1. SPRAY DRYER
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
Alwan Halim (2021349004)
Egya Togar Manalu (2020340038)
Pandu Sakti P (2021349006)
2. TEORI
PENGERTIAN PENGERINGAN
Metode pengawetan makanan secara fisik dengan mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu
bahan dengan cara menguapkan sebagian besar air yang dikandungnya dengan menggunakan energy panas
hingga mencapai kadar air yang dikehendaki.
TUJUAN
1. Meningkatkan umur simpan produk.
2. Menghemat ruang penyimpanan atau pengangkutan.
3. Mendapat produk yang lebih sesuai dengan penggunaanya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGERINGAN
1. Kecepatan aliran udara pengering.
2. Jumlah bahan.
3. Sifat bahan
3 METODE PEMANASAN/PENGERINGAN
1. Konveksi
2. Radiasi
3. konduksi
3. SPRAYDRYER
Fungsi alat pengering tipe semprot (spray dryer) yaitu mengeringkan
suatu larutan, campuran atau produk cair lainnya menjadi bentuk
bubuk pada kadar air mendekati kesetimbangan dengan kondisi udara
pada tempat produk keluar.
Unit peralatan untuk memproduksi tepung atau bubuk dari bahan cair
yang disemprotkan (hingga membentuk partikel halus) ke dalam
ruang yang telah dialiri udara panas.
Aplikasi spray dryer dalam industri biasanya digunakan untuk
mengeringkan suatu cairan dengan produk akhir berupa bubuk atau
serbuk butiran. Spray dryer ini banyak dimanfaatkan untuk mengering
kan susu bubuk, ekstrak kopi, tepung serta produk terenkapsulasi
4. PRINSIPDASARSPRAYDRYER
Prinsip dasar Spray drying adalah memperluas permukaan cairan yang akan dikering
kan dengan cara pembentukan droplet yang selanjutnya dikontakkan dengan udara p
engering yang panas.
Udara panas akan memberikan energi untuk proses penguapan dan menyerap uap air
yang keluar dari bahan. Spray dryer menyemprotkan cairan melalui atomizer.
Cairan tersebut akan dilewatkan ke dalam aliran gas panas dalam sebuah tabung. Aki
batnya, air dalam tetesan bisa menguap dengan cepat dan yang tertinggal hanyalah se
rbuk atau bubuk yang kering.
Langkah selanjutnya adalah memisahkan serbuk dari udara yang mengangkutnya. Pe
misahan ini dilakukan oleh separator atau kolektor serbuk.
6. MEKANISMEKERJASPRAYDRYER
Pertama-tama seluruh air dari bahan yang ingin dikeringkan di
ubah ke dalam bentuk butiran-butiran air dengan cara
di uapkan menggunakan atomizer. Air dari bahan yang telah
berbentuk tetesan tetesan tersebut kemudian di kontakan
dengan udara panas. Peristiwa pengontakkan ini menyebabkan
air dalam bentuk tetesan-tetesan tersebut mengering dan
berubah menjadi serbuk. Selanjutnya proses pemisahan antara
uap panas dengan serbuk dilakukan dengan cyclone atau
penyaring. Setelah di pisahkan, serbuk kemudian kembali
diturunkan suhunya sesuai dengan kebutuhan produksi
7. APLIKASISPRAYDRYERDALAMINDUSTRIPANGAN
Susu bubuk
Ekstrak/kopi instan tanpa
ampas
Minuman rempah
/buah instan
Metode mengeringan spray drying merupakan metode pengeringan yang paling
banyak digunakan dalam industri makanan dan produk-produk bubuk. aplikasi spray
dryer dalam industri biasanya digunakan untuk mengeringkan suatu cairan dengan
produk akhir berupa bubuk atau serbuk butiran. Spray dryer ini banyak dimanfaatkan
untuk pengolahan susu bubuk, ekstrak kopi, tepung, , sari buah instan, kopi tanpa
ampas, maupun pembuatan creamer, dan lain sebagainya
8. KELEBIHAN DANKEKURANGAN SPRAY DRYER
KELEBIHAN
• Kapasitas pengering besar dan proses pengeringan terjadi dalam waktu
yang sangat cepat.
• Tidak terjadinya kehilangan senyawa volatile dalam jumlah besar
(aroma).
• Cocok untuk produk yang tidak tahan pemanasan (tinggi protein)
• Memproduksi partikel kering dengan ukuran, bentuk, dan kandungan air
serta sifat-sifat lain yang dapat dikontrol sesuai yang diinginkan
• Mempunyai kapasitas produksi yang besar dan merupakan system
kontinyu yang dapat dikontrol secara manual maupun otomatis.
• Produk akhir yang dihasilkan berbentuk bubuk yang stabil sehingga
memudahkan dalam penanganan dan transportasi. (Spicer, 1974).
KEKURANGAN
1. Memerlukan biaya yang cukup tinggi.
2. Hanya dapat digunakan pada produk cair dengan tingkat kekentalan
tertentu.
3. Tidak dapat diaplikasikan pada produk yang memiliki sifat lengket karena
akan menyebabkan penggumpalan dan penempelan pada permukaan alat.