Dalam Laporan Posisi Keuangan, Ekuitas (Modal) terdiri dari Modal Disetor, Tambahan Modal Disetor, dan Saldo Laba. Presentasi ini menjelaskan mengenai Modal Disetor, yaitu saham yang menjadi bukti kepemilikan atas suatu entitas.
Aktivitas bisnis di danai dengan liabilitas atau ekuitas. Atau keduannya. Liabilitas merupakan kewajibaan pendanaan yang membutuhkan pembayaraan uang, jasa, atau asset lainnya di masa depan.liabilitas adalah klaim pihak luar terhadap asset dan sumber daya perusahaan saat ini dn masa mendatang. Liabilitas dapat bersifat pendanaan atau operasi dan biasanya lebih tinggi dari pada pemegang saham.liabilitas spendanaan merupakan semua bentuk pendanaan utang seperti wesel bayar jangka Panjang dan obligasi, pinjam jangka pendek, dan sewa. Liabilitas operasi merupakan kewajibaan yang timbul dari operasi seperti kreditor dagang,dan kewajibaan pasca kerja.
Dalam Laporan Posisi Keuangan, Ekuitas (Modal) terdiri dari Modal Disetor, Tambahan Modal Disetor, dan Saldo Laba. Presentasi ini menjelaskan mengenai Modal Disetor, yaitu saham yang menjadi bukti kepemilikan atas suatu entitas.
Aktivitas bisnis di danai dengan liabilitas atau ekuitas. Atau keduannya. Liabilitas merupakan kewajibaan pendanaan yang membutuhkan pembayaraan uang, jasa, atau asset lainnya di masa depan.liabilitas adalah klaim pihak luar terhadap asset dan sumber daya perusahaan saat ini dn masa mendatang. Liabilitas dapat bersifat pendanaan atau operasi dan biasanya lebih tinggi dari pada pemegang saham.liabilitas spendanaan merupakan semua bentuk pendanaan utang seperti wesel bayar jangka Panjang dan obligasi, pinjam jangka pendek, dan sewa. Liabilitas operasi merupakan kewajibaan yang timbul dari operasi seperti kreditor dagang,dan kewajibaan pasca kerja.
AKUNTANSI KEUANGAN 2
EQUITY
TUJUAN PEMBELAJARAN
Membahas karakteristik bentuk dari organisasi perseroan.
Menjelaskan komponen utama dari ekuitas pemegang saham.
Menjelaskan prosedur akuntansi untuk penerbitan saham.
Menjelaskan akuntansi untuk saham treasuri.
5. Menjelaskan akuntansi dan pelaporan saham preferen.
6. Menjelaskan kebijaksanaan yang digunakan dalam pembagian dividen.
7. Mengidentifikasi berbagai bentuk pembagian dividen.
8. Menjelaskan akuntansi untuk dividen saham kecil dan besar, dan untuk pemecahan saham.
9. Menunjukkan bagaimana menyajikan dan menganalisis ekuitas pemegang saham.
jangan lupa like & share ya ;)
AKUNTANSI KEUANGAN 2
EQUITY
TUJUAN PEMBELAJARAN
Membahas karakteristik bentuk dari organisasi perseroan.
Menjelaskan komponen utama dari ekuitas pemegang saham.
Menjelaskan prosedur akuntansi untuk penerbitan saham.
Menjelaskan akuntansi untuk saham treasuri.
5. Menjelaskan akuntansi dan pelaporan saham preferen.
6. Menjelaskan kebijaksanaan yang digunakan dalam pembagian dividen.
7. Mengidentifikasi berbagai bentuk pembagian dividen.
8. Menjelaskan akuntansi untuk dividen saham kecil dan besar, dan untuk pemecahan saham.
9. Menunjukkan bagaimana menyajikan dan menganalisis ekuitas pemegang saham.
jangan lupa like & share ya ;)
Sebelum Anda "Download" Silahkan "Follow" atau Beri "Like" terlebih dahulu. Thx.
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Bagi perusahaan yang membutuhkan Jasa Konsultan Pelatihan dan Konsultan SDM Hubungi Kami : HARD-Hi SMART CONSULTING (Fast Response : 0878-7063-5053)
Instrumen Derivatif adalah Instrumen yang nilainya diturunkan dari nilai aset yang menjadi dasarnya (Underlying Assets). Aset yang menjadi dasar tersebut bisa sangat beragam, mulai dari sekuritas (saham, obligasi), komoditas (emas, olefin), valas bahkan instrumen lainnya. Instrumen derivatif sangat bermanfaat untuk manajemen risiko, yaitu bisa digunakan untuk hedging (lindung nilai). Di Indonesia, instrumen tersebut belum banyak diperdagangkan, meskipun di luar negeri (khususnya di negara maju), pertumbuhan instrumen tersebut berkembang cukup pesat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Β
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Β
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Β
Akm sekuritas dilutif
1. Sekuritas Dilutif
Sekuritas Dilutif
dan Laba Per Lembar Saham
dan Laba Per Lembar Saham
Chapter
16
Chapter @Kris β AA YKPN, 2009
16-1
2. Sekuritas Dilutif dan Laba Per Lembar Saham
Sekuritas Dilutif dan Laba Per Lembar Saham
Perhitungan Laba
Sekuritas Dilutif
per Lembar Saham
Utang dan Modal Struktur Modal
Utang Konversi Sederhana
Saham Preferen Struktur Modal
Konversi Kompleks
Waran
Chapter @Kris β AA YKPN, 2009
16-2
3. Sekuritas Dilutif
Sekuritas Dilutif
Pengertian: sekuritas dilutif merupakan sekuritas yang
dapat diubah menjadi saham biasa dan perubahan
tersebut berakibat pada pengurangan (dilution) laba
per lembar saham. Contoh sekuritas dilutif adalah
convertible bonds, convertible preferred stock, stock
warrants.
Chapter @Kris β AA YKPN, 2009
16-3
4. AKUNTANSI UNTUK CONVERTIBLE
AKUNTANSI UNTUK CONVERTIBLE
BONDS (OBLIGASI KONVERSI)
BONDS (OBLIGASI KONVERSI)
1. Convertible bonds adalah obligasi yang dapat ditukar
dengan (dikonversi) sekuritas lain selama periode waktu
tertentu setelah dikeluarkan.
2. Pemegang obligasi (Bondholders) memperoleh manfaat
berupa hak istimewa untuk menukar obligasi dengan saham.
3. Biasanya dipilih oleh investor yang ingin memperoleh
pendapatan bunga plus pilihan (option) untuk ditukar
dengan saham apabila nilai saham mengalami kenaikan
secara signifikan.
4. Tujuan perusahaan mengeluarkan obligasi konversi: (a)
memperoleh dana tanpa memberikan hak kepemilikan, dan
(b) memperoleh dana murah (tingkat bunga obligasi
konversi umumnya lebih rendah dibanding straight debt
Chapter obligation). @Kris β AA YKPN, 2009
16-4
5. Obligasi Konversi
Obligasi Konversi
Akuntansi pengeluaran CB
1. Pada prinsipnya sama dengan akuntansi pengeluaran
obligasi biasa.
2. Apabila timbul premi atau diskon, maka premi atau
diskon ini akan diamortisasi sampai dengan
tanggal jatuh tempo, karena sulit untuk
memprediksi kapan konversi akan dilakukan.
Chapter @Kris β AA YKPN, 2009
16-5
6. Akuntansi Pengeluaran Obligasi Konversi
Akuntansi Pengeluaran Obligasi Konversi
Galileo Inc. mengeluarkan obligasi konversi bernilai
nominal $5,000,000, tingkat bunga 7%, pada kurs 99.
Jika obligasi ini tidak memiliki sifat konversi, obligasi ini
dijual pada kurs 95
Chapter @Kris β AA YKPN, 2009
16-6
7. Akuntansi Konversi CB
Akuntansi Konversi CB
1. Masalah akuntansi: menentukan nilai saham yang ditukar
dengan obligasi.
2. Metoda yang dipakai:
a. Market Value Approach (nilai pasar saham yang
diserahkan)
b. Book Value Approach (nilai buku obligasi yang ditarik)
3. Ilustrasi 1: Pada awal tahun 2005, PT Anugrah mengeluarkan
obligasi senilai Rp2.000.000 dengan memperoleh premi
sebesar Rp 120.000. Obligasi ini dapat ditukar dengan 10
lembar saham (nilai nominal Rp20.000). Pada waktu obligasi
ini ditukar dengan saham, premi yang belum diamortisasi
adalah Rp100.000 dan harga pasar saham per lembar adalah
Rp240.000.
Chapter @Kris β AA YKPN, 2009
16-7
8. Induced Conversion
Induced Conversion
ο¬ Merupakan konversi yang dipercepat (oleh issuer).
ο¬ Motivasi: mengurangi beban bunga tetap.
ο¬ Dilakukan dengan cara memberikan perangsang (sweetener)
berupa kas atau saham, yang akan dicatat sebagai biaya (beban)
pada periode terjadinya sebesar nilai wajar.
ο¬ Ilustrasi 2: PT Jawa Dwipa saat ini memiliki obligasi konversi yang
beredar dengan nilai nominal Rp20.000.000 yang dapat ditukar
dengan 100.000 lembar saham yang memiliki nilai nominal Rp20 per
lembar. Perusahaan ingin mengurangi beban bunga dengan
membujuk pemegang obligasi (bondholders) untuk menukar
obligasinya dengan saham ditambah βsweetenerβ berupa kas
sebesar Rp1.600.000.
Chapter @Kris β AA YKPN, 2009
16-8
9. Induced Conversion
Induced Conversion
Ilustrasi 3a: Jika saat penukaran, diskon obligasi yang
belum diamortisasi berjumlah Rp900.000,00?
Chapter @Kris β AA YKPN, 2009
16-9
10. Induced Conversion
Induced Conversion
Ilustrasi 3b: Jika saat penukaran, diskon obligasi yang
belum diamortisasi berjumlah Rp900.000,00 dan harga
pasar saham Rp210 per lembar, bagaimana jurnal yang
harus dibuat dengan menggunakan pendekatan nilai
pasar?
Chapter @Kris β AA YKPN, 2009
16-10
11. Induced Conversion
Induced Conversion
Ilustrasi 3c: Jika saat penukaran, premi obligasi yang
belum diamortisasi berjumlah Rp2.000.000?
Chapter @Kris β AA YKPN, 2009
16-11
12. Induced Conversion
Induced Conversion
Ilustrasi 3d: Jika saat penukaran, premi obligasi yang
belum diamortisasi berjumlah Rp2.000.000 dan harga
pasar saham Rp210 per lembar, bagaimana jurnal yang
harus dibuat dengan menggunakan pendekatan nilai
pasar?
Chapter @Kris β AA YKPN, 2009
16-12
13. Pelunasan Obligasi Konversi Sebelum J.T.
Pelunasan Obligasi Konversi Sebelum J.T.
1. Pada dasarnya sama dengan pelunasan
obligasi biasa.
2. Selisih antara nilai buku dengan kas yang
dikeluarkan diperlakukan sebagai laba atau
rugi.
Chapter @Kris β AA YKPN, 2009
16-13
14. Saham Preferen Konversi
Saham Preferen Konversi
SPK diperlakukan sebagai bagian dari modal saham
Tidak ada laba atau rugi ketika dikonversi.
Menggunakan metoda nilai buku
Ilustrasi 4: Dikeluarkan 1.000 lembar saham biasa
dengan nilai nominal Rp2.000 sebagai penukar 1.000
lembar SPK yang memiliki nilai nominal Rp1.000 per
lembar. SPK ini dikeluarkan dengan premium (agio)
sebesar Rp200.000.
Chapter @Kris β AA YKPN, 2009
16-14
15. Stock Warrants (Waran)
Stock Warrants (Waran)
ο¬ Waran adalah sertifikat yang memberi hak kepada pemegang (holder) untuk
membeli sejumlah saham pada harga tertentu dalam periode tertentu.
ο¬ Latar belakang dikeluarkannya Waran atau OPTIONS
ο¬ Agar pengeluaran sekuritas seperti obligasi atau saham preferen
menjadi lebih βatraktifβ.
ο¬ Sebagai BUKTI bahwa pemegang saham memiliki HAK ISTIMEWA
untuk memperoleh atau membeli saham terlebih dahulu apabila
perusahaan mengeluarkan saham.
ο¬ Diberikan sebagai kompensasi kepada Karyawan dan Eksekutif.
ο¬ Waran tidak dikeluarkan sendiri melainkan dalam satu paket dengan sekuritas
lain (misalnya obligasi)
ο¬ Penerimaan penjualan paket tersebut harus dialokasikan ke dalam 2 sekuritas
tersebut, dengan menggunakan salah satu dari metoda berikut:
ο¬ Metoda proporsional
ο¬ Metoda incremental
Chapter @Kris β AA YKPN, 2009
16-15
16. Stock Warrants (Waran)
Stock Warrants (Waran)
ο¬ Ilustrasi 5: PT Antara menawarkan paket sekuritas sebanyak
10.000 lembar seharga Rp10.000.000, yang terdiri atas obligasi
(nilai nominal, Rp1.000, dan tingkat bunga 8,75%) dan Waran
berjangka 5 tahun (detachable warrant) yang dapat digunakan
untuk membeli saham biasa (nominal Rp5,00) pada harga
Rp25,00. Kurs jual obligasi (tanpa Waran) pada saat itu adalah
99 dan waran memiliki nilai pasar Rp30,00.
Chapter @Kris β AA YKPN, 2009
16-16
17. Stock Warrants (Waran)
Stock Warrants (Waran)
Apabila seluruh Waran (10.000 lembar) ditukarkan
dengan saham, dan harga pasar saham per lembar saat
itu adalah Rp50,00,
Chapter @Kris β AA YKPN, 2009
16-17
18. Stock Warrants (Waran)
Stock Warrants (Waran)
Metoda Incremental:
1. Digunakan jika nilai pasar wajar untuk obligasi atau SW tidak
diketahui (penerapannya sama dengan metoda incremental
untuk penjualan saham secara lump-sum).
2. Ilustrasi 7: Dengan menggunakan data di atas, apabila nilai
pasar yang wajar untuk obligasi tidak diketahui, namun nilai
pasar yang wajar untuk SW diketahui sebesar Rp300.000,00,
maka alokasinya adalah:
Penerimaan lump-sum Rp10.000.000
Dialokaskan ke SW 300.000
Sisa alokasi untuk obligasi Rp 9.700.000
Chapter @Kris β AA YKPN, 2009
16-18
19. Stock Warrants (Waran)
Stock Warrants (Waran)
SOAL 4 (20 poin)
Pada tanggal 1 Januari 2005, La-Pindo Corp. mengeluarkan obligasi
konversi berjangka 10 tahun, dengan tingkat bunga 8% dan bernilai
nominal Rp80.000.000 pada kurs 102. Bunga dibayar setiap tanggal
30 Juni dan 31 Desember. Setiap Rp10.000 obligasi dapat ditukarkan
ke dalam 8 lembar saham biasa yang bernilai nominal Rp1.000 setelah
tanggal 31 Desember, 2006.
Pada tanggal 1 Januari 2007, obligasi senilai Rp8.000.000 dikonversi
ke dalam saham biasa yang saat itu memiliki harga pasar Rp1.100.
Premi obligasi diamortisasi dengan metoda garis lurus
Saudara diminta untuk membuat jurnal guna mencatat transaksi yang
terjadi pada tanggal-tanggal:
1.31 Desember 2006
2.1 Januari 2007 (jika konversi dilakukan dengan metoda nilai buku)
3.1 Januari 2007 (jika konversi dilakukan dengan metoda harga pasar)
4.30 Juni 2007.
Chapter @Kris β AA YKPN, 2009
16-19
Editor's Notes
Service Cost - Actuaries compute service cost as the present value of the new benefits earned by employees during the year. Future salary levels considered in calculation. Interest on Liability - Interest accrues each year on the PBO just as it does on any discounted debt. Actual Return on Plan Assets - Increase in pension funds from interest, dividends, and realized and unrealized changes in the fair market value of the plan assets. Amortization of Unrecognized Prior Service Cost - The cost of providing retroactive benefits is allocated to pension expense in the future, specifically to the remaining service-years of the affected employees. Gain or Loss - Volatility in pension expense can be caused by sudden and large changes in the market value of plan assets and by changes in the projected benefit obligation. Two items comprise the gain or loss: difference between the actual return and the expected return on plan assets and, amortization of the unrecognized net gain or loss from previous periods