909
• Perkembangan kota dari tahun ke tahun di benua Eropa, perkembangan kota berkembang
karena adanya interaksi dan dorongan teknis dan sosial ekonomi pada abad ke-18 di negara
Inggris.
• Masa peperangan memotivasi untuk memperluas populasi industry. Pada tahu 1804,
pengembangan infrastruktur terjadi karena ada pembukaan alur kereta api untuk umum yang
pertama. Hasilnya diadakannya perluasan jaringan ekonomi karena migrasi yang berpengaruh
pada perkembangan kota-kota baru yang ada di dunia. Pada akhirnya pertumbuhan kota stabil
dan tidak ada perubahan pada perluasan yang akan mengakibatkan kota menjadi kumuh.
Sehingga pada abad ke-18, London telah tumbuh menjadi kota kelas menengah.
• Banyak perubahan terjadi setelah adanya revolusi, Napoleon III dan Baron Georges Haussman
mencoba untuk menata ulang kota Paris. Terdapat sistem jalan yang tidak membantu dalam
4. pengembangan administrasi kota. Haussman mengubah Paris menjadi daerah Metropolis. Dan
terjadi pengembangan kota di Vienna dan Barcelona.
• Pada akhir abad ke-18 pemanfaatan kota sudah banyak dilakukan dengan adanya bangunan
tingkat tinggi, terdapat lift, bingkai baja yang digunakan sebagai keperluan lalu lintas keteta api.
• Hubungan perencanaan tata kota digunakan sebagai pengembangan kota tradisional yang
diperluas menjadi daerah metropolis.
BAB III
Transformasi Teknis:
Rekayasa Struktural 1775 – 1939
• Pada akhir abad ke- 17, terdapat penemuan cylinder boring machine oleh James Wat, Abraham
Darby, dan John Wilkinson yang menyempurnakan mesin uap James Watt, eksperimen yang
dilakukan Wilkinson tentan cara kerja besi pada penggunaan struktur besi, T.F. Pritchard
merancang jembatan besi pertama di tahun 1779, dan Tom Paine merancang monument
revolusi Amerika di tahun 1786.
• Telforn mempunyai karir yang dibesarkan dengan batu bata terbungkus, gudang besi yang
berbingkai di St Katharine Dock, London. Yang berbasis multi-lantai tahan api. Struktural utama
St. Katherine adalag pabrik calico bertingkat enam William Strutt dan pabrik rami berputar
Charles Bage.
• Kedua struktur pabrik calico dan pabrik rami berputar menggunakan cor kolom besi dipakai
sejak abad ke-18 yang merupakan pengembangan Roussillon atau Catalonial kubah. Untuk
mendapatkan tekanan yang sempurna pada sistem tahan api pabrik ini mampu
mengaplikasikannya. Dalam waktu empat tahun balok kayu dengan T-section besi balok. Yang
dimana setiap balok membawa kubah batu yang dangkal, seluruh pemasangan menjadi kaku
oleh struktur cangkang dan oleh tie rod besi tempa dan menahan struktur pada arah lateral.
• Pada pertengahan abad ke-16 di Prancis berawal besi tempa penulangan batu di Paris pada
fasad timur Louver oleh Perrault dan portico of Ste-Genevieve (1772) oleh Soufflot.
• Kombinasi dari atap besi dengan hollow-pot, struktur lantai tahan api merupakan sebuah sistem
yang berasal dari kubah Roussillion.
• Buku Durand “Precis de lecons donnees aa I’Ecole Polytechniques” menyatakan bahwa sitem
bentuk klasik dipahami sebagai elemen modular yang bisa diatur sesuai keinginan untuk
akomodiasibangunan yang pernah ada sebelumnya. Teknik dan metode rancangan klasisme
dirasionalisasi agar bisa dibawa untuk mengakomodasi tuntutan sosial baru dan teknik-teknik
baru.
• Pada awal abad ke-18, sistem besi tempa yang mahal dan berbahaya terpikirkan untuk
menggunakan kabel kawat sebagai gaya yang ditarik. Peratam kali digunakan untuk White and
Hazard pada jembatan Schuylkill Fallas, Pennsylvania.
5. • Awal abad ke-18, Boulton dan Watt menggunakan cor balok besi 33 cm pada Salford Mill,
Manchester dalam rangka mengupayakan keberlanjutan peningkatan kapasitas yang mencakup
kedua cast dan besi tempat balok dan rel. Bagian dari ‘jalan kereta api’ berevolusi menjadi
standar structural I-beam yang bentuknya dijadikan permanen, tetapi para insinyur tetap
mencari peningkatan kemampuan pada kapasitasnya.
• Pertengahan abad ke-18, besi kolom cor dan rel besi tempa digunakan secara bersama dengan
kaca modular yang menjadi standar teknik untuk prefabrikasi yang cepat dan ereksi dari pusat
distribusi perkotaan. Prefabrikasi alam dari sistem besi cor menjamin tidak hanya kecepatan
perakitan tetapi juga kemungkinan mengkaitkan bangunan ‘kit’ jarak besar. Pada abad ini di
negara-negara industry mulai mengekspor struktur besi prefabrikasi ke seluruh dunia.
• Pada tahun 1840an James Bogardus dan Daniel Badger dalam took strukturnya mengandalkan
penggunaan balok kayu besar sebagai rentang ruang internal, besi yang disediakan untuk karya-
karya terbaik.
• Struktur yang mengkilap sheet glass diaplikasikan pada bangunan Richard Turner dan Decimus
Burton yaitu rumah di Kew Garden yang dibangun pada 1845 – 1848.
• Teknologi besi dikembangkan melalui ekplorasi kekayaan mineral bumi, sehingga teknologi
beton atau perkembangan semen hidrolik yang telah muncul dari lalu lintas di laut.
• Di prancis pada tahun 1789 pembatasan ekonomi mengikuti revolusi, sintesis semen hidrolik
dan tradisi bangunan di Pise, dikombinasikan untuk menciptakan keadaan yang optimal sebagai
penemuan beton bertulang yang dikembangkan tekniknya dengan penambahan jeruji logam
untuk memperkuat beton bertulang oleh Francois Coidnet.
• Perkembangan paling cepat pada beton bertulang terjadi dianatara tahun 1870 sampai 1900,
dengan dilakukannya perintisan secara bersamaan di Jerman, Amerika, Inggris, dan Prancis.
MODERN
Massa arsitektur Modern lama tidak seperti massa arsitektur Modern sekarang. Ditahun 1900
terdapat pembagian perbedaan antara massa lama dan massa yang baru. Berdasarkan bangunan
Sekolah seni di Glasgow, perbedaan antara aristektur modern lama dengan arsitektur modern baru tidak
seimbang terkadang sedikit ke arah arsitektur modern lama, atau kearah yang sangat modern.
Material yang digunakan pada arsitektur modern (Maskintosh) yaitu terlihatnya penggunaan
material, konstruksinya tidak terlihat karena bata yang dicat penuh, tembok yang diplaster,
memperlihatkan rangka baja (yang terlihat konstruksi itu sudah selesai), dan terlihat rangka atap.
Konsep pada arsitektur Modern selalu berkembang dan tidak bergantung pada waktu dan
tempat, dan pada gerakan modern lebih mudah didefinisikan dengan nama dibadingkan dengan
metoda. Dalam gerakan kecil dari arsitektur Modern, Prancis & Jerman merupakan negara pemimpin
pada generasi abad ke- 19an dengan menyebarkan inti-inti ilmu ajaran arsitektur Modern.
6. Arsitektur Modern telah matang dan telah disetujui sebagai norma. Karenanya bangunan
arsitektur Modern sekarang menjadi sebuah harga diri dan sebuah tuntutan dari status progresif. CIAM
menciptakan arsitektur Modern dengan tangan mereka sendiri dan setelah dua puluh tahun
pengikutnya menyebar ke penjuru dunia, dimana hasil arsitektur Modern ciptaannya tidak ada yang
sama lagi.
Arsitektur Modernist tidak pernah menyimpang dari arsitektur modern lama. Arsitektur akan
dilihat dan diduga oleh mata dan otak dimana tidak ada perbedaan yang signifikan dari memandang dan
kagum jika jenis arsitektur disuatu tempat untuk menetap.
Kebenaran pada Modern arsitektur memperhatikan pergantian yang terus menerus dari fungsi
baru pada metoda baru konstruksi, dari bentuk-bentuk baru ke konsep ruang yang baru Dan terdapat
empat pertimbangan untuk memperjelas subjek-subjek dalam arsitektur Modern; Fungsi, Bentu,
Konstruksi, dan Ruang.
II. CONTOH KASUS
Neo-Klasikme
Pertengahan abad ke-19 oleh Henri Labrouste, tahun 1840 arsiteknya dinamai Bibliotheque Ste-
Genevieve di paris menciptakan rumah perpustakaan. Rancangan perpustakaan ini terdiri dari tembok
perimeter dengan batas pinggir rak buku yang telah dirancang oleh-nya menggunakan rancangan
berbentuk bujur sangkar dan menggunakan besi sebagai bingkai, barrel berkubah pada atap yang dibagi
menjadi dua bagian dan didukung kolom besi pada tengah ruangan.
Strukturnya menggunakan struktur rasionalis yang sempurna pada bagian ruang baca dan rak
buku. Pada bagian Palais Mazarin, yang terdiri dari ruang baca yang ditutupi oleh atap besi dank aca
yang diaplikasikan pada 16 kolom besi yang bertingkat. Dan dirancang pada bagian belakang sebagai
top-lit cage yang menyaring cahaya turun melalui besi-besi dan mendarat ke lantai yang paling rendah.
Labroustre, book stack of the Bibliotheque Nationale, Paris, 1860 – 68.