2. STAKEHOLDER PROYEK
Definisi : pihak-pihak, individu ataupun organisasi yg
secara aktif terlibat dlm proyek atau yg punya
interest yg terpengaruh, baik positif maupun
negatif atas terlaksananya proyek.
Pihak-pihak yg terlibat :
1. Manajer proyek
2. Pelaksana proyek
3. Kustomer atau user
4. Anggota tim proyek
5. Sponsor
3. • Dalam daftar stakeholder, terdapat suatu
penilaian atas stakeholder yang terkait dengan
proyek. Penilaian tersebut berupa tingkat
kekuasaan, tingkat kepentingan, tingkat
pengaruh, tingkat dampak, dan lainnya sesuai
kebutuhan. Umumnya dilakukan dalam
bentuk matriks untuk memudahkan dalam
melakukan penilaiannya.
4. Langkah-langkah dalam melakukan analisis stakeholder adalah
sebagai
berikut:
• Identifikasi semua stakeholder dan informasi yang terkait
seperti peran, departemen, kepentingan, pengetahuan,
harapan, dan tingkat pengaruh.
• Analisis dampak atau dukungan potensial pada masing-masing
stakeholder yang dapat dikembangkan dan diklasifikasikan
untuk pengembangan strategi. Pada komunitas stakeholder
yang besar, perlu untuk memprioritaskan stakeholder untuk
meyakinkan kegiatan yang efisien untuk mengkomunikasikan
dan mengelola ekspektasi mereka.
• Menilai bagaimana stakeholder utama bereaksi atau
merespon pada berbagai situasi untuk merencanakan
bagaimana mempengaruhi mereka dalam meningkatkan
dukungan mereka dan mengantisipasi dampak negatif yang
mungkin muncul.
5. Dalam melakukan analisis ini, terdapat berbagai model
klasifikasi, yaitu:
• Power / interest grid, berdasarkan tingkat kekuasaan
dan kepentingan stakeholder berdasarkan hasil /
outcome proyek.
• Power / influence grid, berdasarkan tingkat kekuasaan
dan pengaruh / keterlibatan mereka dalam proyek.
• Influence / impact grid, berdasarkan tingkat pengaruh /
keterlibatan di proyek dan kemampuan mereka untuk
memberikan besaran dampak terhadap proyek
(rencana – pelaksanaan).
• Salience model, yang menjelaskan kelas stakeholder
berdasarkan kekuasaannya, tingkat kepentingan, dan
legitimasi.
6. Kajian dalam stakeholder analysis di Project
Management meliputi paling sedikit:
1. Budaya masyarakat sekitar proyek yang terkena
dampak langsung maupun tidak langsung
2. Hubungan kekerabatan masyarakat
3. Hubungan kongsi pelaksana proyek (joint venture,
joint operation, dsb)
4. Hubungan kongsi pemberi proyek (joint venture, joint
operation, merger, dsb)
5. Instansi pemerintah yang terkait
6. Lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM/NGO)
yang terkait
7. Lembaga-lembaga adat masyarakat
8. Tokoh-tokoh masyarakat
7. CONTOH STAKEHOLDER MAPPING
STAKEHOLDERS KEPENTINGAN DAYA
BIROKRASI •PELAKSANA TUGAS DAN FUNGSI
PEMERINTAHAN
•PERTANGGUNG JAWABAN KINERJA
•OTORITAS
•LEGITIMASI
•REGULASI
ANGGOTA LEGISLATIF •LEGISLASI
•BUDGETTING
•PENGAWASAN
•MENGAWASI KINERJA PEMERINTAH
•PERAN DAN KEWENANGAN
•KEKUATAN POLITIK
•LEGITIMASI
PENGUSAHA •INVESTASI
•KEMUDAHAN FASILITAS
•ANTISIPASI TERHADAP KEBIJAKAN
•PERUSAHAAN
•MODAL
•TENAGA KERJA
ORGANISASI LSM •PERJUANGKAN ASPIRASI MASYARAKAT
•KONTROL SOSIAL TRHD MASALAH
•MENGANGKAT ISU SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
•ORGANISASI
•KONTROL SOSIAL
TOKOH MASYARAKAT •SEBAGAI PENYAMPAI ASPIRASI
MASYARAKAT
•PENGARUH DI MASYARAKAT
•DIPERCAYA
PERGURUAN TINGGI •PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN •LEMBAGA PENELITIAN/PENDIDIKAN
8. CONTOH KASUS PENGEMBANGAN BILLING SYSTEM SEBUAH
RUMAH SAKIT
• Billing system merupakan salah satu modul dari sistem informasi rumah sakit
yang mengelola informasi keuangan meliputi informasi pemasukan dan
pengeluaran. Informasi ini sangat penting bagi pihak manajemen untuk
menentukan kebijakan terkait operasional rumah sakit dan juga berpengaruh
terhadap pengembangan rumah sakit.
• Namun kompleksnya aktivitas keuangan seringkali menyebabkan kesalahan
dalam proses pencatatan serta pelaporan, dampaknya informasi keuangan
kurang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Berdasarkan hal tersebut
maka perlu dikembangkan sebuah system yang mempermudah semua pihak
yang terlibat mencatat dan memantau aktivitas keuangan
• Pengembangan billing sytem dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :
1. Analisis Situasi
2. Perencanaan Proyek
3. Rencana Kerja dan Anggaran
9. • Analisis partisipan/stakeholder merupakan proses
pengumpulan data secara sistematis dan analisis informasi
kualitatif untuk menentukan kepentingan-kepentingan yang
perlu dipertimbangkan saat pengembangan atau
implementasi program
• Sehingga analisis ini dapat digunakan untuk mengelola
dampak sosial dan distributif proyek, program atau
kebijakan dan mengantisipasi konflik kepentingan.
• Analisis meliputi tiga tahap yaitu :
1. Inventarisasi stakeholder
2. Kajian pengaruh dan kepentingan
3. Identifikasi partisipasi
10. 1. Inventarisasi Partisipan/Stakeholder
* : kurang berpengaruh
** : berpengaruh
*** : sangat berpengaruh
STAKEHOLDER KEPENTINGAN DAMPAK
STAKEHOLDER PRIMER
DIREKTUR RS KEPENTINGAN POLITIS ***
PIMPINAN PROYEK BIAYA, WAKTU, PRODUK ***
USER KELANCARAN, KEMUDAHAN DAN
KEMANFAATAN TUGAS
**
EDP MELAKSANAKAN PENGOLAHAN DATA **
STAKEHOLDER SEKUNDER
DEPKES MENDAPAT INFORMASI TTG PENDAPATAN
DAN PENGELUARAN RS
*
PASIEN MENDAPAT PELAYANAN YG CEPAT DAN
KEPASTIAN MEMBAYAR
*
11. 2. Kajian Pengaruh dan Kepentingan
Keterangan :
A : Direktur
B : Pimpinan Proyek
C : User (Bagian Keuangan )
D : EDP (ELECTRONIC DATA PROCESSING)
E : Departemen Kesehatan
F : Pasien
PENGARUH
TINGGI RENDAH
KEPENTINGAN
TINGGI A,E,D C
RENDAH B F
12. 3. Identifikasi Partisipasi
TAHAP
PARTISIPASI
INFORMASI KONSULTASI KEMITRAAN KONTROL
IDENTIFIKASI EDP, USER DIREKTUR PROVIDER PIMPRO
PERENCANAAN PIMPRO, USER PROVIDER DIREKTUR
IMPLEMENTASI EDP, USER,
PROVIDER
PIMPRO,DIREKT
UR
MONITORING
DAN EVALUASI
PIMPRO DIREKTUR DEPKES
13. • Setelah melalui ke tiga tahap analisis di atas maka kami
mengidentifikasi beberapa area kompromi yaitu :
1. Waktu pelaksanaan proyek
2. Kualitas
3. Pembiayaan proyek
4. Tahapan pelaksanaan, meliputi identifikasi , perencanaan,
implementasi dan monitoring & evaluasi
5. Pembagian tugas
6. Kontrak