Arsitektur Neo-Klasik berdasarkan pada gaya klasik Yunani dan Romawi dengan mengambil unsur-unsur seperti kolom, pedimen, dan hiasan. Gaya ini populer pada abad ke-19 di berbagai negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat dengan contoh bangunan seperti British Museum, Opera de Paris, Schloss Charlottenburg, dan Jefferson Memorial.
2. SEJARAH
• Berdasarkan arti katanya, eklektisme dalam arsitektur, sudah ada sejak lama, misalnya pada
jaman Renaissan. Dimana elemen-elemen Romawi, (kolom,ornamen dll ) digabung dan
ditambah dengan unsur-unsur kaidah dan bentuk baru. Demikian juga arsitektur Romawi telah
mengambil unsur-unsur Yunani, digabung dan dikembangkan menjadi bentuk baru.
• Dari segi sejarah dan ciri-ciri pengulangan bentuk-bentuk lama, eklektisme dalam arsitektur
sering disebut sebagai POST RENAISSANCE , NEO KLASIK, KOLONIAL . Pada masa itu
dapat dikatakan belum terlalu banyak pilihan dan pencampuran masih terbatas, terikat pada
kaidah-kaidah klasik . Oleh karena itu, dalam kajian perkembangan arsitektur sering disebut
sebagai neo klasik - neo klasik internasional karena sudah berkembang di seluruh dunia.
3. SEJARAH
• Arsitektur Modern mulai berkembang pada abad 16 di Eropa, dimulai dengan eklektisme, selain karena
kejenuhan terhadap pola klasik lama, juga karena semakin banyak pilihan untuk digabungkan atau diulang,
tetapi dalam pola, konsep dan bentuk baru. Eklektisme dalam arsitektur, pada masa itu lebih komplek dan
bervariasi. Dalam sejarah perkembangan arsitektur istilah eklektisme, dipakai untuk menandai gejala pemilihan
atau pencampuran gaya-gaya pada abad XIX, masa berakhirnya klasikisme .
• Arsitektur Eklektisme, abad XIX, mengandung rasa sentimen dan nostalgia pada keindahan gaya masa
lampau. Eklektisme tidak selalu menggabungkan tetapi kadang-kadang hanya menerapkan salah satu gaya saja,
tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi,dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli. Eklektisme
menandai perkembangan arsitektur abad XIX dengan ketidakpastian gaya percampuran bentuk menghasilkan
gaya tersendiri, memperlihatkan adanya pola pikir akademik,tetapi dalam bentuk konservatif
4. FAKTOR- FAKTOR PENYEBABTIMBULNYA EKLEKTISME
Masyarakat sedang cenderung mengalami kejayaan, ratio ekonomi dan imperialisme kaum lapisan
tengah, yang disebut sebagai kaum borjuis.
Adanya mental penjiplak yang menimbulkan dualisme yang tragis bila mengingat bahwa manusia barat
kreatif. Dualisme antara statika bahkan kemacetan cipta karya arsitektur dengan dinamika serta sukses
luar biasa dari alam dan teknologi.
Ketidaktenteraman ini pada pergantian abad XIX -XX mencari obat dan gerakan gaya yang disebut art
noveau .
Tugas arsitek terlanjur disempitkan menjadi ahli dekorasi, akhirnya karya-karya arsitektur menjadi tidak
berkembang, tidak dihasilkan karya-karya lain tidak monoton.
5. CIRI - CIRI ARSITEKTUR EKLEKTIK
• Pengulangan bentuk- bentuk lama
• Memadukan unsur - unsur dalam bentuk sendiri , dan dikembangkan menjadi bentuk baru.
6. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
Ekletisme di Inggris
• British Museum London (1823-1846); Sir Robert Smirke
Gedung ini digunakan untuk menyimpan barang – barang kuno dan perpustakaan.
Dapat dilihat pada gambar bahwa pada bagian depan atau pinti masuk terdapat
portico mendukung sebuah pedimen bergaya Romawi dengan kolom-kolom ionic octastyle,
menerus berderet hingga sayap kanan dan kirinya.
7. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• Albert Memorial (1863-1872); London; Sir
George Gilbert Scott
Albert Memorial Monumental dibuat untuk
memperingati Pangeran Albert yang
merupakan suami dari Ratu Victoria
Bangunan ini didominasi konsep Gotic.
Bagian utama bangunan ini adalah patung
duduk Pangeran Albert diatas sebuah
ketinggian pedestal (landasan berbentuk segi
empat terbuat dari granit dan marmer, penuh
dengan relief); berada dibawah sebuah
ciborium (cungkup dengan empat buah kolom
bentuk Romawi).
8. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• House of Parliament (1795-1860); London; Sir Charles Barry
Detail otentiknya memancarkan karakter kuno dari kebangkitan kembali Gothic pada
masa itu. Penampilannya dapat memberikan kesan formal meskipun kompleks gedung ini
tidak sepenuhnya simetris, dan adanya menara-menara menjulang ke atas pada bagian
dalam kompleks yang letaknya beraturan. Pada bagian atas keempat sisi sebuah menara
yang lainnya terdapat jam besar, diberi nama Big Ben, menjadi pertanda kota London.
9. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• Roman Chatolic Cathedral British Museum London (1894-1903); J. F. Bentley
Memakai konsep arsitektur Byzantium, ditandai dengan sebuah menara menjulang tinggi
di bagian depan kiri dengan atap kubah. Tiga buah kubah berderet dari depan ke belakang
meng-atapi nave (ruang umat yang cukup luas). Sebuah kubah agak kecil dan ramping,
menutup sanctuary (bag.gereja dimana terdapat altar). Dibelakangnya terdapat
apse (ruang melengkung setengah-lingkaran di belakang altar) untuk paduan suara.
10. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• Fitzwilliam Museum (1837-1847); Cambridge; George Basevi
Bercorak Korinthian, dengan kolom-kolom langsing berkepala penuh ukiran, menyangga
pedimenpenuh ukiran pula, diadaptasikan dalam bentuk portico “raksasa” jauh lebih besar
dari aslinya. Pada ujung kiri-kanan terdapat penonjolan dengan kolom-kolom pada
sudutnya mem-bentuk pandangan depan simetris, dalam hal ini ciri Barok lebih dominan.
11. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• S. George’s Hall (1840-1854);Liverpool; Harvey Lonsdale Elmes
Bangunan Neo-Klasik dengan interior ruang konser berbentuk elips, dikelilingi oleh
balkon disangga oleh deretan caryatid (kolom berbentuk patung manusia). Aspek klasik
dalam hal ini adalah Yunani, Romawi dengan sumbu melintang membujur yang sangat
kuat, sehingga membentuk bangunan simetris dan membuatnya berkesan megah.
12. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
Ekletisme di Perancis:
• La Fontaine Saint Micahel Paris (1856-1860);
Perancis; Gabriel Davioud
Monumen berbentuk air mancur, sebagai pengakhiran
sebuah deretan apartemen. Hasil kolaborasi arsitek
dan pematung, mengambil bentuk pelengkung dan
tiang-tiang dari berbagai monumen di Itali. Patung
dan hiasan lebih menonjol dari unsur arsitektural
lainnya. Bagian utama monumen berupa patung
terletak di bawah pelengkung, sebagai simbol
kemenangan Santo Michael. Di atas terdapat
pedimen berbentuk kombinasi antara segi empat dan
pelengkung-pelengkung.
13. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• Opera de Paris (1861-1874); Jean Louis Charles
Garnier
Banyak dipengaruhi oleh prinsip Beaux-Arts,
khususnya dalam pengambilan unsure-unsur
Renaisans dan Barok. Terlihat pada ornamen dan
bentuk dekorasi yang bermodel klasik Barok hampir
memenuhi semua bagian bangunan; juga pada
denahnya yang simetris diperkuat oleh sumbu-sumbu
apabila ditarik garis diantara ruang-ruangnya.
14. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• Arc de Triomphe de L’Etoile Paris (1806-1836); Jean
Franqois Therese Chalgrin
Monumen yang pada dinding-dindingnya penuh dengan
relief dan patung. Pada keempat kakinya terdapat tangga
untuk naik kelantai yang berada di atas pelengkung, saat
ini digunakan untuk museum. Menggambarkan
kemenangan dan kejadian penting dalam masa
pemerintahan Napoleon.
15. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• Gereja Katolik Madelaine (1807-
1842); Pierre Vignon
Merupakan contoh representatif dari
arsitektur Eklektik. Mengambil gaya kuil
antik Romawi berciri Korinthian, octastyle,
dan peripteral sebagaimana terlihat pada
kolom-kolom, kepala-tiang, dan pedimen
penuh dengan hiasan dan patung.
•
16. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
Ekletisme di Jerman:
• Mausoleum untuk Queen
Louise(1810);Schloss Charlottenburg; Karl
Friedrich Schinkel
Berlanggam arsitektur yang berbentuk kuil
Yunani dari order Dorik, dalam hal ini
terdapat pedimen (konstruksi segi tiga
disangga oleh kolom-kol0m) ganda yang
satu di atas lainnya.
17. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• Schausspielhaus (1819-1821); Berlin; Karl Friedrich
Schinkel
Pengaruh aspek Yunani terlihat pada ketegasan bentuk
geometrik, segitiga, balok, segi-empat, dan pada denahnya.
Portico atau bagian depan untuk pintu masuk bercorak
Yunani-Ionik hexastyle (berkolom 6). Identik dengan
mauseloum untuk Ratu Louise di atas pedimen dari portico
terdapat sebuah lagi lebih besar, elemen paling dominan
dari bangunan. Entablature semacam kolom melintang
antara kolom dengan pedimenmenerus sekeliling bagian
atas dinding-dinding luar. Unsur Renaisans terdapat pada
bag. Bawah dari sayap kiri dan kanan pada bangunan
simetris ini, berupa konstruksi berkesan kokoh dengan
garis-garis horizontal dan deretan jendela yang monoton.
18. Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
Ekletisme di Amerika:
• Jefferson Memorial (1934-1943); Amerika
Serikat; John Russel Pope
Identik dengan Pantheon Roma dengan portico
berkolom Dorik delapan buah menyangga sebuah
pedimen. Portico ini menempel pada sebuah
rotunda (ruangan berdenah lingkaran) dikelilingi oleh
kolom Dorik. Ditengah rotunda terdapat patung
Thomas Jefferson menghadap ke Tidal Basin.
Kemegahan memorialini selain dibentuk oleh
arsitekturnya sendiri, lokasinya yang luas terbuka
juga oleh ketinggian letaknya dengan tangga selebar
portico.