Dokumen tersebut membahas evaluasi proses dan hasil belajar IPA di SD. Terdapat 3 kegiatan belajar yang membahas tentang pengertian, tujuan, dan alat evaluasi proses dan hasil belajar IPA. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemajuan peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran, dan mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik."
Dokumen tersebut membahas tentang strategi, metode, dan media pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar. Secara ringkas, dibahas mengenai pengertian strategi pembelajaran dan kriteria pemilihan strategi, macam-macam pendekatan pembelajaran PKN di SD, serta jenis-jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran PKN di SD.
Modul ini membahas konsep dasar dan model-model pembelajaran terpadu. Terdapat penjelasan mengenai pengertian pembelajaran terpadu, karakteristik, landasan, prinsip, manfaat, dan berbagai model pembelajaran terpadu seperti model jaring laba-laba dan model keterhubungan. Modul ini juga menjelaskan prosedur umum pembelajaran terpadu meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan akhir beserta tujuannya.
Dokumen tersebut membahas evaluasi proses dan hasil belajar IPA di SD. Terdapat 3 kegiatan belajar yang membahas tentang pengertian, tujuan, dan alat evaluasi proses dan hasil belajar IPA. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemajuan peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran, dan mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik."
Dokumen tersebut membahas tentang strategi, metode, dan media pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar. Secara ringkas, dibahas mengenai pengertian strategi pembelajaran dan kriteria pemilihan strategi, macam-macam pendekatan pembelajaran PKN di SD, serta jenis-jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran PKN di SD.
Modul ini membahas konsep dasar dan model-model pembelajaran terpadu. Terdapat penjelasan mengenai pengertian pembelajaran terpadu, karakteristik, landasan, prinsip, manfaat, dan berbagai model pembelajaran terpadu seperti model jaring laba-laba dan model keterhubungan. Modul ini juga menjelaskan prosedur umum pembelajaran terpadu meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan akhir beserta tujuannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kognitif yang merupakan proses belajar yang membutuhkan pemahaman dan pengertian serta sebagai jembatan antara pengetahuan lama dan baru, dari yang sederhana ke abstrak. Beberapa teori belajar seperti Piaget, Bruner, dan Ausubel juga dibahas dalam rangka mendukung penerapan pembelajaran kognitif.
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
Modul ini mencakup 3 bahasan yaitu:
1. Prinsip-prinsip pemberian nilai
2. Penilaian diberbagai jenjang pendidikan
3. Tindak lanjut penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Teks tersebut membahas pendekatan pembelajaran IPS di SD yang berfokus pada pengembangan dimensi sosial, personal, dan perilaku siswa. Pendekatan ini meliputi pendekatan sosial, emosi, nilai, sikap, dan perilaku sosial yang dikembangkan melalui pembelajaran formal dan informal di dalam dan luar kelas. Teks tersebut juga menjelaskan model-model pendekatan seperti pendekatan ekspositori, keteladanan, kajian nilai, dan integrasi
Teori belajar bermakna ausubel (Belajar dan Pembelajaran)DanBo Store
Teori belajar bermakna menurut David Ausubel menyatakan bahwa belajar akan bermakna jika informasi baru dapat dihubungkan dengan konsep-konsep yang relevan yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa. Teori ini menekankan pentingnya menghubungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru agar proses belajar menjadi efektif dan informasi dapat diingat dalam jangka panjang.
Dokumen tersebut membahas teori belajar Piaget dan Bruner beserta penerapannya dalam pembelajaran IPA di SD. Teori Piaget menekankan tahapan kognitif anak dan memberikan kesempatan untuk menemukan sendiri jawaban, sedangkan teori Bruner lebih menitikberatkan pada penemuan mandiri melalui contoh-contoh nyata. Guru diharapkan dapat merancang pembelajaran IPA yang sesuai dengan karakteristik perkemb
Makalah ini membahas tentang hakikat kurikulum, termasuk definisi, peran, dan fungsinya. Kurikulum didefinisikan sebagai rencana pembelajaran yang mencakup tujuan, isi, dan cara untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum berperan dalam menransmisikan nilai budaya, mengembangkan hal baru, dan mengevaluasi nilai-nilai. Fungsinya antara lain mempersiapkan siswa menjadi anggota masyarakat dan
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarNaita Novia Sari
Modul ini membahas tentang pengumpulan dan pengolahan informasi hasil belajar siswa melalui berbagai metode seperti tes objektif, tes uraian, pengamatan, dan penilaian kinerja. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran dan perkembangan belajar siswa."
Praktikum ini menguji pengaruh detergen terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau. Kacang hijau direndam dalam larutan detergen berkonsentrasi berbeda yaitu 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1%, dan kontrol (air). Hasilnya menunjukkan semakin tinggi konsentrasi detergen, pertumbuhan akar semakin terhambat bahkan mati. Detergen berpengaruh buruk bagi pertumbuhan tanaman pada konsentrasi tinggi k
Dokumen tersebut membahas beberapa teori belajar yang meliputi teori Thorndike, Ausubel, Gagne, Pavlov, Skinner, Piaget, Bruner, Dewey, Brownell, Dienes, dan Van Hiele. Teori-teori tersebut menjelaskan proses belajar, tahap-tahap perkembangan kognitif siswa, dan aplikasinya dalam pembelajaran matematika di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kognitif yang merupakan proses belajar yang membutuhkan pemahaman dan pengertian serta sebagai jembatan antara pengetahuan lama dan baru, dari yang sederhana ke abstrak. Beberapa teori belajar seperti Piaget, Bruner, dan Ausubel juga dibahas dalam rangka mendukung penerapan pembelajaran kognitif.
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
Modul ini mencakup 3 bahasan yaitu:
1. Prinsip-prinsip pemberian nilai
2. Penilaian diberbagai jenjang pendidikan
3. Tindak lanjut penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Teks tersebut membahas pendekatan pembelajaran IPS di SD yang berfokus pada pengembangan dimensi sosial, personal, dan perilaku siswa. Pendekatan ini meliputi pendekatan sosial, emosi, nilai, sikap, dan perilaku sosial yang dikembangkan melalui pembelajaran formal dan informal di dalam dan luar kelas. Teks tersebut juga menjelaskan model-model pendekatan seperti pendekatan ekspositori, keteladanan, kajian nilai, dan integrasi
Teori belajar bermakna ausubel (Belajar dan Pembelajaran)DanBo Store
Teori belajar bermakna menurut David Ausubel menyatakan bahwa belajar akan bermakna jika informasi baru dapat dihubungkan dengan konsep-konsep yang relevan yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa. Teori ini menekankan pentingnya menghubungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru agar proses belajar menjadi efektif dan informasi dapat diingat dalam jangka panjang.
Dokumen tersebut membahas teori belajar Piaget dan Bruner beserta penerapannya dalam pembelajaran IPA di SD. Teori Piaget menekankan tahapan kognitif anak dan memberikan kesempatan untuk menemukan sendiri jawaban, sedangkan teori Bruner lebih menitikberatkan pada penemuan mandiri melalui contoh-contoh nyata. Guru diharapkan dapat merancang pembelajaran IPA yang sesuai dengan karakteristik perkemb
Makalah ini membahas tentang hakikat kurikulum, termasuk definisi, peran, dan fungsinya. Kurikulum didefinisikan sebagai rencana pembelajaran yang mencakup tujuan, isi, dan cara untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum berperan dalam menransmisikan nilai budaya, mengembangkan hal baru, dan mengevaluasi nilai-nilai. Fungsinya antara lain mempersiapkan siswa menjadi anggota masyarakat dan
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarNaita Novia Sari
Modul ini membahas tentang pengumpulan dan pengolahan informasi hasil belajar siswa melalui berbagai metode seperti tes objektif, tes uraian, pengamatan, dan penilaian kinerja. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran dan perkembangan belajar siswa."
Praktikum ini menguji pengaruh detergen terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau. Kacang hijau direndam dalam larutan detergen berkonsentrasi berbeda yaitu 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1%, dan kontrol (air). Hasilnya menunjukkan semakin tinggi konsentrasi detergen, pertumbuhan akar semakin terhambat bahkan mati. Detergen berpengaruh buruk bagi pertumbuhan tanaman pada konsentrasi tinggi k
Dokumen tersebut membahas beberapa teori belajar yang meliputi teori Thorndike, Ausubel, Gagne, Pavlov, Skinner, Piaget, Bruner, Dewey, Brownell, Dienes, dan Van Hiele. Teori-teori tersebut menjelaskan proses belajar, tahap-tahap perkembangan kognitif siswa, dan aplikasinya dalam pembelajaran matematika di sekolah.
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Dokumen tersebut membahas tentang keterkaitan antara pembelajaran, kognisi, dan motivasi belajar. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa teori pembelajaran harus mempertimbangkan gaya belajar siswa dan struktur pengetahuan, kognitivisme lebih menekankan pada proses berpikir, dan motivasi sangat penting dalam pembelajaran karena menggerakkan siswa untuk belajar.
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang teori pembelajaran, kognitivisme, dan motivasi belajar.
2. Tokoh-tokoh teori kognitivisme seperti Piaget, Bruner, Ausubel, dan Gagne dijelaskan sumbangannya dalam pembelajaran.
3. Motivasi belajar penting untuk mendorong siswa dan berbagai strategi untuk meningkatkan motivasi dijelaskan.
Teks tersebut membahas prinsip-prinsip belajar dan teori-teori pembelajaran. Beberapa teori belajar yang dijelaskan adalah behaviorisme, kognitif, dan konstruktivisme. Prinsip-prinsip masing-masing teori meliputi penguatan, konteks belajar, dan pengetahuan sebelumnya. Teks tersebut juga membahas penerapan prinsip-prinsip tersebut dalam pembelajaran.
Lembar kerja belajar mandiri ini membahas empat topik utama yaitu konsep dasar dan landasan ilmu pendidikan, karakteristik peserta didik, teori-teori belajar dan implikasinya dalam pembelajaran, serta kurikulum pendidikan di Indonesia. Topik-topik ini mencakup penjelasan mengenai definisi, tujuan, tokoh-tokoh, dan implikasi penerapannya dalam proses pembelajaran.
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptxAlhalila
1. Dokumen tersebut membahas teori-teori belajar kognitif seperti teori Piaget, Bruner, Gagne, dan Ausubel beserta penerapannya dalam pembelajaran IPA di SD.
2. Teori-teori tersebut menerangkan proses belajar, tingkat perkembangan kognitif anak, pentingnya pemahaman konsep, tingkat kemampuan belajar, dan penggunaan organizer untuk menghubungkan pengetahuan lama dan baru.
3. Penerap
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran bernama Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK). Model ini bertujuan untuk membantu siswa memahami konsep-konsep IPA secara tuntas dan bermakna dengan memperhatikan pengetahuan awal siswa dan melakukan identifikasi konsep yang sudah dimiliki siswa."
Laporan ini mendeskripsikan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman siswa kelas VII SMP Harapan Mulia pada mata pelajaran PKN melalui model pembelajaran berbasis inkuiri. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasilnya, pembelajaran berbasis inkuiri mampu meningkatkan pemah
Perbandingan antara Piagetianisme dan AusubelianismeIndah KumaLa
Teori perkembangan kognitif Piaget dan teori belajar bermakna Ausubel sama-sama menekankan pentingnya memahami struktur kognitif siswa dan mengasosiasikan pengalaman baru dengan pengetahuan yang sudah ada. Kedua teori ini juga menyarankan aktivitas belajar langsung untuk siswa tingkat dasar agar pembelajaran menjadi bermakna.
Makalah ini sebagai tugas untuk memenuhi mata kuliah belajar dan pembelajaran . Teori Ausubel terkenal dengan belajar bermaknanya , sehingga ketika seseorang berlajar bermakna maka dia tidak akan mudah lupa dan lebih memahami apa yang sudah dia pelajari.
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Teori kognitivisme menekankan bahwa pembelajaran merupakan proses kognitif yang terjadi di dalam pikiran manusia. Tokoh utamanya adalah Piaget yang membagi tahapan perkembangan kognitif anak. Kognitivisme melihat pembelajaran sebagai interaksi antara individu dan lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi. Teori ini memberikan penekanan pada proses berfikir dalam pembelajaran.
Buku ini membahas konsep dan makna pembelajaran, termasuk berbagai teori belajar, pendekatan pembelajaran, model-model mengajar, perencanaan pembelajaran, dan pengembangan kurikulum. Buku ini juga menjelaskan pentingnya memahami psikologi pendidikan dalam proses pembelajaran.
Teori belajar kognitif menekankan bahwa belajar adalah proses berpikir yang kompleks yang melibatkan ingatan, pengolahan informasi, dan aspek-aspek psikologis lainnya. Teori ini dikembangkan oleh tokoh-tokoh seperti Piaget, Ausubel, dan Bruner, yang membahas tahapan kognitif, belajar bermakna, dan pengaruh budaya terhadap perkembangan kognitif. Gagne menyatakan ada delapan tingk
Similar to Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptx (20)
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptx
1. PEM B
TEORI BELAJAR DALAM PEMEBALAJARAN IPA S D
PDGK4202
ELAJARAN IPA DI S D
MODUL 1
2. Pengantar
Proses belajar mengajar, merupakan aktifitas sehari – hari yang dilakukan oleh guru.
Bagi orang awam, materi yang disajikan oleh guru kepada siswa akan langsung diserap
oleh siswa sehingga siswa memahami isi materi tersebut serumit apapun materi itu.
Kenyataanya tidak seperti itu.
Sebagai seorang guru IPA di Sekolah Dasar, tentunya kita tahu bahwa banyak konsep –
konsep IPA yang tidak hanya sekedar cukup disampaikan oleh guru, karena konsep
tersebut cukup rumit bagi anak usia Sekolah Dasar. Sehingga selain memerlukan
pendekatan tertentu, juga perlu memahami psikologi pendidikan untuk menjawab
bagaimana kosep tersebut sampai ke otak siswa dan dipahami oleh siswa, proses dan
jenis – jenis belajar apa yang dilakukan oleh siswa
E-Learning ini berisi bahasan tentang konsep dan teori – teori belajar menurut para
pakar yaitu Piageg, Gagne, Bruner dan Ausubel. Dengan mempelajari modul ini nantinya
Anda diharapkan mampu menciptakan iklim belajar di kelas dengan baik dan mampu
membawa siswa ke dalam kegiatan belajar mengajar yang baik.
4. TEORI PIAGET
PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN IPA S D
Pengetahuan datang dari tindakan, perkembangan kognitif sebagian
besar tergantung kepada seberapa jauh anak anak aktif
memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya.
“Belajar terstruktur atau Kognitif”
Piaget mempunyai nama lengkap Jean
Piaget, lahir di Swiss tepatnya di Neuchatel
pada tahun 1896
5. Menguraikan perkembangan
kognitif dari bayi sampai
dewasa.
Menurut Piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh
guru dalam merancang pembelajaran di kelas, terutama dalam
pembelajaran IPA tiga hal tersebut adalah :
- Anak anak mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap suatu benda
atau kejadian
-Seluruh anak melewati tahapan yang sama secara berurutan
-Apabila hanya kegiatan fisik yang diberikan kepada anak, tidaklah
cukup untuk menjamin perkembangan intelektual anak
S ensori M otor | 0 – 2 T
ahun
Kecerdasan motorik (gerak)dunia "benda yang ada adalah
yang tampak tidak ada bahasa pada tahap awal
1
TEORI BELAJAR PIAGET
4 Tahap Perkembangan mental
atau kognitif anak
3
Pre-operasional | 2 – 7 T
ahun
Berpikir secara egosentris alasan-alasan di dominasi oleh
persepsi lebih banyak intuisi daripada pemikiran logis
belumcepat melakukan konsentrasi
Konkret&perasional |7 – 12 T
ahun
Dapat melakukan konsetrasi logika tentang kelas dan
hubungan pengetahuan tentang angka berpikir terkait
dengan yang nyata
Formal&perasional |12 - D ewasa
Pemikiran yang sudah lengkap pemikiran yang proporsiona
kemampuan untuk mengatasi hipotesis perkembangan
idealisme yang kuat
2
4
6. Guru harus selalu
memperhatikan pada setiap
siswa apa yang mereka lakukan,
apakah mereka
melaksanakan dengan benar,
apakah mereka tidak
mendapatkan kesulitan
Keempat
Kelima
G
s
g
l
CARA PEMBELAJARAN IPA DI S D BERDASARKAN TEORI PIAGET
et
et
Pertama
Mulailah dari hal-hal yang
konkrit yaitu kegiatan aktif
mempergunakan pancaindra
dengan benda nyata atau
konkr
Penata awal, yaitu suatu
informasi umum mengenai
apa yang akan diajarkan, agar
murid mempunyai kerangka kerja
untuk mengasimilasikan informasi
baru dalam struktur kognitifnya
Kedua
Pergunakanlah kegiatyaanng
ber variasi karena murid
mempunyai tingkat
perkembangan kognitif yang
berlainan
Ketiga
Guru memberikan kesempatan
Kepada anak untuk menemukan
endiri jawabanya, sedangkan
guru harus selalu siap dengan
berbeda dan gaya belajar yang
alternatif jawaban bila sewaktu
waktu dibutuhkan
Keenam
Pada akhir pembelajaran,
guru mengulas kembali
bagaimana siswadapat
menemukan jawaban yang
diinginkan
8. TEORI AUSUBEL
PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN IPA S D
Suatu proses yang dikaitkan dengan informasi baru pada konsep-
konsep relevan yang terdapat pada struktur kognitif seseorang.
“Belajar Bermakna”
9. TEORI BELAJAR AUSUBEL
Mengajar adalah mengembangkan potensi kognitif siswa
melalui pembelajaran bermakna. Mereka yang berada pada
tingkat pendidikan dasar akan lebih bermanfaat jika siswa
diajak beraktivitas, dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran.
Sedangkan pada tingkat pendidikan tinggi, akan lebih efektif
jika menggunakan penjelasan, peta konsep, demonstrasi,
diagram dan ilustrasi
lebih
Belajar bermakna adalah suatu proses yang dikaitkan
dengan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang
terdapat pada struktur kognitif seseorang
“Belajar dan Mengajar ” Menurut Ausubel
Prinsip Diferensiasi Progresif
(progressive differentiation)
Dalam diferensiasi progresif,
konsep konsep yang diajarkan
dimulai dengan konsep-konsep
yang umum menuju konsep-
konsep yang lebih khusus kenal
“ Belajar Bermakna”
Prinsip Diferensiasi
Progresif
Prinsip Rekonsiliasi integratif
(integrative reconciliation)
Dalam rekonsiliasi integratif,
konsep-konsep atau gagasan-
gagasan perlu diintegrasikan
dan disesuaikan dengan
konsep-konsep yang telah
dipelajari sebelumnya dikenal
“Belajar Hapalan”
Prinsip Rekonsiliasi
integratif
2
Prinsip Utama
AUS UBEL
10. A PEMBELAJARAN IPA DI S D BERDASARKAN
TEORI AUSUBEL
Penerapannya di IPA SD, Ausubel berdasarkan pada prinsip-prinsip nya serta membuat peta hirarki konsep-konsep dimana konsep-
konsep bersifat umum berada di puncak hirarki dan semakin ke bawah konsep-konsep diurutkan lebih khusus
Berdasarkan pada prinsip-prinsip
Pengatur awal
Pengatur awal dapat digunakan untuk membantu
mengaitkan konsep yang lama dengan konsep yang
baru yang lebih tinggi maknanya
Prinsip Diferensiasi Progresif
Dalam diferensiasi progresif, konsep-konsep yang
diajarkan dimulai dengan konsep-konsep yang
umum menuju konsep-konsep yang lebih khusus
Prinsip Rekonsiliasi integratif
Dalam rekonsiliasi integratif, konsep-konsep atau
gagasan-gagasan perlu diintegrasikan dan
disesuaikan dengan konsep-konsep yang telah
dipelajari sebelumnya
1
2
3
11. Dalam penerapannya di IPA SD, Ausubel berdasarkan pada prinsip-prinsip nya serta membuat peta hirarki konsep-konsep dimana konsep- konsep yang
bersifat umum berada di puncak hirarki dan semakin ke bawah konsep-konsep diurutkan lebih khusus
Konsep - Konsep
EMBELAJARAN IPA DI S D BERDASARKAN TEORI AUSUBEL
Konsep Awal
1Pemetaan konsep merupakan suatu cara untuk
memperlihatkan konsep-konsep dan organisasi
dalam suatu bidang studi. Ini berlaku bukan hanya
untuk bidang studi Ipa
Konsep Kedua
2 Suatu peta konsep merupakan suaatu
gambaran/diagram dua dimensi daari suaatu disiplin
atau suatu bagian dari suatu disiplin
Konsep Ketiga
Dari setiap konsep, konsep yang paling umum (inklusif)
3terdapat pada puncak konsep, makin kebawah konsep-
konsep menjadi lebih khusus sampai pada pemberian
contoh-contoh
Konsep Keempat
Suatu peta konsep memmuat hierarki konsep-konsep.
4Makin tinggi suatu hierarki yang ditunjukkan maka
makin tinggi nilai peta konsep itu
1
2
3
4
13. TEORI BRUNER
PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN IPA S D
Merupakan kegiatan perolehan informasi sebagai belajar penemuan dengan
cara tuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang
menyertainya, men pengetahuan yang benar-benar bermakna.
14. Belajar
kegiatan
informasi
Menurut Bruner : Belajar merupakan kegiatan perolehan informasi yang disebut
sebagai belajar penemuan yang merupakan berusaha sendiri untuk mencari
pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan
pengetahuan yang benar-benar bermakna.
Bruner mengungkapkan bahwa dalam proses belajar, anak sebaiknya diberikan
merupakakensempatan untuk memanipulasi objek atau benda-benda (aat peraga).
perolehan
pola srtuktur dari benda yang diperhatikannya tersebut.
Keteraturan yang didapat anak melaui pengamatan/keterlibatan secara
langsung tersebut kemudian oleh anak dihubungkan dengan keterangan instuitif
yang melekat padanya
TahaEpnaktif
Anak secara langsung terlibat dalam memanipulasi
(mengotak-atik objek)
1
TEORI BELAJAR BRUNER
3 Tahap Pembelajaran Bruner
Tahap Ikonik
Tahap Simbolik
3
2Kegiatan yang dilakukan anakberhubungan dengan mental
Melalui alat peraga itu, anak akan langsung melihat bagaimana keteraturan danmerupakan gambaran dari objek-objek yang memanipulasi
Anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang objek terte
Anak tidak lagi terkait objek namun sudah mampu menggun
notasi tanpa tergantung objek riilnya. Anak yang memulai u
secara simbolik memproses informas
15. A
B
C
Tahap informasi, Tahap Tranformasi dan Tahap Evaluasi
Menurut Bruner, dalam proses belajar siswa
menempuh 3 tahap
Dalam tahap ini disebut juga sebagai tahap penerimaan materi, seorang siswa yang
sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang
dipelajari.
Dalam tahap ini disebut juga sebgai tahap pengubahan materi, informasi yang telah
diperoleh itu dianalisis, diubah atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrakata
konseptual.
Dalam tahap evaluasi, seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh mana info
yang telah ditransformasikan tadi dapat dimanfaatkan untuk memahami gejal
masalah yang dihadapi.
Tahap informasi
Tahap Tranformasi
Tahap Evaluasi
A
B
C
16. siswa
Pembelajaran
RA PEMBELAJARAN IPA DI S D BERDASARKAN
TEORI BRUNER
Model ini pada prinsipnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh informasi sendiri dengan bantuan guru dan biasanya menggunakan barang yang nyata
Peranan guru dalam pembelajaran ini bukanlah sebagai seorang pemberi informasi melainkan seorang penuntun untuk mendapatkan informasi
Disarankan
dari enaktif, ikonik, lalu simbolik.
menemukan konsep-kosep atau prinsip -prinsipteynatannggurutan pengajaran
mendasari masalah itu
Merencanakan IDE
Pengantar Materi pembelajaran Metode Pembelajaran
Merencanakan IDE pelaGjaurarunhendaknya mulai dengan sesuatu yangasguadraghuru mengikuti aturan penyajianBilasiswmaemecahkan
sedem ikian rupa sehinggd
aikenal oleh siswa-siswa. Kem udian guru m asalah
d
la
iboratoriua
mtau
pada masalah – masalamh eyraannggsang para siswa untuk menyelidiki mamsaelnaghikituut,iurutan enaktif, ikonik, danberperasnebagasei orang
tepat untuk diselidiki olehmpeanryausun hipotesis-hipotesis, dan mencobasimbolik. Jadi demikian pula harapapnembimbinagtaututor.
Praktek Dilapangan
mengenasui atubidangstud,idaknemampuasniswa
pelajaran itu terpusat mengemukakan sesuatu yang berlawanan. SPeehrinkegmgabangan intelektual diasumsiksaencartaeoriti,sgurhuendaknya untumkenerapkapnrisip
-rinsipitupadasituasbaru.
berbentuktesdapabterupateosbjektaiftautesessay
M enilah
iasi
b
lelajar
Dliapangap,nenilaiahnasbilelajaprenemuan
melipu
pt
e
im aham a
te
nntanp
grinsip
- rinsid
pasar
18. TEORI GAGNE
PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN IPA S D
u merupakan suatu proses yang dapat dilakukan manusia, Belajar menyangkut
mbelajar (orang yang belajar) dan lingkungannya, Belajar telah berlangsung b
perubahan tingkah laku yang bertahap cukup lama selama kehidupan orang itu.
“Belajar merupakan sebuah Proses”
19. Teori ini menunjukkan bagaimana pengendalian internal dari aliran informasi oleh kontrol uta
(executice control) dan harapan-harapan (ecpectancies)
Menurut Gagne Tentang Belajar
Belaja1r itu merupakan suatu proses yang dapat dilakukan ma
Belaja2r menyangkut interaksi antara pembelajar (orang yang b
dan lingkungannya
Belaja3r telah berlangsung bila terjadi perubahan tingkah laku y
bertahap cukup lama selama kehidupan orang itu
TEORI BELAJAR GAGNE
“Belajar itu merupakan suatu proses”
20. seseorang yang belajar. Ini ada
Pada fase ini, rangsang diterima olehPada tahap ini akan dapat dilihat
apakah seseorang telah belajar atau
beberapa langkah. Pertama timbulnybaelum. Orang yang telah belajar akan
perhatian, kemudian penerimaan, dandapat dibuktikannya dengan
terakhir adalah pencatatan (dicatat memperlihatkan adanya perubahan
dalam jiwa tentang apa yang sudah pada kemampuan atau sikapnya
diterimanya
disimpan agar tidak cepat
hilang sehingga dapat
digunakan bila diperlukan. Fase
ini berhubungan dengan
ingatan dan kenangan.
Sesuatu yang telah dimiliki akanApa yang telah dipelajari, dimiliki, dan
disimpan (dalam ingatan) dengan
maksud untuk digunakan (memecahkan
masalah) bila diperlukan
4 buah fase dalam proses belajar
Menurut Gagne
Fase penerimaan
(apprehending phase)
Fapseengungkapan kembali
R(etrievpahl ase)
Faspeenguasaan
Ac(quisition phase)
Fas
pe
engendapan
St(orage phase)
21. televisi, komputer dan
HASIL BELAJAR MENURUT BRUNER
Gagne mmberikan lima macam hasil belajar, Tiga Macam pertama bersifat kognitif, keempat bersifat afektif dan kelima bersifat psikomotorik
diucapkan orang, dari memb(haucaru,f : angka, kata, gambar)
ebagainya meliputi nama-nasmubak,emampuan yaitu :
fakta-fakta, prinsip-prinsip d•aDniskriminasi (descrimination)
generalisasi-generalisasi • Konsep-konsep konkret (concrete concepts)
• Konsep-konsep terdefini (defined conceps)
• Aturan-aturan (rules)
secara kreatif.
Strategi Kognitif
Kemampuan untuk berhubungan dengan lingkSutrnagtaengi-strategi kognitif adalah Sikamperupakpaenmbawaaynang
nformasi verbal ialah infohridmuapsidan dirinya sendiri dalam bentuk reprkeesmenatmaspiu,an-kemampuan internal yangddipaeplaatjardiandapat
strategi kognitif ini dalam memikitrekrahnadabpendab-endak,ejadian-
Kemahiran intelektual terbagi dalam empat entang apa yang telah dipelajarinkeyjaadiaantamu akhluhkidup.
Informasi Verbal Skill Intelektual ikSap (attitude)
Keterampilan motorik tidak hanya mencakup ke
yang diperoleh dari kata ykahnugsusnya konsep dan berbagai lambang/simtebrorlganisasi. Siswa menggunakmanempengarutihnigkahlakukita kegiatan fisik, tetapi juga kegiatan-kegiatan fak
tetapi juga kegiatan-kegiatan motorik yang
digabungkan dengan keterampilan intelektual,
dan dalam memecahkan masalaShekolomposkikapyanpgentinigalamhisalnya : bila berbicara, menulis, atau dalam
sikaps-ikapkittaerhadaoprang laminenggunakan berbagai alat IPA seperti menggu
atausikapsosiaD.l engadnemikianpipa kapiler, termometer dan sebagainya.
makakat
n
ertanam
sikap
sosiap
lada
parasiswa
Keterampilan (motor Skill)
1 2 3 4 5
22. RA PEMBELAJARAN IPA DI S D BERDASARKAN
TEORI GAGNE
Dalam penerapannya di IPA SD, Gagne meliputi delapan langkah yang sering disebut kejadian-kejadian instruksional
8 langkah Pembelajaran Menurut Gagne
Mengaktifkan motivasi (activating motivation)
1
Dengan harapan pelajar dapat mencapai tujuan
pembelajaran setelah mengaktifkan motif – motif
belajar siswa serta keinginan untuk mencapainya
Intruksi Informasi (instructional information)
2Memberikan informasi kepada siswa tentang materi
yang akan di sampaikan agar siswa mengetahui
tujuan mempelajari materi tersebut
Mengarahkan Motivasi (directing motivation)
3Mengarahkan motivasi berupa perhatian agar siswa
siap menerima stimulann pembelajara sehingga
memicu rangasanan belajar terhadap siswa
23. Merangsang ingatan (stimulating recall)
4Seorang guru diharapkan untuk melakukan
pengulangan materi yang telah diajarkan bertujuan
untuk membantu ingatan siswa terhadap materi
yang telah disampaikan
Menyediakan bimbingan belajar
(providing learning guidance)
5 Bimbingan belajar ini bertujuan untuk
memperlancar masuknya informasi ke memori siswa
dalam jangka panjang dari informasi baru dengan
pengalaman yang telah didapatkannya
Meningkatkan retensi (enhancing retention)
Guru melakukan pengulangan materi kembali kepada
6siswa dengan memberikan illustrasi contoh atau
kasus sesuai materi yang telah diajarkan kepada
siswa
Membantu transfer belajar
(helping transfer of learning)
G7uru memberikan tugas berupa pemecahan masalah
dan diskusi kelompok agar dapat membantu transfer
belajar kepada para siswa
Mengeluarkan perbuatan (eliciting performance)
Memberi umpan balik (providing feedback)
Guru dapat melakukan dengan cara memberikan tes
8atau mengamati tingkahlaku siswa sederhananya
dengan menilai kemampuan setiap siswanya.
24. PIAGET
Belajar Terstuktural/Kognitif
AUSUBEL
Belajar Bermakna
BRUNER
Belajar Penemuan
Teori Belajar dalam pembelajaran materi IPA S D dapat dilakukan dengan cara memadukan keempat teori ini sehingga dapat mencipatkan kondisi
belajar yang benar-benar dapat di terima siswa lebih mudah dan dapat dipraktekan setelahnya.
Kesimpulan
TEORI BELAJAR DALAM PEMEBALAJARAN IPA SD
GAGNE
Belajar Proses