Dokumen tersebut merangkum informasi tentang Jepang dalam beberapa aspek seperti letak astronomis, hubungan dengan Indonesia, keadaan alam, sosial, dan ekonomi. Jepang adalah negara kepulauan yang terletak di Asia Timur dengan perekonomian yang kuat didukung oleh sektor jasa, industri, pertanian dan perikanan. Indonesia dan Jepang memiliki hubungan perdagangan dan investasi yang erat.
3. Letak Astronomis Jepang
Jepang merupakan Negara yang berbentuk kepulauan yang dinamakan
oleh orang Jepang sendiri adalah Nippon dan mempunyai julukan Negara
Matahari Terbit dan negeri Sakura. Jepang yang beribukota di Tokyo
merupakan Negara Industri terbesar ke-2 setelah Amerika Serikat.
1. Luas wilayah : 370.370 KM2;
2. Letak Astronomis : 30º LU-47º LU dan 128º BT-146º BT;
3. Letak Geografis : Di kawasan Asia timur yang terpisah dari benua Asia, di
sebelah timur benua Asia dan sebelah barat Samudera Pasifik;
4. Batas-batas : utara adalah Laut Okhstosk, Timur adalah Samudera
Pasifik, Selatan adalah L. Cina timur dan L. Filipina, dan barat adalah Laut
Jepang dan Selat Korea;
4. Keadaan Alam Jepang
• Jepang memiliki lebih dari 3000 pulau yang terletak di
pesisir lautan pasifik di timur benua asia. istilah
kepulauan jepang merujuk kepada empat pulau besar,
dari utara ke selatan. Hokaido, Honshu, Shikoku, serta
kepulauan Ryukyu yang berada di selatan Kyushu. Sekitar
70 % hingga 80% dari wilayah jepang terdiri dari
pegunungan yang berhutan-hutan, dan cocok untuk
pertanian, indusri, serta pemukiman. Daerah yang curam
berbahaya untuk dihuni karena resiko tanah longsor
akibat gempa bumi, kondisi tanah yang lunak, dan hujan
lebat. Oleh karena itu, permukiman penduduk terpusat di
kawasan pesisir. Jepang termasuk salah satu negara
berpenduduk terpadat di dunia.
5. Keadaan Alam
• Gempa bumi berkekuatan rendah dan sesekali letusan gunung berapi sering dialami jepang karena
letaknya diatas Lingkaran ”Api Pasifik” di pertemuan tiga lempeng tektonik. gempa bumi yang merusak
sering menyebankan Tsunami. Setiap abad nya, di jepang terjadi beberapa kali tsunami. Gempa Bumi
besar yang terjadi akhir-akhir ini di Jepang adalah Gempa bumi Chuetsu 2004 dan gempa bumi besar
Hanshin pada tahun 1995. keadaan geografi menyebabkan jepang memiliki banyak sumber mata air
panas, dan sebagian besar di antaranya telah dibangun sebagai daerah tujuan wisata.
• Jepang berada dikawasn beriklim sedang dengan pembagian empat musim yang jelas. Walau demikian,
terdapat perbedaan iklim yang mencolok antara wilayah bagian utara dan bagian selatan. Pada musim
dingin, Jepang bagian utara seperti Hokkaido mengalami musim salju, nemun sebaliknya wilayah
jepang bagian selatan beriklim subtropis. Iklim juga dipengaruhi tiupan angin musim yang bertiup dari
benua Asia ke Lautan Pasifik pada musim dingin, dan sebaliknya pada musim panas.
6. Keadaan Sosial
• Berdasarkan hasil sensus tahun 2004, penduduk Jepang berjumlah 127
juta jiwa. Kepadatan penduduk sekitar 336 jiwa/km2 .
• Penduduk asli jepang adalah bangsa ainu yang tinggal di pulau Hokkaido.
Sebagian besar penduduk jepang menganut agama shinto dan buddha.
Jepang mengembangkan budaya asli yang unik, seperti ikebana dan
origami. Tradisi upacara minum teh juga dikembangkan. Kini, jepang
merupakan pengekspor budaya pop ke negara lain terutama negaranegara di Asia
8. Keadaan Ekonomi
SEKTOR JASA
SEKTOR
INDUSTRI
PERTANIAN
PERIKANAN
Sejumlah tiga perempat dari total penghasilan ekonomi Jepang berasal
dari sektor jasa. Industri utama sektor jasa di Jepang berupa bank,
asuransi, realestat, bisnis eceran, transportasi, dan telekomunikasi.
Mitsubishi UFJ, Mizuho, NTT, TEPCO, Nomura, Mitsubishi Estate, Tokio
Marine, Japan Railway, Seven & I, dan Japan Airlines adalah nama-nama
perusahaan Jepang yang termasuk perusahaan terbesar dunia. Kebijakan
Pemerintah Jepang di masa Perdana Menteri Junichiro Koizumi
melakukan swastanisasi Japan Post. Enam keiretsu utama terdiri dari
grup Mitsubishi, Sumitomo, Fuyo, Mitsui, Dai-Ichi Kangyo, dan Sanwa.
Sejumlah 326 perusahaan Jepang berada dalam daftar Forbes Global 2000
atau 16,3% dari total perusahaan dalam daftar Forbes Global 2000 pada
tahun 2006.
9. Keadaan Ekonomi
SEKTOR JASA
SEKTOR
INDUSTRI
PERTANIAN
PERIKANAN
• Industri ekspor utama Jepang adalah otomotif, elektronik konsumen, komputer,
semikonduktor, besi, dan baja. Industri penting lain dalam ekonomi Jepang
adalah petrokimia, farmasi, bioindustri, galangan kapal, dirgantara, tekstil, dan
makanan yang diproses. Industri manufaktur Jepang banyak bergantung pada
impor bahan mentah dan bahan bakar minyak.
• Kawasan industri tersebar di sejumlah prefektur. Di wilayah Kantō, kawasan
industri berada di Chiba, Kanagawa, Saitama, dan Tokyo (kawasan industri
Keihin). Di wilayah Tōkai, kawasan industri Chukyo-Tokai berada di Aichi, Gifu,
Mie, dan Shizuoka. Di wilayah Kansai, kawasan industri Hanshin berada di Osaka,
Kyoto, dan Kobe. Kawasan industri Setouchi mencakup barat daya Pulau Honshu
dan bagian utara Shikoku sekitar Laut Pedalaman Seto, sementara di Kyushu,
kawasan industri berada di bagian utara Kyushu (Kitakyūshū)
10. Keadaan Ekonomi
SEKTOR JASA
SEKTOR
INDUSTRI
PERTANIAN
PERIKANAN
• Walaupun hanya 12% dari luas daratan di Jepang yang bisa dipergunakan untuk
pertanian, namun hasilnya termasuk memuaskan. Besarnya hasil pertanian
didukung oleh kesuburan lahan pertanian karena tanah yang mengandung abu
vulkanis. Di samping itu, penggarapan lahan pertanian dilakukan secara intensif
dengan didukung teknologi maju. Sektor pertanian adalah sektor yang diproteksi
pemerintah dan menerima subsidi dalam jumlah besar.
• Hasil pertanian Jepang berupa padi, kentang, jagung, gandum, kacang, kedelai,
dan teh. Hasil peternakan berupa babi, ayam, telur, sapi dan susu. Sayur-sayuran
berupa lobak, kubis, ketimun, tomat, wortel, bayam, dan selada. Sedangkan buahbuahan yang banyak ditanam adalah apel dan jeruk. Apel merupakan produk
unggulan Tohoku dan Hokkaido. Buah pir merupakan produk pertanian
unggulan Prefektur Tottori. Perkebunan jeruk berada di Shikoku, Shizuoka, dan
Kyushu. Tanaman pir dan jeruk dibawa masuk ke Jepang oleh pedagang Belanda
di Nagasaki pada akhir abad ke-18.
11. Keadaan Ekonomi
SEKTOR JASA
SEKTOR
INDUSTRI
PERTANIAN
PERIKANAN
• Jepang menempati urutan ke-2 di dunia di belakang Republik Rakyat Cina
dalam tonase penangkapan ikan (tahun 1989: 11,9 juta ton), kenaikan
tipis dari 11,1 juta ton pada tahun 1980. Setelah terjadi krisis minyak
1973, perikanan laut dalam di Jepang menurun. Pada tahun 1980-an, total
tangkapan ikan per tahun rata-rata 2 juta ton. Perikanan lepas pantai
mencapai 50 % dari penangkapan ikan total pada akhir 1980-an, meski
beberapa kali mengalami kenaikan dan penurunan.
13. Perdagangan
• Bagi Indonesia, Jepang merupakan negara mitra dagang terbesar dalam
hal ekspor-impor Indonesia. Ekspor Indonesia ke Jepang bernilai US$ 23.6
milyar (statistic Pemerintah RI), sedangkan impor Indonesia dari Jepang
adalah US$ 6.5 milyar sehingga bagi Jepang mengalami surplus besar
impor dari Indonesia (tahun 2007)
•
Komoditi penting yang diimpor Jepang dari Indonesia adalah a.l.
minyak, gas alam cair, batubara, hasil tambang, udang, pulp, tekstil dan
produk tekstil, mesin, perlengkapan listrik, dll. Di lain pihak, barangbarang yang diekspor Jepang ke Indonesia meliputi mesin-mesin dan
suku-cadang, produk plastik dan kimia, baja, perlengkapan listrik, sukucadang elektronik, mesin alat transportasi dan suku-cadang mobil.
14. Investasi
Investasi langsung swasta dari Jepang ke Indonesia yang menurun
sehubungan dengan stagnasi yang dialami perekonomian Indonesia
akibat krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1997, kini belumlah
pulih sepenuhnya, namun Jepang tetap menempati kedudukan penting di
antara negara-negara yang berinvestasi di Indonesia.
Dalam jumlah investasi langsung asing di Indonesia dari tahun 1967
hingga 2007, Jepang menduduki tempat pertama dengan angka 11,5%
dalam kesuluruhannya.
Terdapat kurang lebih 1000 perusahaan Jepang beroperasi di Indonesia
(sumber: JETRO). Perusahaan-perusahaan tersebut memperkerjakan
lebih dari 32 ribu pekerja Indonesia yang menjadikan Jepang sebagai
negara penyedia lapangan kerja nomor 1 di Indonesia (sumber: BKPM).
15. Kerjasama Ekonomi
Indonesia merupakan negara penerima ODA (bantuan pembangunan
tingkat pemerintah) terbesar dari Jepang (berdasarkan realisasi netto
pembayaran pada tahun 2005 adalah US$1.22 milyar, yaitu + 17% dari
seluruh ODA yang diberikan Jepang)
Selain itu, realisasi bantuan untuk tahun 2006 adalah :
Pinjaman Yen: 125.2 milyar Yen Bantuan hibah: 5.4 milyar Yen
(berdasarkan pertukaran Nota-nota) Kerjasama teknik : 7.8 miliar Yen
(berdasarkan realisasi pembiayaan JICA)
16. Lain-lain
1.
Setelah mulainya pemerintahan Yudhoyono, telah dibentuk forum Investasi
bersama tingkat tinggi pemerintah-swasta antara Jepang dan Indonesia.
Berdasarkan saran dan dialog yang sejak dulu diadakan antara Japan Club dan
pemerintah Indonesia, pada bulan Juni 2005 pada kesempatan kunjungan
Presiden Yudhoyono ke Jepang, telah berhasil disetujui SIAP, yaitu rencana
strategis investasi yang meliputi 5 pokok, yaiitu masalah bea, customs, tenaga
kerja, infrastruktur dan daya saing.
2.
Perundingan resmi “Economic Partnersip Agreement antara Indonesia dan
Jepang (EPA)” disetujui oleh pemerintah Indonesia dan Jepang pada waktu
Presiden SBY berkunjung ke Jepang dengan resmi pada bulan Juni 2005,
setelah itu Presiden SBY dan Mantan Perdana Menteri Jepang, Mr.Abe
menandatangani surat persetujuan EPA pada tgl 20 Agustus 2007. Melalui EPA
yang telah berlaku efektif dan mulai diimplementasikan pada tanggal 1 Juli
2008 ini, diharapkan perdagangan dan investasi antara kedua Negara dapat
meningkat dan semakin berkembang.