PEDOMAN PEMBENTUKAN PANWASLU KECAMATAN UNTUK PEMILIHAN TAHUN 2024 OKE.pdf
MAKALAH mk perancangan permukiman .docx
1.
2.
3.
4. BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Permukiman adalah tempat tinggal manusia yang terbentuk secara
alami atau direncanakan berdasarkan kebutuhan dan lingkungan. Sejarah
perkembangan permukiman sangat erat kaitannya dengan sejarah peradaban
manusia, karena permukiman mencerminkan pola hidup, budaya, dan
teknologi masyarakat yang menghuninya.
Pada zaman prasejarah, manusia hidup sebagai pemburu dan
pengumpul, yang berpindah-pindah tempat sesuai dengan sumber makanan
dan iklim. Permukiman mereka bersifat sementara dan sederhana, seperti
gua, tenda, atau pondok dari ranting dan daun. Seiring dengan kemajuan
teknologi dan penemuan pertanian, manusia mulai menetap dan membentuk
permukiman yang lebih permanen dan kompleks, seperti desa, kota, dan
peradaban. Di Indonesia, permukiman prakolonial/kerajaan berkembang
sejak abad ke-4 Masehi, dengan pengaruh dari luar. Permukiman ini
memiliki karakteristik seperti candi, istana, benteng, dan pelabuhan, yang
mencerminkan kebudayaan, politik, dan perdagangan.
B. Maksud Dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui bagaimana perkembangan permukiman dari zaman prasejarah
hingga sekarang, hal apa saja yang menjadi faktor dari perubahan
permukiman setiap masa. Mengetahui bagaimana perkembangan
permukiman yang terjadi juga di indonesia selama bertahun-tahun.
BAB II
ISI
A. Sejarah perkembangan permukiman global
a. Zaman Prasejarah
Pada zaman Prasejarah manusia hidup mulai menetap dan
membentuk komunitasnya masing masing. Mereka mulai menghasilkan
bahan makanan sendiri seperti bercocok tanam dan memelihara hewan
ternak.
Contoh dari pemukiman zaman prasejarah ini adalah Mesopotamia.
Mesopotamia, wilayah historis di Asia Barat, terletak di antara sungai
Efrat dan Tigris. Mesopotamia dikenal karena kota-kota yang maju dan
kompleks, beberapa kota terkenal antara lain Ur, Uruk, Nippur, dan
Babilon. Kota-kota ini memiliki tembok pertahanan, kuil, istana, dan
pasar, Rumah-rumah di Mesopotamia dibangun dengan bahan baku
yang tersedia, yaitu bata lumpur. Mereka memiliki bentuk persegi
panjang dengan atap datar yang terbuat dari jerami atau tanah liat.
Rumah-rumah ini biasanya memiliki dua lantai dan terdiri dari beberapa
kamar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permukiman pada zaman
Paleolitikum antara lain:
1. Geografi dan Iklim: Geografi dan iklim mempengaruhi jenis
tanaman dan hewan yang dapat diternakkan oleh masyarakat
semi-nomaden. Misalnya, di daerah dengan iklim tropis,
masyarakat mungkin menanam padi, sedangkan di daerah
dengan iklim sedang, mereka mungkin menanam gandum.
2. Teknologi: Kemajuan teknologi, seperti penemuan alat-alat
pertanian dan teknik irigasi
b. Masa Mesir Kuno
Pada masa Mesir Kuno, permukiman memiliki ciri khas yang
menarik. Masyarakat tinggal di sepanjang tepian Sungai Nil,
5. mengandalkan irigasi untuk pertanian yang produktif. Permukiman
terdiri dari sedikitnya 10 baris yang terbagi oleh jalan-jalan lurus.
Beberapa kota dikelilingi oleh tembok, dan ada bangunan-bangunan
besar di beberapa daerah. Meskipun banyak peradaban asing yang
menaklukkan Mesir, warisan mereka dalam arsitektur, matematika,
seni, dan sastra tetap menginspirasi kita hingga hari ini.
Permukiman pada masa Mesir Kuno memiliki karakteristik yang
menarik dan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain:
1. Geografi: Irigasi teratur terhadap Lembah Nil memungkinkan
pertanian yang produktif. Wilayah gurun di sekitarnya juga
dimanfaatkan untuk sumber daya mineral.
2. Teknologi: Pengembangan sistem tulisan dan sastra
memfasilitasi komunikasi dan organisasi.
3. Firaun, kepala negara dan pemimpin agama, dianggap perantara
antara dewa dan manusia.
4. Politik: Penguasa sosial, politik, dan ekonomi mengelola
kegiatan kolektif.
5. Ekonomi: Perdagangan dengan wilayah Afrika Timur, Tengah,
dan Mediterania Timur berperan penting.
c. Zaman Yunani dan Romawi
Pada masa Yunani, permukiman kota berkembang dengan
ciri-ciri yang khas. Rumah-rumah tetap menghadap ke dalam,
namun bagian dalamnya dimodifikasi dengan penambahan
kolom-kolom yang mengelilingi taman dan adanya altar sebagai
tempat pemujaan. Contoh perkembangan permukiman pada masa
Yunani adalahAthena, yang memiliki arsitektur klasik dan kolom-
kolom yang menghiasi bangunan-bangunan kota.
Sementara itu, pada masa Romawi, permukiman berkembang
pesat. Romawi memiliki sistem jalan yang baik, menghubungkan
kota-kota dan memfasilitasi perdagangan. Rumah-rumah Romawi
memiliki tata letak yang lebih terbuka, dengan atrium di tengah
yang berfungsi sebagai pusat kegiatan keluarga. Contoh
permukiman Romawi yang terkenal adalah Pompeii, yang
terkenal karena kota ini terkubur oleh abu vulkanik dan menjadi
situs arkeologi yang memperlihatkan kehidupan kota Romawi
pada masa lalu.
Pada zaman Yunani dan Romawi, perkembangan permukiman
dipengaruhi oleh berbagai faktor. faktor-faktor tersebut meliputi:
i. Geografis: Letak geografis mempengaruhi distribusi kota
dan hubungan antara pulau-pulau di Yunani serta wilayah
yang luas di Romawi.
ii. Iklim: Iklim Mediterania di Yunani dan variasi iklim di
Romawi memengaruhi pola pertanian dan aktivitas
ekonomi.
iii. eknologi: Teknologi konstruksi dan penggunaan beton
memainkan peran dalam arsitektur kota-kota.
iv. Sosial Budaya: Seni, filsafat, dan budaya mempengaruhi
kehidupan kota.
v. Politik: Sistem pemerintahan dan administrasi
memengaruhi pembangunan kota.
vi. Agama: Agama memainkan peran dalam arsitektur kuil
dan perayaan agama.
vii. Ekonomi: Perdagangan, pertanian, dan infrastruktur
mempengaruhi ekonomi kota-kota .
d. Zaman Abad Pertengahan
Abad Pertengahan, juga dikenal sebagai Abad Kegelapan,
merupakan periode sejarah terpanjang di Eropa. Beberapa ciri-ciri
penting dari Abad Pertengahan adalah penurunan populasi akibat
kelaparan dan wabah, Terdapat pemukiman kumuh Dimana-mana
akibat dari kelaparan, wabah, dan stabilitas ekonomi sangat buturk yang
terjadi hamper di seluruh eropa.
e. Zaman Renaissance
Perkembangan permukiman pada zaman Renaissance di Eropa
ditandai oleh perubahan signifikan dalam tata kota. Pada periode ini,
konsep tata kota kembali dipelajari dari kota-kota Romawi kuno. Desain
kota menjadi lebih terorganisir dengan jalan-jalan yang diperluas,
taman-taman kota, dan pembagian zona khusus seperti komersial,
perumahan, dan administratif. Era Renaissance terjadi pada tahun 1350-
6. 1620 (Abad 14–16 Masehi). Perkembangan Renaissance bermula dari
kesuksesan masyarakat Italia dalam mengelola bidang politik, ekonomi,
sosial, dan budaya pada awal abad 15 Masehi. Masyarakat Italia tumbuh
dan berkembang menjadi masyarakat kota yang sejahtera.
f. Revolusi Industri
Pada masa Revolusi Industri, bentuk permukiman mengalami
perubahan dramatis. Pertumbuhan industri dan urbanisasi massal
menyebabkan kepadatan penduduk yang tinggi di kota-kota.
Pemukiman kumuh yang padat menjadi masalah utama.
faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk permukiman pada masa
Revolusi Industri:
a. Teknologi:
Penggunaan mesin-mesin dalam industri dan
Perkembangan transportasi seperti kereta api dan kapal uap
b. Ekonomi:
Pertumbuhan Industri: Pusat-pusat industri muncul di kota-
kota, menarik pekerja dari desa-desa. Ini memengaruhi pola
pemukiman dan pertumbuhan kota.
c. Sosial Budaya:
Urbanisasi: Migrasi massal penduduk dari desa ke kota
untuk bekerja di pabrik mengubah struktur masyarakat dari
agraris menjadi urban.
d. Politik :
Kekuasaan Pemerintah: Pemerintah mengatur tata kota,
membangun infrastruktur, dan mengatur zonasi.
g. Zaman Modern
Permukiman pada zaman modern memiliki beragam bentuk yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti geografi, iklim, teknologi,
budaya, agama, politik, dan ekonomi. Pola permukiman dapat berupa
tersebar, terpusat, atau linear.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi:
1. Bentuk Permukaan Bumi: Topografi memengaruhi pola
permukiman. Daerah pegunungan, dataran rendah, atau pesisir
memiliki karakteristik yang berbeda.
2. Kesuburan Tanah: Tingkat kesuburan tanah memengaruhi
lokasi permukiman. Tanah subur cenderung lebih diminati.
3. Iklim: Curah hujan, suhu, dan intensitas radiasi matahari
mempengaruhi pemilihan lokasi permukiman.
4. Teknologi: Kemajuan teknologi memungkinkan pembangunan
permukiman vertikal yang efisien.
5. Budaya dan Agama: Nilai-nilai budaya dan agama
memengaruhi preferensi pemukiman. Misalnya, kawasan
dengan kuil atau masjid yang penting bagi masyarakat.
6. Politik dan Ekonomi: Kebijakan pemerintah dan kondisi
ekonomi memengaruhi pembangunan permukiman.
B. Sejarah perkembangan permukiman di Indonesia
a. Zaman Kerajaan
Pada zaman kerajaan di Indonesia, perkembangan permukiman
memainkan peran penting dalam menggambarkan kehidupan
masyarakat dan struktur sosial. Dua periode utama yang relevan adalah
masa prakerajaan dan masa kerajaan Nusantara.
beberapa faktor yang mempengaruhi pola dan perkembangan
permukiman pada masa tersebut
1. Geografi dan Iklim:
a. Lokasi Geografis: Permukiman sering kali didirikan di
dekat sungai, danau, atau laut untuk memudahkan
akses ke sumber air dan transportasi.
b. Topografi: Wilayah datar lebih mudah untuk
membangun permukiman daripada wilayah berbukit
atau pegunungan..
2. Teknologi:
a. Ketersediaan Bahan Bangunan: Teknologi konstruksi
mempengaruhi jenis dan kualitas bangunan yang dapat
dibangun.
7. b. Infrastruktur: Ketersediaan jalan, jembatan, dan sistem
irigasi memengaruhi aksesibilitas dan perkembangan
permukiman.
3. Budaya dan Agama:
a. Tradisi dan Adat Istiadat: Budaya lokal memengaruhi
pola permukiman, seperti tata letak rumah adat dan
tempat ibadah.
b. Agama: Tempat ibadah dan pusat keagamaan menjadi
pusat permukiman.
4. Politik dan Ekonomi:
a. Kekuasaan Kerajaan: Pusat pemerintahan dan istana
kerajaan menjadi pusat permukiman.
b. Perdagangan dan Ekonomi: Permukiman berkembang
di sekitar pelabuhan dan pusat perdagangan.
Contoh dari masa kerajaan di Nusantara adalah kerajaan Majapahit.
Permukiman di Majapahit memiliki pola hierarki, dengan istana raja
sebagai kelas tertinggi, diikuti oleh rumah-rumah orang terkemuka dan
rumah penduduk pada umumnya. Lokasi permukiman juga dipengaruhi
oleh faktor geografis, seperti sungai dan topografi.
b. Zaman Kolonilisme di Nusantara
Bangsa Eropa, khususnya Belanda, membangun permukiman
mereka di seluruh Nusantara, yang saat itu dikenal sebagai Hindia
Belanda Bangunan bergaya kolonial Belanda di Indonesia memiliki ciri
khas seperti penggunaan sistem struktur rangka pada bangunan,
berkembangnya sistem struktur atap kuda-kuda, dinding menggunakan
pasangan bata yang lebih kuat, bentukan jendela yang berjejer
sepanjang sisi bangunan, dan pilar-pilar yang khas dengan nuansa
arsitektur klasik Eropa.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan
permukiman pada masa kolonialisme di Nusantara, antara lain:
1. Kondisi Fisik dan Topografi: Pola permukiman di
beberapa daerah mengelompok atau terpusat yang
dipengaruhi oleh kondisi fisik lingkungan dan topografi.
2. Pembangunan Infrastruktur: Beberapa faktor yang
berkontribusi dalam proses urbanisasi di beberapa daerah
adalah adanya pembangunan perumahan skala besar, kota
baru, infrastruktur, dan industrial estate.
c. Masa Kemerdekaan
Bentuk permukiman pada masa kemerdekaan Indonesia
dipengaruhi oleh berbagai factor. Pada awal kemerdekaan, banyak
masyarakat yang mengungsi ke kota-kota besar dan membentuk
perkampungan kumuh yang padat dan tidak teratur.
Di sisi lain, permukiman di desa juga mengalami perubahan, seperti
adanya transmigrasi, pembangunan irigasi, dan pengembangan
pariwisata. Bentuk permukiman pada masa kemerdekaan Indonesia
mencerminkan dinamika sosial, ekonomi, dan politik yang terjadi di
dalamnya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk dan pola
permukiman pada masa kemerdekaan Indonesia, antara lain:
i. Faktor ekonomi: permukiman dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan, lapangan kerja, dan biaya hidup penduduk.
Misalnya, banyak penduduk yang berpindah ke kota-kota besar
untuk mencari pekerjaan dan pendidikan, sehingga membentuk
permukiman kumuh yang padat dan tidak teratur.
ii. Faktor sarana prasarana: permukiman dipengaruhi oleh
ketersediaan dan kualitas fasilitas umum, seperti air bersih,
listrik, jalan, transportasi, kesehatan, dan pendidikan. Misalnya,
ada permukiman yang dibangun oleh pemerintah untuk
menampung para veteran dan pejuang kemerdekaan, seperti
Taman Sari di Jakarta.
iii. Faktor status kepemilikan bangunan: permukiman dipengaruhi
oleh hak dan tanggung jawab pemilik atau penghuni bangunan,
seperti sewa, beli, waris, atau hibah. Misalnya, ada permukiman
yang didominasi oleh pemilik lahan yang merencanakan dan
mengatur penggunaan lahan sesuai dengan kepentingan
mereka.
iv. Faktor lahan perkotaan: permukiman dipengaruhi oleh luas,
bentuk, lokasi, dan harga lahan di perkotaan, yang dipengaruhi
oleh permintaan dan penawaran pasar. Misalnya, ada
permukiman yang berbentuk rumah susun, perumahan,
8. apartemen, atau kompleks perkantoran, yang menyesuaikan
dengan kepadatan dan kebutuhan penduduk kota.
v. Faktor lama tinggal penghuni: permukiman dipengaruhi oleh
durasi dan frekuensi penghuni tinggal di suatu tempat, yang
dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, dan psikologis.
Misalnya, ada permukiman yang memiliki ikatan sosial yang
kuat dan tradisi yang lestari, sehingga penghuni cenderung
tinggal lebih lama dan jarang berpindah.
vi. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi
bentuk dan pola permukiman pada masa kemerdekaan
Indonesia. Permukiman mencerminkan dinamika sosial,
ekonomi, dan politik yang terjadi di dalamnya.
BAB III
KESIMPULAN
Sejarah perkembangan permukiman secara global dan di Indonesia
dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti ekonomi, sosial budaya,
politik, teknologi, dan keadaan alam. Permukiman mencerminkan
dinamika sosial, ekonomi, dan politik yang terjadi di dalamnya.
Di Indonesia, permukiman kumuh dan liar mulai muncul sejak masa
kemerdekaan, akibat dari perang, pemberontakan, urbanisasi, dan
pembangunan. Pada masa Orde Lama dan Orde Baru, terjadi migrasi
desa ke kota yang masif, sehingga permukiman di kota semakin
bertambah dan bermacam-macam, mulai dari rumah susun, perumahan,
apartemen, hingga kompleks perkantoran.
Penanganan permukiman kumuh di Indonesia mengalami berbagai
perubahan, dari pendekatan represif, preventif, hingga partisipatif.
Berbagai program penanganan permukiman kumuh telah dilakukan,
seperti relokasi, rehabilitasi, revitalisasi, dan peningkatan kapasitas
masyarakat. Namun, hingga saat ini, permukiman kumuh masih
menjadi masalah yang belum terselesaikan.
Daftar Pustaka
Aditya, S.Hum., N. (2024). Peradaban Mesopotamia.
https://www.studiobelajar.com/peradaban-mesopotamia/.
Adryamarthanino, V. (2022, Desember 03). Ciri-ciri Masyarakat Eropa pada Abad
Pertengahan.
Araujo, C. M., Astuti, W., & Yudana, G. (2023, April 26). Faktor Penyebab
Permukiman Kumuh. Desa-Kota.
Arsitektur Mesir Kuno. (n.d.).
https://teknopedia.teknokrat.ac.id/wiki/Arsitektur_Mesir_Kuno.
Citra. (2023, Oktober 31). Hasil Kebudayaan Zaman Paleolitikum beserta
Penjelasannya dalam Sejarah.
Hardi, J. (n.d.). SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERMUKIMAN. PUSAT
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB.
Lintang, H. (2022, April 28). Peradaban Yunani Kuno, Peninggalan, dan Hasil
Kebudayaannya. https://www.zenius.net/blog/peradaban-yunani-kuno.
Mengenal Zaman Renaissance - Latar Belakang, Sejarah, Ciri, Hingga Dampaknya.
(2023, Agustus 31). Pijar Belajar.
Mesopotamia. (2023, Oktober 4). https://id.wikipedia.org/wiki/Mesopotamia.
Nasrudin Alkof, M. F. (2022, Agustus 5). Sejarah Peradaban Mesir Kuno:
Periodesasi Kerajaan & Peninggalannya. https://tirto.id/sejarah-
peradaban-mesir-kuno-periodesasi-kerajaan-peninggalannya-
gtXb#google_vignette.
Neolitikum. (2023, Oktober 18). https://id.wikipedia.org/wiki/Neolitikum.
NImgsih, W. L., & Nailufar, N. N. (2021, April 12). Revolusi Neolitik: Pengertian,
Teori Pendukung, dan Hasil Kebudayaan.
https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/12/171446679/revolusi-
neolitik-pengertian-teori-pendukung-dan-hasil-kebudayaan.
9. Ningsih, W. L., & Nailufar, N. N. (2021, April 9). Nomaden: Sejarah dan
Perkembangannya.
https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/09/210605679/nomaden-
sejarah-dan-perkembangannya.
Nuzullia, L., & Pradoto, W. (2015). FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN. Jurnal Teknik PWK Volume 4.
Paleolitikum. (2023, Februari 27). https://id.wikipedia.org/wiki/Paleolitikum.
Pola Hunian Manusia Purba. (2020, November 10).
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/10/164512969/pola-
hunian-manusia-purba.
Pola Permukiman Penduduk dan Faktor yang Mempengaruhinya. (2024).
https://idschool.net/sma/pola-permukiman-penduduk/.
Prinada, Y. (2021, Agustus 7). Sejarah Revolusi Industri: Latar Belakang,
Perkembangan, & Dampak. tirto.id.
Revolusi Industri: Sejarah, Faktor, dan Perkembangannya. (2021, Oktober 8).
Kompas.com.
Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Nusantara: Dari Masa ke Masa. (2023, Februari 27).
jurnalfaktual.id.
Sejarah Peradaban Mesopotamia. (2021, Juni 15).
https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/15/144938179/sejarah-
peradaban-mesopotamia.
Setiawan, S. (2024, Januari 30). Zaman Neolitikum.
https://www.gurupendidikan.co.id/zaman-neolitikum/.
Sudikno, A. (n.d.). Pola Tata Ruang Dalam Rumah Tinggal Masa Kolonial.
Academia.edu.
Yunani Kuno. (2023, Oktober 14). https://id.wikipedia.org/wiki/Yunani_Kuno.
Zaman Paleolitikum: Ciri-ciri, Peninggalan, dan Manusia Pendukung. (2021, Mey
1). https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/01/172957679/zaman-
paleolitikum-ciri-ciri-peninggalan-dan-manusia-pendukung.