SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
IRIGASI CURAH
PERTEMUAN - 04
PRINSIP IRIGASI CURAH
 Irigasi curah adalah metode pemberian air dengan
cara menyemprotkan air seperti curah hujan akan
tetapi tersebar secara merata diatas permukaan
lahan, diberikan hanya saat diperlukan dan
dengan kecepatan kurang dari laju infiltrasi
tanah untuk menghindari terjadinya limpasan
permukaan dari irigasi
 Disebut juga sebagai overhead irrigation karena
pemberian air dilakukan dari bagian atas tanaman
menyerupai curah hujan
PRINSIP IRIGASI CURAH
 Penyemprotan dibuat dengan mengalirkan air
bertekanan melalui orifice kecil atau nozzle.
 Tekanan biasanya didapatkan dengan
pemompaan.
 Untuk mendapatkan penyebaran air yang
seragam diperlukan pemilihan ukuran nozzle,
tekanan operasional, spasing sprinkler dan laju
infiltrasi tanah yang sesuai
 Cara yang paling sederhana yang sering digunakan
untuk irigasi sayuran oleh petani kecil adalah
dengan menyiram menggunakan emrat (ebor)
KESESUAIAN PEMAKAIAN IRIGASI
CURAH
 Tanaman
 Cocok hampir semua tanaman (pohon, semak,
hamparan), dapat disiramkan di atas atau di bawah
kanopi
 Tidak cocok untuk beberapa jenis sayuran yang
mudah rusak karena tetesan air
 Kemiringan lahan
 Cocok untuk lahan datar maupun bergelombang
 Tanah
 Paling cocok untuk tanah pasiran
 Air irigasi
 Cocok untuk air yang bersih dan bebas sedimen
KELEBIHAN IRIGASI CURAH
1. Efisiensi pemakaian air cukup tinggi
2. Dapat digunakan untuk lahan dengan topografi
bergelombang dan kedalaman tanah (solum) yang
dangkal, tanpa diperlukan perataan lahan (land grading).
3. Cocok untuk tanah berpasir di mana laju infiltrasi biasanya
cukup tinggi.
4. Aliran permukaan dapat dihindari sehingga memperkecil
kemungkinan terjadinya erosi.
5. Pemupukan terlarut, herbisida dan fungisida dapat
dilakukan bersama-sama dengan air irigasi.
6. Biaya tenaga kerja untuk operasi biasanya lebih kecil
daripada irigasi permukaan
7. Dengan tidak diperlukannya saluran terbuka, maka tidak
banyak lahan yang tidak dapat ditanami
8. Tidak mengganggu operasi alat dan mesin pertanian.
KELEMAHAN IRIGASI CURAH
 Memerlukan biaya investasi dan biaya operasional yang
cukup tinggi, antara laian untuk operasi pompa air dan
tenaga pelaksana yang terampil
 Memerlukan rancangan dan tata letak yang cukup teliti
untuk memperoleh tingkat efisiensi yang tinggi
 Kecepatan dan arah angin berpengaruh terhadap pola
penyebaran air
 Potensi kehilangan air akibat evaporasi ketika
dioperasikan dibawah suhu lingkungan yang tinggi
 Air irigasi harus cukup bersih bebas dari pasir dan
kotoran lainnya
 Diperlukan tenaga penggerak di mana tekanan air
berkisar antara 0,5 - 10 kg/cm2 .
JENIS IRIGASI CURAH
: BERDASAR PENYUSUNAN ALAT
 Sistem berputar (rotating head system).
Terdiri dari satu atau dua buah nozzle
miring yang berputar dengan sumbu vertikal
akibat adanya gerakan memukul dari alat
pemukul (hammer blade). Sprinkler ini umumnya
disambung dengan suatu pipa peninggi (riser)
berdiameter 25 mm yang disambungkan dengan
pipa lateral. Alat pemukul sprinkler bergerak
karena adanya gaya impulse dari aliran jet
semprotan air, kemudian berbalik kembali
karena adanya regangan pegas.
 Sistem pipa berlubang (perforated pipe
system). Terdiri dari pipa berlubang-lubang,
biasanya dirancang untuk tekanan rendah
antara 0,5 -2,5 kg/cm2 , sehingga sumber
tekanan cukup diperoleh dari tangki air yang
ditempatkan pada ketinggian tertentu
SISTEM IRIGASI CURAH (01)
 Sistem Konvensional
 Sistim sprinkler yang paling awal dirancang adalah
sprinkler putar kecil yang beroperasi simultan, mulai
populer tahun 1930-an dan masih digunakan sampai
sekarang.
 Sprinkler jenis ini bekerja dengan tekanan
rendah sampai medium (2 ~ 4 bar) dan mampu
mengairi suatu areal lahan lebar 9 ~ 24 m dan
panjang sampai 300 m untuk setiap settingnya (0,3 ~
0,7 ha).
 Laju aplikasi bervariasi dari 5 ~ 35 mm/jam.
SISTEM IRIGASI CURAH (02)
 Sistem Berpindah
 Sistem Berpindah Manual
Sistim berpindah yang sangat sederhana adalah
memindahkannya dengan tenaga manusia secara
manual. Sistim ini terdiri dari sebuah pompa, pipa
utama, lateral dan sprinkler putar. Lateral tetap di suatu
posisi sampai irigasi selesai. Pompa dihentikan dan
lateral dilepaskan dari pipa utama dan dipindahkan ke
posisi lateral berikutnya. Bila irigasi satu blok lahan
telah selesai, keseluruhan sistim (lateral, pipa utama
dan pompa) dipindahkan ke blok lahan lainnya.
Kebanyakan, yang dipindah-pindahkan hanya
lateralnya saja, sedangkan pompa dan pipa
utamanya tetap. Sistem seperti ini disebut dengan
sistim semi-portable.
Sistem Berpindah Manual
SISTEM IRIGASI CURAH (03)
 Sistem Berpindah
 Sistem Berpindah Dengan Mesin
Laeral-move atau roll-move system. Pada sistem ini, pipa
lateral selain untuk mengalirkan air digunakan juga sebagai
poros roda berdiameter 1,5 ~ 2,0 m. Roda ditempatkan pada
jarak 9 ~ 12 m sehingga lateral dapat mudah didorong dari satu
setting irigasi ke setting lainnya dengan menggunakan tenaga
gerak motor bakar (internal combustion engine).
Pada waktu irigasi, lateral tetap pada satu lokasi sampai
sejumlah air irigasi selesai diaplikasikan. Pompa dihentikan
dan pipa lateral dilepas dari pipa utama, airnya dibuang,
kemudian posisi lateral dipindahkan dengan tenaga
penggerak. Lateral disambung kembali dengan pipa utama di
posisi berikutnya.
Sistem Berpindah dengan alat/mesin
SISTEM IRIGASI CURAH (04)
 Solid-set atau Sistim Permanen
 Jika jumlah lateral dan sprinkler cukup meliput seluruh lahan,
sehingga tak diperlukan peralatan untuk berpindah, maka
sistim tersebut disebut sebagai solid-set system
 Umumnya pada sistim solid atau permanen hanya sebagian
dari sistim bekerja secara simultan. Hal ini tergantung pada
ukuran pipa dan jumlah air tersedia. Debit aliran disalurkan
dari satu blok ke blok lainnya melalui hidran atau katup.
 Sistim solid atau permanen ini memerlukan tenaga kerja
jauh lebih sedikit daripada sistim bergerak dan juga
memerlukan tenaga trampil lebih sedikit. Akan tetapi investasi
awalnya lebih besar karena jumlah pipa, sprinkler, dan
perlengkapannya akan lebih banyak.
Sistem Permanen - Solid
KOMPONEN IRIGASI CURAH
Umumnya komponen irigasi curah
terdiri dari:
 Sumber Air Irigasi
 pompa dengan tenaga penggerak
sebagai sumber tekanan,
 Jaringan Pipa
 kepala sprinkler (sprinkler head)
KOMPONEN IRIGASI CURAH
 Sumber Air Irigasi
 Sumber air irigasi dapat berasal dari mata air,
sumber air yang permanen (sungai, danau,
dsb), sumur, atau suatu sistem suplai
regional. Idealnya sumber air terdapat di
atas hamparan, bersih (tidak keruh) dan
tersedia sepanjang musim.
KOMPONEN IRIGASI CURAH
 Pompa
 Sistem irigasi dapat dioperasikan dengan
menggunakan sumber energi yang berasal
dari gravitasi (jauh lebih murah), pemompaan
pada sumber air, atau penguatan tekanan
dengan menggunakan pompa penguat
tekanan (booster pump).
KOMPONEN IRIGASI CURAH
 Jaringan Pipa
 Jaringan Pipa yang terdiri dari :
Lateral, merupakan pipa tempat diletakkannya
sprinkler
Manifold, merupakan pipa dimana pipa-pipa lateral
dihubungkan.
Valve line, merupakan pipa tempat diletakkan katup
air.
Mainline, merupakan pipa yang dihubungkan
dengan valve line.
Supply line, merupakan pipa yang menyalurkan air
dari sumber air.
Jaringan Pipa Irigasi Curah
KOMPONEN IRIGASI CURAH
 Kepala Sprinkler
 Digunakan untuk memancarkan air dalam bentuk
butiran seperti curah hujan
Lay Out Sistem Irigasi Curah

More Related Content

Similar to 04 - IRIGASI CURAH.pptx

materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistemmateri kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistemvandamustika
 
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPGHybrid1
 
Pertemuan 2-Jaringan Irigasi DAN SEMUANYA HSVDHHDGEY.pptx
Pertemuan 2-Jaringan Irigasi DAN SEMUANYA HSVDHHDGEY.pptxPertemuan 2-Jaringan Irigasi DAN SEMUANYA HSVDHHDGEY.pptx
Pertemuan 2-Jaringan Irigasi DAN SEMUANYA HSVDHHDGEY.pptxfarhelgod
 
Ilmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdfIlmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdfAldoAndrian1
 
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxKP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxbagus223923
 
Biem``biem irigasi
Biem``biem  irigasiBiem``biem  irigasi
Biem``biem irigasiAbdul Aziz
 
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptxKONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptxmariapaskalista
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"E Sanjani
 
Penyaliran tambang
Penyaliran tambangPenyaliran tambang
Penyaliran tambangselegani
 
T2_JARINGAN IRIGASI.pptx
T2_JARINGAN IRIGASI.pptxT2_JARINGAN IRIGASI.pptx
T2_JARINGAN IRIGASI.pptxAchmadAbidin2
 
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptxPENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptxDedenCahyo1
 
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainaseModul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainasePPGHybrid1
 
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docxSISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docxDilaFadilh
 

Similar to 04 - IRIGASI CURAH.pptx (20)

materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistemmateri kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
 
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
 
Pertemuan 2-Jaringan Irigasi DAN SEMUANYA HSVDHHDGEY.pptx
Pertemuan 2-Jaringan Irigasi DAN SEMUANYA HSVDHHDGEY.pptxPertemuan 2-Jaringan Irigasi DAN SEMUANYA HSVDHHDGEY.pptx
Pertemuan 2-Jaringan Irigasi DAN SEMUANYA HSVDHHDGEY.pptx
 
Ilmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdfIlmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdf
 
Pltmh metodologi by ismi a
Pltmh metodologi by ismi aPltmh metodologi by ismi a
Pltmh metodologi by ismi a
 
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxKP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
 
Air bersih 3 sanitasi
Air bersih 3  sanitasi Air bersih 3  sanitasi
Air bersih 3 sanitasi
 
Irigasi 2.pptx
Irigasi 2.pptxIrigasi 2.pptx
Irigasi 2.pptx
 
Biem``biem irigasi
Biem``biem  irigasiBiem``biem  irigasi
Biem``biem irigasi
 
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptxKONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
 
Penyaliran tambang
Penyaliran tambangPenyaliran tambang
Penyaliran tambang
 
T2_JARINGAN IRIGASI.pptx
T2_JARINGAN IRIGASI.pptxT2_JARINGAN IRIGASI.pptx
T2_JARINGAN IRIGASI.pptx
 
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptxPENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
 
TURBIN AIR
TURBIN AIRTURBIN AIR
TURBIN AIR
 
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainaseModul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
 
makalah Prime mover
makalah Prime mover makalah Prime mover
makalah Prime mover
 
Pengukuran laju aliran
Pengukuran laju aliranPengukuran laju aliran
Pengukuran laju aliran
 
14 darinase permukaan
14   darinase permukaan14   darinase permukaan
14 darinase permukaan
 
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docxSISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 

Recently uploaded (8)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 

04 - IRIGASI CURAH.pptx

  • 2. PRINSIP IRIGASI CURAH  Irigasi curah adalah metode pemberian air dengan cara menyemprotkan air seperti curah hujan akan tetapi tersebar secara merata diatas permukaan lahan, diberikan hanya saat diperlukan dan dengan kecepatan kurang dari laju infiltrasi tanah untuk menghindari terjadinya limpasan permukaan dari irigasi  Disebut juga sebagai overhead irrigation karena pemberian air dilakukan dari bagian atas tanaman menyerupai curah hujan
  • 3. PRINSIP IRIGASI CURAH  Penyemprotan dibuat dengan mengalirkan air bertekanan melalui orifice kecil atau nozzle.  Tekanan biasanya didapatkan dengan pemompaan.  Untuk mendapatkan penyebaran air yang seragam diperlukan pemilihan ukuran nozzle, tekanan operasional, spasing sprinkler dan laju infiltrasi tanah yang sesuai  Cara yang paling sederhana yang sering digunakan untuk irigasi sayuran oleh petani kecil adalah dengan menyiram menggunakan emrat (ebor)
  • 4.
  • 5. KESESUAIAN PEMAKAIAN IRIGASI CURAH  Tanaman  Cocok hampir semua tanaman (pohon, semak, hamparan), dapat disiramkan di atas atau di bawah kanopi  Tidak cocok untuk beberapa jenis sayuran yang mudah rusak karena tetesan air  Kemiringan lahan  Cocok untuk lahan datar maupun bergelombang  Tanah  Paling cocok untuk tanah pasiran  Air irigasi  Cocok untuk air yang bersih dan bebas sedimen
  • 6. KELEBIHAN IRIGASI CURAH 1. Efisiensi pemakaian air cukup tinggi 2. Dapat digunakan untuk lahan dengan topografi bergelombang dan kedalaman tanah (solum) yang dangkal, tanpa diperlukan perataan lahan (land grading). 3. Cocok untuk tanah berpasir di mana laju infiltrasi biasanya cukup tinggi. 4. Aliran permukaan dapat dihindari sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya erosi. 5. Pemupukan terlarut, herbisida dan fungisida dapat dilakukan bersama-sama dengan air irigasi. 6. Biaya tenaga kerja untuk operasi biasanya lebih kecil daripada irigasi permukaan 7. Dengan tidak diperlukannya saluran terbuka, maka tidak banyak lahan yang tidak dapat ditanami 8. Tidak mengganggu operasi alat dan mesin pertanian.
  • 7. KELEMAHAN IRIGASI CURAH  Memerlukan biaya investasi dan biaya operasional yang cukup tinggi, antara laian untuk operasi pompa air dan tenaga pelaksana yang terampil  Memerlukan rancangan dan tata letak yang cukup teliti untuk memperoleh tingkat efisiensi yang tinggi  Kecepatan dan arah angin berpengaruh terhadap pola penyebaran air  Potensi kehilangan air akibat evaporasi ketika dioperasikan dibawah suhu lingkungan yang tinggi  Air irigasi harus cukup bersih bebas dari pasir dan kotoran lainnya  Diperlukan tenaga penggerak di mana tekanan air berkisar antara 0,5 - 10 kg/cm2 .
  • 8. JENIS IRIGASI CURAH : BERDASAR PENYUSUNAN ALAT  Sistem berputar (rotating head system). Terdiri dari satu atau dua buah nozzle miring yang berputar dengan sumbu vertikal akibat adanya gerakan memukul dari alat pemukul (hammer blade). Sprinkler ini umumnya disambung dengan suatu pipa peninggi (riser) berdiameter 25 mm yang disambungkan dengan pipa lateral. Alat pemukul sprinkler bergerak karena adanya gaya impulse dari aliran jet semprotan air, kemudian berbalik kembali karena adanya regangan pegas.  Sistem pipa berlubang (perforated pipe system). Terdiri dari pipa berlubang-lubang, biasanya dirancang untuk tekanan rendah antara 0,5 -2,5 kg/cm2 , sehingga sumber tekanan cukup diperoleh dari tangki air yang ditempatkan pada ketinggian tertentu
  • 9. SISTEM IRIGASI CURAH (01)  Sistem Konvensional  Sistim sprinkler yang paling awal dirancang adalah sprinkler putar kecil yang beroperasi simultan, mulai populer tahun 1930-an dan masih digunakan sampai sekarang.  Sprinkler jenis ini bekerja dengan tekanan rendah sampai medium (2 ~ 4 bar) dan mampu mengairi suatu areal lahan lebar 9 ~ 24 m dan panjang sampai 300 m untuk setiap settingnya (0,3 ~ 0,7 ha).  Laju aplikasi bervariasi dari 5 ~ 35 mm/jam.
  • 10. SISTEM IRIGASI CURAH (02)  Sistem Berpindah  Sistem Berpindah Manual Sistim berpindah yang sangat sederhana adalah memindahkannya dengan tenaga manusia secara manual. Sistim ini terdiri dari sebuah pompa, pipa utama, lateral dan sprinkler putar. Lateral tetap di suatu posisi sampai irigasi selesai. Pompa dihentikan dan lateral dilepaskan dari pipa utama dan dipindahkan ke posisi lateral berikutnya. Bila irigasi satu blok lahan telah selesai, keseluruhan sistim (lateral, pipa utama dan pompa) dipindahkan ke blok lahan lainnya. Kebanyakan, yang dipindah-pindahkan hanya lateralnya saja, sedangkan pompa dan pipa utamanya tetap. Sistem seperti ini disebut dengan sistim semi-portable.
  • 12. SISTEM IRIGASI CURAH (03)  Sistem Berpindah  Sistem Berpindah Dengan Mesin Laeral-move atau roll-move system. Pada sistem ini, pipa lateral selain untuk mengalirkan air digunakan juga sebagai poros roda berdiameter 1,5 ~ 2,0 m. Roda ditempatkan pada jarak 9 ~ 12 m sehingga lateral dapat mudah didorong dari satu setting irigasi ke setting lainnya dengan menggunakan tenaga gerak motor bakar (internal combustion engine). Pada waktu irigasi, lateral tetap pada satu lokasi sampai sejumlah air irigasi selesai diaplikasikan. Pompa dihentikan dan pipa lateral dilepas dari pipa utama, airnya dibuang, kemudian posisi lateral dipindahkan dengan tenaga penggerak. Lateral disambung kembali dengan pipa utama di posisi berikutnya.
  • 14. SISTEM IRIGASI CURAH (04)  Solid-set atau Sistim Permanen  Jika jumlah lateral dan sprinkler cukup meliput seluruh lahan, sehingga tak diperlukan peralatan untuk berpindah, maka sistim tersebut disebut sebagai solid-set system  Umumnya pada sistim solid atau permanen hanya sebagian dari sistim bekerja secara simultan. Hal ini tergantung pada ukuran pipa dan jumlah air tersedia. Debit aliran disalurkan dari satu blok ke blok lainnya melalui hidran atau katup.  Sistim solid atau permanen ini memerlukan tenaga kerja jauh lebih sedikit daripada sistim bergerak dan juga memerlukan tenaga trampil lebih sedikit. Akan tetapi investasi awalnya lebih besar karena jumlah pipa, sprinkler, dan perlengkapannya akan lebih banyak.
  • 16. KOMPONEN IRIGASI CURAH Umumnya komponen irigasi curah terdiri dari:  Sumber Air Irigasi  pompa dengan tenaga penggerak sebagai sumber tekanan,  Jaringan Pipa  kepala sprinkler (sprinkler head)
  • 17. KOMPONEN IRIGASI CURAH  Sumber Air Irigasi  Sumber air irigasi dapat berasal dari mata air, sumber air yang permanen (sungai, danau, dsb), sumur, atau suatu sistem suplai regional. Idealnya sumber air terdapat di atas hamparan, bersih (tidak keruh) dan tersedia sepanjang musim.
  • 18. KOMPONEN IRIGASI CURAH  Pompa  Sistem irigasi dapat dioperasikan dengan menggunakan sumber energi yang berasal dari gravitasi (jauh lebih murah), pemompaan pada sumber air, atau penguatan tekanan dengan menggunakan pompa penguat tekanan (booster pump).
  • 19. KOMPONEN IRIGASI CURAH  Jaringan Pipa  Jaringan Pipa yang terdiri dari : Lateral, merupakan pipa tempat diletakkannya sprinkler Manifold, merupakan pipa dimana pipa-pipa lateral dihubungkan. Valve line, merupakan pipa tempat diletakkan katup air. Mainline, merupakan pipa yang dihubungkan dengan valve line. Supply line, merupakan pipa yang menyalurkan air dari sumber air.
  • 21. KOMPONEN IRIGASI CURAH  Kepala Sprinkler  Digunakan untuk memancarkan air dalam bentuk butiran seperti curah hujan
  • 22. Lay Out Sistem Irigasi Curah