SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Tanaman Obat Sebagai Alternative
Suplemen Dalam Pengobatan Modern
apt. Aditya Noviadi Rakhmatullah, M.Farm.
Fakultas Farmasi
Universitas Borneo Lestari
2022
Fenomena
Pemakaian obat berbahan baku
herbal pada saat ini sangat marak
di masyarakat
Australia 48.50%, China 90%, Hongkong
60%, Japan 49%, Nauru 60%, Republic of
Korea 69%, Philipine 57,30%, Singapore
45%, Vietnam 50%, and Indonesia 45,17%
Promosi >>>>>
Persepsi masyarakat ??
A widely used herbal medicine
as a complementary and
alternatif medicine
Efficacy
Safety
Interaction between
or with
Indication
Doctor’s and Pharmacist Opinion
How they should behave towards that fact
Herbal medicine
WHO 2000
 Pengobatan tradisional memiliki sejarah yang Panjang
 Merupakan jumlah total dari pengetahuan, keterampilan, dan praktik
berdasarkan teori, kepercayaan, dan pengalaman yang berasal dari budaya
yang berbeda, baik yang dapat dijelaskan atau tidak, yang digunakan dalam
pemeliharaan kesehatan, serta dalam pencegahan, diagnosis, perbaikan,
atau pengobatan penyakit. penyakit fisik dan mental.
 Istilah pengobatan komplementer/alternatif/non-konvensional digunakan
secara bergantian dengan pengobatan tradisional di beberapa negara
Teori dan Konsep Pengobatan Tradisional
• Teori dan konsep pencegahan, diagnosis, perbaikan dan pengobatan
penyakit dalam pengobatan tradisional secara historis bergantung pada
pendekatan holistik terhadap individu yang sakit, dan gangguan
diperlakukan pada tingkat fisik, emosional, mental, spiritual dan
lingkungan secara bersamaan.
• Akibatnya, sebagian besar sistem pengobatan tradisional dapat
menggunakan obat-obatan herbal atau terapi berbasis prosedur
tradisional bersama dengan aturan perilaku tertentu yang
mempromosikan pola makan dan kebiasaan sehat
• Holisme adalah elemen kunci dari semua sistem
pengobatan tradisional.
• Oleh karena itu, ketika meninjau literatur tentang
pengobatan tradisional (baik obat herbal maupun terapi
berbasis prosedur tradisional), teori dan konsep praktik
pengobatan tradisional individu, serta latar belakang
budaya dari mereka yang terlibat, harus dipertimbangkan
Obat herbal meliputi jamu, bahan herbal, sediaan herbal, dan
produk jadi herbal, yang mengandung bahan aktif bagian
tumbuhan, atau bahan tumbuhan lain, atau kombinasinya.
Penggunaan obat-obatan herbal secara tradisional mengacu
pada sejarah panjang penggunaan obat-obatan ini.
Penggunaannya sudah mapan dan diakui secara luas aman
dan efektif, dan dapat diterima oleh otoritas nasional
Traditional use of herbal medicines (WHO)
Pengobatan tradisional (PERMENEKES 1076/2003)
Pengobatan dan / atau perawatan dengan cara dan obat
yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun-
temurun secara empiris dan/atau pendidikan/pelatihan yang
dapat diperuntukan dan diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku di masyarakat
Bahan atau ramuan berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau
campuran dari bahan tersebut secara turun-temurun
telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat
Obat tradisional
• Pengobat tradisional adalah orang yang melakukan pengobatan tradisional
• Pengobat tradisional hanya dapat menggunakan peralatan yang aman bagi
kesehatan dan sesuai dengan metode/keilmuannya
• Pengobat tradisional dilarang menggunakan peralatan kedokteran dan
penunjang diagnostik kedokteran
Obat tradisional
Pengobatan komplementer alternatif
(PERMENKES RI No 1109/2007)
Ruang lingkup pengobatan komplementer-alternatif meliputi:
1. Intervensi tubuh dan pikiran
2. Sistem pelayanan pengobatan alternatif
3. Cara penyembuhan manual
4. Pengobatan farmakologi dan biologi
5. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan
6. Cara lain dalam diagnosis dan pengobatan
Pelaksanaan pengobatan komplementer-alternatif
• Sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan
kesehatan komplementer-alternatif dengan melakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
diagnosis, terapi dan proses rujukan
• Jenis pengobatan komplementer-alternatif telah dilakukan
pengkajian dan dapat dipermudah
Pengobatan Komplementer-Alternatif
• Terapi Herbal
• Akupuntur
• Pijat
• Reiki
• TCM
• Ayurveda
• Homeopathi
• Bekam
• dll
• Terapi Khelasi
• Hiperbarik
• Stem Cell
• Ozon
• Bio Energy
• Hipnoterapi
• Cuci Colon
• Chiropraktik
• dll
Pelaksana pengobatan komplementer-alternatif
• Dokter dan dokter gigi, serta tenaga kesehaan lainnya yang
teregristrasi dan memiliki surat tugas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, memiliki sertifikat kompetensi
sesuai bidang keahliannya, mendapat rekomendasi dari
organisasi profesi terkait
• Pelaksana utama adalah dokter dan dokter gigi
• Tenaga kesehatan lainnya bekerja untuk membantu tugas
dokter
Pelayanan medik herbal (Kepmenkes 121/2008)
Pengobatan herbal adalah pengobatan yang menggunakan
bahan yang berasal dari tanaman, bisa berupa daun, akar,
bij-bijian dan lainnya yang mengandung bahan yang
berkhasiat untuk tubuh.
Pelayanan medik herbal dilakukan oleh dokter, dokter gigi, dan
dokter spesialis dengan pendidikan pengobatan herbal dasar
Standar pelayanan medik herbal
1. Melakukan anamnesis
2. Melakukan pemeriksaan, meliputi pemeriksaan fisik dan penunjang
3. Menegakkan diagnosis secara ilmu kedokteran
4. Memperoleh informed consent dari penderita sesuai ketentuan yang berlaku
5. Pemberian obat herbal dilakukan pada pasien usia dewasa
6. Pemberian terapi berdasarkan hasil diagnosis yang telah ditegakkan penggunaan
pegobatan herbal dilakukan dengan menggunakan tanman berkhasiat obat
Dalam memberikan obat herbal perlu dilakukan
hal berikut :
a. Sedapat mungkin tidak mengkombinasi dengan obat klinis
b. Mencatat hasil pelayanan baik efek terapi maupun efek samping
c. Mencatat setiap intervensi jenis obat herbl yang diberikan termasuk
dosis/takaran, cara pemberian obat dan bentuk sediaan
d. rujukan
Saintifikasi jamu (permenkes 003/2010)
Saintifikasi jamu adalah pembuktian ilmiah jamu melalui
penelitian berbasis pelayanan kesehatan
Jamu adalah obat tradisional Indonesia
Tujuan saintifikasi jamu
• Memberikan landasan ilmiah (evidence based)
penggunaan jamu secara empiris melalui penelitian
berbasis pelayanan kesehatan.
• Mendorong terbentuknya jejaring dokter atau dokter
gigi dan tenaga kesehatan lainnya sebagai peneliti
dalam rangka upaya preventif, promotif, rehabilitatif
dan paliatif melalui penggunaan jamu
• Peningkatan kegiatan penelitian kualitatif
terhadap pasien dengan penggunaan jamu.
• Peningkatan penyediaan jamu yang aman,
memiliki khasiat nyata yang teruji secara ilmiah,
dan dimanfaatkan secara luas baik untuk
pengobatan sendiri maupun dalam fasilitas
pelayanan kesehatan
Ruang lingkup
• Ruang lingkup saintifikasi jamu layanan untuk
upaya preventif, promotif, rehabilitatif, dan paliatif.
• Saintifikasi jamu dalam rangka upaya kuratif
hanya dapat dilakukan atas permintaan tertulis
sebagai komplementer-alternatif setelah pasien
memperoleh penjelasan yang cukup.
Jamu harus memenuhi kriteria
1. aman sesuai dengan persyaratan yang khusus untuk itu;
2. klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris yang ada;
dan
3. memenuhi persyaratan mutu yang khusus untuk itu.
Jamu dan/atau bahan yang digunakan dalam
penelitian berbasis pelayanan kesehatan harus
sudah tercatat dalam vademicum, atau merupakan
bahan yang ditetapkan oleh Komisi Nasional
Saintifikasi Jamu.
• Saintifikasi jamu dalam penelitian berbasis pelayanan
kesehatan hanya dapat dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan yang telah mendapatkan atau sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
• Jamu yang diberikan kepada pasien dalam rangka penelitian
berbasis pelayanan kesehatan hanya dapat diberikan setelah
mendapatkan persetujuan tindakan (informed consent) dari
pasien.
Penatalaksanaan herbal
Mengikuti kaidah lima tepat (K5T), yang terdiri dari TEPAT:
1. Bahan obat
2. Dosis
3. Bentuk sediaan obat
4. Cara pemberian obat
5. Waktu pemberian obat
WASPADA TERHADAP EFEK SAMPING
HERBAL ASING
ISOLAT ZAT AKTIF
(OBAT MODERN)
SELURUH BAGIAN TANAMAN
NON EMPIRIS
EMPIRIS
FITOFARMAKA
OBAT HERBAL
STANDART
FITOFARMAKA
Obat Herbal
Terstandart
JAMU
OBAT HERBAL
Drug Candidate
safety testing
Animal Studies
- relevant species
- transgenic KO/KI mice
- conditional KOs
- agonists/antagonists
- antibodies
- antisense
- RNAi
Studies of
Disease Mechanisms
Human Studies
Phases I,II, III
Target
-receptor; -ion channel; -transporter;
-enzyme; - signalling molecule
Lead Search
-Develop assays (use of automation)
-Chemical diversity
-Highly iterative process
Molecular Studies
Lead optimization
-selectivity
-efficacy in animal models
-tolerability: AEs mechanism-
based or structure-based?
-pharmacokinetics
-highly iterative process
Drug Approval
and Registration
Target selection &
validation
Discovery Development
POLIKLINIK KOMPLEMENTER ALTERNATIF
PASEIN
POLI KOMPLEMENTER
ALTERNATIF
DOKTER:
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
DIAGNOSIS/DIAGNOSIS
BANDING
PENATALASANAAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KONSUL POLI
LAIN
AKUPUNTUR
PIJAT
HERBAL
APOTIK
Apotek Herbal
DIABETES MELITUS -> Herba sambiloto ( Andrographis paniculata )
HIPERTENSI -> Herba pegagan ( Centella asiatica )
DISLIPIDEMIA -> Daun kemuning ( Murrayae paniculata )
HIPERUROSEMIA -> Herba tempuyung ( Sonchus arvensis ),
Daun salam ( Eugenya poliantha )
TANAMAN OBAT YANG DIPAKAI DI POLI komplementer-alternatif
BATU GINJAL -> ngokilo jejeg ( Strobillanthus
crispus )
KANKER -> benalu mangga ( Dendropthoe
pentandra), herba pegagan ( Centella asiatica )
GASTRITIS -> daun swanggi ( Degluphta alba )
ASMA BRONKIALE -> daun legundi ( Vitex trifolia ), daun
sembung (Blumea balsamifera ), daun srawung ( Ocimum
gratissimum )
REMATIK -> biji jinten hitam ( Nigella sativa ), temulawak (
Curcuma xanthoriza ), kunyit ( Curcuma domestica )
HEPATITIS -> daun dewa ( Gynura procumbens ), herba
meniran (Phyllanthus niruri ), temulawak ( Curcuma xanthoriza
)
“Show me a drug with no side
effects and I’ll show you a drug
with no actions”
-Sir Derrick Dunlop
THANK YOU

More Related Content

Similar to Tanaman Obat Sebagai Alternative Suplemen Dalam Pengobatan Modern

Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbalPenelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbalPerdudikes
 
pengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdf
pengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdfpengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdf
pengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdfssuser8bb64a
 
materi ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptx
materi ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptxmateri ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptx
materi ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptxVipAisyah
 
Pengobatan Tradisional dan Komplementer
Pengobatan Tradisional dan KomplementerPengobatan Tradisional dan Komplementer
Pengobatan Tradisional dan Komplementerpjj_kemenkes
 
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat TradisionalKesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat TradisionalSyifa Pythia Dewi
 
Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...
Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...
Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...septiliawahyuhadiati
 
Kuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalKuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalShesanthiCitrariana
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaSapan Nada
 
jamu,obat tradisonal
jamu,obat tradisonaljamu,obat tradisonal
jamu,obat tradisonalirmalawai
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptxMFerdyYahyaRamadhan
 
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...Vina Widya Putri
 
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapiAinur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapiAinur
 
Jamu Imunitas COVID.pptx
Jamu Imunitas COVID.pptxJamu Imunitas COVID.pptx
Jamu Imunitas COVID.pptxWidhiAstana2
 
Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)
Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)
Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)AndrieFitriansyah1
 

Similar to Tanaman Obat Sebagai Alternative Suplemen Dalam Pengobatan Modern (20)

Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbalPenelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
 
Pengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbalPengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbal
 
pengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdf
pengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdfpengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdf
pengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdf
 
materi ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptx
materi ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptxmateri ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptx
materi ASPEK LEGAL ETIK KOMPLEMENTER.pptx
 
Pengobatan Tradisional dan Komplementer
Pengobatan Tradisional dan KomplementerPengobatan Tradisional dan Komplementer
Pengobatan Tradisional dan Komplementer
 
Kedudukan Farmasi dalam KOTRANAS
Kedudukan Farmasi dalam KOTRANASKedudukan Farmasi dalam KOTRANAS
Kedudukan Farmasi dalam KOTRANAS
 
Transkultur Of Nursing.pptx
Transkultur Of Nursing.pptxTranskultur Of Nursing.pptx
Transkultur Of Nursing.pptx
 
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat TradisionalKesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
 
Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...
Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...
Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...
 
Kuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalKuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisional
 
Konseling dan pio nada
Konseling dan pio nadaKonseling dan pio nada
Konseling dan pio nada
 
jamu,obat tradisonal
jamu,obat tradisonaljamu,obat tradisonal
jamu,obat tradisonal
 
Praktikum Farmasi.pptx
Praktikum Farmasi.pptxPraktikum Farmasi.pptx
Praktikum Farmasi.pptx
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
 
Obat tradisional
Obat tradisionalObat tradisional
Obat tradisional
 
Stase farmasi klinik.pptx
Stase farmasi klinik.pptxStase farmasi klinik.pptx
Stase farmasi klinik.pptx
 
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
 
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapiAinur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
Ainur pujianti - pengobatan alternatif aromaterapi
 
Jamu Imunitas COVID.pptx
Jamu Imunitas COVID.pptxJamu Imunitas COVID.pptx
Jamu Imunitas COVID.pptx
 
Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)
Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)
Kebijakan POR (Program Nusantara Sehat)
 

Recently uploaded

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (19)

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 

Tanaman Obat Sebagai Alternative Suplemen Dalam Pengobatan Modern

  • 1. Tanaman Obat Sebagai Alternative Suplemen Dalam Pengobatan Modern apt. Aditya Noviadi Rakhmatullah, M.Farm. Fakultas Farmasi Universitas Borneo Lestari 2022
  • 2.
  • 3. Fenomena Pemakaian obat berbahan baku herbal pada saat ini sangat marak di masyarakat Australia 48.50%, China 90%, Hongkong 60%, Japan 49%, Nauru 60%, Republic of Korea 69%, Philipine 57,30%, Singapore 45%, Vietnam 50%, and Indonesia 45,17% Promosi >>>>> Persepsi masyarakat ??
  • 4. A widely used herbal medicine as a complementary and alternatif medicine Efficacy Safety Interaction between or with Indication
  • 5. Doctor’s and Pharmacist Opinion How they should behave towards that fact Herbal medicine
  • 6. WHO 2000  Pengobatan tradisional memiliki sejarah yang Panjang  Merupakan jumlah total dari pengetahuan, keterampilan, dan praktik berdasarkan teori, kepercayaan, dan pengalaman yang berasal dari budaya yang berbeda, baik yang dapat dijelaskan atau tidak, yang digunakan dalam pemeliharaan kesehatan, serta dalam pencegahan, diagnosis, perbaikan, atau pengobatan penyakit. penyakit fisik dan mental.  Istilah pengobatan komplementer/alternatif/non-konvensional digunakan secara bergantian dengan pengobatan tradisional di beberapa negara
  • 7. Teori dan Konsep Pengobatan Tradisional • Teori dan konsep pencegahan, diagnosis, perbaikan dan pengobatan penyakit dalam pengobatan tradisional secara historis bergantung pada pendekatan holistik terhadap individu yang sakit, dan gangguan diperlakukan pada tingkat fisik, emosional, mental, spiritual dan lingkungan secara bersamaan. • Akibatnya, sebagian besar sistem pengobatan tradisional dapat menggunakan obat-obatan herbal atau terapi berbasis prosedur tradisional bersama dengan aturan perilaku tertentu yang mempromosikan pola makan dan kebiasaan sehat
  • 8. • Holisme adalah elemen kunci dari semua sistem pengobatan tradisional. • Oleh karena itu, ketika meninjau literatur tentang pengobatan tradisional (baik obat herbal maupun terapi berbasis prosedur tradisional), teori dan konsep praktik pengobatan tradisional individu, serta latar belakang budaya dari mereka yang terlibat, harus dipertimbangkan
  • 9. Obat herbal meliputi jamu, bahan herbal, sediaan herbal, dan produk jadi herbal, yang mengandung bahan aktif bagian tumbuhan, atau bahan tumbuhan lain, atau kombinasinya. Penggunaan obat-obatan herbal secara tradisional mengacu pada sejarah panjang penggunaan obat-obatan ini. Penggunaannya sudah mapan dan diakui secara luas aman dan efektif, dan dapat diterima oleh otoritas nasional Traditional use of herbal medicines (WHO)
  • 10. Pengobatan tradisional (PERMENEKES 1076/2003) Pengobatan dan / atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun- temurun secara empiris dan/atau pendidikan/pelatihan yang dapat diperuntukan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat
  • 11. Bahan atau ramuan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat Obat tradisional
  • 12. • Pengobat tradisional adalah orang yang melakukan pengobatan tradisional • Pengobat tradisional hanya dapat menggunakan peralatan yang aman bagi kesehatan dan sesuai dengan metode/keilmuannya • Pengobat tradisional dilarang menggunakan peralatan kedokteran dan penunjang diagnostik kedokteran Obat tradisional
  • 14.
  • 15. Ruang lingkup pengobatan komplementer-alternatif meliputi: 1. Intervensi tubuh dan pikiran 2. Sistem pelayanan pengobatan alternatif 3. Cara penyembuhan manual 4. Pengobatan farmakologi dan biologi 5. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan 6. Cara lain dalam diagnosis dan pengobatan
  • 16. Pelaksanaan pengobatan komplementer-alternatif • Sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan kesehatan komplementer-alternatif dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis, terapi dan proses rujukan • Jenis pengobatan komplementer-alternatif telah dilakukan pengkajian dan dapat dipermudah
  • 17. Pengobatan Komplementer-Alternatif • Terapi Herbal • Akupuntur • Pijat • Reiki • TCM • Ayurveda • Homeopathi • Bekam • dll • Terapi Khelasi • Hiperbarik • Stem Cell • Ozon • Bio Energy • Hipnoterapi • Cuci Colon • Chiropraktik • dll
  • 18. Pelaksana pengobatan komplementer-alternatif • Dokter dan dokter gigi, serta tenaga kesehaan lainnya yang teregristrasi dan memiliki surat tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku, memiliki sertifikat kompetensi sesuai bidang keahliannya, mendapat rekomendasi dari organisasi profesi terkait • Pelaksana utama adalah dokter dan dokter gigi • Tenaga kesehatan lainnya bekerja untuk membantu tugas dokter
  • 19. Pelayanan medik herbal (Kepmenkes 121/2008) Pengobatan herbal adalah pengobatan yang menggunakan bahan yang berasal dari tanaman, bisa berupa daun, akar, bij-bijian dan lainnya yang mengandung bahan yang berkhasiat untuk tubuh. Pelayanan medik herbal dilakukan oleh dokter, dokter gigi, dan dokter spesialis dengan pendidikan pengobatan herbal dasar
  • 20. Standar pelayanan medik herbal 1. Melakukan anamnesis 2. Melakukan pemeriksaan, meliputi pemeriksaan fisik dan penunjang 3. Menegakkan diagnosis secara ilmu kedokteran 4. Memperoleh informed consent dari penderita sesuai ketentuan yang berlaku 5. Pemberian obat herbal dilakukan pada pasien usia dewasa 6. Pemberian terapi berdasarkan hasil diagnosis yang telah ditegakkan penggunaan pegobatan herbal dilakukan dengan menggunakan tanman berkhasiat obat
  • 21. Dalam memberikan obat herbal perlu dilakukan hal berikut : a. Sedapat mungkin tidak mengkombinasi dengan obat klinis b. Mencatat hasil pelayanan baik efek terapi maupun efek samping c. Mencatat setiap intervensi jenis obat herbl yang diberikan termasuk dosis/takaran, cara pemberian obat dan bentuk sediaan d. rujukan
  • 22. Saintifikasi jamu (permenkes 003/2010) Saintifikasi jamu adalah pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan Jamu adalah obat tradisional Indonesia
  • 23. Tujuan saintifikasi jamu • Memberikan landasan ilmiah (evidence based) penggunaan jamu secara empiris melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan. • Mendorong terbentuknya jejaring dokter atau dokter gigi dan tenaga kesehatan lainnya sebagai peneliti dalam rangka upaya preventif, promotif, rehabilitatif dan paliatif melalui penggunaan jamu
  • 24. • Peningkatan kegiatan penelitian kualitatif terhadap pasien dengan penggunaan jamu. • Peningkatan penyediaan jamu yang aman, memiliki khasiat nyata yang teruji secara ilmiah, dan dimanfaatkan secara luas baik untuk pengobatan sendiri maupun dalam fasilitas pelayanan kesehatan
  • 25. Ruang lingkup • Ruang lingkup saintifikasi jamu layanan untuk upaya preventif, promotif, rehabilitatif, dan paliatif. • Saintifikasi jamu dalam rangka upaya kuratif hanya dapat dilakukan atas permintaan tertulis sebagai komplementer-alternatif setelah pasien memperoleh penjelasan yang cukup.
  • 26. Jamu harus memenuhi kriteria 1. aman sesuai dengan persyaratan yang khusus untuk itu; 2. klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris yang ada; dan 3. memenuhi persyaratan mutu yang khusus untuk itu.
  • 27. Jamu dan/atau bahan yang digunakan dalam penelitian berbasis pelayanan kesehatan harus sudah tercatat dalam vademicum, atau merupakan bahan yang ditetapkan oleh Komisi Nasional Saintifikasi Jamu.
  • 28. • Saintifikasi jamu dalam penelitian berbasis pelayanan kesehatan hanya dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan yang telah mendapatkan atau sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku • Jamu yang diberikan kepada pasien dalam rangka penelitian berbasis pelayanan kesehatan hanya dapat diberikan setelah mendapatkan persetujuan tindakan (informed consent) dari pasien.
  • 29. Penatalaksanaan herbal Mengikuti kaidah lima tepat (K5T), yang terdiri dari TEPAT: 1. Bahan obat 2. Dosis 3. Bentuk sediaan obat 4. Cara pemberian obat 5. Waktu pemberian obat WASPADA TERHADAP EFEK SAMPING
  • 30. HERBAL ASING ISOLAT ZAT AKTIF (OBAT MODERN) SELURUH BAGIAN TANAMAN NON EMPIRIS EMPIRIS FITOFARMAKA OBAT HERBAL STANDART FITOFARMAKA Obat Herbal Terstandart JAMU OBAT HERBAL
  • 31.
  • 32. Drug Candidate safety testing Animal Studies - relevant species - transgenic KO/KI mice - conditional KOs - agonists/antagonists - antibodies - antisense - RNAi Studies of Disease Mechanisms Human Studies Phases I,II, III Target -receptor; -ion channel; -transporter; -enzyme; - signalling molecule Lead Search -Develop assays (use of automation) -Chemical diversity -Highly iterative process Molecular Studies Lead optimization -selectivity -efficacy in animal models -tolerability: AEs mechanism- based or structure-based? -pharmacokinetics -highly iterative process Drug Approval and Registration Target selection & validation Discovery Development
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36. POLIKLINIK KOMPLEMENTER ALTERNATIF PASEIN POLI KOMPLEMENTER ALTERNATIF DOKTER: ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSIS/DIAGNOSIS BANDING PENATALASANAAN PEMERIKSAAN PENUNJANG KONSUL POLI LAIN AKUPUNTUR PIJAT HERBAL APOTIK
  • 38. DIABETES MELITUS -> Herba sambiloto ( Andrographis paniculata ) HIPERTENSI -> Herba pegagan ( Centella asiatica ) DISLIPIDEMIA -> Daun kemuning ( Murrayae paniculata ) HIPERUROSEMIA -> Herba tempuyung ( Sonchus arvensis ), Daun salam ( Eugenya poliantha ) TANAMAN OBAT YANG DIPAKAI DI POLI komplementer-alternatif
  • 39. BATU GINJAL -> ngokilo jejeg ( Strobillanthus crispus ) KANKER -> benalu mangga ( Dendropthoe pentandra), herba pegagan ( Centella asiatica ) GASTRITIS -> daun swanggi ( Degluphta alba )
  • 40. ASMA BRONKIALE -> daun legundi ( Vitex trifolia ), daun sembung (Blumea balsamifera ), daun srawung ( Ocimum gratissimum ) REMATIK -> biji jinten hitam ( Nigella sativa ), temulawak ( Curcuma xanthoriza ), kunyit ( Curcuma domestica ) HEPATITIS -> daun dewa ( Gynura procumbens ), herba meniran (Phyllanthus niruri ), temulawak ( Curcuma xanthoriza )
  • 41. “Show me a drug with no side effects and I’ll show you a drug with no actions” -Sir Derrick Dunlop