1. DSS merupakan sistem informasi yang membantu manajemen dalam pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi, model, atau perangkat untuk menganalisis informasi. Tujuannya adalah untuk mendukung keputusan semi terstruktur dan tidak terstruktur.
2. Implementasi DSS di Toyota membantu proses matching profile dan analisis kesenjangan untuk proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir berdasarkan basis data SDM Toyota.
3. Tidak mengi
SIM, Putri Sarining Katrisna, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
1. SISTEM PENDUKUNG
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Disusun oleh :
Putri Sarining Katrisna
4316110049
Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. Dalam perusahaan saya bekerja, untuk sistem DSS masih belum terimplementasi secara
menyeluruh bahkan jarang sekali digunakan.
Mengimplementasikan Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System dalam
mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan bisnis merupakan serangkaian kelas
tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan
keputusan bisnis dan organisasi. Suatu DSS yang dirancang dengan benar adalah suatu
system berbasis perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para
pengambil keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah, dokumen,
pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan dan memecahkan
berbagai masalah dan mengambil keputusan.
Dampak bagi perusahaan apabila tidak mengimplementasikan sistem DSS, antara lain :
1. Terhambatnya pengambilan keputusan, terutama terutama dalam situasi semi
terstruktur atau tidak terstruktur.
2. Kurangnya dukungan untuk berbagai tingkatan manajemen, mulai dari tingkat
manajemen puncak hingga ke tingkat manajemen yang paling bawah dan para
pegawai lainnya.
3. Kurang dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibelitas, pengguna tidak dapat
menambah, menghapus, mengkombinasikan, mengubah atau menata kembali
elemen - elemen dasar.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen
dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa
keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi
sarana penunjang (tools) bagi mereka. Jadi fungsinya adalah untuk membantu mengambil
keputusan dengan menyediakan informasi, model, atau perangkat untuk menganalisa
informasi. Sistem inilah yang mendukung keputusan semiterstruktur dan tak terstruktur.
DSS ( Decision Support System ) atau biasa disebut Sistem Pengambilan Keputusan
(SPK), pada awalnya mempunyai defini: suatu sistem yg menyediakan sarana bagi para
manajer untuk mengembangkan informasi sesuai dengan keputusan yg akan dibuat.
Tujuannya adalah untuk menunjang keputusan-keputusan yang relatif tidak terstruktur
(unstructured). Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus:
1. sederhana,
2. robust,
3. mudah untuk dikontrol,
4. mudah beradaptasi,
5. lengkap pada hal-hal penting,
3. 6. mudah berkomunikasi dengannya.
Secara implisit juga berarti bahwa sistem ini harus berbasis komputer dan digunakan
sebagai tambahan dari kemampuan penyelesaian masalah dari seseorang.Definisi lain dari
DSS adalah sistem tambahan, mampu untuk mendukung analisis data secara ad hoc dan
pemodelan keputusan, berorientasi pada perencanaan masa depan dan digunakan pada
interval yang tak teratur atau tak terencanakan.
Sedangkan Menurut Keen dan Scoot Morton, Sistem Pendukung Keputusan
merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan
komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan yang berbasis komputer untuk
manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi struktur.
Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar:
1. Database
2. Model Base
3. Communication (dialog subsystem/user interface)
IMPLEMENTASI SISTEM DSS DI PERUSAHAAN TOYOTA
DSS untuk proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir pada Perusahaa Toyota.
Salah satu contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara pemilihan karyawan yang
sesuai dengan kriteria yang ada pada suatu jabatan tertentu. Oleh karena itu diperlukan
suatu sistem pendukung keputusan untuk proses profile matching dan analisis gap yang
dibuat berdasarkan data dan norma-norma SDM yang terdapat di Toyota.
Proses Profile Matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi karyawan dalam
Sistem Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir berdasar pada 3 aspek yaitu Kapasitas
Intelektual, Sikap Kerja dan Perilaku. Hasil dari proses ini berupa ranking karyawan sebagai
rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk memilih karyawan yang cocok pada jabatan
yang kosong tersebut. Software ini dibuat dengan menggunakan Microsoft CRM untuk
database dan Borland Delphi 5 sebagai compiller-nya.
Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan penggunaan software ini dapat
membantu proses pengambilan keputusan terhadap profile matching proses kenaikan
jabatan dan perencanaan karir di Toyota.
Dampak Tidak Mengimplementasi sistem DSS :
Memperlambat pemecahan masalah
Membatasi fasilitas komunikasi antarpribadi
Tidak terpromosikan pembelajaran atau pelatihan
Tidak Meningkatkan pengendalian organisasi
4. Tidak Menciptakan keunggulan kompetitif melalui kompetisi
Tidak adanya eksplorasi dan penemuan pada bagian dari pengambilan keputusan
Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
Menambah kebutuhan akan training.
Kurangnya kontrol manajemen.
Meningkatkan biaya
5. 1. Pengertian DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah
bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk
menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi
teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti
operation research dan management science.
Fungsi DSS antara lain :
a. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur
b. Memberikan dukungan bagi pertimbangan manajerdan bukan dimaksudkan untuk
menggantikan fungsi manajer.
c. Meningkatkan efiktifitas keputusan yang diambil manajer.
Keputusan strategis adalah keputusan yang dibuat oleh Manajemen Puncak (Top
Management). Keputusan ini bercirikan pada masalah ketidakpastian terutama yang
berorientasi pada masa datang. Informasi yang dibutuhkan pada keputusan strategis ini
adalah informasi strategis. Hasil keputusan yang diambil biasanya berpengaruh pada
keseluruhan organisasi. Contoh dari keputusan ini misalnya, keputusan mengenai perluasan
usaha, penentuan jalur produk dan diversifikasi produk.
2. Tahapan SPK :
Definisi masalah.
Pengumpulan data atau informasi yang relevan elemen.
Mengolah data menjadi informasi dalam bentuk grafik dan laporan tertulis.
Menentukan alternatif solusi (bisa dalam persentase).
Manfaat SPK :
· SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi
bagi pemakainya.
· SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai
masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
· SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
· Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi
oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan
dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
6. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, https://ag92110007.wordpress.com/decision-support-system-sistem-pendukung-
keputusan/ ( 7 Desember 2017, 11:07 )
Ekha Febri, http://ekhafebry.blogspot.co.id/2011/12/decision-support-system-dss.html ( 7
Desember 2017, 11:33)
Intan, https://intanps89.wordpress.com/tag/decision-support-system-dss/ ( 7 Desember
2017, 11:08 )
Sparague, R. H. and Watson H. J. 1993. Decision Support Systems: Putting Theory Into
Practice. Englewood Clifts, N. J., Prentice Hall.