SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Pendahuluan
Pengantar Sistem Plumbing
Pengantar Sistem Perpompaan
Pengantar Sistem Pipa
Pengantar Sistem Tangki
Sistem Plumbing
Plumbing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk
menyediakan air bersih ke tempat yang dikehendaki, baik dalam hal
kualitas, kuantitas, dan kontinyuitas yang memenuhi syarat, dan
membuang air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemari bagian
lainnya, untuk mencapai kondisi higienis dan kenyamanan yang
diinginkan.
Peralatan Plambing
Penyedia Air Bersih/Air Minum Pengolah Air Kotor
Penyedia Air Panas Pembuangan dan Ven
Peralatan SaniterPemadam Kebakaran
Penyaluran Air Hujan Berbagai Instalasi Lainnya
Sistem Perpompaan
Sistem Pipa
Hirarki Sistem Perpipaan
1. Pipa Induk
2. Pipa Sekunder/Tersier
3. Pipa-pipa service
Distribusi Ke Atas Pengaliran Ke Bawah
Sistem Tangki
Tangki/reservoir berfungsi sebagai tempat menyimpan air minum sementara
dan berada di bawah atau di atas tanah (ground reservoir).
Tangki air bisa diletakan di pada atap bangunan atau bangunan yang tertinggi,
dan pada menara air.
Sebaiknya tangki bawah untuk bangunan gedung tidak diletakan didalam tanah
(ditanam), tetapi diletakan diatas tanah dengan ketinggian sekitar 45 cm sarnpai
60 cm diatas tanah, agar tidak mudah terkotori, dan mudah untuk
pemeliharaan.
Ruang Lingkup Pekerjaan MEP
MEP dalam suatu gedung berfungsi untuk menunjang
kelancaran, kenyamanan, dan keselamatan penghuni
dalam melakukan aktivitas yang dilakukan.
M
P
E Pekerjaan Mekanikal Pekerjaan yang berhubungan dengan alat mesin besar
seperti Lift dan ekskalator/ Instalasi yang menggunakan mesin.
Pekerjaan elektrikal Instalasi yang berhubungan dengan pasokan listrik dan
komponen-komponen yang membutuhkan suplay listrik, seperti fire alarm
system, sistem tata suara, sistem telepon, sistem data, sistem cctv, dan sistem
MATV.
Pekerjaan Plambing adalah pekerjaan pemipaan yang terdapat pada bangunan
gedung seperti pipa untuk air bersih, air kotor, pipa ventilasi, dan air hujan.
Standar Plambing Indonesia?
SNI 8153:2015
Sistem Plambing pada Bangunan Gedung
International Association of Plumbing and Mechanical Officials (IAPMO)
Badan Standardisasi Nasional (BSN)
Kementrian PUPR
UU No.28 Tahun 2002 mengenai Bangunan Gedung
Peraturan Menteri PU No.29/PRT/M/2006
tentang persyaratan teknis bangunan
Peraturan Menteri PU No.26/PRT/M/2008
tentang proteksi kebakaran
Peraturan Menteri PU No.02/ORT/M/2015
tentang bangunan hijau
Pengantar Plumbing
Air Bersih
Pertemuan 3
Pembahasan
Konsep Sistem Plumbing Air Bersih
Menentukan Sumber Air
Menghitung Kebutuhan Air
Konsep Sistem Plambing Air Bersih
Sistem Penyediaan Air Bersih
Sistem Sambungan Langsung
Sistem Tangki Atap
Sistem Tangki Tekan
Sistem Tanpa Tangki
Sumber Air
Air Hujan
Air Permukaan
Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang
“Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum”
Sistem Penyediaan Air Minum
Sistem Produksi
Sistem Distribusi
 Penampungan Air (Reservoir)
 Sistem Perpipaan
 Sistem Sambungan Pelanggan
Menghitung Kebutuhan Air
Qh =
Qd
T
Qh : pemakaian air rata-rata (𝐦 𝟑/𝐣𝐚𝐦)
Qd : pemakaian air (𝐦 𝟑)
T : jangka waktu pemakaian
Qh maks = Qhm = 𝐂 𝟏 ∗ 𝐐𝐡 Qhm : pemakaian air jam puncak
𝐂 𝟏: 1,5 – 2,0
Qm maks = Qmm = 𝐂 𝟐 ∗
𝐐𝐡
𝟔𝟎
Qmm : pemakaian air menit puncak
𝐂 𝟐 : 3,0 – 4,0
Contoh Soal
Diketahui : Gedung kantor dengan luas 10.000 m2.
Kebutuhan air untuk kantor untuk kantor 100 liter/orang/hari
Hitung :
Jawab :
Diasumsikan keperluan utilitas 40% dari luas lantai, maka luas bangunan = 0,6 * 10.000 m2
=
6.000 m2
.
Bila setiap karyawan menempati ruang seluas 5 m2; maka kebutuhan air sehari
6000 m2
5 m2 ∗
100 liter = 120.000 liter = 120 m3
a. Kebutuhan air total (Qd)
b. Qh
c. Qhm
d. Qmm
Tambahan untuk keperluan :
1) Tamu : 25% jumlah karyawan @ 25 liter/orang/hari
2) Cuci Lantai : 2 liter/m2
3) Kebutuhan lain-lain : 20%
Sehingga
a) Qd = (100% + 20%) * 120 m3 = 144 m3/hari
b) Bila jam kantor ditetapkan selama 10 jam/hari, maka Qh =
144 m3
10 jam
= 14,4 m3/jam
c) Dengan menetapkan C1 = 2, maka Qhm = 2 * 14,4 m3/jam = 28,8 m3/jam
d) Dengan menetapkan C2 = 3, maka Qmm = (3 * 14,4)/60 m3/menit = 0,72 m3/menit = 12 liter/detik
Penentuan Volume Reservoir Bawah
Volume Reservoir Bawah (50 – 100) %
Berdasarkan data hitungan di atas, jika 100% maka volume reservoir bawah = 144 m3
jika 50% maka volume reservoir bawah = 72 m3
Penentuan Volume Reservoir Atas
VE = (QP – Qmaks) * Tp – Qpn * Tpn
Dimana
VE : Volume Reservoir Atas (liter)
Qp : Kebutuhan puncak (liter/menit)
Qmaks : Kebutuhan jam puncak (liter/menit)
Qpn : Kapasitas pompa pengisi (liter/menit)
Tp : Jangka waktu kebutuhan puncak (menit)
Tpn : Jangka waktu kerja pompa pengisi (menit)
Berdasarkan data hitungan di atas, maka
Qpn = Qhm (dipilih atau ditetapkan minimum)
Qhm = 28,2 m3
/jam = 480 liter/menit
Bila ditetapkan Tp = 30 menit ; Tpn = 10 menit
Jadi VE = (720 – 480) * 30 + (480 * 10) = 12.000 liter = 12 m3
Qhm = 2 * Qh
480 = 2 * Qh
Qh = 240 liter/menit
Maka Qp = 3 * Qh
= 3 * 240 liter/menit
= 720 liter/menit
Latihan
Sebuah gedung kantor 10 lantai memiliki luas tiap lantai sebesar 500 m2,
ketinggian per lantai 3,5 meter, dan jarak antar lantai sebesar 50 cm.
a. Hitunglah perkiraan kebutuhan air rata-rata per jam yang yang harus
disediakan.
b. Hitung pemakaian air pada jam puncak dan menit puncak dengan
menggunakan konstanta terbesar
c. Hitunglah volume reservoir bawah
d. Hitunglah volume reservoir atas
e. Berapakah diameter pipa dinas yang sebaiknya digunakan
f. Berapa daya pompa yang digunakan
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersih

More Related Content

What's hot

87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainaseMiftakhul Yaqin
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseinfosanitasi
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aceh Engineering State
 
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarMenghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarYosua Freddyta'tama
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaaninfosanitasi
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencanavieta_ressang
 
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat   on-site systemSistem pengolahan air limbah setempat   on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site systemJoy Irman
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3infosanitasi
 
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013Irene Baria
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongYahya M Aji
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersihrio aditama
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainaseAnalisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainaseinfosanitasi
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...infosanitasi
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDmuhamad ulul azmi
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Joy Irman
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Penataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMarfizal Marfizal
 

What's hot (20)

87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
 
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarMenghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
 
3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
 
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat   on-site systemSistem pengolahan air limbah setempat   on-site system
Sistem pengolahan air limbah setempat on-site system
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
 
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersih
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainaseAnalisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
Analisa hidraulika terapan untuk perencanaan drainase
 
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
Kepdirjen Cipta Karya No. 61/KPTS/CK/1998 Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaks...
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
 

Viewers also liked

Sistem plambing dalam gedung
Sistem plambing dalam gedungSistem plambing dalam gedung
Sistem plambing dalam gedungEtwin Christian
 
1. penyediaan air bersih kedalam bangunan
1. penyediaan air bersih kedalam bangunan1. penyediaan air bersih kedalam bangunan
1. penyediaan air bersih kedalam bangunanSiti Aisyah
 
Instalasi perpipaan
Instalasi perpipaanInstalasi perpipaan
Instalasi perpipaanAmirul AmMu
 
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipaBab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipaRonny wisanggeni
 
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
 
Sistem pembuangan air (utilitas)
Sistem pembuangan air (utilitas)Sistem pembuangan air (utilitas)
Sistem pembuangan air (utilitas)Imam Triyoga
 
Instalasi fire hydrant
Instalasi fire hydrantInstalasi fire hydrant
Instalasi fire hydrantAmirul AmMu
 
Materi pelatihan hydrant 1
Materi pelatihan hydrant 1Materi pelatihan hydrant 1
Materi pelatihan hydrant 1Eko Kiswanto
 
Dinamika fluida pertemuan 3 lanjut
Dinamika fluida pertemuan 3 lanjutDinamika fluida pertemuan 3 lanjut
Dinamika fluida pertemuan 3 lanjutMarfizal Marfizal
 
Hydrophore (tangki tekan)
Hydrophore (tangki tekan)Hydrophore (tangki tekan)
Hydrophore (tangki tekan)vanydn
 
dasar tata udaa cooling load 3
dasar tata udaa cooling load 3dasar tata udaa cooling load 3
dasar tata udaa cooling load 3try anugrah
 
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptxDokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptxMuh.Nasir Lewa
 

Viewers also liked (20)

Sistem plambing dalam gedung
Sistem plambing dalam gedungSistem plambing dalam gedung
Sistem plambing dalam gedung
 
1. penyediaan air bersih kedalam bangunan
1. penyediaan air bersih kedalam bangunan1. penyediaan air bersih kedalam bangunan
1. penyediaan air bersih kedalam bangunan
 
Instalasi perpipaan
Instalasi perpipaanInstalasi perpipaan
Instalasi perpipaan
 
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipaBab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
Bab 04-aliran-fluida-dalam-pipa
 
Laporan praktikum air bersih
Laporan praktikum air bersihLaporan praktikum air bersih
Laporan praktikum air bersih
 
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
 
Pompa air
Pompa airPompa air
Pompa air
 
Perancangan dan pemasangan sistem sprinkler pada gedung perkantoran
Perancangan dan pemasangan sistem sprinkler pada gedung perkantoranPerancangan dan pemasangan sistem sprinkler pada gedung perkantoran
Perancangan dan pemasangan sistem sprinkler pada gedung perkantoran
 
"Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan""Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan"
 
GALVANIS PIPE
GALVANIS PIPEGALVANIS PIPE
GALVANIS PIPE
 
Sistem pembuangan air (utilitas)
Sistem pembuangan air (utilitas)Sistem pembuangan air (utilitas)
Sistem pembuangan air (utilitas)
 
Handout Perpipaan
Handout PerpipaanHandout Perpipaan
Handout Perpipaan
 
Pemasangan Pipa
Pemasangan PipaPemasangan Pipa
Pemasangan Pipa
 
Instalasi fire hydrant
Instalasi fire hydrantInstalasi fire hydrant
Instalasi fire hydrant
 
Materi pelatihan hydrant 1
Materi pelatihan hydrant 1Materi pelatihan hydrant 1
Materi pelatihan hydrant 1
 
Dinamika fluida pertemuan 3 lanjut
Dinamika fluida pertemuan 3 lanjutDinamika fluida pertemuan 3 lanjut
Dinamika fluida pertemuan 3 lanjut
 
Hydrophore (tangki tekan)
Hydrophore (tangki tekan)Hydrophore (tangki tekan)
Hydrophore (tangki tekan)
 
Mekanika fluida 2 ok
Mekanika fluida 2 okMekanika fluida 2 ok
Mekanika fluida 2 ok
 
dasar tata udaa cooling load 3
dasar tata udaa cooling load 3dasar tata udaa cooling load 3
dasar tata udaa cooling load 3
 
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptxDokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
Dokumen.tips pemeliharaan dan-perawatan-pptx
 

Similar to Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersih

Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptxPerencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptxanisa321586
 
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)deni_hermawan
 
Perencanaan teknis ded
Perencanaan teknis dedPerencanaan teknis ded
Perencanaan teknis dedMaman Suryaman
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanBambang Supriatna
 
Sistem penyediaan air bersih
Sistem penyediaan air bersih   Sistem penyediaan air bersih
Sistem penyediaan air bersih Budiawan Kusuma
 
Plambing air bersih
Plambing air bersihPlambing air bersih
Plambing air bersihandiwahyu5
 
AIR BERSIH(1).pptx
AIR BERSIH(1).pptxAIR BERSIH(1).pptx
AIR BERSIH(1).pptxNidal27
 
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docxSISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docxDilaFadilh
 
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdfPieterHutagalung1
 
PPT FA45454544545454545444544LERI SKRISP.ppt
PPT FA45454544545454545444544LERI SKRISP.pptPPT FA45454544545454545444544LERI SKRISP.ppt
PPT FA45454544545454545444544LERI SKRISP.pptMuktarSinaga
 
Irigasi gravitasi
Irigasi gravitasiIrigasi gravitasi
Irigasi gravitasiRizal Fahmi
 
Standar & kriteria distribusi spam
Standar & kriteria distribusi spamStandar & kriteria distribusi spam
Standar & kriteria distribusi spamDaniKadarusman
 
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdfIrigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdfAswar Amiruddin
 
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan KebakaranSistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan KebakaranSenia Firlania
 

Similar to Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersih (20)

Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptxPerencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
 
1.ppt
1.ppt1.ppt
1.ppt
 
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
 
Plumbing.pptx
Plumbing.pptxPlumbing.pptx
Plumbing.pptx
 
Perencanaan teknis ded
Perencanaan teknis dedPerencanaan teknis ded
Perencanaan teknis ded
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
 
Sistem penyediaan air bersih
Sistem penyediaan air bersih   Sistem penyediaan air bersih
Sistem penyediaan air bersih
 
Plambing air bersih
Plambing air bersihPlambing air bersih
Plambing air bersih
 
AIR BERSIH(1).pptx
AIR BERSIH(1).pptxAIR BERSIH(1).pptx
AIR BERSIH(1).pptx
 
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docxSISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
 
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
 
Teori Irigasi.doc
Teori Irigasi.docTeori Irigasi.doc
Teori Irigasi.doc
 
PPT FA45454544545454545444544LERI SKRISP.ppt
PPT FA45454544545454545444544LERI SKRISP.pptPPT FA45454544545454545444544LERI SKRISP.ppt
PPT FA45454544545454545444544LERI SKRISP.ppt
 
Irigasi gravitasi
Irigasi gravitasiIrigasi gravitasi
Irigasi gravitasi
 
Standar & kriteria distribusi spam
Standar & kriteria distribusi spamStandar & kriteria distribusi spam
Standar & kriteria distribusi spam
 
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdfIrigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdf
 
Sistem Plumbing.ppt
Sistem Plumbing.pptSistem Plumbing.ppt
Sistem Plumbing.ppt
 
Sistem Rawatan air
Sistem Rawatan air Sistem Rawatan air
Sistem Rawatan air
 
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan KebakaranSistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
 
Dasar2 perhitungan-pab
Dasar2 perhitungan-pabDasar2 perhitungan-pab
Dasar2 perhitungan-pab
 

More from M Agphin Ramadhan

Pertemuan 2 pengetahuan dasar konstruksi kayu
Pertemuan 2 pengetahuan dasar konstruksi kayuPertemuan 2 pengetahuan dasar konstruksi kayu
Pertemuan 2 pengetahuan dasar konstruksi kayuM Agphin Ramadhan
 
Bahasa karya ilmiah Prof Suwarna
Bahasa karya ilmiah Prof SuwarnaBahasa karya ilmiah Prof Suwarna
Bahasa karya ilmiah Prof SuwarnaM Agphin Ramadhan
 
Creativity for 21 st century skills
Creativity for 21 st century skillsCreativity for 21 st century skills
Creativity for 21 st century skillsM Agphin Ramadhan
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7
Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7
Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7M Agphin Ramadhan
 
Slide seminar nasional yogya pendidikan berbasis softskills
Slide seminar nasional yogya pendidikan berbasis softskillsSlide seminar nasional yogya pendidikan berbasis softskills
Slide seminar nasional yogya pendidikan berbasis softskillsM Agphin Ramadhan
 
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahuiPengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahuiM Agphin Ramadhan
 
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori KebenaranM Agphin Ramadhan
 
Metode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docxMetode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docxM Agphin Ramadhan
 
Rpp berbasis pendidikan karakter
Rpp berbasis pendidikan karakterRpp berbasis pendidikan karakter
Rpp berbasis pendidikan karakterM Agphin Ramadhan
 
Melatih Jiwa Kewirauahaan yang Berlandaskan Islam
Melatih Jiwa Kewirauahaan yang Berlandaskan IslamMelatih Jiwa Kewirauahaan yang Berlandaskan Islam
Melatih Jiwa Kewirauahaan yang Berlandaskan IslamM Agphin Ramadhan
 
Evaluasi penawaran pada pemilihan konsultan.rev
Evaluasi penawaran pada pemilihan konsultan.revEvaluasi penawaran pada pemilihan konsultan.rev
Evaluasi penawaran pada pemilihan konsultan.revM Agphin Ramadhan
 
Analisis tingkat kesulitan soal
Analisis tingkat kesulitan soalAnalisis tingkat kesulitan soal
Analisis tingkat kesulitan soalM Agphin Ramadhan
 

More from M Agphin Ramadhan (20)

Pertemuan 2 pengetahuan dasar konstruksi kayu
Pertemuan 2 pengetahuan dasar konstruksi kayuPertemuan 2 pengetahuan dasar konstruksi kayu
Pertemuan 2 pengetahuan dasar konstruksi kayu
 
Bahasa karya ilmiah Prof Suwarna
Bahasa karya ilmiah Prof SuwarnaBahasa karya ilmiah Prof Suwarna
Bahasa karya ilmiah Prof Suwarna
 
Creativity for 21 st century skills
Creativity for 21 st century skillsCreativity for 21 st century skills
Creativity for 21 st century skills
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7
Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7
Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7
 
Slide seminar nasional yogya pendidikan berbasis softskills
Slide seminar nasional yogya pendidikan berbasis softskillsSlide seminar nasional yogya pendidikan berbasis softskills
Slide seminar nasional yogya pendidikan berbasis softskills
 
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahuiPengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
 
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
 
Statistika 1 2013
Statistika 1 2013Statistika 1 2013
Statistika 1 2013
 
Metode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docxMetode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docx
 
Rpp berbasis pendidikan karakter
Rpp berbasis pendidikan karakterRpp berbasis pendidikan karakter
Rpp berbasis pendidikan karakter
 
Melatih Jiwa Kewirauahaan yang Berlandaskan Islam
Melatih Jiwa Kewirauahaan yang Berlandaskan IslamMelatih Jiwa Kewirauahaan yang Berlandaskan Islam
Melatih Jiwa Kewirauahaan yang Berlandaskan Islam
 
Manajemen waktu
Manajemen waktuManajemen waktu
Manajemen waktu
 
D'art of leadership
D'art of leadershipD'art of leadership
D'art of leadership
 
Motivasi berprestasi
Motivasi berprestasiMotivasi berprestasi
Motivasi berprestasi
 
Evaluasi penawaran pada pemilihan konsultan.rev
Evaluasi penawaran pada pemilihan konsultan.revEvaluasi penawaran pada pemilihan konsultan.rev
Evaluasi penawaran pada pemilihan konsultan.rev
 
Penilaian usulan teknis
Penilaian usulan teknisPenilaian usulan teknis
Penilaian usulan teknis
 
Presentasi ep
Presentasi epPresentasi ep
Presentasi ep
 
Ppt rab baru
Ppt rab baruPpt rab baru
Ppt rab baru
 
Analisis validitas
Analisis validitasAnalisis validitas
Analisis validitas
 
Analisis tingkat kesulitan soal
Analisis tingkat kesulitan soalAnalisis tingkat kesulitan soal
Analisis tingkat kesulitan soal
 

Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersih

  • 1. Pendahuluan Pengantar Sistem Plumbing Pengantar Sistem Perpompaan Pengantar Sistem Pipa Pengantar Sistem Tangki
  • 2. Sistem Plumbing Plumbing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih ke tempat yang dikehendaki, baik dalam hal kualitas, kuantitas, dan kontinyuitas yang memenuhi syarat, dan membuang air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemari bagian lainnya, untuk mencapai kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan.
  • 3. Peralatan Plambing Penyedia Air Bersih/Air Minum Pengolah Air Kotor Penyedia Air Panas Pembuangan dan Ven Peralatan SaniterPemadam Kebakaran Penyaluran Air Hujan Berbagai Instalasi Lainnya
  • 5. Sistem Pipa Hirarki Sistem Perpipaan 1. Pipa Induk 2. Pipa Sekunder/Tersier 3. Pipa-pipa service
  • 6. Distribusi Ke Atas Pengaliran Ke Bawah
  • 7. Sistem Tangki Tangki/reservoir berfungsi sebagai tempat menyimpan air minum sementara dan berada di bawah atau di atas tanah (ground reservoir). Tangki air bisa diletakan di pada atap bangunan atau bangunan yang tertinggi, dan pada menara air. Sebaiknya tangki bawah untuk bangunan gedung tidak diletakan didalam tanah (ditanam), tetapi diletakan diatas tanah dengan ketinggian sekitar 45 cm sarnpai 60 cm diatas tanah, agar tidak mudah terkotori, dan mudah untuk pemeliharaan.
  • 8. Ruang Lingkup Pekerjaan MEP MEP dalam suatu gedung berfungsi untuk menunjang kelancaran, kenyamanan, dan keselamatan penghuni dalam melakukan aktivitas yang dilakukan. M P E Pekerjaan Mekanikal Pekerjaan yang berhubungan dengan alat mesin besar seperti Lift dan ekskalator/ Instalasi yang menggunakan mesin. Pekerjaan elektrikal Instalasi yang berhubungan dengan pasokan listrik dan komponen-komponen yang membutuhkan suplay listrik, seperti fire alarm system, sistem tata suara, sistem telepon, sistem data, sistem cctv, dan sistem MATV. Pekerjaan Plambing adalah pekerjaan pemipaan yang terdapat pada bangunan gedung seperti pipa untuk air bersih, air kotor, pipa ventilasi, dan air hujan.
  • 9. Standar Plambing Indonesia? SNI 8153:2015 Sistem Plambing pada Bangunan Gedung International Association of Plumbing and Mechanical Officials (IAPMO) Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kementrian PUPR UU No.28 Tahun 2002 mengenai Bangunan Gedung Peraturan Menteri PU No.29/PRT/M/2006 tentang persyaratan teknis bangunan Peraturan Menteri PU No.26/PRT/M/2008 tentang proteksi kebakaran Peraturan Menteri PU No.02/ORT/M/2015 tentang bangunan hijau
  • 11. Pembahasan Konsep Sistem Plumbing Air Bersih Menentukan Sumber Air Menghitung Kebutuhan Air
  • 13.
  • 14.
  • 15. Sistem Penyediaan Air Bersih Sistem Sambungan Langsung Sistem Tangki Atap Sistem Tangki Tekan Sistem Tanpa Tangki
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19. Sumber Air Air Hujan Air Permukaan Air Tanah Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang “Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum” Sistem Penyediaan Air Minum Sistem Produksi Sistem Distribusi  Penampungan Air (Reservoir)  Sistem Perpipaan  Sistem Sambungan Pelanggan
  • 20. Menghitung Kebutuhan Air Qh = Qd T Qh : pemakaian air rata-rata (𝐦 𝟑/𝐣𝐚𝐦) Qd : pemakaian air (𝐦 𝟑) T : jangka waktu pemakaian Qh maks = Qhm = 𝐂 𝟏 ∗ 𝐐𝐡 Qhm : pemakaian air jam puncak 𝐂 𝟏: 1,5 – 2,0 Qm maks = Qmm = 𝐂 𝟐 ∗ 𝐐𝐡 𝟔𝟎 Qmm : pemakaian air menit puncak 𝐂 𝟐 : 3,0 – 4,0
  • 21. Contoh Soal Diketahui : Gedung kantor dengan luas 10.000 m2. Kebutuhan air untuk kantor untuk kantor 100 liter/orang/hari Hitung : Jawab : Diasumsikan keperluan utilitas 40% dari luas lantai, maka luas bangunan = 0,6 * 10.000 m2 = 6.000 m2 . Bila setiap karyawan menempati ruang seluas 5 m2; maka kebutuhan air sehari 6000 m2 5 m2 ∗ 100 liter = 120.000 liter = 120 m3 a. Kebutuhan air total (Qd) b. Qh c. Qhm d. Qmm
  • 22. Tambahan untuk keperluan : 1) Tamu : 25% jumlah karyawan @ 25 liter/orang/hari 2) Cuci Lantai : 2 liter/m2 3) Kebutuhan lain-lain : 20% Sehingga a) Qd = (100% + 20%) * 120 m3 = 144 m3/hari b) Bila jam kantor ditetapkan selama 10 jam/hari, maka Qh = 144 m3 10 jam = 14,4 m3/jam c) Dengan menetapkan C1 = 2, maka Qhm = 2 * 14,4 m3/jam = 28,8 m3/jam d) Dengan menetapkan C2 = 3, maka Qmm = (3 * 14,4)/60 m3/menit = 0,72 m3/menit = 12 liter/detik
  • 23. Penentuan Volume Reservoir Bawah Volume Reservoir Bawah (50 – 100) % Berdasarkan data hitungan di atas, jika 100% maka volume reservoir bawah = 144 m3 jika 50% maka volume reservoir bawah = 72 m3
  • 24. Penentuan Volume Reservoir Atas VE = (QP – Qmaks) * Tp – Qpn * Tpn Dimana VE : Volume Reservoir Atas (liter) Qp : Kebutuhan puncak (liter/menit) Qmaks : Kebutuhan jam puncak (liter/menit) Qpn : Kapasitas pompa pengisi (liter/menit) Tp : Jangka waktu kebutuhan puncak (menit) Tpn : Jangka waktu kerja pompa pengisi (menit)
  • 25. Berdasarkan data hitungan di atas, maka Qpn = Qhm (dipilih atau ditetapkan minimum) Qhm = 28,2 m3 /jam = 480 liter/menit Bila ditetapkan Tp = 30 menit ; Tpn = 10 menit Jadi VE = (720 – 480) * 30 + (480 * 10) = 12.000 liter = 12 m3 Qhm = 2 * Qh 480 = 2 * Qh Qh = 240 liter/menit Maka Qp = 3 * Qh = 3 * 240 liter/menit = 720 liter/menit
  • 26. Latihan Sebuah gedung kantor 10 lantai memiliki luas tiap lantai sebesar 500 m2, ketinggian per lantai 3,5 meter, dan jarak antar lantai sebesar 50 cm. a. Hitunglah perkiraan kebutuhan air rata-rata per jam yang yang harus disediakan. b. Hitung pemakaian air pada jam puncak dan menit puncak dengan menggunakan konstanta terbesar c. Hitunglah volume reservoir bawah d. Hitunglah volume reservoir atas e. Berapakah diameter pipa dinas yang sebaiknya digunakan f. Berapa daya pompa yang digunakan

Editor's Notes

  1. royek gedung merupakan proyek yang terdiri dari beberapa disiplin ilmu terutama struktur, arsitektur, dan Mekanikal elektrikal plumbing. Pada artikel ini akan sedikit perkenalan mengenai pekerjaan MEP karena sangat berhubungan dengan pekerjaan arsitektural. Di dalam satu proyek semua divisi pekerjaan saling kejar-kejaran untuk memenuhi target skedul. Itulah mengapa bekerja di proyek sangat menguras pikiran dan fisik. Semua divisi berpacu untuk mengikuti skedul. Apabila salah satu divisi pekerjaan telat, divisi pekerjaan lain akan terkena dampaknya. Mekanikal: Fire fighting, tata udara, lift, STP (Sewage Treatment Plant). Sewage Treatment Plant (STP) adalah sebuah system pengolahan air limbah menjadi air bersih kualitas 3, yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman atau di buang kesungai tanpa mencemari air sungai. Air hasil olahan ini bukan untuk dikonsumsi oleh manusia Elektrikal termasuk penangkal petir, instalasi genset,
  2. Plambing sendiri berkaitan erat dengan air. Air yang bersih, jika dialirkan melalui sistem plambing yang tidak higienis dan baik, maka dapat dipastikan bahwa air yang dikonsumsi masih terkontaminasi oleh berbagai hal yang negatif. Sistem plambing pada bangunan gedung sangat tergantung pada tiga faktor, yaitu regulasi, sumber daya manusia, dan industri. World Plumbing Day is an international event, initiated by the World Plumbing Council, held on 11 March each year to recognise the important role plumbing plays in societal health and amenity. world-plumbing-day Pada dasarnya, SNI 8153: 2015 tentang Sistem Plambing Pada Bangunan Gedung hukumnya voluntary, sukarela. Tapi karena dirujuk oleh Peraturan Pemerintah, maka hukumnya menjadi wajib. Pertama, SNI 8153:2015 berisi spesifikasi dari plambing dan peralatannya. Artinya, sebelum pemilik gedung bisa menyatakan sesuai dengan SNI 8153:2015, berarti ia harus bisa memastikan bahwa seluruh komponen yang dipasang itu memenuhi SNI-SNI produk individualnya. Kedua, SNI 8153:2015 berisikan perencanaan, instalasi, modifikasi, perbaikan, penggantian, penambahan, dan pemeliharaan sistem plambing. Ini berarti, setiap kali pemilik gedung melakukan perbaikan, penyesuaian, maka semuanya harus tetap memenuhi SNI. Ketiga, SNI 8153:2015 diaplikasikan untuk sistem plambing baru dan sistem plambing yang diperbaiki. Hal ini berarti, standar SNI 8153:2015 ini sangat komplit dan tidak akan bisa diterapkan sepenuhnya kalau tidak ada yang bisa mensertifikasi komponen plambingnya.
  3. Secara umum, sistem penyediaan air bersih terdiri dari: Pertama, sistem Sambungan Langsung. Pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa utama penyediaan air. Kedua, sistem Tangki Atap. Jika sistem sambungan langsung tidak dapat diterapkan karena terbatasnya tekanan dalam pipa utama. Air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah (dipasang pada lantai terendah bangunan atau di bawah muka tanah), kemudian dipompakan ke suatu tangki atas yang biasanya dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan. Dari tangki ini didistribusikan ke seluruh bangunan. Ketiga, sistem Tangki Tekan. Sistem ini banyak diterapkan untuk perumahan dan hanya dalam kasus tertentu diterapkan pada bangunan pemakaian air besar. Prinsip kerjanya yaitu air yang telah ditampung dalam tangki bawah dipompakan ke dalam suatu bejana/tangki tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi. Biasanya dirancang agar volume udara tidak lebih dari 30% terhadap volume tangki dan 70% volume tangki berisi air. Keempat, sistem Tanpa Tangki (booster system). Dalam sistem ini tidak digunakan tangki apapun. Air dipompakan langsung ke system distribusi bangunan dan pompa menghisap air langsung dari pompa utama. Sistem ini sebenarnya dilarang di Indonesia, baik oleh Perusahaan Air Minum maupun pada pipa-piap utama dalam pemukiman khusus
  4. Pada sistem sambungan Langsung, pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih. Sistem ini dapat diterapkan untuk perumahan dan gedung-gedung kecil dan rendah, karena pada umumnya pada perumahan dan gedung kecil tekanan dalam pipa utama terbatas dan dibatasinya ukuran pipa cabang dari pipa utama. Ukuran pipa cabang biasanya diatur dan ditetapkan oleh Perusahaan Air Minum.
  5. Pada sistem Tangki Atap air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah. (dipasang pada lantai terendah bangunan atau dibawah muka tanah), kemudian dipompakan ke suatu tangki atas yang biasanya dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan. Dari tangki ini, air didistribusikan ke seluruh bangunan. Sistem  Tangki Atap diterapkan karena alasan-alasan sebagai berikut : Selama airnya digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat plambing hampir tidak berarti. Perubahan tekanan ini hanyalah akibat perubahan muka air dalam tangki atap. Sistem pompa yang menaikkan air ke tangki atap bekerja secara   otomatik dengan cara yang sangat sederhana sehingga kecil sekali kemungkinan. Timbulnya kesulitan. Pompa biasanya dijalankan dan dimatikan oleh alat yang mendeteksi muka dalam tangki atap. Perawatan tangki atap sangat sederhana dibandingkan dengan misalnya tangki tekan.
  6. Prinsip sistem ini adalah sebagai berikut : air yang telah ditampung dalam tangki bawah, dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi.air dari tangki tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi bangunan. Pompa bekerja secara otomatik yang diatur oleh suatu dtektor tekanan, yang menutup/membuka saklar motor listrik penggerak pompa : pompa berhenti bekerja kembali setelah tekanan mencapai suatu batas maksimum yang ditetapkan dan bekerja kembali setelah tekanan mencapai suatu batas maksimum tekanan yang ditetapkan juga. Daerah fluktuasi biasanya ditetapkan 1-1.5 kg/cm2. Sistem tangki tekan biasanya dirancang sedemikian rupa agar volume udara tidak lebih dari 30% terhadap volume tangki dan 70% volume tangki berisi air. Jika awalnya tangki  tekan berisi udara bertekanan atmosfer, kemudian diisi air, maka volume aur yang akan mengalir hanya 10% volume tangki. Untuk mengatasi hal ini, dimasukkan udara kempa bertekanan lebih besar daripada tekanan atmosfer. Kelebihan Sistem Tangki Tekan adalah: Dari segi estetika tidak menyolok jika dibandingkan dengan tangki atap. Mudah perawatannya karena dapat dipasang dalam ruang mesin bersama pompa-pompa lainnya. Harga awal lebih rendah dibandingkan dengan tangki yang harus dipasang di atas menara. Kekurangannya adalah pompa akan sering bekerja sehingga menyebabkan keausan pada saklar lebih cepat.
  7. Dimasa lalu dimana daya dukung alam masih baik sehingga manusia dapat mengkonsumsi air dari alam secara langsung. Sejalan dengan penurunan daya dukung alam menurun pula ketersediaan air yang dapat dikonsumsi langsung dari alam. Untuk itu manusia berupaya mengolah air yang tidak memenuhi standard kualitasnya menjadi air yang memenuhi standar kualitas yang ada. Upaya ini dilakukan dengan membuat suatu sistem penyediaan air minum. Secara umum sistem ini terdiri dari sistem produksi dan sistem distribusi. Sistem produksi mempunyai peran mengambil air dari alam kemudian mengolahnya menjadi air layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Pengambilan air dari sumbernya atau yang umum disebut sebagai intake air baku. Jenis intake air baku tergantung dari jenis sumber airnya. Untuk air permukaan berupa sungai dan danau menggunakan intake jembatan, dan bangunan sadap sedangkan untuk mata air menggunakan bangunan penangkap air. Untuk air tanah umumnya menggukan sumur bor dengan kedalaman lebih dari 80 m. Setelah air diolah menjadi air yang layak dikonsumsi air segera didistribusikan kepada pemakai air yang ada di wilayah pelayanan. Cara pendistribusian air secara umum ada dua macam yaitu pendistribusian secara manual yaitu menggunakan tangki yang membawa air dari tempat penampungan sampai ke konsumen dan secara perpipaan yaitu dengan mengalirkan air dalam pipa tertutup dari penampung air sampai ke pemakai air.
  8. Tugas Hitung Kebutuhan Air pada salah satu gedung yang ada di UNJ (Satu Gedung maksimal 2 mahasiswa)