SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Police
Governance Index
2014
KEMITRAAN
Partnership for Governance Reform
Dr. M. Gaussyah
Jakarta, 12 Februari 2014
www.kemitraan.or.id
Latar Belakang
• Dampak program kawalan Presiden SBY
• Menjawab kerisauan Presiden Kapolri-

jend.Sutarman
• Tata-kelola perpolisian tidak hanya menjadi
tanggung jawab polisi dan pemerintah saja;
• Kualitas tata-kelola perpolisian ditentukan oleh
4 arena: pemerintah, birokrasi, masyarakat
ekonomi dan masyarakat sipil;
www.kemitraan.or.id
Arti Tata-kelola Pemerintahan
“Sebagai suatu proses pembuatan serta pelaksanaan
kebijakan, regulasi dan prioritas pembangunan melalui
interaksi antar eksekutif, legislatif dan birokrasi dengan
masyarakat sipil dan masyarakat ekonomi/bisnis”

www.kemitraan.or.id
Apa itu PGI?
 inisiatif Kemitraan-Polri
 alat untuk mengukur kinerja
tata kelola perpolisian
 terdiri dari actionable
indicators dan menyediakan
alternatif kebijakan
 Snapshot praktik tata kelola
perpolisian di level Polda
 Sketsa setiap arena dalam
praktik tata kelola
perpolisian di level Polda

www.kemitraan.or.id

 Bukan Studi Etnografi
 Bukan Sekedar Survey
 Bukan Polling
METODOLOGI

www.kemitraan.or.id
Definisi Arena
A. Pemerintah adalah arena pembuat kebijakan yang
eksistensinya lahir dari pilihan rakyat.
B. Birokrasi adalah pelaksana kebijakan yang memiliki peran
melayani maupun sebagai jembatan antara pemerintah
dengan masyarakat
C. Masyarakat Sipil terdiri dari organisasi, asosiasi, yayasan,
forum (formal dan informal), serikat buruh, asosiasi
profesional dan lembaga pendidikan maupun riset yang
bersifat non-pemerintah dan non-profit.
D. Masyarakat Ekonomi mencakup entitas bisnis dan asosiasi
yang bertujuan mencari keuntungan (profit).
www.kemitraan.or.id
Arena, Fungsi dan Prinsip
ARENA & FUNGSI

PRINSIP
Parti
sipasi

PEMERINTAH

•Kerangka Kebijakan
•Penganggaran
•Koordinasi Pembangunan
•Pengawasan pembangunan

BIROKRASI

•Pengumpul pendapatan daerah
•Pelayanan publik
•Pengatur kegiatan ekonomi

MASYARAKAT SIPIL
•Advokasi
•Pemberdayaan

MASYARAKAT EKONOMI

•Upaya perlindungan kepentingan
bisnis
•Mendorong pertumbuhan
ekonomi dan iklim usaha
www.kemitraan.or.id

Kea
dilan

Akunta
bilitas

Trans
paransi

Efisi
ensi

Efekti
fitas
Dari PRINSIP di masing FUNGSI ARENA
diturunkan menjadi 89 INDIKATOR
PENGUKURAN
Dibutuhkan sejumlah data untuk
menjawab/mengukur indikator-indikator

www.kemitraan.or.id
Indikator IGI
Not everything that counts can be counted, and not
everything that can be counted counts." (Sign hanging in
Einstein's office at Princeton) - Albert Einstein !

Pemilihan indikator dilakukan berdasarkan kriteria sebagai
berikut:
1.Indikator yang dapat mengukur kewenangan Polda
2.Signifikansi
3.Ketersediaan data,
4.Kekuatan pembeda
5.Dapat ditemukan di seluruh Polda

www.kemitraan.or.id
Pembobotan
• Setiap Arena, prinsip dan indikator memiliki bobot
yang ditentukan melalui survei terpisah dengan
menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy
Procedure).
• Survei AHP dilakukan dengan mewawancarai 30
narasumber ahli dari 4 Arena agar membanding
antar arena, prinsip dan indikator PGI (pair ways
comparison)

www.kemitraan.or.id
CONTOH Hasil Pembobotan Arena utk IGI
yang dapat direplikasi untuk PGI

www.kemitraan.or.id
Hasil Pembobotan Prinsip (1)

www.kemitraan.or.id
Hasil Pembobotan Prinsip (2)

www.kemitraan.or.id
Sumber Data & Pengolahan
• SEKUNDER
– Dokumen Resmi/Objektif (APBD, Statistik, Perda/Qanun,
laporan-laporan, dsb)
• PRIMER
– Kuisioner/Persepsi (well informed person)
– Diskusi grup (well informed person)
– Penilaian peneliti/Persepsi (uji akses, dll)
50% indikator objektif : 50% indikator persepsi WIP.

www.kemitraan.or.id
Responden IGI
Responden
Birokrat
(11 orang)

DPRD
(5 orang)

Kriteria Responden

1.       Sekretaris Daerah
2.       Kepala Bappeda
3.       Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan
4.       Kadis Kesehatan
5.       Kadis PU
6.       Kadis Sosial
7.       Kesbanglinmas
8.       BKPMD
9.       Dispenda
10.   Kantor Pajak
11.   Disnaker
1.       Komisi A (Bidang Pemerintahan)
2.       Komisi B (Bidang ekonomi dan keuangan)
3.       Komisi C (Pembangunan)
4.       Komisi D (Kesejahteraan Rakyat)
5.       Sekretariat DPRD
6.       Khusus untuk Majelis Rakyat Papua dan Papua Barat

www.kemitraan.or.id
Responden IGI
Responden

Kriteria Responden

Aktivis LSM

1.

Terlibat dalam advokasi dan/atau pemberdayaan masyarakat

(5 orang)

2.

Pengambil keputusan dalam CSO (direktur/manajer program)

3.

Lembaga aktif di atas 3 tahun (diutamakan memiliki laporan tahunan)

4.

Berbasis dan bekerja di tingkat provinsi bersangkutan

1.

KADINDA Prov. (Pengurus Inti: Ketua, Sekretaris, Kepala Bidang)

2.

Gapensi Prov. (Pengurus Inti: Ketua, Sekretaris, Kepala Bidang)

3.

HIPMI Prov. (Pengurus Inti: Ketua, Sekretaris, Kepala Bidang)

Masyarakat
Ekonomi
(4 orang)

Akademisi
(5 orang)

4.
Asosiasi Bisnis Lain-lain setempat (Pengurus Inti: Ketua, Sekretaris, Kepala
Bidang)
1.
Berasal dari universitas ternama di provinsi bersangkutan, atau bila tidak ada
di provinsi terdekat.

2.
Pengajar Senior di bidang yang terkait dengan governance (misal: Ilmu
Hukum, Politik dan Sosial, Ekonomi, Studi Pembangunan)
www.kemitraan.or.id
Konstruksi IGI

www.kemitraan.or.id
TREN NASIONAL
KINERJA TATA KELOLA
PROVINSI

www.kemitraan.or.id
Rata-rata Kinerja
Tata Kelola Provinsi

5,67
Sangat Buruk

1

Buruk

2.29

www.kemitraan.or.id

Cenderung Buruk

3.57

4.86

Cenderung
baik

Cukup

6.14

7.43

Baik

Sangat Baik

8.71

10
Peta Kinerja Tata Kelola Pemerintahan

www.kemitraan.or.id
Indeks Arena IGI

www.kemitraan.or.id
Profil Rata-rata Kinerja Provinsi
 

PartisiAkunta- TransKeadilan 
Efisiensi Efektivitas 
pasi 
bilitas  paransi 
Pemerintah 

Masy 
Ekonomi 

5,43

4,59

6,01

5,37

5,91

6,17

5,50

6,98

5,38

6,53

6,28

6,17

6,28

6,22

6,48

6,16

Masy Sipil 

3,78

3,96

Birokrasi 

5,87

5,83

6,18

5,80

5,54

4,74

www.kemitraan.or.id
IGI dan HDI

r = 0,610**

www.kemitraan.or.id

23
% PENDUDUK MISKIN VS IGI

r = - 0,547**

www.kemitraan.or.id

24
PENDAPATAN PER KAPITA VS IGI

www.kemitraan.or.id

25
KINERJA TATA KELOLA
PROVINSI NTT

www.kemitraan.or.id
Temuan di Provinsi NTT
• Profil Kinerja Tata Kelola Provinsi NTT:
– Kinerja Keseluruhan vs. Nasional
– Kinerja Semua Arena vs. Nasional
– Kinerja Prinsip-Prinsip antar Arena
– Kinerja Prinsip-Prinsip masing Arena
• Analisa Indikator Tata Kelola Provinsi NTT
• Kesimpulan dan Rekomendasi

www.kemitraan.or.id
Profil Kinerja
Tata Kelola
Provinsi NTT :
Perbandingan
Nasional

www.kemitraan.or.id
Profil Kinerja Tata Kelola Provinsi NTT :
Semua Arena vs. Nasional

www.kemitraan.or.id
Indeks Tata Kelola Masyarakat Sipil
“NTT Peringkat 14”

Governance
MASYARAKAT
SIPIL NTT:
Peringkat 14

www.kemitraan.or.id
Indeks Tata Kelola Birokrat
“NTT Peringkat 29”

Governance
BIROKRAT
NTT:
Peringkat 29

www.kemitraan.or.id
Indeks Tata Kelola Pemerintah
“NTT Peringkat 31”

Governance
PEMERINTAH
NTT:
Peringkat 31

www.kemitraan.or.id
Indeks Tata Kelola Masyarakat Ekonomi
“NTT Peringkat 26”

Governance
MASYARAKAT
EKONOMI
NTT:
Peringkat 26

www.kemitraan.or.id
Profil Kinerja Tata Kelola Provinsi NTT:
Prinsip-Prinsip antar Arena

www.kemitraan.or.id
Pemerintah NTT :
“Partisipatif, tetapi belum cukup Adil dan Transparan”

www.kemitraan.or.id
Birokrasi NTT :

“Efektif, tetapi belum cukup Partisipatif dan Transparan”

www.kemitraan.or.id
Masyarakat Ekonomi NTT :
“Transparan, tetapi Belum Efisien dan Belum Efektif”

www.kemitraan.or.id
Masyarakat Sipil NTT :
“Belum cukup efektif dan partisipatif”

www.kemitraan.or.id
Simpulan…..
• Arena Masyarakat Sipil (6,40) masuk dalam kategori Cenderung Baik,
Arena Masyarakat Ekonomi (5,43) di kategori Sedang, sementara Arena
Birokrasi (4,29) dan Pemerintah (3,97) termasuk dalam kategori
Cenderung Buruk.
• Kendati secara berturut-turut, Prinsip Efektivitas (6,81) di Arena Birokrasi,
Transparansi (6,40) di Arena Masyarakat Ekonomi dan ke enam Prinsip
(6,40) yang ada di Arena Masyarakat Sipil termasuk dalam kategori
Cenderung Baik, namun belum mampu meningkatkan posisi NTT diantara
Provinsi lain.
• Faktor penyebabnya adalah adanya nilai-nilai yang secara signifikan
menarik turun peringkat NTT, diantaranya adalah Prinsip Keadilan (1,81)
di Arena Pemerintah, Prinsip Partisipasi (1,89) dan Keadilan (2,01) di
Arena Birokrasi, yang kesemuanya masuk kategori Sangat Buruk.

www.kemitraan.or.id
Indikator yang Berkinerja “Sangat dan Baik”
NO

INDIKATOR

Arena

Prinsip INDEKS

Rasio Belanja Hibah/Subsidi dan Bantuan
1 Sosial terhadap Belanja Barang/Jasa dan
Pemerintah Akuntabilitas
Modal
Kualitas Air dalam Indeks Kualitas
2 Lingkungan Hidup 2010 dan 2011
Birokrasi Efektivitas
Kualitas Udara dalam Indeks Kualitas
3 Lingkungan Hidup 2010 dan 2011
Birokrasi Efektivitas
4 Kualitas Tutupan Hutan 2010 dan 2011 Birokrasi Efektivitas
5 Jumlah Proyek Investasi
Birokrasi Efektivitas
Persentase anggaran tahunan DPKD
6 Provinsi terhadap realisasi PAD
Birokrasi Efektivitas
(Pendapatan Asli Daerah)
www.kemitraan.or.id

9.08

Nilai
Sangat
Baik

10.0
Sangat Baik
8.94 Sangat Baik
7.69

Baik
Indikator yang Berkinerja “Buruk”
NO

INDIKATOR

Arena

Prinsip

INDE
KS

Rasio APBD Perubahan terhadap APBD
Penetapan Tanpa Adanya Perubahan
1
Asumsi Dasar

Nilai
Buruk

Pemerintah Akuntabilitas 3.07
Kemudahan akses terhadap dokumen
2 PERDA dan Peraturan Gubernur Non-APBD

Pemerintah Transparansi 3.25

Buruk

Persentase kelahiran yang dibantu medis
(dokter dan bidan) terhadap total angka
3 kelahiran
Birokrasi
4 Skor Human Development Index
Kualitas Kelompok Kerja Pengarusutama-an
5 Gender di Provinsi
www.kemitraan.or.id

Keadilan

2.83

Buruk

Birokrasi

Efektivitas

2.71

Buruk

Birokrasi

Keadilan

3.25

Buruk
Indikator yang Berkinerja “Sangat
Buruk”
NO
1
2
3
4
5
6
7
8

INDIKATOR
Anggaran APBD untuk kesehatan (non belanja
pegawai) perkapita (disesuaikan dengan Indeks
Kemahalan Konstruksi).
Anggaran APBD untuk penanganan kemiskinan
perkapita (disesuaikan dengan indeks kemahalan
konstruksi)
Anggaran APBD bidang pendidikan dibagi jumlah siswa
sampai jenjang pendidikan 9 tahun (disesuaikan
dengan indeks kemahalan konstruksi)
Rasio Realisasi pengesahan perda dibandingkan
dengan jumlah rencana legislasi daerah (dalam %)
Kemudahan Akses Pertanggungjawaban APBD provinsi

Arena

Prinsip

Pemerintah Keadilan
Pemerintah Keadilan
Pemerintah Keadilan
Pemerintah Akuntabilitas
Pemerintah Transparansi

Kemudahan Akses Penggunaan Dana Aspirasi Anggota
Pemerintah Transparansi
DPRD Provinsi
Kemudahan akses kegiatan pengawasan DPRD Laporan
Singkat, Risalah Rapat,Kunjungan Kerja Pembangunan
Pemerintah Transparansi
Anggota DPRD
Rasio Anggaran Belanja Pegawai (Langsung+Tidak
Pemerintah Efisiensi
Langsung) terhadap Total APBD

www.kemitraan.or.id

INDEKS
1.53
1.00
1.20
1.00
1.00
1.00
1.00
2.11

Nilai
Sangat buruk
Sangat buruk
Sangat buruk
Sangat buruk
Sangat buruk
Sangat buruk
Sangat buruk
Sangat buruk
Indikator yang Berkinerja “Sangat
Buruk”
9

Jumlah Perda Inisiatif

10 Prosentase perempuan di parlemen
Unit Pelayanan Pengaduan Masyarakat di bidang
11 kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan.

Pemerintah Efektivitas

1.00

Sangat buruk

Pemerintah Efektivitas

1.70

Sangat buruk

Birokrasi

1.00 Sangat buruk

Birokrasi

Partisipasi

1.00 Sangat buruk

Birokrasi

Keberadaan dewan kesehatan, dewan pendidikan, dan
12 dewan pengentasan kemiskinan.

Partisipasi

Partisipasi

1.00 Sangat buruk

Keadilan

1.00 Sangat buruk

Transparansi

1.00 Sangat buruk

Efisiensi

1.00 Sangat buruk

Ada tidaknya forum reguler antara pemerintah provinsi
dan masyarakat untuk memperkuat iklim investasi,
13 penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan
ekonomi rakyat
14 Prosentase pejabat perempuan di eselon 2
Birokrasi
Kemudahan akses terhadap regulasi tentang investasi
15 di provinsi
Birokrasi
16 Pelayanan Untuk Pengurusan Investasi
Birokrasi
17 Pertumbuhan investasi (investment growth)
Birokrasi

www.kemitraan.or.id

Efektivitas

2.00

Sangat buruk
Kesimpulan dan Rekomendasi

PEMERINTAH. Transparansi, efektifitas, keadilan dan efisiensi adalah yang harus
segera diperbaiki oleh pemerintah (Gubernur dan Legislatif).
• Transparansi berupa kemudahan publik mengakses penggunaan dana aspirasi,
akses
informasi
terhadap
dokumen
kelengkapan
APBD
dan
pertanggungjawabannya, terhadap dokumen-dokumen hukum, risalah
rapat/kunjungan/kegiatan DPRD harus dibenahi secara online dan ter-update.
Semua ini penting dilakukan untuk meningkatkan kontrol dan kepercayaan
publik terhadap Gubernur dan DPRD.
• Efektifitas berupa peningkatan produktifitas jumlah PERDA yang harus
dihasilkan untuk mengatur jalannya pembangunan, termasuk membuat
berbagai regulasi lingkungan hidup, serta meningkatkan prosentase
perempuan di parlemen.
• Keadilan, perlu peningkatan alokasi APBD untuk kesehatan, Penanganan
kemiskinan dan pendidikan.
• Efisiensi, perlu peningkatan Rasio Anggaran Belanja Pegawai (Langsung+Tidak
Langsung) terhadap Total APBD
www.kemitraan.or.id
BIROKRASI. Pada arena ini hal yang paling perlu diperbaiki oleh Birokrasi NTT.
• Partisipasi berupa perubahan paradigma kerja dari hal-hal administratif (officecentered) ke persoalan publik (people-centered). Lebih membuka ruang keterlibatan
masyarakat dalam pembangunan dengan aktifasi unit-unit pengaduan di bidang
kesehatan, pendidikan, pengentasan kemiskinan, dan keuangan. Juga diperlukan
interaksi dengan kampus dan elemen sipil lainnya untuk peningkatan kualitas
pembangunan.
• Efektifitas pembangunan harus diupayakan melalui pertumbuhan investasi dan
bisnis lokal melalui peningkatan PAD. Implementasi proyek pembangunanpun harus
mempertimbangkan kelestarian alam, yang cenderung semakin rusak.
• Keadilan adalah dengan memperbaiki kualitas kelompok kerja pengarus utamaan
gender di tingkat provinsi guna mencapai kualitas pembangunan yang tidak timpang
terhadap kelompok-kelompok rentan. Terlebih dengan semakin meningkatnya
kekerasan terhadap perempuan dan anak. Serta peningkatan prosentase pejabat
perempuan di eselon 2
• Transparansi, Kemudahan akses terhadap regulasi tentang investasi di provinsi
• Efisiensi, meningkatkan kemudahan akses dan Pelayanan Pengurusan Investasi

www.kemitraan.or.id
• MASYARAKAT SIPIL. Partisipasi OMS yang terlihat cenderung
ramai pada level evaluasi pembangunan, harus lebih
diramaikan lagi sejak tahap perencanaan. Keterlibatan
masyarakat sipil sejak awal sangat krusial bagi kualitas proses
dan hasil pembangunan. Diperlukan upaya untuk merubah
paradigma pokok hubungan dengan pemerintah, harus
menjadi partner strategis, bersinergi dan berbagi sumber
daya untuk membangun NTT.
• MASYARAKAT EKONOMI. Asosiasi usaha dan kelompok
buruh harus melakukan perbaikan mulai dari kesolidan
asosiasi dalam memperjuangkan kebijakan pembangunan
yang pro-pertumbuhan ekonomi rakyat dan mendukung hakhak pekerja, sampai kepada tanggungjawab untuk
menumbuhkan usaha dan penyerapan tenaga kerja tanpa
ketergantungan kepada realisasi APBD.
www.kemitraan.or.id
• Sudah waktunya untuk duduk bersama, sudah saatnya untuk
buka ruang dalam banyak kesempatan perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pembangunan yang melibatkan
empat arena secara strategis dan sinergis.
• Mari buka hati, bergandeng tangan dan menatap masa
depan bersama untuk membangun NTT tercinta yang
semakin demokratis dan sejahtera……

www.kemitraan.or.id
www.kemitraan.or.id

More Related Content

What's hot

Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
Noviyarti Badri
 
Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi Pemda
Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi PemdaGrand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi Pemda
Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi Pemda
Tri Widodo W. UTOMO
 
20150324 reformasi birokrasi revolusi mental
20150324 reformasi birokrasi revolusi mental20150324 reformasi birokrasi revolusi mental
20150324 reformasi birokrasi revolusi mental
Mohammad Subhan
 
Kajian Manajemen Kebijakan & Pelayanan Dalam Sistem Litbang Administrasi Negara
Kajian Manajemen Kebijakan & Pelayanan Dalam Sistem Litbang Administrasi NegaraKajian Manajemen Kebijakan & Pelayanan Dalam Sistem Litbang Administrasi Negara
Kajian Manajemen Kebijakan & Pelayanan Dalam Sistem Litbang Administrasi Negara
Tri Widodo W. UTOMO
 
D. peran & funsi litbang dala mendukung kebijakan pemda (kepala bappeda)
D. peran & funsi litbang dala mendukung kebijakan pemda (kepala bappeda)D. peran & funsi litbang dala mendukung kebijakan pemda (kepala bappeda)
D. peran & funsi litbang dala mendukung kebijakan pemda (kepala bappeda)
PEMPROP JABAR
 
Grand Design RB
Grand Design RBGrand Design RB
Grand Design RB
rbpkalbar
 

What's hot (20)

Panel 1.1 - Presentasi Reformasi Birokrasi dan Reformasi Regulasi (Eryanto Nu...
Panel 1.1 - Presentasi Reformasi Birokrasi dan Reformasi Regulasi (Eryanto Nu...Panel 1.1 - Presentasi Reformasi Birokrasi dan Reformasi Regulasi (Eryanto Nu...
Panel 1.1 - Presentasi Reformasi Birokrasi dan Reformasi Regulasi (Eryanto Nu...
 
Presentasi Pyb
Presentasi PybPresentasi Pyb
Presentasi Pyb
 
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
 
Peran Kepemimpinan Dalam Rangka Reformasi Birokrasi
Peran Kepemimpinan Dalam Rangka Reformasi BirokrasiPeran Kepemimpinan Dalam Rangka Reformasi Birokrasi
Peran Kepemimpinan Dalam Rangka Reformasi Birokrasi
 
Riset Dinasti Politik Nagara Institute
Riset Dinasti Politik Nagara InstituteRiset Dinasti Politik Nagara Institute
Riset Dinasti Politik Nagara Institute
 
Policy Brief Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASN
Policy Brief Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASNPolicy Brief Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASN
Policy Brief Pelaksanaan Kebijakan Netralitas ASN
 
EBP dan Kaitannya dengan IKK
EBP dan Kaitannya dengan IKKEBP dan Kaitannya dengan IKK
EBP dan Kaitannya dengan IKK
 
Policy Brief Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASN
Policy Brief Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASNPolicy Brief Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASN
Policy Brief Optimalisasi Pengawasan Netralitas ASN
 
Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi Pemda
Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi PemdaGrand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi Pemda
Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi Pemda
 
Perspektif SANKRI 2025
Perspektif SANKRI 2025Perspektif SANKRI 2025
Perspektif SANKRI 2025
 
20150324 reformasi birokrasi revolusi mental
20150324 reformasi birokrasi revolusi mental20150324 reformasi birokrasi revolusi mental
20150324 reformasi birokrasi revolusi mental
 
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPDIKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
 
Kajian Manajemen Kebijakan & Pelayanan Dalam Sistem Litbang Administrasi Negara
Kajian Manajemen Kebijakan & Pelayanan Dalam Sistem Litbang Administrasi NegaraKajian Manajemen Kebijakan & Pelayanan Dalam Sistem Litbang Administrasi Negara
Kajian Manajemen Kebijakan & Pelayanan Dalam Sistem Litbang Administrasi Negara
 
Perspektif Sismennas dalam konteks Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Pemban...
Perspektif Sismennas dalam konteks Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Pemban...Perspektif Sismennas dalam konteks Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Pemban...
Perspektif Sismennas dalam konteks Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Pemban...
 
Pembangunan SDM ASN ( Roadmap 2015-2019 )
Pembangunan SDM ASN ( Roadmap 2015-2019 )Pembangunan SDM ASN ( Roadmap 2015-2019 )
Pembangunan SDM ASN ( Roadmap 2015-2019 )
 
Pengembangan Jaringan Kelitbangan Dan Resource Center Litbang Dalam Mendukung...
Pengembangan Jaringan Kelitbangan Dan Resource Center Litbang Dalam Mendukung...Pengembangan Jaringan Kelitbangan Dan Resource Center Litbang Dalam Mendukung...
Pengembangan Jaringan Kelitbangan Dan Resource Center Litbang Dalam Mendukung...
 
D. peran & funsi litbang dala mendukung kebijakan pemda (kepala bappeda)
D. peran & funsi litbang dala mendukung kebijakan pemda (kepala bappeda)D. peran & funsi litbang dala mendukung kebijakan pemda (kepala bappeda)
D. peran & funsi litbang dala mendukung kebijakan pemda (kepala bappeda)
 
Grand Design RB
Grand Design RBGrand Design RB
Grand Design RB
 
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeri
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeriKomisi anti-korupsi-di-luar-negeri
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeri
 
Survei Penilaian Integritas KPK
Survei Penilaian Integritas KPKSurvei Penilaian Integritas KPK
Survei Penilaian Integritas KPK
 

Viewers also liked

Executive Summary IGI 2014 lengkap
Executive Summary IGI 2014 lengkapExecutive Summary IGI 2014 lengkap
Executive Summary IGI 2014 lengkap
Lenny Hidayat
 
Kuesioner pengendalian intern
Kuesioner pengendalian internKuesioner pengendalian intern
Kuesioner pengendalian intern
myselv
 
Manajemen risiko di kementerian keuangan
Manajemen risiko di kementerian keuanganManajemen risiko di kementerian keuangan
Manajemen risiko di kementerian keuangan
Ahmad Abdul Haq
 
Faqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-book
Faqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-bookFaqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-book
Faqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-book
Mohammad Subhan
 
12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan
Agus Candra
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
Lindarti Marsiyah
 
Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatan
om_wiez
 
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian ResikoIdentifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Herry Prakoso
 

Viewers also liked (20)

Executive Summary IGI 2014 lengkap
Executive Summary IGI 2014 lengkapExecutive Summary IGI 2014 lengkap
Executive Summary IGI 2014 lengkap
 
Kuesioner pengendalian intern
Kuesioner pengendalian internKuesioner pengendalian intern
Kuesioner pengendalian intern
 
Materi umum 1.6 kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakat
Materi umum   1.6 kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakatMateri umum   1.6 kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakat
Materi umum 1.6 kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakat
 
SAP PPM - Projektportfolio im Blick
SAP PPM - Projektportfolio im BlickSAP PPM - Projektportfolio im Blick
SAP PPM - Projektportfolio im Blick
 
Manajemen Risiko
Manajemen RisikoManajemen Risiko
Manajemen Risiko
 
Perencanaan Program Promosi Kesehatan
Perencanaan Program Promosi KesehatanPerencanaan Program Promosi Kesehatan
Perencanaan Program Promosi Kesehatan
 
Manajemen risiko di kementerian keuangan
Manajemen risiko di kementerian keuanganManajemen risiko di kementerian keuangan
Manajemen risiko di kementerian keuangan
 
Bahan presentasi rapat surveilans epidemiologi campak
Bahan presentasi rapat surveilans epidemiologi campakBahan presentasi rapat surveilans epidemiologi campak
Bahan presentasi rapat surveilans epidemiologi campak
 
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanKb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
 
Membuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program PromosiMembuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program Promosi
 
Faqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-book
Faqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-bookFaqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-book
Faqs frequently asked questions reformasi birokrasi-e-book
 
Ppt 7
Ppt 7Ppt 7
Ppt 7
 
12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
 
Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatan
 
Risk Management - Bahasa Indonesia
Risk Management - Bahasa IndonesiaRisk Management - Bahasa Indonesia
Risk Management - Bahasa Indonesia
 
Presentation Manajemen Risiko
 Presentation Manajemen Risiko Presentation Manajemen Risiko
Presentation Manajemen Risiko
 
Manajemen Risiko
Manajemen RisikoManajemen Risiko
Manajemen Risiko
 
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian ResikoIdentifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
 

Similar to Police governance index KEMITRAAN

Arah Pembangunan Litbang Administrasi Untuk Mendukung RB dan Suksesi 2014
Arah Pembangunan Litbang Administrasi Untuk Mendukung RB dan Suksesi 2014Arah Pembangunan Litbang Administrasi Untuk Mendukung RB dan Suksesi 2014
Arah Pembangunan Litbang Administrasi Untuk Mendukung RB dan Suksesi 2014
Tri Widodo W. UTOMO
 

Similar to Police governance index KEMITRAAN (20)

Hasil Uji Coba Pengukuran Good Governance Index
Hasil Uji Coba Pengukuran Good Governance IndexHasil Uji Coba Pengukuran Good Governance Index
Hasil Uji Coba Pengukuran Good Governance Index
 
IKK Sebagai Instrumen Penilaian Kualitas Kebijakan Pemerintah
IKK Sebagai Instrumen Penilaian Kualitas Kebijakan PemerintahIKK Sebagai Instrumen Penilaian Kualitas Kebijakan Pemerintah
IKK Sebagai Instrumen Penilaian Kualitas Kebijakan Pemerintah
 
Arah Pembangunan Litbang Administrasi Untuk Mendukung RB dan Suksesi 2014
Arah Pembangunan Litbang Administrasi Untuk Mendukung RB dan Suksesi 2014Arah Pembangunan Litbang Administrasi Untuk Mendukung RB dan Suksesi 2014
Arah Pembangunan Litbang Administrasi Untuk Mendukung RB dan Suksesi 2014
 
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite SekolahPenerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
 
Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas
Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan AkuntabilitasStrategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas
Strategi Percepatan RB Melalui Penguatan Akuntabilitas
 
Arbiuddin syahputra hakim harahap, hapzi ali, tugas artikel manajemen strateg...
Arbiuddin syahputra hakim harahap, hapzi ali, tugas artikel manajemen strateg...Arbiuddin syahputra hakim harahap, hapzi ali, tugas artikel manajemen strateg...
Arbiuddin syahputra hakim harahap, hapzi ali, tugas artikel manajemen strateg...
 
IKK Pemerintahan
IKK PemerintahanIKK Pemerintahan
IKK Pemerintahan
 
MANAJEMEN KINERJA: MENGGUNAKAN SISTEM PENGENDALIAN SECARA STRATEGIS SEBAGAI ‘...
MANAJEMEN KINERJA: MENGGUNAKAN SISTEM PENGENDALIAN SECARA STRATEGIS SEBAGAI ‘...MANAJEMEN KINERJA: MENGGUNAKAN SISTEM PENGENDALIAN SECARA STRATEGIS SEBAGAI ‘...
MANAJEMEN KINERJA: MENGGUNAKAN SISTEM PENGENDALIAN SECARA STRATEGIS SEBAGAI ‘...
 
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
 
Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat ...
Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat ...Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat ...
Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat ...
 
SDS KE 10 TAHUN 2023.pptx.................
SDS KE 10 TAHUN 2023.pptx.................SDS KE 10 TAHUN 2023.pptx.................
SDS KE 10 TAHUN 2023.pptx.................
 
teknik evaluasi lingkungan 2019
teknik evaluasi lingkungan 2019teknik evaluasi lingkungan 2019
teknik evaluasi lingkungan 2019
 
Paparan SPI Irban Final.ppt
Paparan SPI Irban Final.pptPaparan SPI Irban Final.ppt
Paparan SPI Irban Final.ppt
 
Tata Kelola TI (IT Governance)
Tata Kelola TI (IT Governance)Tata Kelola TI (IT Governance)
Tata Kelola TI (IT Governance)
 
Masukan saran sidang kelompok bidang pemerintahan
Masukan saran   sidang kelompok bidang pemerintahan Masukan saran   sidang kelompok bidang pemerintahan
Masukan saran sidang kelompok bidang pemerintahan
 
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPDIKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
IKU dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
 
Pedoman Kemanfaatan Hasil Kajian
Pedoman Kemanfaatan Hasil KajianPedoman Kemanfaatan Hasil Kajian
Pedoman Kemanfaatan Hasil Kajian
 
Presentasi Analisa SWOT_ULFI.pptx
Presentasi Analisa SWOT_ULFI.pptxPresentasi Analisa SWOT_ULFI.pptx
Presentasi Analisa SWOT_ULFI.pptx
 
Kiat Sukses Pembangunan Zona Integritas.pptx
Kiat Sukses Pembangunan Zona Integritas.pptxKiat Sukses Pembangunan Zona Integritas.pptx
Kiat Sukses Pembangunan Zona Integritas.pptx
 
Mewujudkan Pelayanan Prima dalam Bidang Perijinan
Mewujudkan Pelayanan Prima dalam Bidang PerijinanMewujudkan Pelayanan Prima dalam Bidang Perijinan
Mewujudkan Pelayanan Prima dalam Bidang Perijinan
 

More from Reformasi Polri

Bahan kapolri quickwins nasional 4 2-2014-jadi
Bahan kapolri quickwins nasional 4 2-2014-jadiBahan kapolri quickwins nasional 4 2-2014-jadi
Bahan kapolri quickwins nasional 4 2-2014-jadi
Reformasi Polri
 
Materi kompetisi inovasi pelayanan publik 2014 polri
Materi kompetisi inovasi pelayanan publik 2014 polriMateri kompetisi inovasi pelayanan publik 2014 polri
Materi kompetisi inovasi pelayanan publik 2014 polri
Reformasi Polri
 
Bahan rapat dg tim rb polri OMBUDSMAN RI
Bahan rapat dg tim rb polri OMBUDSMAN RIBahan rapat dg tim rb polri OMBUDSMAN RI
Bahan rapat dg tim rb polri OMBUDSMAN RI
Reformasi Polri
 
Paparan RBP OMBUDSMAN RI
Paparan RBP OMBUDSMAN RIPaparan RBP OMBUDSMAN RI
Paparan RBP OMBUDSMAN RI
Reformasi Polri
 
Mencari fakta (bukti atau evidence) terkait KOMPOLNAS
Mencari fakta (bukti atau evidence) terkait KOMPOLNASMencari fakta (bukti atau evidence) terkait KOMPOLNAS
Mencari fakta (bukti atau evidence) terkait KOMPOLNAS
Reformasi Polri
 
Antara harapan dan realita kinerja polri KEMITRAAN
Antara harapan dan realita kinerja polri KEMITRAANAntara harapan dan realita kinerja polri KEMITRAAN
Antara harapan dan realita kinerja polri KEMITRAAN
Reformasi Polri
 
BUKU SAKU STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI
BUKU SAKU STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSIBUKU SAKU STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI
BUKU SAKU STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI
Reformasi Polri
 

More from Reformasi Polri (9)

Capaian rbp
Capaian rbpCapaian rbp
Capaian rbp
 
Bahan kapolri quickwins nasional 4 2-2014-jadi
Bahan kapolri quickwins nasional 4 2-2014-jadiBahan kapolri quickwins nasional 4 2-2014-jadi
Bahan kapolri quickwins nasional 4 2-2014-jadi
 
Materi kompetisi inovasi pelayanan publik 2014 polri
Materi kompetisi inovasi pelayanan publik 2014 polriMateri kompetisi inovasi pelayanan publik 2014 polri
Materi kompetisi inovasi pelayanan publik 2014 polri
 
Bahan rapat dg tim rb polri OMBUDSMAN RI
Bahan rapat dg tim rb polri OMBUDSMAN RIBahan rapat dg tim rb polri OMBUDSMAN RI
Bahan rapat dg tim rb polri OMBUDSMAN RI
 
Paparan RBP OMBUDSMAN RI
Paparan RBP OMBUDSMAN RIPaparan RBP OMBUDSMAN RI
Paparan RBP OMBUDSMAN RI
 
Mencari fakta (bukti atau evidence) terkait KOMPOLNAS
Mencari fakta (bukti atau evidence) terkait KOMPOLNASMencari fakta (bukti atau evidence) terkait KOMPOLNAS
Mencari fakta (bukti atau evidence) terkait KOMPOLNAS
 
Antara harapan dan realita kinerja polri KEMITRAAN
Antara harapan dan realita kinerja polri KEMITRAANAntara harapan dan realita kinerja polri KEMITRAAN
Antara harapan dan realita kinerja polri KEMITRAAN
 
BUKU SAKU STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI
BUKU SAKU STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSIBUKU SAKU STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI
BUKU SAKU STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI
 
Road map
Road mapRoad map
Road map
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 

Police governance index KEMITRAAN

  • 1. Police Governance Index 2014 KEMITRAAN Partnership for Governance Reform Dr. M. Gaussyah Jakarta, 12 Februari 2014 www.kemitraan.or.id
  • 2. Latar Belakang • Dampak program kawalan Presiden SBY • Menjawab kerisauan Presiden Kapolri- jend.Sutarman • Tata-kelola perpolisian tidak hanya menjadi tanggung jawab polisi dan pemerintah saja; • Kualitas tata-kelola perpolisian ditentukan oleh 4 arena: pemerintah, birokrasi, masyarakat ekonomi dan masyarakat sipil; www.kemitraan.or.id
  • 3. Arti Tata-kelola Pemerintahan “Sebagai suatu proses pembuatan serta pelaksanaan kebijakan, regulasi dan prioritas pembangunan melalui interaksi antar eksekutif, legislatif dan birokrasi dengan masyarakat sipil dan masyarakat ekonomi/bisnis” www.kemitraan.or.id
  • 4. Apa itu PGI?  inisiatif Kemitraan-Polri  alat untuk mengukur kinerja tata kelola perpolisian  terdiri dari actionable indicators dan menyediakan alternatif kebijakan  Snapshot praktik tata kelola perpolisian di level Polda  Sketsa setiap arena dalam praktik tata kelola perpolisian di level Polda www.kemitraan.or.id  Bukan Studi Etnografi  Bukan Sekedar Survey  Bukan Polling
  • 6. Definisi Arena A. Pemerintah adalah arena pembuat kebijakan yang eksistensinya lahir dari pilihan rakyat. B. Birokrasi adalah pelaksana kebijakan yang memiliki peran melayani maupun sebagai jembatan antara pemerintah dengan masyarakat C. Masyarakat Sipil terdiri dari organisasi, asosiasi, yayasan, forum (formal dan informal), serikat buruh, asosiasi profesional dan lembaga pendidikan maupun riset yang bersifat non-pemerintah dan non-profit. D. Masyarakat Ekonomi mencakup entitas bisnis dan asosiasi yang bertujuan mencari keuntungan (profit). www.kemitraan.or.id
  • 7. Arena, Fungsi dan Prinsip ARENA & FUNGSI PRINSIP Parti sipasi PEMERINTAH •Kerangka Kebijakan •Penganggaran •Koordinasi Pembangunan •Pengawasan pembangunan BIROKRASI •Pengumpul pendapatan daerah •Pelayanan publik •Pengatur kegiatan ekonomi MASYARAKAT SIPIL •Advokasi •Pemberdayaan MASYARAKAT EKONOMI •Upaya perlindungan kepentingan bisnis •Mendorong pertumbuhan ekonomi dan iklim usaha www.kemitraan.or.id Kea dilan Akunta bilitas Trans paransi Efisi ensi Efekti fitas
  • 8. Dari PRINSIP di masing FUNGSI ARENA diturunkan menjadi 89 INDIKATOR PENGUKURAN Dibutuhkan sejumlah data untuk menjawab/mengukur indikator-indikator www.kemitraan.or.id
  • 9. Indikator IGI Not everything that counts can be counted, and not everything that can be counted counts." (Sign hanging in Einstein's office at Princeton) - Albert Einstein ! Pemilihan indikator dilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1.Indikator yang dapat mengukur kewenangan Polda 2.Signifikansi 3.Ketersediaan data, 4.Kekuatan pembeda 5.Dapat ditemukan di seluruh Polda www.kemitraan.or.id
  • 10. Pembobotan • Setiap Arena, prinsip dan indikator memiliki bobot yang ditentukan melalui survei terpisah dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Procedure). • Survei AHP dilakukan dengan mewawancarai 30 narasumber ahli dari 4 Arena agar membanding antar arena, prinsip dan indikator PGI (pair ways comparison) www.kemitraan.or.id
  • 11. CONTOH Hasil Pembobotan Arena utk IGI yang dapat direplikasi untuk PGI www.kemitraan.or.id
  • 12. Hasil Pembobotan Prinsip (1) www.kemitraan.or.id
  • 13. Hasil Pembobotan Prinsip (2) www.kemitraan.or.id
  • 14. Sumber Data & Pengolahan • SEKUNDER – Dokumen Resmi/Objektif (APBD, Statistik, Perda/Qanun, laporan-laporan, dsb) • PRIMER – Kuisioner/Persepsi (well informed person) – Diskusi grup (well informed person) – Penilaian peneliti/Persepsi (uji akses, dll) 50% indikator objektif : 50% indikator persepsi WIP. www.kemitraan.or.id
  • 15. Responden IGI Responden Birokrat (11 orang) DPRD (5 orang) Kriteria Responden 1.       Sekretaris Daerah 2.       Kepala Bappeda 3.       Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan 4.       Kadis Kesehatan 5.       Kadis PU 6.       Kadis Sosial 7.       Kesbanglinmas 8.       BKPMD 9.       Dispenda 10.   Kantor Pajak 11.   Disnaker 1.       Komisi A (Bidang Pemerintahan) 2.       Komisi B (Bidang ekonomi dan keuangan) 3.       Komisi C (Pembangunan) 4.       Komisi D (Kesejahteraan Rakyat) 5.       Sekretariat DPRD 6.       Khusus untuk Majelis Rakyat Papua dan Papua Barat www.kemitraan.or.id
  • 16. Responden IGI Responden Kriteria Responden Aktivis LSM 1. Terlibat dalam advokasi dan/atau pemberdayaan masyarakat (5 orang) 2. Pengambil keputusan dalam CSO (direktur/manajer program) 3. Lembaga aktif di atas 3 tahun (diutamakan memiliki laporan tahunan) 4. Berbasis dan bekerja di tingkat provinsi bersangkutan 1. KADINDA Prov. (Pengurus Inti: Ketua, Sekretaris, Kepala Bidang) 2. Gapensi Prov. (Pengurus Inti: Ketua, Sekretaris, Kepala Bidang) 3. HIPMI Prov. (Pengurus Inti: Ketua, Sekretaris, Kepala Bidang) Masyarakat Ekonomi (4 orang) Akademisi (5 orang) 4. Asosiasi Bisnis Lain-lain setempat (Pengurus Inti: Ketua, Sekretaris, Kepala Bidang) 1. Berasal dari universitas ternama di provinsi bersangkutan, atau bila tidak ada di provinsi terdekat. 2. Pengajar Senior di bidang yang terkait dengan governance (misal: Ilmu Hukum, Politik dan Sosial, Ekonomi, Studi Pembangunan) www.kemitraan.or.id
  • 18. TREN NASIONAL KINERJA TATA KELOLA PROVINSI www.kemitraan.or.id
  • 19. Rata-rata Kinerja Tata Kelola Provinsi 5,67 Sangat Buruk 1 Buruk 2.29 www.kemitraan.or.id Cenderung Buruk 3.57 4.86 Cenderung baik Cukup 6.14 7.43 Baik Sangat Baik 8.71 10
  • 20. Peta Kinerja Tata Kelola Pemerintahan www.kemitraan.or.id
  • 22. Profil Rata-rata Kinerja Provinsi   PartisiAkunta- TransKeadilan  Efisiensi Efektivitas  pasi  bilitas  paransi  Pemerintah  Masy  Ekonomi  5,43 4,59 6,01 5,37 5,91 6,17 5,50 6,98 5,38 6,53 6,28 6,17 6,28 6,22 6,48 6,16 Masy Sipil  3,78 3,96 Birokrasi  5,87 5,83 6,18 5,80 5,54 4,74 www.kemitraan.or.id
  • 23. IGI dan HDI r = 0,610** www.kemitraan.or.id 23
  • 24. % PENDUDUK MISKIN VS IGI r = - 0,547** www.kemitraan.or.id 24
  • 25. PENDAPATAN PER KAPITA VS IGI www.kemitraan.or.id 25
  • 26. KINERJA TATA KELOLA PROVINSI NTT www.kemitraan.or.id
  • 27. Temuan di Provinsi NTT • Profil Kinerja Tata Kelola Provinsi NTT: – Kinerja Keseluruhan vs. Nasional – Kinerja Semua Arena vs. Nasional – Kinerja Prinsip-Prinsip antar Arena – Kinerja Prinsip-Prinsip masing Arena • Analisa Indikator Tata Kelola Provinsi NTT • Kesimpulan dan Rekomendasi www.kemitraan.or.id
  • 28. Profil Kinerja Tata Kelola Provinsi NTT : Perbandingan Nasional www.kemitraan.or.id
  • 29. Profil Kinerja Tata Kelola Provinsi NTT : Semua Arena vs. Nasional www.kemitraan.or.id
  • 30. Indeks Tata Kelola Masyarakat Sipil “NTT Peringkat 14” Governance MASYARAKAT SIPIL NTT: Peringkat 14 www.kemitraan.or.id
  • 31. Indeks Tata Kelola Birokrat “NTT Peringkat 29” Governance BIROKRAT NTT: Peringkat 29 www.kemitraan.or.id
  • 32. Indeks Tata Kelola Pemerintah “NTT Peringkat 31” Governance PEMERINTAH NTT: Peringkat 31 www.kemitraan.or.id
  • 33. Indeks Tata Kelola Masyarakat Ekonomi “NTT Peringkat 26” Governance MASYARAKAT EKONOMI NTT: Peringkat 26 www.kemitraan.or.id
  • 34. Profil Kinerja Tata Kelola Provinsi NTT: Prinsip-Prinsip antar Arena www.kemitraan.or.id
  • 35. Pemerintah NTT : “Partisipatif, tetapi belum cukup Adil dan Transparan” www.kemitraan.or.id
  • 36. Birokrasi NTT : “Efektif, tetapi belum cukup Partisipatif dan Transparan” www.kemitraan.or.id
  • 37. Masyarakat Ekonomi NTT : “Transparan, tetapi Belum Efisien dan Belum Efektif” www.kemitraan.or.id
  • 38. Masyarakat Sipil NTT : “Belum cukup efektif dan partisipatif” www.kemitraan.or.id
  • 39. Simpulan….. • Arena Masyarakat Sipil (6,40) masuk dalam kategori Cenderung Baik, Arena Masyarakat Ekonomi (5,43) di kategori Sedang, sementara Arena Birokrasi (4,29) dan Pemerintah (3,97) termasuk dalam kategori Cenderung Buruk. • Kendati secara berturut-turut, Prinsip Efektivitas (6,81) di Arena Birokrasi, Transparansi (6,40) di Arena Masyarakat Ekonomi dan ke enam Prinsip (6,40) yang ada di Arena Masyarakat Sipil termasuk dalam kategori Cenderung Baik, namun belum mampu meningkatkan posisi NTT diantara Provinsi lain. • Faktor penyebabnya adalah adanya nilai-nilai yang secara signifikan menarik turun peringkat NTT, diantaranya adalah Prinsip Keadilan (1,81) di Arena Pemerintah, Prinsip Partisipasi (1,89) dan Keadilan (2,01) di Arena Birokrasi, yang kesemuanya masuk kategori Sangat Buruk. www.kemitraan.or.id
  • 40. Indikator yang Berkinerja “Sangat dan Baik” NO INDIKATOR Arena Prinsip INDEKS Rasio Belanja Hibah/Subsidi dan Bantuan 1 Sosial terhadap Belanja Barang/Jasa dan Pemerintah Akuntabilitas Modal Kualitas Air dalam Indeks Kualitas 2 Lingkungan Hidup 2010 dan 2011 Birokrasi Efektivitas Kualitas Udara dalam Indeks Kualitas 3 Lingkungan Hidup 2010 dan 2011 Birokrasi Efektivitas 4 Kualitas Tutupan Hutan 2010 dan 2011 Birokrasi Efektivitas 5 Jumlah Proyek Investasi Birokrasi Efektivitas Persentase anggaran tahunan DPKD 6 Provinsi terhadap realisasi PAD Birokrasi Efektivitas (Pendapatan Asli Daerah) www.kemitraan.or.id 9.08 Nilai Sangat Baik 10.0 Sangat Baik 8.94 Sangat Baik 7.69 Baik
  • 41. Indikator yang Berkinerja “Buruk” NO INDIKATOR Arena Prinsip INDE KS Rasio APBD Perubahan terhadap APBD Penetapan Tanpa Adanya Perubahan 1 Asumsi Dasar Nilai Buruk Pemerintah Akuntabilitas 3.07 Kemudahan akses terhadap dokumen 2 PERDA dan Peraturan Gubernur Non-APBD Pemerintah Transparansi 3.25 Buruk Persentase kelahiran yang dibantu medis (dokter dan bidan) terhadap total angka 3 kelahiran Birokrasi 4 Skor Human Development Index Kualitas Kelompok Kerja Pengarusutama-an 5 Gender di Provinsi www.kemitraan.or.id Keadilan 2.83 Buruk Birokrasi Efektivitas 2.71 Buruk Birokrasi Keadilan 3.25 Buruk
  • 42. Indikator yang Berkinerja “Sangat Buruk” NO 1 2 3 4 5 6 7 8 INDIKATOR Anggaran APBD untuk kesehatan (non belanja pegawai) perkapita (disesuaikan dengan Indeks Kemahalan Konstruksi). Anggaran APBD untuk penanganan kemiskinan perkapita (disesuaikan dengan indeks kemahalan konstruksi) Anggaran APBD bidang pendidikan dibagi jumlah siswa sampai jenjang pendidikan 9 tahun (disesuaikan dengan indeks kemahalan konstruksi) Rasio Realisasi pengesahan perda dibandingkan dengan jumlah rencana legislasi daerah (dalam %) Kemudahan Akses Pertanggungjawaban APBD provinsi Arena Prinsip Pemerintah Keadilan Pemerintah Keadilan Pemerintah Keadilan Pemerintah Akuntabilitas Pemerintah Transparansi Kemudahan Akses Penggunaan Dana Aspirasi Anggota Pemerintah Transparansi DPRD Provinsi Kemudahan akses kegiatan pengawasan DPRD Laporan Singkat, Risalah Rapat,Kunjungan Kerja Pembangunan Pemerintah Transparansi Anggota DPRD Rasio Anggaran Belanja Pegawai (Langsung+Tidak Pemerintah Efisiensi Langsung) terhadap Total APBD www.kemitraan.or.id INDEKS 1.53 1.00 1.20 1.00 1.00 1.00 1.00 2.11 Nilai Sangat buruk Sangat buruk Sangat buruk Sangat buruk Sangat buruk Sangat buruk Sangat buruk Sangat buruk
  • 43. Indikator yang Berkinerja “Sangat Buruk” 9 Jumlah Perda Inisiatif 10 Prosentase perempuan di parlemen Unit Pelayanan Pengaduan Masyarakat di bidang 11 kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan. Pemerintah Efektivitas 1.00 Sangat buruk Pemerintah Efektivitas 1.70 Sangat buruk Birokrasi 1.00 Sangat buruk Birokrasi Partisipasi 1.00 Sangat buruk Birokrasi Keberadaan dewan kesehatan, dewan pendidikan, dan 12 dewan pengentasan kemiskinan. Partisipasi Partisipasi 1.00 Sangat buruk Keadilan 1.00 Sangat buruk Transparansi 1.00 Sangat buruk Efisiensi 1.00 Sangat buruk Ada tidaknya forum reguler antara pemerintah provinsi dan masyarakat untuk memperkuat iklim investasi, 13 penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan ekonomi rakyat 14 Prosentase pejabat perempuan di eselon 2 Birokrasi Kemudahan akses terhadap regulasi tentang investasi 15 di provinsi Birokrasi 16 Pelayanan Untuk Pengurusan Investasi Birokrasi 17 Pertumbuhan investasi (investment growth) Birokrasi www.kemitraan.or.id Efektivitas 2.00 Sangat buruk
  • 44. Kesimpulan dan Rekomendasi PEMERINTAH. Transparansi, efektifitas, keadilan dan efisiensi adalah yang harus segera diperbaiki oleh pemerintah (Gubernur dan Legislatif). • Transparansi berupa kemudahan publik mengakses penggunaan dana aspirasi, akses informasi terhadap dokumen kelengkapan APBD dan pertanggungjawabannya, terhadap dokumen-dokumen hukum, risalah rapat/kunjungan/kegiatan DPRD harus dibenahi secara online dan ter-update. Semua ini penting dilakukan untuk meningkatkan kontrol dan kepercayaan publik terhadap Gubernur dan DPRD. • Efektifitas berupa peningkatan produktifitas jumlah PERDA yang harus dihasilkan untuk mengatur jalannya pembangunan, termasuk membuat berbagai regulasi lingkungan hidup, serta meningkatkan prosentase perempuan di parlemen. • Keadilan, perlu peningkatan alokasi APBD untuk kesehatan, Penanganan kemiskinan dan pendidikan. • Efisiensi, perlu peningkatan Rasio Anggaran Belanja Pegawai (Langsung+Tidak Langsung) terhadap Total APBD www.kemitraan.or.id
  • 45. BIROKRASI. Pada arena ini hal yang paling perlu diperbaiki oleh Birokrasi NTT. • Partisipasi berupa perubahan paradigma kerja dari hal-hal administratif (officecentered) ke persoalan publik (people-centered). Lebih membuka ruang keterlibatan masyarakat dalam pembangunan dengan aktifasi unit-unit pengaduan di bidang kesehatan, pendidikan, pengentasan kemiskinan, dan keuangan. Juga diperlukan interaksi dengan kampus dan elemen sipil lainnya untuk peningkatan kualitas pembangunan. • Efektifitas pembangunan harus diupayakan melalui pertumbuhan investasi dan bisnis lokal melalui peningkatan PAD. Implementasi proyek pembangunanpun harus mempertimbangkan kelestarian alam, yang cenderung semakin rusak. • Keadilan adalah dengan memperbaiki kualitas kelompok kerja pengarus utamaan gender di tingkat provinsi guna mencapai kualitas pembangunan yang tidak timpang terhadap kelompok-kelompok rentan. Terlebih dengan semakin meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dan anak. Serta peningkatan prosentase pejabat perempuan di eselon 2 • Transparansi, Kemudahan akses terhadap regulasi tentang investasi di provinsi • Efisiensi, meningkatkan kemudahan akses dan Pelayanan Pengurusan Investasi www.kemitraan.or.id
  • 46. • MASYARAKAT SIPIL. Partisipasi OMS yang terlihat cenderung ramai pada level evaluasi pembangunan, harus lebih diramaikan lagi sejak tahap perencanaan. Keterlibatan masyarakat sipil sejak awal sangat krusial bagi kualitas proses dan hasil pembangunan. Diperlukan upaya untuk merubah paradigma pokok hubungan dengan pemerintah, harus menjadi partner strategis, bersinergi dan berbagi sumber daya untuk membangun NTT. • MASYARAKAT EKONOMI. Asosiasi usaha dan kelompok buruh harus melakukan perbaikan mulai dari kesolidan asosiasi dalam memperjuangkan kebijakan pembangunan yang pro-pertumbuhan ekonomi rakyat dan mendukung hakhak pekerja, sampai kepada tanggungjawab untuk menumbuhkan usaha dan penyerapan tenaga kerja tanpa ketergantungan kepada realisasi APBD. www.kemitraan.or.id
  • 47. • Sudah waktunya untuk duduk bersama, sudah saatnya untuk buka ruang dalam banyak kesempatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan yang melibatkan empat arena secara strategis dan sinergis. • Mari buka hati, bergandeng tangan dan menatap masa depan bersama untuk membangun NTT tercinta yang semakin demokratis dan sejahtera…… www.kemitraan.or.id