2. A. Teori Neobehavioristik
Menurut Gagne, dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan
informasi, untuk diolah sehingga mnghasilkan keluaran dalam bentuk hasil
belajar. Dalam pemrosesan informasi terjdi interaksi antara kondisi internal dan
kondisi eksternal individu. Kondisi internal adalah keadaan dalam diri individu
yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi
didalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah ransangan dari lingkungan
yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.
Robert M Gagne membedakan delapan tipe belajar, yang dipusatkan
kepada hasil belajar yang diperoleh dan disusun secara hierarkis dan sistematik
dimana tipe belajar yang satu menjadi landasan bagi tipe belajar yang berikutnya.
Delapan tipe belajar tersebut adalah:
1. Signal Learning (Belajar isyarat)
Signal learning ini mirip dengan conditioning menurut Pavlov dan timbul setelah
sejumlah pengalaman tertentu. Respon yang timbul bersifat umum, kabur,
emosional dan timbulnya refleks dan tak dapat dikuasai.
2. Stimulus-respon learning (belajar stimulus-respon)
Dalam pola belajar ini, dibentuk hubungan antara suatu perangsang dan suatu
raksi, berdasarkan efek yang mengikuti pemberian reaksi tertentu. Pola ini hampir
sama dengan yang dikemukakan oleh Skinner
3. 3. Chaining (Rantai atau rangkaian)
Rangkaian terjadi jika terbentuk hubungan antara beberapa S-R oleh sebab yang
satu terjadi setelah yang satu lagi, berdasarkan continuity (pembiasaan).
4.Verbal association (Assosiasi verbal)
Terbentuknya hubungan antara suatu perangsang dengan suatu reaksi verbal.
5. Discrimination learning (belajar diskriminasi)
Hasil dari cara belajar ini adalah kemampuan untuk membeda-bedakan antara
objek-objek yang terdapat dalam lingkungan fisik yang real.
6. Concept learning ( belajar konsep )
Untuk memahami suatu konsep, seseorang harus bisa mendiskriminasi untuk
membedakan apa yang masuk dan apa yang tidak masuk dalam konsep itu.
7. Rule learning (belajar aturan)
Cara belajar ini menghasilkan suatu kaidah yang terdiri atas penggabungan
beberapa konsep. Pengungkapan hubungan atau relasi tetap di antara konsep-
konsep itu, biasanya dituangkan dalam bentuk suatu kalimat.
8. Problem solving (pemecahan masalah)
Cara belajar ini mnghasilkan suatu prinsip yang dapat dipergunakan dalam
pemecahan suatu problem.
4. B. Sifat atau Ciri-ciri Neobehavioristik sebagai Hasil Belajar
Sistematika ”lima jenis belajar” dikemukakan oleh Gagne meliputi lima
kategori hasil belajar, yang masing-masing mencakup sejumlah kemampuan
internal yang bercirikan sama dan sekaligus berbeda sifatnya dari
kemapuan internal dalam kategori lain. Kelima kategori hasil belajar yang
dikemukakan oleh Gagne adalah sebagai berikut:
1. Informasi verbal
2. Kemahiran intelektual
3. Pengaturan kegiatan kognitif
4. Ketrampilan motorik
5. Sikap
C. Fase-fase Belajar
Fase mengarahkan perhatian (attending phase)
Pada fase ini akan menjadikan siswa peka/sadar akan adanya stimulus
yang muncul dari situasi belajar. Siswa dapat melihat stimulus-stimulus
tersebut dan sifat-sifatnya. Apa yang dilihat siswa, akan diberi kode secara
unik oleh setiap siswa dan akan dicatat dalam pikirannya.
5. Fase pengharapan (expectancy phase)
Pada fase ini membawa siswa tahu tujuan belajar. Misalnya siswa
menetapkan bahwa ia akan memperoleh suatu keterampilan
motorik, defenisi baru, atau belajar memecahkan suatu masalah.
Orientasi tujuan yang sudah terbentuk pada tahap ini membuat
siswa bisa memilih hasil apa yang sesuai pada tiap fase
berikutnya dalam pengolahan informasi.
Fase perolehan (Acquisition phase)
Ini merupakan fase mendapatkan fakta, keterampilan, konsep
atau prinsip yang dipelajari. Pemilikan pengetahuan dapat
ditentukan dengan mengamati atau mengukur apa yang telah
dimilikinya itu. Hal ini perlu dilakukan di dalam proses belajar
mengajar agar supaya guru dapat mengetahui apa yang telah
dimiliki dan apa yang belum dimiliki.
Fase retensi (Retention phase)
Dalam fase ini kemampuan baru yang telah diperoleh
dipertahankan atau diingat. Sarana menyimpan bagi manusia
adalah ingatan (memory). Penelitian mengindikasikan bahwa
terdapat dua tipe memori, yaitu memori jangka pendek (short term
memory) dan memori jangka panjang (long term memory).
6. Fase memanggil kembali (Retrieval phase)
Yaitu kemampuan memanggil ke luar (call out) informasi yang telah dimiliki dan
disimpan dalam memori. Proses memanggil kembali informasi ini adalah sangat
tidak teliti (imprecise), tidak teratur (disorganized), dan malahan penuh rahasia
(mystical).
Fase generalisasi (Generalization phase)
Tujuan belajar bukanlah sekedar untuk menambah pengetahuan atau mengubah
kelakuan, akan tetapi agar apa yang dipelajari itu dapat digunakan dalam berbagai
situasi lain, sehingga mantap dan dapat terus digunakan.
Fase penampilan (Performance phase)
Dalam fase ini, siswa menampilkan tindakan/tingkah laku yang merefleksikan apa
yang sudah ia pelajari. Tingkah laku baru yang ditampilkan sebagai hasil belajar
ini, penting bagi siswa karena akan memberikan kepuasan, dan selanjutnya akan
mendorongnya untuk belajar lebih lanjut. Fase ini memberikan gambaran apakah
tujuan belajar telah tercapai atau belum.
Fase umpan balik ( Feedback phase)
Belajar tidak dengan sendirinya berhasil baik. Oleh sebab itu pelajar harus
mengetahui apakah jawabannya tepat. Feedback pada manusia merupakan tanda
bahwa jawabannya benar. Di sini pun tak perlu selalu dikatakan bahwa
jawabannya itu benar.