SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
Nitrimetri
ARLAN K IMRAN
AINUN JARIAH
PENGERTIAN
PERSYARATAN PENETAPAN
KADAR AMINA AROMATIK
PRIMER
Metode nitrimetri adalah
metode penetapan kadar
secara kuantitatif dengan
menggunakan larutan
baku natrium nitrit.
Metode ini didasarkan
pada reaksi diazotasi
yakni reaksi antara amina
aromatik primer dengan
asam nitrit dalam suasana
asam membentuk garam
diazonium
 suhu yang digunakan harus
rendah (dibawah 15º C)
 pada suhu yang lebih tinggi
garam diazonium yang
terbentuk tidak stabil dan
akan terhidrolisis menjadi
fenol dan gas nitrogen,
disamping itu dikhawatirkan
pada suhu yang lebih tinggi
asam nitrit akan lebih cepat
terurai
 dapat dilakukan pada suhu
kamar (sekitar 25º C) asalkan
titrasi dilakukan secara
perlahan-lahan
Suhu
Titrasi diazotasi sebaiknya dilakukan pada suhu rendah, lebih kecil
dari 15°C karena asam nitrit yang terbentuk dari reaksi natrium nitr
it dengan asam tidak stabil dan
mudah terurai, dan garam diazonium yang terbentuk pada hasil titrasi
juga tidak stabil.
Kecepatan reaksi
Reaksi titrasi amin aromatis pada reaksi diazotasi berjalan agak
lambat, titrasi sebaiknya dilakukan secara perlahan-lahan, dan reaksi
diazotasi dapat dikatalisa dengan penambahan natrium dan kalium
bromida sebagai katalisator.
Keasaman
Titrasi ini berlangsung pada PH + 2, hal ini dibutuhkan untuk
Mengubah NaNO2 menjadi HNO2-
Pembentukan garam diazonium.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA REAKSI DIAZOTASI
Nitrimetri
Prinsip
Dasar Nitrimetri  reaksi diazotasi,
antara gugus amin aromatis primer
dengan asam nitrit
dalam suasana asam (HCl)
Contoh reaksi diazotasi
NaNO2 (titran) + HCl  NaCl + HNO2
NH2
HCl
N
+
2 H2O
+ +
HNO2
+
N
Cl
-
Kondisi titrasi
Reaksi diazotasi ada yang berjalan lambat
Diazotasi sulfonamida umumnya berjalan cepat
Untuk kuantitatif,
a. Suhu larutan uji harus < 15 oC
Jika > 15 oC  mengganggu pembentukan
garam diazonium
 terbentuk senyawa fenol
yang mampu bereaksi
dengan asam nitrit
Cara memelihara suhu agar tetap < 15 oC ?
- Larutan uji ditambah bongkahan es batu,
atau titrasi dilakukan dengan cara :
bagian bawah-luar erlemeyer yang berisi
larutan uji berada diantara bongkahan es
batu (ditaburi garam dapur) dalam
baskom
kecil
b. Untuk mempercepat reaksi diazotasi
 ditambah katalis (KBr atau NaBr)
c. Titrasi dilakukan perlahan-lahan, setetes
demi
setetes sambil diaduk/digojog kuat-kuat
Indikator titrasi nitrimetri
Indikator luar
Dapat dipakai kanji KI atau
pasta kanji KI yang akan
memberikan warna biru
kalau nitrit berlebih, ion
triiodida akan memberikan
warna biru pada kertas kanji
atau pasta kanji. Penetapan
kadar amina aromatik primer
secara nitrimetri memakai
indikator luar adalah
merupakan cara yang paling
umum.
Indikator dalam
Indikator dalam terdiri atas
campuran tropeolin OO dan
metilen biru. Tropeolin OO
merupakan indikator asam-
basa yang berwarna merah
dalam suasana asam dan
berwarna kuning bila
dioksidasi oleh adanya
kelebihan asam nitrit,
sedangkan metilen biru
sebagai pengkontras warna
sehingga pada titik akhir
titrasi akan terjadi
perubahan dari ungu
menjadi biru sampai hijau
tergantung senyawa yang
dititrasi.
Indikator
a. Indikator luar (eksternal)
 pasta kanji-iodida atau kertas kanji-iodida
Reaksi : Na NO2 + HCl  NaCl + HNO2
KI + HCl  KCl + HI
2HI + 2HNO2  I2 + 2NO + 2H2O
I2 + kanji  iodium-kanji (biru)
b. Indikator dalam
 Campuran trapeolin OO - biru metilen  violet
(merah) (biru)
Titik akhir tercapai  biru; trapeolin OO teroksidasi
Kelemahan
Indikator luar Indikator dalam
- harus ada orientasi warna TA beragam
Jika tidak  lama harus ada standar
- kadar jadi berkurang
Titran
FI edisi IV  larutan standar NaNO2 0,1M
Pembuatan
Larutkan 7,5 g NaNO2 dalam akuades hingga 1000 ml
Pembakuan
sulfanilamid
(500 mg)
+ 20 ml HCl pekat, + 50 ml air,
diaduk hingga larut, didinginkan
hingga suhu < 15 oC
titrasi perlahan-lahan
dengan larutan NaNO2 0,1M
hingga segera biru dengan pasta kanji-iodida
Penentuan titik akhir
- Menggunakan indikator luar (eksternal)
atau indakor dalam (internal)
- Secara potensiometri menggunakan elektrode
kalomel-platina atau platina-platina
Aplikasi
1. Penetapan kadar (PK) senyawa dengan gugus amin
aromatis primer
misalnya : Sulfadiazin, Sulfaguanidin dan Sulfamerazin
2. PK senyawa dengan gugus amin aromatis non-primer
misalnya : suksinil sulfatiazol, ftalil sulfatiazol
PK senyawa dengan gugus amin aromatis non-primer
Cara :
gugus asil-nya dihidrolisis dulu dengan asam encer
atau basa encer, misalnya :
a. suksinil sulfatiazol dihidrolisis dengan campuran
33 ml HCl pekat dan 66 ml air selama 1 jam, atau
dengan larutan NaOH 8% b/v di atas tangas air
selama 2 jam, atau campuran HCl pekat dan air
(1:2) selama 1 jam
b. Ftalil sulfatiazol dihidrolisis dengan HCl encer
selama 30 menit atau dengan HCl pekat dan air
(2:1) selama 1 jam
3. PK senyawa dengan gugus nitroaromatik
misalnya : kloramfenikol
Cara :
Gugus nitro pada kloramfenikol direduksi dengan
serbuk seng dan HCl, menjadi gugus amin aromatis.
Senyawa amin aromatis dititrasi dengan larutan
standar NaNO2
Reaksi
Hidrolisis suksinil sulfatiazol
Reduksi kloramfenikol
H
N
S
O
O
HN
COCH2CH2COOH
R
H
N
S
O
O
H2N R
H
C
OH
CH
CH2OH
HN
O
CHCl2
NO2
H
C
H2N
OH
CH
CH2OH
HN
O
CHCl2
hidrolisis dengan HCl
Reduksi
dengan Zn dan HCl
BEBERAPA CONTOH PROSEDUR KERJA NITRIMETRI
Penetapan kadar
Sulfadiazin
 Ditimbang sampel
sulfadiazine sebanyak 105
mg.
 Ditambahkan 10 ml HCl
encer.
 Didinginkan dalam baskom
berisi air es, dijaga agar
suhu tidak lebih dari 150C.
 Dititrasi dengan NaNO2
hingga menunjukkan warna
biru segera pada saat
digoreskan tetesan
larutannya pada kertas kanji
iodida.
 Dicatat volume titrasinya.
Penetapan kadar Isoniazid
 Ditimbang sampel isoniazid
sebanyak 54 mg.
 Ditambahkan dengan KBr.
 Ditambahkan 10 ml HCl
encer.
 Didinginkan dalam baskom
berisi air es, dijaga agar
suhu tidak lebih dari 150C.
 Dititrasi dengan NaNO2
hingga menunjukkan warna
biru segera pada saat
digoreskan tetesan
larutannya pada kertas kanji
iodida.
 Dicatat volume titrasinya.
BEBERAPA CONTOH PROSEDUR KERJA NITRIMETRI
Penetapan kadar Kloramfenikol
 Ditimbang sampel kloramfenikol
sebanyak 164 mg.
 Ditambahkan 5 ml HCl pekat.
 Ditambahkan 1,6 gr serbuk Zn
sedikit demi sedikit
 Ditambahkan 3 ml HCl pekat.
 Didiamkan selam 10 menit, lalu
disaring dengan kertas saring.
 Didinginkan dalam baskom
berisi air es, dijaga agar suhu
tidak lebih dari 150C.
 Dititrasi dengan NaNO2 hingga
menunjukkan warna biru segera
pada saat digoreskan tetesan
larutannya pada kertas kanji
iodida.
 Dicatat volume titrasinya.
 Persyaratan kadar masing-
masing contoh prnetapan
kadar
Isoniazida
Persyaratan kadar : Tidak kurang
dari 98,0 %, dan tidak lebih dari
101,0 % C6H7N3O
Sulfadiazinum
Persyaratan Kadar: Mengandung
tidak kurang dari 98,0 % dan
tidak lebih dari 102,0 %
C10H10N4O2S
Kloramfenikol
Persyaratan Kadar: Mengandung
tidak kurang dari 97,0% dan
tidak lebih dari 103,0%.
SEKIAN…………………..
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Nitrimetri

Laporan analitik 3
Laporan analitik 3Laporan analitik 3
Laporan analitik 3qlp
 
SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO
SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZOSINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO
SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZOKania Setianti
 
Pemisahan senyawa identifikasi obat.pptx
Pemisahan senyawa identifikasi obat.pptxPemisahan senyawa identifikasi obat.pptx
Pemisahan senyawa identifikasi obat.pptxpradea1
 
Laporan analisis kimia_golongan_senyawa
Laporan analisis kimia_golongan_senyawaLaporan analisis kimia_golongan_senyawa
Laporan analisis kimia_golongan_senyawaHaInYoo
 
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi NitrimetriShilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetrishilvianauswatunkhas1
 
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIATITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIAIntanPurnamasari93
 
Penetapan Kadar Ni dalam Nikel Sulfat
Penetapan Kadar Ni dalam Nikel SulfatPenetapan Kadar Ni dalam Nikel Sulfat
Penetapan Kadar Ni dalam Nikel SulfatRidwan Ajipradana
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriqlp
 
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)chichi mitha
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)qlp
 
Aplikasi titrasi-asam-basa
Aplikasi titrasi-asam-basaAplikasi titrasi-asam-basa
Aplikasi titrasi-asam-basaUda TrooPer
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
 
Laporan lengkap nitritometri
Laporan lengkap nitritometriLaporan lengkap nitritometri
Laporan lengkap nitritometriNisfah Hasik
 
Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...
Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...
Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...Septia Sri Eka Putri
 
Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...
Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...
Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...Septia Sri Eka Putri
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidratpure chems
 
PPT SEMINAR permangano.pptx
PPT SEMINAR permangano.pptxPPT SEMINAR permangano.pptx
PPT SEMINAR permangano.pptxHasanAja1
 

Similar to Nitrimetri (20)

Laporan analitik 3
Laporan analitik 3Laporan analitik 3
Laporan analitik 3
 
SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO
SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZOSINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO
SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO
 
Pemisahan senyawa identifikasi obat.pptx
Pemisahan senyawa identifikasi obat.pptxPemisahan senyawa identifikasi obat.pptx
Pemisahan senyawa identifikasi obat.pptx
 
Laporan analisis kimia_golongan_senyawa
Laporan analisis kimia_golongan_senyawaLaporan analisis kimia_golongan_senyawa
Laporan analisis kimia_golongan_senyawa
 
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi NitrimetriShilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
Shilviana Uswatun Khasanah_Titrasi Nitrimetri
 
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIATITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
 
Penetapan Kadar Ni dalam Nikel Sulfat
Penetapan Kadar Ni dalam Nikel SulfatPenetapan Kadar Ni dalam Nikel Sulfat
Penetapan Kadar Ni dalam Nikel Sulfat
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
 
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
 
zat organik
zat organikzat organik
zat organik
 
Aplikasi titrasi-asam-basa
Aplikasi titrasi-asam-basaAplikasi titrasi-asam-basa
Aplikasi titrasi-asam-basa
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
Laporan lengkap nitritometri
Laporan lengkap nitritometriLaporan lengkap nitritometri
Laporan lengkap nitritometri
 
Analisis farmasi
Analisis farmasiAnalisis farmasi
Analisis farmasi
 
Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...
Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...
Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...
 
Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...
Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...
Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 
PPT SEMINAR permangano.pptx
PPT SEMINAR permangano.pptxPPT SEMINAR permangano.pptx
PPT SEMINAR permangano.pptx
 

Nitrimetri

  • 2. PENGERTIAN PERSYARATAN PENETAPAN KADAR AMINA AROMATIK PRIMER Metode nitrimetri adalah metode penetapan kadar secara kuantitatif dengan menggunakan larutan baku natrium nitrit. Metode ini didasarkan pada reaksi diazotasi yakni reaksi antara amina aromatik primer dengan asam nitrit dalam suasana asam membentuk garam diazonium  suhu yang digunakan harus rendah (dibawah 15º C)  pada suhu yang lebih tinggi garam diazonium yang terbentuk tidak stabil dan akan terhidrolisis menjadi fenol dan gas nitrogen, disamping itu dikhawatirkan pada suhu yang lebih tinggi asam nitrit akan lebih cepat terurai  dapat dilakukan pada suhu kamar (sekitar 25º C) asalkan titrasi dilakukan secara perlahan-lahan
  • 3. Suhu Titrasi diazotasi sebaiknya dilakukan pada suhu rendah, lebih kecil dari 15°C karena asam nitrit yang terbentuk dari reaksi natrium nitr it dengan asam tidak stabil dan mudah terurai, dan garam diazonium yang terbentuk pada hasil titrasi juga tidak stabil. Kecepatan reaksi Reaksi titrasi amin aromatis pada reaksi diazotasi berjalan agak lambat, titrasi sebaiknya dilakukan secara perlahan-lahan, dan reaksi diazotasi dapat dikatalisa dengan penambahan natrium dan kalium bromida sebagai katalisator. Keasaman Titrasi ini berlangsung pada PH + 2, hal ini dibutuhkan untuk Mengubah NaNO2 menjadi HNO2- Pembentukan garam diazonium. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA REAKSI DIAZOTASI
  • 4. Nitrimetri Prinsip Dasar Nitrimetri  reaksi diazotasi, antara gugus amin aromatis primer dengan asam nitrit dalam suasana asam (HCl) Contoh reaksi diazotasi NaNO2 (titran) + HCl  NaCl + HNO2 NH2 HCl N + 2 H2O + + HNO2 + N Cl -
  • 5. Kondisi titrasi Reaksi diazotasi ada yang berjalan lambat Diazotasi sulfonamida umumnya berjalan cepat Untuk kuantitatif, a. Suhu larutan uji harus < 15 oC Jika > 15 oC  mengganggu pembentukan garam diazonium  terbentuk senyawa fenol yang mampu bereaksi dengan asam nitrit
  • 6. Cara memelihara suhu agar tetap < 15 oC ? - Larutan uji ditambah bongkahan es batu, atau titrasi dilakukan dengan cara : bagian bawah-luar erlemeyer yang berisi larutan uji berada diantara bongkahan es batu (ditaburi garam dapur) dalam baskom kecil b. Untuk mempercepat reaksi diazotasi  ditambah katalis (KBr atau NaBr) c. Titrasi dilakukan perlahan-lahan, setetes demi setetes sambil diaduk/digojog kuat-kuat
  • 7. Indikator titrasi nitrimetri Indikator luar Dapat dipakai kanji KI atau pasta kanji KI yang akan memberikan warna biru kalau nitrit berlebih, ion triiodida akan memberikan warna biru pada kertas kanji atau pasta kanji. Penetapan kadar amina aromatik primer secara nitrimetri memakai indikator luar adalah merupakan cara yang paling umum. Indikator dalam Indikator dalam terdiri atas campuran tropeolin OO dan metilen biru. Tropeolin OO merupakan indikator asam- basa yang berwarna merah dalam suasana asam dan berwarna kuning bila dioksidasi oleh adanya kelebihan asam nitrit, sedangkan metilen biru sebagai pengkontras warna sehingga pada titik akhir titrasi akan terjadi perubahan dari ungu menjadi biru sampai hijau tergantung senyawa yang dititrasi.
  • 8. Indikator a. Indikator luar (eksternal)  pasta kanji-iodida atau kertas kanji-iodida Reaksi : Na NO2 + HCl  NaCl + HNO2 KI + HCl  KCl + HI 2HI + 2HNO2  I2 + 2NO + 2H2O I2 + kanji  iodium-kanji (biru) b. Indikator dalam  Campuran trapeolin OO - biru metilen  violet (merah) (biru) Titik akhir tercapai  biru; trapeolin OO teroksidasi Kelemahan Indikator luar Indikator dalam - harus ada orientasi warna TA beragam Jika tidak  lama harus ada standar - kadar jadi berkurang
  • 9. Titran FI edisi IV  larutan standar NaNO2 0,1M Pembuatan Larutkan 7,5 g NaNO2 dalam akuades hingga 1000 ml Pembakuan sulfanilamid (500 mg) + 20 ml HCl pekat, + 50 ml air, diaduk hingga larut, didinginkan hingga suhu < 15 oC titrasi perlahan-lahan dengan larutan NaNO2 0,1M hingga segera biru dengan pasta kanji-iodida
  • 10. Penentuan titik akhir - Menggunakan indikator luar (eksternal) atau indakor dalam (internal) - Secara potensiometri menggunakan elektrode kalomel-platina atau platina-platina Aplikasi 1. Penetapan kadar (PK) senyawa dengan gugus amin aromatis primer misalnya : Sulfadiazin, Sulfaguanidin dan Sulfamerazin 2. PK senyawa dengan gugus amin aromatis non-primer misalnya : suksinil sulfatiazol, ftalil sulfatiazol
  • 11. PK senyawa dengan gugus amin aromatis non-primer Cara : gugus asil-nya dihidrolisis dulu dengan asam encer atau basa encer, misalnya : a. suksinil sulfatiazol dihidrolisis dengan campuran 33 ml HCl pekat dan 66 ml air selama 1 jam, atau dengan larutan NaOH 8% b/v di atas tangas air selama 2 jam, atau campuran HCl pekat dan air (1:2) selama 1 jam b. Ftalil sulfatiazol dihidrolisis dengan HCl encer selama 30 menit atau dengan HCl pekat dan air (2:1) selama 1 jam
  • 12. 3. PK senyawa dengan gugus nitroaromatik misalnya : kloramfenikol Cara : Gugus nitro pada kloramfenikol direduksi dengan serbuk seng dan HCl, menjadi gugus amin aromatis. Senyawa amin aromatis dititrasi dengan larutan standar NaNO2
  • 13. Reaksi Hidrolisis suksinil sulfatiazol Reduksi kloramfenikol H N S O O HN COCH2CH2COOH R H N S O O H2N R H C OH CH CH2OH HN O CHCl2 NO2 H C H2N OH CH CH2OH HN O CHCl2 hidrolisis dengan HCl Reduksi dengan Zn dan HCl
  • 14. BEBERAPA CONTOH PROSEDUR KERJA NITRIMETRI Penetapan kadar Sulfadiazin  Ditimbang sampel sulfadiazine sebanyak 105 mg.  Ditambahkan 10 ml HCl encer.  Didinginkan dalam baskom berisi air es, dijaga agar suhu tidak lebih dari 150C.  Dititrasi dengan NaNO2 hingga menunjukkan warna biru segera pada saat digoreskan tetesan larutannya pada kertas kanji iodida.  Dicatat volume titrasinya. Penetapan kadar Isoniazid  Ditimbang sampel isoniazid sebanyak 54 mg.  Ditambahkan dengan KBr.  Ditambahkan 10 ml HCl encer.  Didinginkan dalam baskom berisi air es, dijaga agar suhu tidak lebih dari 150C.  Dititrasi dengan NaNO2 hingga menunjukkan warna biru segera pada saat digoreskan tetesan larutannya pada kertas kanji iodida.  Dicatat volume titrasinya.
  • 15. BEBERAPA CONTOH PROSEDUR KERJA NITRIMETRI Penetapan kadar Kloramfenikol  Ditimbang sampel kloramfenikol sebanyak 164 mg.  Ditambahkan 5 ml HCl pekat.  Ditambahkan 1,6 gr serbuk Zn sedikit demi sedikit  Ditambahkan 3 ml HCl pekat.  Didiamkan selam 10 menit, lalu disaring dengan kertas saring.  Didinginkan dalam baskom berisi air es, dijaga agar suhu tidak lebih dari 150C.  Dititrasi dengan NaNO2 hingga menunjukkan warna biru segera pada saat digoreskan tetesan larutannya pada kertas kanji iodida.  Dicatat volume titrasinya.  Persyaratan kadar masing- masing contoh prnetapan kadar Isoniazida Persyaratan kadar : Tidak kurang dari 98,0 %, dan tidak lebih dari 101,0 % C6H7N3O Sulfadiazinum Persyaratan Kadar: Mengandung tidak kurang dari 98,0 % dan tidak lebih dari 102,0 % C10H10N4O2S Kloramfenikol Persyaratan Kadar: Mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 103,0%.