2. a. Event Sampling
Yaitu mengacu pada setiap tingkah laku spesifik yang menjadi
target behavior / mencatat event yang terjadi selama periode
observasi
Pencatatan event sampling (Bentzen , 2000) dapat dilakukan :
Sistem kode
Narrative description
Kombinasi kode & narrative description
Derajat selektivitas tinggi
Tingkah laku dengan “High Rate Behaviors” kurang cocok menggunakan
event sampling. Ex : mengetuk-ngetukkan jari, mengoyangkan kaki,
menggeleng-gelengkan kepala
Tingkah laku dengan “durasi yang lama” juga tidak dapat
menggunakan event sampling. Ex : menghisap jempol, membaca,
mendengarkan
Jadi behavior yang COCOk menggunakan event sampling : Tingkah laku
yang diskrit, yang munculnya tidak terlalu sering sehingga mudah
dihitung frekuensinya & TL yang durasinya tidak terlalu lama
Ex : mengeja suku kata dengan benar, memberikan respon sosial (HALLO,
berbagi mainan), mengancingkan baju, agresi (memukul,
mencubit,menendang),bertanya ke guru, datang terlambat dikelas, ke kamar
mandi terus menerus dsb
3. 1. Kuantifikasi data dalam
Event Sampling
• Data primer yang diperoleh :
• Hitungan frekuensi (Berapa kali jumlah tingkah laku
muncul dalam periode observasi)
• Dimensi tingkah laku lainnya seperti :
• Rate of behavior (Tampilan rata-rata)
• Duration of behavior (Lamanya tingkah laku berlangsung)
• Intensity of behavior (Intensitas kekuatan TL)
• Latency of behavior ( Berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk memunculkan TL)
Kita bahas
selanjutnya
4. Tampilan Rata-rata
• Diperoleh dengan menghitung berapa kali TL tsb muncul dibagi
dengan lamanya waktu periode observasi.
𝑇𝑎𝑚𝑝𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑛
𝑡
Ket :
n = berapa kali jumlah tingkah laku muncul
t = lamanya atau panjangnya periode observasi
Ex : Rudi keluar dari bangkunya sebanyak 40x dalam waktu 10 menit
periode observasi. Maka rata-rata Rudi keluar dari bangkunya adalah
𝑇𝑎𝑚𝑝𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
40
10
= 4 kejadian/menit
Jadi tampilan rata-rata adalah Index yang berguna untuk mengetahui
adanya peubahan dalam TL, terutama bila kita melakukan observasi
beberapa kali dalam kesempatan yang berbeda
5. Lamanya perilaku berlangsung
• Dapat diketahui dengan mengamati lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk berlangsungnya TL atau dengan kata lain
“Berapa lama waktu untuk setiap tingkah laku muncul dari awal
hingga tingkah laku tersebut berakhir”
• Ada 2 cara yaitu
1. Persentase waktu TL terjadi
Rumus : 𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝑻𝑳 𝒕𝒆𝒓𝒋𝒂𝒅𝒊 =
𝒅 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝒕
Dimana : d = Total durasi TL; t = lamanya periode observasi
2. Rata-rata durasi tingkah laku terjadi
Rumus : 𝑹𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒅𝒖𝒓𝒂𝒔𝒊 𝑻𝑳 =
𝒅
𝒆
Dimana : d = total durasi TL; e = jumlah episode / kejadian TL
selama periode observasi
6. Ex : Lamanya perilaku berlangsung
• Ada seorang anak mengalami 2 episode tantrum selama
masing-masing 3 menit dalam jangka waktu 30 menit observasi
dihari pertama, dan 6 epidose tantrum masing-masing 1 menit
dalam jangka waktu 60 menit observasi di hari kedua, tetapi
pola responsnya berbeda
• Jawab
Hari ke-1
Persentasi waktu tantrum =
𝑑
𝑡
𝑥100% =
6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑥 100%= 20% dari
sesi observasi
Hari ke-2
Persentasi waktu tantrum =
𝑑
𝑡
𝑥100% =
6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑥 100%= 10% dari
sesi observasi
7. • Dengan menggunakan formula rata-rata durasi TL per episode
• Hari ke-1
Rata-rata durasi TL =
𝑑
𝑒
=
6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
2
= 3 menit / respons
• Hari ke-2
Rata-rata durasi TL =
𝑑
𝑒
=
6 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
6
= 1 menit / respons
8. Jadi dapat disimpulkan :
1. Pengukuran persentase digunakan bila kita berminat untuk
membandingkan berapa banyak waktu yang dihabiskan individu
untuk melakukan aktivitas tertentu dengan berapa banyak waktu
untuk melakukan aktivitas lainnya tanpa melihat durasi dan
setiap kejadian
2. Pengukuran rata-rata berguna untuk mengetahui rata-rata
durasi kejadiannya, ketika kita ingin mengetahui apakah TL tsb
masih wajar kemunculannya atau sudah berlebihan
11. LATENCY OF BEHAVIOR
• Mencatat jumlah waktu atau jarak waktu yang terjadi dari sejak
diberikan tanda / perintah sampai munculnya TL yang dimaksud.
• Alat Pengukuran : Stopwatch
12. 2. Data kualitatif Event
Sampling
• Bila obsever ingin mendapatkan data lengkap dapat
menggunakan data kualitatif dengan menggunakan
metode Narrative description
• Yang dicatat berupa : gambaran target behavior, kapan TL
muncul, bagaimana rangkaian kejadian dilingkungan shg
target behavior muncul, bagaimana reaksi lingkungan
terhadap munculnya target behavior, hal-hal apa saja yang
menyebabkan target behavior tetap muncul dsb
13. 3. Bagaimana mendesain
Event sampling ?
• Yang perlu diperhatikan :
a) Berapa kali kita akan mengobservasi individu ?
b) Berapa total waktu periode observasi ?
c) Berapa periode observasi akan dilakukan ?
d) Apa target behavior yang akan diobservasi ?
e) Metode pencatatan data yang bagaimana yang akan
diterapkan ?
Penjelasan lihat slide
berikutnya
14. a) Frekuensi observasi
• Tergantung : usia individu yang akan diobservasi,
setting, alasan dilakukannya assesment
• Suatu periode observasi dapat berlangsung 10-30
menit atau lebih
• Observasi dilakukan HARUS lebih dari 1X dalam sehari
15. b) Target behavior
• Tingkah laku yang diobservasi HARUS spesifik, dipilih
berdasarkan hasil wawancara sebelumnya, atau hasil tes
individu sebelumnya
• Tingkah laku spesifik juga HARUS mudah diidentifikasi
18. TIME SAMPLING
• Sattler (2006) menyatakan bahwa Time sampling =
Interval time sampling = Interval recording
• Fokus : aspek – aspek tingkah laku yang dipilih dalam
interval waktu tertentu
28. Diskusi
Soal no.1
• Tontonlah video berikut :
• https://www.youtube.com/watch?v=9LmgWNieh30
• Analisalah persentase waktu tantrum yang terjadi pada
anak tsb ?
29. Soal. 2
• Tontonlah video berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=zSp9k2jlSNc
• Berapa kalikah subjek menggigit tangannya dalam
periode observasi video tsb ? (Gunakan rumus tampilan
rata-rata)