Dokumen tersebut membahas beberapa teori belajar yang meliputi teori Thorndike, Ausubel, Gagne, Pavlov, Skinner, Piaget, Bruner, Dewey, Brownell, Dienes, dan Van Hiele. Teori-teori tersebut menjelaskan proses belajar, tahap-tahap perkembangan kognitif siswa, dan aplikasinya dalam pembelajaran matematika di sekolah.
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Soal Universitas Terbuka
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Kemampuan Profesional PDGK4560. Untuk melihat dan mendownload contoh laporan PKP ini secara lengkap, kunjungi situs www.soalut.com gunakan menu search di situs untuk mencari dan menemukan laporan ini.
Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui pendekatan kontekstual terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X di MAN 2 Palembang
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Soal Universitas Terbuka
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Kemampuan Profesional PDGK4560. Untuk melihat dan mendownload contoh laporan PKP ini secara lengkap, kunjungi situs www.soalut.com gunakan menu search di situs untuk mencari dan menemukan laporan ini.
Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui pendekatan kontekstual terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X di MAN 2 Palembang
Makalah ini sebagai tugas untuk memenuhi mata kuliah belajar dan pembelajaran . Teori Ausubel terkenal dengan belajar bermaknanya , sehingga ketika seseorang berlajar bermakna maka dia tidak akan mudah lupa dan lebih memahami apa yang sudah dia pelajari.
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
Tokoh dan teori matematika
1. no
Tokoh
Teori
Teori thorndike
1
Edward L. Thorndike
Teori belajar stimulus-respon yang dikemukakan
thorndike disbut koneksionisme. Teori ini
menyatakan bahwa pada hakikatnya belajar
merupakan proses pembentukan hubungan
antara stimulus dan respon.
Terdapat beberapa dalil atau hukum kesiapan
(law of readiness), hukum latihan ( law of
exercise) dan hukum akibat (law of effect).
aplikasi
Metode pemberian tugas, metode latihan
akan lebih cocok. Dengan penerapan
metode tersebut siswa akan lebih banyak
mendapatkan stimulus sehingga respons
yang diberikanpun akan lebih banyak.
Dalam kurikulum, materi disusun dari mater
yang mudah, sedang, dan sukar sesuai
tingkat kelas, dan tingkat sekolah.
Penguasaan materi yang lebih mudah
sebagai akibat untuk dapat menguasai
materi yang lebih sukar. Dengan kata lain
topic (konsep) prasyarat harus dikuasai dulu
agar dapat memahami topik berikutnya.
Teori Ausubel
2
David P. Ausubel
3
Robert M. Gagne
Teori ini di kenal dengan belajar bermaknanya
dan pentingnya pengulangan sebelum belajar
dimulai. Menurut Ausubel belajar dapat
diklasifikasikan kedalam dua dimensi. Dimensi
pertama berhubungan dengan cara informasi
atau materi pelajaran itu disajikan kepada siswa
melalui penerimaan atau penemuan. Selanjutnya
dimensi kedua menyangkut bagaimana siswa
dapat mengaitkan informasi itu pada struktur
kognitif yang telah ada.
Teori Gagne
Menurut Gagne, dalam belajar matematika ada
dua objek yang dapat diperoleh siswa, yaitu
objek langsung dan tidak langsung. Objek tak
langsung antara lain kemampuan menyelidiki
dan memecakan masalah, belajar mandiri,
Misalnya dalam mempelajari konsep Pitagoras
tentang segitiga siku-siku, mungkin bentuk akhir
c2= b2+a2 sudah disajikan, tetapi jika siswa
memahami rumus itu selalu dikaitkan dengan sisisisi sebuah segitiga siku-siku akan lebih bermakna.
Dengn melakukan imbalan dan hukuman
2. bersikap positif terhadap matematika, dan tahu
bagaimana mestinya belajar. Sedangkan objek
langsung berupa fakta, keterampilan, konsep dan
aturan.
Ada 8 tipe belajar yaitu belajar isyarat , stimulus
respon, rangkaian gerak, rangkaian verbal,
membedakan,
pembentukan
konsep,
pembentukan aturan, dan pemecahan masalah
Teori Pavlov
4
Ivan Petrovich Pavlov
5
Baruda
Teori classical conditioning dalam teori ini
meiibatkan beberapa hal yang disebut sebagai
unconditioned stimuli (US), unconditioned
response (UR), conditioning stimulus (CS), dan
conditioned response (CR).
Baruda mengemukakan bahwa suswa belajar
meniru.
Teori skinner
6
Burhus Frederic
skinner
7
Jean Piaget
Dalam teorinya skinner menyatakan bahwa
penguatan terdiri atas penguatan negatif.
Penguatan dapat dianggap sebagai stimulus
positif, jika penguatan tersebut seiiring dengan
meningkatnya perilaku anak dalam melakukan
pengulangan perilakunya itu. Dalam hal ini
penguatan
yang
diberikan
pada
anak
memperkuat tindakan anak, sehingga anak
semakin sering melakukannya.
Ada empat tahap perkembangan kognitif yaitu:
tahap sensor motor, tahap pra operasi, tahap
Siswa mengerjakan soal pekerjaan rumah dengan
baik,
biasakannlah
dengan
memeriksanya,
menjelaskannya, atau member nilai terhadap hasil
pekerjaannya.
Guru harus memberikan contoh yang baik, agar
siswa dapat mencontohnya
Kerika respon siswa baik, harus segera
diberi penguatan positif agar respon tersebut
lebih baik lagi. Sebaliknya jika respon siswa
kurang, harus segera diberi penguatan
negatif agar respon tersebut tidak diulang
lagi dan berubah menjadi respon yang
sifatnya positif.
Bahan yang dipelajari dianalisis sampai
pada unit-unit secara organis.
Hasil berlajar harus segera diberitahukan
kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika
benar diperkuat.
Proses belajar harus mengikuti irama dari
yang belajar. Dan masih banyak lagi
Bahasa dan cara berfikir anak berbeda
dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru
3. operasi konkrit, tahap operasi formal.
8
Jerome Bruner
9
John Dewey (gestalt)
Menyatakan bahwa belajar matematika akan
lebih berhasil jika proses pengajaran diarahkan
kepada konsep konsep dan struktur-struktur yang
terbuat dalam pokok bahasan yang diajarkan,
disamping hubungan yang terkait antara konsepkonsep dan struktur-struktur
Menurut Budi (2008) Ada tiga tahap dalam
belajar menurut Bruner, yaitu (1) tahap enaktif,
(2) Tahap ikonik, (3) Tahap simbolis.
mengajar dengan menggunakan bahasa yang
sesuai dengan cara berfikir anak.
Anak-anak akan belajar lebih baik apabila
dapat menghadapi lingkungan dengan baik.
Guru harus membantu anak agar dapat
berinteraksi dengan lingkungan sebaikbaiknya.
Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya
dirasakan baru tetapi tidak asing.
Berikan peluang agar anak belajar sesuai
tahap perkembangannya.
Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi
peluang untuk saling berbicara dan diskusi
dengan teman-temanya.
1. Sajikan contoh dan bukan contoh dari konsepkonsep yang Anda ajarkan
2. Bantu si belajar untuk melihat adanya hubungan
antara konsep-konsep
3. Berikan satu pertanyaan dan biarkan siswa untuk
mencari jawabannya sendiri
4. Ajak dan beri semangat si belajar untuk
memberikan pendapat berdasarkan intuisinya.
Jangan dikomentari dahulu atas jawaban siswa,
kemudian gunakan pertanyaan yang dapat
memandu si belajar untuk berpikir dan mancari
jawaban yang sebenarnya.
5. Tidak semua materi yang ada dalam matematika
sekolah dasar dapat dilakukan dengan metode
penemuan.
Ia mengemukakan bahwa pelaksanaan kegiatan 1 . P e n g a l a m a n t i l i k a n ( insight ); bahwa
4. belajar mengajar yang diselenggarakan oleh guru
harus memperhatikan : a. penyajian konsep
harus lebih mengutamakan pengertian, b.
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus
memperhatikan kesiapan intelektual siswa, dan
c. mengatur suasana kelas agar siswa siap
belajar.
tilikan memegang peranan yang penting dalam
perilaku. Dalam proses pembelajaran, hendaknya
peserta didik memilikikemampuan tilikan yaitu
kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur
dalamsuatu obyek atau peristiwa
.2 . P e m b e l a j a r a n y a n g b e r m a k n a (
meaningful learning ); kebermaknaan unsurunsur yang terkait akan menunjang pembentukan
tilikan dalam proses pembelajaran.Makin jelas
makna hubungan suatu unsur akan makin efektif
sesuatu yangdipelajari. Hal ini sangat penting dalam
kegiatan pemecahan masalah, khususnyadalam
identifikasi masalah dan pengembangan alternatif
pemecahannya. Hal-halyang dipelajari peserta didik
hendaknya memiliki makna yang jelas dan
logisdengan proses kehidupannya.
3 . P e r i l a k u b e r t u j u a n ( pusposive
behavior ); bahwa perilaku terarah pada
tujuan.Perilaku bukan hanya terjadi akibat
hubungan stimulus-respons, tetapi
adaketerkaitannya dengan dengan tujuan yang ingin
dicapai. Proses pembelajaranakan berjalan efektif
jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin
dicapainya.Oleh karena itu, guru hendaknya
menyadari tujuan sebagai arah aktivitas pengajaran
dan membantu peserta didik dalam memahami
tujuannya.
4 . P r i n s i p r u a n g h i d u p ( life space); bahwa
perilaku individu memiliki keterkaitandengan
lingkungan dimana ia berada. Oleh karena itu,
materi yang diajarkanhendaknya memiliki
keterkaitan dengan situasi dan kondisi lingkungan
kehidupan peserta didik.
5. 5.Transfer dalam Belajar; yaitu pemindahan
pola-pola perilaku dalam situasi pembelajaran
tertentu ke situasi lain. Menurut pandangan Gestalt,
transfer belajar terjadi dengan jalan melepaskan
pengertian obyek dari suatu konfigurasi
dalamsituasi tertentu untuk kemudian menempatkan
dalam situasi konfigurasi laindalam tata-susunan
yang tepat. Judd menekankan pentingnya
penangkapan prinsip-prinsip pokok yang luas dalam
pembelajaran dan kemudian menyusunketentuanketentuan umum (generalisasi). Transfer belajar
akan terjadi apabila peserta didik telah menangkap
prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan
danmenemukan generalisasi untuk kemudian
digunakan dalam memecahkan masalahdalam
situasi lain. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat
membantu peserta didik untuk menguasai prinsipprinsip pokok dari materi yang diajarkannya.
10
W.Brownell
11
Zoltan P. dienes
12
Van Hiele
Mengemukakan bahwa belajar matematika harus
merupakan belajar bermakna dan pengertian
Merangsang anak untuk belajar yang diperoleh
anak melalui tahapan berbuat, berfikir, dan
memperoleh persepsi
Dasar teorinya bertumpu pada Piaget, dan
pengembangannya diorientasikan pada siswasiswa,sedemikian rupa sehingga sistem yang
dikembangkannya itu menarik bagi siswa yang
Benda atau objek dalam bentuk permainan akan
mempelajarinya. Pada dasarnya matematika
sangat berperan bila di manipulasi secara baik
dapat dianggap sebagai studi tentang struktur,
dalam pembelajaran matematika
memisah-misahkan hubungan-hubungan diantara
struktur-struktur
dan
mengkategorikan
hubungan-hubungan diantara struktur-struktur.
Van Hiele melahirkan beberapa kesimpulan Supaya anak dapat memahami geometri dengan
mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif pengertian,
pembelajaran
geometri
harus
6. anak dalam memahami geometri. Van Hiele
(dalam Ismail, 1998) menyatakan bahwa
terdapat 5 tahap pemahaman geometri yaitu:
Tahap pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi,
dan keakuratan.
disesuaikan dengan tahap berpikir anak. Jadi,
jangan sekali-kali memberi pembelajaran materi
yang sebenarnya berada di atas tahap berpikirnya.
Selain itu, hindarilah siswa untuk menyesuaikan
dirinya dengan tahap pembelajaran guru tetapi yang
terjadi harus sebaliknya. Agar topik-topik pada
materi geometri dapat dipahami dengan baik, anak
dapat mempelajari topik-topik tersebut berdasarkan
urutan tingkat kesukarannya dimulai dari tingkat
yang paling mudah sampai dengan tingkat yang
paling rumit dan kompleks.