Dokumen tersebut membahas tiga teori belajar yaitu teori Piaget, Bruner, dan Gestalt. Teori Piaget membahas empat tahapan perkembangan berfikir anak, teori Bruner menjelaskan tiga tahapan belajar dan lima teorema pembelajaran matematika, sedangkan teori Gestalt menekankan pentingnya prasyarat, latihan berulang, dan pendekatan proses dalam pembelajaran.
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
Dokumen tersebut membahas penelitian yang bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs Hubbulwathan Duri melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi selama dua siklus untuk menguji hipotesis bahwa model pembelajaran tersebut dapat
Dokumen tersebut membahas penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan manik positif dan negatif. Bilangan positif diwakili oleh manik positif sedangkan bilangan negatif diwakili oleh manik negatif. Penjumlahan dilakukan dengan menggabungkan manik yang berpasangan untuk membentuk nilai nol, sedangkan sisa manik yang tidak berpasangan memberikan hasil penjumlahan. Pengurangan dilakukan dengan mengubahnya menjadi pen
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaMading KS
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika. Terdiri dari 40 pernyataan yang harus diisi menggunakan skala sikap untuk mengukur tingkat setuju atau tidak setuju. Skor maksimal 160 dan rentang skor menunjukkan tingkat minat: tinggi (122-162), sedang (81-121), rendah (40-80).
Guru mata pelajaran Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang dilaksanakan. Refleksi ini mencakup aktivitas siswa, peran guru, capaian belajar, dan perbaikan untuk pertemuan berikutnya. Guru juga melakukan observasi terhadap proses pembelajarannya dan mengumpulkan umpan balik dari siswa melalui survei.
Makalah ini membahas tentang hakikat kurikulum, termasuk definisi, peran, dan fungsinya. Kurikulum didefinisikan sebagai rencana pembelajaran yang mencakup tujuan, isi, dan cara untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum berperan dalam menransmisikan nilai budaya, mengembangkan hal baru, dan mengevaluasi nilai-nilai. Fungsinya antara lain mempersiapkan siswa menjadi anggota masyarakat dan
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
Untuk mengetahui secara langsung kondisi, keadaan dan bentuk layanan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus, kita perlu turun langsung pada kondisi nyata di Sekolah Luar Biasa
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara pembelajaran dan pengajaran. Pembelajaran merupakan upaya yang disengaja untuk menghasilkan belajar pada siswa dengan merencanakan situasi yang mendukung proses belajar internal siswa. Pengajaran adalah kegiatan menyampaikan informasi oleh pengajar untuk mendukung pembelajaran siswa. Istilah pembelajaran lebih luas cakupannya dibanding pengajaran.
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Laporan ini membahas hasil observasi bimbingan konseling di SMA Negeri 6 Mataram. Jenis masalah yang diidentifikasi meliputi akademik, sosial, pribadi, dan karir. Masalah yang paling sering muncul adalah akademik dan pribadi. Peran guru BK dan wali kelas dalam penanganan masalah meliputi konsultasi, mediasi, dan koordinasi dengan orang tua siswa beserta pihak sekolah. Penyebab masalah terkait fak
Dokumen tersebut membahas tentang dua jenis tes yaitu tes objektif dan tes essay. Tes objektif terdiri dari lima golongan seperti tes benar-salah, menjodohkan, melengkapi, isian, dan pilihan ganda. Tes objektif memiliki kelebihan seperti mudah dihitung dan mencakup ruang lingkup luas, namun juga memiliki kelemahan seperti sulit mengukur kemampuan verbal. Tes essay mengukur kemampuan mengorgan
Dokumen tersebut membahas tentang kajian materi dan metodologi pembelajaran matematika SD. Materi pokok yang dibahas antara lain kurikulum matematika SD, teori belajar Piaget, Bruner, Dienes, Gagne, dan Van Hiele serta pendekatan pembelajaran matematika seperti eksplorasi bilangan, geometri, dan pengolahan data.
Dokumen tersebut membahas penelitian yang bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs Hubbulwathan Duri melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi selama dua siklus untuk menguji hipotesis bahwa model pembelajaran tersebut dapat
Dokumen tersebut membahas penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan manik positif dan negatif. Bilangan positif diwakili oleh manik positif sedangkan bilangan negatif diwakili oleh manik negatif. Penjumlahan dilakukan dengan menggabungkan manik yang berpasangan untuk membentuk nilai nol, sedangkan sisa manik yang tidak berpasangan memberikan hasil penjumlahan. Pengurangan dilakukan dengan mengubahnya menjadi pen
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaMading KS
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika. Terdiri dari 40 pernyataan yang harus diisi menggunakan skala sikap untuk mengukur tingkat setuju atau tidak setuju. Skor maksimal 160 dan rentang skor menunjukkan tingkat minat: tinggi (122-162), sedang (81-121), rendah (40-80).
Guru mata pelajaran Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran yang dilaksanakan. Refleksi ini mencakup aktivitas siswa, peran guru, capaian belajar, dan perbaikan untuk pertemuan berikutnya. Guru juga melakukan observasi terhadap proses pembelajarannya dan mengumpulkan umpan balik dari siswa melalui survei.
Makalah ini membahas tentang hakikat kurikulum, termasuk definisi, peran, dan fungsinya. Kurikulum didefinisikan sebagai rencana pembelajaran yang mencakup tujuan, isi, dan cara untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum berperan dalam menransmisikan nilai budaya, mengembangkan hal baru, dan mengevaluasi nilai-nilai. Fungsinya antara lain mempersiapkan siswa menjadi anggota masyarakat dan
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
Untuk mengetahui secara langsung kondisi, keadaan dan bentuk layanan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus, kita perlu turun langsung pada kondisi nyata di Sekolah Luar Biasa
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara pembelajaran dan pengajaran. Pembelajaran merupakan upaya yang disengaja untuk menghasilkan belajar pada siswa dengan merencanakan situasi yang mendukung proses belajar internal siswa. Pengajaran adalah kegiatan menyampaikan informasi oleh pengajar untuk mendukung pembelajaran siswa. Istilah pembelajaran lebih luas cakupannya dibanding pengajaran.
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Laporan ini membahas hasil observasi bimbingan konseling di SMA Negeri 6 Mataram. Jenis masalah yang diidentifikasi meliputi akademik, sosial, pribadi, dan karir. Masalah yang paling sering muncul adalah akademik dan pribadi. Peran guru BK dan wali kelas dalam penanganan masalah meliputi konsultasi, mediasi, dan koordinasi dengan orang tua siswa beserta pihak sekolah. Penyebab masalah terkait fak
Dokumen tersebut membahas tentang dua jenis tes yaitu tes objektif dan tes essay. Tes objektif terdiri dari lima golongan seperti tes benar-salah, menjodohkan, melengkapi, isian, dan pilihan ganda. Tes objektif memiliki kelebihan seperti mudah dihitung dan mencakup ruang lingkup luas, namun juga memiliki kelemahan seperti sulit mengukur kemampuan verbal. Tes essay mengukur kemampuan mengorgan
Dokumen tersebut membahas tentang kajian materi dan metodologi pembelajaran matematika SD. Materi pokok yang dibahas antara lain kurikulum matematika SD, teori belajar Piaget, Bruner, Dienes, Gagne, dan Van Hiele serta pendekatan pembelajaran matematika seperti eksplorasi bilangan, geometri, dan pengolahan data.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas teori belajar kognitivisme yang menekankan pada proses belajar internal seperti ingatan, pemrosesan informasi, dan aspek kognitif lainnya.
2. Beberapa tokoh kognitivisme seperti Piaget, Bruner, dan Ausubel membahas tahapan proses belajar, perkembangan kognitif anak, dan pendekatan belajar bermakna.
3. Teori Gest
Teori perkembangan Jean Piaget membahas empat tahapan perkembangan kognitif anak, yaitu: (1) tahap sensorimotor (0-2 tahun), (2) tahap pra-operasional (2-7 tahun), (3) tahap operasi konkret (7-11 tahun), dan (4) tahap operasi formal (11-15 tahun). Piaget berpendapat bahwa perkembangan kognitif dipengaruhi oleh maturasi, aktivitas, dan transmisi sos
Teori Pembelajaran Sosial menjelaskan bagaimana kepribadian seseorang berkembang melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain. Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura pada 1977 dan menjelaskan bahwa manusia dapat belajar melalui observasi tanpa penguatan langsung.
Teori belajar Van Hiele menyatakan ada 5 tahap pemahaman geometri yaitu pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi, dan keakuratan. Pembelajaran geometri harus sesuai dengan tahap pemahaman siswa dan memberikan penekanan pada ciri utama bangun geometri. Wawasan keruangan dalam geometri penting untuk pemikiran kreatif dalam matematika.
Perkembangan kognitif dan bahasa anak ditandai dengan adanya tahapan-tahapan. Teori Piaget menyatakan tahap sensorimotorik, preoperasional, konkret, dan formal. Teori Bruner menyatakan tahap enaktif, ikonik, dan simbolik. Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dan ZPD dalam perkembangan kognitif. Sementara itu, perkembangan bahasa melalui tahap pralinguistik, holofrastik,
Teks tersebut membahas tentang teori perkembangan kognitif menurut Jean Piaget dan teori informasi-proses. Jean Piaget membagi perkembangan kognitif manusia menjadi 4 tahapan berdasarkan skema dan adaptasi terhadap lingkungan. Teori informasi-proses melihat manusia sebagai pengelola informasi yang aktif seperti komputer, dengan memisahkan proses kognitif menjadi input, penyimpanan, dan output informasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas teori dan pendekatan psikologi B.F. Skinner terkait behaviorisme ilmiah dan pengkondisian perilaku.
2. Skinner meyakini bahwa perilaku dapat dipelajari tanpa mengacu pada konsep kebutuhan, insting, atau motif melalui pengamatan empiris.
3. Teori pengkondisian Skinner menyatakan bahwa tingkah laku dipengaruhi oleh stimulus lingkungan dan
1. Teori pembelajaran kognitif menekankan bahwa pembelajaran adalah proses kognitif yang terjadi di dalam otak ketika seseorang memproses informasi baru.
2. Terdapat beberapa teori pembelajaran kognitif menurut para ahli seperti Piaget, Bruner, Ausubel dan Gagne yang membahas proses kognitif seperti persepsi, ingatan, berpikir.
3. Teori-teori tersebut menjelaskan proses pembelaj
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptxAlhalila
1. Dokumen tersebut membahas teori-teori belajar kognitif seperti teori Piaget, Bruner, Gagne, dan Ausubel beserta penerapannya dalam pembelajaran IPA di SD.
2. Teori-teori tersebut menerangkan proses belajar, tingkat perkembangan kognitif anak, pentingnya pemahaman konsep, tingkat kemampuan belajar, dan penggunaan organizer untuk menghubungkan pengetahuan lama dan baru.
3. Penerap
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teori pembelajaran, kognitivisme, dan motivasi belajar.
2. Tokoh-tokoh teori kognitivisme seperti Piaget, Bruner, Ausubel, dan Gagne dijelaskan sumbangannya dalam pembelajaran.
3. Motivasi belajar penting untuk mendorong siswa dan berbagai strategi untuk meningkatkan motivasi dijelaskan.
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Dokumen tersebut membahas tentang keterkaitan antara pembelajaran, kognisi, dan motivasi belajar. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa teori pembelajaran harus mempertimbangkan gaya belajar siswa dan struktur pengetahuan, kognitivisme lebih menekankan pada proses berpikir, dan motivasi sangat penting dalam pembelajaran karena menggerakkan siswa untuk belajar.
Dokumen tersebut membahas teori kognitif pembelajaran yang menekankan proses berfikir dan pengolahan informasi. Tokoh-tokohnya meliputi Piaget, Ausubel, Bruner, dan Lewin. Teori ini menyarankan pendekatan aktif siswa dalam belajar untuk membangun pengetahuan secara mandiri.
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi SidikM. Ifaldi Sidik
Teori Belajar dan Pembelajaran.
Grand Teori Belajar: 1) Behavioristik, 2) Kognitif, 3) Humanistik, 4) Konstruktivis.
Tokoh-tokoh teori belajar behavioristik: 1) Thorndike, Albert Bandura
Dokumen tersebut membahas beberapa teori psikologi yang berkaitan dengan pembelajaran matematika, yaitu teori psikologi tingkah laku seperti teori Thorndike dan Skinner, teori psikologi kognitif seperti teori Piaget dan Bruner, serta teori-teori lain seperti teori Van Hiele yang membahas tahapan perkembangan pemahaman geometri pada anak. Teori-teori tersebut bermanfaat untuk merancang pembelajaran matematika
Teori pembelajaran merujuk kepada prinsip-prinsip dan hukum-hukum pembelajaran yang dihasilkan daripada kajian-kajian ahli-ahli psikologi pembelajaran. Terdapat tiga kategori utama teori pembelajaran iaitu behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme. Behaviorisme menekankan perubahan tingkah laku hasil daripada peneguhan dan maklum balas manakala kognitivisme menekankan proses mental se
Dokumen tersebut membahas beberapa teori belajar yang meliputi teori Thorndike, Ausubel, Gagne, Pavlov, Skinner, Piaget, Bruner, Dewey, Brownell, Dienes, dan Van Hiele. Teori-teori tersebut menjelaskan proses belajar, tahap-tahap perkembangan kognitif siswa, dan aplikasinya dalam pembelajaran matematika di sekolah.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. TEORI BELAJAR MENURUT
PIAGET, BRUNER, DAN GESTLAT
D
I
S
U
S
U
N
KELOMPOK TIGA
By:
1. Yuli Fitriani Sinaga (8126171041)
2. Minta Ito Harahap (8126171023)
3. Lilis Saputri (8126171018)
2. TEORI-TEORI BELAJAR
1. TEORI BELAJAR MENURUT PIAGET
Teori ini mengatakan bahwa “Jika kita akan memberikan
pelajaran tentang sesuatu kepada anak didik, maka kita harus
memperhatikan tingkat perkembangan berfikir anak tersebut.”
Dengan teori belajar yang disebut Teori Perkembangan Mental Anak
(Mental atau Intelektual dan Kognitif) atau ada pula yang menyebutnya Teori
Tingkat Perkembangan Berfikir Anak telah membagi tahapan kemampuan
berfikir anak menjadi empat tahapan yaitu :
Tahap sensori motorik (dari lahir sampai usia 2 tahun)
Tahap operasional awal/pra operasi (usia 2 sampai 7 tahun)
Tahap operasional/operasi konkrit (usia 7 sampai 11/12 tahun)
Tahap operasional formal (usia 11 tahun ke atas).
3. A. Tahap Sensori Motor (Sensory Motoric Stage)
Tahap ini diperoleh melalui perbuatan fisik (gerakan anggota
tubuh) dan sensori (koordinasi alat indra). Pada mulanya pengalaman
itu bersatu dengan dirinya, ini berarti bahwa suatu objek itu ada bila
ada pada penglihatannya. Perkembangan selanjutnya ia mulai berusaha
untuk mencari objek yang asalnya terlihat kemudian menghilang dari
pandangannya, asal perpindahan terlihat. Akhir dari tahap ini ia mulai
mencari objek yang hilang bila benda tersebut tidak terlihat
perpindahannya. Objek mulai terpisah dari dirinya dan bersamaan
dengan itu konsep objek dalam struktur kognitifnya mulai matang. Ia
mulai mampu untuk melambangkan objek fisik ke dalam simbol
misalnya mulai bisa berbicara meniru suara kendaraan.
4. B. Tahap Pra Operasi (Pre Operational Stage)
Tahap ini adalah tahap persiapan untuk pengorganisasian operasi
konkrit. Istilah operasi yang digunakan oleh Piaget di sini adalah
berupa tindakan-tindakan kognitif, seperti mengklasifikasikan
sekelompok objek (classifying), menata letak benda-benda menurut
urutan tertentu (seriation), dan membilang (counting). Pada tahap ini
pemikiran anak lebih banyak berdasarkan pada pengalaman konkrit
daripada pemikiran logis, sehingga jika ia melihat obyek-obyek yang
kelihatannya berbeda, maka ia mengatakannya berbeda pula.
a.
b.
5. Dari contoh-contoh di atas, tampak bahwa anak masih berada pada
tahap pra operasional belum memahami konsep kekekalan
(conservation), yaitu kekekalan banyak, kekekalan materi, kekekalan
volum, kekekalan panjang, dan kekekalan luas dan belum memahami
operasi yang sifatnya reversible belum dapat memikirkan dua aspek atau
lebih secara bersamaan, belum memahami operasi transformasi (Piaget,
1972 : 39).
C. Tahap Operasi Konkrit (Concrete Operation
Stage)
Anak-anak yang berada pada tahap ini umumnya sudah berada di
Sekolah Dasar, sehingga sudah semestinya guru-guru SD. mengetahui
benar kondisi anak pada tahap ini dan kemampuan apa yang belum
dimilikinya. Umumnya anak-anak pada tahap ini telah memahami
operasi logis dengan bantuan benda-benda konkrit. Kemampuan ini
terwujud dalam memahami konsep kekekalan, kemampuan untuk
mengklasifikasi dan serasi, mampu memandang suatu objek dari sudut
pandang yang berbeda secara objektif, dan mampu berfikir reversible.
6. D. Tahap Operasi Formal (Formal Operation Stage)
Pada tahap ini Anak sudah mulai mampu berpikir secara abstrak,
dia dapat menyusun hipotesis dari hal-hal yang abstrak menjadi dunia
real, dan tidak terlalu bergantung pada benda-benda kongkrit. Piaget
menekankan bahwa proses belajar merupakan suatu proses asimilasi
dan akomodasi informasi ke dalam struktur mental. Asimilasi adalah
proses terpadunya informasi dan pengalaman baru ke dalam struktur
mental. Akomodasi adalah hasil perubahan pikiran sebagai suatu
akibat adanya informasi dan pengalaman baru.
Contoh :
Dalam operasi penjumlahan, anak memahami 5 + 3 = 8 dengan
memanipulasi benda-benda kongkret yang telah dia kenal. Misalnya
dia mempunyai 5 buah jeruk, kakaknya memberikan 3 buah jeruk lagi
kepada dia. Dia kumpulkan jeruk-jeruk tersebut kemudian membilang
banyaknya buah jeruk yang dia miliki saat ini. Dengan pengetahuan
dan pengalaman yang telah dimiliki, dia mampu menyatakan bahwa
sekarang jeruknya ada 8 buah.
7. Sekarang dia dapat memisahkan antara konsep
banyaknya jeruk, yaitu 8 buah, yang terdapat pada suatu
kumpulan dengan cara-cara jeruk tadi ditata atau diatur,
yaitu 5 buah dan 3 buah. Oleh sebab itu, sekarang dia
dapat mengkonstruksikan bahwa 8 sama dengan 5 + 3.
Dengan perkataan lain, anak pada tahap operasi kongkret
sebagai dasar untuk berpikir abstrak.
8. 2. TEORI BELAJAR MENURUT BRUNER
Teori ini mengatakan bahwa “Belajar matematika akan lebih
berhasil jika proses pengajaran di arahkan kepada konsep-konsep dan
stuktur yang termuat dalam pokok bahasan yang diajarkan dan
dengan menggunakan alat peraga serta diperlukannya keaktifan siswa
tersebut.”
Brunner mengemukakan bahwa dalam proses belajar siswa melewati 3
tahap yaitu :
a. Tahap Enaktif
Siswa secara langsung terlibat dalam memanipulasi objek.
Contoh : Budi mempunyai 2 pensil, kemudian ibunya memberikannya
lagi 3 pinsil. Berapa banyak pensil Budi sekarang ?
b. Tahap Ikonik
Kegiatan dilakukan siswa berhubungan dengan mental, di mana siswa
mengubah, menandai, dan menyimpan peristiwa atau benda dalam
bentuk bayangan mental.
Contoh : + = …
c. Tahap Simbolik
Dalam tahap ini anak dapat mengutarakan bayangan mental tersebut
dalam bentuk simpul dan bahasa.
Contoh : 2 pensil + 3 pensil = … pensil
9. Berdasarkan hasil pengamatannya, Brunner merumuskan 5 teorema
dalam pembelajaran matematika, yaitu :
1. Teorema Penyusunan
Menerangkan bahwa cara yang terbaik memulai belajar suatu konsep
matematika, dalil, defenisi, dan semacamnya adalah dengan cara
menyusun penyajiannya.
2. Teorema Notasi
Menerangkan bahwa dalam pengajaran suatu konsep, penggunaan
notasi-notasi matematika harus diberikan secara bertahap, dari yang
sederhana ke yang lebih kompleks.
3. Teorema Pengkontrasan dan Keanekaragaman
Menerangkan bahwa pengontrasan dan keanekaragaman sangat
penting dalam melakukan pengubahan konsep matematika dari yang
konkrit ke yang lebih abstrak.
4. Teorema Pengaitan
Menerangkan bahwa dalam matematika terdapat hubungan yang
berkaitan antara satu konsep dengan konsep yang lain.
10. Satu hal yang membuat Bruner terkenal karena dia lebih peduli
terhadap proses belajar daripada hasil belajar, menurutnya belajar
merupakan faktor yang menentukan dalam pembelajaran dibandingkan
dengan perolehan khusus, yaitu metode penemuan (dicovery).
Discovery learning dari Bruner merupakan model pengajaran yang
melambangkan berdasarkan pada pandangan kognitif tentang
pembelajaran dalam prinsip konstruksitivis dan discovery learning
siswa didorong untuk belajar sendiri secara mandiri.
Adapun tahap-tahap penerapan belajar penemuan adalah :
1. Stimulus (pemberian perangsang)
2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
3. Data collection ( pengumpulan data)
4. Data Prosessing (pengolahan data)
5. Verifikasi
6. Generalisasi
11. 3. TEORI BELAJAR MENURUT GESTLAT
Teori ini mengatakan bahwa “Bahwa penguasaan akan diperoleh apabila ada
prasyarat dan latihan hafal atau drill yang diulang-ulang sehingga tidak
mengherankan jika ada topik-topik di tata secara urut seperti perkalian bilangan
cacah kurang dari sepuluh.”
Dalam Kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru harus
memperhatikan hal-hal berikut ini :
a. Penyajian konsep harus lebih mengutamakan pengertian
b. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan
kesiapan intelektual siwa, dan
c. Mengatur suasana kelas agar siswa siap belajar.
Dari ketiga hal di atas, guru harus lebih mementingkan pemahaman terhadap
proses terbentuknya konsep tersebut daripada hasil akhir. Untuk hal ini guru
bertindak sebagai pembimbing dan pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan proses melalui metode induktif.
12. Pendekatan dan metode ini haruslah disesuaikan pula dengan
kesiapan intelektual siswa. Oleh karena itu dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran mulailah dengan menyajikan contoh-contoh
kongkret yang beraneka ragam, kemudian mengarah pada konsep
abstrak tersebut.