Dokumen tersebut membahas tentang ilmu kimia organik khususnya tentang alkana. Alkana adalah hidrokarbon jenuh alisiklis yang rumusnya CnH2n+2. Dokumen menjelaskan tentang tata nama, sifat-sifat, dan contoh alkana sederhana beserta kegunaannya.
2. ILMU KIMIA ORGANIK ADALAH BAGIAN
ILMU KIMIA YG MEMPELAJARI SENYAWA-SENYAWA
KARBON, KARENANYA
TERKENAL DGN SEBUTAN KIMIA
KARBON.
MENGAPA PERLU PERHATIAN KHUSUS ?
KARENA JUMLAHNYA BANYAK &
PENTING UNTUK MAKHLUK HIDUP.
3. HISTORI
BERDASARKAN PENEMUAN PENEMUAN OLEH
BEBERAPA AHLI :
1. WOHLER : MENEMUKAN PEMBUATAN
URIUM DARI AMONIUM SULFAT ( NH₄CNO) &
POTASIUM SIANAT YG KEMUDIAN DIUAPKAN.
2. KOLBE : MENEMUKAN PEMBUATAN ASAM
ASETAT DARI SENYAWA ANORGANIK.
4. PERBEDAAN POKOK ANTARA SENYAWA
ORGANIK & ANORGANIK
SENYAWA ANORGANIK :
1. TITIK LEBURNYA RELATIF TINGGI, BIASANYA LEBIH BESAR
DARI 400 ⁰C.
2. BIASANYA TERDIRI DARI BANYAK UNSUR, YG TERDAPAT DLM
SISTEM PERIODIK UNSUR.
3. MUDAH SEKALI LARUT DLM AIR ( KEBANYAKAN UNSUR )
4. AGAK SUKAR LARUT DLM PELARUT-PELARUT ORGANIK.
5. TDK DIKENAL ADANYA ISOMER.
6. TERBAGI DALAM SEDIKIT GOLONGAN YAKNI ASAM,BASA &
GARAM.
7. REAKSINYA SEDERHANA,BERLANGSUNG CEPAT & BERSIFAT
REAKSIONIK.
8. JARANG TERBENTUK DARI UNSUR YG SAMA, KECUALI
BEBERAPA UNSUR MISALNYA GAS.
5. SENYAWA ORGANIK :
1. TITIK LEBUR RELATIF RENDAH,BIASANYA LEBIH KECIL
DARI 400 ⁰C.
2. HANYA TERSUSUN DARI BEBERAPA UNSUR SAJA.
3. SANGAT SUKAR LARUT DALAM AIR.
4. LARUT DLM PELARUT ORGANIK SEPERTI
ALKOHOL,ETER.
5. DPT DITEMUKAN ADANYA ISOMER.
6. GOLONGAN SANGAT BANYAK.
7. REAKSINYA KOMPLEK & TDK BERSIFAT IONIK, SERTA
DIDPT ADANYA HASIL SAMPINGAN.
8. MERUPAKAN GABUNGAN DARI ATOM KARBON.
6. RUANG LINGKUP ILMU KIMIA ORGANIK
DLM KEHIDUPAN SEHARI-HARI RUANG LINGKUP ILMU
KIMIA ORGANIK MEMPUNYAI PERANAN PENTING :
1. BIDANG PERTANIAN : PEMBUATAN PUPUK ATAU
PESTISIDA,PENYELIDIKAN MENGENAI PENGARUH ZAT-ZAT
KIMIA THD MAKHLUK HIDUP & TUMBUHAN.
2. BIDANG PERHUBUNGAN : MASALAH BAHAN BAKAR
SEPERTI MINYAK & BATU BARA, PRODUKSI ALAM &
KARET MAUPUN SINTETIS.
3. BIDANG KESEHATAN : MASALAH GIZI, PENCERNAAN
& KOMPOSISI MAKANAN, PENGARUH OBAT-OBATAN
DLM TUBUH,MASALAH PEMBUATAN VITAMIN &
HORMON ATAU OBAT TIDUR.
7. KEISTIMEWAAN ATOM KARBON :
1. DLM SENYAWA,UNSUR KARBON MEMBENTUK 4
PASANG ELEKTRON PERSEKUTUAN DGN ATOM
LAIN, SHG MEMBENTUK OKTET LENGKAP TANPA
ADANYA ELEKTRON BEBAS / ORBIT KOSONG SHG
STABIL.
2. UNSUR KARBON DPT MEMBENTUK IKATAN
KIMIA YG KUAT ( IKATAN TUNGGAL, RANGKAP,
RANGKAP TIGA ).
3. ATOM KARBON DPT MEMBENTUK IKATAN
KOVALEN, KRN MEMPUNYAI 4 ELEKTRON
VALENSI.
4. ATOM KARBON DPT MENGADAKAN KATENASI
( KEMAMPUAN MEMBENTUK RANTAI KARBON )
8. SENYAWA KARBON
ALIFATIK SIKLIK .
JENUH TAK JENUH KARBOSIKLIK HETEROSIKLIK
. ALISIKLIK AROMATIK
9. ALKANA
• ADALAH : SEBUAH HYDROKARBON JENUH ALISIKLIS.
• TERMASUK : SENYAWA ALIFATIK
• DENGAN KATA LAIN : SEBUAH RANTAI KARBON PANJANG
DENGAN IKATAN – IKATAN TUNGGAL.
• ALKANA MERUPAKAN SENYAWA YANG KURANG REAKTIF
(PARAFIN). KATA PARAFIN BERASAL DARI PARUM AFINIS
YANG BERARTI DAYA GABUNG KECIL.
• RUMUS SENYAWA : CnH2n+2
• TATA NAMA : JIKA n DIGANTI 1,2,3 DST AKAN TERBENTUK
SENYAWA SEBAGAI BERIKUT DENGAN NAMA DARI KATA
BILANGAN YUNANI DIBUBUHI “ANA”
11. • Deret sepancaran atau deret homolog
Senyawa yang rumus sukunya berselisih n x
CH2 dan mempunyai sifat kimia yang sama
contoh : C2H6 & C3H8.
TATA NAMA ALKANA
Penamaan senyawa karbon perlu sistem
tertentu,dan hal ini telah diatur oleh komisi
tata nama dari himpunan kimia sedunia atau
IUPAC (International Union of Pure and
Applied Chemistry).
12. 1. Nama IUPAC alkana bercabang terdiri dari 2 bagian :
a. Bagian pertama, yaitu nama cabang (cabang –
cabang).
b. Bagian kedua, yaitu nama rantai induk (rantai karbon
terpanjang dalam molekul).
2. Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul.
3. Cabang diberi nama alkil, yaitu sama dengan nama
alkana yang sesuai tetapi akhiran ana diganti dengan
il, misalnya metana menjadi metil, etana menjadi etil.
13. 4. Posisi cabang (cabang – cabang) ditunjukkan dengan
awalan angka. Untuk itu, rantai induk diberi nomor.
Penomoran dimulai dari salah satu ujung sedemikian
rupa sehingga posisi cabang mendapat nomor terkecil.
5. Bila terdapat lebih dari satu cabang sejenis, nama
cabang disebut sekali saja dengan diberi awalan yang
menyatakan jumlah cabang, misalnya 2=di; 3=tri;
4=tetra; 5=penta , dst.
6. Bila terdapat lebih dari satu jenis cabang, maka cabang
– cabang tersebut ditulis sesuai dengan urutan abjad,
misalnya etil harus ditulis lebih dahulu daripada metil
14. • Contoh 1 :
5 4 3 2 1
CH3 - CH2 - CH2 -CH-CH3
induk l
CH3 cabang
Penamaan : 2 - metilpentana
2 = posisi cabang
metil = cabang
pentana = induk
Catatan :
1. Rantai terpanjang dalam molekul tersebut adalah C-5 (pentana)
2. Penomoran dimulai dari ujung kanan sehingga cabang mendapat
nomor terkecil, yaitu pada atom karbon nomor 2. Jika penomoran
dimulai dari ujung kiri maka posisi cabang berada pada atom
karbon nomor 4.
15. • Contoh 2 :
6 5 4 3 2 1
CH3-CH2-CH-CH-CH2-CH3
l l
CH3 CH2
l
CH3
Penamaan: 3 - etil – 4 – metil heksana
(penomoran harus dari sebelah kanan).
16. GUGUS RADIKAL
(GUGUS YANG RELATIF)
• Jika suatu alkana kehilangan1 atom hidrogen
akan terbentuk suatu gugus yang disebut gugus
radikal.
• Gugus radikal ini disebut juga gugus alkil.
• Nama dari gugus alkil sama dengan nama
alkananya dimana akhiran ana diganti dengan il.
• Rumus umum CnH2n+1
• Misalnya : CH3 = gugus metil
C2H5 = gugus etil
C3H7 = gugus propil, dst.
17. SIFAT – SIFAT DARI ALKANA
1. SECARA FISIK
a 4 SUKU PERTAMA BERUPA / BERWUJUD GAS
b
SUKU KE 5 – 16 PADA SUHU KAMAR BERUPA CAIR & SUKU YG LEBIH
TINGGI BERUPA PADAT
c TITIK DIDIH & TITIK CAIR MAKIN TINGGI JIKA BM – NYA MAKIN BESAR
d SUKAR LARUT DALAM AIR
18. 2. SECARA KIMIA
a SUKAR BEREAKSI DENGAN SENYAWA LAIN
b
BROM, CLOR DAPAT MENUKAR ATOM H DARI ALKANA
(REAKSI SUBTITUSI). DENGAN KATALISATOR UV :
CH₄ + Cl₂ CH₃Cl + HCl
CH₃Cl + Cl₂ CH₂Cl₂ + HCl .
CH₂Cl + Cl₂ CHCl₂ + HCl
CHCl₃ + Cl₂ CCl₄ + HCl .
c DALAM OKSIGEN BERLEBIH AKAN TERBENTUK CO₂ & H₂O
19. SIKLOALKANA
( CnH₂n )
• ADALAH : HC JENUH DENGAN
RANTAI KARBON LINGKAR /
CINCIN (MERUPAKAN
SENYAWA ALISIKLIK)
20. NAMA & STRUKTUR SIKLOALKANA SEDERHANA
NAMA STRUKTUR STRUKTUR SINGKAT
SIKLOPROPANA
CH₂ .
CH₂ CH₂ .
SIKLOBUTANA
H₂C CH₂ .
H₂C CH₂ .
SIKLOPENTANA
CH₂ .
H₂C CH₂ .
H₂C CH₂ .
SIKLOHEKSANA
CH₂
H₂C CH₂ .
H₂C CH₂ .
CH₂
21. NAMA STRUKTUR STRUKTUR SINGKAT
SIKLOHEPTANA
CH₂ .
H₂C CH₂ .
H₂C CH₂ .
CH₂ CH₂ .
SIKLOOKTANA
CH₂ CH₂.
H₂C CH₂.
H₂C CH₂.
CH₂ CH₂.
CONTOH
a. 1,3–DIMETILSIKLOBUTANA
H₃C .
1 4
2 3
. CH₃
b. ETILSIKLOHEKSANA
CH₃
I
CH₂
22. KEGUNAAN HIDROKARBON DARI ALKANA
SENYAWA GOLONGAN ALKANA MEMILIKI BANYAK KEGUNAAN, ANTARA LAIN :
1. LPG (LIQUIFIED PETROLEUM GAS) & LNG (LIQUIFIED NATURAL GAS).
LPG & LNG MERUPAKAN CAMPURAN SENYAWA ALKANA YG TERDIRI
ATAS CH₄ HINGGA C₄H₁₀.
LPG DIHASILKAN DARI PEMURNIAN MINYAK BUMI, SEDANGKAN LNG
DIHASILKAN DARI PENCAIRAN GAS ALAM.
KEGUNAAN LPG : SEBAGAI BAHAN BAKAR mis.: UNTUK KOMPOR GAS
KEGUNAAN LNG : SEBAGAI BAHAN BAKAR PADA INDUSTRI
23. 2. BENSIN : MERUPAKAN CAMPURAN SENYAWA
GOLONGAN ALKANA YG TERDIRI ATAS C₅H₁₂
HINGGA C₁₂H₂₆.
KEGUNAANNYA : SEBAGAI BAHAN BAKAR mis.:
UNTUK KENDARAAN BERMOTOR
3. KEROSIN : atau LEBIH DIKENAL SEBAGAI MINYAK
TANAH ,MERUPAKAN CAMPURAN SENYAWA
GOLONGAN ALKANA YG TERDIRI DARI C₁₂H₂₆
HINGGA C₁₆H₃₄.
KEGUNAANNYA :
a. BAHAN BAKAR KOMPOR MINYAK
b. BAHAN BAKAR PADA PESAWAT TERBANG
TERTENTU
24. 4. SOLAR disebut juga MINYAK DIESEL, MERUPAKAN
CAMPURAN SENYAWA ALKANA YG TERDIRI ATAS
C₁₅H₃₂ HINGGA C₁₈H₃₈.
KEGUNAANNYA : BAHAN BAKAR MESIN DIESEL, BAIK
MESIN KENDARAAN BERMOTOR MAUPUN MESIN
INDUSTRI.
5. RESIDU, MERUPAKAN CAMPURAN SENYAWA
GOLONGAN ALKANA YG MEMILIKI ATOM C lebih dari
20.
RESIDU DAPAT BERUPA :
a. PELUMAS (OLI) b. VASELIN
c. LILIN d. ASPAL
25. PEMBUATAN ALKANA
1. DARI REDUKSI ALKIL HALIDA OLEH
HIDROGEN DIMANA HIDROGEN DIPEROLEH
DARI ASAM HALIDA & LOGAM misalnya : Zn
(CAMPURAN Zn & Cu) atau DARI LOGAM Na
& ALKOHOL
Rx + HI + Zn RH + HX
(2H) X = HALIDA
MISALNYA : C₂H₅Cl + 2H C₂H₆ + HCl
RED
26. 2. ALKANA DAPAT DIPEROLEH DARI ALKIL HALIDA MELALUI TERBENTUKNYA
SENYAWA GRIGNARD KEMUDIAN DIHIDROLISA :
a. RX + Mg RMGx (PEREAKSI GRIGNARD)
ETER
CONTOH :
C₂H₅ Br + Mg C₂H₅ Mg Br
ETER
OH
/
b. RMgX + H₂O RH + Mg
X
OH
/
C₂H₅ Mg Br + H₂O C₂H₆ + Mg
Br
27. 3. ALKANA DAPAT DIPEROLEH DARI REDUKSI
ALKIL HALIDA OLEH LOGAM Na (REAKSI
WURTZ), DIMANA ALKANA YG DIHASILKAN
MEMPUNYAI ATOM KARBON DUA KALI
BANYAKNYA ATOM KARBON ALKIL HALIDA YG
DIPERGUNAKAN
2RX + Na R – R + 2 NaX
MISALNYA :
2C₂H₅Cl + 2 Na C₂H₅ - C₂H₅ + 2 NaCl
28. ISOMERI
ADALAH : MEMPUNYAI RUMUS MOLEKUL SAMA
TETAPI RUMUS BANGUN BERBEDA
DIBAGI MENJADI 2 :
1. ISOMER STRUKTUR :
a. ISOMER KERANGKA
b. ISOMER TEMPAT
c. ISOMER FUNGSI
2. ISOMER RUANG :
a. ISOMER GEOMETRIK (CIS – TRANS)
b. ISOMER OPTIK
29. 1.a. ISOMER KERANGKA
PERBEDAAN KERANGKA ATOM KARBON DALAM
MOLEKUL
MISALNYA : BUTANA : C₄H₁₀
CH₃ - CH₂ - CH₂ - CH₃
C – C – C – C
CH₃
l
CH₃ - CH – CH₃ 2 METIL PROPANA
C – C – C
l
C
30. 1.b. ISOMER TEMPAT
KARENA PERBEDAAN TEMPAT GUGUS
FUNGSI DALAM MOLEKUL
MISALNYA : C₃H₇OH (PR0PANOL)
CH₃ - CH₂ - CH₂ - OH
2 – PROPANOL
CH₃ - CH – CH₃
l
OH
31. 1.c. ISOMER FUNGSI
KARENA PERBEDAAN – PERBEDAAN
GUGUS FUNGSI
MISALNYA : ETANOL (C₂H₅OH)
CH₃ - CH₂ - OH
ETER DIMETIL ETER
CH₃ - O - CH₃
32. 2. ISOMER RUANG
a. ISOMER GEOMETRIK (CIS – TRANS)
UNTUK SENYAWA YANG BERIKATAN RANGKAP (MIS.: ALKENA)
CIS = SEPIHAK : BILA GUGUS YG SAMA TERLETAK PADA SISI / ARAH YG SAMA
MISALNYA : CIS – 2 – BUTENA
CH₃ CH₃ C C
/ /
C = C ATAU C = C
/ /
H H H H
TRANS = BERSEBERANGAN : BILA GUGUS YG SAMA TERLETAK
BERSEBERANGAN
MISALNYA : TRANS – 2 – BUTENA
CH₃ H C H
/ /
C = C ATAU C = C
/ /
H CH₃ H C
33. b. ISOMER OPTIK
JIKA 1 ATOM KARBON MENGIKAT 4 ATOM / GUGUS
ATOM YG BEDA (PQRS)
P P
l l
Q – C – S S – C - Q
l l
R R
34. ALKENA
• ALKENA adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh.
• Dengan senyawa hidrokarbon tak jenuh
dimaksudkan senyawa-senyawa hidrokarbon
yang jumlah atomnya H-NYA lebih sedikit dari
pada alkana.
• Senyawa-senyawa hidrokarbon tak jenuh terdiri
pula atas beberapa deret sepancaran,diantaranya
yang terpenting ialah :
a. Alkena CnH₂n b. Alkuna CnH₂n-₂
35. ALKENA
• Adalah : Hidrokarbon tak jenuh dgn rantai
terbuka yg mengandung satu ikatan rangkap
didalam satu molekulnya.
• Nama disusun dari nama hidrokarbon jenuh yg
sesuai dgn mengganti akhiran – ana – dgn – ena.
• Alkena bisa disebut juga OLEFIN yg berarti zat
pembentuk minyak
36. • Alkena yg paling sederhana ialah Etena atau Etilena
• Maka senyawa Olefin disebut dgn ETILENA
Contoh :
n 2 n 4
Rumus C₂H₄ Rumus C₄H₈
Nama Etena = Etilena Nama Butena = Butilena
n 3 n 5
Rumus C₃H₆ Rumus C₅H₁₀
Nama Propena = Propilena Nama Pentena , dst
37. ALKENA = CnH₂n
• Senyawa turunan Alkana berasal dari Alkana C1 atau
beberapa atom H diganti gugus tertentu.
JENIS SENYAWA NAMA IUPAC GUGUS FUNGSI
ALKENA ALKENA - C = C-ALKUNA
ALKUNA - C Ξ C –
ALKIL HALIDA HALO ALKANA - X
ALKOHOL ALKANOL - OH
38. ETER ALKOKSI ALKANA - O -
ALDEHID ALKANAL
O .
II .
- C – H
KETON ALKANON
O
II
- C -
ASAM
KARBOKSILAT
ASAM ALKANOAT
O .
II .
- C – OH
ESTER ALKIL ALKANOAT
O .
II /.
- C – OR
39. TATA NAMA (penamaan) ALKENA
NO NAMA SENYAWA ALKENA
1 Alkena adalah penurunan dari Alkana
2 Penulisan gugusnya atau cabangnya sama dengan Alkana
3 Rantai induknya adalah rantai terpanjang yg mengandung ikatan rangkap
4
Untuk ALKANA yg rantai karbonnya panjang pemberian angka dimulai dari
ujung yg paling dekat dgn letak ikatan rangkap
5 Dibelakang nama disebutkan angka sesuai dgn letak ikatan rangkapnya
6 Pemberian nama untuk gugus alkil cabang berdasarkan huruf abjad
40. Misalnya :
H₂C = CH₂ Etena = Etilena
CH₃ - CH = CH₂ Propena = Propilena
atau
CH₂ = CH – CH₃
Contoh : Gugus Alkil dalam Alkena
1 2 3
CH₂ = C – CH₃ 2 – METIL - 1 – PROPENA
I
CH₃
41. KEGUNAAN SENYAWA ALKENA
SENYAWA GOLONGAN ALKENA TERUTAMA DIPAKAI
SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PLASTIK,
MISALNYA SEBAGAI BERIKUT :
1. ETENA (C₂H₄ ) DAPAT DIBUAT MENJADI
PLASTIK POLIETENA (PE).
2. PROPENA (C 3 H₆) DAPAT DIBUAT MENJADI
PLASTIK POLIPROPENA (PP).
KEDUA PLASTIK TERSEBUT BANYAK DIGUNAKAN
SEBAGAI PEMBUNGKUS & PERALATAN SEHARI –
HARI.
43. ALKUNA CnH2n-2
• ALKUNA (DERET ASETIELENA)
Suatu hidrokarbon tdk jenuh mempunyai
ikatan rangkap tiga ( - C Ξ C - )
Senyawa Alkuna yg paling sederhana & paling
penting hanya Etuna (Asetielena) dgn rumus
molekul : C₂H₂
45. TATA NAMA ALKUNA
1. Sesuai dgn nama alkana-nya dgn menggantikan
akhiran “ana” menjadi “una”
- Propana menjadi Propuna
- Butana menjadi Butuna
2. Bila rantai karbonnya panjang pemberian angka
dimulai dari ujung yg dekat dgn ikatan rangkapnya.
Misalnya:
CH₃ - CH₂ - C Ξ CH CH₃ - C Ξ C – CH₃
4 3 2 1 2 – butuna
1 – butuna atau butuna – 1 atau butuna – 2
46. 3.Dapat pula Alkuna dianggap sebagai turunan
dari Asetielena.
misalnya : Etuna atau Asetielena
Propuna atau Metilasetielena
1 – butuna atau Etilasetielena
4.Atom C pada ikatan rangkap diberi nomer
serendah mungkin atau dibelakang nama
disebutkan angka sesuai dgn letak ikatan
rangkap.
47. 5. Pemberian nama untuk gugus Alkil cabang berdasarkan
huruf abjad ,dst :
Contoh :
a. CH Ξ C – CH₂ - CH - CH₃
1 2 3 4 l 5
CH₃
4 – metil – 1 – pentuna
CH₃
l
b. CH Ξ C – C - CH₃
1 2 3 l 4
CH₃
3,3 – dimetil – 1 – butuna , dan sebagainya.
48. FUNGSI DARI ASETIELENA
1. Asetielena apabila dibakar dgn oksigen
menghasilkan temperatur tinggi maka dipergunakan
untuk mengelas (memotong atau menyambung
logam).
2. Asetielena pada pembakaran dgn udara dapat
menghasilkan nyala yg terang, maka dapat
dipergunakan sebagai penerangan.
3. Asetielena dapat pula untuk pembuat karet sintetis
(neopren) dgn melalui pembuatan vinil asetielena.
4. Asetielena dapat dipergunakan untuk pembuatan
asam asetat.
49. PEMBUATAN ASETIELENA
Asetielena dapat diperoleh dari kalsium dgn air
CaC₂ + 2H₂O → Ca(OH)₂ + C₂H₂
(reaksi diketemukan oleh Wohler tahun 1862)
Sifat – sifat :
1. Suatu senyawa endoterm, maka mudah
meledak
2. Suatu gas, tidak berwarna dan tidak berbau
51. ALKOHOL
ALKOHOL adalah suatu senyawa organik yg tersusun dari unsur –
unsur :
a. Karbon ( C )
b. Hidrogen ( H )
c. Oksigen ( O )
Terdapat dialam terutama dalam bentuk ESTER.
Merupakan senyawa yg banyak penggunaannya, terutama sebagai
pelarut senyawa organik disamping untuk pembuat senyawa
organik yang lain.
Berdasarkan CARA PEMBUATAN maupun reaksi – reaksinya,
alkohol merupakan senyawa hidroksida turunan dari alkana atau
air.
R – H R – OH H – OH
Alkana Alkohol Air
52. RUMUS UMUM
Alkanol (Alkilalkohol) dapat dianggap terbentuk
dari Alkana (CnH2n+2) jika sebuah atom H
diganti dengan gugus hidroksil.
Cn H2n+1 OH
Contoh :
Nama : n=1….CH₃ - OH……metanol (metilalkohol)
n=2….C₂H₅ - OH…..etanol (etilalkohol)
n=3….C₃H₇ - OH…..propanol (propilalkohol)
….dan seterusnya…….
53. Berdasarkan letak terikatnya gugus hidroksida alkohol
dibagi menjadi tiga (3) golongan :
1. ALKOHOL PRIMAIR
H
R – C – OH atau R – CH₂ - OH
H
Hanya satu gugus R melekat pada C – OH alkohol
primair
contoh : a. CH₃ - CH₂ - OH
etanol atau 1 - etanol
b. CH₃ - CH - CH₂ - OH
l
CH₃
2 – metil -1 - propanol
54. 2. ALKOHOL SEKUNDER
R₁
l
R₂ - CH – OH
Dua gugus R melekat pada C – OH alkohol sekunder
contoh :
a. CH₃ - CH – CH₃ 2 Propanol
l
OH
1 2 3 4
b. CH₃ - CH – CH – CH₃ 3 – Metil – 2 - Butanol
l l l l
OH CH₃ posisi cabang posisi ikatan
55. 3. ALKOHOL TERSIER
R₁
l
R₂ - C – OH
l
R₃
Tiga gugus R melekat pada C – OH Alkohol Tersier
Contoh :
a. CH₃
3 l 2 1
CH₃ - C – CH₃ 2 – metil – 2 – propanol
l
OH
b. C₂H₅
5 4 l 3 2 1
CH₃ - CH₂ - C – CH₂ - CH₃ 3 – etil – 3 pentanol
l
OH
56. NAMA MENURUT IUPAC
a. Menentukan rantai pokok yaitu rantai
karbon yg paling panjang yg
mengandung gugus hidroksida, dgn
nama sesuai nama alkana-nya dgn
mengganti akhiran “a” menjadi “ol”
contoh : propana menjadi propanol
butana menjadi butanol, dsb.
57. b. Memberi angka urut pada rantai pokok dimulai dari
atom karbon dgn ujung yg paling dekat letak gugus
hidroksida.
contoh : CH₃ - CH₂ - CH₂ - CH₂ - CH₂ - OH
5 4 3 2 1
1 – PENTANOL
c. Gugus cabang pada rantai pokok diberi angka sesuai
dgn nomer atau karbon yg mengikatnya.
contoh : CH₃
l
CH₃ - CH₂ - CH - CH₂ - CH₂ - OH
5 4 3 2 1
3 – METIL - 1 - PENTANOL
l l
POSISI CABANG POSISI IKATAN
58. MOMENKLATUR
Nama suku – suku dari golongan alkanol sesuai
dgn nama suku – suku alkana yg bersangkutan
dgn diberi akhira “ol”.
CH₄ CH₃OH METANOL
C₂H₆ C₂H₅OH ETANOL
C₃H₈ C₃H₇OH PROPANOL
C₄H₁₀ C₄H₉OH BUTANOL
C₅H₁₂ C₅H₁₁OH PENTANOL
DAN SETERUSNYA
59. BEBERAPA SUKU YG TERPENTING
1. METANOL (METIL – ALKOHOL)
Zat cair yg tidak berwarna dan berbau seperti
alkohol biasa.
Zat ini adalah racun keras.
Dalam dosis sedikit menyebabkan buta dan bila
agak banyak berakibat fatal.
Dipergunakan untuk :
a. Pembuatan formal dehida sebagai pelarut
vernis.
b. Sebagai zat anti pendingin pada mesin mobil.
60. 2. ETANOL ( ETIL – ALKOHOL )
Zat ini adalah : alkohol biasa yg dibuat dari
glukosa atau lain macam gula dgn jalan
peragian.
Karena pengaruh enzim – enzim maka glukosa
akan terurai menjadi etanol dan karbondioksida.
C₆H₁₂O₆ → 2C₂H₅OH + 2CO₂
glukosa etanol
Reaksi ini, disebut reaksi “OVERALL”.
Dalam kehidupan sehari – hari disebut
“ALKOHOL”.
61. ALKOHOL DIPERGUNAKAN :
1. Sebagai pelarut senyawa organik pada umumnya.
2. Sebagai minuman keras. Alkohol yg tidak diminum diberi
sedikit metanol. Pemberian metanol pada alkohol disebut
Denaturasi.
3. Dalam obat – obatan misalnya : pembuatan yodium tincture,
untuk mencuci alat – alat operasi.
4. Sebagai antifreeze (anti pendingin) pada mesin spt metanol.
5. Sebagai pencuci kulit pada operasi yaitu alkohol 70 %
(karena sifat germicide paling tinggi).
6. Sebagai bahan bakar untuk penerangan. Karena pada
pembakaran menghasilkan nyala terang dan panas yg tinggi.
7. Sebagai bahan untuk membuat asam asetat.
62. SIFAT - SIFAT
1. Zat cair yg jernih seperti air dapat
tercampur dgn air dalam semua
perbandingan.
2. Baik dalam laboratorium maupun dalam
teknik, etanol biasa dipakai sebagai zat
pelarut, bahan bakar atau zat asal untuk
pembuatan preparat – preparat, farmasi
dan lain-lain.
64. I. PENDAHULUAN
ETER adalah suatu senyawa organik yg
merupakan isomer dari alkohol, tetapi sifat
kimia maupun sifat fisiknya jauh berbeda
Karena adanya perbedaan struktur.
Rumus strukturnya : R – O – R’
Rumus umumnya : Cn H2n+2 O
Jadi ETER adalah senyawa organik yg tersusun
oleh unsur karbon, hidrogen dan oksigen.
65. Ditinjau dari gugus alkil yg diikat oleh atom
oksigen, maka eter dapat dibedakan menjadi :
1. ETER SEDERHANA
Apabila gugus alkil yang diikat sama,
misalnya :
◊ CH₃ – O – CH₃
◊ C₂H₅ – O – C₂H₅
2. ETER CAMPURAN
Apabila gugus alkil yang diikat oleh oksigen
berlainan, misalnya :
◊ CH₃ – O – C₂H₅
66. II. TATA NAMA
Untuk memberi nama senyawa eter, digunakan cara –
cara berikut :
a. Menyebut gugus alkil diikuti kata “ETER”
Bila gugus alkil sama awalan “di” dapat dihilangkan.
Contoh :
◊ CH₃ – O – CH₃ → dimetil eter / metil eter
◊ C₂H₅ – O – C₂H₅ → dietil eter / etil eter
b. Dengan menganggap sebagai alkana yg satu atom
hidrogennya dengan gugus “alkoksi”.
Contoh :
◊ CH₃ – O – CH₃ → metoksi metana / dimetil eter
◊ C₂H₅ – O – CH₃ → metoksi etana / etil metil eter /
etoksi metana
67. III. SIFAT – SIFAT FISIKA
a. Larutan tidak berwarna, berbau khusus
dan mudah menguap.
b. Sedikit larut dengan air, mudah larut
dalam pelarut organik.
c. Mudah terbakar dengan nyala terang
dan kuning.
d. Uap eter pada konsentrasi tertentu
dengan udara dapat menimbulkan
ledakan.
68. IV. PEMBUATAN ETER
a. Alkil halida + Perakoksida
2 C₂H₅Br + Ag₂O → C₂H₅ – O – C₂H₅ + 2AgBr
b. Metoda Williamson
Dengan mereaksikan alkil halida dan suatu
alkoksida (alkonalat)
C₂H₅ Br + Na – O – C₂H₅ → C₂H₅ – O –C₂H₅
+ NaBr
69. c. Dehidrasi Alkohol
Eter bisa didapat dengan menarik air dari
alkohol, dengan menggunakan asam sulfat
pekat.
Dalam hal ini alkohol harus berlebihan
supaya tak terbentuk alkena dan suhu
250⁰C – 260⁰C supaya hasilnya maksimal.
C₂H₅OH+ H₂SO₄ → C₂H₅OSO₃ H + H₂O
250⁰C – 260⁰C
70. V. KEGUNAAN ETER
a. Untuk anestetika.
b. Pelarut senyawa organik, terutama
lemak, resin dan minyak.
c. Isopropil eter digunakan sebagai pelarut
senyawa organik di laboratorium.
d. Metil eter bisa digunakan sebagai
pendingin, tetapi kurang baik sebab
bersifat racun dan baunya tidak enak.
e. Untuk ekstrasi lemak atau minyak.
72. 1. ESTER
ESTER adalah senyawa turunan dari ASAM
KARBOKSILAT dengan atom H dari gugus hidroksil
diganti dengan ALKIL.
ASAM KARBOKSILAT adalah senyawa asam yg
mengandung gugus KARBOKSIL
O
//
― C
OH
73. a. Rumus Molekul Ester : Cn H₂n + O₂
b. Rumus Struktur Ester :
O
//
R― C
O ―R’
KETERANGAN :
a. Gugus R bisa sama dengan R’ atau tidak sama
b. Senyawa seperti garam yang berasal dari Asam
Karboksilat dimana gugus alkil.
74. 2. TATA NAMA
a. Sama dengan nama asamnya, tetapi kata asam diganti nama gugus
alkil yg menggantikan Atom Hidrogen dari gugus karboksilnya.
b. Pada ester dimana atom H dari gugus ― OH dijadikan Alkil.
Contoh : O
//
CH₃ ―CH₂ ―C .
(Propanoat ) (2) .
O ― C₂H₅ (Etil) (1)
Penamaannya menjadi : Etil Propanoat.
O
//
CH₃ ―CH ―C .
| .
CH₃ (2) O ― CH₃ (1)
Penamaannya menjadi : Metil – 2 – Metil - Propanoat
75. 3. SIFAT - SIFAT
a. Bila dibandimgkan dgn asam sifatnya berbeda,
sebab ESTER larutnya dalam air sangat terbatas
dan tidak terionisasi.
b. Pada umumnya terdapat pada organisme hidup.
c. Berbau enak misalnya pada bunga, akar dan
pada bagian tumbuhan lainnya.
d. Banyak digunakan di industri minyak wangi, obat
– obatan sebagai pelarut.
e. Amil Asetat banyak digunakan sebagai obat
racun belalang.
76. 4. IDENTIFIKASI ESTER
Untuk mengenal adanya senyawa, ESTER bisa
diidentifikasikan dengan cara – cara berikut :
a. Dari baunya yg harum.
b. Dari sifat fisikanya, misalnya titik didih dan
titik leburnya.
c. Dengan reaksi penyabunan akan terbentuk
garam dari Asam Karboksilat Gliserol.
77. 1. BEBERAPA ESTER YG DIKENAL
DALAM KEHIDUPAN
Beberapa Ester yg kita kenal dalam kehidupan
sehari – hari adalah :
a. Lemak dan minyak
b. Sabun dan detergen
c. Lilin
78. A. LEMAK DAN MINYAK
1. ADALAH : merupakan Ester dari asam lemak
dan gliserol dan sebagian besar berupa bahan
makanan.
2. PEMBUATAN : Dihasilkan dari pemecahan
jaringan (daging) tumbuh dengan tekanan tinggi
atau dengan ekstraksi. Lemak hewan didapat
dari pemanasan dengan air pada suhu tinggi
sehingga lamak akan mengapung diatas air dan
kemudian dimurnikan dengan Filtrasi.
79. 3. PERBEDAAN LEMAK DAN MINYAK
a. Sifat Fisika
a.1. Lemak pada temperatur ruangan akan
berbentuk padat.
a.2. Minyak pada temperatur ruangan akan
berbentuk cairan.
b. Sifat Kimia
b.1. Jumlah asam lemak yg diikat pada lemak
biasanya (sebagian besar) Asam Lemak
Jenuh.
b.2. Pada minyak jumlah asam lemak
jenuhnya lebih sedikit dibandingkan
dengan asam lemak yg tidak jenuh.
80. 4. SIFAT FISIKA
Beerdasarkan sifat fisika Keduanya (LEMAK &
MINYAK)
a. Keduanya tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak mempunyai rasa
b. Beat jenisnya lebih besar daripada air.
c. Tidak larut dalam air, sedikit larut dalam
alkohol.
d. Mudah larut dalam karbondisulfida,
terpentin, karbon tetra khloroda, eter dan
lain-lain.
81. e. Lemak merupakan pelarut organik yang baik,
sehingga banyak digunakan untuk mengestraksi
minyak eteris untuk pembuatan parfum.
5. STRUKTUR LEMAK DAN MINYAK
Telah diketahui bahwa lemak dan minyak
merupakan ESTER dari gliserol dan asam lemak.
Berdasarka jumlah gugus hidroksida dari gliserol
yg di-ester-kan maka dikenal :
a. Mono Gliserida
b. Di Gliserida
c. Tri Gliserida
82. KETERANGAN :
a. Mono Gliserida : gugus OH yg di-ester-kan hanya
satu buah.
H₂C ― OH
І .
HC ― OH O
І . // .
H₂C ― O ― C
C₁₇H₃₅
GLISEROL MONOSTEARAT
83. b. Di Gliserida : dua gugus OH di ester kan.
O O
// //
H₂C ― O ― C H₂C ― O ― C
C₁₅H₃₁ atau C₁₅H₃₁
O HC ― OH
// O
HC ―O ― C //
H₂C ― O ― C
C₁₅H₃₁
H₂C ― OH C₁₅H₃₁
GLISEROL
84. c. Tri Gliserida : ketiga gugus OH (hidroksida) di esterkan.
O O
// //
H₂C ― O ― C H₂C ― O ― C
C₁₇H₃₃ C₁₇H₃₃
O O
// //
HC ―O ― C atau HC ― O ― C
C₁₇H₃₃ C₁₇H₃₃
O O
// //
H₂C ― O ― C H₂C ― O ― C
C₁₇H₃₃ C₁₇H₃₃
Gliserol Trioleat Gliserol Tristearat
85. 6. SIFAT KIMIA DARI LEMAK & MINYAK (KEDUANYA)
a. Dapat dihidrolisa oleh pemanasan yg tinggi atau
oleh asam atau basa serta oleh enzim lipase.
b. Rancidity (sifat tengik) adalah sifat lemak & minyak
dimana bila dibiarkan berhubungan dengan udara
akan timbul bau tengik.
c. Hidrogenasi dari minyak
Karena minyak mengandung ikatan rangkap maka
bila dihidrogenasi akan menjadi padat.
Sifat ini digunakan dalam pembuatan mentega
tiruan (margarine) dari minyak tumbuh –
tumbuhan. Demikian pula pada pembuatan sabun
untuk menghilangkan bau tengik bisa digunakan
hidrogenasi.
86. d. Auto Oksida
Karena adanya ikatan rangkap pada lemak &
minyak, maka bila terdapat oksidator akan
terjadi oksidasi pada ikatan rangkap tersebut.
7. ANALISA LEMAK
Lemak merupakan senyawa yg sangat kompleks.
Karena itu tidak diselidiki secara teliti, tetapi
cukup dengan menentukan tetapan – tetapan
seperti :
a. titik didih d. Indeks bias
b. titik lebur e. Viscositas
c. berat jenis f. Tetapan – tetapan kimia
87. Adapun tetapan – tetapan kimia
meliputi :
a. Angka penyabunan
b. Angka asam
c. Bilangan Reichert Meissl
d. Bilangan Yodium
88. a. ANGKA PENYABUNAN
- Bilangan yg menyatakan berapa
miligram KOH yg dipergunakan untuk
menyabunkan 1 gram lemak.
- Dapat dipergunakan untuk
menentukan massa rumus rata –
rata dari lemak.
- Untuk mengetahui banyaknya basa yg
diperlukan dalam pembuatan sabun.
89. b. ANGKA ASAM
- Bilangan yg menyatakan berapa
miligram KOH yg dipergunakan untuk
menetralkan asam lemak bebas yg
terdapat pada 1 gram lemak.
- Untuk menentukan tingkat keasaman
dari lemak.
- Untuk menentukan sifat tengik dari
lemak.
90. c. BILANGAN REICHERT MEISSL
- Bilangan yg menyatakan berapa mililiter
0,1 N basa kuat yg diperlukan untuk
menetralkan asam lemak yg mudah
menguap yang larut dalam air pada
hidrolisa 5 gram lemak.
- Caranya adalah sebagai berikut :
1. 5 gram lemak disabun dengan NaOH yg
dilarutkan dalam gliserol, kemudian
campuran diasamkan dengan asam sulfat
encer & didestilasi uap.
91. 2. Pada destilasi asam-asam lemak yang
berantai karbon lebih kecil dari 10
akan menguap dan ditampung.
3. Sesudah destilasi selesai, kemudian
didinginkan dan ditampung dalam air,
sehingga dapat dipisahkan antara
asam yg larut dalam air dan asam
lemak yg tidak larut.
92. 4. Banyaknya ml 0,1 N basa yg
diperlukan untuk menetralkan
asam yang larut inilah yang disebut
bilangan Reichert Meissl.
5. Bilangan yg menyatakan banyaknya
mililiter 0,1 N basa untuk menetralkan
asam yg tidak larut disebut Angka
Polenske.
93. d. ANGKA IODIUM
- Bilangan yg menyatakan berapa gram
Iodium yg harus ditambahkan pada
100 gram lemak sampai warna
iodiumnya tidak hilang.
- Bilangan yg menyatakan berapa gram
iodium yg dapat diaddisi oleh 100
gram lemak.
94. 8. KEGUNAAN MINYAK DAN LEMAK
a. Sebagai bahan makanan seperti
karbohidrat dan protein.
b. Sebagai campuran minyak cat dan fernis.
c. Sebagai pengganti minyak mineral.
d. Untuk obat-obatan dan kosmetika
e. Untuk menghaluskan kulit
f. Sebagai pelarut, untuk mencegah
penguapan