SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM DRAINASE
DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMPUNG
(STUDI KASUS ZONA IV : WILAYAH GSG - RUSUNAWA UNIVERSITAS LAMPUNG)
(SKRIPSI)
ARIEF RACHMAT DWI PUTRA
1315011015
DOSEN PEMBIMBING I : Ofik Taufik Purwadi, S.T., M.T.
DOSEN PEMBIMBING II : Ir. Geleng Perangin Angin, M.T.
DOSEN PENGUJI : Ir. Maryanto, M.T.
Oleh
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Perumusan Masalah
Batasan Masalah
Latar Belakang Masalah
Universitas Lampung sebagai salah satu
universitas negeri pertama dan tertua di Provinsi
Lampung yang merupakan salah satu universitas
terbaik di regional Sumatera dan terus
meningkatkan kualitas akademiknya sehingga
mampu memperoleh Akreditasi A, oleh karena itu
peningkatan fasilitas dan infrastruktur terus
dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas
akademik maupun nonakademik.
Banjir disebabkan oleh air hujan yang tergenang dan
mengganggu aktifitas sosial maupun ekonomi.
Permasalahan muncul ketika air tersebut tidak masuk
ke dalam tanah, tidak dialirkan dan mengakibatkan
timbulnya genangan atau dalam kapasitas besarnya
disebut banjir. Maka, perencanaan jaringan drainase
yang baik dilakukan untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
Identifikasi Masalah
Pada penelitian ini masalah yang muncul adalah perencanaan sistem
drainase dilingkungan Universitas Lampung. Dengan melakukan
survey maka didapatkan data berupa ukuran penampang drainase
eksisting yang diambil tiap stasioning yang direncanakan dan
pengambilan data curah hujan dari stasiun terdekat di Universitas
Lampung dengan data curah hujan dalam kurun waktu 10 tahun
yang akan digunakan untuk merencanakan saluran drainase
eksisting bila memang terbukti hasil debit rencana lebih besar dari
kapasitas saluran drainase eksisting.
Perumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi sistem drainase eksisting di daerah sepanjang
GSG Unila – Rusunawa Universitas Lampung ?
2. Bagaimana desain sistem drainase yang baik di daerah sepanjang
GSG Unila – Rusunawa Universitas Lampung ?
3. Bagaimana desain sumur resapan di wilayah sekitaran GSG Unila –
Rusunawa Universitas Lampung sehingga dapat membantu kinerja
drainase untuk mengatasi limpasan air yang ada?
Tujuan Penelitian
• Mengetahui titik genangan banjir yang terjadi di lingkungan
Universitas Lampung
• Mengetahui arah aliran drainase eksisting di Universitas Lampung.
• Mengetahui kapasitas drainase eksisting di lingkungan Universitas
Lampung.
• Mendesain arah aliran.
• Mendesain saluran drainase sesuai dengan debit yang direncanakan.
Batasan Masalah
• Data penampang drainase eksisting yang di survey di lingkungan
Universitas Lampung.
• Desain penampang baru sesuai kaidah yang berlaku dan mendesain
arah salurannya.
• Studi kasus pada penelitian ini berada di zona II yaitu meliputi
Wilayah GSG, Lapangan Sepakbola, Kolam Renang, dan Rusunawa
Universitas Lampung
Manfaat Penelitian
• Sebagai bahan evaluasi sistem drainase di Lingkungan Universitas
Lampung.
• Memberikan desain penampang drainase yang baru kepada civitas
akademik Universitas Lampung agar menjadi masukan dan
pertimbangan yang bisa langsung dikerjakan dan
berkesinambungan.
• Menjadi bahan pembelajaran dan referensi untuk penelitian
selanjutnya terutama dalam bidang perencanaan drainase
perkotaan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Intensitas Curah Hujan
Definisi Drainase
Data Hujan Yang Hilang
Analisis Hidrologi
Dasar-dasar Kriteria
Perencanaan Drainase
Data Curah Hujan
Curah Hujan Rata-rata
Analisis Frekuensi dan
Probabilitas Hujan
Debit Banjir Rencana
Koefisien Pengaliran
Kecepatan Aliran
Penampang Saluran
Drainase
Kapasitas Saluran
Waktu Konsentrasi
Definisi Drainase
Drainase berasal dari bahasa inggris yaitu drainage yang artinya mengalirkan, menguras,
membuang atau mengalihkan air. Drainase yaitu suatu cara pembuangan kelebihan air
yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penanggulangan akibat yang
ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut. (Suhardjono, 1948).
Secara umum sistem drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air
yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan
atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.
Dasar-dasar Kriteria Perencanaan Drainase
Tujuan perencanaan drainase adalah untuk mengalirkan genangan air sesaat yang terjadi
pada musim hujan serta dapat mengalirkan hasil buangan air kotor.
Pada daerah perkotaan, kelebihan air terjadi oleh air hujan. Kapasitas infiltrasi pada daerah
perkotaan sangat kecil sehingga terjadi limpasan air sesaat setelah hujan turun.
Kriteria dalam perencanaan dan perancangan drainase perkotaan secara umum yaitu
(Suripin, 2004) :
1. Perencanaan drainase haruslah sedemikian rupa sehingga fungsi fasilitas drainase
sebagai penampung, pembagi dan pembuang air dapat sepenuhnya berdaya guna.
2. Pemilihan dimensi drainase harus diperkirakan keamanan dan keekonomisannya.
3. Perencanaan drainase haruslah mempertimbangkan dari segi kemudahan dan nilai
ekonomis dari pemeliharaan sistem drainase.
Analisis Hidrologi
Analisis hidrologi adalah kumpulan keterangan atau fakta mengenai fenomena hidrologi
(Suripin, 2004). Fenomena hidrologi seperti besarnya curah hujan, temperature,
penguapan, lama penyinaran matahari, kecepatan angin, debit sungai, tinggi muka air,
dan akan selalu berubah menurut waktu.
Data Curah Hujan
Data curah hujan merupakan data berupa jumlah besaran hujan
dalam satuan tinggi (mm) yang jatuh ke permukaan tanah yang
terakumulatif dalam periode waktu tertentu.
Data Hujan Yang Hilang
Data yang ideal adalah data yang untuk dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Tetapi
dalam praktek sangat sering dijumpai data yang tidak lengkap (incomplete record) hal
ini dapat disebabkan beberapa hal, antara lain yaitu kerusakan alat, kelalaian petugas,
penggantian alat, bencana (pengerusakan) dan sebagainya.
Dalam memperkirakan besarnya data yang hilang, harus diperhatikan pula pola
penyebaran hujan pada stasiun yang bersangkutan maupun stasiun-stasiun sekitarnya.
Curah Hujan Rata-rata
Curah hujan diperlukan untuk menentukan besarnya intensitas yang
digunakan sebagai prediksi timbulnya aliran permukaan wilayah. Untuk
memperkirakan hujan rata-rata DAS dapat dilakukan dengan beberapa
metode sebagai berikut ini (Soewarno, 1995).
1. Metode Aritmatik
Metode Aritmatik adalah metode yang paling sederhana dari ketiga metode di
atas. Metode Aritmatik dilakukan dengan menjumlahkan seluruh data hujan
harian di masing-masing stasiun dan membaginya dengan jumlah stasiun.
2. Metode Polygon Thiessen
Dalam menghitung curah hujan harian dengan metode Polygon Thiessen,
stasiun-stasiun hujan yang ada di dalam DAS dihubungkan satu sama lain
sehingga membentuk polygon. Dari polygon-polygon tersebut akan
membentuk daerah-daerah hujan yang diwakili oleh satu stasiun.
3. Metode Isohyet
Dalam perhitungan hujan rata-rata DAS dengan metode Isohyet, DAS dibagi
menjadi daerah-daerah hujan yang dibatasi oleh garis kontur yang
menggambarkan variasi curah hujan di DAS
Analisis Frekuensi dan Probabilitas Hujan
Analisis frekuensi digunakan untuk menetapkan besaran hujan atau debit dengan kala
ulang tertentu. Analisis frekuensi dapat dilakukan untuk seri data yang diperoleh dari
rekaman data baik data hujan atau debit, dan didasarkan pada sifat statistik data yang
tersedia untuk memperoleh probabilitas besaran hujan atau debit di masa yang akan
datang (Sri Harto, 1993).
Intensitas Curah Hujan
Intensitas curah hujan adalah tinggi atau kedalaman air hujan per satuan waktu. Sifat
umum hujan adalah makin singkat hujan berlangsung intensitasnya cenderung
makin tinggi dan makin besar periode ulangnya makin tinggi pula intensitasnya.
Debit Banjir Rencana
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan debit banjir rancangan
adalah metode rasional. Metode ini banyak digunakan untuk analisis debit banjir
rancangan dengan daerah pengaliran yang relatif sempit dirumuskan sebagai
berikut :
Q = 0,2778 x C x I x A
Luas DAS (ha)
Periode Ulang
(Tahun)
Metode perhitungan
Debit banjir
< 10 2 Rasional
10 – 100 2 – 5 Rasional
101 – 500 5 – 20 Rasional
> 500 10 – 25 Hidrograf Satuan
Tabel 2.5. Standar Metode Debit Rencana untuk Saluran Drainase
Sumber : Suripin, 2004
Waktu Konsentrasi
Waktu konsentrasi adalah waktu yang diperlukan untuk mengalirkan air dari titik yang
paling jauh pada aliran ke titik kontrol yang ditentukan pada sebuah aliran. Pada
prinsipnya waktu konsentrasi dibagi menjadi :
• Inlet time ( to ), yaitu waktu yang diperlukan oleh air untuk mengalir di permukaan
tanah menuju saluran drainase.
• Conduit time ( td ), yaitu waktu yang diperlukan air untuk mengalir di sepanjang
saluran sampai titik yang ditentukan.
• Waktu konsentrasi ( tc ) ditentukan dengan rumus : Tc = to + td.
Koefisien Pengaliran
Koefisien pengaliran (runoff coefficient) adalah perbandingan antara jumlahair
hujan yang mengalir atau melimpas di atas permukaan tanah (surface runoff)
dengan jumlah air hujan yang jatuh dari atmosfer. Nilai koefisen pengaliran
berkisar antara 0 sampai 1 dan bergantung dari jenis tanah, jenis vegetasi,
karakteristik tataguna lahan dan konstruksi yang ada di permukaan tanah
seperti jalan aspal, atap bangunan, dan lain-lain yang menyebabkan air hujan
tidak dapat sampai secara langsung ke permukaan tanah
Kecepatan Aliran
Kecepatan dalam saluran biasanya sangat bervariasi dari satu titik ke titik lainnya. Hal ini
disebabkan adanya tegangan geser di dasar saluran, dinding saluran dan keberadaan
permukaan bebas.
Penentuan kecepatan aliran air di dalam saluran yang direncanakan didasarkan pada
kecepatan minimum yang diperbolehkan agar konstruksi saluran tetap aman. Persamaan
Manning sebagai berikut (Hasmar, 2012) : V = 1/n x R2/3 x S1/2
Penampang Saluran Drainase
Saluran untuk drainase tidak terlampau jauh berbeda dengan saluran air lainnya pada
umumnya. Dalam perancangan dimensi saluran harus diusahakan dapat memperoleh
dimensi tampang yang ekonomis. Dimensi saluran yang terlalu besar berarti tidak
ekonomis, sebaliknya dimensi saluran yang terlalu kecil tingkat kerugian akan besar.
Kapasitas Saluran
Penentuan dimensi saluran yang akan direncanakan berdasarkan debit maksimum yang
akan dialirkan. Untuk menghitung kapasitas saluran tersebut digunakan persamaan
kontinuitas dan rumus Manning (Triatmodjo, 2008) : Q = A x v
III. METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Alat yang digunakan
Data yang digunakan
Langkah Pengerjaan
Lokasi Penelitian
• Penelitian ini akan dilakukan di jaringan
drainase yang terletak di sekitaran
Wilayah GSG, Lapangan Sepakbola, Kolam
Renang, dan Rusunawa Universitas
Lampung.
Data yang digunakan
• Data Primer :
a. Dimensi drainase dan arah aliran.
b. Data material dasar saluran untuk
mengetahui koefisien manning yang
digunakan.
c. Pengukuran topografi (elevasi).
d. Titik banjir daerah studi kasus.
• Data Sekunder :
a. Data topografi.
b. Data curah hujan dari stasiun hujan
yang berpengaruh pada aliran sistem
drainase.
c. Peta masterplan Universitas Lampung.
Alat yang digunakan
Alat Ukur Tanah (Total Station)
Meteran
Laptop
Alat-alat Tulis
Langkah Pengerjaan
• Pengumpulan data dan survey.
• Menganalisa pola arah aliran drainase eksisting.
• Merencanakan pola arah saluran.
• Perhitungan debit rencana.
• Pemeriksaan penampang saluran eksisting dengan program HEC-
RAS.
• Perhitungan penampang saluran drainase baru.
• Penggambaran desain penampang baru dan rancangan anggaran
biaya
Mulai
Data Hidrologi Data Topografi Data Saluran Eksisting
- Data Curah Hujan
- Curah Hujan Rerata
- Curah Hujan Maksimum
- Curah Hujan Rencana
- Intensitas Hujan
- Panjang Saluran
- Elevasi Kontur
- Luasan Area Tangkapan
- Long Section dan Cross Section
Debit Banjir Rancangan (Qr)
- Ukuran Penampang
- Koefisien Kekasaran (n)
- Arah Aliran
- Debit Saluran (Qs)
- Dimensi Drainase Eksisting
Qr < Qs
Redesain sistem drainase
penampang baru
Selesai
Tidak
ya
Permodelan dengan Program
HEC-RAS
Daftar Pustaka
Berli Ardian, Riko. Studi System Drainase di Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Unila Offset. Bandar Lampung.
Gupta, Ram S. 1989. Hydrology and hydraulic systems. Prentice Hall PTR. Amerika
Serikat.
Harto, Sri. 1993. Analisis Hidrologi. Gramedia Pustaka Utama. Yogyakarta.
Hasmar, Halim. 2012. Drainase Terapa. UII Preaa. Yogyakarta.
Mulyono. 2011. Evaluasi dan Perencanaan Sistem Drainase yang Berwawasan
Lingkungan Kampus Universitas Lampung. Unila Offset. Bandar Lampung.
Daftar Pustaka
Soewarno. 1995. Hidrologi Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data. Nova.
Bandung.
Soewarno. 2000. Hidrologi Operasional Jilid Kesatu. PT. Aditya Bakti. Bandung.
Suhardjono. 1948. Drainase Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Malang.
Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Andi Offset. Yogyakarta.
Triadmodjo, Bambang. 2008. Hidrologi Terapan. Beta Offset. Yogyakarta
Wesli. 2008. Drainase Perkotaan. Graha Ilmu. Yogyakarta.
PPT S1.ppt

More Related Content

What's hot

makalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyekmakalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyekrenol abadi
 
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
 
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013Irene Baria
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaaninfosanitasi
 
Kuliah 3-1303 2023 Proses SIDLACOM Bendungan Cipanas R1.pptx
Kuliah 3-1303 2023 Proses SIDLACOM Bendungan Cipanas R1.pptxKuliah 3-1303 2023 Proses SIDLACOM Bendungan Cipanas R1.pptx
Kuliah 3-1303 2023 Proses SIDLACOM Bendungan Cipanas R1.pptxNadnosWolfrider
 
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4MOSES HADUN
 
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbah
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbahKriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbah
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbahJoy Irman
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1infosanitasi
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
 
Analisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanAnalisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanSOFI ANI
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
 
Beny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainaseBeny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainaseEko Prihartanto
 
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfIrigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfAswar Amiruddin
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseinfosanitasi
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...Joy Irman
 

What's hot (20)

makalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyekmakalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyek
 
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Distribusi - Sistem Jaringan Perpipaan
 
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
 
Psda 5
Psda 5  Psda 5
Psda 5
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
 
BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0
 
Kuliah 3-1303 2023 Proses SIDLACOM Bendungan Cipanas R1.pptx
Kuliah 3-1303 2023 Proses SIDLACOM Bendungan Cipanas R1.pptxKuliah 3-1303 2023 Proses SIDLACOM Bendungan Cipanas R1.pptx
Kuliah 3-1303 2023 Proses SIDLACOM Bendungan Cipanas R1.pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
 
14 darinase permukaan
14   darinase permukaan14   darinase permukaan
14 darinase permukaan
 
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbah
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbahKriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbah
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbah
 
SUMUR RESAPAN
SUMUR RESAPANSUMUR RESAPAN
SUMUR RESAPAN
 
Perkembangan Kota Jakarta
Perkembangan Kota JakartaPerkembangan Kota Jakarta
Perkembangan Kota Jakarta
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
Analisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanAnalisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahan
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
 
Beny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainaseBeny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainase
 
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfIrigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainase
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 

Similar to PPT S1.ppt

Presentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptxPresentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptxWahyu358704
 
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Elma Puspaningtyas
 
PPT Seminar Proposal.pptx
PPT Seminar Proposal.pptxPPT Seminar Proposal.pptx
PPT Seminar Proposal.pptxRazgriz3
 
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKREDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKDebora Elluisa Manurung
 
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdfDrainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdfkhoirulanam357251
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyaFitria Anggrainy
 
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...Rendiswan Dhana
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseReski Aprilia
 
Frienly A.U.Daungu_Tugas makalah IUT II
Frienly A.U.Daungu_Tugas makalah IUT IIFrienly A.U.Daungu_Tugas makalah IUT II
Frienly A.U.Daungu_Tugas makalah IUT IITriBagusMinarno
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1Joy Irman
 
1259 2749-1-EKA
1259 2749-1-EKA1259 2749-1-EKA
1259 2749-1-EKAalam luas
 
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxPertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxErniMulyandari1
 

Similar to PPT S1.ppt (20)

Presentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptxPresentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptx
 
etdfyhjhk
etdfyhjhketdfyhjhk
etdfyhjhk
 
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Drainase perkotaan
Drainase perkotaanDrainase perkotaan
Drainase perkotaan
 
PPT Seminar Proposal.pptx
PPT Seminar Proposal.pptxPPT Seminar Proposal.pptx
PPT Seminar Proposal.pptx
 
1.pdf
1.pdf1.pdf
1.pdf
 
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKREDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
 
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdfDrainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdf
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannya
 
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan Drainase
 
Frienly A.U.Daungu_Tugas makalah IUT II
Frienly A.U.Daungu_Tugas makalah IUT IIFrienly A.U.Daungu_Tugas makalah IUT II
Frienly A.U.Daungu_Tugas makalah IUT II
 
29 78-1-pb
29 78-1-pb29 78-1-pb
29 78-1-pb
 
Article Text.pdf
Article Text.pdfArticle Text.pdf
Article Text.pdf
 
Praktikum i anhid
Praktikum i anhidPraktikum i anhid
Praktikum i anhid
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan, Bagian 1
 
1259 2749-1-EKA
1259 2749-1-EKA1259 2749-1-EKA
1259 2749-1-EKA
 
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxPertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
 
Tugas Sugai
Tugas SugaiTugas Sugai
Tugas Sugai
 

Recently uploaded

2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 

Recently uploaded (6)

2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 

PPT S1.ppt

  • 1. ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM DRAINASE DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMPUNG (STUDI KASUS ZONA IV : WILAYAH GSG - RUSUNAWA UNIVERSITAS LAMPUNG) (SKRIPSI) ARIEF RACHMAT DWI PUTRA 1315011015 DOSEN PEMBIMBING I : Ofik Taufik Purwadi, S.T., M.T. DOSEN PEMBIMBING II : Ir. Geleng Perangin Angin, M.T. DOSEN PENGUJI : Ir. Maryanto, M.T. Oleh
  • 3. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Perumusan Masalah Batasan Masalah
  • 4. Latar Belakang Masalah Universitas Lampung sebagai salah satu universitas negeri pertama dan tertua di Provinsi Lampung yang merupakan salah satu universitas terbaik di regional Sumatera dan terus meningkatkan kualitas akademiknya sehingga mampu memperoleh Akreditasi A, oleh karena itu peningkatan fasilitas dan infrastruktur terus dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas akademik maupun nonakademik. Banjir disebabkan oleh air hujan yang tergenang dan mengganggu aktifitas sosial maupun ekonomi. Permasalahan muncul ketika air tersebut tidak masuk ke dalam tanah, tidak dialirkan dan mengakibatkan timbulnya genangan atau dalam kapasitas besarnya disebut banjir. Maka, perencanaan jaringan drainase yang baik dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
  • 5. Identifikasi Masalah Pada penelitian ini masalah yang muncul adalah perencanaan sistem drainase dilingkungan Universitas Lampung. Dengan melakukan survey maka didapatkan data berupa ukuran penampang drainase eksisting yang diambil tiap stasioning yang direncanakan dan pengambilan data curah hujan dari stasiun terdekat di Universitas Lampung dengan data curah hujan dalam kurun waktu 10 tahun yang akan digunakan untuk merencanakan saluran drainase eksisting bila memang terbukti hasil debit rencana lebih besar dari kapasitas saluran drainase eksisting.
  • 6. Perumusan Masalah 1. Bagaimana kondisi sistem drainase eksisting di daerah sepanjang GSG Unila – Rusunawa Universitas Lampung ? 2. Bagaimana desain sistem drainase yang baik di daerah sepanjang GSG Unila – Rusunawa Universitas Lampung ? 3. Bagaimana desain sumur resapan di wilayah sekitaran GSG Unila – Rusunawa Universitas Lampung sehingga dapat membantu kinerja drainase untuk mengatasi limpasan air yang ada?
  • 7. Tujuan Penelitian • Mengetahui titik genangan banjir yang terjadi di lingkungan Universitas Lampung • Mengetahui arah aliran drainase eksisting di Universitas Lampung. • Mengetahui kapasitas drainase eksisting di lingkungan Universitas Lampung. • Mendesain arah aliran. • Mendesain saluran drainase sesuai dengan debit yang direncanakan.
  • 8. Batasan Masalah • Data penampang drainase eksisting yang di survey di lingkungan Universitas Lampung. • Desain penampang baru sesuai kaidah yang berlaku dan mendesain arah salurannya. • Studi kasus pada penelitian ini berada di zona II yaitu meliputi Wilayah GSG, Lapangan Sepakbola, Kolam Renang, dan Rusunawa Universitas Lampung
  • 9. Manfaat Penelitian • Sebagai bahan evaluasi sistem drainase di Lingkungan Universitas Lampung. • Memberikan desain penampang drainase yang baru kepada civitas akademik Universitas Lampung agar menjadi masukan dan pertimbangan yang bisa langsung dikerjakan dan berkesinambungan. • Menjadi bahan pembelajaran dan referensi untuk penelitian selanjutnya terutama dalam bidang perencanaan drainase perkotaan.
  • 10. II. TINJAUAN PUSTAKA Intensitas Curah Hujan Definisi Drainase Data Hujan Yang Hilang Analisis Hidrologi Dasar-dasar Kriteria Perencanaan Drainase Data Curah Hujan Curah Hujan Rata-rata Analisis Frekuensi dan Probabilitas Hujan Debit Banjir Rencana Koefisien Pengaliran Kecepatan Aliran Penampang Saluran Drainase Kapasitas Saluran Waktu Konsentrasi
  • 11. Definisi Drainase Drainase berasal dari bahasa inggris yaitu drainage yang artinya mengalirkan, menguras, membuang atau mengalihkan air. Drainase yaitu suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penanggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut. (Suhardjono, 1948). Secara umum sistem drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.
  • 12. Dasar-dasar Kriteria Perencanaan Drainase Tujuan perencanaan drainase adalah untuk mengalirkan genangan air sesaat yang terjadi pada musim hujan serta dapat mengalirkan hasil buangan air kotor. Pada daerah perkotaan, kelebihan air terjadi oleh air hujan. Kapasitas infiltrasi pada daerah perkotaan sangat kecil sehingga terjadi limpasan air sesaat setelah hujan turun. Kriteria dalam perencanaan dan perancangan drainase perkotaan secara umum yaitu (Suripin, 2004) : 1. Perencanaan drainase haruslah sedemikian rupa sehingga fungsi fasilitas drainase sebagai penampung, pembagi dan pembuang air dapat sepenuhnya berdaya guna. 2. Pemilihan dimensi drainase harus diperkirakan keamanan dan keekonomisannya. 3. Perencanaan drainase haruslah mempertimbangkan dari segi kemudahan dan nilai ekonomis dari pemeliharaan sistem drainase.
  • 13. Analisis Hidrologi Analisis hidrologi adalah kumpulan keterangan atau fakta mengenai fenomena hidrologi (Suripin, 2004). Fenomena hidrologi seperti besarnya curah hujan, temperature, penguapan, lama penyinaran matahari, kecepatan angin, debit sungai, tinggi muka air, dan akan selalu berubah menurut waktu.
  • 14. Data Curah Hujan Data curah hujan merupakan data berupa jumlah besaran hujan dalam satuan tinggi (mm) yang jatuh ke permukaan tanah yang terakumulatif dalam periode waktu tertentu.
  • 15. Data Hujan Yang Hilang Data yang ideal adalah data yang untuk dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Tetapi dalam praktek sangat sering dijumpai data yang tidak lengkap (incomplete record) hal ini dapat disebabkan beberapa hal, antara lain yaitu kerusakan alat, kelalaian petugas, penggantian alat, bencana (pengerusakan) dan sebagainya. Dalam memperkirakan besarnya data yang hilang, harus diperhatikan pula pola penyebaran hujan pada stasiun yang bersangkutan maupun stasiun-stasiun sekitarnya.
  • 16. Curah Hujan Rata-rata Curah hujan diperlukan untuk menentukan besarnya intensitas yang digunakan sebagai prediksi timbulnya aliran permukaan wilayah. Untuk memperkirakan hujan rata-rata DAS dapat dilakukan dengan beberapa metode sebagai berikut ini (Soewarno, 1995). 1. Metode Aritmatik Metode Aritmatik adalah metode yang paling sederhana dari ketiga metode di atas. Metode Aritmatik dilakukan dengan menjumlahkan seluruh data hujan harian di masing-masing stasiun dan membaginya dengan jumlah stasiun. 2. Metode Polygon Thiessen Dalam menghitung curah hujan harian dengan metode Polygon Thiessen, stasiun-stasiun hujan yang ada di dalam DAS dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk polygon. Dari polygon-polygon tersebut akan membentuk daerah-daerah hujan yang diwakili oleh satu stasiun. 3. Metode Isohyet Dalam perhitungan hujan rata-rata DAS dengan metode Isohyet, DAS dibagi menjadi daerah-daerah hujan yang dibatasi oleh garis kontur yang menggambarkan variasi curah hujan di DAS
  • 17. Analisis Frekuensi dan Probabilitas Hujan Analisis frekuensi digunakan untuk menetapkan besaran hujan atau debit dengan kala ulang tertentu. Analisis frekuensi dapat dilakukan untuk seri data yang diperoleh dari rekaman data baik data hujan atau debit, dan didasarkan pada sifat statistik data yang tersedia untuk memperoleh probabilitas besaran hujan atau debit di masa yang akan datang (Sri Harto, 1993).
  • 18. Intensitas Curah Hujan Intensitas curah hujan adalah tinggi atau kedalaman air hujan per satuan waktu. Sifat umum hujan adalah makin singkat hujan berlangsung intensitasnya cenderung makin tinggi dan makin besar periode ulangnya makin tinggi pula intensitasnya.
  • 19. Debit Banjir Rencana Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan debit banjir rancangan adalah metode rasional. Metode ini banyak digunakan untuk analisis debit banjir rancangan dengan daerah pengaliran yang relatif sempit dirumuskan sebagai berikut : Q = 0,2778 x C x I x A Luas DAS (ha) Periode Ulang (Tahun) Metode perhitungan Debit banjir < 10 2 Rasional 10 – 100 2 – 5 Rasional 101 – 500 5 – 20 Rasional > 500 10 – 25 Hidrograf Satuan Tabel 2.5. Standar Metode Debit Rencana untuk Saluran Drainase Sumber : Suripin, 2004
  • 20. Waktu Konsentrasi Waktu konsentrasi adalah waktu yang diperlukan untuk mengalirkan air dari titik yang paling jauh pada aliran ke titik kontrol yang ditentukan pada sebuah aliran. Pada prinsipnya waktu konsentrasi dibagi menjadi : • Inlet time ( to ), yaitu waktu yang diperlukan oleh air untuk mengalir di permukaan tanah menuju saluran drainase. • Conduit time ( td ), yaitu waktu yang diperlukan air untuk mengalir di sepanjang saluran sampai titik yang ditentukan. • Waktu konsentrasi ( tc ) ditentukan dengan rumus : Tc = to + td.
  • 21. Koefisien Pengaliran Koefisien pengaliran (runoff coefficient) adalah perbandingan antara jumlahair hujan yang mengalir atau melimpas di atas permukaan tanah (surface runoff) dengan jumlah air hujan yang jatuh dari atmosfer. Nilai koefisen pengaliran berkisar antara 0 sampai 1 dan bergantung dari jenis tanah, jenis vegetasi, karakteristik tataguna lahan dan konstruksi yang ada di permukaan tanah seperti jalan aspal, atap bangunan, dan lain-lain yang menyebabkan air hujan tidak dapat sampai secara langsung ke permukaan tanah
  • 22. Kecepatan Aliran Kecepatan dalam saluran biasanya sangat bervariasi dari satu titik ke titik lainnya. Hal ini disebabkan adanya tegangan geser di dasar saluran, dinding saluran dan keberadaan permukaan bebas. Penentuan kecepatan aliran air di dalam saluran yang direncanakan didasarkan pada kecepatan minimum yang diperbolehkan agar konstruksi saluran tetap aman. Persamaan Manning sebagai berikut (Hasmar, 2012) : V = 1/n x R2/3 x S1/2
  • 23. Penampang Saluran Drainase Saluran untuk drainase tidak terlampau jauh berbeda dengan saluran air lainnya pada umumnya. Dalam perancangan dimensi saluran harus diusahakan dapat memperoleh dimensi tampang yang ekonomis. Dimensi saluran yang terlalu besar berarti tidak ekonomis, sebaliknya dimensi saluran yang terlalu kecil tingkat kerugian akan besar.
  • 24. Kapasitas Saluran Penentuan dimensi saluran yang akan direncanakan berdasarkan debit maksimum yang akan dialirkan. Untuk menghitung kapasitas saluran tersebut digunakan persamaan kontinuitas dan rumus Manning (Triatmodjo, 2008) : Q = A x v
  • 25. III. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian Alat yang digunakan Data yang digunakan Langkah Pengerjaan
  • 26. Lokasi Penelitian • Penelitian ini akan dilakukan di jaringan drainase yang terletak di sekitaran Wilayah GSG, Lapangan Sepakbola, Kolam Renang, dan Rusunawa Universitas Lampung.
  • 27. Data yang digunakan • Data Primer : a. Dimensi drainase dan arah aliran. b. Data material dasar saluran untuk mengetahui koefisien manning yang digunakan. c. Pengukuran topografi (elevasi). d. Titik banjir daerah studi kasus. • Data Sekunder : a. Data topografi. b. Data curah hujan dari stasiun hujan yang berpengaruh pada aliran sistem drainase. c. Peta masterplan Universitas Lampung.
  • 28. Alat yang digunakan Alat Ukur Tanah (Total Station) Meteran Laptop Alat-alat Tulis
  • 29. Langkah Pengerjaan • Pengumpulan data dan survey. • Menganalisa pola arah aliran drainase eksisting. • Merencanakan pola arah saluran. • Perhitungan debit rencana. • Pemeriksaan penampang saluran eksisting dengan program HEC- RAS. • Perhitungan penampang saluran drainase baru. • Penggambaran desain penampang baru dan rancangan anggaran biaya
  • 30. Mulai Data Hidrologi Data Topografi Data Saluran Eksisting - Data Curah Hujan - Curah Hujan Rerata - Curah Hujan Maksimum - Curah Hujan Rencana - Intensitas Hujan - Panjang Saluran - Elevasi Kontur - Luasan Area Tangkapan - Long Section dan Cross Section Debit Banjir Rancangan (Qr) - Ukuran Penampang - Koefisien Kekasaran (n) - Arah Aliran - Debit Saluran (Qs) - Dimensi Drainase Eksisting Qr < Qs Redesain sistem drainase penampang baru Selesai Tidak ya Permodelan dengan Program HEC-RAS
  • 31. Daftar Pustaka Berli Ardian, Riko. Studi System Drainase di Fakultas Teknik Universitas Lampung. Unila Offset. Bandar Lampung. Gupta, Ram S. 1989. Hydrology and hydraulic systems. Prentice Hall PTR. Amerika Serikat. Harto, Sri. 1993. Analisis Hidrologi. Gramedia Pustaka Utama. Yogyakarta. Hasmar, Halim. 2012. Drainase Terapa. UII Preaa. Yogyakarta. Mulyono. 2011. Evaluasi dan Perencanaan Sistem Drainase yang Berwawasan Lingkungan Kampus Universitas Lampung. Unila Offset. Bandar Lampung.
  • 32. Daftar Pustaka Soewarno. 1995. Hidrologi Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data. Nova. Bandung. Soewarno. 2000. Hidrologi Operasional Jilid Kesatu. PT. Aditya Bakti. Bandung. Suhardjono. 1948. Drainase Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Malang. Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Andi Offset. Yogyakarta. Triadmodjo, Bambang. 2008. Hidrologi Terapan. Beta Offset. Yogyakarta Wesli. 2008. Drainase Perkotaan. Graha Ilmu. Yogyakarta.