SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
i
PENDALAMAN MATERI BAHASA JEPANG
MODUL 5 KEBUDAYAAN DAN KESUSASTRAAN JEPANG
(日本文化・文学)
KEGIATAN BELAJAR 2 NIHON JIJO
Penulis
Ni Nengah Suartini, M.A., Ph.D.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019
1
DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini dibuat untuk keperluan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG),
sebagai materi untuk menambah pengetahuan tentang kejepangan secara umum.
Lebih khususnya adalah yang berhubungan dengan letak geografis, iklim, sistem
pemerintahan, dan hubungan kerjasama Indonesia dan Jepang. Pokok bahasan yang
ditampilkan dalam modul ini merupakan pengetahuan umum yang berhubungan
dengan kondisi Jepang yang penting untuk dipahami oleh pembelajar bahasa
Jepang. Pengetahuan tentang kejepangan dan hubungan bilateral Indonesia-Jepang
sangat penting untuk memotivasi pembelajar bahasa Jepang.
Pengantar kejepangan pada modul ini membahas tentang kondisi geografis
yang meliputi batas wilayah, karakteristik alam yang memiliki iklim sub-tropis
dengan karakteristik masing-masing musim (musim semi, musim panas, musim
gugur dan musim dingin). Selain itu juga dibahas tentang sistem pemerintahan
secara umum dan pembagian wilayah administratif yang lebih dikenal dengan
sebutan Todofuken berikut ibu kotanya, serta kondisi hubungan kerja sama Jepang
dengan Indonesia. Hubungan kerjasama yang dibahas lebih menitikberatkan pada
bidang ekonomi seperti IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership
Agreement).
RELEVANSI
Materi yang diulas dalam modul ini merupakan pengetahuan umum dalam
bidang kejepangan yang meliputi letak geografis, kondisi iklim 4 musim, sistem
pemerintahan dan hubungan kerja sama Jepang dan Indonesia. Sehingga materi ini
2
dapat menambah pengetahuan umum yang berhubungan dengan kejepangan.
Sehingga, pemahaman terhadap materi modul ini dapat meningkatkan kesadaran
akan pentingnya pembelajaran bahasa Jepang yang ikut berkontribusi dalam
mewujudkan suksesnya hubungan kerjasama Indonesia-Jepang.
PANDUAN BELAJAR
Dalam mempelajari Nihon Jijo sebagai sebuah pengantar tentang
kejepanan, pembahasan materi hanya berupa pengetahuan secara umum. Sehingga
pembelajaran yang diberikan lebih bersifat pengenalan. Bila tertarik untuk
mempelajarinya lebih mendalam, disarankan untuk membaca lebih lanjut tautan
yang tertera pada daftar pustaka.
3
2. CAPAIAN PEMBELAJARAN
A) Menguasai prinsip-prinsip dasar komunikasi lintas budaya dan aplikasinya
dalam pembelajaran bahasa Jepang
B) Menguasai berbagai pengetahuan tentng bahasa dan budaya Jepang termasuk
advance materials yang berakaitan dengan bahsa dan budaya Jepang secara
bermakna yang dapat menjelaskan aspek “apa” (konten), “mengapa” (filosofi)
dan “bagaimana”(penerapan) dalam kehidupan sehari-hari.
3. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN
A) Memahami batas-batas wilayah dan kondisi geografis Jepang, karakteristik
Jepang sebagai negara dengan 4 musim. Misalnya kondisi alam serta makanan
khas pada setiap musimnya.
B) Memahami sistem pemerintahan di Jepang. Peran Kaisar dan Perdana Mentri,
badan legislatif (Diet atau parlemen), badan eksekutif (kabinet) dan badan
yudikatif (pengadilan).
C) Memahami hubungan bilateral Indonesia dan Jepang yang mengambil contoh
IJEPA, tentang tujuan dan manfaat kerjasama pemerintah Indonesia dan Jepang
terhadap peningkatan ekonomi kedua negara dan peluang kerja di Jepang.
4
4. MATERI
4.1. Letak dan Kondisi Geografis
Jepang merupakan negara yang terletak di Asia bagian Timur,
membentang secara vertikal dari utara ke selatan. Jepang adalah negara kepulauan
dengan 4 pulau utama bila diurut dari utara ke selatan yaitu, Hokkaido, Honshu,
Shikoku dan Kyushu. Berikut merupakan batas-batas wilayah geografisnya.
Perhatikan gambar peta Jepang dengan baik untuk mempermudah mengingat batas-
batas wilayah Jepang.
Batas-batas wilayah
Jepang.
Timur: Samudra
Pasifik
Barat: Laut Jepang
Utara: Laut Okhotsk
Selatan: Laut
Philipina dan Laut
Cina Timur
Letak Astronomis
Jepang
30°LU - 47°LU
5
Peta Jepang. (sumber: Kedutaan Besar Jepang di Jakarta
(https://www.id.emb-japan.go.jp/expljp.html)
128°BT - 146°
BT
Jepang dikelilingi oleh laut yang kaya akan berbagai spesies ikan karena
merupakan tempat bertemunya arus hangat dan dingin. Jepang juga merupakan
tempat yang bergunung dan lebih dari 70% dari luas wilayahnya merupakan
pegunungan. Jepang memiliki banyak gunung berapi (kazan), gunung yang paling
dikenal dan sekaligus menjadi ikon Jepang adalah Gunung Fuji dengan ketinggian
3776 meter. Jepang juga memiliki banyak sumber air panas (onsen). Menikmati
berendam di onsen atau permandian air panas merupakan salah satu potensi
pariwisata yang sangat dihandalkan dan setiap onsen memiliki khasiat yang berbeda
untuk kesehatan. Dalam pariwisata di Jepang ada istilah onsen ryokou yaitu
berwisata untuk menikmati permandian air panas. Biasanya satu paket dengan
menginap di penginapan tradisional Jepang yang disebut dengan ryoukan.
6
Jepang merupakan salah satu negara yang rentan dilanda bencana alam.
Berikut adalah bencana alam yang terjadi di Jepang.
⚫ Gempa bumi dan tsunami.
Gempa besar yang diikuti tsunami pernah terjadi pada tanggal 11 Maret 2011
atau lebih dikenal 3.11 (san ten ichi ichi) atau Higashi Nihon Daishinsai
merupakan bencana terbesar berskala internasional. Gempa bumi sering terjadi
karena Jepang berada di wilayah ring of fire. Gempa bumi terjadi karena erupsi
gunung berapi (gempa vulkanik) atau pergeseran plate (gempa tektonik). Setiap
terjadi gempa baik stasiun TV maupun radio selalu memberikan informasi
secepatnya tentang pusat gempa, kekuatan kemungkinan berpotensi tsunami
atau tidak.
⚫ Erupsi gunung berapi
Jepang memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif dan sewaktu-waktu
berpotensi untuk erupsi. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Jepang,
jumlah gunung berapi aktif ada 111 dan 50 diantaranya berada di bawah
pemantauan para peneliti dari universitas dan badan mitigasi bencana.
⚫ Banjir, tanah longsor dan taifun
Banjir dan tanah longsor lebih banyak disebabkan oleh curah hujan yang
berlebihan. Taifun lebih banyak terjadi pada musim gugur, tetapi tidak tertutup
juga terjadi pada musim panas.
⚫ Bencana karena Salju
Badai salju (fubuki), salju longsor (nadare), salju yang menumpuk berlebihan
sangat berbahaya. Bencana salju lebih banyak terjadi di Jepang bagian utara
7
dan Jepang bagian yang menghadap ke Laut Jepang karena merupakan daerah
bersalju.
Pengalaman Jepang dalam menghadapi bencana membuat pendidikan
tentang mitigasi bencana menjadi salah satu program penting pemerintah.
Pendidikan mitigasi bencana diberikan melalui pelatihan, orientasi baik di sekolah,
kampus, empat kerja maupun swasta maupun peerintahan. Hal ini dilakukan untuk
memberikan pengetahuan dan kesiapan masyarakat dalam menangani bencana.
4.2. Empat Musim dan Ciri Khasnya
Jepang merupakan negara sub tropis yang memiliki 4 musim yaitu musim
semi (haru), musim panas (natsu), musim gugur (aki) dan musim dingin (fuyu).
Masing-masing musim memiliki ciri khas yang membedakannya dengan yang lain.
Ciri khas setiap musim dapat dilihat dari temperatur udara, alam, makanan dan gaya
berpakaiannya. Berikut diuraikan 4 musim di Jepang dengan ciri khasnya masing-
masing.
Musim semi (haru), Maret sampai Mei Musim panas (natsu),Juni sampai
September
8
Musim gugur (aki), September sampai
November.
Musim dingin (fuyu), Desember sampai
Februari
Musim semi berlangsung dari bulan Maret sampai Mei. Temperatur udara
sudah semakin hangat. Gaya berpakaian juga sudah berubah dengan warna-warna
pastel dan tidak setebal musim dingin. Musim semi merupakan awal dimulainya
tumbuh tunas-tunas muda pada tanaman. Mekarnya bunga sakura merupakan
puncak indahnya musim semi yang dinikmati dengan hanami. Selain sakura, masih
banyak lagi bunga lainnya yang mekar pada musim semi seperti tulip, fuji dan lain-
lain. Makanan khas pada musim semi misalnya sakura mochi yang sekaligus
menjadi kue khas Hinamatsuri (festival boneka untuk anak perempuan). Mochi
berwarna merah muda dengan daun sakura yang sudah diasinkan dan bisa dimakan.
Tetapi, pada musim semi tidak ada buah khas karena tunas-tunas tanaman baru
tumbuh. Musim semi merupakan awal dimulainya kegiatan bertani, termasuk
menanam padi.
Bunga sakura merupakan bunga khas musim semi. Memasuki akhir bulan
Maret, ramalan cuaca tidak hanya membahas tentang cuaca, tetapi juga
menyampaikan informasi tentang perkembangan bunga sakura dari berbagai daerah
9
di Jepang. Istilah “Sakura kaika” digunakan bila bunga sakura sudah mekar dan
orang-orang mulai bersiap-siap untuk hanami. Mekarnya bunga sakura juga
bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran baru dan penerimaan karyawan baru.
Sehingga hanami menjadi waktu yang tepat untuk saling mengenal di lingkungan
baru.
Taman bunga sakura Someiyoshi
Shidare zakura
Sakura mochi
Musim panas berlangsung dari bulan Juni sampai Agustus, temperatur
udara sudah mulai meningkat sehingga gaya berpakaian pun berubah menjadi lebih
tipis, berlengan pendek, berbahan katun yang menyerap keringat dan berwarna
10
lebih terang. Memasuki bulan Juni, merupakan awal musim panas ditandai dengan
musim hujan (tsuyu) dengan kelembaban yang tinggi, makanan mudah basi dan
berjamur. Bunga hydrangea (ajisai) merupakan bunga khas yang mekar saat musim
hujan (tsuyu). Berakhirnya musim hujan sekitar Juli merupakan musim panas dan
mencapai puncaknya pada bulan Agustus dengan suhu bisa mencapai 35℃.
Matahari bersinar lebih lama, terbit lebih cepat, dan malam lebih pendek. Pantai
merupakan tempat favorit pada musim panas. Pada musim panas banyak orang
melakukan kegiatan di luar rumah seperti berkemah, mendaki gunung, bersepeda,
pergi ke pantai dan olah raga di alam bebas lainnya. Tetapi, resiko beraktivitas di
alam bebas pada musim panas adalah terbakar sinar matahari dan gigitan serangga.
Sehingga berbagai produk pelindung sinar UV dan obat anti serangga banyak
beredar di pasaran pada musim panas. Salah satu serangga khas musim panas adalah
semi, serangga dengan suaranya yang khas sebagai pertanda hari yang panas.
Musim panas juga identik dengan menikmati makanan serba dingin adalah
kuliner khas musim panas seperti mi dingin (reimen), es serut dengan sirop
(kakigori) dan lain-lain. Es krim babahera merupakan es krim khas musim panas
yang berbentuk bunga dariAkita. Buah-buahan yang khas pada musim panas adalah
cherry (sakuranbo), semangka (suika), anggur (budou), persik (momo) dll.
11
Cherry (sakuranbo) Hydrangea (ajisai)
Es krim Babahera dari Akita
Musim gugur berlangsung dari bulan September sampai November dengan
temperatur udara sangat nyaman, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Tetapi
gaya berpakaian berubah dengan dominasi baju berlengan panjang dan berwarna
lebih gelap. Pemandangan yang khas pada musim gugur adalah indahnya dedaunan
yang berganti warna menjadi kuning, orange dan merah. Daun yang paling
representatif berubah warna misalnya maple (kaede) dan ginko (ichou). Momijigari
merupakan tradisi musim gugur untuk menikmati indahnya dedaunan yang berubah
warna. Pegunungan merupakan tempat favorit untuk menikmati momijigari. Selain
12
Momiji, juga ada padang rumput khas musim gugur yaitu susuki. Musim gugur juga
identik dengan musim panen. Tidak hanya buah-buahan, seperti marron (kuri) dan
kesemek (kaki), tetapi beras juga dipanen pada musim gugur. Beras hasil panen
yang masih baru disebut Shinmai. Musim gugur juga merupakan musim yang sering
terjadi badai (taifun).
Momijigari Susuki
Kesemek (kaki) Marron (kuri)
Musim dingin berlangsung dari bulan Desember sampai Februari. Siang
menjadi lebih pendek dan malam menjadi lebih panjang. Suhu sudah mulai dingin
dan pakaian harus lebih tebal, lengkap dengan topi, sarung tangan dan lainnya agar
13
tidak kedinganan. Penghangat ruangan (sutoobu) atau meja dengan penghangat
(kotatsu) sangat diperlukan saat musim dingin. Memasuki Desember salju sudah
mulai turun dari wilayah bagian Utara ke Selatan. Tetapi, tidak semua wilayah di
Jepang bersalju pada musim dingin. Daerah yang bersalju lebih banyak di wilayah
Jepang bagian Utara (Hokkaido dan daerah Tohoku) dan bagian laut Jepang (Akita,
Niigata, Toyama, Ishikawa dll). Daerah Jepang bagian selatan jarang turun salju.
Termasuk Okinawa, bahkan tidak turun salju sama sekali, cuacanya hangat pada
musim dingin.
Salju yang menumpuk harus segera dibersihkan agar tidak berbahaya bagi
pejalan kaki karena licin. Salju dibersihkan dengan menyekop salju di jalan
(yukikaki), menurunkan salju dari atap (yukioroshi) dan juga membersihkan salju di
jalan raya dengan mobil pembersih salju (josetsusha). Saat salju turun deras dan
menumpuk banyak anak yang bermain salju dengan bermain papan luncur,
membuat yukidaruma dan lain-lain. Tetapi, hujan salju yang berlebihan juga sering
membuat lalu lintas menjadi terganggu. Sehingga orang lebih suka berada di dalam
rumah dengan penghangat ruangan dan enggan untuk berpergian.
Buah yang khas dinikmati pada musim dingin adalah jeruk dan apel. Selain
itu juga ada kerang tiram yang bisa dimakan mentah, dikukus atau digoreng tepung.
Bunga yang khas pada musim dingin adalah bunga Tsubaki yang bijinya bisa diolah
menjadi minyak rambut.
14
Jeruk (mikan) Apel (ringo)
Camelia (Tsubaki) Kerang tiram (kaki)
Membersihkan salju (Yukikaki) Mobil pembersih salju (Josetsusha)
15
Sutobu Yukidaruma
4.3. Sistem Pemerintahan Jepang
Pemerintahan di Jepang dilaksanakan berdasarkan konstitusi yang mulai
berlaku sejak 1947. Berdasarkan konstitusi tersebut Jepang adalah negara dengan
sistem pemerintahan parlementer. Kaisar merupakan lambang negara, pemersatu
rakyat Jepang dan tidak memiliki kekuasaan secara politik dan pemerintahan.
Kaisar saat ini adalah Kaisar Naruhito yang menggantikan ayahnya Kaisar Akihito
yang mengundurkan diri pada Mei 2019 karena alasan kesehatan dan usia.
Pergantian kaisar juga ditandai dengan pergantian tahun Jepang dari Tahun Heisei
(1989~2019) menjadi Tahun Reiwa (Mei 2019~). Masyaraat Jepang menyebut
Kaisar dengan sebutan Tenno Heika. Pemerintahan di Jepang dipimpin oleh seorang
Perdana Menteri yang dipilih oleh anggota parlemen (Diet). Saat ini yang menjabat
sebagai Perdana Menteri Jepang adalah Abe Shinzo. Perdana Menteri dalam
menjalankan pemerintahan membentuk dan memimpin kabinet sebagai badan
eksekutif. Badan eksekutif bertanggung jawab terhadap parlemen.
Konstitusi Jepang memuat tentang 3 prinsip pemerintahan dan
kemandirian 3 badan pemerintahan. Tiga prinsip pemerintahan yaitu, 1) kedaulatan
16
rakyat, 2) hormat terhadap hak-hak asasi manusia dan 3) penolakan perang. Tiga
badan pemerintahan meliputi, 1) badan legislatif (Diet atau parlemen), 2) badan
eksekutif (kabinet) dan 3) badan yudikatif (pengadilan). Badan legislatif merupakan
badan tertinggi terdiri dari Majelis Rendah (shugiin) dan Majelis Tinggi (San’giin)
dengan jumlah masing-masing 465 orang dan 242 orang (data tahun 2018). Anggota
Badan eksekutif dipilih melalui pemilihan umum oleh seluruh rakyat yang telah
memiliki hak berpolitik, yang berusia 20 tahun ke atas. Karena masalah demografi,
hak berpolitik akan diubah menjadi 18 tahun.
Pembagian daerah administratif pemerintahan di Jepang dikenal dengan
sebutan Todofuken. Todofuken merupakan singkatan dari Tokyo-to, Hokkaido,
Osaka-fu, Kyoto-fu dan ken. Jadi, Todofuken terdiri dari 1 To yaitu Tokyo, 1 Do
yaitu Hokkaido, 2 Fu yaitu Osaka dan Kyoto, dan 47 Ken atau Perfektur. Perfektur
yang berjumlah 47 tersebut merupakan bagian dari 9 kawasan yaitu Hokkaido,
Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu dan Okinawa. Berikut
adalah peta Jepang yang lengkap dengan masing-masing nama perfekturnya. Lebih
jelasnya Todofuken dan pembagian Kawasan dapat dilihat pada tabel 2.1.
Todofuken Ibu kota
1. HOKKAIDO Sapporo-shi
2. TOHOKU CHIHO
Aomori-ken Aomori-shi
Akita-ken Akita-shi
Iwate-ken Morioka-shi
Yamagata-ken Yamagata-shi
17
Miyagi-ken Sendai-shi
Fukushima-ken Fukushima-shi
3. KANTO CHIHO
Tochigi-ken Utsunomiya-shi
Gunma-ken Maebashi-shi
Saitama-ken Saitama-shi
Ibaraki-ken Mito-shi
Tokyo-to Tokyo
Kanagawa-ken Yokohama-shi
Chiba-ken Chiba-shi
4.CHUBU CHIHO
Niigata-ken Niigata-shi
Toyama-ken Toyama-shi
Ishikawa-ken Kanazawa-shi
Fukui-ken Fukui-shi
Nagano-ken Nagano-shi
Yamanashi-ken Kofu-shi
Gifu-ken Gifu-shi
Aichi-ken Nagoya-shi
Shizuoka-ken Shizuoka-shi
5.KINKI CHIHO
Kyoto-fu Kyoto-shi
Osaka-fu Osaka-shi
18
Shiga-ken Otsu-shi
Mie-ken Tsu-shi
Nara-ken Nara-shi
Wakayama-ken Wakayama-shi
Hyogo-ken Kobe-shi
6.CHUGOKU CHIHO
Tottori-ken Tottori-shi
Shimane-ken Matsue-shi
Okayama-ken Okayama-shi
Hiroshima-ken Hiroshima-shi
Yamaguchi-ken Yamaguchi-shi
7. SHIKOKU CHIHO
Ehime-ken Matsuyama-shi
Kagawa-ken Takamatsu-shi
Tokushima-ken Tokushima-shi
Kochi-ken Kochi-shi
8. KYUSHU CHIHOU
Fukuoka-ken Fukuoka-shi
Saga-ken Saga-shi
Nagasaki-ken Nagasaki-shi
Oita-ken Oita-shi
Kumamoto-ken Kumamoto-shi
Miyazaki-ken Miyazaki-shi
19
Kagoshima-ken Kagoshima-shi
Okinawa-ken Okinawa-shi
Setiap kawasan di Jepang memiliki budaya yang khas, seperti dialek
(hougen), tradisi dan kuliner yang berbeda. Membandingkan ragam dialek yang ada
di Jepang merupakan salah satu tema menarik yang sering dibicarakan baik dalam
konteks akademik maupun pembicaraan santai. Kekhasan masing-masing kawasan
tersebut juga menjadi daya tarik pariwisata. Misalnya wisata kuliner, dialek
(hougen) sebagai media promosi pariwisata.
Dalam kurun waktu 10 tahun belakangan ini pariwisata Jepang mengalami
peningkatan dan khususnya kunjungan wisatawan mancanegara. Kota-kota yang
menjadi ikonik untuk dikunjungi oleh wisatawan misalnya Tokyo, Osaka dan Kyoto.
Tokyo selain merupakan kota metropolitan juga merupakan kota dengan Sub-
culture di kalangan anak muda. Keunikan Tokyo adalah berdampingannya budaya
tradisional, misalnya kuil Meiji-Jin’gu, Tokyo Sky Tree, Tokyo Tower dan budaya
costplay. Osaka dikenal dengan kota perdagangan dengan makanannya yang
beragam, dan masyarakatnya yang supel. Kyoto yang lebih dikenal dengan kota
seribu kuil. Kuil tersebut menjadi ikon pariwisata. Misalnya Fushimi Inari Jinja
dengan gerbang kuil (torii) merah yang sangat banyak. Selain itu juga terdapat Kuil
Emas (Kinkakuji) yang selalu ramai oleh pengunjung. Selain itu, Kyoto juga dikenal
dengan pasar tradisional yang menjual aneka sayuran khas untuk masakan Kyoto
(Kyoyasai)
20
Tokyo Tower
Tokyo Sky Tree
Komunitas Cost player di Harajuku,
Tokyo
Keramaian di Shibuya, Tokyo
Kinkakuji, Kyoto Fushimi Inari Jinja, Kyoto
4.4. Kerja sama Jepang dan Indonesia
Jepang merupakan negara dengan GDP sebesar USD 4,8 triliun (2017) dan
21
menempati urutan ke-3 terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan Tiongkok.
Jepang juga memiliki investasi di Indonesia senilai USD 4,9 miliar (2017) dengan
sektor utama di bidang listrik, gas & air, industri alat angkutan dan transportasi,
industry logam dasar, mesin dan elektronik. Ekspor Indonesia ke Jepang lebih
didominasi oleh produk tambang seperti batubara, bijih tembaga, logam berharga,
karet alam dan kawat berinsulasi. Sedangkan impor Indonesia dari Jepang
utamanya adalah otomotif, komponen otomotif, mesin cetak dll,
Jepang dan Indonesia telah memiliki berbagai kerja sama di bidang
ekonomi. Kerja sama ekonomi yang terus berbenah adalah Indonesia-Japan
Economic Partnership Agreement atau disingkat menjadi IJEPA. Perjanjian
bilateral antara Indonesia dan Jepang ini bertujuan untuk meningkatkan
perdagangan dan investasi, serta pasar regional melalui 3 pilar utama yaitu
liberalisasi, fasilitasi dan peningkatan kapasitas (capacity building). Dapat
diuraikan sebagai berikut. Liberalisasi perdagangan yaitu IJEPA
menghapuskan/mengurangi hambatan perdagangan (bea masuk) dan invesatasi
(perbaikan dan kepastian hukum). Fasilitasi perdagangan yaitu IJEPA memfasilitasi
kedua negara dalam melakukan kerjasama standarisasi, bea cukai, pelabuhan dan
jasa perdagangan. Selan itu juga mengatur perbaikan iklim investasi untuk
meningkatkan investor Jepang berinvestasi di Indonesia. Terakhir, peningkatan
kapasitas (capacity building) yaitu IJEPA memberikan kesempatan bagi kedua
pihak untuk melakukan kerjasama meningkatkan daya saing produsen Indonesia.
IJEPA juga memberikan manfaat yang besar terhadap peningkatan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui peningkatan kinerja perdagangan
barang dan jasa, investasi, pengiriman tenaga kerja, peningkatan daya saing dan
22
daya beli masyarakat. Kerja sama IJEPA juga mencakup agenda ekonomi dengan
terbukanya peluang kerja bagi tenaga medis Indonesia, khususnya sebagai perawat
medis (nurse) maupun perawat lansia (caregiver) di Jepang. Peningkatan migrasi
pekerja ke Jepang dengan skema G to G (Government to Government) mendapat
respon yang positif dari tenaga perawat Indonesia, terutama sebagai perawat lansia
dari program IJEPA. Hal ini dilatarbelakangi juga oleh tingginya kebutuhan karena
Jepang juga merupakan salah satu negara dengan tingkat penduduk usia lansia yang
tinggi di dunia. Dari 127 juta jiwa penduduknya, 27,7% termasuk dalam golongan
usia lanjut (data tahun 2017). Berdasarkan kondisi demografi tersebut, telah
terbukti sejak awal diberlakukannya IJEPA pada tahun 2008 hingga 2017 telah
tercatat 622 orang tenaga perawat medis dan 1,494 orang tenaga perawat lansia
yang telah ditempatkan di Jepang.
Selanjutnya, dari hasil General Review IJEPA, dibahas tentang terbukanya
peluang kerja baru di Jepang yaitu di bidang hospitality (pariwisata, khususnya
perhotelan). Hal ini sudah mulai direalisasikan dengan semakin banyaknya peluang
untuk internship di bidang perhotelan bagi mahasiswa yang menekuni bahasa
Jepang di perguruan tinggi. Program internship tersebut juga merupakan
kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman bekerja di bidang
pariwisata dalam lingkungan kerja bersama orang Jepang. Sehingga, setelah
mahasiswa tersebut lulus akan termotivasi untuk kembali lagi ke Jepang mengisi
peluang kerja di bidang pariwisata. Bagi mahasiswa yang telah lulus, peluang kerja
di bidang perhotelan di Jepang merupakan peluang menarik karena membuka
kesempatan untuk meningkatkan kompetensi keterampilan bahasa Jepang,
menambah pengetahuan dan pengalaman bekerja dalam lingkungan budaya yang
23
berbeda, mengembangkan kepribadian maupun karir bidang usaha jasa dan
termasuk meningkatkan kemampuan finansial.
24
RANGKUMAN
Berdasarkan materi yang telah dijelaskan pada modul ini, kita memahami
letak geografis Jepang yang berpengaruh terhadap iklim sub tropis. Iklim sub tropis
di Jepang memiliki kekhasan yang sangat berbeda pada masing-masing musim.
Musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin memiliki karakteristik
yang membedakan berdasarkan temperatur udara, lingkungan alam sekitar dan
aktivitas untuk menikmati setiap pergantian musim.
Dari sisi sistem pemerintahannya, Jepang merupakan negara dengan
sistem parlementer. Perdana Menteri sebagai pemimpin pemerintahan, dipilih dan
bertanggung jawab kepada parlementer (Diet) sebagai badan legislatif. Kaisar
merupakan lambang negara dan pemersatu rakyat Jepang. Perdana Menteri
menjalankan pemerintahan bersama kabinetnya. Pemerintah Jepang telah
melakukan kerjasama dengan Indonesia, terutama bidang ekonomi melalui IJEPA.
Secara empiris kita bisa melihat hasil kerjasama IJEPA melalui peningkatan
peluang kerja di Jepang tidak hanya dibidang medis yaitu perawat kesehatan dan
perawat lansia, tapi juga sudah diperluas ke bidang hospitality. Ini merupakan
peluang berharga bagi lulusan yang menekuni bahasa Jepang untuk
mengembangkan diri di Jepang.
25
DAFTAR PUSTAKA
Factsheet Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA),
Direktorat Perundingan Bilateral Ditjen Perundingan Perdagangan
Internasional Kementrian Perdagangan Republik Indonesia
Japan Institute of Country-ology and Engineering (JICE) 一般社団法人 国土技
術研究 センター (http://www.jice.or.jp/knowledge/japan)
Japan Meteorological Agency (JMA) (https://www.data.jma.go.jp)

More Related Content

What's hot

Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Tantangan Revolusi Industri 4.0
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Tantangan Revolusi Industri 4.0Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Tantangan Revolusi Industri 4.0
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Tantangan Revolusi Industri 4.0Uwes Chaeruman
 
Faktor pendidikan
Faktor pendidikanFaktor pendidikan
Faktor pendidikanAlizar Ali
 
Permasalahan pembelajaran sejarah di indonesia
Permasalahan pembelajaran sejarah di indonesiaPermasalahan pembelajaran sejarah di indonesia
Permasalahan pembelajaran sejarah di indonesiaSejarah Akademika
 
PPT ORGANISASI PROFESI GURU
PPT ORGANISASI PROFESI GURUPPT ORGANISASI PROFESI GURU
PPT ORGANISASI PROFESI GURUNelisNovita
 
Hakikat Bahasa Indonesia
Hakikat Bahasa IndonesiaHakikat Bahasa Indonesia
Hakikat Bahasa Indonesia1231011994
 
Perbedaan Individu
Perbedaan IndividuPerbedaan Individu
Perbedaan IndividuImroati Ar
 
Metode pengajaran bahasa
Metode pengajaran bahasaMetode pengajaran bahasa
Metode pengajaran bahasaM Fauzan
 
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1ErFani RetNo
 
Performansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi ChomskyPerformansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi Chomskykholid harras
 
keanekaragaman siswa
keanekaragaman siswa keanekaragaman siswa
keanekaragaman siswa Rosyidah L
 
Unimed undergraduate-24909-cover & kata pengantar
Unimed undergraduate-24909-cover & kata pengantarUnimed undergraduate-24909-cover & kata pengantar
Unimed undergraduate-24909-cover & kata pengantarENIYAWO PEKEIBO
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarEndah Rizkiani
 
Makalah teori humanistik
Makalah teori humanistikMakalah teori humanistik
Makalah teori humanistikPujiati Puu
 

What's hot (20)

Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Tantangan Revolusi Industri 4.0
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Tantangan Revolusi Industri 4.0Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Tantangan Revolusi Industri 4.0
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Tantangan Revolusi Industri 4.0
 
Faktor pendidikan
Faktor pendidikanFaktor pendidikan
Faktor pendidikan
 
Profesi Keguruan
Profesi KeguruanProfesi Keguruan
Profesi Keguruan
 
Permasalahan pembelajaran sejarah di indonesia
Permasalahan pembelajaran sejarah di indonesiaPermasalahan pembelajaran sejarah di indonesia
Permasalahan pembelajaran sejarah di indonesia
 
Pemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasaPemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasa
 
teori dan konsep pendidikan
 teori dan konsep pendidikan teori dan konsep pendidikan
teori dan konsep pendidikan
 
Makalah Pemerolehan Bahasa Anak
Makalah Pemerolehan Bahasa AnakMakalah Pemerolehan Bahasa Anak
Makalah Pemerolehan Bahasa Anak
 
Kode etik guru
Kode etik guruKode etik guru
Kode etik guru
 
Power poin membaca
Power poin membacaPower poin membaca
Power poin membaca
 
PPT ORGANISASI PROFESI GURU
PPT ORGANISASI PROFESI GURUPPT ORGANISASI PROFESI GURU
PPT ORGANISASI PROFESI GURU
 
Hakikat Bahasa Indonesia
Hakikat Bahasa IndonesiaHakikat Bahasa Indonesia
Hakikat Bahasa Indonesia
 
Perbedaan Individu
Perbedaan IndividuPerbedaan Individu
Perbedaan Individu
 
Metode pengajaran bahasa
Metode pengajaran bahasaMetode pengajaran bahasa
Metode pengajaran bahasa
 
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
 
Performansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi ChomskyPerformansi dan kompetensi Chomsky
Performansi dan kompetensi Chomsky
 
keanekaragaman siswa
keanekaragaman siswa keanekaragaman siswa
keanekaragaman siswa
 
Unimed undergraduate-24909-cover & kata pengantar
Unimed undergraduate-24909-cover & kata pengantarUnimed undergraduate-24909-cover & kata pengantar
Unimed undergraduate-24909-cover & kata pengantar
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
 
Makalah teori humanistik
Makalah teori humanistikMakalah teori humanistik
Makalah teori humanistik
 
RPP Teks Anekdot
RPP Teks AnekdotRPP Teks Anekdot
RPP Teks Anekdot
 

Similar to Jepang Musim

12s4 jepang kiki_gilang
12s4 jepang kiki_gilang12s4 jepang kiki_gilang
12s4 jepang kiki_gilangkiwevoy
 
PROFIL NEGARA JEPANG KELOMPOK 1.pptx
PROFIL NEGARA JEPANG KELOMPOK 1.pptxPROFIL NEGARA JEPANG KELOMPOK 1.pptx
PROFIL NEGARA JEPANG KELOMPOK 1.pptxRGULAMERAHSUPER
 
Negara Jepang
Negara JepangNegara Jepang
Negara JepangEni_Cahya
 
JEPANG 9C.pptx
JEPANG 9C.pptxJEPANG 9C.pptx
JEPANG 9C.pptxErmiYulis
 
potret sistem pendidikan di Jepang
potret sistem pendidikan di Jepangpotret sistem pendidikan di Jepang
potret sistem pendidikan di Jepangmaya noviana
 
Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)
Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)
Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)diana fachrurazi
 
Japan
JapanJapan
JapanAzza
 
Materi M5KB3 - Nihon no Gyouji
Materi M5KB3 - Nihon no GyoujiMateri M5KB3 - Nihon no Gyouji
Materi M5KB3 - Nihon no GyoujiPPGHybrid1
 
Pertemuan - Karakteristik Iklim di Indonesia
Pertemuan - Karakteristik Iklim di IndonesiaPertemuan - Karakteristik Iklim di Indonesia
Pertemuan - Karakteristik Iklim di IndonesiaRanti Priyanti
 
Jepang (日本)
Jepang (日本)Jepang (日本)
Jepang (日本)Dea Nuril
 
Negara maju di asia japan geografi
Negara maju di asia japan geografiNegara maju di asia japan geografi
Negara maju di asia japan geografiIsaka Yoga
 

Similar to Jepang Musim (20)

12s4 jepang kiki_gilang
12s4 jepang kiki_gilang12s4 jepang kiki_gilang
12s4 jepang kiki_gilang
 
Jepang dan Italia
Jepang dan ItaliaJepang dan Italia
Jepang dan Italia
 
Jepang 2021
Jepang 2021Jepang 2021
Jepang 2021
 
PROFIL NEGARA JEPANG KELOMPOK 1.pptx
PROFIL NEGARA JEPANG KELOMPOK 1.pptxPROFIL NEGARA JEPANG KELOMPOK 1.pptx
PROFIL NEGARA JEPANG KELOMPOK 1.pptx
 
Negara Jepang
Negara JepangNegara Jepang
Negara Jepang
 
PPT Jepang baru 1-10-22.ppt
PPT Jepang baru 1-10-22.pptPPT Jepang baru 1-10-22.ppt
PPT Jepang baru 1-10-22.ppt
 
JEPANG 9C.pptx
JEPANG 9C.pptxJEPANG 9C.pptx
JEPANG 9C.pptx
 
potret sistem pendidikan di Jepang
potret sistem pendidikan di Jepangpotret sistem pendidikan di Jepang
potret sistem pendidikan di Jepang
 
Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)
Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)
Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)
 
bentang alam ips 7.pptx
bentang alam ips 7.pptxbentang alam ips 7.pptx
bentang alam ips 7.pptx
 
Japan
JapanJapan
Japan
 
2016)
2016)2016)
2016)
 
Materi M5KB3 - Nihon no Gyouji
Materi M5KB3 - Nihon no GyoujiMateri M5KB3 - Nihon no Gyouji
Materi M5KB3 - Nihon no Gyouji
 
Pertemuan - Karakteristik Iklim di Indonesia
Pertemuan - Karakteristik Iklim di IndonesiaPertemuan - Karakteristik Iklim di Indonesia
Pertemuan - Karakteristik Iklim di Indonesia
 
Jepang (日本)
Jepang (日本)Jepang (日本)
Jepang (日本)
 
Kebijakan jepang
Kebijakan jepangKebijakan jepang
Kebijakan jepang
 
Negara maju di asia japan geografi
Negara maju di asia japan geografiNegara maju di asia japan geografi
Negara maju di asia japan geografi
 
Artikel Jepang
Artikel JepangArtikel Jepang
Artikel Jepang
 
masa penjajahan jepang
masa penjajahan jepangmasa penjajahan jepang
masa penjajahan jepang
 
Negara maju
Negara majuNegara maju
Negara maju
 

More from PPGHybrid1

Kelompok 6 anuitas lain
Kelompok 6 anuitas lainKelompok 6 anuitas lain
Kelompok 6 anuitas lainPPGHybrid1
 
PPT TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
PPT TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainasePPT TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
PPT TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainasePPGHybrid1
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiPPGHybrid1
 
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPGHybrid1
 
PPT TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak Tertentu
PPT TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak TertentuPPT TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak Tertentu
PPT TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak TertentuPPGHybrid1
 
PPT TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
PPT TKP M2KB3 - Mekanika BahanPPT TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
PPT TKP M2KB3 - Mekanika BahanPPGHybrid1
 
PPT TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu
PPT TKP M2KB2 - Struktur Statis TertentuPPT TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu
PPT TKP M2KB2 - Struktur Statis TertentuPPGHybrid1
 
PPT TKP M2KB1 - Struktur dan Pembebanan
PPT TKP M2KB1 - Struktur dan PembebananPPT TKP M2KB1 - Struktur dan Pembebanan
PPT TKP M2KB1 - Struktur dan PembebananPPGHybrid1
 
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAANPPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAANPPGHybrid1
 
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANPPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANPPGHybrid1
 
PPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTUR
PPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTURPPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTUR
PPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTURPPGHybrid1
 
PPT TKP M1-KB1 PONDASI
PPT TKP M1-KB1 PONDASIPPT TKP M1-KB1 PONDASI
PPT TKP M1-KB1 PONDASIPPGHybrid1
 
Modul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek Konstruksi
Modul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek KonstruksiModul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek Konstruksi
Modul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek KonstruksiPPGHybrid1
 
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan PekerjaanModul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan PekerjaanPPGHybrid1
 
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan KonstruksiModul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan KonstruksiPPGHybrid1
 
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaModul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaPPGHybrid1
 
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNANMODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNANPPGHybrid1
 
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIRMODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIRPPGHybrid1
 
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANMODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANPPGHybrid1
 
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNG
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNGMODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNG
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNGPPGHybrid1
 

More from PPGHybrid1 (20)

Kelompok 6 anuitas lain
Kelompok 6 anuitas lainKelompok 6 anuitas lain
Kelompok 6 anuitas lain
 
PPT TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
PPT TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainasePPT TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
PPT TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
 
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
 
PPT TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak Tertentu
PPT TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak TertentuPPT TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak Tertentu
PPT TKP M2KB4 - Struktur Statis Tak Tertentu
 
PPT TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
PPT TKP M2KB3 - Mekanika BahanPPT TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
PPT TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
 
PPT TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu
PPT TKP M2KB2 - Struktur Statis TertentuPPT TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu
PPT TKP M2KB2 - Struktur Statis Tertentu
 
PPT TKP M2KB1 - Struktur dan Pembebanan
PPT TKP M2KB1 - Struktur dan PembebananPPT TKP M2KB1 - Struktur dan Pembebanan
PPT TKP M2KB1 - Struktur dan Pembebanan
 
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAANPPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
PPT TKP M1-KB4 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
 
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANPPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
 
PPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTUR
PPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTURPPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTUR
PPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTUR
 
PPT TKP M1-KB1 PONDASI
PPT TKP M1-KB1 PONDASIPPT TKP M1-KB1 PONDASI
PPT TKP M1-KB1 PONDASI
 
Modul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek Konstruksi
Modul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek KonstruksiModul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek Konstruksi
Modul TKP M6KB4 - Penjadwalan Proyek Konstruksi
 
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan PekerjaanModul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
 
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan KonstruksiModul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
 
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaModul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Modul TKP M6KB1 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNANMODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
MODUL TKP M5KB4 - GAMBAR UTILITAS BANGUNAN
 
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIRMODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
MODUL TKP M5KB3 - GAMBAR BANGUNAN AIR
 
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANMODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
 
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNG
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNGMODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNG
MODUL TKP M5KB1 - GAMBAR BANGUNAN GEDUNG
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Jepang Musim

  • 1. i PENDALAMAN MATERI BAHASA JEPANG MODUL 5 KEBUDAYAAN DAN KESUSASTRAAN JEPANG (日本文化・文学) KEGIATAN BELAJAR 2 NIHON JIJO Penulis Ni Nengah Suartini, M.A., Ph.D. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2019
  • 2. 1 DESKRIPSI SINGKAT Modul ini dibuat untuk keperluan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), sebagai materi untuk menambah pengetahuan tentang kejepangan secara umum. Lebih khususnya adalah yang berhubungan dengan letak geografis, iklim, sistem pemerintahan, dan hubungan kerjasama Indonesia dan Jepang. Pokok bahasan yang ditampilkan dalam modul ini merupakan pengetahuan umum yang berhubungan dengan kondisi Jepang yang penting untuk dipahami oleh pembelajar bahasa Jepang. Pengetahuan tentang kejepangan dan hubungan bilateral Indonesia-Jepang sangat penting untuk memotivasi pembelajar bahasa Jepang. Pengantar kejepangan pada modul ini membahas tentang kondisi geografis yang meliputi batas wilayah, karakteristik alam yang memiliki iklim sub-tropis dengan karakteristik masing-masing musim (musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin). Selain itu juga dibahas tentang sistem pemerintahan secara umum dan pembagian wilayah administratif yang lebih dikenal dengan sebutan Todofuken berikut ibu kotanya, serta kondisi hubungan kerja sama Jepang dengan Indonesia. Hubungan kerjasama yang dibahas lebih menitikberatkan pada bidang ekonomi seperti IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement). RELEVANSI Materi yang diulas dalam modul ini merupakan pengetahuan umum dalam bidang kejepangan yang meliputi letak geografis, kondisi iklim 4 musim, sistem pemerintahan dan hubungan kerja sama Jepang dan Indonesia. Sehingga materi ini
  • 3. 2 dapat menambah pengetahuan umum yang berhubungan dengan kejepangan. Sehingga, pemahaman terhadap materi modul ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pembelajaran bahasa Jepang yang ikut berkontribusi dalam mewujudkan suksesnya hubungan kerjasama Indonesia-Jepang. PANDUAN BELAJAR Dalam mempelajari Nihon Jijo sebagai sebuah pengantar tentang kejepanan, pembahasan materi hanya berupa pengetahuan secara umum. Sehingga pembelajaran yang diberikan lebih bersifat pengenalan. Bila tertarik untuk mempelajarinya lebih mendalam, disarankan untuk membaca lebih lanjut tautan yang tertera pada daftar pustaka.
  • 4. 3 2. CAPAIAN PEMBELAJARAN A) Menguasai prinsip-prinsip dasar komunikasi lintas budaya dan aplikasinya dalam pembelajaran bahasa Jepang B) Menguasai berbagai pengetahuan tentng bahasa dan budaya Jepang termasuk advance materials yang berakaitan dengan bahsa dan budaya Jepang secara bermakna yang dapat menjelaskan aspek “apa” (konten), “mengapa” (filosofi) dan “bagaimana”(penerapan) dalam kehidupan sehari-hari. 3. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN A) Memahami batas-batas wilayah dan kondisi geografis Jepang, karakteristik Jepang sebagai negara dengan 4 musim. Misalnya kondisi alam serta makanan khas pada setiap musimnya. B) Memahami sistem pemerintahan di Jepang. Peran Kaisar dan Perdana Mentri, badan legislatif (Diet atau parlemen), badan eksekutif (kabinet) dan badan yudikatif (pengadilan). C) Memahami hubungan bilateral Indonesia dan Jepang yang mengambil contoh IJEPA, tentang tujuan dan manfaat kerjasama pemerintah Indonesia dan Jepang terhadap peningkatan ekonomi kedua negara dan peluang kerja di Jepang.
  • 5. 4 4. MATERI 4.1. Letak dan Kondisi Geografis Jepang merupakan negara yang terletak di Asia bagian Timur, membentang secara vertikal dari utara ke selatan. Jepang adalah negara kepulauan dengan 4 pulau utama bila diurut dari utara ke selatan yaitu, Hokkaido, Honshu, Shikoku dan Kyushu. Berikut merupakan batas-batas wilayah geografisnya. Perhatikan gambar peta Jepang dengan baik untuk mempermudah mengingat batas- batas wilayah Jepang. Batas-batas wilayah Jepang. Timur: Samudra Pasifik Barat: Laut Jepang Utara: Laut Okhotsk Selatan: Laut Philipina dan Laut Cina Timur Letak Astronomis Jepang 30°LU - 47°LU
  • 6. 5 Peta Jepang. (sumber: Kedutaan Besar Jepang di Jakarta (https://www.id.emb-japan.go.jp/expljp.html) 128°BT - 146° BT Jepang dikelilingi oleh laut yang kaya akan berbagai spesies ikan karena merupakan tempat bertemunya arus hangat dan dingin. Jepang juga merupakan tempat yang bergunung dan lebih dari 70% dari luas wilayahnya merupakan pegunungan. Jepang memiliki banyak gunung berapi (kazan), gunung yang paling dikenal dan sekaligus menjadi ikon Jepang adalah Gunung Fuji dengan ketinggian 3776 meter. Jepang juga memiliki banyak sumber air panas (onsen). Menikmati berendam di onsen atau permandian air panas merupakan salah satu potensi pariwisata yang sangat dihandalkan dan setiap onsen memiliki khasiat yang berbeda untuk kesehatan. Dalam pariwisata di Jepang ada istilah onsen ryokou yaitu berwisata untuk menikmati permandian air panas. Biasanya satu paket dengan menginap di penginapan tradisional Jepang yang disebut dengan ryoukan.
  • 7. 6 Jepang merupakan salah satu negara yang rentan dilanda bencana alam. Berikut adalah bencana alam yang terjadi di Jepang. ⚫ Gempa bumi dan tsunami. Gempa besar yang diikuti tsunami pernah terjadi pada tanggal 11 Maret 2011 atau lebih dikenal 3.11 (san ten ichi ichi) atau Higashi Nihon Daishinsai merupakan bencana terbesar berskala internasional. Gempa bumi sering terjadi karena Jepang berada di wilayah ring of fire. Gempa bumi terjadi karena erupsi gunung berapi (gempa vulkanik) atau pergeseran plate (gempa tektonik). Setiap terjadi gempa baik stasiun TV maupun radio selalu memberikan informasi secepatnya tentang pusat gempa, kekuatan kemungkinan berpotensi tsunami atau tidak. ⚫ Erupsi gunung berapi Jepang memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif dan sewaktu-waktu berpotensi untuk erupsi. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Jepang, jumlah gunung berapi aktif ada 111 dan 50 diantaranya berada di bawah pemantauan para peneliti dari universitas dan badan mitigasi bencana. ⚫ Banjir, tanah longsor dan taifun Banjir dan tanah longsor lebih banyak disebabkan oleh curah hujan yang berlebihan. Taifun lebih banyak terjadi pada musim gugur, tetapi tidak tertutup juga terjadi pada musim panas. ⚫ Bencana karena Salju Badai salju (fubuki), salju longsor (nadare), salju yang menumpuk berlebihan sangat berbahaya. Bencana salju lebih banyak terjadi di Jepang bagian utara
  • 8. 7 dan Jepang bagian yang menghadap ke Laut Jepang karena merupakan daerah bersalju. Pengalaman Jepang dalam menghadapi bencana membuat pendidikan tentang mitigasi bencana menjadi salah satu program penting pemerintah. Pendidikan mitigasi bencana diberikan melalui pelatihan, orientasi baik di sekolah, kampus, empat kerja maupun swasta maupun peerintahan. Hal ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan kesiapan masyarakat dalam menangani bencana. 4.2. Empat Musim dan Ciri Khasnya Jepang merupakan negara sub tropis yang memiliki 4 musim yaitu musim semi (haru), musim panas (natsu), musim gugur (aki) dan musim dingin (fuyu). Masing-masing musim memiliki ciri khas yang membedakannya dengan yang lain. Ciri khas setiap musim dapat dilihat dari temperatur udara, alam, makanan dan gaya berpakaiannya. Berikut diuraikan 4 musim di Jepang dengan ciri khasnya masing- masing. Musim semi (haru), Maret sampai Mei Musim panas (natsu),Juni sampai September
  • 9. 8 Musim gugur (aki), September sampai November. Musim dingin (fuyu), Desember sampai Februari Musim semi berlangsung dari bulan Maret sampai Mei. Temperatur udara sudah semakin hangat. Gaya berpakaian juga sudah berubah dengan warna-warna pastel dan tidak setebal musim dingin. Musim semi merupakan awal dimulainya tumbuh tunas-tunas muda pada tanaman. Mekarnya bunga sakura merupakan puncak indahnya musim semi yang dinikmati dengan hanami. Selain sakura, masih banyak lagi bunga lainnya yang mekar pada musim semi seperti tulip, fuji dan lain- lain. Makanan khas pada musim semi misalnya sakura mochi yang sekaligus menjadi kue khas Hinamatsuri (festival boneka untuk anak perempuan). Mochi berwarna merah muda dengan daun sakura yang sudah diasinkan dan bisa dimakan. Tetapi, pada musim semi tidak ada buah khas karena tunas-tunas tanaman baru tumbuh. Musim semi merupakan awal dimulainya kegiatan bertani, termasuk menanam padi. Bunga sakura merupakan bunga khas musim semi. Memasuki akhir bulan Maret, ramalan cuaca tidak hanya membahas tentang cuaca, tetapi juga menyampaikan informasi tentang perkembangan bunga sakura dari berbagai daerah
  • 10. 9 di Jepang. Istilah “Sakura kaika” digunakan bila bunga sakura sudah mekar dan orang-orang mulai bersiap-siap untuk hanami. Mekarnya bunga sakura juga bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran baru dan penerimaan karyawan baru. Sehingga hanami menjadi waktu yang tepat untuk saling mengenal di lingkungan baru. Taman bunga sakura Someiyoshi Shidare zakura Sakura mochi Musim panas berlangsung dari bulan Juni sampai Agustus, temperatur udara sudah mulai meningkat sehingga gaya berpakaian pun berubah menjadi lebih tipis, berlengan pendek, berbahan katun yang menyerap keringat dan berwarna
  • 11. 10 lebih terang. Memasuki bulan Juni, merupakan awal musim panas ditandai dengan musim hujan (tsuyu) dengan kelembaban yang tinggi, makanan mudah basi dan berjamur. Bunga hydrangea (ajisai) merupakan bunga khas yang mekar saat musim hujan (tsuyu). Berakhirnya musim hujan sekitar Juli merupakan musim panas dan mencapai puncaknya pada bulan Agustus dengan suhu bisa mencapai 35℃. Matahari bersinar lebih lama, terbit lebih cepat, dan malam lebih pendek. Pantai merupakan tempat favorit pada musim panas. Pada musim panas banyak orang melakukan kegiatan di luar rumah seperti berkemah, mendaki gunung, bersepeda, pergi ke pantai dan olah raga di alam bebas lainnya. Tetapi, resiko beraktivitas di alam bebas pada musim panas adalah terbakar sinar matahari dan gigitan serangga. Sehingga berbagai produk pelindung sinar UV dan obat anti serangga banyak beredar di pasaran pada musim panas. Salah satu serangga khas musim panas adalah semi, serangga dengan suaranya yang khas sebagai pertanda hari yang panas. Musim panas juga identik dengan menikmati makanan serba dingin adalah kuliner khas musim panas seperti mi dingin (reimen), es serut dengan sirop (kakigori) dan lain-lain. Es krim babahera merupakan es krim khas musim panas yang berbentuk bunga dariAkita. Buah-buahan yang khas pada musim panas adalah cherry (sakuranbo), semangka (suika), anggur (budou), persik (momo) dll.
  • 12. 11 Cherry (sakuranbo) Hydrangea (ajisai) Es krim Babahera dari Akita Musim gugur berlangsung dari bulan September sampai November dengan temperatur udara sangat nyaman, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Tetapi gaya berpakaian berubah dengan dominasi baju berlengan panjang dan berwarna lebih gelap. Pemandangan yang khas pada musim gugur adalah indahnya dedaunan yang berganti warna menjadi kuning, orange dan merah. Daun yang paling representatif berubah warna misalnya maple (kaede) dan ginko (ichou). Momijigari merupakan tradisi musim gugur untuk menikmati indahnya dedaunan yang berubah warna. Pegunungan merupakan tempat favorit untuk menikmati momijigari. Selain
  • 13. 12 Momiji, juga ada padang rumput khas musim gugur yaitu susuki. Musim gugur juga identik dengan musim panen. Tidak hanya buah-buahan, seperti marron (kuri) dan kesemek (kaki), tetapi beras juga dipanen pada musim gugur. Beras hasil panen yang masih baru disebut Shinmai. Musim gugur juga merupakan musim yang sering terjadi badai (taifun). Momijigari Susuki Kesemek (kaki) Marron (kuri) Musim dingin berlangsung dari bulan Desember sampai Februari. Siang menjadi lebih pendek dan malam menjadi lebih panjang. Suhu sudah mulai dingin dan pakaian harus lebih tebal, lengkap dengan topi, sarung tangan dan lainnya agar
  • 14. 13 tidak kedinganan. Penghangat ruangan (sutoobu) atau meja dengan penghangat (kotatsu) sangat diperlukan saat musim dingin. Memasuki Desember salju sudah mulai turun dari wilayah bagian Utara ke Selatan. Tetapi, tidak semua wilayah di Jepang bersalju pada musim dingin. Daerah yang bersalju lebih banyak di wilayah Jepang bagian Utara (Hokkaido dan daerah Tohoku) dan bagian laut Jepang (Akita, Niigata, Toyama, Ishikawa dll). Daerah Jepang bagian selatan jarang turun salju. Termasuk Okinawa, bahkan tidak turun salju sama sekali, cuacanya hangat pada musim dingin. Salju yang menumpuk harus segera dibersihkan agar tidak berbahaya bagi pejalan kaki karena licin. Salju dibersihkan dengan menyekop salju di jalan (yukikaki), menurunkan salju dari atap (yukioroshi) dan juga membersihkan salju di jalan raya dengan mobil pembersih salju (josetsusha). Saat salju turun deras dan menumpuk banyak anak yang bermain salju dengan bermain papan luncur, membuat yukidaruma dan lain-lain. Tetapi, hujan salju yang berlebihan juga sering membuat lalu lintas menjadi terganggu. Sehingga orang lebih suka berada di dalam rumah dengan penghangat ruangan dan enggan untuk berpergian. Buah yang khas dinikmati pada musim dingin adalah jeruk dan apel. Selain itu juga ada kerang tiram yang bisa dimakan mentah, dikukus atau digoreng tepung. Bunga yang khas pada musim dingin adalah bunga Tsubaki yang bijinya bisa diolah menjadi minyak rambut.
  • 15. 14 Jeruk (mikan) Apel (ringo) Camelia (Tsubaki) Kerang tiram (kaki) Membersihkan salju (Yukikaki) Mobil pembersih salju (Josetsusha)
  • 16. 15 Sutobu Yukidaruma 4.3. Sistem Pemerintahan Jepang Pemerintahan di Jepang dilaksanakan berdasarkan konstitusi yang mulai berlaku sejak 1947. Berdasarkan konstitusi tersebut Jepang adalah negara dengan sistem pemerintahan parlementer. Kaisar merupakan lambang negara, pemersatu rakyat Jepang dan tidak memiliki kekuasaan secara politik dan pemerintahan. Kaisar saat ini adalah Kaisar Naruhito yang menggantikan ayahnya Kaisar Akihito yang mengundurkan diri pada Mei 2019 karena alasan kesehatan dan usia. Pergantian kaisar juga ditandai dengan pergantian tahun Jepang dari Tahun Heisei (1989~2019) menjadi Tahun Reiwa (Mei 2019~). Masyaraat Jepang menyebut Kaisar dengan sebutan Tenno Heika. Pemerintahan di Jepang dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang dipilih oleh anggota parlemen (Diet). Saat ini yang menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang adalah Abe Shinzo. Perdana Menteri dalam menjalankan pemerintahan membentuk dan memimpin kabinet sebagai badan eksekutif. Badan eksekutif bertanggung jawab terhadap parlemen. Konstitusi Jepang memuat tentang 3 prinsip pemerintahan dan kemandirian 3 badan pemerintahan. Tiga prinsip pemerintahan yaitu, 1) kedaulatan
  • 17. 16 rakyat, 2) hormat terhadap hak-hak asasi manusia dan 3) penolakan perang. Tiga badan pemerintahan meliputi, 1) badan legislatif (Diet atau parlemen), 2) badan eksekutif (kabinet) dan 3) badan yudikatif (pengadilan). Badan legislatif merupakan badan tertinggi terdiri dari Majelis Rendah (shugiin) dan Majelis Tinggi (San’giin) dengan jumlah masing-masing 465 orang dan 242 orang (data tahun 2018). Anggota Badan eksekutif dipilih melalui pemilihan umum oleh seluruh rakyat yang telah memiliki hak berpolitik, yang berusia 20 tahun ke atas. Karena masalah demografi, hak berpolitik akan diubah menjadi 18 tahun. Pembagian daerah administratif pemerintahan di Jepang dikenal dengan sebutan Todofuken. Todofuken merupakan singkatan dari Tokyo-to, Hokkaido, Osaka-fu, Kyoto-fu dan ken. Jadi, Todofuken terdiri dari 1 To yaitu Tokyo, 1 Do yaitu Hokkaido, 2 Fu yaitu Osaka dan Kyoto, dan 47 Ken atau Perfektur. Perfektur yang berjumlah 47 tersebut merupakan bagian dari 9 kawasan yaitu Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu dan Okinawa. Berikut adalah peta Jepang yang lengkap dengan masing-masing nama perfekturnya. Lebih jelasnya Todofuken dan pembagian Kawasan dapat dilihat pada tabel 2.1. Todofuken Ibu kota 1. HOKKAIDO Sapporo-shi 2. TOHOKU CHIHO Aomori-ken Aomori-shi Akita-ken Akita-shi Iwate-ken Morioka-shi Yamagata-ken Yamagata-shi
  • 18. 17 Miyagi-ken Sendai-shi Fukushima-ken Fukushima-shi 3. KANTO CHIHO Tochigi-ken Utsunomiya-shi Gunma-ken Maebashi-shi Saitama-ken Saitama-shi Ibaraki-ken Mito-shi Tokyo-to Tokyo Kanagawa-ken Yokohama-shi Chiba-ken Chiba-shi 4.CHUBU CHIHO Niigata-ken Niigata-shi Toyama-ken Toyama-shi Ishikawa-ken Kanazawa-shi Fukui-ken Fukui-shi Nagano-ken Nagano-shi Yamanashi-ken Kofu-shi Gifu-ken Gifu-shi Aichi-ken Nagoya-shi Shizuoka-ken Shizuoka-shi 5.KINKI CHIHO Kyoto-fu Kyoto-shi Osaka-fu Osaka-shi
  • 19. 18 Shiga-ken Otsu-shi Mie-ken Tsu-shi Nara-ken Nara-shi Wakayama-ken Wakayama-shi Hyogo-ken Kobe-shi 6.CHUGOKU CHIHO Tottori-ken Tottori-shi Shimane-ken Matsue-shi Okayama-ken Okayama-shi Hiroshima-ken Hiroshima-shi Yamaguchi-ken Yamaguchi-shi 7. SHIKOKU CHIHO Ehime-ken Matsuyama-shi Kagawa-ken Takamatsu-shi Tokushima-ken Tokushima-shi Kochi-ken Kochi-shi 8. KYUSHU CHIHOU Fukuoka-ken Fukuoka-shi Saga-ken Saga-shi Nagasaki-ken Nagasaki-shi Oita-ken Oita-shi Kumamoto-ken Kumamoto-shi Miyazaki-ken Miyazaki-shi
  • 20. 19 Kagoshima-ken Kagoshima-shi Okinawa-ken Okinawa-shi Setiap kawasan di Jepang memiliki budaya yang khas, seperti dialek (hougen), tradisi dan kuliner yang berbeda. Membandingkan ragam dialek yang ada di Jepang merupakan salah satu tema menarik yang sering dibicarakan baik dalam konteks akademik maupun pembicaraan santai. Kekhasan masing-masing kawasan tersebut juga menjadi daya tarik pariwisata. Misalnya wisata kuliner, dialek (hougen) sebagai media promosi pariwisata. Dalam kurun waktu 10 tahun belakangan ini pariwisata Jepang mengalami peningkatan dan khususnya kunjungan wisatawan mancanegara. Kota-kota yang menjadi ikonik untuk dikunjungi oleh wisatawan misalnya Tokyo, Osaka dan Kyoto. Tokyo selain merupakan kota metropolitan juga merupakan kota dengan Sub- culture di kalangan anak muda. Keunikan Tokyo adalah berdampingannya budaya tradisional, misalnya kuil Meiji-Jin’gu, Tokyo Sky Tree, Tokyo Tower dan budaya costplay. Osaka dikenal dengan kota perdagangan dengan makanannya yang beragam, dan masyarakatnya yang supel. Kyoto yang lebih dikenal dengan kota seribu kuil. Kuil tersebut menjadi ikon pariwisata. Misalnya Fushimi Inari Jinja dengan gerbang kuil (torii) merah yang sangat banyak. Selain itu juga terdapat Kuil Emas (Kinkakuji) yang selalu ramai oleh pengunjung. Selain itu, Kyoto juga dikenal dengan pasar tradisional yang menjual aneka sayuran khas untuk masakan Kyoto (Kyoyasai)
  • 21. 20 Tokyo Tower Tokyo Sky Tree Komunitas Cost player di Harajuku, Tokyo Keramaian di Shibuya, Tokyo Kinkakuji, Kyoto Fushimi Inari Jinja, Kyoto 4.4. Kerja sama Jepang dan Indonesia Jepang merupakan negara dengan GDP sebesar USD 4,8 triliun (2017) dan
  • 22. 21 menempati urutan ke-3 terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan Tiongkok. Jepang juga memiliki investasi di Indonesia senilai USD 4,9 miliar (2017) dengan sektor utama di bidang listrik, gas & air, industri alat angkutan dan transportasi, industry logam dasar, mesin dan elektronik. Ekspor Indonesia ke Jepang lebih didominasi oleh produk tambang seperti batubara, bijih tembaga, logam berharga, karet alam dan kawat berinsulasi. Sedangkan impor Indonesia dari Jepang utamanya adalah otomotif, komponen otomotif, mesin cetak dll, Jepang dan Indonesia telah memiliki berbagai kerja sama di bidang ekonomi. Kerja sama ekonomi yang terus berbenah adalah Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement atau disingkat menjadi IJEPA. Perjanjian bilateral antara Indonesia dan Jepang ini bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi, serta pasar regional melalui 3 pilar utama yaitu liberalisasi, fasilitasi dan peningkatan kapasitas (capacity building). Dapat diuraikan sebagai berikut. Liberalisasi perdagangan yaitu IJEPA menghapuskan/mengurangi hambatan perdagangan (bea masuk) dan invesatasi (perbaikan dan kepastian hukum). Fasilitasi perdagangan yaitu IJEPA memfasilitasi kedua negara dalam melakukan kerjasama standarisasi, bea cukai, pelabuhan dan jasa perdagangan. Selan itu juga mengatur perbaikan iklim investasi untuk meningkatkan investor Jepang berinvestasi di Indonesia. Terakhir, peningkatan kapasitas (capacity building) yaitu IJEPA memberikan kesempatan bagi kedua pihak untuk melakukan kerjasama meningkatkan daya saing produsen Indonesia. IJEPA juga memberikan manfaat yang besar terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui peningkatan kinerja perdagangan barang dan jasa, investasi, pengiriman tenaga kerja, peningkatan daya saing dan
  • 23. 22 daya beli masyarakat. Kerja sama IJEPA juga mencakup agenda ekonomi dengan terbukanya peluang kerja bagi tenaga medis Indonesia, khususnya sebagai perawat medis (nurse) maupun perawat lansia (caregiver) di Jepang. Peningkatan migrasi pekerja ke Jepang dengan skema G to G (Government to Government) mendapat respon yang positif dari tenaga perawat Indonesia, terutama sebagai perawat lansia dari program IJEPA. Hal ini dilatarbelakangi juga oleh tingginya kebutuhan karena Jepang juga merupakan salah satu negara dengan tingkat penduduk usia lansia yang tinggi di dunia. Dari 127 juta jiwa penduduknya, 27,7% termasuk dalam golongan usia lanjut (data tahun 2017). Berdasarkan kondisi demografi tersebut, telah terbukti sejak awal diberlakukannya IJEPA pada tahun 2008 hingga 2017 telah tercatat 622 orang tenaga perawat medis dan 1,494 orang tenaga perawat lansia yang telah ditempatkan di Jepang. Selanjutnya, dari hasil General Review IJEPA, dibahas tentang terbukanya peluang kerja baru di Jepang yaitu di bidang hospitality (pariwisata, khususnya perhotelan). Hal ini sudah mulai direalisasikan dengan semakin banyaknya peluang untuk internship di bidang perhotelan bagi mahasiswa yang menekuni bahasa Jepang di perguruan tinggi. Program internship tersebut juga merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman bekerja di bidang pariwisata dalam lingkungan kerja bersama orang Jepang. Sehingga, setelah mahasiswa tersebut lulus akan termotivasi untuk kembali lagi ke Jepang mengisi peluang kerja di bidang pariwisata. Bagi mahasiswa yang telah lulus, peluang kerja di bidang perhotelan di Jepang merupakan peluang menarik karena membuka kesempatan untuk meningkatkan kompetensi keterampilan bahasa Jepang, menambah pengetahuan dan pengalaman bekerja dalam lingkungan budaya yang
  • 24. 23 berbeda, mengembangkan kepribadian maupun karir bidang usaha jasa dan termasuk meningkatkan kemampuan finansial.
  • 25. 24 RANGKUMAN Berdasarkan materi yang telah dijelaskan pada modul ini, kita memahami letak geografis Jepang yang berpengaruh terhadap iklim sub tropis. Iklim sub tropis di Jepang memiliki kekhasan yang sangat berbeda pada masing-masing musim. Musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin memiliki karakteristik yang membedakan berdasarkan temperatur udara, lingkungan alam sekitar dan aktivitas untuk menikmati setiap pergantian musim. Dari sisi sistem pemerintahannya, Jepang merupakan negara dengan sistem parlementer. Perdana Menteri sebagai pemimpin pemerintahan, dipilih dan bertanggung jawab kepada parlementer (Diet) sebagai badan legislatif. Kaisar merupakan lambang negara dan pemersatu rakyat Jepang. Perdana Menteri menjalankan pemerintahan bersama kabinetnya. Pemerintah Jepang telah melakukan kerjasama dengan Indonesia, terutama bidang ekonomi melalui IJEPA. Secara empiris kita bisa melihat hasil kerjasama IJEPA melalui peningkatan peluang kerja di Jepang tidak hanya dibidang medis yaitu perawat kesehatan dan perawat lansia, tapi juga sudah diperluas ke bidang hospitality. Ini merupakan peluang berharga bagi lulusan yang menekuni bahasa Jepang untuk mengembangkan diri di Jepang.
  • 26. 25 DAFTAR PUSTAKA Factsheet Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), Direktorat Perundingan Bilateral Ditjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementrian Perdagangan Republik Indonesia Japan Institute of Country-ology and Engineering (JICE) 一般社団法人 国土技 術研究 センター (http://www.jice.or.jp/knowledge/japan) Japan Meteorological Agency (JMA) (https://www.data.jma.go.jp)