Pembelajaran yang tidak berbasis pada desain yang jelas tidak akan memberikan perubahan yang berarti sebagaimana yang ditargetkan, demikian pula halnya dengan desain tanpa upaya untuk mengejawantahkannya secara serius tidak akan terjadi perubahan tersebut. untuk itu "lakukan apa yang anda tulis, dan tuliskan apa yang akan anda lakukan!" maka tunggu dan tersenyumlah dengan apa yang terjadi setelah anda lakukan itu ...
Pembelajaran yang tidak berbasis pada desain yang jelas tidak akan memberikan perubahan yang berarti sebagaimana yang ditargetkan, demikian pula halnya dengan desain tanpa upaya untuk mengejawantahkannya secara serius tidak akan terjadi perubahan tersebut. untuk itu "lakukan apa yang anda tulis, dan tuliskan apa yang akan anda lakukan!" maka tunggu dan tersenyumlah dengan apa yang terjadi setelah anda lakukan itu ...
Perkembangan yang dialami oleh remaja salah satunya adalah perkembangan kognitif. Materi ini membahas mengenai teori kognitif dan juga implementasinya pada peserta didik remaja
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Tahap Operasi Konkret Tahap ini terjadi
pada usia sekitar 7-11 tahun
Menurut Suparno dalam periode ini siswa
berpikirnya sudah dikatakan menjadi
operasional. Periode ini disebut operasi
konkret sebab berpikir logiknya didasarkan
atas manipulasi fisik dari objek-objek. Operasi
konkret hanyalah menunjukkan kenyataan
adanya hubungan dengan pengalaman empiric
konkret yang lampau dan masih mendapat
kesulitan dalam mengambil kesimpulan yang
logis dari pengalaman pengalaman khusus.
4. Menurut Piaget anak pada usia 7 tahun akan
memasuki tahap operasional konkret, dimana
anak sudah mampu berpikir rasional, seperti
penalaran untuk menyelesaikan suatu masalah
yang konkret (aktual). Namun, bagaimanapun
juga dalam kemampuan berpikir mereka masih
terbatas pada situasi nyata. Pada tahap
operasional konkret ini, anak memiliki kemajuan
kognitif atau pemahaman yang lebih baik
dibandingkan dengan anak pada tahap pra-
operasional dalam hal hubungan spasial,
kategorisasi, penalaran, dan konversi.
5. Hubungan spasial
Pada tahap operasional konkret ini,
anak sudah mampu mengingat rute
atau penanda jalan dengan baik dan
dapat menghitung jarak antara satu
tempat ke tempat lain dengan baik
juga tanpa mengukur terlebih
dahulu.
6. Kategorisasi
Suatu kemampuan untuk mengategorisasikan
sesuatu sehingga dapat membantu dalam
meningkatkan kemampuan logika anak.
Kategorisasi disini meliputi beberapa keahlian
yang rumit, seperti rangkaian urutan,
pengambilan kesimpulan secara lengkap, dan
inklusi kelas (keahlian untuk melihat hubungan
antara suatu keseluruhan dengan bagiannya).
7. Penalaran
Penalaran disini dapat dikategorikan menjadi 2 kategori
yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif.
Menurut Piaget, anak pada tahap operasional konkret
hanya menggunakan penalaran induktif saja. Yang
dimaksud dengan penalaran induktif adalah tipe
pemahaman logika yang dimulai dari observasi objek
atau peristiwa untuk menyimpulkan keseluruhan dari
objek yang telah diobservasi tersebut. Penalaran
induktif ini masih bersifat sementara karena masih ada
kesempatan untuk munculnya informasi baru yang tidak
mendukung kesimpulan tersebut.
8. Ciri-ciri Tahap Operasi Konkret berupa
penggunaan logika yang memadai.
Proses-proses penting selama tahapan ini
adalah:
9. Pengurutan
Kemampuan untuk mengurutkan objek
menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya.
Klasifikasi
Kemampuan untuk memberi nama dan
mengidentifikasi serangkaian benda
menurut tampilannya, ukurannya, atau
karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa
serangkaian benda-benda dapat
menyertakan benda lainnya ke dalam
rangkaian tersebut.
10. Decentering
Anak mulai mempertimbangkan
beberapa aspek dari suatu
permasalahan untuk bisa
memecahkannya.
Reversibility
Anak mulai memahami bahwa jumlah
atau benda-benda dapat diubah,
kemudian kembali ke keadaan awal.
11. Konservasi
Memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah
benda-benda adalah tidak berhubungan dengan
pengaturan atau tampilan dari objek/benda-benda
tersebut.
Penghilangan sifat Egosentrisme
Kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut
pandang orang lain
(bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara
yang salah)