SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Arsitektur Neo-Klasik
OLEH : LA ODE MUHAMMAD HAJRAZ
NIM : E1B122011
S1 ARSITEKTUR
SEJARAH
• Berdasarkan arti katanya, eklektisme dalam arsitektur, sudah ada sejak lama, misalnya pada
jaman Renaissan. Dimana elemen-elemen Romawi, (kolom,ornamen dll ) digabung dan
ditambah dengan unsur-unsur kaidah dan bentuk baru. Demikian juga arsitektur Romawi telah
mengambil unsur-unsur Yunani, digabung dan dikembangkan menjadi bentuk baru.
• Dari segi sejarah dan ciri-ciri pengulangan bentuk-bentuk lama, eklektisme dalam arsitektur
sering disebut sebagai POST RENAISSANCE , NEO KLASIK, KOLONIAL . Pada masa itu
dapat dikatakan belum terlalu banyak pilihan dan pencampuran masih terbatas, terikat pada
kaidah-kaidah klasik . Oleh karena itu, dalam kajian perkembangan arsitektur sering disebut
sebagai neo klasik - neo klasik internasional karena sudah berkembang di seluruh dunia.
SEJARAH
• Arsitektur Modern mulai berkembang pada abad 16 di Eropa, dimulai dengan eklektisme, selain karena
kejenuhan terhadap pola klasik lama, juga karena semakin banyak pilihan untuk digabungkan atau diulang,
tetapi dalam pola, konsep dan bentuk baru. Eklektisme dalam arsitektur, pada masa itu lebih komplek dan
bervariasi. Dalam sejarah perkembangan arsitektur istilah eklektisme, dipakai untuk menandai gejala pemilihan
atau pencampuran gaya-gaya pada abad XIX, masa berakhirnya klasikisme .
• Arsitektur Eklektisme, abad XIX, mengandung rasa sentimen dan nostalgia pada keindahan gaya masa
lampau. Eklektisme tidak selalu menggabungkan tetapi kadang-kadang hanya menerapkan salah satu gaya saja,
tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi,dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli. Eklektisme
menandai perkembangan arsitektur abad XIX dengan ketidakpastian gaya percampuran bentuk menghasilkan
gaya tersendiri, memperlihatkan adanya pola pikir akademik,tetapi dalam bentuk konservatif
FAKTOR- FAKTOR PENYEBABTIMBULNYA EKLEKTISME
 Masyarakat sedang cenderung mengalami kejayaan, ratio ekonomi dan imperialisme kaum lapisan
tengah, yang disebut sebagai kaum borjuis.
 Adanya mental penjiplak yang menimbulkan dualisme yang tragis bila mengingat bahwa manusia barat
kreatif. Dualisme antara statika bahkan kemacetan cipta karya arsitektur dengan dinamika serta sukses
luar biasa dari alam dan teknologi.
 Ketidaktenteraman ini pada pergantian abad XIX -XX mencari obat dan gerakan gaya yang disebut art
noveau .
 Tugas arsitek terlanjur disempitkan menjadi ahli dekorasi, akhirnya karya-karya arsitektur menjadi tidak
berkembang, tidak dihasilkan karya-karya lain tidak monoton.
CIRI - CIRI ARSITEKTUR EKLEKTIK
• Pengulangan bentuk- bentuk lama
• Memadukan unsur - unsur dalam bentuk sendiri , dan dikembangkan menjadi bentuk baru.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
 Ekletisme di Inggris
• British Museum London (1823-1846); Sir Robert Smirke
Gedung ini digunakan untuk menyimpan barang – barang kuno dan perpustakaan.
Dapat dilihat pada gambar bahwa pada bagian depan atau pinti masuk terdapat
portico mendukung sebuah pedimen bergaya Romawi dengan kolom-kolom ionic octastyle,
menerus berderet hingga sayap kanan dan kirinya.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• Albert Memorial (1863-1872); London; Sir
George Gilbert Scott
Albert Memorial Monumental dibuat untuk
memperingati Pangeran Albert yang
merupakan suami dari Ratu Victoria
Bangunan ini didominasi konsep Gotic.
Bagian utama bangunan ini adalah patung
duduk Pangeran Albert diatas sebuah
ketinggian pedestal (landasan berbentuk segi
empat terbuat dari granit dan marmer, penuh
dengan relief); berada dibawah sebuah
ciborium (cungkup dengan empat buah kolom
bentuk Romawi).
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• House of Parliament (1795-1860); London; Sir Charles Barry
Detail otentiknya memancarkan karakter kuno dari kebangkitan kembali Gothic pada
masa itu. Penampilannya dapat memberikan kesan formal meskipun kompleks gedung ini
tidak sepenuhnya simetris, dan adanya menara-menara menjulang ke atas pada bagian
dalam kompleks yang letaknya beraturan. Pada bagian atas keempat sisi sebuah menara
yang lainnya terdapat jam besar, diberi nama Big Ben, menjadi pertanda kota London.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• Roman Chatolic Cathedral British Museum London (1894-1903); J. F. Bentley
Memakai konsep arsitektur Byzantium, ditandai dengan sebuah menara menjulang tinggi
di bagian depan kiri dengan atap kubah. Tiga buah kubah berderet dari depan ke belakang
meng-atapi nave (ruang umat yang cukup luas). Sebuah kubah agak kecil dan ramping,
menutup sanctuary (bag.gereja dimana terdapat altar). Dibelakangnya terdapat
apse (ruang melengkung setengah-lingkaran di belakang altar) untuk paduan suara.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• Fitzwilliam Museum (1837-1847); Cambridge; George Basevi
Bercorak Korinthian, dengan kolom-kolom langsing berkepala penuh ukiran, menyangga
pedimenpenuh ukiran pula, diadaptasikan dalam bentuk portico “raksasa” jauh lebih besar
dari aslinya. Pada ujung kiri-kanan terdapat penonjolan dengan kolom-kolom pada
sudutnya mem-bentuk pandangan depan simetris, dalam hal ini ciri Barok lebih dominan.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• S. George’s Hall (1840-1854);Liverpool; Harvey Lonsdale Elmes
Bangunan Neo-Klasik dengan interior ruang konser berbentuk elips, dikelilingi oleh
balkon disangga oleh deretan caryatid (kolom berbentuk patung manusia). Aspek klasik
dalam hal ini adalah Yunani, Romawi dengan sumbu melintang membujur yang sangat
kuat, sehingga membentuk bangunan simetris dan membuatnya berkesan megah.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
 Ekletisme di Perancis:
• La Fontaine Saint Micahel Paris (1856-1860);
Perancis; Gabriel Davioud
Monumen berbentuk air mancur, sebagai pengakhiran
sebuah deretan apartemen. Hasil kolaborasi arsitek
dan pematung, mengambil bentuk pelengkung dan
tiang-tiang dari berbagai monumen di Itali. Patung
dan hiasan lebih menonjol dari unsur arsitektural
lainnya. Bagian utama monumen berupa patung
terletak di bawah pelengkung, sebagai simbol
kemenangan Santo Michael. Di atas terdapat
pedimen berbentuk kombinasi antara segi empat dan
pelengkung-pelengkung.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• Opera de Paris (1861-1874); Jean Louis Charles
Garnier
Banyak dipengaruhi oleh prinsip Beaux-Arts,
khususnya dalam pengambilan unsure-unsur
Renaisans dan Barok. Terlihat pada ornamen dan
bentuk dekorasi yang bermodel klasik Barok hampir
memenuhi semua bagian bangunan; juga pada
denahnya yang simetris diperkuat oleh sumbu-sumbu
apabila ditarik garis diantara ruang-ruangnya.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• Arc de Triomphe de L’Etoile Paris (1806-1836); Jean
Franqois Therese Chalgrin
Monumen yang pada dinding-dindingnya penuh dengan
relief dan patung. Pada keempat kakinya terdapat tangga
untuk naik kelantai yang berada di atas pelengkung, saat
ini digunakan untuk museum. Menggambarkan
kemenangan dan kejadian penting dalam masa
pemerintahan Napoleon.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• Gereja Katolik Madelaine (1807-
1842); Pierre Vignon
Merupakan contoh representatif dari
arsitektur Eklektik. Mengambil gaya kuil
antik Romawi berciri Korinthian, octastyle,
dan peripteral sebagaimana terlihat pada
kolom-kolom, kepala-tiang, dan pedimen
penuh dengan hiasan dan patung.
•
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
 Ekletisme di Jerman:
• Mausoleum untuk Queen
Louise(1810);Schloss Charlottenburg; Karl
Friedrich Schinkel
Berlanggam arsitektur yang berbentuk kuil
Yunani dari order Dorik, dalam hal ini
terdapat pedimen (konstruksi segi tiga
disangga oleh kolom-kol0m) ganda yang
satu di atas lainnya.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• Schausspielhaus (1819-1821); Berlin; Karl Friedrich
Schinkel
Pengaruh aspek Yunani terlihat pada ketegasan bentuk
geometrik, segitiga, balok, segi-empat, dan pada denahnya.
Portico atau bagian depan untuk pintu masuk bercorak
Yunani-Ionik hexastyle (berkolom 6). Identik dengan
mauseloum untuk Ratu Louise di atas pedimen dari portico
terdapat sebuah lagi lebih besar, elemen paling dominan
dari bangunan. Entablature semacam kolom melintang
antara kolom dengan pedimenmenerus sekeliling bagian
atas dinding-dinding luar. Unsur Renaisans terdapat pada
bag. Bawah dari sayap kiri dan kanan pada bangunan
simetris ini, berupa konstruksi berkesan kokoh dengan
garis-garis horizontal dan deretan jendela yang monoton.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
 Ekletisme di Amerika:
• Jefferson Memorial (1934-1943); Amerika
Serikat; John Russel Pope
Identik dengan Pantheon Roma dengan portico
berkolom Dorik delapan buah menyangga sebuah
pedimen. Portico ini menempel pada sebuah
rotunda (ruangan berdenah lingkaran) dikelilingi oleh
kolom Dorik. Ditengah rotunda terdapat patung
Thomas Jefferson menghadap ke Tidal Basin.
Kemegahan memorialini selain dibentuk oleh
arsitekturnya sendiri, lokasinya yang luas terbuka
juga oleh ketinggian letaknya dengan tangga selebar
portico.
Terima Kasih ^_^

More Related Content

Similar to Arsitektur_Neo_Klasik. MID Hajraz.pptx

Perkembangan Seni Rupa Romawi_Siti Linda Puspita_21020085.pptx
Perkembangan Seni Rupa Romawi_Siti Linda Puspita_21020085.pptxPerkembangan Seni Rupa Romawi_Siti Linda Puspita_21020085.pptx
Perkembangan Seni Rupa Romawi_Siti Linda Puspita_21020085.pptxLindaPuspita20
 
SEJARAH DUNIA ARSITEKTUR MUHAAMMAD HAFID
SEJARAH DUNIA ARSITEKTUR MUHAAMMAD HAFIDSEJARAH DUNIA ARSITEKTUR MUHAAMMAD HAFID
SEJARAH DUNIA ARSITEKTUR MUHAAMMAD HAFIDMuhammadZacky36
 
Perkembangan Seni Rupa Renaissance
Perkembangan Seni Rupa RenaissancePerkembangan Seni Rupa Renaissance
Perkembangan Seni Rupa RenaissanceMutiyawahyuni2
 
Anggita kurniawaty (14) romanesque
Anggita kurniawaty (14) romanesqueAnggita kurniawaty (14) romanesque
Anggita kurniawaty (14) romanesqueAnggita Kurniawaty
 
Arsitektur kolonial
Arsitektur kolonialArsitektur kolonial
Arsitektur kolonialrenashiru
 
Greziar arkitektura
Greziar arkitekturaGreziar arkitektura
Greziar arkitekturajoserra msm
 
sejarah arsitektur
sejarah arsitektursejarah arsitektur
sejarah arsitekturjiffri
 
SEJARAH SENI BARAT: ALIRAN RENAISSANCE DAN TOKOH-TOKOHNYA
SEJARAH SENI BARAT: ALIRAN RENAISSANCE DAN TOKOH-TOKOHNYASEJARAH SENI BARAT: ALIRAN RENAISSANCE DAN TOKOH-TOKOHNYA
SEJARAH SENI BARAT: ALIRAN RENAISSANCE DAN TOKOH-TOKOHNYAtiongemas tiong
 
Sejarah Perkembangan Arsitektur Dunia: Romawi
Sejarah Perkembangan Arsitektur Dunia: RomawiSejarah Perkembangan Arsitektur Dunia: Romawi
Sejarah Perkembangan Arsitektur Dunia: RomawiAlvin Karama
 
Perkembangan_Arsitektur_Arsitektur_Roman_2.pdf
Perkembangan_Arsitektur_Arsitektur_Roman_2.pdfPerkembangan_Arsitektur_Arsitektur_Roman_2.pdf
Perkembangan_Arsitektur_Arsitektur_Roman_2.pdfDimasZidanAlFaza
 
Anggita kurniawaty (14) modern up
Anggita kurniawaty (14) modern upAnggita kurniawaty (14) modern up
Anggita kurniawaty (14) modern upAnggita Kurniawaty
 
Perkembangan Seni Rupa Renaissance _Ulfa Aini.pptx
Perkembangan Seni Rupa Renaissance _Ulfa Aini.pptxPerkembangan Seni Rupa Renaissance _Ulfa Aini.pptx
Perkembangan Seni Rupa Renaissance _Ulfa Aini.pptxUlfaAini3
 
Sta (abad pertengahan byzantium)
Sta (abad pertengahan byzantium)Sta (abad pertengahan byzantium)
Sta (abad pertengahan byzantium)Kiryuushia
 
PPT TUGAS AKHIR_SSRM_SURYA ASRIANI_21020032.pptx
PPT TUGAS AKHIR_SSRM_SURYA ASRIANI_21020032.pptxPPT TUGAS AKHIR_SSRM_SURYA ASRIANI_21020032.pptx
PPT TUGAS AKHIR_SSRM_SURYA ASRIANI_21020032.pptxsuryaasriani
 
Arsitektur Bizantium
Arsitektur BizantiumArsitektur Bizantium
Arsitektur BizantiumSetyo Nugroho
 

Similar to Arsitektur_Neo_Klasik. MID Hajraz.pptx (20)

Perkembangan Seni Rupa Romawi_Siti Linda Puspita_21020085.pptx
Perkembangan Seni Rupa Romawi_Siti Linda Puspita_21020085.pptxPerkembangan Seni Rupa Romawi_Siti Linda Puspita_21020085.pptx
Perkembangan Seni Rupa Romawi_Siti Linda Puspita_21020085.pptx
 
Makalah SSRM-Kel 5.pdf
Makalah SSRM-Kel 5.pdfMakalah SSRM-Kel 5.pdf
Makalah SSRM-Kel 5.pdf
 
Sethio Deviqram21020084
Sethio Deviqram21020084Sethio Deviqram21020084
Sethio Deviqram21020084
 
sethio deviqram 21020084
sethio deviqram 21020084sethio deviqram 21020084
sethio deviqram 21020084
 
SEJARAH DUNIA ARSITEKTUR MUHAAMMAD HAFID
SEJARAH DUNIA ARSITEKTUR MUHAAMMAD HAFIDSEJARAH DUNIA ARSITEKTUR MUHAAMMAD HAFID
SEJARAH DUNIA ARSITEKTUR MUHAAMMAD HAFID
 
Perkembangan Seni Rupa Renaissance
Perkembangan Seni Rupa RenaissancePerkembangan Seni Rupa Renaissance
Perkembangan Seni Rupa Renaissance
 
Anggita kurniawaty (14) romanesque
Anggita kurniawaty (14) romanesqueAnggita kurniawaty (14) romanesque
Anggita kurniawaty (14) romanesque
 
Arsitektur byzantine
Arsitektur byzantineArsitektur byzantine
Arsitektur byzantine
 
Arsitektur kolonial
Arsitektur kolonialArsitektur kolonial
Arsitektur kolonial
 
Greziar arkitektura
Greziar arkitekturaGreziar arkitektura
Greziar arkitektura
 
sejarah arsitektur
sejarah arsitektursejarah arsitektur
sejarah arsitektur
 
SEJARAH SENI BARAT: ALIRAN RENAISSANCE DAN TOKOH-TOKOHNYA
SEJARAH SENI BARAT: ALIRAN RENAISSANCE DAN TOKOH-TOKOHNYASEJARAH SENI BARAT: ALIRAN RENAISSANCE DAN TOKOH-TOKOHNYA
SEJARAH SENI BARAT: ALIRAN RENAISSANCE DAN TOKOH-TOKOHNYA
 
Sejarah Perkembangan Arsitektur Dunia: Romawi
Sejarah Perkembangan Arsitektur Dunia: RomawiSejarah Perkembangan Arsitektur Dunia: Romawi
Sejarah Perkembangan Arsitektur Dunia: Romawi
 
Perkembangan_Arsitektur_Arsitektur_Roman_2.pdf
Perkembangan_Arsitektur_Arsitektur_Roman_2.pdfPerkembangan_Arsitektur_Arsitektur_Roman_2.pdf
Perkembangan_Arsitektur_Arsitektur_Roman_2.pdf
 
Anggita kurniawaty (14) modern up
Anggita kurniawaty (14) modern upAnggita kurniawaty (14) modern up
Anggita kurniawaty (14) modern up
 
Perkembangan Seni Rupa Renaissance _Ulfa Aini.pptx
Perkembangan Seni Rupa Renaissance _Ulfa Aini.pptxPerkembangan Seni Rupa Renaissance _Ulfa Aini.pptx
Perkembangan Seni Rupa Renaissance _Ulfa Aini.pptx
 
Sta (abad pertengahan byzantium)
Sta (abad pertengahan byzantium)Sta (abad pertengahan byzantium)
Sta (abad pertengahan byzantium)
 
PPT TUGAS AKHIR_SSRM_SURYA ASRIANI_21020032.pptx
PPT TUGAS AKHIR_SSRM_SURYA ASRIANI_21020032.pptxPPT TUGAS AKHIR_SSRM_SURYA ASRIANI_21020032.pptx
PPT TUGAS AKHIR_SSRM_SURYA ASRIANI_21020032.pptx
 
Perkembangan
PerkembanganPerkembangan
Perkembangan
 
Arsitektur Bizantium
Arsitektur BizantiumArsitektur Bizantium
Arsitektur Bizantium
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

Arsitektur_Neo_Klasik. MID Hajraz.pptx

  • 1. Arsitektur Neo-Klasik OLEH : LA ODE MUHAMMAD HAJRAZ NIM : E1B122011 S1 ARSITEKTUR
  • 2. SEJARAH • Berdasarkan arti katanya, eklektisme dalam arsitektur, sudah ada sejak lama, misalnya pada jaman Renaissan. Dimana elemen-elemen Romawi, (kolom,ornamen dll ) digabung dan ditambah dengan unsur-unsur kaidah dan bentuk baru. Demikian juga arsitektur Romawi telah mengambil unsur-unsur Yunani, digabung dan dikembangkan menjadi bentuk baru. • Dari segi sejarah dan ciri-ciri pengulangan bentuk-bentuk lama, eklektisme dalam arsitektur sering disebut sebagai POST RENAISSANCE , NEO KLASIK, KOLONIAL . Pada masa itu dapat dikatakan belum terlalu banyak pilihan dan pencampuran masih terbatas, terikat pada kaidah-kaidah klasik . Oleh karena itu, dalam kajian perkembangan arsitektur sering disebut sebagai neo klasik - neo klasik internasional karena sudah berkembang di seluruh dunia.
  • 3. SEJARAH • Arsitektur Modern mulai berkembang pada abad 16 di Eropa, dimulai dengan eklektisme, selain karena kejenuhan terhadap pola klasik lama, juga karena semakin banyak pilihan untuk digabungkan atau diulang, tetapi dalam pola, konsep dan bentuk baru. Eklektisme dalam arsitektur, pada masa itu lebih komplek dan bervariasi. Dalam sejarah perkembangan arsitektur istilah eklektisme, dipakai untuk menandai gejala pemilihan atau pencampuran gaya-gaya pada abad XIX, masa berakhirnya klasikisme . • Arsitektur Eklektisme, abad XIX, mengandung rasa sentimen dan nostalgia pada keindahan gaya masa lampau. Eklektisme tidak selalu menggabungkan tetapi kadang-kadang hanya menerapkan salah satu gaya saja, tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi,dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli. Eklektisme menandai perkembangan arsitektur abad XIX dengan ketidakpastian gaya percampuran bentuk menghasilkan gaya tersendiri, memperlihatkan adanya pola pikir akademik,tetapi dalam bentuk konservatif
  • 4. FAKTOR- FAKTOR PENYEBABTIMBULNYA EKLEKTISME  Masyarakat sedang cenderung mengalami kejayaan, ratio ekonomi dan imperialisme kaum lapisan tengah, yang disebut sebagai kaum borjuis.  Adanya mental penjiplak yang menimbulkan dualisme yang tragis bila mengingat bahwa manusia barat kreatif. Dualisme antara statika bahkan kemacetan cipta karya arsitektur dengan dinamika serta sukses luar biasa dari alam dan teknologi.  Ketidaktenteraman ini pada pergantian abad XIX -XX mencari obat dan gerakan gaya yang disebut art noveau .  Tugas arsitek terlanjur disempitkan menjadi ahli dekorasi, akhirnya karya-karya arsitektur menjadi tidak berkembang, tidak dihasilkan karya-karya lain tidak monoton.
  • 5. CIRI - CIRI ARSITEKTUR EKLEKTIK • Pengulangan bentuk- bentuk lama • Memadukan unsur - unsur dalam bentuk sendiri , dan dikembangkan menjadi bentuk baru.
  • 6. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara  Ekletisme di Inggris • British Museum London (1823-1846); Sir Robert Smirke Gedung ini digunakan untuk menyimpan barang – barang kuno dan perpustakaan. Dapat dilihat pada gambar bahwa pada bagian depan atau pinti masuk terdapat portico mendukung sebuah pedimen bergaya Romawi dengan kolom-kolom ionic octastyle, menerus berderet hingga sayap kanan dan kirinya.
  • 7. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara • Albert Memorial (1863-1872); London; Sir George Gilbert Scott Albert Memorial Monumental dibuat untuk memperingati Pangeran Albert yang merupakan suami dari Ratu Victoria Bangunan ini didominasi konsep Gotic. Bagian utama bangunan ini adalah patung duduk Pangeran Albert diatas sebuah ketinggian pedestal (landasan berbentuk segi empat terbuat dari granit dan marmer, penuh dengan relief); berada dibawah sebuah ciborium (cungkup dengan empat buah kolom bentuk Romawi).
  • 8. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara • House of Parliament (1795-1860); London; Sir Charles Barry Detail otentiknya memancarkan karakter kuno dari kebangkitan kembali Gothic pada masa itu. Penampilannya dapat memberikan kesan formal meskipun kompleks gedung ini tidak sepenuhnya simetris, dan adanya menara-menara menjulang ke atas pada bagian dalam kompleks yang letaknya beraturan. Pada bagian atas keempat sisi sebuah menara yang lainnya terdapat jam besar, diberi nama Big Ben, menjadi pertanda kota London.
  • 9. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara • Roman Chatolic Cathedral British Museum London (1894-1903); J. F. Bentley Memakai konsep arsitektur Byzantium, ditandai dengan sebuah menara menjulang tinggi di bagian depan kiri dengan atap kubah. Tiga buah kubah berderet dari depan ke belakang meng-atapi nave (ruang umat yang cukup luas). Sebuah kubah agak kecil dan ramping, menutup sanctuary (bag.gereja dimana terdapat altar). Dibelakangnya terdapat apse (ruang melengkung setengah-lingkaran di belakang altar) untuk paduan suara.
  • 10. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara • Fitzwilliam Museum (1837-1847); Cambridge; George Basevi Bercorak Korinthian, dengan kolom-kolom langsing berkepala penuh ukiran, menyangga pedimenpenuh ukiran pula, diadaptasikan dalam bentuk portico “raksasa” jauh lebih besar dari aslinya. Pada ujung kiri-kanan terdapat penonjolan dengan kolom-kolom pada sudutnya mem-bentuk pandangan depan simetris, dalam hal ini ciri Barok lebih dominan.
  • 11. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara • S. George’s Hall (1840-1854);Liverpool; Harvey Lonsdale Elmes Bangunan Neo-Klasik dengan interior ruang konser berbentuk elips, dikelilingi oleh balkon disangga oleh deretan caryatid (kolom berbentuk patung manusia). Aspek klasik dalam hal ini adalah Yunani, Romawi dengan sumbu melintang membujur yang sangat kuat, sehingga membentuk bangunan simetris dan membuatnya berkesan megah.
  • 12. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara  Ekletisme di Perancis: • La Fontaine Saint Micahel Paris (1856-1860); Perancis; Gabriel Davioud Monumen berbentuk air mancur, sebagai pengakhiran sebuah deretan apartemen. Hasil kolaborasi arsitek dan pematung, mengambil bentuk pelengkung dan tiang-tiang dari berbagai monumen di Itali. Patung dan hiasan lebih menonjol dari unsur arsitektural lainnya. Bagian utama monumen berupa patung terletak di bawah pelengkung, sebagai simbol kemenangan Santo Michael. Di atas terdapat pedimen berbentuk kombinasi antara segi empat dan pelengkung-pelengkung.
  • 13. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara • Opera de Paris (1861-1874); Jean Louis Charles Garnier Banyak dipengaruhi oleh prinsip Beaux-Arts, khususnya dalam pengambilan unsure-unsur Renaisans dan Barok. Terlihat pada ornamen dan bentuk dekorasi yang bermodel klasik Barok hampir memenuhi semua bagian bangunan; juga pada denahnya yang simetris diperkuat oleh sumbu-sumbu apabila ditarik garis diantara ruang-ruangnya.
  • 14. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara • Arc de Triomphe de L’Etoile Paris (1806-1836); Jean Franqois Therese Chalgrin Monumen yang pada dinding-dindingnya penuh dengan relief dan patung. Pada keempat kakinya terdapat tangga untuk naik kelantai yang berada di atas pelengkung, saat ini digunakan untuk museum. Menggambarkan kemenangan dan kejadian penting dalam masa pemerintahan Napoleon.
  • 15. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara • Gereja Katolik Madelaine (1807- 1842); Pierre Vignon Merupakan contoh representatif dari arsitektur Eklektik. Mengambil gaya kuil antik Romawi berciri Korinthian, octastyle, dan peripteral sebagaimana terlihat pada kolom-kolom, kepala-tiang, dan pedimen penuh dengan hiasan dan patung. •
  • 16. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara  Ekletisme di Jerman: • Mausoleum untuk Queen Louise(1810);Schloss Charlottenburg; Karl Friedrich Schinkel Berlanggam arsitektur yang berbentuk kuil Yunani dari order Dorik, dalam hal ini terdapat pedimen (konstruksi segi tiga disangga oleh kolom-kol0m) ganda yang satu di atas lainnya.
  • 17. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara • Schausspielhaus (1819-1821); Berlin; Karl Friedrich Schinkel Pengaruh aspek Yunani terlihat pada ketegasan bentuk geometrik, segitiga, balok, segi-empat, dan pada denahnya. Portico atau bagian depan untuk pintu masuk bercorak Yunani-Ionik hexastyle (berkolom 6). Identik dengan mauseloum untuk Ratu Louise di atas pedimen dari portico terdapat sebuah lagi lebih besar, elemen paling dominan dari bangunan. Entablature semacam kolom melintang antara kolom dengan pedimenmenerus sekeliling bagian atas dinding-dinding luar. Unsur Renaisans terdapat pada bag. Bawah dari sayap kiri dan kanan pada bangunan simetris ini, berupa konstruksi berkesan kokoh dengan garis-garis horizontal dan deretan jendela yang monoton.
  • 18. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara  Ekletisme di Amerika: • Jefferson Memorial (1934-1943); Amerika Serikat; John Russel Pope Identik dengan Pantheon Roma dengan portico berkolom Dorik delapan buah menyangga sebuah pedimen. Portico ini menempel pada sebuah rotunda (ruangan berdenah lingkaran) dikelilingi oleh kolom Dorik. Ditengah rotunda terdapat patung Thomas Jefferson menghadap ke Tidal Basin. Kemegahan memorialini selain dibentuk oleh arsitekturnya sendiri, lokasinya yang luas terbuka juga oleh ketinggian letaknya dengan tangga selebar portico.