3. Tahap Operasi Konkret Tahap ini terjadi
pada usia sekitar 7-11 tahun
Menurut Suparno dalam periode ini siswa
berpikirnya sudah dikatakan menjadi
operasional. Periode ini disebut operasi
konkret sebab berpikir logiknya didasarkan
atas manipulasi fisik dari objek-objek. Operasi
konkret hanyalah menunjukkan kenyataan
adanya hubungan dengan pengalaman empiric
konkret yang lampau dan masih mendapat
kesulitan dalam mengambil kesimpulan yang
logis dari pengalaman pengalaman khusus.
4. Menurut Piaget anak pada usia 7 tahun akan
memasuki tahap operasional konkret, dimana
anak sudah mampu berpikir rasional, seperti
penalaran untuk menyelesaikan suatu masalah
yang konkret (aktual). Namun, bagaimanapun
juga dalam kemampuan berpikir mereka masih
terbatas pada situasi nyata. Pada tahap
operasional konkret ini, anak memiliki kemajuan
kognitif atau pemahaman yang lebih baik
dibandingkan dengan anak pada tahap pra-
operasional dalam hal hubungan spasial,
kategorisasi, penalaran, dan konversi.
5. Hubungan spasial
Pada tahap operasional konkret ini,
anak sudah mampu mengingat rute
atau penanda jalan dengan baik dan
dapat menghitung jarak antara satu
tempat ke tempat lain dengan baik
juga tanpa mengukur terlebih
dahulu.
6. Kategorisasi
Suatu kemampuan untuk mengategorisasikan
sesuatu sehingga dapat membantu dalam
meningkatkan kemampuan logika anak.
Kategorisasi disini meliputi beberapa keahlian
yang rumit, seperti rangkaian urutan,
pengambilan kesimpulan secara lengkap, dan
inklusi kelas (keahlian untuk melihat hubungan
antara suatu keseluruhan dengan bagiannya).
7. Penalaran
Penalaran disini dapat dikategorikan menjadi 2 kategori
yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif.
Menurut Piaget, anak pada tahap operasional konkret
hanya menggunakan penalaran induktif saja. Yang
dimaksud dengan penalaran induktif adalah tipe
pemahaman logika yang dimulai dari observasi objek
atau peristiwa untuk menyimpulkan keseluruhan dari
objek yang telah diobservasi tersebut. Penalaran
induktif ini masih bersifat sementara karena masih ada
kesempatan untuk munculnya informasi baru yang tidak
mendukung kesimpulan tersebut.
8. Ciri-ciri Tahap Operasi Konkret berupa
penggunaan logika yang memadai.
Proses-proses penting selama tahapan ini
adalah:
9. Pengurutan
Kemampuan untuk mengurutkan objek
menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya.
Klasifikasi
Kemampuan untuk memberi nama dan
mengidentifikasi serangkaian benda
menurut tampilannya, ukurannya, atau
karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa
serangkaian benda-benda dapat
menyertakan benda lainnya ke dalam
rangkaian tersebut.
10. Decentering
Anak mulai mempertimbangkan
beberapa aspek dari suatu
permasalahan untuk bisa
memecahkannya.
Reversibility
Anak mulai memahami bahwa jumlah
atau benda-benda dapat diubah,
kemudian kembali ke keadaan awal.
11. Konservasi
Memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah
benda-benda adalah tidak berhubungan dengan
pengaturan atau tampilan dari objek/benda-benda
tersebut.
Penghilangan sifat Egosentrisme
Kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut
pandang orang lain
(bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara
yang salah)