Dokumen tersebut merangkum proses dokumentasi yang dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi saat ini sebagai langkah awal perbaikan. Ada dua jenis dokumentasi yaitu dokumentasi proses dan produk. Dokumentasi proses mencatat rencana, jadwal, dan standar sedangkan dokumentasi produk menggambarkan produk dari sudut teknis dan pengguna. Terdapat beberapa model dokumentasi seperti POR, SOR, dan CBE.
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
OPTIMASI PROSES
1. 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tentu banyak pihak
yang memberikan sumbangsi berupa dukungan
moral ataupun materil, untuk itu dengan penuh
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
yang setinggi-tingginya kepada:
1. Ibu Rismayani, S.Kom., MT, selaku dosen mata
kuliah Informasi dan Proses Bisnis kami, yang
banyak memberikan materi pendukung,
masukan, dan bimbingan kepada penulis
2. Sahabat-sahabat kami yang memberi kami
dukungan dan semangat selama mengerjakan
makalah ini .
2. 2
3. Orang tua kami yang telah memberikan restu dan
doa serta dukungan moril maupun materil.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang
sifatbnya membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Makassar, 02 Juni 2017
Penulis
3. 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………….1
DAFTAR ISI…………………………………3
BAB I Dokumentasi Proses…………………4
BAB II Identifikasi Proses Bisnis…………..30
BAB III Relationship Mapping……………..39
BAB IV Flowchart…………………………..56
BAB V Penutup………………………………73
DAFTAR PUSTAKA………………………...78
4. 4
BAB I
DOKUMENTASI PROSES
Agar dapat melakukan peningkatan perlu
diketahui kondisi saat ini lebih dulu. Dokumentasi
proses adalah aktifitas yang dilakukan untuk
mengetahui kondisi saat ini. Ini merupakan langkah
pertama usaha peningkatan. Hal penting yang harus
diingat adalah tujuan dari dokumentasi proses adalah
mendokumentasi proses yang dilakukan saat ini (as
is) bukan bagaimana seharusnya proses tersebut
dilakukan (to be).
Dalam dokumentasi proses ada kegiatan
mengidentifikasi proses bisnis. Terdapat dua cara
untuk melakukan ini:
5. 5
Membuat daftar seluruh proses bisnis yang
ada di perusahaan. Usaha ini didasarkan
pada pedoman sertifikasi ISO-9000.
Memetakan elemen-elemen berikut secara
terurut:
1. Strategi organisasi - dibuat oleh
stakeholder
2. Stakeholder - orang, organisasi, atau
institusi yang dipengaruhi oleh atau
memiliki kepentingan tertentu terhadap
organisasi dan proses bisnisnya
3. Ekspetasi - harapan dari stakeholder
terhadap produk atau jasa yang
dihasilkan organisasi
4. Proses bisnis - proses bisnis yang
membuat, mendukung, dan
6. 6
memungkinkan produk atau jasa
tersebut diproduksi
Model deming memiliki 4 tahapan :
PLAN, DO, CHECK dan ACT
PDCA adalah singkatan dari PLAN, DO,
CHECK dan ACT yaitu siklus peningkatan proses
(Process Improvement) yang berkesinambungan
atau secara terus menerus seperti lingkaran yang
tidak ada akhirnya. Konsep siklus PDCA (Plan, Do,
Check dan Act) ini pertama kali diperkenalkan oleh
seorang ahli manajemen kualitas dari Amerika
Serikat yang bernama Dr. William Edwards
Deming.
7. 7
1. P (Plan = Rencanakan)
Artinya merencanakan SASARAN
(GOAL=TUJUAN) dan PROSES apa yang
dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai
dengan SPESIFIKASI tujuan yang ditetapkan.
PLAN ini harus diterjemahkan secara detil dan per
sub-sistem.
Perencanaan ini dilakukan untuk
mengidentifikasi sasaran dan proses dengan mencari
tahu hal-hal apa saja yang tidak beres kemudian
mencari solusi atau ide-ide untuk memecahkan
masalah ini. Tahapan yang perlu diperhatikan, antara
lain: mengidentifikasi pelayanan jasa, harapan, dan
kepuasan pelanggan untuk memberikan hasil yang
sesuai dengan spesifikasi. Kemudian
mendeskripsikan proses dari awal hingga akhir yang
akan dilakukan. Memfokuskan pada peluang
peningkatan mutu (pilih salah satu permasalahan
8. 8
yang akan diselesaikan terlebih dahulu).
Identifikasikanlah akar penyebab masalah.
Meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan
untuk memberikan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi.
Mengacu pada aktivitas identifikasi peluang
perbaikan dan/ atau identifikasi terhadap cara-cara
mencapai peningkatan dan perbaikan.
Terakhir mencari dan memilih penyelesaian
masalah.
1. D (Do = Kerjakan)
Artinya MELAKUKAN perencanaan PROSES
yang telah ditetapkan sebelumnya. Ukuran-ukuran
proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap PLAN.
Dalam konsep DO ini kita harus benar-benar
menghindari penundaan, semakin kita menunda
9. 9
pekerjaan maka waktu kita semakin terbuang dan
yang pasti pekerjaan akan bertambah banyak..
Implementasi proses. Dalam langkah ini, yaitu
melaksanakan rencana yang telah disusun
sebelumnya dan memantau proses pelaksanaan
dalam skala kecil (proyek uji coba).
Mengacu pada penerapan dan pelaksanaan
aktivitas yang direncanakan.
2. C (Check = Evaluasi)
Artinya melakukan evaluasi terhadap
SASARAN dan PROSES serta melaporkan apa saja
hasilnya. Kita mengecek kembali apa yang sudah
kita kerjakan, sudahkah sesuai dengan standar yang
ada atau masih ada kekurangan.
Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil
terhadap sasaran dan spesifikasi dan melaporkan
hasilnya.
10. 10
Dalam pengecekan ada dua hal yang perlu
diperhatikan, yaitu memantau dan mengevaluasi
proses dan hasil terhadap sasaran dan spesifikasi.
Teknik yang digunakan adalah observasi dan
survei. Apabila masih menemukan kelemahan-
kelemahan, maka disusunlah rencana perbaikan
untuk dilaksanakan selanjutnya. Jika gagal, maka
cari pelaksanaan lain, namun jika berhasil, dilakukan
rutinitas.
Mengacu pada verifikasi apakah penerapan
tersebut sesuai dengan rencana peningkatan dan
perbaikan yang diinginkan.
3. A (Act = Menindaklanjuti)
Artinya melakukan evaluasi total terhadap
hasil SASARAN dan PROSES dan menindaklanjuti
dengan perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang
telah kita kerjakan masih ada yang kurang atau
11. 11
belum sempurna, segera melakukan action untuk
memperbaikinya. Proses ACT ini sangat penting
artinya sebelum kita melangkah lebih jauh ke proses
perbaikan selanjutnya.
Dokumentasi ada 2 :
a. Dokumentasi proses.
Dokumen-dokumen ini merekam proses
pengembangan dan maintenance. Rencana-rencana,
jadwal-jadwal, dokumen kualitas proses, standar
organisasi dan standar proses merupakan
dokumentasi proses. Dokumentasi proses dibuat
agar pengembangan suatu sistem/software dapat
dimanajemen dengan baik.
Ada beberapa kategori dokumentasi proses :
1. Perencanaan, perkiraan dan penjadwalan.
Merupakan dokumen yang dibuat oleh
manajer yang digunakan untuk
12. 12
memprediksi dan mengontrol
proses software.
2. Laporan/Reports . Merupakan dokumen
yang mencatat bagaimana sumber
dayasumber daya digunakan selama proses
pengembangan.
3. Standar. Dokumen-dokumen ini
menentukan bagaimana seharusnya suatu
proses diimplementasikan. Ada berbagai
macam standar mulai dalam lingkup
organisasi, nasional bahkan internasional.
4. Lembar kerja/working paper. Sering kali
merupakan dokumen komunikasi teknis
utama dalam suatu proyek. Mereka
merekam ide-ide dan pikiran-pikiran para
engineer yang bekerja dalam proyek, yang
merupakan dokumentasi produk versi
sementara yang menjelaskan strategi
13. 13
pengimplementasian dan penentuan
masalah yang telah diidentifikasi.
Seringkali dokumen ini mencatat alasan-
alasan pemilihan suatu keputusan dalam
desain.
5. Memo dan surat/pesan elektronik.
Dokumen yang merekam rincian
komunikasi seharihari antara manajer dan
development engineer.
b.Dokumentasi produk.
Dokumentasi ini menggambarkan produk
yang sedang dikembangkan. Dokumentasi sistem
menjelaskan produk dari sudut pandang teknis
dalam mengembangkan dan memelihara sistem.
Dokumentasi user menyediakan penjelasan produk
yang berorientasi pada user. Dokumentasi produk
14. 14
digunakan setelah sistem atau software selesai atau
operasional tetapi juga dapat berguna bagi
manajemen proses pengembangan sistem, dalam
kasus perbaikan atau revisi suatu sistem/software.
Dokumentasi produk melingkupi user
documentation yang memberitahu pengguna
bagaimana cara mengoperasikan produk software,
dansystem documentation yang utamanya
diperuntukkan bagi teknisi maintenance.
Model Pendokumentasian merupakan cara
menggunakan dokumentasi dalam penerapan proses
asuhan. Ada beberapa model pendokumentasian
yaitu model pendokumentasian secara POR
(Problem Oriented Record), SOR (Source Oriented
Record), CBE (Charting By Exception)
1. POR (PROBLEM ORIENTED RECORD)
15. 15
Suatu model pendokumentasian sistem
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada masalah
klien, dapat menggunakan multi disiplin dengan
mengaplikasikan pendekatan pemecahan masalah,
mengarahkan ide-ide dan pikiran anggota tim.
Pendekatan ini pertama kali dikenalkan oleh dr.
Lawrence Weed dari Amerika Serikat. Dalam format
aslinya pendekatan berorientasi masalah ini dibuat
untuk memudahkan pendokumentasian dengan
catatan perkembangan yang terintegrasi, dengan
sistem ini semua petugas kesehatan mencatat
observasinya dari suatu daftar masalah.
Keuntungan dan Kerugian dalam Penggunaan
POR
a. Keuntungan
1. Pencatatan sistem ini berfokus atau
lebih menekankan pada masalah klien
16. 16
dan proses penyelesaian masalah dari
pada tugas dokumentasi.
2. Pencatatan tentang kontinuitas atau
kesinambungan dari asuhan kebidanan.
3. Evaluasi masalah dan pemecahan
masalah didokumentasikan dengan
jelas, susunan data mencerminkan
masalah khusus. Data disusun
berdasarkan masalah yang spesifik.
Keduanya ini memperlihatkan
penggunaan logika untuk pengkajian
dan proses yang digunakan dalam
pengobatan pasien.
4. Daftar masalah, setiap judul dan nomor
merupakan “checklist“ untuk diagnosa
kebidanan dan untuk masalah klien.
Daftar masalah tersebut membantu
mengingatkan bidan untuk masalah-
17. 17
masalah yang meminta perhatian
khusus .
5. Daftar masalah bertindak sebagai
daftar isi dan mempermudah pencarian
data dalam proses asuhan.
6. Masalah yang membutuhkan intervensi
(yang teridentifikasi dalam data dasar)
dibicarakan dalam rencana asuhan.
b. Kerugian
1. Penekanan pada hanya berdasarkan
masalah, penyakit, ketidakmampuan
dan ketidakstabilan dapat
mengakibatkan pada pendekatan
pengobatan dan tindakan yang negatif.
2. Sistem ini sulit digunakan apabila
daftar tidak dimulai atau tidak secara
terus menerus diperbaharui dan
18. 18
konsensus mengenai masalah belum
disetujui, atau tidak ada batas waktu
untuk evaluasi dan strategi untuk
follow up belum disepakati atau
terpelihara.
3. Kemungkinan adanya kesulitan jika
daftar masalah dilakukan tindakan atau
timbulnya masalah yang baru.
4. Dapat menimbulkan kebingungan jika
setiap hal harus masuk dalam daftar
masalah.
5. SOAPIER dapat menimbulkan
pengulangan yang tidak perlu, jika
sering adanya target evaluasi dan
tujuan perkembangan klien sangat
lambat.
19. 19
6. Perawatan yang rutin mungkin
diabaikan dalam pencatatan jika
flowsheet untuk pencatatan tidak
tersedia.
7. P (dalam SOAP) mungkin terjadi
duplikasi dengan rencana tindakan.
8. Tidak ada kepastian mengenai
perubahan pencatatan distatus pasien,
kejadian yang tidak diharapkan
misalnya pasien jatuh, ketidakpuasan
mungkin tidak lengkap pencatatannya.
Dalam praktek catatan serupa mungkin
tidak tertulis, bila tidak hubungannya
dengan catatan sebelumnya.
9. Kadang-kadang membingungkan
kapan pencatatan dan tanggung jawab
untuk follow up.
20. 20
2. SOR (SOURCE ORIENTED RECORD)
Suatu model pendokumentasian sistem
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada sumber
informasi. Model ini menempatkan catatan atas
dasar disiplin orang atau sumber yang mengelola
pencatatan. Dokumentasi dibuat dengan cara setiap
anggota tim kesehatan membuat catatan sendiri dari
hasil observasi. Kemudian, semua hasil dokumentasi
dikumpulkan jadi satu. Sehingga masing-masing
anggota tim kesehatan melaksanakan kegiatan
sendiri tanpa tergantung anggota timkesehatan yang
lain. Misalnya, kumpulan dokumentasi yang
bersumber dari dokter, bidan, perawat, fisioterapi,
ahli gizi, dan lain-lain. Dokter menggunakan lembar
untuk mencatat instruksi, lembaran riwayat penyakit
dan perkembangan penyakit. Bidanmenggunakan
catatan kebidanan, begitu pula disiplin lain
mempunyai catatan masing-masing.
21. 21
Keuntungan dan Kerugian Penggunaan
SOR
a. Keuntungan :
1. Menyajikan data yang secara berurutan
dan mudah diidentifikasi
2. Memudahkan perawat untuk cesara
bebas bagaimana informasi akan
dicatat.
3. Format Dapat menyederhanakan proses
pencatatan masalah, kejadian,
perubahan intervensi dan respon klien
atau hasil.
b.Kerugian :
1. Potensial terjadinya pengumpulan data
yang terfragmentasi, karena tidak
berdasarkan urutan waktu.
22. 22
2. Kadang-kadang mengalami kesulitan
untuk mencari data sebelumhya, tanpa
harus mengulang pada awal.
3. Superficial pencatatan tanpa data yang
jelas. Memerlukan pengkajian data dari
beberapa sumber untuk menentukan
masalah dan tindakan kepada klien.
4. Memerlukan pengkajian data dari
beberapa sumber untuk menentukan
masalah dan tindakan kepada klien.
5. Waktu pemberian asuhan memerlukan
waktu yang banyak.
6. Data yang berurutan mungkin
menyulitkan dalam interpretasi/analisa.
7. Perlkembangan klien sulit di monitor.
3. CBE (CHARTING BY EXCEPTION )
23. 23
Charting by exception adalah sistem
dokumentasi yang hanya mencatat secara naratif dari
hasil atau penemuan yang menyimpang dari keadaan
normal atau standar.
Keuntungan dan Kerugian metode
pendokumentasian CBE (CHARTING BY
EXCEPTION )
a. Keuntungan :
1. Tersusunnya standar minimal untuk
pengkajian dan intervensi.
2. Data yang tidak normal nampak jelas.
3. Data yang tidak normal secara mudah
ditandai dan dipahami.
4. Data normal atau respon yang
diharapkan tidak mengganggu
informasi lain.
24. 24
5. Menghemat waktu karena catatan rutin
dan observasi tidak perlu dituliskan.
6. Pencatatan dan duplikasi dapat
dikurangi.
7. Data klien dapat dicatat pada format
klien secepatnya.
8. Informasi terbaru dapat diletakkan
pada tempat tidur klien.
9. Jumlah halaman lebih sedikit
digunakan dalam dokumentasi.
10. Rencana tindakan keperawatan
disimpan sebagai catatan yang
permanen.
b. Kerugian :
1. Pencatatan secara narasi sangat
singkat. Sangat tergantung
pada checklist.
25. 25
2. Kemungkinan ada pencatatan yang
masih kosong atau tidak ada.
3. Pencatatan rutin sering diabaikan.
4. Adanya pencatatan kejadian yang tidak
semuanya didokumentasikan.
5. Tidak mengakomodasikan pencatatan
disiplin ilmu lain.
6. Dokumentasi proses keperawatan tidak
selalu berhubungan dengan adanya
suatu kejadian.
Kapan dokumentasi proses dilakukan :
Dokumentasi proses pada dasarnya dapat dilakukan
pada dua saat yang berbeda:
1. Satu per satu terkait dengan proyek yang
melibatkan proses tertentu
26. 26
2. Keseluruhan di awal “Improvement
journey” yang bersifat umum
Dokumentasi Proses Menunggu Proyek Peningkatan
a. Proses baru didokumentasikan jika sebuah
proyek atau aktivitas lain dimulai untuk
meningkatkan proses tersebut.
b.Dokumentasi proses menjadi langkah
pertama yang berfungsi sebagai:
c. Pemahaman bersama dalam tim
peningkatan tentang isi dari proses:
aktivitas, hasil dan siapa yang melakukan
setiap langkah
d.Cakupan proses didefinisikan termasuk
batasan terhadap proses yang berdampingan
e. Pendefinisian problem yang lebih spesifik
di dalam proses tersebut
27. 27
f. Pendekatan ini sesuai untuk:
Perusahaan yang kekurangan sumber
daya
Perusahaan yang proses bisnisnya
berubah dengan cepat
Identifikasi proses bisnis :
1. Membuat daftar seluruh proses bisnis yang
ada di perusahaan berdasarkan sertifikasi
ISO-9000
2. Memetakan urutan elemen berikut :
Strategi organisasi, yang ditentukan
dan dibentuk ole Stakeholder
Stakeholder (organisasi, institusi, atau
orang yang dipengaruhi oleh atau
dengan kepentingan tertentu terhadap
organisasi dan proses bisnisnya) yang
memilikiEkspektasi terhadap
28. 28
produk/servis yang diberikan
organisasi melalui
Proses bisnis yang membuat,
mendukung dan memungkinkan
produksi produk/servis ini
Identifikasi Kebutuhan Untuk Proses Bisnis
1. Wawancara peserta proses kunci bisnis
Tanyakan apakah yang mereka lakukan, dan
mengapa mereka melakukannya.Pastikan informasi
dan input lain apakah yang dibutuhkan untuk
melakukan setiap pekerjaan. Identifikasi sumber dari
tiap output.
Identifikasi output pada tiap pekerjaan, siapakah
penerimanya dan mengapa mereka membutuhkan
apa yang mereka terima.
2. Mengadakan sesi wawancara kelompok
dan brainstorming
29. 29
Gunakan sesi kelompok untuk mengesahkan
dan menyaring infirmasi yang telah Anda terima
setelah Anda mengumpulkan informasi awal tentang
proses melalui wawancara one-on-one. Ini adalah
cara yang baik untuk menghilangkan miskonsepsi
dari tiap individual didalam proses.
3. Ringkaskan infromasi yang telah Anda
terima dan distribusikan informasi tersebut pada
peserta proses bisnis.Ringkasan tersebut seharusnya
termasuk kedalam partisipan yang telah Anda
wawancaran dan yang tidak Anda wawancarai.
Mintalah feedback.
30. 30
BAB II
IDENTIFIKASI PROSES BISNIS
Ketika menggambar proses model untuk satu
proses dan dianalisis satu proses, ini memberikan
pemahaman awal untuk karakteristik proses. Namun,
hal ini menyederhanakan realitas yang harus
dihadapi. Faktanya adalah bahwa sebagian besar
perusahaan memiliki ratusan, bahkan ribuan proses.
Karena proyek proses engineering jelas dapat
menjadi sangat kompleks, maka perlu untuk
mengidentifikasi proses yang paling penting.
Diperlukan sebuah pedoman tentang bagaimana
melakukan prioritas terhadap proses yang akan
dianalisa. Jadi, bagaimana seharusnya proyek proses
engineering harus dimulai?
Untuk membantu memahami ‘proses
identifikasi’, sejumlah pertanyaan dan skenario akan
31. 31
mengikuti dan membimbing langkah demi langkah
sepanjang siklus hidup proses bisnis.
Pertanyaan
Pikirkan tentang perusahaan Anda saat ini, atau
perusahaan yang Anda ketahui. Proses apa yang
akan menjadi titik awal yang baik untuk sebuah
proyek proses engineering? Kriteria apa yang akan
Anda terapkan?
Jawaban
Tiga kriteria menentukan proses dengan prioritas
tertinggi.
Tujuan atau objective dari sebagian besar
perusahaan adalah untuk memaksimalkan
keuntungan, yaitu, membandingkan antara
pendapatan dan biaya. Berdasar pada
pedoman ini, maka proses yang terpenting
adalah proses yang memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap pendapatan
32. 32
perusahaan. Manajer pemasaran akan
menggambarkan mereka sebagai ‘cash cows’.
Selain itu, proses yang dianggap penting
adalah proses yang memiliki ciri sebagai
proses yang ‘cost intesive’. Meskipun tidak
selalu mudah untuk mengukur hasil moneter
dari sebuah proses, biasanya kita dapat
mengidentifikasi value-/cost-driving proses
berdasarkan pada pengetahuan tentang fokus
dan prioritas dari perusahaan. Asumsinya
adalah bahwa setiap keberhasilan dari sebuah
proses engineering akan memberikan
peningkatan pendapatan dan / atau
mengurangi biaya dari proses tersebut. Selain
dilihat dari hasil moneter murni, tingkat
keterlibatan pelanggan (degree of customer
involvement) dalam sebuah proses dapat
menjadi kriteria dan seleksi penting. Semakin
33. 33
banyak interface dengan pelanggan, maka
proses tersebut dapat dibilang sebagai proses
yang penting.
Namun, $ -values atau orientasi pelanggan
adalah bukan satu-satunya kriteria yang
dianggap terpenting. Sebuah proyek proses
engineering memiliki tujuan untuk
menganalisis dan mengatur kembali proses.
Sebuah proses mungkin dianggap sebagai
proses ‘cash cows’, tetapi pada saat yang
sama proses tersebut adalah proses yang
sangat terorganisasi dengan baik. Maka, tidak
ada alasan untuk menyelidiki atau melakukan
analisis lebih lanjut, jika proses sudah efisien.
Oleh karena itu, dibutuhkan kriteria lebih
lanjut untuk menangkap kebutuhan untuk dari
reorganisasi. Dengan kata lain, proses
34. 34
cenderung menjadi calon proses yang dipilih
dalam sebuah proyek proses engineering jika
saat ini proses tersebut memiliki kelemahan
dan kita berpandapangan bahwa kinerjanya
dapat ditingkatkan. Sekali lagi, ini tidak
memerlukan analisis mendalam. Manajer
biasanya dapat menilai langsung proses
dengan masalah terbesar. Analisis ini dapat
didasarkan pada waktu pemrosesan, jumlah
aplikasi IT yang terlibat, peningkatan jumlah
keluhan pelanggan atau karyawan yang tidak
puas.
Kedua kriteria dapat diringkas dalam matriks yang
menunjukkan fokus yang diperlukan.
35. 35
Setelah mencoba untuk mengukur pendapatan
dan biaya yang berkaitan dengan suatu proses
dan memperkirakan kebutuhan untuk
reorganisasi, mungkin masih ada lebih dari
satu proses yang tersisa yang harus diseleksi.
Kriteria seleksi akhir adalah kemungkinan
reorganisasi atau re-engineering yang sukses
dari sebuah proses. Sebuah proses mungkin
memiliki kelemahan, bukan karena tidak ada
yang pernah mencoba untuk melihat dan
memperbaikinya, tetapi karena terlalu sulit
untuk mendapatkan solusi improvement yang
tepat untuk proses tersebut. Jika proyek
proses engineering dimulai dengan proses
penting tetapi menantang, akan dihadapkan
dengan resiko yang sangat besar. Jika proyek
ini tidak berhasil, para anggota tim proyek
dan organisasi akan kehilangan kepercayaan
36. 36
diri dalam proses engineering. Singkatnya,
pada awal proyek, harus dipilih proses yang
tepat dan dengan rasio keberhasilan yang
tinggi bila dilakukan re-engineering.
Pemilihan proses penting juga dapat
didasarkan pada daftar yang komprehensif
dari semua proses yang ada, dan termasuk
skor atau urutan mengenai kontribusi proses
tersebut dalam menentukan keuntungan
perusahaan, kinerja saat ini dan kemungkinan
proyek desain ulang yang sukses. Sebuah
pembobotan dapat diberikan kepada masing-
masing dari tiga kriteria dengan nilai
keseluruhan peringkat dalam rangka untuk
mengidentifikasi proses yang paling penting.
Pendekatan ini dikenal sebagai ‘Scoring
37. 37
Model’ tetapi sering dianggap terlalu rumit
untuk tujuan proses engineering.
Pendekatan yang lebih efektif lainnya adalah
dengan melakukan diskusi dengan manajer
yang memiliki pengalaman komprehensif dan
memilih proses yang paling relevan secara
kolaboratif. Pilihan ini juga harus mencakup
faktor-faktor seperti sikap terhadap perubahan
yang akan dihadapi oleh anggota dari
organisasi/perusahaan tersebut, atau adanya
proyek-proyek lain yang dapat mempengaruhi
proses tersebut. Ini jelas bukan masalah kecil.
Fakta bahwa line manajer enggan untuk
berinovasi adalah salah satu faktor yang
paling penting yang mempengaruhi
keberhasilan proyek proses engineering.
38. 38
Setelah tahap pertama selesai dilakukan yaitu
pemilihan proses yang akan masuk dalam
proyek proses engineering, menjadi sangat
penting untuk mengkomunikasikan gagasan
orientasi proses pada perusahaan. Semua
anggota proyek harus memahami keuntungan
dari orientasi proses, dan juga menyadari
kendala yang mungkin akan dihadapi. Setelah
organisasi/perusahaan sudah ‘process aware’,
proyek proses engineering dapat dimulai
dengan penjelasan tentang proses-proses yang
dipilih.
Contoh kasus: Identifikasi permasalahan
dalam proses penggajian di STT Telematika
dilakukan dengan metode analisa akar
masalah dan digambarkan dengan diagram
sebab akibat/fishbone.
39. 39
BAB III
RELATIONSHIP MAPPING
Pemetaan proses adalah visualisasi dari rangkaian
seluruh aktivitas dari suatu organisasi, yang
mendemonstrasikan bagaimana pekerjaan di dalam
organisasi tersebut dilakukan, sehingga menjadikan
pekerjaan tergambar dengan jelas/eksplisit (Robert
Damelio, 1996). Dengan pemetaan proses sebuah
organisasi memiliki dokumentasi mengenai
pekerjaan yang dilakukan, sehingga memungkinkan
untuk menganalisa pekerjaan yang telah dilakukan
bagi peningkatan kepuasan pelanggan melalui
identifikasi terhadap pengurangan waktu proses,
mengurangi produk defect, mereduksi biaya,
mereduksi tahapan proses yang tidak menghasilkan
40. 40
nilai tambah, meningkatkan produktivitas, dan
memudahkan pengukuran performansi.
Proses secara sederhana dapat didefinisikan sebagai
rangkaian aktivitas yang merubah input menjadi
output yang bernilai tambah. Sebagai contoh sebuah
meja adalah ouput yang bernilai tambah karena
dapat dia pakai untuk berbagai kepentingan mulai
dari meletakkan barang, menulis, untuk rapat, dll.
Meja sebagai output yang bernilai tambah dihasilkan
melalui suatu proses pembuatan meja, yang dimulai
dari pohon sebagai input bahan baku, ditebang,
dibelah menjadi papan, diukur sesuai dengan design,
dipotong sesuai ukuran, dihaluskan, diberiwarna,
dan dirangkai sehingga menjadi satu meja yang
utuh. Serangkaian kegiatan yang dilakukan tersebut
disebut dengan proses.
41. 41
Dalam organisasi satu rangkaian input-process-
output yang satu bersambung kepada rangkaian
input-process-output yang lainnya sehingga
membentuk bisnis proses. Gambar berikut
menunjukkan interaksi antar proses yang terjadi
dalam satu organisasi;
Gambar Interaksi Proses yang Membentuk
Proses Bisnis
Untuk dapat membangun pemetaan proses yang
representatif, maka diperlukan pengetahuan dan
pemahaman mengenai proses yang akan dipetakan.
Berikut ini merupakan hierarki proses, yang akan
menjelaskan mengenai proses dan komponen-
42. 42
komponen yang membangunnya (David Hoyle,
1998)
Gambar Hierarki Proses
Keterangan:
Proses merupakan rangkaian aktivitas logis yang
saling berhubungan dan berkesinambungan dalam
mengolah keluaran dari supplier, memberi
nilai tambah, dan menjadikannya keluaran bagi
customer.
43. 43
Sub proses adalah bagian dari proses yang memiliki
tujuan spesifik dalam mendukung major process.
Sub proses merupakan bagian dari
proses, bila major process terlalu kompleks.
Task merupakan gabungan aktivitas yang ditujukan
untuk tujuan minor dalam sebuah organisasi. Task
adalah pekerjaan di dalam work
process yang harus dilakukan.
Aktivitas merupakan bagian terkecil dari pekerjaan
yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu
task.
Dalam pemetaan proses dapat kita mulai
dengan menggambarkan seluruh aktifitas yang
terjadi dalam suatu organisasi menjadi kelompok
besar aktivitas yang kita sebut sebagai peta proses
bisnis. Dari peta proses bisnis ini kemudian dapat
44. 44
didetailkan menjadi sub peta proses bisnis dan
kemudian menjadi SOP dan intruksi kerja seperti
yang dijelaskan dalam gambar berikut ini
Gambar Sistematika Peta ProsesBisnis
Perlu diingat dokumen SOP adalah dokumen yang
mengatur tata cara bagaimana suatu proses
diselesaikan dengan tuntas dalam memberikan nilai
tambah terhadap outputnya. Maka suatu dokumen
SOP berisikan norma dan kriteria yang menjelaskan
bagaimana, siapa, dan hasil apa yang diwujudkan
dalam rangkaian aktifitas tersebut yang melibatkan
lintas fungsi dalam organisasi. Oleh karena itu
45. 45
sebelum menuliskan SOP, ada baiknya kita
menggambarkan peta lintas fungsi (cross functional
map). Cross functional map merupakan peta yang
menggambarkan hubungan antar fungsi dengan
urutan aktivitas dalam menyelesaikan proses
tertentu.
Untuk dapat memastikan siapa saja pelaku yang
terlibat dalam satu kelompok proses perlu
diidentifikasikan lebih dahulu dalam peta hubungan
(relationship map).
RelationshipMap merupakan peta yang
menggambarkan hubungan masukan-keluaran
(supplier - customer) antar bagian di dalam sebuah
organisasi, baik itu antar fungsi, departemen, atau
divisi. Informasi yang didapat dari Relationship
Map antara lain:
46. 46
Apa yang dihasilkan oleh organisasi terkait (produk
dan service).
Bagaimana alur pekerjaan yang melewati batasan
fungsional (pekerjaan lintas fungsi)
Hubungan supplier-customer baik internal maupun
eksternal yang digunakan untuk menyediakan atau
menerima produk dan layanan.
Secara utuh, peta proses yang lengkap dapat
dijelaskan seperti gambar dibawah ini;
47. 47
Gambar Peta Proses yang Lengkap
Keterangan:
Business Process Map - Sub Business Process
Map merupakan hubungan keterkaitan antara proses
dengan proses.
Relationship Map merupakan hubungan keterkaitan
antara proses dengan pelaku.
48. 48
Cross Functional Map merupakan hubungan
keterkaitan antara pelaku dengan aktifitas.
Dengan demikian, penyusunan SOP memerlukan
pemetaan proses atau business process mapping
dimana hal tersebut merupakan visualisasi dari suatu
organisasi, yang mendemonstrasikan bagaimana
pekerjaan di dalam organisasi tersebut dilakukan,
sehingga menjadikan pekerjaan tergambar dengan
jelas/eksplisit (Robert Damelio, 1996). Dengan
pemetaan proses sebuah organisasi memiliki
dokumentasi mengenai pekerjaan yang dilakukan,
sehingga memungkinkan untuk menganalisa
pekerjaan yang telah dilakukan bagi peningkatan
kepuasan pelanggan melalui identifikasi terhadap
pengurangan waktu proses, mereduksi tahapan
proses yang tidak menghasilkan nilai tambah,
49. 49
meningkatkan produktivitas, dan memudahkan
pengukuran kinerja.
Penggunaan peta proses lainnya antara lain:
Sebagai alat evaluasi atau alternatif untuk
mengorganisasikan sumber daya manusia dan
pekerjaan di dalam sebuah organisasi.
Untuk mengidentifikasikan peluang improvement.
Untuk melakukan evaluasi dan memperketat
pengukuran kinerja.
Untuk dapat membangun pemetaan proses yang
representatif, maka diperlukan metodologi yang
sistematis dan terstruktur untuk mempermudah
pemahaman dan pengembangan proses yang akan
dipetakan. Berikut ini merupakan kerangka
pengembangan proses, yang akan menjelaskan
50. 50
mengenai proses dan komponen-komponen yang
membangunnya
Gambar Kerangka Pengembangan Proses
Keterangan:
Proses merupakan rangkaian aktivitas logis yang
saling berhubungan dan berkesinambungan dalam
mengolah input, memberikan nilai tambah,dan
menjadikannya output.
Sub proses adalah bagian dari proses yang memiliki
tujuan spesifik dalam mendukung major process.
51. 51
Sub proses merupakan bagian dari proses, bila major
processterlalu kompleks.
Tugas merupakan gabungan aktivitas yang ditujukan
untuk tujuan minor dalam sebuah organisasi. Tugas
adalah pekerjaan di dalam work
process yang harus dilakukan.
Aktivitas merupakan langkah-langkah detail dari
pekerjaan yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan suatu tugas.
Simbol-simbol Relationship Mapping
1. Entity (rectangler)
Entity adalah suatu objek yang dapat dibedakan
atau dapat diidentifikasikan secara unik dengan
objek lainnya,dimana semua informasi yang
berkaitan dengannya dikumpulkan.Kumpulkan dari
52. 52
entity yang sejenis dinamakan Entity Set.
Yang biasa dilambangkan dengan simbol:
Gambar 1.1 Entity
2. Relationship (diamond)
Relationship adalah hubungan yang terjadi
antara satu entity dengan entity lainnya.Relationship
tidak mempunyai keberadaan fisik atau konseptual
kecuali yang sejenis dinamakan dengan
Relationship Diagram. Yang biasa dilambangkan
dengan simbol:
53. 53
Gambar 1.2 Relatinship
3. Atribut (oval)
Atribut adalah karakteristik dari entity atau
relationship yang menyediakan penjelasan detail
tentang entity atau relationship tersebut.
Yang biasa dilambangkan dengan simbol:
Gambar 1.3 Atribut
54. 54
4. Garis (line)
Digunakan untuk menghubungkan entity dengan
relasi/hubungan, maupun entity dengan atribut.Yang
biasa dilambangkan dengan simbol:
Gambar 1.4 Garis
56. 56
BAB IV
FLOWCHART
Flowchart dikembangkan oleh Herman
Goldstine dan John von Neumann di tahun 1940-an,
sebagai representasi grafis dari keputusan dan hasil
keputusan dipetakan dalam bentuk individu.
Flowchart menggunakan simbol yang berbeda yang
berisi informasi tentang langkah-langkah atau urutan
kejadian. Masing-masing dari simbol-simbol ini
terkait dengan panah untuk menggambarkan arah
aliran proses. Bagan alur (flowchart) adalah bagan
(chart) yang menunjukan hasil (flow) didalam
program atau prosedur sistem secara logika. Bagan
57. 57
alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi
dan untuk dokumentasi.
Pengertian flowchart dapat disimpulkan
sebagai sebuah metodologi yang digunakan untuk
menganalisis, meningkatkan, dokumen dan
mengelola proses atau
program.Flowchart merupakan cara penyajian dari
suatu algoritma.
Flowchart membantu untuk:
1. Untuk menerangkan logika suatu program
2. Pemahaman hubungan antara langkah-
langkah proses yang berbeda
3. Mengumpulkan data tentang proses tertentu
4. Membantu dengan pengambilan keputusan
5. Mengukur kinerja proses
6. Menggambarkan struktur proses
7. Mempermudah dalam pelacakan kesalahan
aliran proses
58. 58
8. Menyoroti langkah-langkah penting dan
menghilangkan langkah-langkah yang tidak
perlu
Pedoman dalam menggambar suatu bagan
alir, analis sistem atau pemrograman sebagai
berikut;
1. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke
bawah dan mulai dari bagian kiri dari suatu
halaman.
2. Kegiatan didalam bagan alir harus
ditunjukan dengan jelas.
3. Harus ditunjukan darimana kegiatan akan
dimulai dan dimana akan berakhirnya.
4. Masing-masing kegiatan didalam bagan alir
sebaiknya digunakan suatu kata yang
mewakili suatu pekerjaan,
59. 59
misalnya;“persiapkan” dokumen “hitung”
gaji.
5. Masing-masing kegiatan didalam bagan alir
harus didalm urutan yang semestinya.
6. Kegiatan yang terpotong dan akan
disambung ketempat lain harus ditunjukan
dengan jelas menggunakan symbol
penghubung.
7. Gunakanlah symbol-simbol bagan alir yang
standar.
60. 60
Simbol-simbol Flowchart
Pada pengertian flowchart di atas, flowchart
terbentuk dari simbol-simbol yang mewakili setiap
fungsinya untuk mempresentasikan sebuah alur.
Simbol flowchart yang berbeda juga memiliki arti
yang berbeda, namun beberapa simbol umum yang
digunakan pada flowchart adalah sebagai berikut :
61. 61
1. Terminator (start terminator, end
terminator) : Berbentuk oval sebagai
diagram alur yang menunjukkan awal atau
akhir proses.
2. Proses (process) : Berbentuk persegi
panjang bentuk diagram alur, yang
menunjukkan langkah alur proses yang
berjalan
3. Keputusan (decision) : Berbentuk berlian,
yang menunjukkan bentuk indikasi dari
aliran proses yang bercabang
4. Konektor (A) : Bentuk lingkaran pada
diagram alir yang digunakan untuk
menunjukkan lonjakan aliran proses
5. Data : Sebuah jajaran genjang yang
menunjukkan input data atau output (I / O)
dalamproses.
62. 62
6. Dokumen (document) : Digunakan untuk
menunjukkan dokumen atau laporan
Simbol-Simbol Flowchart yang umum digunakan
Simbol-simbol flowchart yang
digunakan Gilbreth kurang dikenal secara
umum. Ini mungkin karena meluasnya penggunaan
Microsoft Office, yang mana Microsoft Office
merujuk simbol-simbol dasar flowchart kepada
simbol-simbol flowchart untuk pengolahan data
(data processing). Sejauh yang saya tahu simbol-
simbol ini sama persis dengan template yang
digunakan IBM pada 1960-an untuk
simbol flowchart pengolahan data. Berikut bentuk
simbol-simbol tersebut:
63. 63
Simbol-simbol yang diperlihatkan di atas
adalah sebagian standar simbol-simbol yang
disepakati dan banyak digunakan dibeberapa
belahan dunia, mungkin saja organisasi atau
perusahaan tempat anda bekerja mempunyai standar
simbol sendiri, hal yang terpenting kita harus
menyepakati simbol yang digunakan agar tidak
terjadi konflik saat dikomunikasikan.
Kegunaan Flowchart
Pada awalnya, flowchart digunakan oleh
para insinyur industri sebagai sebuah struktur proses
kerja, seperti manufaktur perakitan. Saat ini,
flowchart telah digunakan untuk berbagai keperluan
di bidang manufaktur, arsitektur, teknik, bisnis,
teknologi, pendidikan, ilmu pengetahuan,
kedokteran, pemerintahan, administrasi dan disiplin
ilmu lainnya.
64. 64
1. Perencanaan Proyek Baru
Salah satu penggunaan umum dari flowchart
adalah untuk memetakan proyek baru, terutama yang
bersifat teknis atau membutuhkan beberapa desain
struktur lain. Insinyur dan desainer perangkat lunak
sering menggunakan diagram alur untuk tujuan ini.
Berpikir tentang bagaimana proses akan bekerja
menggunakan flowchart dapat menghemat banyak
waktu dalam desain.
2. Desain Sistem atau Program
Menggunakan flowchart memungkinkan
desainer untuk memikirkan banyak masalah yang
kompleks di muka. Karena banyak sistem atau
program memerlukan langkah-demi-langkah
prosedur, sehingga menggunakan diagram alur
adalah cara yang logis untuk memikirkan langkah-
langkah tersebut. Jenis proses desain dapat jelas
65. 65
dipikirkan dan disampaikan kepada orang lain
melalui penggunaan flowchart.
3. Dokumen Proses untuk Alasan Eksternal
Bisnis sering memiliki persyaratan eksternal
untuk dokumentasi proses dan flowchart dapat
berguna untuk tujuan ini. Dari standar pelaporan
untuk mematuhi peraturan pemerintah,
menggunakan flowchart bisa jauh lebih efisien
daripada menghasilkan narasi tertulis. Standar
pelaporan untuk mematuhi peraturan kerja, dapat
menggunakan flowchart yang bisa jauh lebih efisien
daripada menghasilkan narasi tertulis.
4. Dokumen Proses untuk Alasan internal
Penggunaan diagram alur, untuk lebih
memahami bagaimana proses bisnis kerja
menawarkan banyak keuntungan untuk organisasi:
66. 66
1. Fleksibilitas – karyawan baru ataupun
yang sudah ada dapat segera mempelajari cara yang
tepat untuk melakukan pekerjaan apa pun.
2. Kualitas – Jika semua orang di tim
melakukan pekerjaan dengan cara yang sama setiap
kali, hasilnya dapat diprediksi dan konsisten.
3. Visibilitas – Manajemen dapat melihat
persis bagaimana setiap pekerjaan yang
dimaksudkan untuk dilkerjakan
4. Perbaikan proses: Kita
dapat memperbaiki cara organisasi, jika kita tahu
bagaimana cara tersebut dilakukan sekarang.
5. Pemecahan Masalah
Salah satu alasan, mengapa sering digunakan
flowchart dalam pembuatan program atau desain
jaringan komputer adalah bahwa flowchart dapat
menawarkan sumber yang baik untuk pemecahan
masalah. Hal ini juga sebagai cara yang bagus, jika
67. 67
digunakan untuk pelanggan, untuk menunjukkan
cara pemecahan masalah yang bersifat umum.
karena pendekatan visual akan leboh mudah diikuti,
ketika disajikan dengan benar.
Jenis-Jenis Flowchart
Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu :
1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
2. Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen
(Document Flowchart)
3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
4. Flowchart Program (Program Flowchart)
5. Flowchart Proses (Process Flowchart)
1. FLOWCHART SISTEM
Flowchart Sistem merupakan bagan yang
menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang
dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan
68. 68
menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada
di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini
merupakan deskripsi secara grafik dari urutan
prosedur-prosedur yang terkombinasi yang
membentuk suatu sistem.
Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir
melalui sistem dan proses yang mentransformasikan
data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem
dapat digambarkan secara online (dihubungkan
langsung dengan komputer) atau offline (tidak
dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya
mesin tik, cash register atau kalkulator).
2. FLOWCHART PAPERWORK /
FLOWCHART DOKUMEN
Flowchart Paperwork menelusuri alur dari
69. 69
data yang ditulis melalui sistem. Flowchart
Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart
Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk
menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu
bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan
laporan diproses, dicatat dan disimpan.
3. FLOWCHART SKEMATIK
Flowchart Skematik mirip dengan
Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu
sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini
bukan hanya menggunakan simbol-simbol
flowchart standar, tetapi juga menggunakan
gambar-gambar komputer, peripheral, form-
form atau peralatan lain yang digunakan dalam
sistem.
70. 70
Flowchart Skematik digunakan sebagai alat
komunikasi antara analis sistem dengan seseorang
yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart
yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti
dari simbol-simbol flowchart akan menghemat
waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk
mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti
flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi
kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini
disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-
simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga
memudahkan pengamat untuk mengerti segala
sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga
hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah
pengertian.
4. FLOWCHART PROGRAM
Flowchart Program dihasilkan dari
71. 71
Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan
keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana
setiap langkah program atau prosedursesungguhnya
dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap
langkah program atau prosedur dalam urutan yang
tepat saat terjadi. Programmer menggunakan
flowchart program untuk menggambarkan urutan
instruksi dari program komputer. Analis Sistem
menggunakan flowchart program untuk
menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam
suatu prosedur atau operasi.
5. FLOWCHART PROSES
contoh kasus:
73. 73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisa atau analisis adalah kajian yang
dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti
struktur bahasa tersebut secara mendalam.
Sedangkan pada kegiatan laboratorium, kata
analisa atau analisis dapat juga berarti kegiatan yang
dilakukan di laboratorium untuk memeriksa
kandungan suatu zat dalam cuplikan.Menurut kamus
besar bahasa bahasa indonesia analisa atau analisis
adalah penyelidikan thd suatu peristiwa (karangan,
perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg
sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya,
dsb). Dari berbagai pengertian tersebut dapat kita
beri kesimpulan bahwa analisa adalah suatu kegiatan
mengkaji,meneliti, atau mengamati sesuatu yang
74. 74
bertujuan untuk memahami dan memperdalam
sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya.
Menurut kamus besar bahasa indonesia proses
adalah runtunan perubahan (peristiwa) dalam
perkembangan sesuatu.Proses adalah urutan
pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami
atau didesain, mungkin
menggunakan waktu,ruang keahlian atau sumber
daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Dari
pengertian diatas dapat kita memberikan kesimpulan
bahwa proses adalah suatu urutan kegiatan atau
kejadian yang saling berhubungan atau terkait satu
sama lain yang terjadi dengan sendirinya atau
direncanakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
atau permasalahan dan atau untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah
suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk
75. 75
mendapatkan laba. Secara etimologi, bisnis berarti
keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang
sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan
keuntungan. Namun tidak semua bisnis mengejar
keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif
yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua
anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis
seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana
bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah,
masyarakat umum, atau serikat pekerja. Dari
berbagai definisi diatas kita dapat menyimpulkan
bahwa bisnis adalah suatu kegiatan atau usaha yang
dilakukan seseorang ataupun sekelompok orang
yang bertujuan untuk mencari keuntungan ataupun
untuk meningkatkan kesejahteraan semua
anggotanya.
76. 76
Dari berbagai definisi-definisi tersebut
diatas dapat kita menyimpulkan bahwa analisa
proses bisnis adalah suatu kegiatan mengkaji,
meneliti, atau mengamati suatu urutan dari kegiatan
bisnis yang saling terkait satu sama lain dan telah
direncanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
yaitu memperoleh keuntungan atau kesejahteraan
bagi anggotanya pada bisnis kooperatif ataupun
kesejahteraan masyarakat luas pada bisnis sosialis.
77. 77
B. Saran
Dari makalah yang telah disusun, maka
dapat diberikan saran, antaralain :
1. Perlu penelitian lebih lanjut.
2. Perlu informasi tamabahan yang lebih
mendetail tentang Informasi Dan Proses
Bisnis.
3. Perlu bimbingan lebih agar penulis dapat
membuat makalah yang sempurna