Tugas sistem informasi manajemen membahas konsep sistem informasi manajemen dan contoh penerapannya pada PT Astra Honda Motor. Dokumen menjelaskan berbagai jenis sistem informasi seperti transaction processing systems, office automation systems, dan executive support systems serta kemampuan utama sistem informasi seperti komputasi bervolume besar dan penyimpanan data. Dokumen juga menjelaskan contoh penerapan sistem informasi manajemen seperti enterprise resource planning dan just in time pada PT Astra Honda
1. TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Nama : Salsabila Thahirah
Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
“Sistem Informasi Manajemen dan Contoh Kasusnya (2018)”
Sistem informasi manajemen atau SIM (bahasa Inggris: management
information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian
dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi
manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk,
layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen
dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk
menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas
operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan
untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang
bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan
keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar,
dan sistem informasi eksekutif.
Definisi Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli :
Bodnar dan Hopwood ; buku Accounting Information System :
Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk
mentransformasikan data dalam bentuk informasi yang berguna.
Turban, McLean, dan Waterbe ; buku Information Technology for
Management Making Connection for Strategies Advantages :
Sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa,
dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
2. O’brien ; Sistem adalah sekelompok komponen yang saling
berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan
menerima input serta menghasilkan output dalam transformasi yang
teratur.
Dari beberapa defines diatas, dapat penulis simpulkan bahwa Sistem
Informasi Manajemen adalah informasi yang sangat penting dalam
pengambilan suatu keputusan manajemen perusahaan dimasa yang akan
datang. Informasi tersebut seperti identifikasi suatu masalah, evaluasi
kinerja perusahaan mengenai manajemen yang telah berjalan dan
pengambilan keputusan untuk manajemen yang lebih baik.
Kualitas informasi tergantung pada beberapa faktor berikut :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut.
Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampaian suatu informasi
banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak isi
dari informasi tersebut. Komponen akurat meliputi :
Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan
harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang
dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan.
Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan
harus memiliki kebenaran.
Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus
memiliki keamanan.
3. 2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya,
sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai niali yang
baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi
disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga
diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan,
mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya
berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan
mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan
dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
4. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih
besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian
besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan
satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
4. Jenis-jenis Sistem Informasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda,
tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi
beberapa bagian :
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk
transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS
berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa
berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh
TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.
Beberapa jenis sub sistem yang ada pada TPS :
Payroll : Pembayaran upah karyawan
Order entry / Order Processing : Mencatat pembelian untuk
konsumen
Invoicing : menghasilkan faktur
Inventory : mengelola persediaan barang dagang
5. Shipping : menyerahkan barang dagang dari perusahaan sampai
diterima oleh konsumen
Contoh nyata TPS adalah penggunaan mesin ATM untuk penarikan uang,
transfer, setor tunai dapat diakses langsung tanpa datang ke kantor bank.
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems
(KWS)
OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung
pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru
melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk
mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara
tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan
organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek OAS
seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan
komunikasi melalui voice mail, email dan video conferencing.
KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur
dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan
memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau
masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-
tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis
keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang
digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu
menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi (basis data).
6. 4. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data
sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan
pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-
tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif
pembuat keputusan.
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang
berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah
memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya
untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem
ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk
menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna
bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems) secara
efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli
untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu
organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan
terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi
solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar
sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi
yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui
pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka
pengguna.
7. 6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support
Collaborative Work Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat
keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision
support systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk
membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan
memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan
skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang
mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan
“groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung
dengan jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan
ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan
eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung
komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.
Contoh sistem informasi antara lain :
Sistem reservasi penerbangan, digunakan dalam biro perjalanan
untuk melayani pemesanan/pembelian tiket.
Sistem POS (Point Of Sale) yang diterapkan di pasar swalayan
dengan dukungan barcode reader untuk mempercepat pemasukan
data.
Sistem layanan akademis yang memungkinkan mahasiswa
memperoleh data akademis dan mendaftar mata kuliah yang diambil
pada tiap semester.
Sistem penjualan secara kredit agar dapat memantau hutang
pelanggan yang jatuh tempo.
Sistem smart card yang dapat digunakan tenaga medis untuk
mengetahui riwayat penyakit pasien.
8. Kemampuan utama sistem Informasi
melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dan dengan
kecepatan tinggi.
menyediakan kominukasi dalam organisasi atau antar organisasi
yang murah.
menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang
yang kecil tetapi mudah diakses.
memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak
diseluruh dunia dengan cepat dan murah.
meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja
dalam kelompok dalam suatu tempat atau beberapa lokasi.
mengotomatisasikan proses-proses bisnis dan tugas-tugas yang
dikerjakan secara manual.
mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
pembiayaan yang lebih murah daripada pengerjaan secara manual.
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen dilakukan karena :
Pengembangan sistem dapat berati menyusun suatu sistem yang baru
untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem telah ada.
Sistem yang lama perlu diperbaiki/diganti disebabkan beberapa hal,
yaitu:
a) Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang
lama, permasalahan yang timbul dapat berupa ketidakberesan,
pertumbuhan organisasi,
b) Untuk meraih kesempatan-kesempatan.
c) Adanya instruksi-instruksi (dari pimpinan atau dari luar organisasi
misalnya pemerintah).
9. Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat
merupakan tugas kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya
dan dapat memakan waktu yang lama untuk menyelesaikannya.
10. Contoh Penggunaan Sistem Informasi Manajemen pada PT Astra
Honda Motor
PT Astra Honda Motor dalam perusahaannya juga menggunakan Sistem
Teknologi Informasi untuk mempermudah pekerjaan, dan efisiensi nya.
Sistem Informasi Manajemen dapat didefinisikan sebagai serangkaian sub
sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional
terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi
lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai
dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah
ditetapkan. Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan
kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas
organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya
Penggunaan Teknologi Informasi
1. Enterprise Resource Planning (ERP)
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem informasi
yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang
berfungsi untuk mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis
yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi
di perusahaan bersangkutan. Sistem informasi yang diperuntukkan
bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan
mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang
berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di
suatu perusahaan. ERP berkembang dari Manufacturing Resource
Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari
Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya.
Sistem ERP merupakan sebuah terminologi yang secara de facto
merupakan aplikasi yang dapat mendukung transaksi atau operasi
11. sehari-hari yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya
sebuah perusahaan, seperti dana, manusia, mesin, suku cadang,
waktu, material dan kapasitas. Tujuan sistem ERP adalah untuk
mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan Adapun
manfaat dari penggunaan ERP bagi perusahaan yaitu:
Otomatisasi dan integrasi proses bisnis
Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui
enterprise
Menghasilkan informasi yang real-time
Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan
perencanaan
Dengan banyaknya manfaat yang di dapatkan melalui penggunaan
ERP, perusahaan dewasa ini berbondong-bondong untuk ikut
menerapkan ERP pada perusahaannya.
2. Just In Time (JIT)
Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi
atau sistem manajemen pabrikasi modern yang dikembangkan oleh
perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya
memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang
diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.
Konsep Just In Time adalah suatu konsep di mana bahan baku yang
digunakan untuk aktivitas produksi didatangkan dari pemasok atau
suplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses produksi,
sehingga akan sangat menghemat bahkan meniadakan biaya
persediaan barang atau penyimpanan barang (stocking cost). Just In
Time adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana
segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang,
12. personalia, dan fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan. Tujuannya
adalah untuk mengangkat produktifitas dan mengurangi pemborosan.
Just In Time didasarkan pada konsep arus produksi yang
berkelanjutan dan mensyaratkan setiap bagian proses produksi
bekerja sama dengan komponen-komponen lainnya. Tenaga kerja
langsung dalam lingkungan Just In Time dipertangguh dengan
perluasan tanggung jawab yang berkontribusi pada pemangkasan
pemborosan biaya tenaga kerja, ruang dan waktu produksi.
Implementasi
PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai perusahaan perakitan motor
terkemuka di Indonesia juga mengedepankan penerapan TI dalam proses
bisnisnya. Penerapan teknologi informasi (TI) pada AHM bukan
merupakan hal yang baru, karena perusahaan ini sudah
mengimplementasikannya di pabrik motornya sejak tahun1980. Pada
awalnya TI pada AHM hanya dimanfaatkan untuk mendukung sistem
akuntansi saja. Namun pada tahun 1986, teknologi informasi merambah
ke sistem keuangan dan kontrol produksi. Sistem tersebut dibuat secara
swadaya oleh PT AHM sendiri, sehingga yang terjadi adalah TI yang
diaplikasikan menjadi terpisah satu sama lainnya atau tidak terintegerasi.
Pada tahun 1995, sistem perusahaan diubah menjadi mulai terintegrasi
dengan penggunaan ERP (Enterprise Resources Planing) dan untuk
selanjutnya semakin berkembang dari tahun ke tahun. Tujuan dari PT
AHM menerapkan TI di perusahaannya adalah untuk menerapkan sistem
Just In Time (JIT), sehingga dapat tercipta efisiensi dalam perusahaan
Melalui sistem terintegrasi ERP, pada setiap periode PT Astra Honda
Motor akan memperoleh informasi dari divisi Keuangan, Operasi dan
13. Human Resource mengenai aktivitasnya masing-masing. Sebagai contoh,
divisi operasi menyajikan informasi mengenai produksi jumlah motor yang
akan dijual untuk satu bulan kedepan. Dengan demikian, bagian produksi
dapat merencanakan tipe apa saja yang akan diproduksi dan juga jumlah
komponen yang dibutuhkan. Selanjutnya, informasi tersebut disampaikan
kepada perusahaan pemasok komponen mengenai kebutuhan tersebut.
Selanjutnya pada divisi keuangan menyajikan anggaran biaya yang
dibutuhkan. Sedangkan untuk divisi HR menyiapkan kebutuhan tenaga
kerja. Semua informasi tersebut diintegrasikan dalam satu database,
sehingga setiap divisi dapat menghasilkan informasi yang real time. PT
Astra Honda Motor menerapkan database Oracle (Data Base adalah
sebuah bank data yang di jangkau oleh system). Database memuat
seluruh data perusahaan yang peranannya sangat penting, bagi
kelancaran organisasi , sehingga dibutuhkan suatumanajemen
pengolahan yang baik, dengan sistem terintegrasi antara sistem logistik
dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan yang
cukup sesuai kebutuhan dan sistem informasi manajemen PT Astra
Honda Motor.
Sistem akan langsung menghitung jumlah suku cadang komponen yang
telah digunakan. Secara otomatis, persediaan suku cadang komponen
langsung dihitung. Untuk selanjutnya, sistem akan memberitahu
kebutuhan persediaan baru untuk pemesanan. Aplikasi ERP tersebut
mendukung sistem Just in Time (JIT) yang diterapkan oleh perusahaan.
Melalui ERP informasi kebutuhan persediaan baru untuk pemesanan
dalam JIT akan bergulir cepat, sebab sistem menghadirkan otomatisasi
dan integrasi pada sistem bisnis yang akan diolah melalui software secara
online.
Hubungan AHM dengan vendor dilakukan melalui online sehingga setiap
kali pemesanan dilakukan vendor langsung dapat mengirimkan komponen
14. yang dibutuhkan pabrik. Secara otomatis, persediaan suku cadang
komponen langsung dihitung. Berikutnya, sistem akan memberitahu
kebutuhan persediaan baru untuk pemesanan, sehingga penggunakan
aplikasi ERP mendukung sistem Just in Time (JIT). Selain itu,
kelengkapan atribut pemesanan seperti nama vendor, nama suku cadang,
jumlah, dan jam delivery harus tercantum pada komponen yang diterima
dengan dilengkapi Bar Code Text (BCT).
Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi motor akan menjadi sangat
cepat. Keuntungan lainnya yang di dapat oleh PT AHM adalah dapat
menyatukan jaringan komunikasi antar pabrik, sehingga hubungan antar
pabrik menjadi mudah.
Penggunaan TI agar dapat digunakan secara maksimal pada perusahaan
juga harus didukung pula oleh skill karyawan. Karyawan AHM dapat
dikatakan memguasai dari implementasi aneka solusi TI di lingkungannya.
Hal ini dikarenakan TI sudah lama diperkenalkan pada mereka sehingga
komputerisasi bukan merupakan hal yang baru.
Kesimpulan
Keberhasilan dalam penggunaan ERP untuk mencapai tujuan, tergantung
pada penerapan dan kebutuhan perusahaan. Perusahaan tidak dapat
hanya ikut-ikutan tren dalam menerapkan ERP, tetapi tidak mengetahui
apa yang menjadi kebutuhan perusahaan. Sistem ERP yang
mengintegrasikan proses bisnis dalam satu database membuat arus
informasi dari perusahaan ke vendor dapat bergulir cepat. Ketika
pemesanan dilakukan, hal tersebut sudah melibatkan kesiapan dari
tenaga kerja dan angaran biaya yang dibutuhkan, sehingga ketika
komponan tiba, maka proses produksi dapat langsung dikerjakan seketika
itu juga. Hal tersebut sangat mendukung pada konsep JIT dimana
15. inventori dapat diminimalisir dengan proses produksi yang berjalan cepat
tersebut.
Dengan adanya sistem informasi ini, perusahaan akan lebih menghemat
pengeluaran, mempercepat pekerjaan, lebih efisien.
16. Contoh Lain Penggunaan Sistem Informasi Manajemen PT Carrefour
Indonesia
Profil Perusahaan
Carrefour di Indonesia hadir sejak tahun 1996 dengan membuka gerai pertama di
Cempaka Putih pada bulan Oktober 1998. Pada saat yang sama, Continent,
sebagai perusahaan ritel Prancis, membuka gerai pertamanya di Pasar Festival.
Pada tahun 1999, Carrefour dan Promodes (sebagai pemegang saham utama
dari Continent) menggabungkan semua kegiatan usaha ritel di seluruh dunia
dengan nama Carrefour. Hal tersebut menjadikan Carrefour sebagai ritel terbesar
kedua di dunia.
Sebagai bagian dari perusahaan global, PT. Carrefour Indonesia
berusaha untuk memberikan standar pelayanan kelas dunia dalam industri
ritel Indonesia. Carrefour Indonesia memperkenalkan konsep hipermarket
dan menyediakan alternatif belanja baru di Indonesia bagi pelanggan
Carrefour Indonesia. Carrefour menawarkan konsep “One-Stop Shopping”
yang menawarkan tempat pilihan dengan produk yang beragam, harga
murah, dan juga memberikan pelayanan terbaik sehingga melebihi
harapan pelanggan.
Saat ini, Carrefour sudah beroperasi di 83 gerai dan tersebar di 28
kota/kabupaten di Indonesia. Sebagai salah satu pemain ritel terkemuka,
Carrefour Indonesia berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik
bagi pelanggan Carrefour di Indonesia. 72 juta pelanggan telah
mengunjungi Carrefour di tahun 2010, naik dari 62 juta pelanggan di tahun
sebelumnya. Carrefour sangat peduli terhadap kebutuhan pelanggan
dengan menawarkan lebih dari 40.000 produk, sehingga pelanggan dapat
memperoleh pilihan lengkap kebutuhan sehari-hari yang berkualitas baik
dengan harga diskon di dalam lingkungan belanja yang nyaman.
17. Carrefour Indonesia memiliki sekitar 28,000 karyawan langsung dan tidak
langsung seperti SPGs, cleaning service, dll.
Pada saat ini, selain menyediakan berbagai macam kebutuhan bagi
masyarakat di supermarketnya, Carrefour juga menyediakan media
belanja online untuk pelanggan setia Carrefour.
E-commerce pada PT Carrefour Indonesia
Pada tahun 2011, Pihak Manajemen Pemasaran Carrefour meluncurkan
versi baru dari situsnya yang menampilkan katalog dan program promosi,
dan kemudian menjadi salah satu pemain utama di aktivitas media sosial.
Hal ini bertujuan untuk menjembatani audiens online Carrefour dengan
aktivitas utama yang dilakukan pihak manajemen pemasaran, dengan
menyediakan pengalaman belanja online untuk konsumen. Jadi mereka
memutuskan untuk mencoba layanan e-commerce. Situs mereka cukup
sederhana, tidak mewah dan cantik tetapi situsnya bekerja dengan baik
dan bisa dengan mudah dimengerti. Tentu saja situs ini akan tampak
familiar bagi mereka yang memiliki pengalaman berbelanja online, meski
tidak sulit bagi pemula untuk belajar bagaimana cara situs ini bekerja.
Saat ini, Carrefour hanya menyediakan cara pembayaran menggunakan
kartu kredit yang adalah sangat masuk akal karena kita bisa melihat
bahwa konsumen offline pembeli sering mengunakan kartu kredit ketika
berbelanja, terutama untuk mendapatkan diskon dan promosi. Carrefour
secara pintar mengunakan perilaku ini untuk mendorong operasional
sistem pembayaran dengan proses yang sederhana dan mudah.
Sebenarnya, pihak manajemen berpendapat bahwa tidak melihat
ada badge keamanan untuk transaksi saya, yang mungkin seharisnya
menjadi prioritas untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
18. Carrefour juga beruntung bahwa mereka telah diasosiasikandengan
kualitas bagus dari berbagai barang dan produk yang mereka jual, ini bisa
meninimalkan keraguan konsumen dan ketidakpercayaan yang biasanya
ada pada diri konsumen ketika mereka menggunakan situs e-
commerce lain. Dan Carrefour tahu secara pasti dimana kekuatan mereka,
tetapi ini juga berarti mereka harus memelihara kepercayaan konsumen
yang seringkali lebih sulit dibandingkan mendapatkan kepercayaan
konsumen untuk pertama kali.
Secara singkat, situs belanja online Carrefour secara mendasar mudah
digunakan dan sangat sederhana, tetapi ini baru 30% dari pekerjaan
secara total. Hal yang paling sulit dari layanan e-commerce adalah
permasalahan logistik, proses dimana barang sampai di rumah pembeli
dengan selamat, pekerjaan masih jauh dari selesai. Ini mungkin bisa
menjadi satu-satunya kekurangan dari situse-commerce Carrefour,
mereka tidak melakukan pengiriman. Menurut Adrien, konsep dari
belanja online dan model ambil di lokasi bekerja secara bagus di negara
lain jadi mereka beranggapan ini pun akan berhasil di Indonesia juga.
Satu hal yang menjadi penting untuk diingat, jika sistem Carrefour ini
bekerja (online dan offline) ini bisa mengubah acara mereka melakukan
proses belanja bulanan. Dan juga mengubah perspektif orang tenang
belanja online dan dapat, membantu pertumbuhan situs e-
commerce dengan skala lebih kecil lainnya.
Pihak Manajemen mengatakan bahwa mereka meluncurkan konsep e-
commerce ini (Click & Drive – beli online dan ambil barang di toko) di
Carrefour cabang Lebak Bulus sebagai versi beta dari apa yang mereka
sebut Carrefour Online. “Idenya adalah untuk menjalankan konsep ini
sembari meningkatkan kualitas dari layanan di kemudian hari untuk
membawa layanan baru di mana pun hal tersebut dibutuhkan.
19. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan :
Situs belanja online Carrefour lebih mudah digunakan dan sangat
sederhana.
Dapat memilih barang kebutuhan yang kita inginkan secara online di
website Carrefour. Kategori yang ditawarkan dibagi menjadi beberapa
bagian seperti : minuman, pembersih, perawatan pribadi, perawatan
bayi dan makanan, yang didalamnya masih banyak kategori yang
sesuai.
Dapat menentukan sendiri hari dan waktu pengambilan barang.
Langsung ambil barang tanpa perlu antri.
Mempersingkat waktu untuk memilih barang yang diinginkan.
Pembayaran dapat dilakukan via online atau atm terdekat.
Kekurangan :
Baru beroperasi di Carrefour lebak bulus saja. Di website hanya
terdapat 2 pilihan tempat Carrefour yaitu Carrefour Lebak Bulus-
Jakarta Selatan dan Carrefour Sunset Road-Kuta, Bali.
Meskipun kelebihannya ‘langsung ambil barang dan tidak perlu
mengantri panjang’, tetapi masyarakat awam berpikir bahwa tentang
click & drive yaitu barang pesanan yang dikirim kerumah. Tetapi pada
kenyataannya barang pesanan diambil di Carrefour yang diinginkan.
Sehingga situs e-commerce Carrefour ini tidak melakukan pengiriman
20. Daftar Pustaka
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen
: Pengantar Sistem Informasi Manajemen. FEB – Universitas Mercu
Buana : Jakarta.
Wikipedia. 2016. Sistem Informasi Manajemen.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen. Diakses
pada 11 September 2018.
Kusuma, Fadli. 2017. Pengertian Sistem Informasi Manajemen.
https://faldikusuma.wordpress.com/2017/10/01/pengertian-sistem-
informasi-manajemen/. Diakses pada 11 September 2018.
Septiani, Yulia. 2017. Model dan Contoh Sistem Informasi Manufaktur.
https://yuliaseptianiblog.wordpress.com/2017/11/16/model-dan-
contoh-sistem-informasi-manufaktur/. Diakses pada 11 September
2018.