Dokumen tersebut membahas metode dan teknik evaluasi program meliputi identifikasi tahapan evaluasi input, proses, output, dan outcome serta teknik monitoring dan evaluasi seperti analisis situasi, logframe, dan Gantt chart."
4. IDENTIFIKASI TAHAP TAHAP EVALUASI (1)
• EVALUASI INPUT (FOKUS KUALITAS INPUT):
• APAKAH SDH ADA STANDARISASI /PRAKONDISI YG DISYARATKAN.
• SEBERAPA JAUH KEDUDUKAN INPUT TERHADAP PRAKONDISI YG
DISYARATKAN.
• APA YG DIPERLUKAN UTK MEMPERBAIKI INPUT.
• SEBERAPA BESAR USAHA/DANA UTK MENYIAPKAN INPUT.
• INSTRUMENT SPT APA YG DIPERLUKAN ?
• SPT APA FORMAT UTK KEBUTUHAN PENCATATAN (RECORDING).
• SPT APA FORMAT UTK KEBUTUHAN PELAPORAN/PENILAIAN.
• ADAKAH TOLOK UKUR UTK MENGETAHUI DERAJAD KUALITAS INPUT.
• SIAPA DAN APA KOMPETENSI YG DIBUTUHKAN EVALUATOR ?
• LEMBAGA / INSTITUSI.
• KEAHLIAN / KETRAMPILAN PELAKSANA.
4
5. IDENTIFIKASI TAHAP TAHAP EVALUASI (2)
• EVALUASI PROSES (FOKUS PADA MEKANISME & PEMECAHAN MASALAH
PELAKSANAAN):
• SEPERTI APAKAH PROSEDUR & MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN.
• APAKAH PARA PELAKSANA TLH MEMAHAMI PROSEDURE, MEKANISME (TATA CARA KERJA)
DAN TARGET YG DISEPAKATI (VOLUME, WAKTU & DANA).
• APAKAH PARA PELAKSANA TLH DIBEKALI DNG PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN
(INSTRUMENT) UTK MELAKSANAKAN PROSEDURE DAN PENCAPAIAN TARGET TSB.
• BAGAIMANA PARA PELAKSANA MENJALANKAN PERAN DAN FUNGSINYA.
• INSTRUMENT SPT APA YG DIBUTUHKAN.
• TOLOK UKUR PELAKSANAAN.
• FORMAT PENGAWASAN (MONITORING).
• FORMAT PELAPORAN (EVALUASI)
• SIAPA DAN APA KOMPETENSI YG DIBUTUHKAN EVALUATOR ?
• LEMBAGA / INSTITUSI.
• KEAHLIAN / KETRAMPILAN PELAKSANA.
5
6. IDENTIFIKASI TAHAP TAHAP EVALUASI (3)
• EVALUASI OUT PUT (FORMAT EVALUASI).
• APAKAH BELANJA YG DIKELUARKAN = CAPAIAN VOLUME KEGIATAN YG
DISEPAKATI (DANA, WAKTU, VOLUME).
• SPT APAKAH TOLOK UKUR KEBERHASILAN KEGIATAN. (% VOL. KEGIATAN YG
DINYATAKAN BERHASIL).
• SPT APAKAH TOLOK UKUR KINERJA PELAKSANA. (BESARNYA USAHA YG
DIJALANKAN DIBANDING HASIL YG DICAPAI).
• BAGIAN DARI EVALUASI FORMATIVE
• EVALUASI OUT COME (FORMAT EVALUASI).
• ADAKAH PERTANDA KEBERLANJUTAN (PERKEMBANGAN).
• ADAKAH PERTANDA KEMANDIRIAN.
• ADAKAH PERTANDA PENINGKATAN SOCIAL COHESIVNESS.
• ADAKAH PERTANDA PERUBAHAN DERAJAD KEHIDUPAN.
• ADAKAH PERTANDA AKAR MASALAH TERSELESAIKAN.
• BAGIAN DARI EVALUASI SUMMATIVE
6
7. Defining evaluation questions (cont)
Relevance
Examines appropriateness of results in relation to:
- the national needs, policies & priorities
- the needs & priorities of program target groups (local program context)
- the organization’s policies, priorities & comparative advantage
7
8. Defining evaluation questions (cont)
Efficiency/Cost-effectiveness of results
Assesses results in relation to expenditures incurred and resources used;
duplication; alternative options.
Sustainability
Assesses likelihood of project/program results/benefits continuing after
termination.
8
9. Measurement of resources and extent of
reach
Measuring
resources
Measuring extent of
reach
Tracking financial
expenditures by
program/project component
Gender, age, scholarity,
profession, income,
geographic location
(rural/urban) and other
indicators
9
10. Defining evaluation questions
Validity/Appropriateness of design
Issues of design:
Statement of results in accordance with RBM standards
Inputs & strategies External factors & risks
Gender sensitivity Innovative approaches
Could be assessed using the project log frame.
10
11. Defining evaluation questions (cont)
Delivery process
Focuses on how the program is being/was implemented to determine if the
program has remained on the right track.
Related to: Activities, outputs, project/program management
11
12. Defining evaluation questions (cont)
Partnership
Shared responsibility and accountability for results
•Active participation of partners and beneficiaries (including women)
•Roles & responsibilities of participants
•Authority & tools
12
13. Choice of evaluation objectives will
depend on evaluation purpose
Evaluation purpose Emphasis on
To improve design and/or
implementation
Validity of design, delivery
process, efficiency,
unanticipated results,
alternative strategies
To judge effectiveness Relevance, effectiveness,
efficiency, alternative
strategies, sustainability
To extract lessons learned
and best practices or define
policy options
Validity of design, delivery
processes, efficiency
13
15. Performance Framework 1 Development Results
The first 3 columns are a copy-and-paste operation from the project plan, except
the unexpected results.
Results Base-
line
Data
Indicators Inform-
ation
Sources
Collect-
ion
Methods
Freq-
uency
Who is
Responsible
Outputs
Outcomes
Impacts
Unexpect-
ed results
15
16. Measurement standards &
methodological challenges
Evaluation
Objective
Measurement Standards Methodological Challenges
Relevance Needs, priorities & policies of
program target population,
counterparts; agency’s policies,
priorities, comparative advantage
Lack of consensus on or incorrect assessment of
needs & country priorities and lack of clear policies.
Incorrect assessment of and/or lack of consensus on
agency’s comparative advantage.
Effectiveness Agreed outputs, outcomes &
impact.
Status of affected institutions,
target population, and
infrastructure prior to program
interventions.
Unclear, multiple, confusing or changing results
statements.
Poorly defined results indicators.
Lack of baseline information on the affected
institutions, people, infrastructure.
Poor knowledge of cause/effect linkages.
Difficulty in attributing results to the particular program
due to intervening variables.
Efficiency Similar interventions/best
practices; criteria for what is
considered reasonable.
What standards to use as reference.
Sustainability Sustainability factors. Long-term sustainability is a hypothetical, projected
situation. Not all intervening factors which can
compromise sustainability can be foreseen. 16
19. TEKNIK MONITORING & EVALUASI (pelaksanaan kegiatan)
• Analisis Situasi :
• Mengamati dan mencatat secara sistimatis situasi dan kondisi
pelaksanaan kegiatan secara menyeluruh (variabel internal dan
eksternal, memotret keadaan
• Check List (daftar Kegiatan).
• Mencatat dan mencocokkan daftar kegiatan / kejadian dan hal hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan dengan daftar kegiatan yang
disusun sesuai kebutuhan evaluasi.
• Bar Chart / Gant Chart ( kerangka penjadwalan)
• Mencatat dan mencocokan semua kegiatan/kejadian dalam bagan yang
sudah disiapkan untuk evaluasi.
• CPM / PERT.
• Mencatat dan mencocokkan semua kegiatan/kejadian dalam skema
jaringan kerja (network) yang sudah disiapkan sebagai bahan evaluasi.
• KKL
• Mencatat dan mencocokan semua kejadian dan variabel variabel yang
berpebgaruh dalam pelaksanaan kedalam diagram metriks KKL yang
disiapkan sebagai alat untuk evaluasi. 19
20. Situation Analysis and Problem Definition:
This asks the question, "Where are we?"
(What do we have?)
Analisis situasi merupakan upaya untuk
mengidentifikasi karakteristik umum dan
permasalahan yang ada.
Analisis situasi dilakukan melalui pengumpulan
informasi yang dibutuhkan untuk mengetahui
lingkungan masyarakat dsb.
Informasi menyangkut keadaan di waktu-waktu yang
lalu, yang sedang berlangsung dan yang diharapkan
terjadi di masa depan berdasar pada pengalaman
lingkungan masyarakat tersebut.
byPhil Bartle, PhD
Reviewmanagement:Planning
20
21. Situation analysis sangat penting sebelum berupaya menyelsaikan
masalah karena:
•It provides an opportunity to understand the dynamics of the
community;
•It helps to clarify social, economic, cultural and political
conditions;
•It provides an initial opportunity for people's participation in all
project activities;
•It enables the definition of community problems and solutions;
and
•It provides information needed to determine objectives, plan
and implement.
Situation analysis should be continuous, in order to provide
additional information during project implementation, monitoring
and re-planning.
Situation analysis and problem identification should be monitored
to ensure that correct and up dated information is always available
about the community and its problems..
byPhil Bartle, PhDReviewmanagement:Planning
21
22. Information necessary to understand the community includes,
among others:
•Population characteristics (eg sex, age, tribe, religion and family
sizes);
•Political and administrative structures (eg community committees
and local councils);
•Economic activities (including agriculture, trade and fishing);
•Cultural traditions (eg inheritance and the clan system), transitions
(eg marriages, funeral rites), and rites of passage (eg circumcision);
•On-going projects like those of sub-county, district, central
Government, Non Governmental organizations (NGOs), and community
based organizations (CBOs);
•Socio-economic infrastructure or communal facilities,
(eg schools, health units, and access roads); and
•Community organizations (eg savings and credit groups, women
groups, self-help groups and burial groups), their functions and
activities.
•
byPhil Bartle, PhDReviewmanagement:Planning
22
23. Beberapa teknik dapat digunakan utk analisis dan
identifikasi permasalahan, al:
•Documents review;
•Surveys;
•Discussions with individuals, specific groups and the community as a whole;
•Interviews;
•Observations;
•Listening to people;
•Brainstorming;
•Informal conversations;
•Village social, resources, services and opportunities;
•Transect walks, maps; and
•Problem tree.
byPhil Bartle, PhD
Reviewmanagement:Planning
23
24. sutrisno & Suryanto 24
Setting Goals and Objectives:
Goal setting asks the question, "Where do we want to go?" (What do we
want?).
Before any attempt: set up goals and objectives.
A goal is a general statement of what should be done to solve a problem. It
defines broadly, what is expected out of a project. A goal emerges from the
problem that needs to be addressed and signals the final destination of a
project..
Objectives are finite sub-sets of a goal and should be specific, in order to
be achievable.
The objectives should be "SMART." They should be:
Specific: clear about what, where, when, and how the situation will be
changed;
Measurable: able to quantify the targets and benefits;
Achievable: able to attain the objectives
(knowing the resources and capacities at the disposal of the community);
Realistic: able to obtain the level of change reflected in the objective; and
Time bound: stating the time period in which they will each be accomplished.
byPhil Bartle, PhDReviewmanagement:Planning
24
25. The goals and objectives provide the basis for monitoring and
evaluating a project..They are the yardsticks upon which
project success or failure is measured. .
byPhil Bartle, PhD
Reviewmanagement:Planning
25
37. KINERJA PROGRAM
37
INPUT MASUKAN: MATERIAL, LABOUR,
OVERHEAD
PROSES EFISIENSI, EKONOMI, TEKNO
OUTPUT KELUARAN :
BARANG/JASA,SDM
OUTCOME EFEKTTIFITAS,
TINGKAT PRODUKTIFITAS
BENEFIT
& IMPACT MANFAAT dan DAMPAK
Kinerja - 1
Kinerja - 2
Kinerja - 3
38. “ANATOMI” PROGRAM
38
INPUT
SDM / naker
lahan /
bahan baku
dana
PROSES 1
pembanguna
n sarpras
usaha
OUTPUT
unit usaha
siap operasi
OUTCOME
terbinanya sub
satuan-2
usaha
BENEFIT
meningkatnya
produk, mutu,
peningkatan nilai
produk
IMPACT
keberhasilan LED
bang ekonomi
wilayah
INPUT OUTPUT OUTCOME BENEFIT IMPACTPROSES
CONTOH:
PROYEK
1 TAHUN
PROGRAM
5 TAHUN
39. KERANGKA URUT INPUT IMPAK
39
Program
INPUT
Program
OUTPUT
Program
OUTCOME
Program
BENEFIT
Program
IMPACT
PROSES
LAKS PRO
rencana:
bahan, staf,
pekerja,
alat-2, dana,
terwujud:
gedung,
sar-pras,
organisasi,
modal (k)
manfaat:
peningkatan
mutu & prod,
perluasan
“sales”
kegiatan:
proses prod,
pemasaran,
distribusi
“sale”
usaha-2
peningkatn
mutu,
perkemb
wilayah:
peningkatan
kontribusi pd
PDRB
dapat
diukur
dapat
diukur
dapat
diukur
dapat
diukur
Short term 1-2 yrs
Intermediate term 3-5 yrs
Intermediate term 3-5 yrs
40. JENJANG PERMASALAHAN
PROGRAM
ISU-ISU STRATEGIS
TUJUAN TUJUAN TUJUAN
SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN
STRATEGISTRATEGISTRATEGISTRATEGI
STRATEGISTRATEGISTRATEGISTRATEGI
STRATEGISTRATEGISTRATEGISTRATEGI
STRATEGISTRATEGISTRATEGISTRATEGI
STRATEGISTRATEGISTRATEGISTRATEGI
STRATEGISTRATEGISTRATEGISTRATEGI
STRATEGISTRATEGISTRATEGIPROGRAM
STRATEGI
STRATEGI
STRATEGI
PROYEK/
KEGIATAN
PENDANAAN
40
42. Manajemen Prog/proy dan Logframe
•Manajemen sebagai suatu sistem
–merupakan kaitan antar berbagai sub-sistem
•fungsi manajemen
–mengandung unsur perencanaan dan evaluasi
•siklus manajemen
–perencanaan-implementasi-evaluasi
–kesemuanya perlu diintegrasikan dlm form
•diperlukan satu form sistem yang integrated
42
43. •keperluan sistem yang terintegrasi
•logframe sebagai salah satu solusi
–satu form simple
–mengintegrasikan perencanaan dan evaluasi
–digunakan saat implementasi dan evaluasi
•kelemahan yang bisa diselesaikan
–kejelasan tentang program/proyek
–tanggung jawab pimpro/penprog-indikator
–koordinasi di luar kewenangan proyek
43
44. 44
Latar Belakang
Kelemahan dokumen perencanaan yang sering dijumpai:
•Cukup jelas dalam hal:
inputs, personnel, actitivities, physical result
•Kurang jelas dalam hal:
overall objectives/goals, external factors
Dampak:
•Inadequte monitoring systems
•Implementasi lebih ke pencapaian fisik, kurang berorientasi
pada keberhasilan kebijakan dan manfaat proyek
45. 45
Sebaiknya perencanaan dan persiapan proyek diperbaiki
dengan memberi tekanan lebih banyak pada aspek monitoring,
analisis dan evaluasi
Temuan empiris:
Pemikiran yang lebih cermat dan lengkap saat perencanaan
memberi buah manfaat yang besar dalam pencapaian sasaran
dan manajemen proyek
Logframe dikembangkan untuk meresponse
beberapa permasalahan tersebut
46. 46
LOGICAL FRAMEWORK APPROACH
(LFA)
Beberapa kata kunci
• Objectives Oriented
• Logical
• Framework
The Logical Framework Approach is an
analytical tool for objectives oriented project
planning and management
47. 47
• Memperjelas tujuan proyek (jenjang)
• memperjelas alasan adanya proyek
• identifikasi informasi yang diperlukan
• menyatakan dengan jelas
elemen elemen kunci proyek
• menganalisis lingkungan dan
mengidentifikasi setting proyek
• mengidentifikasi ukuran keberhasilan
dan kegagalan proyek
LOGICAL FRAMEWORK
Membantu perencanaan dalam hal-hal berikut:
48. lerd2011 48
48
Manajemen Prog/proy dan Logframe
•Manajemen sebagai suatu sistem
•merupakan kaitan antar berbagai sub-sistem
•fungsi manajemen
•mengandung unsur perencanaan dan evaluasi
•siklus manajemen
•perencanaan-implementasi-evaluasi
•kesemuanya perlu diintegrasikan dlm form
•diperlukan satu form sistem yang integrated
49. lerd2011 49
49
•keperluan sistem yang terintegrasi
•logframe sebagai salah satu solusi
•satu form simple
•mengintegrasikan perencanaan dan evaluasi
•digunakan saat implementasi dan evaluasi
•kelemahan yang bisa diselesaikan
•kejelasan tentang program/proyek
•tanggung jawab pimpro/penprog-indikator
•koordinasi di luar kewenangan proyek
50. lerd2011 50
50
LOGFRAME: Arti dan Bentuk umum
•Logical Framework: KLRP, KKL, Kerangka
•Bentuk umum:
• Matrix dengan 16 sel
• Berisi berbagai penjelasan tentang elemen-elemen proyek
•Dibaca menurut logika vertikal dan horizontal
•Dimungkinkan untuk dikembangkan
51. Ringkasan
Naratif
Indikator
Objektif
Alat Verifikasi
Tujuan
program atau
sektor
Tujuan
Proyek
Output
Input Kegiatan atau
sumberdaya yang
dimobilisasikan
Rincian pencapaian
output yang
dihasilkan proyek
Untuk setiap
indikator output
yang dihasilkan
Rincian
pencapaian
tujuan proyek
Untuk setiap
indikator
pencapaian tujuan
proyek
Rincian
pencapaian
tujuan program
atau sektor
Untuk setiap indikator
input yang
dimobilisasikan
Untuk setiap indikator
pelestarian manfaat
pencapaian tujuan
program/sektor
Horizontal Logic
51
52. Dalam hubungan jika – maka ada kemungkinan melibatkan:
1. Hal-hal yang terkontrol
2. Hal-hal yang tidak terkontrol ketidakpastian
GOAL
PURPOSE
OUTPUT
INPUT ASUMSI
ASUMSI
ASUMSI
&
&
&
Asumsi Penting
52
56. 56
MATRIKS LOGICAL FRAMEWORK
Uraian Indikator Verifikasi Asumsi Faktor
pengaruh
G
P
O
I
HIRARKIS
HIPOTETIS
OBJEKTIF
BERSASARAN
TERPISAH
LENGKAP
OPERASIONAL
Tempat
cara Di luar kew Pimpro
TERPISAH
LENGKAP
OPERASIONAL
Mungkin terjadi
Berpengaruh pd proj
56
57. Narasi singkat Indikator yang dapat
diverifikasi
Alat verifikasi Asumsi penting
Tujuan program atau
sektor: tujuan lebih
besar yang akan
disumbang
pencapaiannya oleh
proyek
Alat ukur
pencapaian tujuan
program atau sektor
Asumsi pencapaian
tujuan program atau
sektor
Tujuan proyek Kondisi yang
menujukkan
pencapaian tujuan:
akhir status proyek
Asumsi pencapaian
tujuan:
Output: Besaran output: Asumsi pencapaian
output:
Input: Target implementasi
(jenis dan kuantitas)
Asumsi untuk
penyediaan input
JikainputkemudianoutputJikaoutputkemudiantujuanJikatujuankemudiantujuanakhir
MANAGEABLEINTERESTDEVELOPMENTHYPOTHESISFormat Logframe Universal
57
58. 58
MATRIKS LOGICAL FRAMEWORK
Uraian Indikator Verifikasi Asumsi
Faktor Pengaruh
G
P
O
I
5 M atau 01-07
interaksi/
kegiatan
Jalan wisata
menuju candi
di luar kota
Peningkatan
transportasi
menuju obj wst
Peningkatan
ekonomi masy.
Pengrajin seki-
tar obj.wst.
Rencana kerja
Jadwal
Usulan
Th…, ….km, jalan
aspal … m, di ...
Th…, junlah kend
meningkat….,
…….
Pendapatan masy.
sekitar obj.wst. Me-
ningkat x% dari ….
Pada thn… dst
DIP/DIK
SKO dll
Baca laporan
Cek lapangan
Pelajari
Catatan/laporan
DLLAJ/BM
Baca
Laporan KS
Aparat/Camat dll. Dapat
menyadarkan masy.
merelakan tanahnya utk
pemb. jalan
Dirjen Suaka mengijinkan
candi dalam proyek ini
utk atraksi wisata
Kegiatan industri kecil,
koperasi, permodalan
masy sekitar bisa dibina
instansi terkait
58
59. 59
MATRIKS LOGICAL FRAMEWORK
Uraian Indikator Verifikasi Asumsi
Faktor Pengaruh
G
P
O
I
5 M atau 01-07
interaksi/
kegiatan
Penyuluhan
Kesehatan
Gigi
Masyarakat
meningkat
kesht. giginya
Kesehatan umum
masyarakat
meningkat
Rencana kerja
Jadwal
Usulan
Th…, ….kelas,
lokasi…, materi
dibimbing 3 instr
…..
Kunj.sakit - 10%
Th…, j….
Kasus mal keseht
terkait dgn gigi
menurun 5 %
DIP/DIK
SKO dll
Baca laporan Panitia
Dinkes, tanya LSM
Cek lapangan
Cek puskesmas
Klinik Gigi
RS
Pimpinan MAP bersedia
meminjamkan ruang
pada tgl pelaks
Cek puskesmas
Klinik Gigi
RS
Depkes/dan Pemda
mampu menyediakan
cukp obat dimasy.
59
60. Ringkasan Naratif Indikator Objektif Alat Verifikasi Asumsi Penting
Input: Kegiatan & berbagai sumberdaya
1.a.Mendisain sistem distribusi
1.b.Membangun gudang
1.c.Melatih staff
2.a.Merekrut petani
2.b.Membangun fasilitas & materi pelatihan
2.c.Melaksanakan pelatihan
3.a.Menyewa ahli perkreditan
3.b.Mengembangkan sistem dan prosedur
3.c.Melatih staf perkreditan
Intensitas/pengeluaran untuk setiap
kegiatan dan sumbedaya
1.a. 6 manmonths US $ 15.000
1.b. 12 manmonths US $ 800.000
1.c. 36 manmonhs US $ 150.000
2. 20 manmonths US $ 100.000
2.24 manmonths US $ 200.000
3. 36 manmonths Us $ 150.000
Total US $ …………
1.a. Catatan pada pengelola
proyek
1.b. Catatan/laporan
subkonraktor
1.c. Laporan pengelola proyek
Asumsi hubungan antara input dan
output:
1.Petani mau mengadopsi teknik
budidaya
2.Harga pupuk tidak melebihi ….baht
3.Sebanyak 100 orang penyuluh
direkrut
Output:
1.Pemupukan dilakukan
2.Sistem distribusi padi VU berjalan
3.Petani terlatih
4.Sistem penyaluran kredit berjalan
Tingkat output yang diperlukan untuk
mencapai tujuan proyek:
1.a.10 penyalur pupuk beroperasi 1 Okt
1990
1.b. X ton pupuk tersalur pada 1 Nov 1990
1.c.96 persen pinjaman kembali dlm 3 bln
2.a.35000 petani sudah dilatih 1 Okt 1990
2.b. 98% petani terlatih mengadopsi padi
baru
3.a.Kredit tersalur 8 milyar baht di semua
wilayah untuk 32000 petani
3.b.Tunggakan kredit kurang dari 2 %
3.c. Persyaratan kredit disetujui kelompok
tani
1.a.Catatan manajemen proyek
1.b.Catatan proyek, survey oleh
PPL
1.c.Catatan accounting proyek
2.a.Catatan manajeman proyek
2.b.Laporan PPL
2.c.Uji petik oleh manajer proyek
3.a.Catatan pengelola kredit
3.b.Laporan PPL
Asumsi hubungan antara output
dan tujuan proyek
1.Tenaga PPL secara benar
mengarahkan penggunaan pupuk
oleh petani
2.Curah hujan minimal 300mm
antara bulan Mei-Oktober tiap
tahun
3.Harga bibit kedelai tidak turun,
sehingga petani tidak beralih ke
kedelai
Tujuan proyek:
Produksi padi oleh petani kecil di
wilayah Timur Laut Thailand
meningkat
Kondisi yang mencerminkan
tercapainya tujuan proyek:
1.Ada 30.000 petani kecil mengalami
kenaikan produksi > 50% sejak
Januari 1991-October1991
2.Persentase butir pecah sama atau
kurang dari kondisi 1990
3.Setidaknya 95% petani
menggunakan bibit unggul untuk
musim tanam berikutnya
1.a. Catatan hasil panen pada
departemen pertanian
1.b.Catatan departemen pertanian
pada tahun 1990
2.a.Review dan analisis oleh ahli
dari departemen pertanian
3.a.Catatan dari pengelola kredit
3.b.Survey kepuasan petani atas
program intensifikasi
Asumsi hubungan antara
tujuan proyek dan
tujuansektor/program
1.Harga beras tidak turun dari X
baht pada tahun 1991 dan y baht
pada 1992
2.Pasar menyerap semua
produksi padi
3.Tidak ada kerusakan biji dan
kebocoran dalam penyimpanan
dan distribusi
Tujuan lebih besar yang
pencapaiannya akan disumbang
oleh proyek
Naiknya pendapatan petani kecil di
wilayah Timur Laut Thailand
1.Pendapatan petani menengah
naik 30% dari X baht pada tahun
1990 menjadi Y baht pada tahun
1991 akhir
2. Pendapatan petani kecil naik
50% dari X baht pada tahun 1990
menjadi Y baht pada akhir 1991
1.Catatan harga pasar dan harga jual
2.Catatan angka pajak dari petani
3.Laporan PPL
2.a. Idem di atas
Asumsi tentang nilai jangka
panjang proyek
1.Inflasi tidak lebih dari 12% per tahun
2.Tersedia barang kebutuhan
sekunder dan tersier bagi petani untuk
berbelanja
3.Petani terbebas dari pedagang ijon
(tengkulak)
60
PROYEK PRODUKSI PADI DI THAILAND
61. 61
A. PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Sistem pengukuran
kinerja sektor publik
alat pengendalian
organisasi
reward and punishment system
manajer publik
alat ukur: finansial & non
finansial
pencapaian suatu strategi
Maksud pengukuran kinerja sektor publik:
• membantu memperbaiki kinerja pemerintah
• pengalokasian sumber daya dan pembuat keputusan
• mewujudkan pertanggungjawaban publik & memperbaiki komunikasi
kelembagaan
Legislatif menentukan kelayakan biaya pelayanan (cost of
service) yang dibebankan kepada masyarakat
pengguna jasa publik
Kinerja sektor publik bersifat multidimensional, shg tdk ada indikator tunggal yg
dapat digunakan untuk menunjukan kinerja secara komprehensif
62. 62
Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja:
a. Untuk mengkomunikasikan strategi lebih baik;
b. Untuk mengukur kinerja finansial dan nonfinansial secara berimbang sehingga
dapat ditelusuri perkembangan pencapaian strategi;
c. Untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level menengah dan
bawah serta memotivasi untuk mencapai goal congruence; dan
d. Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan individual dan
kemampuan kolektif yang rasional.
Manfaat Pengukuran Kinerja:
a. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk menilai
kinerja manajemen;
b. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan;
c. Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan
membandingkannya dengan target kinerja serta melakukan tindakan korektif
untuk memperbaiki kinerja;
d. Sebagai dasar untuk memberikan reward and punishment secara obyektif atas
pencapaian prestasi yg diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang
telah disepakati;
e. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka
memperbaiki kinerja organisasi;
f. Membantu mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi;
g. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah; dan
h. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif.
63. 63
C. PERANAN INDIKATOR KINERJA DALAM PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja dilakukan dengan mengembangkan variabel kunci yang
sudah teridentifikasi menjadi indikator kinerja
Indikator kinerja dapat
berbentuk:
Faktor Keberhasilan Utama
Indikator kinerja Kunci
suatu area yang mengindikasikan
kesuksesan kinerja unit kerja
organisasi
Sekumpulan indikator yg dpt dianggap
sebagai ukuran kinerja kunci finansial
dan nonfinansial pada kondisi waktu
tertentuPengembangan Indikator
KinerjaPenggunaan indikator kinerja sangat penting untuk mengetahui apakah suatu
aktivitas atau program telah dilakukan secara efisien dan efektif
Penentuan indikator kinerja perlu mempertimbangkan komponen berikut:
a. Biaya pelayanan (cost of service);
b. Penggunaan (utilization);
c. Kualitas dan standar pelayanan (quality and standards);
d. Cakupan pelayanan (coverage);
e. Kepuasan (satisfaction)
Indikator biaya biasanya diukur dalam bentuk biaya unit (unit cost)
64. 64
Pengukuran Efisiensi
Efisiensi diukur dengan rasio antara output dan input.
Semakin besar output dibanding input, semakin tinggi tingkat efisiensi organisasi.
Rasio efisiensi tidak dinyatakan dalam bentuk absolut tetapi dalam bentuk relatif.
Misalnya: unit A lebih efisien dibanding unit B, unit A lebih efisien tahun ini dibanding
tahun lalu.
Perbaikan Efisiensi:
1. Meningkatkan output pada tingkat input yang sama
2. Meningkatkan output dalam proporsi yg lebih besar daripada proporsi peningkatan input
3. Menurunkan input pada tingkatan ouput yang sama
4. Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi penurunan output
Efisiensi:
1. Efisiensi Alokasi:
2. Efisiensi Teknis atau Manajerial:
Kemampuan mendayagunakan sumber daya input pada tingkat kapasitas optimal
Kemampuan mendayagunakan sumber daya input pada tingkat output tertentu
65. 65
Pengukuran Efektivitas
Pengukuran Outcome
Merupakan ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuan.
Bila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan, maka organisasi dikatakan berjalan
efektif.
Efektivitas tidak menyatakan berapa besar biaya yg telah dikeluarkan untuk mencapai
tujuan. Efektivitas hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Merupakan dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat.
Outcome lebih tinggi nilainya daripada output karena hanya mengukur hasil tanpa
mengukur dampaknya terhadap masyarakat, sedangkan outcome mengukur kualitas
output dan dampak yang dihasilkan.
Peran pengukuran outcome:
1. Peran retrospektif: terkait dengan penilaian kinerja masa lalu.
2. Peran prospektif: terkait dengan perencanaan kinerja di masa yang akan datang.
66. 66
Estimasi Indikator Kinerja
1. Kinerja Tahun Lalu
2. Expert Judgment
3. Trend
4. Regresi
Merupakan benchmark untuk melihat seberapa besar kinerja yg telah dilakukan
Karena terdapat time lag antara aktivitas yg dilakukan dan dampak yg timbul dari
aktivitas tersebut.
Teknik ini menggunakan pengetahuan dan pengalaman dalam mengestimasi
indikator kinerja.
Kelemahan: sangat tergantung pada pandangan subyektif para pengambil
keputusan.
Digunakan mengestimasi indikator kinerja karena adanya pengaruh waktu dalam
pencapaian kinerja unit kerja.
Y = a + bt
Y = indikator kinerja
a = indikator kinerja autonomous
bt = time lag
Untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel independen mempengaruhi
variabel dependen (kinerja unit).
Y = a + b1 x1 + b2 x2 + eRumus: