SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
MUSEUM NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
R A B I Y A T U L A D A W I Y A H | 0 5 2 0 0 1 4 0 0 1 3 6
Rabiyatul Adawiyah
Abad ke-18 Eropa berkembang
dalam hal intelektual.
Perkumpulan Ilmiah Belanda (Haalem,1752)
De Hollandsche Montschappij der
Wetenschappen
Lembaga Swasta yang bertujuan “Untuk
Kepentingan Masyarakat Umum”
Bataviaasch Genootschap van Kunsten en
Wetenschappen
Tujuan untuk emajukan penelitaian dalam bidang:
Rumah JMC Radermacher disumbangkan
menjadi cikal bakal museum dan
perpustakaan di Jalan Kalibesar.
Masa pemerintahan Inggris (1811 – 1816),
dibuat gedung baru digunakan untuk museum
dan ruang pertemuan yang dinamakan
‘Societeit De Harmonie’, Jln Majapahit no. 3
Societeit De Harmonie Batavia
(1811- 1816)
Gedung Sekretarian Negara
Republik Indonesia.
(Juni, 2015)
Masa pemerintahan
Hindia – Belanda
membangun gedung
baru, Koningsplein
West (Jln Merdeka
Barat)
Area tanah meliputi Reschst Hogenschool
‘Sekolah Tinggi Hukum’
• Seni
• Ilmu biologi
• Fisika
• Arkeologi
• Kesastraan
• Etnologi
• Sejarah
Gedung Kementrian Republik
Indonesia. (2015)
Sekarang
menjadi
Gedung Museum dibuka untuk
umum tahun 1868. Dengan gaya
arsitektur neo-klasik.
Sekarang
menjadi
SEJARAH MUSEUM NASIONAL
Bataviaasch Genootschap van Kunsten en
Wetenschappen
Latar Belakang
Istilah ‘Classicism’ berasal dari sejarawan seni untuk menggambarkan ‘gerakan
menuju penahanan diri yang kuat dalam seni’. Pada abad pertengahan 18
‘Classicism’ digabungkan dengan minat baru di zaman kuno, khususnya seni Yunani.
Sampai waktu tertentu neo-klasik mewakili upaya yang besar untuk menciptkan
sebuah gaya ‘sejarah’ pada abad 20 yang jelas dengan beberapa karya terbaik
yang dilakukan dalam dekade terakhir dari abad 19, khususnya perancang Olbrich
dan Peter Behrens.
Diantara tahun 1900 dan 1904 keduanya mengambil gaya yang semakin
sederhana dan dalam 2 atau 3 tahun sudah merubah cara ukiran berbentuk tanam-
tanaman dan melengkung menjadi sesuatu bentuk yang resmi dan geometris. Dan
hasilnya dikembangkan pada preseden bersejarah. Behrens bersikeras sengaja untuk
menggunakan arsitektur klasik, serta sistem proposional yang kuat.
Di Inggris perubahan bentuk bangunan kurang langsung ditanggapi. Reaksinya
terhadap kebebasan dalam imajinasi seni dan kerajinan kembali ke ‘vernakular’ atau
yang sering diidentifikasi dengan bangunan domestik pada abad-18. Pada waktu
yang sama, bangunan umum kembali sadar untuk mengerjakan ulang tema-tema
tertentu pada abad ke-18, pada skala yang besar dan sering kali dengan area
yang besar dari artikulasi jendela-dinding antara dasar dan atap yang klasik.
Contoh bangunan ialah Treasury Building, Washingtong D.C.
APA ITU ARSITEKTUR NEO-KLASIK ?
Neo-classicism. Part of the site of the WORLD’S Columbian
Exposition, Chicago (general plan by D. H. Burnham; 1893
Neo-classicism. Exhibitoon pavilion of the
Delmenhorster Linoleum Factory, Dresden
(1906) by Peter Behrens
Para perancang di era ini membuat karakter arsitektur neo-klasik:
• Simetris (pintu, jendela, denah dan fasad bangunan)
• Ukiran floral, human sculptures and animals.
• Skala besar, dengan mementingkan kolom-kolom
• Use of orders
• Tringular pediment
• Proporsi
• Pengulangan pada elemen-elemen jendela
• Beracuan pada arsitektur klasik
Dalam Perkembangan Abad Yunani
Awalnya digunakan sebagai pelayanan terhadap aspek agama. Arsitek Yunani dipanggil
untuk menyelesaikan bentuk apa yang tepat untuk sebuah kuil. Hasil dari akumulasi, memutuskan
terdapatnya a codification of the Orders. Terdiri dari Doric Order, Ionik Order, dan Corinthian
Order.
Kolom Doric merupakan pengembangan pertama di abad Yunani dan digunakan untuk kuil
besar, Kolom Ionik yang sederhana digunakan untuk kuil yang lebih kecil dan bagian dalam
bangunan, dan Kolom Corinthian seperti jenis lain dari Capital pada Kolom Ionik.
Treasury Building (Washington, D.C.)
Treasury Building Washitong D. C. in 2015
GAYA ARSITEKTUR
Neo-Klasikal
ARSITEK:
Robert Mills 1836 – 1842 (East Wing and Central)
Ammi B. Young dan Alexander H. Bowman 1855 – 1861 (South Wing)
Isaiah Rogers 1862 – 1864 (West Wing)
Alfred B. Mullet 1867 - 1869 (North Wing)
LOKASI
Pennsylvania Avenue, NW Washington, D. C.
Fungsi Bangunan
◊ Memproduksi semua mata uang dan prangko dari AS
◊ Mengumpulkan pajak, bea dan uang yang dibayarkan ke AS
◊ Membayar tagihan dari luar AS
◊ Mengelola keuangan federal
◊ Mengelola rekening pemerintah danhutang AS
◊ Menegakkan hukum keuangan dan pajak federal.
Treasury Building Washitong D. C. in 1860
Plan of Treasury Building, Washitong D. C.
NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI
1
GAYA
ARSITEKTUR
GEDUNG
LAMA
Arsitektur Neo-klasik diterapkan pada Museum
Nasional ini masih mengikuti gaya arsitektur atau
langgam yang sedang berlaku di Negara Belanda.
Arsitektur Neo-klasik merupakan keadaan dimana
ditemuinya kembali peninggalan arsitektur
Yunani dan Romawi, dengan itu karya arsitektur
Neo Klasik lebih mendekati arsitektur klasik
(Yunani dan Romawi)
Ciri – ciri arsitektur Neoklasik:
• Garis-garis bersih, elegen, penampilan yang
rapi
• Simetris (Fasad, denah, pintu dan jendela)
• Kolom-kolom berdiri bebas sampai atap
bangunan.
• Pedimen segitiga
• Garis atap datar dan horizontal
Kolom pada Museum gajah mempunyai alas tiang
dan entablatur ( tiga bagian pada pediment),
terlihat pada fasad yang membuat garis vertikal
dari dasar ke cornice yang bertumpu sebagai
bidang horizontal klasik.
Kolom pada pilar
utama museum gajah
ialah tipe Doric Order
yang merupakan salah
1 jenis dari 3 tipe
kolom Yunani; Doric,
Ionic dan Corinthian.
Detail bagian dari Gate yang mempunyai tipe kolom
yunani yang diterapkan pada Museum Nasional.
Abecus
Echinus
Shaft
Capital (Kepala)
• Abacus (atas) berbentuk kotak
• Echinus (tengah) berbentuk cembung
• Necking (leher) polos
• Echinus (tengah) berbentuk cembung
Shaft (Badan)
• Bentuk mengecil di atas (tapered)
• Ada sedikit kurvatur (Entasis)
• Memiliki 20 buah alur
NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI
2 BENTUK
Pada bangunan baru
Museum Nasional, bentuk
bangunan mengikuti
bentukan bangunan
eksisting berupa persegi
panjang dan simetris, hal
ini sesuai dengan konsep
awalnya yang berusaha
tampil selaras dengan
bangunan eksisting.
3
BENTUK
DAN
RUANG
Bentuk dan ruang dapat
dilihat dari perspektif
Gubahan massa.
Bentuk massa dan ruang
dinilai pada skala yang
berbeda, dengan
memperhatikan sebuah
bangunan dengan
dampak pada ruang
sekitarnya.
Bentuk denah dari gedung
Museum Nasional lama
yaitu linear yang
memanipulasi untuk
menutup sebagian ruangan.
Bentuk keseluruah
dengan gedung lama
dan gedung baru
linear karena penataan
serangkaian yang
mengulang dan diatur
oleh sebuah elemen
nyata yang terpisah
oleh “skywalk”
Dapat dilihat bahwa
bangunan gedung
lama mengelilingi dan
membungkus halaman
di dalam volumenya –
sebuah skema itrovert.
Pada bangunan
Gedung Arca baru,
menyatukan ruang
interiornya dengan
ruang luar privat
dari sebuah tapak
yang terdpat
dinding.
B
A
NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI
4
ELEMEN –
ELEMEN
LINEAR
YANG
VERTIKAL
Sebuah elemen
linear yang
vertikal, seperti
kolom akan
menghasilkan
sebuah titiik di
atas bidang
dasar dan
membuatnya
terlihat ada di
dalam ruangan.
Serangkaian kolom yang mirip antar satu dengan yang lain
pada jarak yang teratur membuat suatu rangkaian kolom.
Barisan kolom yang teratur pada Entrance-hall menegaskan
volume didalamnya, menandai batasan zona-zona di dalam
area tersebut dan menicptakan sebuah irama dan skala yang
terukur dan membuat dimensi spasial dapat dirasakan.
NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI
5
BUKAAN
-
BUKAAN
Bukaan-bukaan pada
elemen pendefinisi ruang.
Seperti pintu sebagai akses
pola pergerakan dan
kegunaan didalamnya. Jendela
digunakan untuk cahaya
menerangi permukaan
ruangan ataupaun pandangan
keluar, hubungan visual antara
ruang berdekatan.
Museum Nasional, fasade
bangunan baru mengambil
elemen-elemen seperti pintu,
jendela, bahkan struktur
kolom sebagai pintu masuk
sebagai bentuk usaha
menyesuaikan diri dengan
bangunan lama. Pengulangan
dari elemen-elemen fasade ini
membuat bangunan baru sulit
untuk dibedakan secara visual
dengan bangunan
bersejarahnya.
GEDUNG LAMA GEDUNG LAMA
Jendela pada kedua
bangunan merupakan
bukaan pada dinding yang
dikelompokkan
Entrance Hall pada kedua
bangunan merupakan bukaan antar
bidang yang dipanjangkan secara
vertikal antara lantai dengan
bidang langit.
Pedimen lantai dua terdapat
bukaan yang berkelompok yang
menjadi komposisi menyatu yang
menciptakan pergerakan visual
disepanjang permukaan bidangnya.
NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI
6
ORGANISASI
RUANG
Pada Zona Parkir &
Taman terdapat Entrance-
hall, ruang parkir, ticket
Box, sculpture serta taman
yang ada dilokasi.
Pada Zona Service
terdapat ruang pelayanan
untuk para pengunjung
mendapatkan informasi
dari pengelola museum
dan juga sebagai sarana
yang sengaja difasilitasi
untuk pengunjung.
Pada Zona Office
digunakan sebagai
perkantoran dari
pengelola museum sendiri,
seperti ruang ilmiah, dan
ruang-ruang yang masih
diperluas.
Pada zona Pamer Tetap
merupakan wilayah yang
terdapat koleksi benda-
benda yang tidak
dirubah-rubah posisi yang
sudah diletakan sejak
awal.
ZONA PARKIR & TAMAN
ZONA SERVICE
ZONA OFFICE
ZONA PAMER TETAP
ZONA PAMER TEMPORER
ZONA CONCESSION
ZONA M & E
ZONA SIMPAN
LANTAI DASAR
LANTAI 2 LANTAI 3 LANTAI 4
Pada denah Museum
Nasional dapat terlihat
bahwa antara Gedng lama
dan Gedung baru merupakan
sebuah organisasi linear
dengan mengulang sekuen
ruang-ruang.
NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI
6
ORGANISASI
RUANG
Pada zona Pamer Tetap
merupakan wilayah yang
terdapat koleksi benda-benda
yang tidak dirubah-rubah
posisi yang sudah diletakan
sejak awal.
Pada zona Pamer Temporer
merupakan wilayah koleksi-
koleksi museum yang dapat
dipindahkan atau ruang dapat
digunakan sebagai pameran
umum.
Pada zona Concession
merupakan wilayah yang perlu
menggunakan izin tertentu
untuk mengaksesnya.
Pada zona Mechanical &
Electrical merupakan tempat
dimana pusat daya listrik dan
sejenisnya diletakkan.
Pada zona Simpan merupakan
wilayah penyimpanan kolensi-
koleksi yang belum
dipamerkan karena
keterbatasan ruang.
Lantai 6Lantai 5
Lantai 7
ZONA PARKIR & TAMAN
ZONA SERVICE
ZONA OFFICE
ZONA PAMER TETAP
ZONA PAMER TEMPORER
ZONA CONCESSION
ZONA M & E
ZONA SIMPAN
Pada denah bagian lantai atas banguna
membentuk organisasi linear yang mempunyai
titik sumbu rotasi yang tersegmentasi.
Bertujuan untuk mengekspresikan suatu arah
dan menekankan suatu pergerakan untuk
pengunjung.
NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI
7
FUNGSI
RUANG
Fungsi “Gedung Lama” pada tahun 1972
berfungsi sebagai:
1. Entrance-hall
2. Ticket box
3. Koleksi sejarah
4. Ruang pameran
5. Koleksi mata uang
Perpustakaan:
6. Layanan pinjaman
7. Ruang baca
8. Ruang administrasi perpustakaan
9. Kantor perpustakaan
10. Gudang buku
11. Penjilidan
Koleksi Arkeologi:
12. Rotunda
13. Ruang pengadilan
14. Ruang hartakarun (Lantai atas)
15. Koleksi perunggu (Lantai atas)
16. Ruang audio visual
Koleksi Etnografis:
17. Jawa dan Sumatra
18. Koleksi pahatan kayu
19. Bali, Kalimantan dan Sulawesi
20. Irian Barat, Maluku dan Nusa
Tenggara
21. Koleksi keramik asing
22. Koleksi prasejarah
23. Koleksi naskah
24. Ruang administrasi museum
25. Ruang Direktur
26. Gudang koleksi arkeologi (lantai atas:
laboratorium)
27. Ruang pelatihan
28. WC
GEDUNG LAMAGATE IN GEDUNG LAMA
ROTUNDA
RUANG KOLEKSI ARKEOLOGI
HALL ANTARA GEDUNG LAMA DAN
GEDUNG ARCHA
RUANG KOLEKSI KERAMIK
ENTRANCE HALL
Fungsi “Gedung Lama” yang sekarang dibagi
menjadi 6 bagian wilayah koleksi:
1. Sejarah
2. Tekstil
3. Keramik
4. Etnografi
5. Prasejarah
6. Arkeologi
123
4
5 6
GROUND PLAN OF THE MUSEUM
1972
NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI
7
FUNGSI
RUANG
Fungsi “Gedung Baru” atau
disebut “Gedung Arca”,
wilayah koleksi dibagi pada
setiap lantai, yaitu:
1. Manusia dan Lingkungan
2. Ilmu Pengetahuan,
Teknologi dan Ekonomi
3. Organisasi Sosial Dan
Poka Pemukiman
4. Khasanah Emas dan
Keramik
5. Lantai 5, 6, 7, 8 dan 9
merupakan Kantor Sewa.
Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Lantai 5
Lantai 6 Lantai 7 Lantai 8 Lantai 9, 10, dan atap
GEDUNG ARCA
LANTAI 1 RUANG KOLEKSI MANUSIA
DAN LINGKUNGAN
LANTAI 2 RUANG KOLEKSI ILMU
PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN
EKONOMI
LANTAI 3 RUANG KOLEKSI
ORGANISASI SOSIAL DAN POLA
PEMUKIMAN
LANTAI 4 RUANG KOLEKSI
KHASANAH EMAS DAN KERAMIK
NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI
8 SIRKULASI
Pada museum terdapat jalur
pergerakan sebagai penyambung
indrawi yang menghungkan
ruang-ruang sebuah bangunan.
Lokasi museum nasional
berada di Jalan Merdeka Barat
yang merupakan salah satu jalan
utama di pusat kota jakarta,
sehingga mudah untuk diakses.
Dalam kawasan museum
terdapat sirkulasi yang cukup
besar, karena jarak diantara
koleksi-koleksi dapat dilewati
oleh pengunjung sebagai jalur
akses, terdapat juga sirkulasi
untuk kendaraan, serta terdapat
sirkulasi dimana pengunjung
dapat menggunakannya sebagai
tempat bersantai.
Pencapaian yang ada pada tapak museum untuk mencapai pintu masuk utama tidak
secara langsung yang bertujuan untuk menekankan efek perspektif pada fasad depan dan
bentuk bangunan.
Pada bagian pintu masuk museum terdapat pada tengah-tengah bidang yang frontal di
sebuah bangunan agar menciptakan kesan simetris disekitar bukaannya.
Konfigurasi Jalur merupakan seluruh jalur pergerakan, pada museum nasional konfigurasi
jalurnya ialah linear yang mengatur ke serangkaian ruang; bercabang atau membuat suatu
putaran balik. Sedangkan pada jalur kendaraan museum nasional menggunakan konfigurasi
spiral.
Hubungan Jalur Ruang pada museum dengan cara Lewat Menembusi Ruang aksial atau
disepanjang tepinya, dan terciptanya pola-pola peristirahatan dn pergerakan di dalamnya.
NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI
9
PROPORSI
MATERIAL
Setiap material memiliki batas
kekuatan yang berbeda, karena
tekanan gravitasi terhadap material
tersebut akan bertambah sejalannya
waktu.
Material yang digunakan Museum
Nasional juga menghadirkan
material baru berupa batu alam jenis
marmer pada bagian atas
bangunan. Pengenalan material baru
pada kedua studi kasus digunakan
untuk membedakan secara visual
pada bangunan baru dan bangunan
lama namun material yang
digunakan tidak terlalu kontras
dengan lingkungan sekitarnya.
10
PROPORSI
& SKALA
Skala merupakan perihal tentan
gukuran yang dibandingkan dengan
standard referensi atau suatu ukuran
lainnya.
Proporsi tertuju pada kepantasan
atau mempunyai hubungan harmonus
pada satu bagian dengan bagian
lainnya atau pada seluruh
bidangnya.
Hubungan antara skala dan proporsi
merupakan kuantitas dari bangunan.
Material seperti batu alam
pun memiliki batas kekuatan.
Seluruh material mempunyai
proporsi masing-masing yang
diatur oleh kekuatannya dan
kelemahan dasarnya.
Museum Nasional, tertutupi sebagian karena
ketinggian dari bangunan baru yang disisipkan.
Dengan ketinggian dua kali lebih tinggi,
bangunan baru tampil dominan pada kawasan.
ng menuju makam dan dari sumbu ini dapat
terlihat fasade.
Memorial Park Soekarno memiliki bangunan
bersejarah berupa makam oleh karena itu
bangunan baru tidak lebih tinggi
dibandingkan bangunan makam tersebut.
Kehadiran bangunan baru diupayakan agar
tidak mengganggu eksistensi dari bangunan
sekitarnya. Kehadiran sumbu berupa plasa
yang mengantarkan pengunjuPada
Memorial Park Soekarno Museum Nasional
C O N C L U S I O N
Pada Bangunan Arsitektur Kolonial Museum Nasional yang dibangun pada abad ke-18
berada di Jakarta, Indonesia dengan gaya arsitektur Neo-Klasik yang berasal dari negara Eropa
mempunyai teori-teori umum mengenai bentuk , ruang, dan tatanan terhadap bangunan.
Hal ini membuktikan bahwa sebuah bangunan yang ingin diciptakan tidak terlewati oleh
perihal detail teori-teori sebuah bentuk bangunan, ruang-ruang yang berada dalam bangunan
tersebut dan juga cara pentaan denah ruang yang akan digunakan nantinya dan masiih menjadi
pegangan untuk para arsitek untuk merancang sebuah bangunan hingga kini.
DAFTAR PUSTAKA
• Pringle, Barbara.Robert, 1972. A Short Guide To The Museum Nasional: Jakarta.
• Pengembangan Museum Nasional
• Norwich, John Julius, 1975. Great Architecture Of The World:London.
• Ching, D. K. Francis, 2007. Arsitektur Bentuk, Ruang, Dan Tatanan. Erlangga.
• Irawan, I made, 2014. Penerapan Konsep Arsitektur Infill Pada Bangunan Museum Dalam Kawasan
Heritage Di Banjarmasin Studi Kasus : Memorial Park Soekarno, Blitar Dan Museum Nasional, Jakarta.
• Luke, Firdaus, 2013. Neoklasik: Jakarta. https://www.scribd.com/doc/128942758/NEOKLASIK
• Aiviz, 2015. Greek Yunani. Tangerang
• Adam, Robert, Classical Architecture: A Comprehensive Handbook to the Tradition of Classical Style, New
York, Harry N. Abrams, Inc., 1990
• Architectural History Treasury Building, Department of the Treasury Office of the Curator Washington, D.C.

More Related Content

What's hot

STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRANSTRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRANrerianita
 
Fungsi dalam arsitektur
Fungsi dalam arsitekturFungsi dalam arsitektur
Fungsi dalam arsitekturArya Poetra
 
Aquatic centre london
Aquatic centre londonAquatic centre london
Aquatic centre londonIim Ali Imron
 
Karakteistik, analisis dan recomendasi tapak
Karakteistik, analisis dan recomendasi  tapakKarakteistik, analisis dan recomendasi  tapak
Karakteistik, analisis dan recomendasi tapakrangga1261
 
Teknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarTeknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarBarley Prima
 
perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4Subandri Oo
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatVersa Apriana
 
Perancangan Arsitektur IV
Perancangan Arsitektur IVPerancangan Arsitektur IV
Perancangan Arsitektur IVSuryaSuryadi3
 
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGSTRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGoVaRisZar
 
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban designRahmat Prihadi
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersihrio aditama
 
Arsitektur post modern
Arsitektur post modernArsitektur post modern
Arsitektur post modernAsep Goemilar
 
Timeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturTimeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturArsitek 15
 
Data arsitek jilid 3
Data arsitek jilid 3Data arsitek jilid 3
Data arsitek jilid 3romend08
 
Arsitektur Dekonstruksi
Arsitektur Dekonstruksi Arsitektur Dekonstruksi
Arsitektur Dekonstruksi Nicho Denny
 
Tugas Teknologi Bahan :Guangzhou opera house
Tugas Teknologi Bahan :Guangzhou opera houseTugas Teknologi Bahan :Guangzhou opera house
Tugas Teknologi Bahan :Guangzhou opera houseafifsalim12
 

What's hot (20)

STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRANSTRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
 
Fungsi dalam arsitektur
Fungsi dalam arsitekturFungsi dalam arsitektur
Fungsi dalam arsitektur
 
Aquatic centre london
Aquatic centre londonAquatic centre london
Aquatic centre london
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
 
Karakteistik, analisis dan recomendasi tapak
Karakteistik, analisis dan recomendasi  tapakKarakteistik, analisis dan recomendasi  tapak
Karakteistik, analisis dan recomendasi tapak
 
Analisis arah angin
Analisis arah anginAnalisis arah angin
Analisis arah angin
 
Teknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarTeknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang Lebar
 
program-ruang-apartment
program-ruang-apartmentprogram-ruang-apartment
program-ruang-apartment
 
perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
 
Perancangan Arsitektur IV
Perancangan Arsitektur IVPerancangan Arsitektur IV
Perancangan Arsitektur IV
 
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGSTRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
 
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersih
 
Arsitektur post modern
Arsitektur post modernArsitektur post modern
Arsitektur post modern
 
Timeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturTimeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah Arsitektur
 
Data arsitek jilid 3
Data arsitek jilid 3Data arsitek jilid 3
Data arsitek jilid 3
 
Arsitektur Dekonstruksi
Arsitektur Dekonstruksi Arsitektur Dekonstruksi
Arsitektur Dekonstruksi
 
Tugas Teknologi Bahan :Guangzhou opera house
Tugas Teknologi Bahan :Guangzhou opera houseTugas Teknologi Bahan :Guangzhou opera house
Tugas Teknologi Bahan :Guangzhou opera house
 
Sistem utilitas bangunan tinggi
Sistem utilitas bangunan tinggiSistem utilitas bangunan tinggi
Sistem utilitas bangunan tinggi
 

Similar to MUSEUM NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Arsitektur_Neo_Klasik. MID Hajraz.pptx
Arsitektur_Neo_Klasik. MID Hajraz.pptxArsitektur_Neo_Klasik. MID Hajraz.pptx
Arsitektur_Neo_Klasik. MID Hajraz.pptxLAODEMUHAMMADHAJRAZH
 
Arsitektur Kolonial di Jakarta
Arsitektur Kolonial di JakartaArsitektur Kolonial di Jakarta
Arsitektur Kolonial di JakartaRabiyatul Adawiyah
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptxAlwiAyani2
 
Arsitektur kolonial
Arsitektur kolonialArsitektur kolonial
Arsitektur kolonialrenashiru
 
Definisi wilayah pesisir
Definisi wilayah pesisirDefinisi wilayah pesisir
Definisi wilayah pesisirharianti26
 
Ppipp copy-130823044640-phpapp02
Ppipp copy-130823044640-phpapp02Ppipp copy-130823044640-phpapp02
Ppipp copy-130823044640-phpapp02frans2014
 
PPT PRESENTASI KELOMPOK 5.pptx
PPT PRESENTASI KELOMPOK 5.pptxPPT PRESENTASI KELOMPOK 5.pptx
PPT PRESENTASI KELOMPOK 5.pptxFahmiAdeFahrezi
 
SEJARAH DUNIA ARSITEKTUR MUHAAMMAD HAFID
SEJARAH DUNIA ARSITEKTUR MUHAAMMAD HAFIDSEJARAH DUNIA ARSITEKTUR MUHAAMMAD HAFID
SEJARAH DUNIA ARSITEKTUR MUHAAMMAD HAFIDMuhammadZacky36
 
Ringkasan Sejarah Arsitektur Dunia
Ringkasan Sejarah Arsitektur DuniaRingkasan Sejarah Arsitektur Dunia
Ringkasan Sejarah Arsitektur DuniaRabiyatul Adawiyah
 
Anggita kurniawaty (14) revolusi industri up
Anggita kurniawaty (14) revolusi industri upAnggita kurniawaty (14) revolusi industri up
Anggita kurniawaty (14) revolusi industri upAnggita Kurniawaty
 

Similar to MUSEUM NASIONAL REPUBLIK INDONESIA (20)

Arsitektur_Neo_Klasik. MID Hajraz.pptx
Arsitektur_Neo_Klasik. MID Hajraz.pptxArsitektur_Neo_Klasik. MID Hajraz.pptx
Arsitektur_Neo_Klasik. MID Hajraz.pptx
 
Perkembangan Aristektur Dunia
Perkembangan Aristektur DuniaPerkembangan Aristektur Dunia
Perkembangan Aristektur Dunia
 
Arsitektur Kolonial di Jakarta
Arsitektur Kolonial di JakartaArsitektur Kolonial di Jakarta
Arsitektur Kolonial di Jakarta
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
Arsitektur kolonial
Arsitektur kolonialArsitektur kolonial
Arsitektur kolonial
 
Sethio Deviqram 21020084
Sethio Deviqram 21020084Sethio Deviqram 21020084
Sethio Deviqram 21020084
 
Makalah SSRM-Kel 5.pdf
Makalah SSRM-Kel 5.pdfMakalah SSRM-Kel 5.pdf
Makalah SSRM-Kel 5.pdf
 
Sethio Deviqram21020084
Sethio Deviqram21020084Sethio Deviqram21020084
Sethio Deviqram21020084
 
sethio deviqram 21020084
sethio deviqram 21020084sethio deviqram 21020084
sethio deviqram 21020084
 
Definisi wilayah pesisir
Definisi wilayah pesisirDefinisi wilayah pesisir
Definisi wilayah pesisir
 
Ppipp copy-130823044640-phpapp02
Ppipp copy-130823044640-phpapp02Ppipp copy-130823044640-phpapp02
Ppipp copy-130823044640-phpapp02
 
Coop himmelblau
Coop himmelblauCoop himmelblau
Coop himmelblau
 
PPT PRESENTASI KELOMPOK 5.pptx
PPT PRESENTASI KELOMPOK 5.pptxPPT PRESENTASI KELOMPOK 5.pptx
PPT PRESENTASI KELOMPOK 5.pptx
 
Arsitektur
ArsitekturArsitektur
Arsitektur
 
Arsitektur yunani
Arsitektur yunaniArsitektur yunani
Arsitektur yunani
 
SEJARAH DUNIA ARSITEKTUR MUHAAMMAD HAFID
SEJARAH DUNIA ARSITEKTUR MUHAAMMAD HAFIDSEJARAH DUNIA ARSITEKTUR MUHAAMMAD HAFID
SEJARAH DUNIA ARSITEKTUR MUHAAMMAD HAFID
 
Antoni gaudi (1880-1914)
Antoni gaudi (1880-1914)Antoni gaudi (1880-1914)
Antoni gaudi (1880-1914)
 
Ringkasan Sejarah Arsitektur Dunia
Ringkasan Sejarah Arsitektur DuniaRingkasan Sejarah Arsitektur Dunia
Ringkasan Sejarah Arsitektur Dunia
 
Anggita kurniawaty (14) revolusi industri up
Anggita kurniawaty (14) revolusi industri upAnggita kurniawaty (14) revolusi industri up
Anggita kurniawaty (14) revolusi industri up
 
Arsitektur byzantine
Arsitektur byzantineArsitektur byzantine
Arsitektur byzantine
 

More from Rabiyatul Adawiyah

Uji kenyamanan termal di Kedai Kopi Manyar
Uji kenyamanan termal di Kedai Kopi ManyarUji kenyamanan termal di Kedai Kopi Manyar
Uji kenyamanan termal di Kedai Kopi ManyarRabiyatul Adawiyah
 
Analisis kenyamanan di Kedai Kopi
Analisis kenyamanan di Kedai Kopi Analisis kenyamanan di Kedai Kopi
Analisis kenyamanan di Kedai Kopi Rabiyatul Adawiyah
 
Fisika bangunan- DAERAH TROPIS
Fisika bangunan- DAERAH TROPISFisika bangunan- DAERAH TROPIS
Fisika bangunan- DAERAH TROPISRabiyatul Adawiyah
 
KAJIAN METODA PERANCANGAN II “TOKO BAJU”
KAJIAN METODA PERANCANGAN II “TOKO BAJU”KAJIAN METODA PERANCANGAN II “TOKO BAJU”
KAJIAN METODA PERANCANGAN II “TOKO BAJU”Rabiyatul Adawiyah
 
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...Rabiyatul Adawiyah
 
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur Kota
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur KotaPengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur Kota
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur KotaRabiyatul Adawiyah
 
Dimensi Morfologis, Kelurahan Keramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta...
Dimensi Morfologis, Kelurahan Keramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta...Dimensi Morfologis, Kelurahan Keramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta...
Dimensi Morfologis, Kelurahan Keramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta...Rabiyatul Adawiyah
 
Fungsionalism - international style
Fungsionalism - international styleFungsionalism - international style
Fungsionalism - international styleRabiyatul Adawiyah
 
Timeline sejarah arsitektur dunia
Timeline sejarah arsitektur duniaTimeline sejarah arsitektur dunia
Timeline sejarah arsitektur duniaRabiyatul Adawiyah
 

More from Rabiyatul Adawiyah (14)

Uji kenyamanan termal di Kedai Kopi Manyar
Uji kenyamanan termal di Kedai Kopi ManyarUji kenyamanan termal di Kedai Kopi Manyar
Uji kenyamanan termal di Kedai Kopi Manyar
 
Analisis kenyamanan di Kedai Kopi
Analisis kenyamanan di Kedai Kopi Analisis kenyamanan di Kedai Kopi
Analisis kenyamanan di Kedai Kopi
 
Fisika bangunan- DAERAH TROPIS
Fisika bangunan- DAERAH TROPISFisika bangunan- DAERAH TROPIS
Fisika bangunan- DAERAH TROPIS
 
Komunikasi arsitektur
Komunikasi arsitekturKomunikasi arsitektur
Komunikasi arsitektur
 
Proses desain
Proses desainProses desain
Proses desain
 
KAJIAN METODA PERANCANGAN II “TOKO BAJU”
KAJIAN METODA PERANCANGAN II “TOKO BAJU”KAJIAN METODA PERANCANGAN II “TOKO BAJU”
KAJIAN METODA PERANCANGAN II “TOKO BAJU”
 
Utilitas
UtilitasUtilitas
Utilitas
 
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
 
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur Kota
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur KotaPengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur Kota
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur Kota
 
Dimensi Morfologis, Kelurahan Keramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta...
Dimensi Morfologis, Kelurahan Keramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta...Dimensi Morfologis, Kelurahan Keramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta...
Dimensi Morfologis, Kelurahan Keramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta...
 
Buku sejarah - Antoni gaudi
Buku sejarah - Antoni gaudiBuku sejarah - Antoni gaudi
Buku sejarah - Antoni gaudi
 
Antoni gaudi (1880-1914)
Antoni gaudi (1880-1914)Antoni gaudi (1880-1914)
Antoni gaudi (1880-1914)
 
Fungsionalism - international style
Fungsionalism - international styleFungsionalism - international style
Fungsionalism - international style
 
Timeline sejarah arsitektur dunia
Timeline sejarah arsitektur duniaTimeline sejarah arsitektur dunia
Timeline sejarah arsitektur dunia
 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 

Recently uploaded (7)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 

MUSEUM NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

  • 1. MUSEUM NASIONAL REPUBLIK INDONESIA R A B I Y A T U L A D A W I Y A H | 0 5 2 0 0 1 4 0 0 1 3 6 Rabiyatul Adawiyah
  • 2. Abad ke-18 Eropa berkembang dalam hal intelektual. Perkumpulan Ilmiah Belanda (Haalem,1752) De Hollandsche Montschappij der Wetenschappen Lembaga Swasta yang bertujuan “Untuk Kepentingan Masyarakat Umum” Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen Tujuan untuk emajukan penelitaian dalam bidang: Rumah JMC Radermacher disumbangkan menjadi cikal bakal museum dan perpustakaan di Jalan Kalibesar. Masa pemerintahan Inggris (1811 – 1816), dibuat gedung baru digunakan untuk museum dan ruang pertemuan yang dinamakan ‘Societeit De Harmonie’, Jln Majapahit no. 3 Societeit De Harmonie Batavia (1811- 1816) Gedung Sekretarian Negara Republik Indonesia. (Juni, 2015) Masa pemerintahan Hindia – Belanda membangun gedung baru, Koningsplein West (Jln Merdeka Barat) Area tanah meliputi Reschst Hogenschool ‘Sekolah Tinggi Hukum’ • Seni • Ilmu biologi • Fisika • Arkeologi • Kesastraan • Etnologi • Sejarah Gedung Kementrian Republik Indonesia. (2015) Sekarang menjadi Gedung Museum dibuka untuk umum tahun 1868. Dengan gaya arsitektur neo-klasik. Sekarang menjadi SEJARAH MUSEUM NASIONAL Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen
  • 3. Latar Belakang Istilah ‘Classicism’ berasal dari sejarawan seni untuk menggambarkan ‘gerakan menuju penahanan diri yang kuat dalam seni’. Pada abad pertengahan 18 ‘Classicism’ digabungkan dengan minat baru di zaman kuno, khususnya seni Yunani. Sampai waktu tertentu neo-klasik mewakili upaya yang besar untuk menciptkan sebuah gaya ‘sejarah’ pada abad 20 yang jelas dengan beberapa karya terbaik yang dilakukan dalam dekade terakhir dari abad 19, khususnya perancang Olbrich dan Peter Behrens. Diantara tahun 1900 dan 1904 keduanya mengambil gaya yang semakin sederhana dan dalam 2 atau 3 tahun sudah merubah cara ukiran berbentuk tanam- tanaman dan melengkung menjadi sesuatu bentuk yang resmi dan geometris. Dan hasilnya dikembangkan pada preseden bersejarah. Behrens bersikeras sengaja untuk menggunakan arsitektur klasik, serta sistem proposional yang kuat. Di Inggris perubahan bentuk bangunan kurang langsung ditanggapi. Reaksinya terhadap kebebasan dalam imajinasi seni dan kerajinan kembali ke ‘vernakular’ atau yang sering diidentifikasi dengan bangunan domestik pada abad-18. Pada waktu yang sama, bangunan umum kembali sadar untuk mengerjakan ulang tema-tema tertentu pada abad ke-18, pada skala yang besar dan sering kali dengan area yang besar dari artikulasi jendela-dinding antara dasar dan atap yang klasik. Contoh bangunan ialah Treasury Building, Washingtong D.C. APA ITU ARSITEKTUR NEO-KLASIK ? Neo-classicism. Part of the site of the WORLD’S Columbian Exposition, Chicago (general plan by D. H. Burnham; 1893 Neo-classicism. Exhibitoon pavilion of the Delmenhorster Linoleum Factory, Dresden (1906) by Peter Behrens Para perancang di era ini membuat karakter arsitektur neo-klasik: • Simetris (pintu, jendela, denah dan fasad bangunan) • Ukiran floral, human sculptures and animals. • Skala besar, dengan mementingkan kolom-kolom • Use of orders • Tringular pediment • Proporsi • Pengulangan pada elemen-elemen jendela • Beracuan pada arsitektur klasik
  • 4. Dalam Perkembangan Abad Yunani Awalnya digunakan sebagai pelayanan terhadap aspek agama. Arsitek Yunani dipanggil untuk menyelesaikan bentuk apa yang tepat untuk sebuah kuil. Hasil dari akumulasi, memutuskan terdapatnya a codification of the Orders. Terdiri dari Doric Order, Ionik Order, dan Corinthian Order. Kolom Doric merupakan pengembangan pertama di abad Yunani dan digunakan untuk kuil besar, Kolom Ionik yang sederhana digunakan untuk kuil yang lebih kecil dan bagian dalam bangunan, dan Kolom Corinthian seperti jenis lain dari Capital pada Kolom Ionik.
  • 5. Treasury Building (Washington, D.C.) Treasury Building Washitong D. C. in 2015 GAYA ARSITEKTUR Neo-Klasikal ARSITEK: Robert Mills 1836 – 1842 (East Wing and Central) Ammi B. Young dan Alexander H. Bowman 1855 – 1861 (South Wing) Isaiah Rogers 1862 – 1864 (West Wing) Alfred B. Mullet 1867 - 1869 (North Wing) LOKASI Pennsylvania Avenue, NW Washington, D. C. Fungsi Bangunan ◊ Memproduksi semua mata uang dan prangko dari AS ◊ Mengumpulkan pajak, bea dan uang yang dibayarkan ke AS ◊ Membayar tagihan dari luar AS ◊ Mengelola keuangan federal ◊ Mengelola rekening pemerintah danhutang AS ◊ Menegakkan hukum keuangan dan pajak federal. Treasury Building Washitong D. C. in 1860 Plan of Treasury Building, Washitong D. C.
  • 6. NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI 1 GAYA ARSITEKTUR GEDUNG LAMA Arsitektur Neo-klasik diterapkan pada Museum Nasional ini masih mengikuti gaya arsitektur atau langgam yang sedang berlaku di Negara Belanda. Arsitektur Neo-klasik merupakan keadaan dimana ditemuinya kembali peninggalan arsitektur Yunani dan Romawi, dengan itu karya arsitektur Neo Klasik lebih mendekati arsitektur klasik (Yunani dan Romawi) Ciri – ciri arsitektur Neoklasik: • Garis-garis bersih, elegen, penampilan yang rapi • Simetris (Fasad, denah, pintu dan jendela) • Kolom-kolom berdiri bebas sampai atap bangunan. • Pedimen segitiga • Garis atap datar dan horizontal Kolom pada Museum gajah mempunyai alas tiang dan entablatur ( tiga bagian pada pediment), terlihat pada fasad yang membuat garis vertikal dari dasar ke cornice yang bertumpu sebagai bidang horizontal klasik. Kolom pada pilar utama museum gajah ialah tipe Doric Order yang merupakan salah 1 jenis dari 3 tipe kolom Yunani; Doric, Ionic dan Corinthian. Detail bagian dari Gate yang mempunyai tipe kolom yunani yang diterapkan pada Museum Nasional. Abecus Echinus Shaft Capital (Kepala) • Abacus (atas) berbentuk kotak • Echinus (tengah) berbentuk cembung • Necking (leher) polos • Echinus (tengah) berbentuk cembung Shaft (Badan) • Bentuk mengecil di atas (tapered) • Ada sedikit kurvatur (Entasis) • Memiliki 20 buah alur
  • 7. NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI 2 BENTUK Pada bangunan baru Museum Nasional, bentuk bangunan mengikuti bentukan bangunan eksisting berupa persegi panjang dan simetris, hal ini sesuai dengan konsep awalnya yang berusaha tampil selaras dengan bangunan eksisting. 3 BENTUK DAN RUANG Bentuk dan ruang dapat dilihat dari perspektif Gubahan massa. Bentuk massa dan ruang dinilai pada skala yang berbeda, dengan memperhatikan sebuah bangunan dengan dampak pada ruang sekitarnya. Bentuk denah dari gedung Museum Nasional lama yaitu linear yang memanipulasi untuk menutup sebagian ruangan. Bentuk keseluruah dengan gedung lama dan gedung baru linear karena penataan serangkaian yang mengulang dan diatur oleh sebuah elemen nyata yang terpisah oleh “skywalk” Dapat dilihat bahwa bangunan gedung lama mengelilingi dan membungkus halaman di dalam volumenya – sebuah skema itrovert. Pada bangunan Gedung Arca baru, menyatukan ruang interiornya dengan ruang luar privat dari sebuah tapak yang terdpat dinding. B A
  • 8. NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI 4 ELEMEN – ELEMEN LINEAR YANG VERTIKAL Sebuah elemen linear yang vertikal, seperti kolom akan menghasilkan sebuah titiik di atas bidang dasar dan membuatnya terlihat ada di dalam ruangan. Serangkaian kolom yang mirip antar satu dengan yang lain pada jarak yang teratur membuat suatu rangkaian kolom. Barisan kolom yang teratur pada Entrance-hall menegaskan volume didalamnya, menandai batasan zona-zona di dalam area tersebut dan menicptakan sebuah irama dan skala yang terukur dan membuat dimensi spasial dapat dirasakan.
  • 9. NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI 5 BUKAAN - BUKAAN Bukaan-bukaan pada elemen pendefinisi ruang. Seperti pintu sebagai akses pola pergerakan dan kegunaan didalamnya. Jendela digunakan untuk cahaya menerangi permukaan ruangan ataupaun pandangan keluar, hubungan visual antara ruang berdekatan. Museum Nasional, fasade bangunan baru mengambil elemen-elemen seperti pintu, jendela, bahkan struktur kolom sebagai pintu masuk sebagai bentuk usaha menyesuaikan diri dengan bangunan lama. Pengulangan dari elemen-elemen fasade ini membuat bangunan baru sulit untuk dibedakan secara visual dengan bangunan bersejarahnya. GEDUNG LAMA GEDUNG LAMA Jendela pada kedua bangunan merupakan bukaan pada dinding yang dikelompokkan Entrance Hall pada kedua bangunan merupakan bukaan antar bidang yang dipanjangkan secara vertikal antara lantai dengan bidang langit. Pedimen lantai dua terdapat bukaan yang berkelompok yang menjadi komposisi menyatu yang menciptakan pergerakan visual disepanjang permukaan bidangnya.
  • 10. NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI 6 ORGANISASI RUANG Pada Zona Parkir & Taman terdapat Entrance- hall, ruang parkir, ticket Box, sculpture serta taman yang ada dilokasi. Pada Zona Service terdapat ruang pelayanan untuk para pengunjung mendapatkan informasi dari pengelola museum dan juga sebagai sarana yang sengaja difasilitasi untuk pengunjung. Pada Zona Office digunakan sebagai perkantoran dari pengelola museum sendiri, seperti ruang ilmiah, dan ruang-ruang yang masih diperluas. Pada zona Pamer Tetap merupakan wilayah yang terdapat koleksi benda- benda yang tidak dirubah-rubah posisi yang sudah diletakan sejak awal. ZONA PARKIR & TAMAN ZONA SERVICE ZONA OFFICE ZONA PAMER TETAP ZONA PAMER TEMPORER ZONA CONCESSION ZONA M & E ZONA SIMPAN LANTAI DASAR LANTAI 2 LANTAI 3 LANTAI 4 Pada denah Museum Nasional dapat terlihat bahwa antara Gedng lama dan Gedung baru merupakan sebuah organisasi linear dengan mengulang sekuen ruang-ruang.
  • 11. NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI 6 ORGANISASI RUANG Pada zona Pamer Tetap merupakan wilayah yang terdapat koleksi benda-benda yang tidak dirubah-rubah posisi yang sudah diletakan sejak awal. Pada zona Pamer Temporer merupakan wilayah koleksi- koleksi museum yang dapat dipindahkan atau ruang dapat digunakan sebagai pameran umum. Pada zona Concession merupakan wilayah yang perlu menggunakan izin tertentu untuk mengaksesnya. Pada zona Mechanical & Electrical merupakan tempat dimana pusat daya listrik dan sejenisnya diletakkan. Pada zona Simpan merupakan wilayah penyimpanan kolensi- koleksi yang belum dipamerkan karena keterbatasan ruang. Lantai 6Lantai 5 Lantai 7 ZONA PARKIR & TAMAN ZONA SERVICE ZONA OFFICE ZONA PAMER TETAP ZONA PAMER TEMPORER ZONA CONCESSION ZONA M & E ZONA SIMPAN Pada denah bagian lantai atas banguna membentuk organisasi linear yang mempunyai titik sumbu rotasi yang tersegmentasi. Bertujuan untuk mengekspresikan suatu arah dan menekankan suatu pergerakan untuk pengunjung.
  • 12. NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI 7 FUNGSI RUANG Fungsi “Gedung Lama” pada tahun 1972 berfungsi sebagai: 1. Entrance-hall 2. Ticket box 3. Koleksi sejarah 4. Ruang pameran 5. Koleksi mata uang Perpustakaan: 6. Layanan pinjaman 7. Ruang baca 8. Ruang administrasi perpustakaan 9. Kantor perpustakaan 10. Gudang buku 11. Penjilidan Koleksi Arkeologi: 12. Rotunda 13. Ruang pengadilan 14. Ruang hartakarun (Lantai atas) 15. Koleksi perunggu (Lantai atas) 16. Ruang audio visual Koleksi Etnografis: 17. Jawa dan Sumatra 18. Koleksi pahatan kayu 19. Bali, Kalimantan dan Sulawesi 20. Irian Barat, Maluku dan Nusa Tenggara 21. Koleksi keramik asing 22. Koleksi prasejarah 23. Koleksi naskah 24. Ruang administrasi museum 25. Ruang Direktur 26. Gudang koleksi arkeologi (lantai atas: laboratorium) 27. Ruang pelatihan 28. WC GEDUNG LAMAGATE IN GEDUNG LAMA ROTUNDA RUANG KOLEKSI ARKEOLOGI HALL ANTARA GEDUNG LAMA DAN GEDUNG ARCHA RUANG KOLEKSI KERAMIK ENTRANCE HALL Fungsi “Gedung Lama” yang sekarang dibagi menjadi 6 bagian wilayah koleksi: 1. Sejarah 2. Tekstil 3. Keramik 4. Etnografi 5. Prasejarah 6. Arkeologi 123 4 5 6 GROUND PLAN OF THE MUSEUM 1972
  • 13. NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI 7 FUNGSI RUANG Fungsi “Gedung Baru” atau disebut “Gedung Arca”, wilayah koleksi dibagi pada setiap lantai, yaitu: 1. Manusia dan Lingkungan 2. Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Ekonomi 3. Organisasi Sosial Dan Poka Pemukiman 4. Khasanah Emas dan Keramik 5. Lantai 5, 6, 7, 8 dan 9 merupakan Kantor Sewa. Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Lantai 5 Lantai 6 Lantai 7 Lantai 8 Lantai 9, 10, dan atap GEDUNG ARCA LANTAI 1 RUANG KOLEKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN LANTAI 2 RUANG KOLEKSI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN EKONOMI LANTAI 3 RUANG KOLEKSI ORGANISASI SOSIAL DAN POLA PEMUKIMAN LANTAI 4 RUANG KOLEKSI KHASANAH EMAS DAN KERAMIK
  • 14. NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI 8 SIRKULASI Pada museum terdapat jalur pergerakan sebagai penyambung indrawi yang menghungkan ruang-ruang sebuah bangunan. Lokasi museum nasional berada di Jalan Merdeka Barat yang merupakan salah satu jalan utama di pusat kota jakarta, sehingga mudah untuk diakses. Dalam kawasan museum terdapat sirkulasi yang cukup besar, karena jarak diantara koleksi-koleksi dapat dilewati oleh pengunjung sebagai jalur akses, terdapat juga sirkulasi untuk kendaraan, serta terdapat sirkulasi dimana pengunjung dapat menggunakannya sebagai tempat bersantai. Pencapaian yang ada pada tapak museum untuk mencapai pintu masuk utama tidak secara langsung yang bertujuan untuk menekankan efek perspektif pada fasad depan dan bentuk bangunan. Pada bagian pintu masuk museum terdapat pada tengah-tengah bidang yang frontal di sebuah bangunan agar menciptakan kesan simetris disekitar bukaannya. Konfigurasi Jalur merupakan seluruh jalur pergerakan, pada museum nasional konfigurasi jalurnya ialah linear yang mengatur ke serangkaian ruang; bercabang atau membuat suatu putaran balik. Sedangkan pada jalur kendaraan museum nasional menggunakan konfigurasi spiral. Hubungan Jalur Ruang pada museum dengan cara Lewat Menembusi Ruang aksial atau disepanjang tepinya, dan terciptanya pola-pola peristirahatan dn pergerakan di dalamnya.
  • 15. NO ASPEK DISKRIPSI ILUSTRASI 9 PROPORSI MATERIAL Setiap material memiliki batas kekuatan yang berbeda, karena tekanan gravitasi terhadap material tersebut akan bertambah sejalannya waktu. Material yang digunakan Museum Nasional juga menghadirkan material baru berupa batu alam jenis marmer pada bagian atas bangunan. Pengenalan material baru pada kedua studi kasus digunakan untuk membedakan secara visual pada bangunan baru dan bangunan lama namun material yang digunakan tidak terlalu kontras dengan lingkungan sekitarnya. 10 PROPORSI & SKALA Skala merupakan perihal tentan gukuran yang dibandingkan dengan standard referensi atau suatu ukuran lainnya. Proporsi tertuju pada kepantasan atau mempunyai hubungan harmonus pada satu bagian dengan bagian lainnya atau pada seluruh bidangnya. Hubungan antara skala dan proporsi merupakan kuantitas dari bangunan. Material seperti batu alam pun memiliki batas kekuatan. Seluruh material mempunyai proporsi masing-masing yang diatur oleh kekuatannya dan kelemahan dasarnya. Museum Nasional, tertutupi sebagian karena ketinggian dari bangunan baru yang disisipkan. Dengan ketinggian dua kali lebih tinggi, bangunan baru tampil dominan pada kawasan. ng menuju makam dan dari sumbu ini dapat terlihat fasade. Memorial Park Soekarno memiliki bangunan bersejarah berupa makam oleh karena itu bangunan baru tidak lebih tinggi dibandingkan bangunan makam tersebut. Kehadiran bangunan baru diupayakan agar tidak mengganggu eksistensi dari bangunan sekitarnya. Kehadiran sumbu berupa plasa yang mengantarkan pengunjuPada Memorial Park Soekarno Museum Nasional
  • 16. C O N C L U S I O N Pada Bangunan Arsitektur Kolonial Museum Nasional yang dibangun pada abad ke-18 berada di Jakarta, Indonesia dengan gaya arsitektur Neo-Klasik yang berasal dari negara Eropa mempunyai teori-teori umum mengenai bentuk , ruang, dan tatanan terhadap bangunan. Hal ini membuktikan bahwa sebuah bangunan yang ingin diciptakan tidak terlewati oleh perihal detail teori-teori sebuah bentuk bangunan, ruang-ruang yang berada dalam bangunan tersebut dan juga cara pentaan denah ruang yang akan digunakan nantinya dan masiih menjadi pegangan untuk para arsitek untuk merancang sebuah bangunan hingga kini.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA • Pringle, Barbara.Robert, 1972. A Short Guide To The Museum Nasional: Jakarta. • Pengembangan Museum Nasional • Norwich, John Julius, 1975. Great Architecture Of The World:London. • Ching, D. K. Francis, 2007. Arsitektur Bentuk, Ruang, Dan Tatanan. Erlangga. • Irawan, I made, 2014. Penerapan Konsep Arsitektur Infill Pada Bangunan Museum Dalam Kawasan Heritage Di Banjarmasin Studi Kasus : Memorial Park Soekarno, Blitar Dan Museum Nasional, Jakarta. • Luke, Firdaus, 2013. Neoklasik: Jakarta. https://www.scribd.com/doc/128942758/NEOKLASIK • Aiviz, 2015. Greek Yunani. Tangerang • Adam, Robert, Classical Architecture: A Comprehensive Handbook to the Tradition of Classical Style, New York, Harry N. Abrams, Inc., 1990 • Architectural History Treasury Building, Department of the Treasury Office of the Curator Washington, D.C.