1. LAPORAN KUNJUNGAN PERUSAHAAN
ASPEK ERGONOMI DAN KESEHATAN KERJA
PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK.
PELATIHAN HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA
PERIODE 24-28 FEBRUARI 2020
PURWAKARTA
Disusun Oleh Kelompok II
Ketua : Ikhrul Muhammad Fauzi,AMK
Anggota : Asih Setiasih, A.Md.Kep
Nurrochman,AMK
Indri Permata Hati, A.Md.Kep
Rina Dwi Anggraeni, SST.,M.Kes
Reka Rosiana, A.Md.Kep
Kenken Nurhendalih, AMK
Yosep Firman, Amd.Kep
Ari Farid Hamdi,A.Md.Kep
Nilla Meidiana,A.Md.Kep
Chonita Fiqriyah, Amd.Kep
2. ERGONOMI DAN KESEHATAN KERJA
Ergonomi itu sendiri ialah suatu upaya dalam
bentuk ilmu, teknologi dan seni untuk menyerasikan
peralatan, mesin, pekerjaan, sistem, organisasi dan
lingkungan dengan kemampuan, keahlian dan
keterbatasan manusia sehingga tercapai suatu kondisi
dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman, efisien
dan produktif, melalui pemanfaatan fungsional tubuh
manusia secara optimal dan maksimal. (Manuaba,
2000)
Kesehatan kerja adalah upaya penyeserasian antara
kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap
pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan
dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya, agar
diperoleh produktivitas kerja yang optimal. (UU Kesehatan
1992 Pasal 23)
3. Kegiatan kunjungan identifikasi tempat kerja dalam hal ini PT.
Nippon Indosari Corpindo Tbk dilakukan pada hari Rabu, tanggal 26
Februari 2020 mulai pukul 13.00-16.00 WIB.
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk terletak di Kawasan Industri
BIC (Bukit Indah City) di beralamatkan di Blok N-V No 1,
Wanakerta, Kec. Bungursari, Kab. Purwakarta, Jawa Barat 41181.
Jumlah tenaga pekerja saat ini diestimasi sebanyak ± 600 orang
yang terdiri dari 30 orang pegawai wanita dan 570 orang pegawai laki-laki.
Jadwal hari 6 hari /minggu untk karyawan dan 5 hari/minggu
untuk staff. Jam kerja pegawai dibagi menjadi 3 shift:
Shift I : 07.00 – 15.00
Shift II : 15.00 – 23.00
Shif III : 23.00 – 07.00
5. PROSES PRODUKSI SARI ROTI
Sponge Mixing
Fermentation
Dough
Mixing
Dividing Rounding
Pressing
Panning
Final
Fermentation
Baking
Cooling
Packaging
6. Sponge Mixing : pengadukan adonan pertama yang berisi bahan utama yakni
tepung terigu, air dan ragi dicampur menjadi satu hingga tercampur rata
7. Fermentation : proses peragian agar adonan memiliki tekstur dan aroma yang
istimewa. Dalam waktu 3-4 jam dengan suhu dan kelembaban yang telah diatur.
8. Dough Mixing : proses pengadukan kedua
yakni penambahan bahan margarin dan gula.
Adonan ini akan kembali diaduk untuk
menghasilkan tekstur, cita rasa dan aroma
yang lezat.
13. Final Fermentation : proses
pengembangan adonan dalam ruangan
khusus dalam kelembaban dan suhu yang
terkontrol sehingga adonan dapat
mengembang secara sempurna.
14. Baking : proses pemanggangan adonan
yang telah memenuhi standar dalam waktu
10-30 menit dan akan berjalan sepanjang
12 meter diatas pemanggangan.
15. Cooling : proses pendinginan adonan
yang telah dipanggang. Tujuannya untuk
mengeluarkan suhu air dalam rotitersebut
sehingga tidak berembun dan mencegah
roti agar tidak cepat berjamur.
16. Packaging : proses pengemasan. Khusus untuk roti
tawar menggunakan pengikat quicklock sebagai
pengikatnya. Sehingga memudahkan konsumen
membuka dan menutup kembali bungkusan roti
dengan tetap terjaga kualitasnya.
17. 1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Klinik : Ada, yang aktif beroperasi shift 1 dan 2. Personil
Kesehatan : Ada, meliputi 2 orang Dokter dan 4 orang Perawat.
Asuransi : Ada, BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
Sistem Rujukan : Jika ada kecelakaan kerja maka ditangani oleh
petugas P3K secara sigap sebelum petugas klinik jika diperlukan
korban dirujuk ke RS. MH. Thamrin Purwakarta.
2. Kesesuaian pekerjaan
Hasil pengamatan mengenai sikap kerja dari tenaga kerja menunjukkan tidak semua
sesuai dengan aspek ergonomi, terbukti dengan adanya tenaga kerja memutar
pinggang saat menempatkan adonan kedalam oven dengan posisi lebih tinggi
dari letak adonan awal depan ke belakang .
Pekerja di bagian terlihat berdiri selama jam kerja.
HASIL PENGAMATAN
18. 4. Pemenuhan Gizi Kerja, Kantin ruang Makan
Hasil penemuan kami dilapangan menunjukkan bahwa pemenuhan gizi pekerja
dilakukan oleh perusahaan dengan menyediakan catering untuk karyawan dengan
menyajikan makanan bervariasi setiap hari dan menyediakan ruang makan di dalam
gedung yaitu di lantai dasar.
5. Penyakit akibat kerja yang terjadi
Nihil
6. Sarana P3K
Kotak P3K : Tersedia disetiap gedung, Ruang P3K : Ada, sebanyak satu
ruangan, Petugas P3K : Ada, sebanyak 7 orang.
7- Personil Kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan saat ini
memiliki 2 orang dokter dan 4 orang perawat. Apabila ada kecelakaan
kerja, pekerja akan di bawa ke Rumah Sakit MH.Thamrin Purwakarta
dengan terlebih dahulu ditangani first aid atau petugas p3k
20. No. Unit Kerja Permasalahan Penanganan Saran
1 Sikap Kerja Masih ada pekerja yang
mengangkat dan
mengangkut barang
dengan posisi yang tidak
ergonomis
Pekerja diharuskan untuk
mengangkat dengan cara
yang benar
Pekerja diberikan edukasi mengenai
cara mengangkat dan mengangkut
barang dengan baik
2 Cara Kerja Pekerja di bagian terlihat berdiri
selama jam kerja.
Pekerja diberi waktu untuk
melakukan stretching
untuk mengobati kelelahan
otot saat 2 jam sekali,
selama 5 menit.
Disediakan kursi yang ergonomis
untuk kariyawan
3 Penyakit akibat kerja
yang terjadi
-
21. KESIMPULAN
Kesimpulan mengenai aspek ergonomis dan kesehatan kerja di PT Nippon
Indosari Corpindo Tbk , adalah:
1. Aspek ergonomi dalam sikap kerja berdasarkan pengamatan hampir semua
menerapakan sikap ergonomi dalam proses pekerjaannya.
2. Aspek ergonomi dalam cara kerja sudah sesuai dengan posisi yang
seharusnya, sehingga hal ini bisa mengurangi angka kecelakaan ditempat
kerja.
3. Program Kesehatan, Pemeriksaan kesehatan kerja (awal, berkala), Program
pemenuhan gizi pekerja, dan pendataan sepuluh besar penyakit pada
pelayanan kesehatan sudah cukup baik terlaksanakan.
22. SARAN
1. Pengadaan Edukasi atau Training kepada para pekerja
tentang sikap kerja dan cara kerja yang ergonomis.
2. Pemenuhan fasilitas yang sesuai dengan bagian
pekerjaan yang didapatkan.